"I love it when you smile, for you are so beautiful yet so unaware of it."
Don't wanna be here? Send us removal request.
Photo
D132/365 // December 10 credit🌙 (pls don’t delete)
Sonnet LXXIII
11K notes
·
View notes
Quote
Goddamn, we were a good story.
six word story // the-doubtful-and-the-curious (via just-six)
2K notes
·
View notes
Quote
I’ll never regret what we had.
six word story // annnabanana (via just-six)
701 notes
·
View notes
Text
Biru - “Kembalilah.”
Bagiku, kamu adalah warna biru.
Biru yang menuntun embun menetes jatuh dari satu daun ke daun lainnya, biru yang membangunkan matahari dari tidur nyenyaknya, biru yang membujuk ayam untuk berkokok dan membangunkan manusia-manusia yang masih terbuai mimpi.
Biru yang hangat, aku berani berkata.
Kamu adalah biru di pagi hari. Tidak disukai, namun sulit untuk dibenci, yang diharapkan selalu datangnya. Kamu adalah biru di malam hari, merengkuh bumi dengan keindahan tiada batas, menangkap setiap desahan napas dan detak jantung.
Kamu adalah biru yang penuh dengan cinta. Seperti selimut hangat favoritku, tokoh kartun kesukaan adikku, jaket dekil yang selalu dipakai sahabatku, atau buku diari ibuku yang dipenuhi kenangan bersama ayah. Birumu membawa cinta yang begitu sederhana, namun sempurna.
Kamu adalah biru yang membawa kerinduan. Karena setiap aku melihat warna biru, aku teringat padamu, kemudian aku akan merindu meski aku baru saja melihatmu kurang dari semenit yang lalu. Aku merindu untuk melihat senyum dan tawamu meski hanya dari jauh. Aku rindu genggaman tanganmu yang hangat, meski aku hanya bisa merasakannya melalui selembar foto. Aku merindukanmu, bahkan ketika aku belum pernah bertemu denganmu, ketika kamu tidak tahu aku ada.
Hanya langit yang menyatukan kita berdua, membawa birunya menuju bahkan ke tempat yang kamu dan aku tidak tahu keberadaannya.
Kuharap, ketika kamu memandang langit biru ketika kamu sedang bersedih, kamu akan mengetahui seberapa banyak cinta yang telah kamu berikan dan seberapa luas cinta yang kamu dapatkan.
Tidak berbatas.
0 notes
Quote
My skin finally feels like home.
six word story // heartroars (via just-six)
427 notes
·
View notes
Quote
Someday, I hope you’ll forgive me.
six word story // lemonadeangelwriting (via just-six)
507 notes
·
View notes
Photo
AFGHANISTAN. Puli Khumri. 1992. © Steve McCurry/Magnum Photos
7K notes
·
View notes
Quote
Perhaps my words are harsh, my gaze, deadly. Perhaps my skin is not soft, and my touch, not gentle. My laugh too loud, and mind too dark, heart too cold, and soul, empty. Please do not let these things fool you.
“I am only a shell of a person” remnant-thoughts (via remnant-thoughts)
2K notes
·
View notes
Text
Jingga - “Warm Winds.”
Senyummu sungguh hangat, aku ingin meraba bibirmu dan mengusap warna jingga yang bersembunyi di ujungnya.
Kamu hanya tertawa geli ketika aku mengatakannya, mengira aku berkata begitu untuk membuatmu merasa lebih baik. Tapi aku tidak bercanda, aku bilang padamu, aku sungguh-sungguh melihat warna jingga di ujung bibirmu.
Ada warna jingga di cahaya matamu.
Ada warna jingga memantul di helai-helai rambutmu yang halus.
Ada warna jingga di lekukan pipimu, yang kini berkerut karena lagi-lagi kamu menertawaiku.
Aku bilang kalau kamu indah, dan kamu patut untuk dicintai. Kamu adalah warna jingga yang memberiku kehangatan tanpa harus membakar seperti api atau memanggang seperti matahari. Kamu adalah selimut yang selalu memberiku nyamannya kehangatan setiap malam ketika aku beranjak tidur, mengingatkanku pada rumah dan bubur ayam yang kau belikan buatku saat aku sakit.
