cigarettesafterlunch
Untitled
1 post
Don't wanna be here? Send us removal request.
cigarettesafterlunch · 1 year ago
Text
The moment of truth
Kamis, 10 November 2022.
Masih kuingat sekali hari pertama aku kembali bekerja setelah memutuskan untuk resign dari kantor lama yang sudah seperti rumah keduaku selama 9 tahun. Ya, setelah pergumulan batin yang panjang, literan air mata yang kutumpahkan, perdebatan panjang yang melelahkan, akhirnya sesuatu yang sangat aku cintai re:(karir) itu kulepaskan. Sedih, pasti. Menyesal?, Tidak. Aku tidak pernah menyesali apapun yang sudah menjadi keputusanku, karena aku yakin, selalu ada hal baik yang akan terjadi setelahnya. Kalaupun tidak ada, aku akan menciptakannya.
Pagi itu, aku antusisas sekali, ku bangun pagi, menyiapkan sarapan favoritku dan segelas kopi. Akhirnya, aku punya alasan lagi untuk berdandan setiap pagi, membingkai alis yang selalu jadi kebanggaanku karena bentuknya yang selalu presisi, dan oh wow kupikir melukis alis tanpa cela adalah salah satu pencapaian terbesarku.
Batik biru yang beberapa tahun lalu kubeli langsung dari Jogja jadi pilihan outfitku hari itu dan kupikir itu adalah batik ku yang paling elegan, dan membuat aku merasa (pintar) maybe. hehe
Singkat cerita, sampailah aku dikantor baruku yang lokasinya bahkan tidak begitu jauh dari kantor lamaku. Hahaha. Aku bahkan bisa dengan sangat jelas melihat bangunan kantor lamaku dari Lantai 2.
Kehadiranku disambut oleh mas-mas seumuranku yang akhirnya akan menjadi supervisor sekaligus mentor ku. Dengan sabar beliau memperkenalkanku kepada seluruh staff satu per satu. Tapi, ada yang aneh saat itu. Tidak ada briefing pagi disini, padahal sepanjang perjalanan aku sudah menyiapkan kalimat-kalimat singkat yang akan aku sampaikan saat perkenalan nanti. Hahaha. Life unpredictable banget kan?.
Bukan, aku bukan akan menceritakan kehidupan pekerjaanku kali ini, tapi hal yang tidak terduga , bahkan berfikir akan mengalaminya pun tidak pernah. Semua terjadi begitu saja, dan bagiku terlalu terlambat untuk menghindari. Jadi, kubiarkan diriku mengikuti alurnya, meskipun aku tau seperti apa akhirnya, tapi tetap saja kali ini logikaku yang keras kepala itu dikalahkan perasaan.
To be continue ...
1 note · View note