Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Tentang orang tua,
ternyata disebagian orang dengan kondisi dan posisi tertentu definisi itu tidak melulu adalah orang yang melahirkan kita atau dalam biologisnya tidak selalu berarti : mereka yang membuat kita lahir di dunia ini.
Tidak melulu diartikan mereka yang namanya tertulis pada satu kartu keluarga bersama dengan nama kita. Tidak melulu adalah mereka yang kita panggil ayah dan ibu. Tidak selalu begitu..
terkadang di banyak kisah, kami menemukam rupa orang tua yang lain. Mereka yang melekat di hati jauh melebihi orang tua kandung sendiri.
Mereka dapat menjelma dan berupa guru di sekolah, dosen kita, atasan di kantor, pastor atau bahkan tukang cendol depan gang rumah yang selalu menunggu kita lewat setiap sore, mengabsen setiap hari dan bertanya: kemarin kenapa tidak datang?
Atau seseorang yang menyempatkan diri menjenguk kita di tanah rantau, padahal mereka bukan siapa-siapa. Keluargapun bukan. Meluangkan waktu mereka yang sedikit dan sangat berharga dikala lainnya menunggu waktu sisa.
Dia yang tak banyak bertukar kalimat namun selalu terhubung dalam tali doa, ikatan yang tak pernah terlihat namun keberadaannya sangat bisa diuji.
Maka bagi orang-orang itu, kehadiran "orang tua" dalam wujud lain itu, yang mereka sangat suka, sangat mereka hormati dan kagumi adalah hadiah. Kehadiaran "orang tua" non biologis itu yang membuat mereka tetap hidup. Maka bagi orang-orang itu doa bagi mereka tak akan pernah habis, tak pernah bertitik.
-casmarani-
230924 CKD
0 notes
Text
Seharusnya kamu menyadarinya
Bahwa disitu, didalam hatimu ada diriku
Seharusnya kamu menyadarinya
Bahwa kamu sayang padaku, sayang pada kita
Seharusnya kamu menyadarinya dan mengatakannya padaku
Seharusnya kamu tidak menolak
Seharusnya kamu menyadarinya bahwa kau senang saat kita bersama, sore-sore kita, lagu-lagu kita.
Seharusnya kau menyadari alasan dari semua kesendirianmu adalah karena aku memenuhi hatimu, hingga tak ada ruang untuk lainnya.
Seharusnya kau bilang : "tenang saja, kau istimewa untuk hidupku". Biar tenang hatiku.
Seharusnya kau katakan dengan lantang, lalu kau boleh pergi. Kemanapun kau kehendaki.
Kita tak harus bersama, tapi setidaknya aku tahu bahwa kau menyayangiku.
0 notes
Text
MENARA MANDIRI
Kurasa sudah cukup sore detik ini, tapi langit masih ceria setelah kemarin murung seharian.
Dibawah gedung-gedung tinggi ini kami memilih untuk sejenak mengistirahatkan kaki yang sedari pagi menopang diri.
Dikelilingi menara pencakar langit, kami terlihat kecil namun aku tak merasa terhimpit. Langit jingga ini sangat pas untuk jadi latar belakang tawanya.
Soreku saat bersama dia selalu sama. Tidak, aku tak akan mendeskripsikan bagaimana rasanya. Aku tak bisa. Hanya aku yang bisa merasakannya. Sekali lagi, hanya bisa dirasakan. Hanya aku yang bisa.
Aku suka alunan tawanya saat sore hari, aroma parfumnya, celotehan khas yang hanya akan dibuat oleh dia. Semuanya, selalu berhasil meluaskan hatiku untuk kembali lagi bahagia.
Aku selalu suka menikmati sore dengannya
Entahlah, mungkin dia tak lagi menyukainya.
Entahlah, aku tak pernah tahu perasaannya.
Namun kau tahu?
Aku memang selalu menyimpan hal-hal kecil , remeh dan tidak penting dalam hatiku, seperti suasana sore dengannya dan suaranya.
Aku menyimpannya, aku mengingat hal-hal tak penting itu dengan sangat baik. Itu membuatku tetap hidup.
Disela hembusan angin dan sesekali suara klakson kendaraan di jalanan, aku tersadar bahwa aku sepertinya sudah kehabisan waktu menikmati pesona dirinya.
Dia harus pergi, lagi.
