d128
d128
Virtual Diary
39 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
d128 · 8 months ago
Text
Tau ga sih rasanya perasaan naik turun. Nangis, selesai. Berusaha act like i dont care tapi gabisaaaaaa. Kaya masih ganjel dan ada perasaan kecewa gitu. Sedih.
0 notes
d128 · 8 months ago
Text
0 notes
d128 · 8 months ago
Text
Gua tuh sebenernya bingung apa mau diri sendiri. Tapi kali ini rasanya tuh kaya beda. Berasa kaya udah ga diperhatiin kaya waktu di awal. Ntah karna mungkin ada rasa bosen. Ada kaitannya sama kerjaan atau ga ngerti lah. Tapi i feel different in him. Walaupun gua tau hidup gua bukan prioritas nya. Tapi setidaknya dalam satu hari libur nya dia ada gitu buat nanya keadaan gua, tapi ini ngga. Padahal ada beberapa hal yang mau gua ceritain. Tapi karna gua ga bisa dpt moment yg baik dan dia sibuk dgn kegiatan gabutnya, jadi skrg gua lebih berpikir untuk keep semua cerita gua sendiri. Walaupun gua punya pasangan, tapi gua gbs ngarepin apapun dari pasangan gua. Dan gua gabisa berekspektasi apapun ke orang lain selain diri sendiri
0 notes
d128 · 10 months ago
Text
Banyak yang ingin tahu tentang kamu bukan berarti mereka peduli, bisa jadi hanya sekedar ingin tahu untuk menjawab rasa penasarannya atau sekedar memvalidasi praduga yang dia miliki tentang kamu.
Ini selalu terjadi dikehidupan kita termasuk saya. Saya gak ingin menyangkal pada kenyataan yang tampaknya biasa aja karena bukan gak heran lagi sikap ini selalu ada pada ranah lingkungan kehidupan kita diberbagai macam lingkaran sosial.
Saya hanya tersenyum tipis saja perihal ini. Cara mereka mencari tahupun juga berbeda-beda. Ada yang berani tanyai saya langsung tanpa basa-basi dan ada yang pakai bahasa halus dengan alur yang memungkinkan saya bisa terpancing pada umpan percakapan yang diberi. Ada juga yang mencari tahu dengan bertanya pada orang lain, dari mulut ke mulut. Ada juga yang sampai mengkepoi akun sosial media dan selalu memperhatikan postingan yang di perbarui setiap hari.
Saya gak cukup bodoh untuk mengetahui mana yang hanya sekedar kepo dan enggak. Saya juga gak cukup bodoh untuk mengerti apa saja yang mereka bicarakan tentang saya di depan maupun di belakang saya. Saya gak mempersalahkan obrolan apa yang mereka bicarakan tentang saya baik itu yang bagus maupun yang buruk tentang saya. Saya tidak pernah takut.
Apapun yang mereka tanyakan kepada saya, saya cenderung menjawab jujur sebab saya tidak menyukai berbohong, saya tidak pernah mendidik diri saya sebagai pembohong. Saya pun juga tidak pernah mendidik diri saya untuk menjadi yang bukan diri saya. Jadi, apapun cerita tentang saya yang mereka tahu dan dengar itu tidaklah benar, saya tidak akan berusaha menjelaskan apapun tentang kebenarannya.
Saya tidak pernah bermaksud ingin menipu orang lain dengan berusaha membuat citra baik di depan orang-orang. Jika yang berterbangan diudara adalah abu pembakaran dari sampah-sampah, pada akhirnya mereka akan hilang oleh udara bersih yang senantiasa menjadi udara yang kita hirup.
Jadi biarkan realita yang mejawab semua berita dan cerita tentang apa yang mereka tahu dan dengar. Bagaimana mereka menilai buruknya saya atau baiknya saya, itu hak mereka. Setidaknya saya bukan penipu seperti orang-orang sering sekali tidak sengaja menjilat ludahnya sendiri.
At least i’m not fake. You like it or not, that’s your problem, not mine.
