danielophile - Tumblr blog

[danielophile]

You said distance brings fondness I guess not with us

[danielophile]

“ You can’t force stars to align when they’ve already died. ”

- Conan Gray, Astronomy.

[danielophile]

ok and.

[danielophile]

from this;

"gimana dong? aku suka banget lagi"

"kalo kamu ada yg lain itu urusan kamu, urusan aku cuman mastiin kalo aku cuman ada kamu"

"aku bakal ngusahain gatau sampe kapan, karna yg jelas aku mau nya kamu"

to this in a litte span of time;

"aku bukan orang baik. kita tuh beda banget"

"kalo kamu sama aku, aku ngerasa itu ga adil buat kamu"

"aku bakal ngelepas kamu asal kamu bisa mastiin kalo kamu bakal bahagia"

[danielophile]

kenapa yaa topik "kapan punya anak" selalu dianggap lebih sensitif dibanding "kapan nikah". padahal apapun yang diawali dengan "kapan" itu selalu sensitif, entah apa yang ngikutin di belakangnya.

kaya. orang-orang bisa nahan diri karena gaenak buat nanya ke orang kapan punya anak. tapi lancar-lancar aja ketika mau nanya ke aku kapan nikah. wkwk

"jangan kelamaan te, waktu terus berjalan".

ya emang siapa yang mau lama-lama sih? gaada pak. aku tau, dan sangat tau bahwa waktu terus berjalan, umur aku semakin tua, bukan cuman aku, umur orang tua aku pun semakin bertambah. gaada yang mau buat lama-lama. apalagi ditengah gempuran teman-teman yang sudah punya rencana masa depan. ditengah teman-teman yang mulai berkeluarga, mulai punya hubungan serius. aku yang masih gini-gini aja, ga ada progres dengan siapapun.

"kalo nunggu yakin mah susah, mening nikah dulu baru abis nikah pasti yakin"

ngomong mah gampang. emang real nya gampang? padahal tau gimana susahnya nyari orang yang pas. tapi bisa bilang gitu. padahal tau gimana rasanya diomongin gitu diumur yang "kritis" ini tapi nyeramahin nya seakan-akan gatau.

orang gatau setrust issue apa aku. setakut apa aku untuk berkomitmen sama orang. aku gamau ketemu sama orang yang aku belum yakin dan berujung menyesal. aku tau gaada yang mau kaya gitu. tapi kenapa mereka seakan-akan nuntut aku buat kaya gitu...

"mau sendiri sampe kapan? ga cape apa?"

cape. cape banget. gaada yang mau sendiri. siapa yang bilang aku mau sendiri terus? dari dulu sebelum aku pindah, ga pernah akku ngerasain yang namanya sendirian. orang terdekat aku pasti tau, aku apa-apa gamau sendiri. harus ditemenin.

cuman disini. disini aja yang aku sendirian dan terlihat baik-baik aja. apa gatau ya, kalo aku pun di kosan suka nangis sendiri. stress sendiri mikir hal yang sama "sampe kapan aku sendiri?"

aku emang belum siap buat nikah dalam waktu dekat. secara fisik, mental dan finansial mungkin.

aku belum selesai sama diri aku, makanya aku belum mau melibatkan orang lain di hidupku.

tapi please,

gausah ngingetin aku hal-hal itu. gausah nayain aku pertanyaan-pertanyaan sepele tapi dampaknya nyesekin. karena tanpa kalian pun, aku juga selalu mempertanyakan hal yang sama.

"apa aku bakal nikah?" "apa ada orang yang mau sama aku?" "apa aku bakal terus-terusan sendiri?"

[danielophile]

"let it once be me"

t.s - the prophecy 🌙🖤

[danielophile]

You're Losing Me & lyric parallels

[danielophile]

I stopped right there. You've found a new home. And I should be happy.

this song 'suddenly' on shuffle, and oh God, how i really hate that i put someone on it.

[danielophile]

“How amazing is it to find someone who wants to hear about all the things that go on in your head.”

— Nina LaCour

[danielophile]

aku mimpi tadi ketemu nenek, disana aku meluk nenek, nenek disana keliatan lebih seger gitu. terus aku bilang "nek, kalo misal aku masih suka nangis, ke neneknya berat ga?" terus kata nenek, "berat atuh". tapi sambil senyum ngomongnya. sambil pukpuk aku.

ㅡ

beberapa hari sebelum mimpi diatas, aku juga inget pernah mimpi yang lebih bikin aku sakit. bikin aku lebih kangen sama nenek.

aku ada di rumah, nenek masih di rumah. beliau masih sakit, tapi keliatan lebih seger. selalu lebih seger di mimpiku. disana aku yang rawat nenek, ngemandiin, ngerapihin baju segala macam. aku bahkan inget banget gimana aku ngasih minum ke nenek, sama kaya yang selalu aku lakuin biasanya. terus ada percakapan diantara kami, yang sampe kapanpun bakal selalu aku inget.

