Β π«πππΎππΉπ π½ππΏπΆπ, ππππΏπΆ , πΉπΆπ ππΆππΒ Β
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Ente kadang kadang ente
Sedang berusaha mengengkrek iri hati wkwk :v
8 notes
Β·
View notes
Text
Vibes Ramadhan,
Vibes warnet,
Vibes NH banget ini mah :)
Bogosippuh :'
0 notes
Text
βLifeβ
Hidup ini belajar, dari orang yang menyakiti aku pun aku belajar. Belajar untuk tidak seperti dia..
1 note
Β·
View note
Video
π https://www.instagram.com/p/CJHr8TtHgu-ns_RS1o5a9XjPomd0PUckm_83pM0/?igshid=1c85edprq3l74
0 notes
Video
π https://www.instagram.com/p/CJHrMgjHxE4CfBxxVugcxOFWYFl-AMfCkCVJgc0/?igshid=wh0x1faethmv
0 notes
Text
Sometimes, aku iri sama temen aku yang dia itu hamil dulu daripada aku.
Padahal nyatanya aku dulu yang nikah wkwkwkw
Iri manusiawi kan ?π
0 notes
Video
π @mobilelegendswtf @mobilelegendsgame #angela #mobilelegends (di Bodean Krajan, Toyomarto, Singosari - Kab. Malang) https://www.instagram.com/p/CCKQOF4nz3mXRQQ1Y5w1v0SZWKZtI8BX1j_nEI0/?igshid=boeqb2rd5l4z
0 notes
Text
Ramadhan tahun ini benar benar sepi hampa,
Semenjak hari itu, dimana noah telah tiada.
Sedih kalut. Tapi tetap harus tegar dan tabah atas apa yang sudah di gariskan-Nya.
Toyomarto, 14 Mei 2020 πΎ
0 notes
Text
Gaak tau, rasanya kayak sedih banget.
Gatau gatau gatau kenapa ..
Kacau
0 notes
Text
Ada yang tak mudah dilupakan. Bukan karena tak mengikhlaskan kepergian, namun rasanya masih ingin berjuang dalam membahagiakan. Semoga Allah memberinya Surga.
-menuliskan
Aamiin, bahagia selalu noahku, Semoga suatu saat nanti kita kembali berkumpul bersama sayangku..
0 notes
Text
Noah ku :')
Setiap daun hanya menunggu gugurnya; tanpa pernah mengutuk waktu, juga angin. Takdir memang pahit, tapi tabah sudah mendarah daging dalam tubuhnya; maka ia ikhlas.
Aku ingin belajar menjadi seperti daun, sebab aku tahu, di waktu yang tak bisa kutebak tepatnya; aku juga akan kehilanganmu.
2 notes
Β·
View notes
Text
Maret kemarin aku telat, setelah aku test ternyata Alhamdulillah aku hamil. Ku periksakan ke bidan desa katanya hamil 5 minggu. Alhamdulillah gaboleh capek capek ..
Namun pertengahan april kok ada flek flek. Ku biarkan 3 hari tetap ko tambah banyak. Semingguan aku baru priksa. Lalu sama bidan di suruh USG.
Jadilah malam2 aku kerumah sakit. Ternyata disana aku di saranin untuk opname. Entah padahal hanya flek. Sekitar jam 11 aku di USG tapi dedek ga nongol", suruh bedrest di sana. Besoknya di USG lagi tapi ga nongol juga.
Lalu dokter mendignosa bahwa ini hamil di luar rahim, dan harus oprasi.
Betapa kaget bukan main Asstaghfirullah.
Aku dan suami shock berat. "Maaf sayang, aku merasa menyesal membawamu kesini" Katanya sambil menangis yang rasanya sudah tak dapat di bendung. Aku kaget suamiku menangis "Gapapa sayang, jangan seperti itu. Kita sama2 sabar, saling menguatkan Istighfar " Kataku menenangkan.
Keesokanya suami ku pulang untuk mengambil beberapa baju ganti, bergantian dengan adekku untuk menjaga aku. Dan mengabari keluarga di rumah, dan minta do'a kepada orang tua, minta restu agar semuanya baik" saja.
Sorenya suami kembali, aku nyeri yang cukup hebat sampai malamnya tak tertahankan, bilang ke perawat lalu di kasih obat pereda nyeri. Alhamdulillah nyeri sudah hilang. Pukul 22.00 aku minta antar suami kekamar mandi, MasyaAllah aku mengeluarkan segumpal darah. Aku panggil perawat untuk report ke dokternya.