Kamu jangan pernah takut dengan omongan orang tentang kamu. Jangan pernah takut penilaian orang-orang tentang kamu. Buatlah dirimu menjalani hidup senyaman mungkin dengan menjadi dirimu sendiri atau menjadi versi terbaiknya dirimu, incase you already upgrading yourself.
Kadang ketika kamu sudah melakukan yang baik, belum tentu orang lain menilaimu baik.
212 notes · View notes
d128 · 10 months ago
Text
Menunggu atau menjadi yang tepat?
Perihal jodoh atau pasangan hidup yang sah, tidak banyak dari kita pun kita semua pasti ingin dipertemukan dan memiliki seseorang yang akan menemani kita hingga tutup usia di bumi. Kalau bisa sih ya jadi jodoh di akhirat kelak juga, iya ngga?
Diumur yang sudah terbilang bisa dan pas banget buat membina rumah tangga alias menikah, sudah sewajarnya dan sepantasnya mencari kajian dan menimba ilmu tentang pernikahan, tentang jodoh dan lain-lain. Sudah rahasia umum juga kalau kita ingin disandingkan dengan orang yang tepat buat kita. Kita pasti selalu berharap dalam hati “kapan ya bisa punya jodoh yang kayak gini?” “Kapan ya aku bisa nikah juga kayak gitu?” “Pengen deh punya keluarga kecil bahagia sederhana gitu.” “Pengen deh punya suami yang kayak dia.” “semoga aku bisa punya istri kayak gini.” dan akhirnya berhalusinasi sampai kebawa mimpi, sampai ada juga yang mungkin sudah hopeless banget terus do’a sama Allah minta dikasih kisi-kisi jodohnya atau sudah ngebet banget ingin nikah jadi siapa yang mau ajalah pokoknya bisa nikah, wkwk.
Ya, ngga apa-apa toh minta sama Allah begitu. Sebab ya manusia itu diciptakan memang berpasang-pasangan. Nabi Adam a.s aja dulu merasa kesepian karena dia sendirian makanya Allah ciptain Hawa buat menemani Nabi Adam a.s. Tapi ya sahabat, kalau menurutku lebih baik kamu berusaha juga memperbaiki diri dan menaikkan kualitas diri dan imanmu daripada cuma menunggu jodoh yang tepat seperti yang kamu idam-idamkan, seperti yang kamu pinta dalam do’a. Karena ya kalau semua manusia cuma menunggu aja terus yang jadi jodoh yang tepat buatmu siapa? Kalau semuanya cuma pada nunggu sambil rebahan terus yang jadi imam sholeh atau istri sholeha seperti yang kamu do’a in itu siapa? Ya gak ada kan? Hal lumrah dan sudah semestinya kita pasti minta yang terbaik sama Allah dalam hal apapun termasuk jodoh, ‘kan?
Jadi, ya sayang, kalau misal kamu putus sama pacarmu, perasaanmu tidak berbalas atau kamu kehilangan calon mantenmu, ya berarti itu salah satu cara Allah menjawab do’amu itu. Kamu minta dikasih yang terbaik, ‘kan? Minta dijodohin sama orang yang tepat buatmu, yang cocok untukmu, dan menurut Allah dia itu tidak tepat buat kamu, makanya kamu dikasih patah hati dengan berbagai cara dan dibanyak waktu yang ada. Mungkin hanya dengan kehilangan disaat itulah kamu bisa sadar dan memahami semuanya setelah kamu sudah menghabiskan banyak hal akan itu. Mungkin ada yang kamu lupakan kelalaianmu pada-Nya sebab itu ia kadang menegurmu keras. Jangan marah pada-Nya ya? Ingat, kita itu tempatnya salah, tidak ada manusia yang sempurna dalam hal apapun itu.
Yang kamu suka belum tentu Allah juga suka. Yang menurutmu itu baik belum tentu menurut-Nya itu terbaik untukmu. Jadi, sembari menunggu, cobalah pelan-pelan memperbaiki diri, menaikkan kualitas diri dan imanmu. Daripada menunggu yang tepat lebih baik kita menjadi salah satunya, bukan? Menjadi yang tepat untuk orang yang tepat.
