Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
aku. orangnya aku, nad
nanti—akan ada masanya, kamu punya seseorang yang bangga banget memiliki kamu
pasti, akan
263 notes
·
View notes
Text
aku akan tetap selalu disini, perempuanku
The days with you.
Benar kan, aku cuma butuh ketemu kamu. Rasanya semua pelik dalam hidupku redam seketika.
Mendengarkan nasehatmu, menangis di pundakmu, berbincang-bincang denganmu. Akan bagaimana, akan seperti apa, bagaimana seharusnya menjalani semua ini.
Sayang, cukup seperti itu. Aku jadi kembali bergairah, kembali tegar menghadapi semuanya, kembali bermimpi tentang masa depanku.
Sayang, tetap disini. Untukku. Ya? @daudpanuntun
10 notes
·
View notes
Text
Pedulimu itu Menghakimi
Kamu boleh peduli dengan masalah orang, bahkan jika itu sahabatmu. Tapi jangan malah jadi mencampuri dan menggurui. Dia juga punya keputusan di hidupnya. Yang di matamu terlihat tidak baik itu siapa tau itu adalah cara ia menyelamatkan hidupnya sendiri.
Berhenti menghakimi dan merasa semua yang ada di pikiranmu adalah sesuatu yang paling benar buat kehidupan orang lain yang kau sendiri tak mengalaminya.
Berhenti berdalih kau sebenarnya peduli tapi tiap cara yang kau lakukan kepadanya tak lebih dari menyalahkah semua keputusan yang ia ambil dalam hidupnya.
683 notes
·
View notes
Quote
Aku takut kau lelah Menghadapi aku yang serumit ini
(via qothrunnadanr)
Aku tak akan lelah
Bukankah aku sudah bilang, bahwa bahagiamu adalah tanggungjawabku
17 notes
·
View notes
Text
Jodoh, mungkin memang ditangan tuhan. Tapi jatuh cinta pada siapa, keputusan ada ditangan kita
1 note
·
View note
Text
Nak, aku titip ibumu
Nak, aku titip ibumu Aku sudah lelah Mungkin saatnya tiba sudah Nak, aku titip ibumu Ibumu yg selama ini aku jaga Ibumu yg selama ini jaga aku Nak, aku titip ibumu Yang aku perjuangkan sepenuh hati Yg memperjuangkan aku sepenuh hati Nak, aku titip ibumu Jangan kau lukai hatinya Hatinya jangan kau lukai Nak, aku titip ibumu Yg hidup mati melahirkanmu Yg hidup mati merawatmu Nak, aku titip ibumu Aku mau mati Aku mau mati Aku mau mati Nak, aku titip ibumu Cukup kematianku yg buat hatinya kacau terhempas badai Pastikan ibumu tersenyum lagi Sampaikan ini pada ibumu, sajak dariku Mungkin kau bukan anakku, tapi dia ibumu Mungkin aku bukan ayahmu, tapi ibumu bidadariku Nak, aku titip ibumu
1 note
·
View note
Text
Aku lelah menahan egoku untuk tak menangis kala terluka. Aku lelah tersenyum lebar dengan ditutupi kebohongan belaka. Aku lelah memakai topeng bahagia di depan orang yang aku cinta.
Aku lelah.
Tapi aku tak ingin menyerah sebelum kamu bertanya “kenapa”
— Arief Aumar Purwanto | Majalengka, 31 Agustus 2017
2K notes
·
View notes
Quote
Tahukah kau Aku ingin sekali Kelak bisa mendampingimu selalu Mengelap peluh keringat Menghapus air mata Memeluk menguatkan
(via qothrunnadanr)
2 notes
·
View notes
Quote
Tidurlah bidadariku, Malam ini terlalu sendu untukmu Tidurlah bidadariku, Biar hembus angin menerbangkan dukamu Tidurlah bidadariku, Biar deras hujan melarut tangismu Tidurlah bidadariku, Karena kenyataan sering menyakiti mimpi Tidurlah bidadariku, Biar aku yg membereskan sedihmu itu
Bukan sebuah puisi perpisahan, ini adalah ucapan selamat tidur untuk @qothrunnadanr Maaf, membuatmu gelisah
2 notes
·
View notes
Quote
Jangan Mengafal Pancasila Mari Kita tak hafal Pancasila Sebagaimana banyak orang tak hafal rumus kimia oksigen Tetapi setiap saat menghirup oksigen ... Mari Kita tak hafal Pancasila Daripada kita malu Daripada kita hafal nama-nama kucing tetangga Tapi tak tahu ketika kucing itu mangkrak lalu mati lantaran kurang makanan Aku tak ingin menghafal Pancasila di luar kepala Aku ingin menghafalnya di dalam kepala Di dalam nadi Di larut malam Menjadi mantra yang melarutkan Agar kepala ini tak jadi batu Ooooorang-orang dengan batu ke kepalanya Ooooorang-orang yang kenal ari-ari dan tali pusatnya Namun tak kenal bincang-bincang Tak kenal musyawarah Orang-orang itu tak guna menghafal nama-nama kucing para tetangga Sebagaimana tak guna mereka hafalkan Pancasila Kalau itu berarti seperti hafal di luar kepala rumus kimia oksigen Tetapi jadi biang kerok penyebab rakyat habis nafasnya. Sia-sia menghafal Ketuhanan Yang Maha Esa Sia-sia menghafal tiada Tuhan selain Tuhan Sia-sia menghafal Hoooong Illla Heng...Hooong Illa heng Sia-sia membabtis manusia yang sia-sia menghafal Ketuhanan Yang