Dia terus bercerita, tentang apapun, tentang yang dilaluinya tentang apa yang dia rasa. Lalu tiba-tiba sang waktu menatapku, mengingatkan bahwa aku harus buru-buru. Beranjak dari semua kenikmatan ini
Aku bahagia dia sudah tak sendirian lagi,
Dia dikelilingi dengan manusia-manusia yang sayang padanya.
Aku bahagia dia tak perlu lagi menutupi dirinya. Dia diterima dibanyak tempat. Banyak orang yang mengingatnya dan menaruh perhatian padanya.
Maka kau memang harus pergi..
Memetik hasil dari semua kesabaran dan ketekunanmu selama ini.
Menikmati kebebasanmu memilih jalan hidupmu.
Kau yang tak pernah mati walau diinjak berkali-kali. Kau yang mengajariku untuk tegak dan terus maju, maka bertahanlah jika saat jauh disana kau merasa sakit. Ingatlah, kamu terlalu indah. Kamu tidak pernah mati.
Aku selalu menyimpanmu begini, dan sore-sore kita yang tak banyak ini. Pun nanti jika mungkin kau menjadi seseorang yang tak kukenal, aku akan selalu mencoba mengenal dirimu.
Kau boleh kesal padaku
Aku bukannya tidak berjalan maju, memang perasaanku saja yang selalu begini, sama persis.
Aku yang akan selalu mengagumi semangatmu, dan menerimamu dengan segala dosamu. Tak ada tapi. Aku akan selalu mendukungmu. Tak perlu aku berjanji, aku akan selalu begitu.
Jika kau bertanya apa inginku?
Aku ingin menangis didepanmu tiap sore diakhir hariku yang melelahkan, lalu membersamaimu selalu, setiap hari, seumur hidupku.
Namun aku tak punya waktu haha
Maka terbanglah..
Doaku mengiringimu. Aku tak ingin menahanmu, dan menghalangi pertemuanmu dengan semua cita-citamu.
Bagaimana? Kau sudah jijik dengan semua bualanku tadi? Haha..
Tapi aku tidak sedang membual
Satu yang harus kau mengingatnya dengan baik :
Aku, kamu boleh saja berubah. Manusia pasti berubah. Namun kita akan selalu saling tahu sudut-sudut mana yang akan selalu sama. Kita bertemu disana ya !
kepada sahabatku
-casmarani-
Ditulis dibawah menara mandiri
0 notes
Text
Mengejar Mimpi
Paham yang kupelajari dan diajarkan sepanjang hidupku tentang cita-cita adalah tentang mimpi yang besar, pekerjaan yang terpandang oleh sebagian orang, jabatan tinggi rumah mewah dengan pilar-pilar tinggi.
Lalu benar, banyak orang yang setelah mencapai itu semua terlihat sangat hebat dan keren. Banyak. Public figur, para menteri, artis-artis ibu kota. Kemudian, apakah mereka salah? Tidak. Tentu Tidak. Tidak sama sekali.
Salahnya terletak pada: standar sukses dan orang berhasil itu haruslah mencapai itu semua. Gelar, Jabatan, Gengsi, Kulit bagus, Badan langsing, ditakuti banyak orang, dipatuhi banyak orang, terpandang.
Bagaimana kalau...
Kalau banyak orang tidak mau mencapai itu semua ? Bukan karena mereka lemah.. bukan..
Tapi memang bukan itu cita-cita mereka. Mereka tidak butuh. Seringkali mereka merasa butuhsemua itu karena dituntut ini itu untuk mencapainya. Alhasil mereka selalu merasa kurang kurang dan kurang dalam hidupnya. Karena mereka dipaksa meraih sesuatu yang bukan menjadi bahagianya.
Bagaimana kalau...
Kalau standar bahagia dan sukses orang itu berbeda-beda? Boleh kan?
Bagaimana kalau, bahagia milik sebagian orang adalah hidup sederhana dengan tenang, memiliki pasangan yang sepadan dan supportif, atau bahkan hidup sendirian tanpa pasangan pun tak masalah,
Bagaimana kalau banyak orang memilih untuk menghirup udara desa dengan rutinitas kecilnya, menikmati konser-konser kecil dikota kecilnya, jajan bakso pinggir jalan ditengah gerimis sore hari.
Bagaimana kalau begitu? Apakah harus menjadi orang besar dan punya kekuatan baru bisa dikatakan sukses? Bagaimana kalau tidak bahagia?