161 notes · View notes
d128 · 10 months ago
Text
Aku ini ialah;
Aku ini ialah hanya seorang pendosa yang selalu ingin dan berusaha menebus segala dosa-dosanya dengan cara menjadi lebih baik lagi setiap hari. Seorang pendosa yang tertanam dalam hatinya penyesalan sebab gagal menjadi seorang hamba yang mendekati baik. Seorang pendosa yang selalu mengingat tentang kematiannya sendiri dan takut tidak akan meraih surga sang pemilik semesta.
Aku ini ialah seorang pembelajar yang masih mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama setiap hari. Mengutuk diri kenapa masih saja lalai, kenapa masih saja terlena, kenapa masih saja lupa. Seorang pembelajar yang masih belajar banyak hal tentang dunia, tentang manusia dan perasaannya, tentang bagaimana menjadi seorang hamba idaman bagi sang pencipta. Seorang pembelajar yang masih banyak ingin tahu ini dan itu tapi berpikir saja sudah tak mampu. Seorang pembelajar yang dari kecil hingga sekarang memiliki banyak pertanyaan tentang apapun. Seorang pembelajar yang selalu dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan konyol dalam otaknya yang kecil.
“Aku ini digerakkan oleh siapa? Malaikat atau iblis?”
“Jalan raya itu kenapa tidak pernah sepi? Apa mereka yang berkendara itu hanya sengaja berlalu lalang disana agar jalanan tidak sepi?”
“Kenapa dia bisa merasa seperti itu? Kenapa dia bisa melakukan itu? Apa dia tidak sedih? Kenapa dia takut?”
..dan pertanyaan-pertanyaan bodoh lainnya. Kalau kamu kenal dekat denganku mungkin kamu akan menjadi salah satu kamus berjalan hidupku. Ya, aku tahu manusia itu memiliki pengetahuan yang terbatas tapi tetap saja aku bertanya.
Aku ini memiliki pola pikir yang rumit sekali bahkan untuk diriku sendiri saja sering dibuat stres karenanya. Tidak senang jika tidak mengetahui sampai detailnya dan pasti akan berpikir terus sampai aku benar-benar bisa mengerti. Setelah mengerti nanti akan ada pertanyaan baru lagi yang muncul dan begitu saja terus sampai capek. Jadi, bisa menjadi bodoh amat dan apatis sangat membantuku agar tidak stres dalam berpikir. Dulu tidak bisa mengontrol tapi sekarang sedikit-sedikit bisa walaupun masih sering lepas kendali.
Seiring aku bertumbuh, aku menemukan banyak hal. Menjadi banyak hal dan belajar banyak hal. Aku masih ingin berkelana agar aku tahu tentang seisi dunia, agar aku tahu tentang manusia dan sekelumit perasaan juga pikirannya dan tentang dunia yang akan kekal aku diami nanti. Termasuk tentang diri sendiri yang tidak pernah aku mengerti kenapa dan bagaimana. Kamu mungkin jadi salah satu yang kesal sebab kutanyai perihal aku yang bertanya;
“Apa aku salah merasa begitu?”
“Kenapa ya aku bisa merasa begitu? Kenapa aku gak kayak gini?”
“Bagaimana agar aku gak begitu? Apa aku gak boleh begini? Aku bingung dan benci kenapa aku merasakan seperti ini.”
..dan kamu akan bereaksi lebih kurang seperti ini;
“Ya aku gak tahu, kan kamu yang ngerasain, kenapa kamu tanya sama aku?”
“Itu kan dirimu, kamu yang merasakan, kamu yang ngalamin, kenapa tanya sama aku?”
Karena aku pikir orang-orang sama sepertiku, pernah melalui itu dan aku pikir mereka lebih memahamiku daripada diriku sendiri. Sebab mereka sering mengatakan perihal kepribadianku yang begini dan begitu sementara aku sendiri enggak sadar karena sudah menjadi seperti itu.
Kan, jadi ngelantur nulisnya, wkwk.
