Text
Sang pelakon, Arkatama Hirawan.
Kiranya datang dengan nama tersemat: Arkatama Hirawan. Representasi cahaya dalam kepungan gelap; api unggun yang mendekap hangat. Dari gubahan namanya, Tama, Arr, Aka, dan Awan merupakan panggilan singkat yang tersemat (sila pilih salah satu sesuai kehendak hati kawan). Pun bila kawan tercetus panggilan lain, hal tersebut tidak akan dibatasi—si penerima nama panggilan baru senang sekali. Tama menggunakan pronomina He/They dan telah melampaui 21 bertahun lamanya, jelas legal. Tama seorang ISTJ—bukan penikmat ambiguitas dan klaim tak berdasar realita. Walaupun pribadinya sedikit kaku dan menyebalkan, ia tipikal yang selalu mengusahakan presensinya ada bagi kawannya; mendengarkan dan memahami lawan bicaranya.
0 notes
Text
Musik—Pada cintanya yang tak pernah padam.
Sohib akrabnya sejak kecil adalah satu buah microphone dan radio cassette. Berdendang lagu anak-anak—milik Joshua Suherman hingga Tasya Kamila; lalu beranjak diperkenalkan lagu-lagu artis barat lawas—ABBA, Carpenters, The Beatles, Stevie Wonder, Billy Joel, Westlife, Backstreet Boys, dan masih banyak lainnya. Pun, tak ketinggalan musisi kawakan dari negeri sendiri, Indonesia—Chrisye, Reza Artamevia, Vina Panduwinata, Utha Likumahuwa, Kahitna, Sheila on 7, dan banyak lagi sisanya. Paparan yang tidak sengaja timbulkan gema cintanya pada diskografi para musisi lawas.
Memang pada dasarnya Tama yang mudah tertarik pada musik (jenis apa saja, asalkan telinganya dengan senang menerima), ia dengan mudah hanyut dalam karya-karya musisi sedekade belakang juga. Misalnya, Taylor Swift, Ariana Grande, Jesse Barrera, Johnny Stimson, Jeremy Passion, PRYVT, Hivi!, Tulus, MALIQ & D'Essentials, dan banyak lainnya.
Hallyu—cinta kedua Tama, terutama dalam karya musiknya. Mengikuti dari masa generasi kedua, sekarang dirinya sedang menambatkan diri pada BOYNEXTDOOR, NCT DREAM, RIIZE, aespa, dan ENHYPEN. Diskografinya banyak ditemukan dalam playlist Hallyu-nya, bercampur dengan musisi generasi kedua hingga sekarang.
Cuap-cuap yang terlalu banyak, bukan begitu? Ya, begitulah—Tama dan cintanya pada musik yang tak pernah padam.
0 notes
Text
Di dunia yang pelik, buku membantunya tetap utuh dan terjaga.
Tidak bisa dibayangkan bila karya sastra tulisan ini absen, mungkin dirinya tak lagi dalam komposisi yang seharusnya—acakadut, kusut macam belum disetrika.
Bukankah keren, lewat gubahan kata, seseorang bisa turut melanglang buana pada situasi-situasi yang bahkan tidak pernah terbayangkan sebelumnya—medan perang, kastil berpenghuni naga, hingga mengikuti kegiatan time-traveling.
Beberapa buku yang ditaruh dekat dalam hati: Ayah, Kitchen, Human Acts, Kubah, dan Before the Coffee Gets Cold.
Di dunia yang pelik, ia masih menjalani hari dengan tagline "life is worth living"—sebab, buku membantunya utuh dan terjaga untuk terus lanjut melakoni perannya.
0 notes
Text
Film, jadi pelarian barunya.
Cintanya besar, dan makin besar untuk dunia sinema. Tontonannya belum banyak dan beragam—tapi, satu hal yang jadi candu untuk Tama nikmati adalah segala jenis tontonan tear-jerker dengan sentuhan romansa atau keluarga.
How to Make Millions Before Grandma Dies, 20th Century Girl, 18x2 Beyond Youthful Days, We Made a Beautiful Bouquet hanyalah segelintir film yang mencipta anakan sungai di pipinya. Selengkapnya ada di Letterboxd.
Meski progres menontonnya lamban, tak bisa sekali duduk langsung selesai, film jadi pelarian lain yang menyenangkan bagi Tama.
0 notes
Text
Yang dilarang dan perlu diperhatikan.
[LARANGAN]
Yang belum genap 18 dan akun dengan followers >300, akun Tama bukanlah pilihan yang tepat. Gemar merundung dan menjelekkan, serta mendeklarasikan diri sebagai zionist, 02 voters, LGBTphobic, any religion phobic bisa segera tinggalkan akun ini.
[PERHATIAN]
Ia meracau perihal banyak hal.
Kerap mengunggah hasil jepretannya tanpa CW/TW.
Tidak nyaman bila ada kawan baru yang kehadirannya tidak diketahui asalnya darimana.
Sebab kesibukannya di real life, energinya dalam bersosialisasi kerap kali hilang entah kemana. Maaf untuk keterlambatan respon, tapi janji akan dibalas. Apabila urgensi pesannya tinggi, sila hubungi lagi.
Salam damai,
Arkatama.
0 notes