Berjuta-juta Milyar milyar manusia di muka bumi ini, apakah jalan hidupnya harus semua sama? apakah ada template khusus untuk hidup dan supaya dikatakan sukses?
Apakah jika tidak menikah, tidak memiliki jabatan tinggi, tidak punya bisnis, tidak lulus cum laude artinya : orang gagal ???
Bukankah gagal yang sesungguhnya adalah ketika kita tidak tahu apa yang kita mau? adalah ketika kita tidak punya pendirian atas diri kita sendiri? adalah ketika kita tidak bisa menghargai orang lain, bersikap masa bodo dan terus menerus mengatakan bahwa : hidupku sulit.
tapi paradigma dan stereotipe masyarakat tidak begitu,
seringkali ketika orang mengatakan : "aku hanya ingin hidup tenang, menjalani hari-hariku dengan mudah bersama orang-orang yang kusayang". Di cap sebagai : orang yang tidak punya harapan hidup. Orang aneh. Calon orang gagal. Tidak punya masa depan.
Tapi...
tapi..
ada juga, orang dengan segala ide briliantnya dan segala kemampuannya diremehkan dan dicap juga sebagai : sang pemimpi. Kebanyakan mimpi. Tidak realistis.
Lucu... lalu yang benar?
Ya rumusnya : lahir- sekolah-lulus-bekerja-gaji tinggi-jabatan-menikah-punya anak-mati. Itupun harus dilakukan tepat waktu dan dalam tempo yang sesingkat singkatnya.
Jika dalam rumus tersebut ada yang tidak dilakukan, atau terlambat sedikit, atau ditengah-tengah rumus itu kita melakukan hal lain, langsung terkenal sebagai orang gagal yang patut dikasihani.
Kita sering lupa hal yang sudah pasti di kehidupan ini cuma lahir dan mati.
-casmarani-
0 notes
Text
Permohonan
Tuhan, aku ingin menyampaikan permohonanku untuk tahun ini. Seperti biasa, di awal tahun ataupun di akhir tahun kemarin, aku belum tau apa yang ingin kupinta.
Sekarang aku sudah tahu : Tuhan tolong selamatkanlah hidup orang-orang yang mencintaiku. Kemudian, tolong kabulkanlah permohonan ini.
-casmarani-
1 note
·
View note
Text
Nikmat Bulan Empat
Memasuki bulan ke empat dalam tahun yang ngeri-ngeri sedap ini, membuatku banyak tersadar dan diingatkan bahwa Tuhan memberi kita banyak sekali nikmat.
Sangat banyak sampai-sampai kita tak terasa dan tidak pernah menghitungnya. hari ke hari semakin diingatkan bahwa jikalau Tuhan mengambil satu dari seratus nikmat yang kita punya, bukan berarti hidup kita hancur dan berhenti.
Sesederhana bahagia ketika kau punya kerabat yang sangat peduli akan kesulitanmu, yang sadar ketika jas hujanmu bolong, yang sadar ketika badanmu kurang enak tanpa kau harus memberitahunya. Bukankah sangat nikmat rasanya?
Walau dalam hati, jauh disana kau menyimpan luka tentang apapun itu. tentang kehilangan, tentang sebuah penghianatan atau kesusahan ekonomi. Tapi lihat bukan? Tuhan akan memberi kita nikmat-nikmat yang lain, yang bahkan akan membuat kita bertanya : kelakuan baik apa yang kuperbuat sehingga mendapat berkat seperti ini ?
Jadi sudah sepantasnya, dan selayaknya kita mencintai hidup yang kita punya. Mencintai jalan yang kita tempuh dengan segala medan dan rintangannya. Rasanya aku malu dan merasa tak pantas jika harus marah, mengeluh akan satu masalah dibanding perlindungan serta berkat yang selalu tercurah tanpa henti
-casmarani-
0 notes
Text
Sebuah sapaan
Halo ? Aku sudah tidak mendung lagi selepas kedukaan itu. Sekarang aku sudah mulai menanam bunga-bunga baru di halamanku. Aku juga mengubah penampilanku sebisaku supaya terlihat "lebih baru".
Halo? Aku sempat membuatmu bergedik dan ngeri ya? Maafkan aku ya? Kau mau kan? Aku sudah bukan pengemis cinta lagi yang terseok-seok minta ditolong. Aku bahkan sudah berlari lagi sekarang.