Intinya aku ini masih pemula. Masih berusaha dalam banyak hal, masih berjuang dalam banyak hal termasuk kamu, eh? Haha. Masih jauh banget dari kata baik, benar, bijak apalagi sempurna. Aku merasa aku ini manusia paling aneh yang paling dipenuhi banyak kekurangan dan kecacatan dari segi apapun. Itu juga sering membuatku bertanya bagaimana bisa seseorang menyukaiku sebegitunya, menyayangi apalagi mencintaiku sebegitu besarnya. Merasa masih tidak pantas saja, dicintai sebegitunya tapi aku terlampau banyak kurangnya jadi aku tidak bisa memberikan apapun kecuali kurang-kurangku ini.
Terimakasih ya, kamu.
Terimakasih kalian yang sudah baca sampai kalimat ini, hehe. Semoga harimu menyenangkan!
59 notes · View notes
d128 · 2 years ago
Text
04 Desember 2022
Hari ini aku dikecewakan lagi dengan yang biasa aku sebut keluarga. Lucu nya orang dewasa selalu mengambil keputusan tanpa berbincang. Ketika mereka sudah memiliki keputusan sendiri dan sudah melakukan keputusannya, baru lah mereka mengatakan yang sebenarnya. Dan tentu ketika aku sudah teramat kecewa.
Cerita ini dimulai ketika aku selesai masa kerja di bulan oktober. Saat ingin beristirahat tentu aku juga ingin produktif dan mencari pemasukan tambahan. Jadilah aku membantu pekerjaan om ku, yang juga adik kandung dari mama ku. Yaitu merapihkan soal-soal ujian anak sekolah dasar untuk ujian semester.
Karna saat itu aku sedang tidak bekerja, setiap hari aku selalu melakukan pekerjaan sampingan itu. Dari pagi sampai tengah malam, setiap hang out dengan teman aku selalu melalukan tugas itu. Berpuluh-puluh mata pelajaran, hampir ada seratusan, beberapa kecamatan. Sampai-sampai ada waktu dimana tanganku keram dan tidak bisa melakukan aktifitas dengan nyaman.
Sementara yang biasa membantu om ku mengerjakan tugas ini adalah adik ku. Tapi dia sedang disibukkan oleh tugas-tugas kuliah, sehingga aku yang mengambil alih, ya walaupun ada beberapa soal yang ia kerjakan. Om ku selalu meminta adik ku yang mengerjakan karna hitung-hitung untuk membantu biaya ongkos kuliah nya. Tapi adik ku tdk mempunyai banyak waktu luang setelah masuk kuliah. Jadi aku yang mengerjakan hampir semua tugas dan hasilnya pun untuk bantu-bantu ongkos kuliah nya.
Tetapi ketika mendapatkan hasilnya, semua sudah dibagi rata tanpa perbincangan sedikit pun dengan ku. Yang aku maksud adalah aku akan membagi sedikit hasil ku untuk adikku, bukan setengahnya. Karena dia juga akan mendapatkan hasil dari beberapa tugas yang ia kerjakan. Tapi ternyata semua sudah di bagi rata.
Disini aku merasa bahwa jerih payah ku tidak dihargai. Dan tidak dinilai dengan baik. Aku sungguh kecewa dengan keputusan pribadi yang dibuat oleh orang-orang sekitar ku.
Pada akhirnya, aku lah yang menjadi pion untuk keluarga ku. Aku lah yang akan selalu berusaha keras untuk mendapatkan keuntungan besar untuk keluarga ku. Dan tidak meniggalkan hasil apapun untuk diriku sendiri.
Aku juga lah yang ditakdirkan untuk selalu mengalah kepada kakak dan adik-adik ku. Meskipun harusnya aku dilindungi oleh kakak ku, tapi aku lah yang memegang peran utama, dan tentu dibeban kan menjadi peran utama oleh orang tua ku serta keluarga besar ku.
Psikologi terganggu, sulit mendapatkan pasangan, tidak percaya diri, lebih suka menyendiri dan tidak percaya orang lain. Dan semua hal ini lah yang membuatku memilih untuk melajang selama mungkin sampai aku bisa membuat keluarga ku bahagia. Aku merasa ditakdirkan untuk menyelesaikan semua masalah keluarga ku di dunia ini, meskipun jalan hidup ku tidak lurus. Dan aku rasa sampai aku mati pun ketika keluarga ku blm bisa bahagia, mungkin aku tidak akan tenang.