Menunggu observasi, kecemasan, berharap baik" saja, semua jadi satu.
Besok malamnya USG lagi, dokter berkata "Ini rahimnya sudah bersih, sudah g perlu oprasi atau kiret, saja kasih obat saja yah"
Alhamdulillah semua baik" saja, tapi tidak untuk buah hati kami, Sekuat hati kita ikhlaskan sesuatu yang kita nanti"kan selama setahun lebih.
Menguatkan kembali bahwa Allah punya rencana lain, ujian bagi kami.
Kami memberi nama dengan sebutan "Noah"
"Semoga kamu bahagia di sana nggih, Mama sama Ayah sayang sama kamu nak . We love you"
Toyomarto, 10 Mei 2020 πΎ
0 notes
Text
Tulisan : Perempuan Setelah Menikah
Barangkali dulu, ketika masih gadis. Di usianya yang telah memasuki kepala dua dan usia pernikahan, salah satu kekhawatirannya adalah tentang pasangan hidup. Entah bentuk khawatir seperti; apakah ada laki-laki yang mau menikahinya? atau apakah ia cukup siap untuk menjadi seorang istri? dan lain sebagainya. Dan kekhawatiran itu pun tumbuh subur seiring usianya yang merangkak naik, seiring banyaknya laki-laki yang datang silih berganti tapi tak satupun menarik hatinya.
Di bayangnya, kehidupan pasca menikah, apalagi menikah dengan laki-laki yang dicintainya adalah kehidupan yang segalanya indah. Padahal tidak demikian. Kata siapa bahwa selepas menikah, kekhawatiran perempuan akan sirna begitu saja? Justru sebaliknya, kekhawatiranya bertambah, semakin banyak. Dan ini menjadi sesuatu yang mungkin tidak akan pernah terbayangkan sebelumnya.
Khawatir ketika sudah menikah tapi belum juga hamil. Apalagi ketika melihat teman-temannya yang lain memperbarui halaman sosial medianya dengan berita kehamilan atau kelahiran. Lebih khawatir ketika ditanya oleh keluarga. Dan ini menjadi pembelajaran berharga bagi siapapun, bahwa barangkali ungkapan kebahagiaan kita di sosial media bisa menjadi sebab ketidakbersyukuran seseorang yang melihatnya. Juga ini akan menjadi pelajaran berharga bagi semua perempuan yang menikah nantinya dan belum segera dikaruniai anak, ia akan menjadi lebih memahami dan lebih empati kepada perempuan yang lainnya.
Kekhawatiran ketika suami atau anaknya sakit. Apalagi ketika melihat mereka tidak bisa tidur tenang, tidak bisa makan masakan yang dibuatnya dengan susah payah.
Kekhawatiran ketika belum bisa memasak. Meski kita tahu bahwa memasak bukanlah sebuah hal paling penting dari kesiapan menikah seorang perempuan. Tapi bagi perempuan itu sendiri, memasak untuk keluarga, apalagi melihat keluarganya memakan apa yang ia buat dengan susah payah adalah kebahagiaan yang entah bagaimana menjelaskannya. Khawatir ketika suami tidak mau memakan masakannya, khawatir kalau masakannya tidak enak. Meski, sang suami berusaha untuk menganggapnya bukan sesuatu yang penting. Tapi tetap saja itu penting bagi istrinya.
Kekhawatiran tentang bagaimana ia bisa berbaur dan bergaul dengan keluarga suami. Entah tentang bagaimana ia bisa membuka pembicaraan dan mertua. Bagaimana ia bisa menjadi menyenangkan untuk saudara-saudara suami. Dan memang selama ini tidak ada panduan tentang bagaimana membangun hubungan antara istri dan mertuanya. Dan itu selalu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi perempuan yang akan dan baru menikah.
Ada begitu banyak kekhawatiran yang semakin hari semakin bertambah. Dan perempuan yang perasa, membuat kekhawatiran itu kadang tumbuh tak terkendali. Dan tugas laki-laki yang menjadi seorang suaminya nanti sebenarnya sederhana yaitu; jangan menambah kekhawatirannya. Jadilah laki-laki yang baik.
Β©kurniawangunadi | 10 Februari 2017
4K notes
Β·
View notes