Memang sesekali ada kesepian yang tiba-tiba memelukku dari belakang. Sesekali gelap itu mau mendekat tapi ia sudah tak berani lagi untuk menyelubungiku. Matahariku sudah terbit disana walau malu-malu.
Aku sudah keluar memandangi orang-orang dijalanan. Aku sudah memberi makan kucing-kucing liar lagi. aku sudah keluar pergi memancing, dan membeli semua hal yang aku inginkan. Aku sudah tidak takut lagi sendirian, tak masalah lagi apabila aku harus menghabiskan ujung mingguku berdiam diri di dalam kamar.
aku ingin menyapamu, halo..
selamat datang lagi !
-casmarani-
0 notes
Text
Cerita Tentang Pernikahan
Buat diriku pribadi pernikahan adalah hal yang sangat serius
Sungguh mati sangat serius dan sulit. Pahamku tak semudah orang-orang kebanyakan yang bisa langsung mengatakan "iya aku bersedia" saat sang kekasih melamarnya.
Bukan berarti aku tak senang dicintai, namun jika ada orang lain yang makin hari makin mencintaiku aku takut. Aku takut mengecewakan mereka. Sungguhpun aku tak pernah dengan sengaja merencanakan hal itu.
Pernikahan itu suatu lahan kosong yang sangat luas. .. luas sekali dengan aku dan kamu sebagai petaninya. Kita harus mengolah tanah itu supaya selalu gembur. Bekerjasama menimba air dari sungai yang mungkin sangat jauh tempatnya. Memilih bibit-bibit buah, sayur, bunga ap ayang akan kita tanam. Kemudian di sore hari menyiapkan pupuk yang akan kita berikan besok pagi.
Saat malam hari pun tidak akan berhenti. Saat malam kita harus memasang lampu dan penerangan jalan supaya tetap terang dan hangat perkebunan milik kita. Rumah kayu yang mungkin hanya terdiri dari 2 petak itu pun kita harus perhatikan. dinding yang agak bolong kita tambal, pintu yang mulai berderit harus diberi oli. Jika musim panas tiba, kita harus siap uang ekstra karena kipas angin akan menyala sepanjang hari
Belum lagi jika penghujan tiba. Kebun dan sawah kita banjir, kita merugi. Lampu taman jatuh, buah busuk, sayuran enggan membesar. Atap rumah mulai bocor, pintu berderit lagi, anginnya dingin dan sakit.
ya.. pernikahan seperti itu dalam pahamku. Meskipun musim berganti, kita harus selalu mengerjakan hal yang sama setiap hari dan detiknya. Tak ada istirahat malah terkadang membutuhkan ekstra waktu untuk sekedar mengeluarkan air banjir dari rumah kayu kita.
Maka sayang, maafkan aku yang semakin hari semakin sulit. Aku tak ingin kamu makin mencintaiku. Aku orang yang sangat sulit. Penuh pikiran bercabang yang sudah seperti benang kusut. Maafkan aku jika mungkin aku menolakmu di hari kau mengajakku membangun rumah dan kebun itu.
Cara pandangku soal cinta tak seindah kacamata orang-orang itu. Penuh luka, penuh rasa lelah, dan mati rasa. Cinta... masih selalu kurasakan, tapi tidak...aku masih takut
Apakah aku tak mau??
aku mau,, aku sangat ingin. Namun aku seperti sudah tinggal dalam bayangan abu-abu dimana seluruh harinya adalah mendung dan petir. Aku masih mencari, dan berdoa untuk ditemukan dan menemukan suatu cahaya putih yang menyilaukan mata. Didalamnya ada seseorang yang kukenal, yang bersedia membagi cahayanya untuk mengusir kilat dan petir. Tapi apakah ada?
-casmarani-
0 notes
Text
Memilih Untuk
Setelah ratusan kilometer jalan dan usia yang terus memanjang ini
Diberbagai titik kegagalan, kesedihan
Percaya, jatuh lagi, percaya lagi, jatuh lagi
Akhirnya aku tahu apa yang aku mau, yang memang kubutuhkan, yang kompatibel untuk raga ini
Aku memutuskan dan memilih untuk berjalan bersama seseorang yang sudah berteman denganku terlebih dahulu
Teman lama yang mengenalku saat aku belum punya apapun untuk dibanggakan, teman yang menyukaiku tanpa sebab tanpa apa dan tanpa mengapa
Dia yang tidak masalah dengan apapun yang telah kulalui, karena dia temanku.. Dia akan selalu membersamaiku, dia selalu bisa memandangku lewat sisi yang paling sulit, lewat sudut yang tak biasa
Semoga aku dan dia berjalan tanpa ragu dan disuatu waktu kita bertemu lalu sepakat untuk berjalan bersama selama lamanya, selama lama mungkin.