Maha Esa bila setiap saat men-sia-siakan Tuhan O, Marhaen, O Marsinah, O Surya, O Dharma, O Ali, O Santi, O Pangestu, O Kapitayan ... Menghina Tuhan tak harus dengan menginjak-injak Kitab Suci-Nya Menghina Tuhan tak harus mengolok-olok para utusan-Nya Besok kau khawatir tak bisa makan, kau sudah menghina Tuhan Besok kau khawatir tak dapat jodoh, kau sudah menghina Tuhan Besok khawatir tak kebagian oksigen, kau sudah menghina Tuhan Besok kau khawatir kucing-kucing punah karena kucing-kucing telah dikebiri, kau sudah menghina Tuhan Besok khawatir tak dihargai orang hanya gara-gara dicopot dari jabatan, kau sudah menghina Tuhan Oom, Santi Oom, Santi I, The Soul, exist in a state of peace Aku, Jiwa dari Jiwa Mahanya Jiwa, semayamku di pusat damai Hmmm... Mari kita tak menghafal nama Putra Sang Fajar Yang duduk mencangkung di bawah pohon di Timur Menggali Pancasila Mari kita tak menghafal nama tukang gali itu Kalau hari ini tukang-tukang gali masih keleleran di tepi-tepi jalanan tak dapat kerjaan Beruntung Putera Sang Fajar menggali Nusantara di tahun-tahun itu: Hasil galiannya adalah Pancasila Bila si Bung menggali Nusantara hari ini Aku khawatir hasil galiannya hanyalah airmata ... Beruntung Putera Sang Fajar menggali Nusantara di tahun-tahun itu: Hasil galiannya adalah Pancadharma Bila si Bung menggali Nusantara hari ini Aku khawatir hasil galiannya hanyalah mayat-mayat manusia tak seutuhnya karena telah dimakan dan digerogoti oleh teman-temannya sendiri. Robbana, ya, Robbana Dolamna anfusana Wailam Taghfirlana Watarhamana Lana kuunanna Minal Mari kita tak menghafal Pancasila Bila itu hanya berarti menghafal kata dan huruf-huruf Pancasila bukan kalimat Pancasila bukan aksara Aku lebih suka memelukmu Daripada menghafal kalimat memelukmu Aku lebih suka mendekapmu Daripada menghafal kalimat mendekapmu Aku lebih suka memeluk dan mendekapmu Dalam keadaan suka dan duka Di dalam persatuan dan harga mati Mari Kita tak hafal Pancasila Daripada kita malu Daripada kita hafal nama burung kita sendiri Tapi tak tahu ketika garuda itu mangkrak lalu mati gara-gara digondol kucing. Sujiwo Tejo / 4 Juni 2016
Karena pancasila itu diamalkan, bukan hanya dimulut doang
1 note
·
View note
Quote
Ombak laut mendebur, Meluruh karang, batu pun hancur Asin kehidupan bercampur, Bersama airmata yg terkucur, Membaur
Album Cinta Untukmu,
0 notes
Quote
Aku selalu takut, bila kau tertawa bersama yg lain. Karena dahulu, kita berawal dari tawa juga.
2 notes
·
View notes
Quote
Padamu aku ingin berkisah Tentang hatiku yg selalu resah Tentang malamku yg panjang penuh gelisah Tentang mimpiku yg indah Tentang rinduku, padamu. Dengarkanlah, wahai kau
0 notes
Text
Empat Hal yang Dicemaskan Penulis
Ada empat kecemasan seorang penulis.
Pertama, apabila tulisannya menyesatkan dan menjerumuskan pembacanya. Dia khawatir, alih-alih menjadi agen kebaikan justru menjadi perantara keburukan.
Kedua, apabila ternyata ada hati yang tersakiti oleh kalimat-kalimatnya. Yang diam-diam merasa terhakimi atau tersindir oleh tulisannya.
Ketiga, apabila yang dia tuliskan tidak benar-benar dia lakukan, tidak benar-benar dia usahakan. Karena amat besar kebencian di sisi Allah kepada orang-orang yang mengatakan apa yang tidak dia lakukan. Dia khawatir dengan kemurnian niatnya, jangan-jangan sudah terkotori noda-noda riya’ yang menggerogoti kebaikannya.
Keempat, apabila setiap huruf dalam tulisannya bukan mendatangkan pahala malah membawa dosa dan menjerumuskannya ke neraka.
Maka tulisan ini adalah permintaan maaf atas setiap hati yang tersakiti. Tulisan ini adalah permohonan ampun atas setiap keburukan yang menjadi akibatnya.
Mohonkanlah ampunan bagi kami yang setiap hari menenun huruf-huruf. Agar kelak huruf-huruf ini tak menjadi dosa yang memberatkan. Mohonkanlah petunjuk bagi kami yang setiap hari menguntai kalimat-kalimat. Agar kelak kalimat-kalimat kami menjadi perantara kebaikan bagi semua.
Ampuni kami, Yaa Allah….
134 notes
·
View notes
Quote
Kita tidak pernah benar-benar berpisah. Kamu masih menggengam erat hatiku, sama dengannya dengan aku.
(via qothrunnadanr)
1 note
·
View note
Text
aku berharap suatu hari nanti kau terjumpa tumblr ini
banyaknya tentang kamu banyaknya tentang rindu banyaknya tentang patah hati dan banyaknya tentang rasa yang tak bisa aku luahkan
ternyata tumblr ini tercipta salah satunya sebab adalah kamu
374 notes
·
View notes