Dan entah Allah menjanjikan apa untuk masa depan ku dengan memberikan semua cobaan ini. Semoga takdir masa depan ku bisa terlihat lebih cerah seperti cerita fantasi yang ku buat di dalam otak ku.
10 notes · View notes
d128 · 2 years ago
Text
kenapa berat yaa. mereka bilang bantuin adik nya, ngertiin sifat kakak nya. aku layaknya berjuang sendirian untuk mereka (adik kakak ku). mereka gak tau aku juga lg kesusahan, dan ga ada yang bisa ngertiin aku. aku ngerasa beraaaat bgt beban dipundak ini. aku harus selalu perhatiin mereka tp ada gak yang bisa perhatiin aku dari keluarga ini?
secara gak sadar mereka bilang kaya gitu tanpa mikirin perasaan aku ya hehe. minta tolong mengerti kondisi saudara saudara kandung ku. tapi blm tentu mereka juga bisa ngertiin balik aku lagi kaya gimana.
udah difase lelah bgt mau berargumentasi, mau membela diri didepan mereka. karna rata rata mereka sadar hanya satu sampai beberapa hari, selebihnya minta dingertiin lagi.
gitu terus sampe udah gabisa berkata kata. lebih milih diem gak banyak omong. karna udah banyak hal pait yang aku pendem sendiri, sampe lupa mau keluarin unek unek yang mana saking banyak nya hehe.
kalo kalian ga liat aku berkembang dan gitu gitu aja. berarti banyak hal yang harus aku perbaikin bukan hanya dari diri sendiri, tapi seluruh anggota keluarga yang harus aku benahi satu persatu urusannya, meskipun itu sebenarnya bukan tanggungan ku.
0 notes
d128 · 3 years ago
Text
Tumblr media
breakfast with the view
0 notes
d128 · 3 years ago
Text
today is the day! finally im out of town! J to Y! bismillah😇🤲🏻🧕🏻
Tumblr media
0 notes
d128 · 3 years ago
Text
guys, hari ini aku bersikap dan berpikir lebih positif. berdoa sebelum memulai aktifitas, membaca surat-surat pendek al quran, membaca doa keselamatan dan meminta permohonan untuk hari ini. dan Allah SWT Maha Baik karena hari ini doa ku dikabulkan begitu cepat, alhamdulillah. Meskipun aku mengerjakan data campaign lain tp aku mendapat closing yang baik dan mudah, karena pembawaan ku, cara bicara ku positif dan tidak terbawa emosi, serta lebih semangat.
aku pernah melihat dan membaca sebuah tulisan yang berbunyi, "percuma healing kalo yang sakit mental nya." jadi harus disembuhkan akar nya dulu biar kita bisa benar-benar dikatakan healing. jadi, aku memulai semua dengan ikhlas, bersikap positif dan berpikir positif. mungkin bisa jadi awal dalam fase mengerti diri sendiri dan menyembuhkan diri..
0 notes
d128 · 3 years ago
Text
08 Juni 2022 16.25 p.m
Halo teman…
Ini adalah catatan ku di hari ini setelah mendengar kabar yang kurang baik untuk pikiran dan mental. Ditemani dengan lagu Tak Ingin Usai dari Keisya Levronka, yap lagu yang sedang viral saat ini, aku menuliskan betapa kacau nya perasaan dan pikiran ku dalam beberapa hari terakhir.
Semua pekerjaan yang aku lakukan memang tak semua nya berjalan mulus dan sesuai harapan. Pasti akan ada titik baik dan buruk nya. Aku hanya ingin mendapat support dan penghargaan kecil terhadap apapun yang telah aku selesaikan dengan baik. Bukan barang ataupun uang. Aku hanya ingin mendengar kalimat positif dan membangun semangat dari orang tua ku. Itu akan sangat membuat ku terlihat lebih baik. Tapi sampai saat ini aku belum pernah mendengar kalimat itu, seperti, "gapapa, kamu udah berusaha keras sampai di titik ini." , "gapapa, kamu bisa bertahan sampai sejauh ini udah bagus, nanti ada rejeki lain yang bisa menggantikan ini." , "mama/bapak bangga sama kamu, gapapa istirahat dulu ya baru perang lagi.". Ego mereka menghilangkan semangat dan harapan hidup ku.