-casmarani-
1 note
·
View note
Text
kepada apa dan siapapun yang melarikan diri dariku
kepada apapun yang menjadi harapku, yang sedikit lagi kugenggam tetapi kemudian hilang lagi, aku memohon maaf untuk itu semua.
Aku tak bermaksud serakah dan bersikap tamak untuk menggenggammu, tapi mungkin Tuhanku ingin menitipkan hal lain di tanganku yang penuh ini, karena aku tak mungkin menggenggam semuanya bersamaan dan sendirian. Satu hal yang kudoakan, semoga hanya ditunda saja karena aku selalu melangkah ke arahmu wahai cita-cita dan harapanku.
Lalu, kepada siapapun yang melarikan diri dariku, yang baru membersamaiku sebentar dan menyalakan percikan api baru di langit yang mendung namun kau harus pergi lagi dan tak terjamah, aku juga memohon maaf untuk pertemuan ini.
Aku tak bermaksud membuatmu lari dan ketakutan. Apakah aku menyeramkan ?
Semoga tidak menjadi kalimat pembelaan diri tetapi aku ingin bilang kalau : aku senang berada di dekatmu. Ingin berteman dengan kalian selama mungkin seumur hidup kalau perlu. Itu juga kalau kau mau, dan kau boleh. Masalah kalian merasa kalau-kalau, takutnya- aku memiliki perasaan lebih kepada diri kalian, itu hanya perasaan kalian saja, dan itu biarlah.. biarlah aku yang mengatur dan mengurusnya. Tak guna kalian risau atau cemas. cukup tetaplah baik, indah dan manis seperti ini, karena aku sangat bersyukur bisa diperjumpai dengan kalian. sungguh..
Tapi aku juga tak apa jika kalian... apapun dan siapapun itu yang melarikan diri dariku sekarang. Aku paham juga bahwa diri ini tak mudah, namun aku lebih percaya pada rencana Tuhanku. Semoga aku masih diberi kesempatan lagi untuk membenahi diri, dan siap bertemu kalian lagi.. kepada apapun dan siapapun yang melarikan diri dariku,Terimakasih..
-casmarani- Dec 18 2023
0 notes
Text
sebuah permintaan maaf kepada Tuhan
Tuhan aku ini banyak sekali salahnya..
Banyak sekali membuat kacau semua rencana yang Kau sudah rancangkan
Kerap kali memaksa inginku, mauku, harapku, semuanya hanya tentang aku, aku dan aku.
belum lama, aku sudah membuat seseorang memilih menjauhiku.. karena apa? ya karena sikapku sendiri yang setelah kuingat lagi akupun jengah menanggapinya.
belum lama ini aku juga mendapati diriku yang sangat merasa berkuasa, dan berpikir bahwa semuanya ada dalam genggaman tanganku.
Padahal Tuhan, semua yang tercipta dan hidup diatas bumi ini adalah dalam genggaman tangan dan kuasaMu.
Tuhan, wahai sang semesta.. apalah jadinya aku jika Kau tak ada ?
Bertanya pada siapa aku saat aku kehilangan diriku ?
Kepada siapa aku memohonkan cinta ?
kepadaMu ku utarakan permohonan maafku atas semua luka, cacat yang ku pegang ini.
Tuhan, semoga kesempatan masih terisi untukku mendapatkan yang selama ini sudah kurusak. Ampuni aku...
-casmarani-
0 notes
Text
perjumpaan yang indah
sebuah keajaiban dan kebahagiaan memang datang saat kita tidak tahu mereka akan datang.
seperti halnya hari itu, tidak ada perasaan khusus atau pertanda dari alam bahwa pertemuan kita akan terjadi.
seperti dua orang asing yang kebingungan mencari pembahasan apa yang masih bisa dibahas setelah sekian lama tak tatap dan tak sapa.
tidak ada yang spesial seperti debaran jantung atau keringat dingin yang mengalir di telapak tangan, kita hanya teman lama yang saling tahu masa-masa muda satu sama lain.
mengingat kembali kenakalan disekolah sore itu ternyata berhasil menghadirkan tawa yang renyah dan memecah sekat yang sedari tadi kita cari lubang kuncinya dimana.
yang tanpa sadar aku hanyut.. hanyutt dan ikut mengalir dalam alunan kalimat-kalimat pembicaraan kita. Memberanikan diri untuk lebih rileks dan tertawa degan lepas, ternyata tidak seburuk itu.