Hanya kau seorang, tidak ada yang lain. Karena kamu hanya satu-satunya. Jingga yang memeluk alih-alih menelan, cuma kamu saja.
Dan ternyata malaikat sungguh benar adanya. Mereka tidak bersayap dan selalu tersenyum. Aku pikir kitab-kitab umat beragama berbohong, mereka pasti belum pernah bertemu dengan malaikat sungguhan. Atau mereka bukanlah orang-orang yang beruntung, tidak pernah bertemu denganmu.
Tapi aku setuju mengenai satu hal, bahwa malaikat terbuat dari cahaya.
Karena setiap kali aku melihatmu, aku bisa merasakan cahaya yang terpancar dari seluruh bagian dirimu, cahaya yang menuntunku menuju jalan pulang.
0 notes
Photo
I’ve always forgot to post the drawing I did for the pjo coloring book! But here it it! Maybe in this week (after the Hance fanart) I will color it <3
Leooo <3
303 notes
·
View notes
Text
Ungu - “Mari Berbahagia.”
Aku tertarik padamu sebesar aku tertarik pada langit senja.
Aku mencintai warna ungu sebesar aku mencintainya ketika aku menyisir rambutmu dengan jemariku, merasakan betapa halusnya helai-helai rambutmu meski kamu sering membakarnya dengan pewarna. Pas sekali, sesuai bayanganku, warna ungu di rambutmu itu.
Aku membenci rokok bukan main, namun aku suka ketika asapnya mengepul dan menghias wajahmu yang tersenyum simpul. Sayang aku tidak mahir fotografi, karena aku ingin sekali menangkap momen saat ini dan menyimpannya bersamaku selama mungkin.
Lagi, aku tertarik pada langit senja, karena warna lembayung yang kini mengecup kedua pipimu dengan mesra membuatmu indah, lebih indah daripada biasanya, keindahan yang tidak seharusnya nyata.
Sepuntung rokok di tangan kiri dengan asap yang mengepul pekat, kamu bercerita panjang lebar mengenai betapa kamu ingin menjadi seorang kaisar nan agung. Oh, kamu tidak bercerita padaku, melainkan kepada sekawanan burung yang terbang menuju ke arah matahari yang kini tinggal seperempatnya saja; kepada awan-awan tipis sisa hujan semalam yang berserakan di ujung barat; kepada senja yang mengenakan jubah berwarna nila dan indigo, mengingat kamu sama sekali tidak menatapku ketika kamu mengikrarkan orasimu dengan semangat berapi-api.
Pasti, kamu bilang. Sebentar lagi. Tinggal tunggu waktu yang pas.
Tapi kamu adalah raja, kataku, kamu yang selama ini aku patuhi segala titahmu dan aku ikuti kemanapun kamu pergi.
Belum, kamu bilang sambil mengerutkan dahimu, aku masih duduk di beton dingin ini dan bukannya singgasana emas kan? Aku belum menjadi raja, aku masih seorang jelata.
Ah, bukan aku, melainkan kamu yang belum mengerti. Kamulah raja sejati. Tidak ada yang berani menentangmu. Menenteng lagumu kemana-mana seperti jubah dan mahkota, melantangkan lirik-lirik lagu seolah mereka adalah kitab hukum yang harus dituruti tanpa terkecuali. Kamu yang menantang dunia dengan kelembutan hati yang hanya kamu miliki. Kamu yang menangisi dunia yang berputar limbung dan berusaha memperbaikinya.
Aku tidak bisa melihat raja, kaisar, yang lebih baik daripada dirimu.
Kamulah satu-satunya.
Kamu adalah raja, dan aku pengikutmu. Kemanapun kamu pergi, aku akan turut.
Cocopia, Februari 2017
#Imagine#Drabble#Fanfiction#BTS#Study#Practice#Indonesian#Bangtan Sonyeondan#Rap Monster#Kim Namjoon
0 notes