"udah ya, udah bersih, nenek mau pulang." "mau kemana?" "mau pulang, ke rumah nenek." "nenek disini aja." "nanti rumah nenek gimana?" "gapapa nek. nenek disini ya, aku bentar lagi pulang, nanti aku pindah lagi kesini sama nenek." "nenek di rumah dulu, temenin ibu, tunggu aku"

nenek ga jawab lagi.

nenek cuman senyumin aku. abis senyum itu, hal terakhir yang aku bisa lakuin yaitu nangis sekenceng-kencengnya, karena pas itu nenek udah gaada di kamar itu.

nenek pergi sambil senyum.

ㅡ

setelah mimpi itu, aku jadi mikir, "nenek, apa barusan nenek pamit ke aku karena kemarin kita ga sempet ketemu?".

dan mimpi sesudahnya, apa artinya nenek dateng lagi, nenangin aku biar ga sedih lagi, biar aku ga berlarut-larut dalam penyesalan karna ga bisa ketemu nenek?

tapi satu hal yang pasti, nenek selalu senyum tiap kita ketemu di mimpi.

ㅡ

al-fatihah🥀

[danielophile]

you are on your own, aku.

tbh, aku cape sedih sendirian, aku cape kalau galau harus nahan sendiri. tapi aku gamau reach out siapapun. aku gamau orang terlibat. karena mereka belum tentu ngerti. mereka belum tentu ngebantu, and make me better.

nyatanya, kebanyakan dari mereka malah bikin aku ngerasa bersalah, karena aku bersedih.

jadi ya, tahan tahan aja ya, aku.

you are on your own.

[danielophile]

i almost forgot how it feels to be left, until she did.

nenek pas aku kecil, selalu nemenin dari pagi sampe sore. nemenin main, ngasih makan, pokoknya ngurusin aku sama teteh sampe ibu bapak pulang.

nenek pas aku mulai sekolah, selalu yang nganter jemput. kalo yang lain sama mama nya, aku sama nenek. kalo yang lain diambil rapot sama orang tua, aku selalu sama nenek. sampe ortu yang lain bilang "kamu mah anak nenek".

nenek pas aku SMP, tiap pagi selalu dateng ke rumah buat nyuapin aku makan sambil aku siap-siap. kalo aku pulang, ke rumah buat makan bareng sama nyamper buat nginep di rumahnya.

nenek pas aku SMA, kalo aku pulang setengah hari gegara tepar abis lari, suka bikinin aku bubur, nemenin aku sampe ketiduran. kalo besoknya ga masuk sekolah, suka jagain aku di rumah.

nenek pas aku kuliah, pertama ngerantau, sempet ikut ke nangor, mau liat tempat aku tinggal nanti. nenek sampe nitipin aku ke bapak kos yang jaga.

nenek pas aku nganggur, selalu di rumah soalnya ibu sama bapak masih kerja, teteh di jakarta, adek aku sekolah. nenek sama aku terus sampe salah satunya pulang. katanya biar aku ga sendiri di rumah.

nenek pas aku freelance ketring, suka mau ikut bantu, padahal aku bilang gausah biar nenek istriahat. tapi nenek gamau, katanya nanti aku capek.

nenek pas aku belajar buat test, suka ngingetin jangan kemaleman belajarnya (padahal aku lagi vcall), selalu ngajakin aku tahajud, katanya kalo mau apapun mintanya ke Allah.

nenek pas aku keterima kerja dan tau aku bakal pergi lagi, selalu minta aku buat tidur di rumahnya, tiap malem bilang kalo misal aku udah ke palembang, nenek sama siapa katanya.

nenek pas aku mau pergi, bahkan sampe ngasih aku bekel, padahal aku ga minta, pas aku bilang gausah katanya gapapa buat jajan pempek disana.

ㅡ

25 tahun aku hidup, waktu dimana aku ga sama nenek mungkin jadi waktu yang agak aku sesali. pas awal sakit, nenek suka manggilin aku, tapi aku gabisa nyamperin. pas aku ada di rumah, aku gabisa ngerawat dan cuman bisa liatin. pas saat terakhir, aku bahkan gabisa nemenin disana. sampe ke tempat istirahatnya pun, aku gabisa ikut nganter nenek.

katanya aku harus ikhlas, aku harus kuat. tapi ternyata, berat banget, aku belum sanggup.

[danielophile]

"he is sensible and so incredible."

"he says everything i need to hear, and it's like i couldn't ask for anything better."

"he respects my space and never makes me wait."

"and i never knew i could feel that much."

[danielophile]

the moment i saw this picture, i cried.