Hari itu hujan.. dingin namun hatiku hangat. Detik itu juga aku mengucapkan : terimakasih Tuhan karena pertemuan ini. Sedikit banyak dan lirih aku melanjutkan : bisakah? bolehkah bertahan lama keadaan ini?
yang lucu sampai sekarang adalah, saat itu aku tidak berani menyadari bahwa hati ini senang, bahwa hati ini sangat menerima pembicaraan kita. Aku menyadarinnya di hari-hari setelah itu, aku merenungkannya kembali dan tersipu malu dan merasa sangat.. sangat senang bisa berjumpa denganmu.
Seolah ingin mengulang waktu, aku memiliki list apa saja yang akan ku bicarakan denganmu. Sekarang penyesalan itu berjalan mengikutiku sambil bertanya : mengapa kau tak berani menyatakan bahwa dirimu senang di hari itu? seharusnya kau punya banyak bahan obrolan atau kau bisa bertukar pikiran dengannya lebih banyak lagi. Sambil merangkulnya aku menjawab : saat itu aku sedang menjaga hatiku. dan menjaga pertemuan pertamaku, aku ingin sepantasnya saja.
teman lama yang sangat sedikit memori bersama dan kurasa saat dulu mengenal tak lebih dari 20 kalimat yang saling bertukar. Bagaimana bisa kau bertumbuh secepat ini dan seindah ini?
sekarang, dibawah langit hujan November ini ada semoga yang sering kurapalkan : semoga kita bertemu lagi ya.. aku senang sekali
-casmarani-
0 notes
Text
merapal mantra
Belakangan ini aku sedang memikirkan, merumuskan dan merapalkan banyak sekali mantra-mantra.
Mantra-mantra baik pastinya.
Tentang cuaca baik, tentang udara yang sejuk, tentang lingkungan yang damai, tentang cita-cita yang lama diramu, tentang kebijaksanaan hati, tentang kelapangan dada, tentang cinta yang seimbang dan berbalas.
Semuanya kurapalkan satu-satu dan didoakan dengan semoga yang setulus-tulusnya, dengan amin yang sekencang-kencangnya.
Sungguhpun Tuhan, semoga Kau mempertemukanku dengan jalan hidupku yang paling baik, yang paling indah, yang berlimpah bunga di kanan dan kiriku.
Aku ingin dipertemukan dengan takdir terbaikku, dengan cinta yang kumau, dengan dia yang bisa merawatku dengan sangat sabar saat aku sedang layu.
Mantra-mantra ini semoga sampai ke langit, sembari menunggu mereka sampai ke langit, aku akan menunggu dengan sabar, aku akan menunggu dengan melakukan hal yang paling baik yang bisa aku kerjakan detik ini.
Tolonglah segera sampai !
-casmarani-
1 note
·
View note
Text
Persimpangan Dua Pilihan
Kalau ada pertanyaan untuk memilih akan hidup dengan orang yang dicintai atau dengan orang yan mencintaiku, aku akan memilih aku ingin hidup dengan orang yang aku cintai.
Dia yang selalu membuatku terpesona dari segala sisi. Mirisnya mereka belum tentu melihat kita sebagaimana kita melihatnya. Kenyataannya banyak orang yang jika tersudut dalam situasi tersebut, memilih untuk menghabiskan hidup dengan orang yang sudah pasti mencintai mereka.
Sebenarnya kedua pilihan itu sangatlah tidak adil. Kalau bisa hidup dengan orang yang kita cintai sekaligus mencintai kita, lantas mengapa kita harus memilih?
Bukankah bahagia akan sempurna jika begitu?
Sudah selayaknya cinta berbalas cinta bukan? Jika hanya salah satu, apakah itu bukan luka namanya? Tidakkah timpang rasanya, ketika hanya salah satu dari kita yang bisa memberi?
Kenapa susah sekali ya rasanya menemukan jalan cinta yang akan menemani kita setiap hari sampai pada hari kembali ? Tapi sepertinya banyak manusia beruntung mendapatkan jalan yang mereka mau dan semesta merestuinya.