***
Hari ini semua karyawan mendapat briefing bahwa kantor ku sedang dalam keadaan tidak baik. Pendapatan berkurang, otomatis akan terjadi pengurangan karyawan. Atau karyawan yang akan pergi lebih dulu tanpa menunggu kapan mereka harus dikeluarkan. Tapi semua selalu mengambil cara kedua. Karena mereka tau bagaimana keadaan selanjutnya, mereka akan mencari yang lebih baik diluar sana dan tentunya menjaga kesehatan mental mereka. Hanya orang bodoh dan lambat seperti aku yang menunggu untuk dikeluarkan, tidak berani mengambil pilihan kedua.
Keluarga ku selalu menjadi salah satu alasan ku untuk bertahan meskipun kesehatan mental ku terganggu. Keterbatasan ku juga menjadi salah satu alasan mengapa aku takut melangkah meskipun aku tau banyak hal baik diluar sana. Seperti kurang nya komunikasi, kurang nya wawasan terhadap berbagai hal, ketakutan akan hal yang belum pernah ku coba dan masih banyak yang lain.
Pekerjaan ku menuntut ku untuk kuat dengan tekanan yang di berikan. Mereka bahkan tidak melihat usaha yang sudah di lakukan, hanya menuntut hasil, hasil dan hasil. Peraturan baru yang mereka buat ntah apa tujuan nya, dengan maksud memberatkan pihak lain sangat mengecewakan. Mereka, para atasan, tidak menerima alasan apapun yang memberatkan pihak nya. Masing-masing dari kami pun mempunyai alasan mengapa tak bisa menghasilkan, dan alasan kami sangat masuk akal. Tapi, apapun perkataan yang kami lantunkan tidak akan diterima oleh mereka. Seakan menganggap kami remeh dan tidak bisa bekerja dengan baik serta profesional.
Lelah hati kami, lelah badan kami pun tak mereka lihat. Jadwal pun kerap berubah-ubah dan terkesan memaksa karena hanya dibuat per hari. Sulitnya meminta izin apabila ada keperluan mendadak, bahkan cuti pun terasa sangat dipersulit, selalu dihujani berbagai pertanyaan yang terkesan ingin tau apapun yang kami lakukan. Dan aku sangat membenci itu. Di saat raga kami sudah tidak kuat menahan sakit, meskipun tidak sakit parah. Kami hanya butuh istirahat, hal itu akan tetap menjadi pertanyaan bagi mereka, seakan kami berbohong terhadap sakit yang kami alami. Libur yang tak menentu dan tak pasti, sakit yang tak di pedulikan, peraturan yang tak ada kejelasan nya.
Data yang menjadi makanan kami sehari-hari pun tidak dapat dipastikan setiap lead nya akan menjadi penghasilan atau menjadi sampah. Penghasilan ku pun termasuk tak stabil karena data yang ku dapatkan tidak seperti rekan-rekan ku yang lain. Hidup memang tidak adil. Hukum rimba tetap berlaku. Yang kuat akan tetap bertahan, dan yang lemah akan mati. Aku hanya akan menunggu giliranku mati, karena apapun yang aku utarakan terhadap keluhan ku mengenai database pasti tidak ada yang bisa menjawab dan tidak ada yang bisa memberikan solusi.
Sejujurnya aku sangat lelah melakukan keseharian ku dengan tekanan mental yang begitu kuat. Seringkali aku memikirkan hal-hal aneh, seperti ketika dalam banyak masalah, aku hanya ingin pergi ke kolam renang dan menyelamkan diri sampai kehabisan nafas dan tidak kembali ke dunia ini. Atau saat perjalanan mengendarai motor, yang ada dipikiran ku hanya ingin menabrak kan diri ke kendaraan yang lain sehingga mengalami kecelakaan dan menyelesaikan aktifitas ku di dunia. Dan masih banyak lagi hal yang ada di dalam otak ku saat ini.