ㅡ the story of my fangirling life.

when i was in middle school, i met max changmin and g-dragon. my fangirling journey began with them both. they were filled my school time back then. yeah, sometimes i also talked about boys. but i talked about them more often. like everytime and everywhere. because of them, i truly have a memorable youth. till i entered a college, g-dragon was still there. be my number #1 hype boy.

then, when my two ults on military duty. kang daniel came and filled the empty space they left. my college life was better with him. i smiled a lot. i laughed a lot. i cried a little. and he made me appreciate life more. i was really grateful by his existence.

when i graduated and was unemployed, suddenly a big boy came into my life, and he was kim mingyu. he was there with me. keeping me sane and once again, i had a reason to keep going in my horibble time of life.

yes, since 2009 when i met max changmin and g-dragon, and now, i have kang daniel and kim mingyu in 2023. they were the one who accompanied me, and became my emotional support system. even their existence seemed unreal, yet they were the one who were still here. and i'm not sure what my life would be, if they were not in a part of my life.

i know, we can't depend our happiness on person, so i didn't do that, again. i did rely on people i know before, it ended up in many heartbreaking disappointments. but when i put it on my boys, it was clear that i lived my life well, far from being called a sad and gloomy girl.

but i'm kinda sad, because once it was crossed in my mind, if eveyone already has their person, when will i be? why do still i depend my happiness on them instead of a real person? will i ever have that person to be my happiness beside them? will there ever be someone else who brings me more joy than they did?

i'm upset and feel bad, because i suddenly forgot that i was and still am happy because of them. they're enough for me.

during my school years. max changmin and gdragon was there. bring a color to my life. and created an unforgetable teenage life.

back in college, the one who made my day the moment he posted something, the one who was there when i was at my lowest point, the one who helped me forget the awful and traumatized things that 'a jerk' made? yes, the one, that person, was kang daniel. not other kang.

and now, living my kinda-forced independent work life. there was mingyu who brightened my day, who made me find a work motivation and didn't let me feel lonely even though i was alone. it was mingyu.

of course, i always have Allah with me. Allah has always been there for me, since forever. but i also knew that Allah sent the four of them, each at a different time, to save me.

they are not just a phase for me, they are God's way to save me.

speaking of a picture above, if someday they asked me that question, maybe, that was my answer as well.

"mau kutemani sampe kapan?" "sampe nemu yang kaya kamu di real life"

[danielophile]

wayahna.

kadang, aku kasian sama diri aku. soalnya aku gabisa mengekspresikan negative feeling aku dengan bebas lagi.

kalo lagi sedih, aku tuh gaboleh nunjukin. kalo lagi marah, aku tuh harus tahan. tiap ada yang pengen dikeluhin, aku harus bersikap seolah-olah gada apa-apa. pokoknya, yang bikin orang lain ga nyaman, aku harus sembunyiin. conceal it, don't feel it.

tapi karena itu, rasanya kaya aku ngebiarin aku tersiksa sendiri gitu. soalnya... deep down, aku tuh gamau kaya gitu.

aku mau nunjukin kalo misal aku lagi sedih. aku juga mau marah-marah kalo ada hal yang nyulut emosi aku. kalo misal aku ngerasa ada yang ga sesuai aku juga pengen ngeluh dan nunjukin kalo aku gasuka. aku juga mau orang-orang tau kalo ada masanya dimana aku tuh ga baik-baik aja.

aku suka nangis frustasi kalo misal gabisa mengeskpresikan itu semua. kalo misal aku tiba-tiba marah, aku ngerasa berdosa banget. merasa jadi orang terjahat satu dunia akhirat. kalo aku ga sengaja ngeluh aku ngerasa kaya baru melakukan kesalahan yang gede. salah loh, aku gaboleh kaya gitu. makanya aku sering nangis karena ini. atau malah jadi marah sama aku. kaya, kenapa aku tuh harus nahan? kasian sama aku. aku gamau kaya gitu.

tapi...

aku selalu diingetin, kalo aku disini bukan yang paling tersiksa. aku bukan yang paling tersakiti, karena orang sekitar aku itu pasti lebih dari itu. mereka pasti lebih sakit dari aku. mereka punya beban lebih berat dari aku. tapi mereka bisa tuh ga nunjukin.

kalo misal aku nunjukin semua, nanti orang sekitar aku malah makin tersiksa. orang sekitar aku malah makin ga nyaman. kaya yang udah-udah.

inget ya aku, aku disini harus jadi yang mengerti. aku disini harus yang lebih aware sama keadaan. aku disini harus jadi yang mengalah dan berpikir lebih dewasa.

aku tau aku ga suka, tapi aku, tahan ya.

wayahna.

[danielophile]

cr. pinterest

[danielophile]

"in a perfect world, i'd kill to love you the loudest. but all i do is live to hurt you soundless."

"cause i have yet to learn, how not to be his. this city will surely burn, if we keep it as it is."

"here you are a hero, you wanna be my new home. but let up, i won't ever recognize these road."

"cause i am lost, but not in you."