-casmarani-
0 notes
Text
Simpang Siur Pikiran dan Hati
Seperti hari-hari yang sudah lalu, pikiran dan perasaan ini kembali berdiskusi agak panjang
Sang perasaan merasa sayang
Pikiran berpikir kalau perjalanan ini sudah sangat panjang dan menyedihkan sekali sepertinya jika dilepaskan
tapi jauh didalam semua itu, pikiran dan perasaan ini sepertinya sama -sama sepakat bahwa : sepertinya kita tidak akan menuju ke tempat itu bersama. Sepertinya kita memang tak pernah dengan serius membuat jalan untuk menuju kesana.
Dikalahkan dengan mental pengecut yang tak berani menyudahi karena jalan ini sudah sangat panjang, jauh dan melelahkan.
Bagaimana nanti jika tak ada lagi yang menemani?
Bagaimana nanti jika tak ada lagi yang bersedia mendengarkan?
Bagaimana nanti jika tak ada lagi harapan untuk benang kusut cerita hidup yang telah dilalui ?
awalnya memang terpikir bahwa disini akulah yang tidak waras. akulah yang tak mensyukuri. Tapi rasanya bukan begitu...
Kalau tak mengganggu, topik ini tak akan naik ke permukaan berkali-kali.
Kuharap kau berani untuk melangkah mundur dan berjiwa ksatria untuk mengakuinya.
-casmarani-
0 notes
Text
September Dua Puluh Enam Kali
Masih terdengar jelas di kepalaku, seperti baru kemarin..
Suara TV jam 6 pagi, acara kartun kegemaranku
Sambil penuh riang mengunyah roti dalam genggaman tangan
Saat hari itu aku bertanya : Mengapa aku harus bangun sepagi ini?
Saat itu aku bertanya : Mengapa orang dewasa dirumah terburu-buru
Tanggal yang sama 20 tahun kemudian, aku mengerti mengapa orang dewasa bangun pagi dan selalu terburu-buru. Karena mereka bagaikan robot bernyawa yang harus menyelesaikan misi hidup paling tidak untuk satu hari ini.
Aku mengamati bahwa diri ini dikejar bom waktu tak kasat mata namun sangat terasa dekat dekat punggung belakangku. Seakan- akan ia akan meledak menghancurkanku jika aku tidak melakukan apa-apa hari itu.
Pada september yang kuulang ke dua puluh enam kali aku mendapati diriku yang sudah melewati putus cinta dan kehilangan yang sangat parah. Mendapati diriku yang sedang berapi-api namun berkali-kali juga terguyur air yang entah dari mana selalu memadamkan api ini.
Dalam permenunganku yang sepertinya sudah lama sekali aku hidup, aku memanjatkan permohonanku : tolong beri aku sehat, rezeki yang cukup untuk aku juga bisa berbagi, lingkungan yag baik dan bantu aku agar tidak menjadi orang dewasa yang aneh.
Sedikit tertegun setelah mengamati beberapa foto lawas yang usang dimakan rayap, foto-foto dimana aku dikelilingi dan selalu dibersamai manusia-manusia kesayanganku yang satu persatu telah pergi. Entah pergi untuk hidupnya atau pergi untuk pulang.
September yang sudah kuulang ke dua puluh enam kali, diantara duka dan sakit karena dihantam berkali-kali aku mendapati anak kecil itu dengan senyum lebarnya menyiratkan bahwa dia bangga terhadap dirinya sendiri karena selalu mampu melewati susah, selalu mau mengusahakan kewarasan, selalu mau untuk dibentuk.
Disela-sela kemarahan ini karena hidup ternyata melelahkan, keinginanku untuk terus mengulang september berikutnya lebih kuat. Aku ingin membuktikan bahwa bumi ini bulat, aku yakin aku bisa melihat lapisan atmosfer yang indah itu, makan sushi di Tokyo, bersalaman dengan si ganteng di Seoul, aku akan mendapati gelarku yang kedua di Sydney atau mungkin bagian Eropa?
Aku akan mempunyai sedikit teman tapi aku akan sangat bahagia. Aku tidak banyak diperhatikan tetapi aku akan banyak sekali memperhatikan. Aku akan terus menerus dicemooh oleh (mungkin) keluarga atau sekitarku tetapi aku akan terus berjalan santai sambil senyum dan makan es krim.
Aku akan mengulang septemberku sampai 90 kali. dengan sehat dan senyum.
-casmarani-
1 note
·
View note