Terkadang lelah ku tak bisa ku utarakan begitu saja kepada orang-orang terdekat ku. Apapun yang aku cerita kan, hanya akan menambah beban mereka. Beban untuk memberikan masukan atau semangat. Padahal sama hal nya mereka juga mengalami beban berat dalam hidup yang aku tidak tau. Oleh karena itu, aku lebih memilih memendam semua keluh kesah ku dan menunjukkan bahwa aku baik-baik saja didepan mereka. Meskipun sebenarnya aku menangis tersedu-sedu dalam perjalanan atau dalam kesendirian ku.
Aku pun pernah berbicara dan mengatakan ada yang salah dengan diri ku dan kesehatan mental ku, tetapi teman ku hanya berpikir itu hal yang wajar dan tergantung dengan penyikapan kita masing-masing. Dan saat itu aku berpikir, tidak semua orang sadar akan penting nya mentah health. Ada baik nya aku harus memilih orang yang sudah ahli dalam dunia psikologi untuk berkonsultasi.
Mulai saat itu, aku hanya menyimpan cerita ku sendiri. Tak ada satupun yang mengerti dan membantu dalam menyelesaikan masalah, kecuali diriku sendiri. Siapapun itu, orang tua, keluarga, saudara atau sahabat dan teman ku. Tidak ada yang bisa membantu ku dan tak ada yang benar-benar paham dengan apa yang ku rasakan. Jadi aku berdiri disini, sendiri, hanya untuk diriku sendiri dan demi kebaikan ku.
***
Aku pernah dengar, sebelum kita lahir ke dunia, ruh kita sudah ditunjuk kan kehidupan yang akan kita jalani nanti. Ketika kita setuju, saat itu lah kita dilahirkan ke dunia. Mendengar bahwa ruh ku senang dengan jalan hidup yang sudah ditunjukkan sebelum aku lahir, itu menjadi salah satu penguat ketika aku lelah menjalani semua masalah hidup. Bahwa nanti pasti akan ada saat dimana aku mendapatkan kebahagian yang setimpal dengan kesusahan ku saat ini, meskipun belum saat nya. Tapi setidaknya aku percaya dengan ruh ku dan diri ku sendiri.
Sekian…
08 Juni 2022 20.24 p.m
0 notes
d128 · 3 years ago
Text
tempat ini sudah seperti rumah kedua ku. banyak sekali aku menghabiskan waktu disini. suka duka juga banyak ku dapatkan dari tempat ini. tapi, semua tidak ada yang abadi. sama seperti umur, kita tidak pernah tau berapa lama kita hidup. mungkin tuhan memberikan cobaan untuk memberi kita kesempatan melangkah lebih maju setelah kita mendapat pengalaman pada tempat sebelumnya.
aku hanya meminta apabila rezeki ku masih ada di tempat ini, maka permudah lah segala sesuatu yang aku lakukan di tempat ini, serta jauhkan lah aku dari orang-orang dzalim. tapi apabila rezeki ku sudah tidak ada lagi di tempat ini, maka pertemukan lah aku dengan pekerjaan yang lebih berkah untuk aku dan juga untuk keluarga ku. karena sesungguhnya hanya Engkau yang tau apa yang terbaik bagi umat-Mu.
Tumblr media
0 notes
d128 · 3 years ago
Text
well, i think this company didn't really care about mental health
0 notes
d128 · 3 years ago
Text
setiap liat air, seketika otak ku seakan akan menyuruh untuk pergi ke tengah dan menyelamkan diri sampai kehabisan napas.
Tumblr media
0 notes
d128 · 3 years ago
Text
kadang ngerasa ga fair. tapi mau gimana juga kerja sama orang harus terima. meskipun skill kita ga high bgt tp ga sampe segini nya juga dong ya.
0 notes
d128 · 3 years ago
Text
Pengen banget di birthday tahun ini. Malam pergantian hari ulang tahun ku yang ke 25 aku bisa merayakan di villa bersama keluarga besar yang aku sayangi. Tapi sayang nya mereka dan aku tidak pernah bisa satu suara dan selalu dibatasi oleh jadwal:(
0 notes