calonmakmum
918 posts
jika aku penyebab kamu jauh dari Allah, jauhi aku
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Tentang Privilege
@edgarhamas
Orang banyak bilang: kaya adalah privilege, okeh ada benarnya. Tapi ditakdirkan Allah menjadi orang yang tak terlalu kaya adalah privilege juga.
Gimana? Gini, sangat mungkin jika ada hamba yang dibuat kaya dia akan lupa sama Allah, maka Allah sayangi dia dengan hidup secukupnya.
Sudut pandang yang kaya begini akan sulit kita pahami kalau kita memakai kacamata hamba yang nganggep rejeki banyak tandanya Allah sayang dan rejeki seadanya disangka Allah murka.
Ya begitu kebanyakan manusia, Allah gambarkan dalam Al Fajr ayat 15-16. Mungkin kita salah satunya.
***
"Ada, hamba-hamba Allah yang lebih baik bagi mereka jika ditakdirkan tak kaya", tulis Al Hafizh Ibnu Katsir dalam tafsir beliau, "sebab jika mereka dikayakan, maka itu malah merusak agamanya."
"Tapi juga ada hamba yang lebih baik ketika ditakdirkan kaya, sebab jika mereka dimiskinkan maka agamanya akan rusak", lanjut beliau.
Dari situ kita tahu bahwa bahwa privilege itu bisa ada dalam kaya, bisa ada juga dalam keadaan cukup sekadarnya.
Karena, kawan, semua lini kisah kehidupan kita itu pasti skenario terbaik dari Allah.
Maka jika kita dikayakan, mari memohon agar itu mendekatkan kita pada Allah. Jika suatu kali kita diuji dengan keadaan sekadarnya, mari berprasangka baik bahwa itu jalan yang Allah siapkan agar kita terjaga.
Sebab kaya dan ala kadarnya, dua-duanya juga bisa berpeluang membuat kita hilang dari peredaran, luruh dari rasa penghambaan. Ibnu Katsir melanjutkan,
وقد يكون الغنى في حق بعض الناس استدراجاً، والفقر عقوبةً. عياذاً بالله من هذا وهذا
"Kadang kala kekayaan diberi pada hamba sebagai bentuk istidraj* buatnya, dan kefakiran diberikan sebagai hukuman. Kita berlindung pada Allah dari kedua-duanya."
Perenungan ini akan semakin kuat setelah kita membaca Al Isra ayat 30, di sana Allah berfirman,
﴿ إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ بِعِبَادِهِۦ خَبِيرًۢا بَصِيرًا ﴾
"Sungguh, Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki); sungguh, Dia Maha Mengetahui, Maha Melihat hamba-hamba-Nya."
*Istidraj : pembiaran dan pemberian kesenangan untuk orang-orang yang dimurkai Allah agar mereka terus menerus lalai.
Bekasi, 3 Desember 2021
278 notes
·
View notes
Text
Sebagian orang di anugrahi kehidupan yang mapan dan dengan mudah memiliki uang.
Sebagian lainnya di anugrahi hati yang maha luas dan tapak kaki yang sungguh kuat untuk terus berjuang.
300 notes
·
View notes
Text
Kita kadang merasa lebih benar, lebih baik, lebih tinggi, dan lebih suci dibanding mereka yang kita nasehati.
Hanya mengingatkan kembali kepada diri ini: jika kau merasa besar, periksa hatimu. Mungkin ia sedang bengkak.
Jika kau merasa suci, periksa jiwamu. Mungkin itu putihnya nanah dari luka nurani.
Jika kau merasa tinggi, periksa batinmu. Mungkin ia sedang melayang kehilangan pajakan.
Jika kau merasa wangi, priksa ikhlasmu, mungkin itu asap dari amal shalihmu YANG HANGUS DIBAKAR RIYA'.
(Salim Akhukum Fillah, Dalam Dekapan Ukhuwah)
46 notes
·
View notes
Text
Allah punya banyak pintu
Dua bulan sebelum menikah kehilangan satu pekerjaan yang sebelumnya aku pikir ini bakal bisa jadi sesuatu yang bisa bikin survive keluarga.
Ternyata engga, pandemi mengubah semuanya. Mau engga mau harus kehilangan itu dan dipaksa buat muter otak buat cari cara lain.
Saat itu pegang pekerjaan lain yang masuk kantong bulanan, dan ternyata harus diputus juga karena pandemi. Stres iya jelas, bingung juga pasti bingung.
Hampir satu tahun terpaksa juga menarik diri, mundur sejenak dari tulis menulis dan membeli buku. Ada kebutuhan perut yang tidak bisa ditunda dan menunggu kami.
Satu tahun yang sama merintis usaha yang hasilnya sekarang udah mulai kerasa. Udah mulai bisa beli buku lagi, setelah kebutuhan anak dan istri terpenuhi.
Bangun pagi pergi ke sana ke mari hingga tengah malam masih motoran, kalau dibayangkan sekarang "loh kok bisa". Nyatanya memang bisa, selama mau bergerak Allah bukain pintu.
Dikenalin banyak orang di jalan yang akhirnya banyak bekerjasama sekarang. Benar bahwa silaturahmi membuka banyak sekali pintu rezeki.
Pekerjaan mulai berdatangan, asyiknya bisa di kelola sambil menjalankan usaha. Coba kalau dulu diem aja, engga kebayang sekarang mau gimana.
Kalau dulu cuma dipikirin pasti stres. Kalau dulu cuma dengerin asumsi pasti sakit kepala. Tapi bodo amat, bergerak aja, entah di mana bakal ketemu kesempatan itu.
Alhamdulillah kami sudah mulai bisa bernapas lega. Mencari uang dengan cara yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Sambil merawat anak, sambil merawat orang tua.
Dan barangkali di sinilah letak keberkahannya. Ketika ibu minta dibelikan apa bisa disegerakan. Ketika bapak minta di antar ke mana, bisa langsung pergi.
Masya Allah....
Benar kata Edward Suhadi, untuk bisa menulis banyak hal, kamu harus pergi hidup.
BTW foto di atas hanya pemanis, foto yang setahun lalu aku ambil ketika bermain dengan orang-orang pasar. Bersama motor yang sehari-hari aku pakai memecah dinginnya malam.
—ibnufir
125 notes
·
View notes
Text
Kesempatan ada, kesiapan tidak ada. Percuma. Kesiapan sudah ada, kesempatan tidak ada. Maka kesempatan masih bisa diupayakan.
—ibnufir
145 notes
·
View notes
Text
Memahamimu dengan segala kerumitan yang kuleraikan. Dengan kabar yang tak setiap waktu tersampaikan, namun kuyakini betapa kuat doamu mengaminkan namaku. Hari demi hari berganti seperti detak yang berputar dalam arloji, memahamimu bukanlah semudah mengaduk kopi yang kemudian kau resapi sebelum kembali. Sebelum hari itu kau datang untuk yang pertama kali, dan aku menunggu kehadiranmu lagi. Kerasmu, amarahmu mendampingi kuatku sebagaimana semestinya aku tahu betapa lelaki diciptakan dengan tulang yang kukuh. Kusemogakan kita hadir dalam satu naungan yang sama. Dimana KUA menjadi saksi Kau dan Aku.
Ditulis oleh : Venushara.
32 notes
·
View notes
Text
Menjadi orang baik itu penting, tapi lebih penting memperbaiki diri ketika banyak orang gencar mencari apa yang menurut nalarnya baik.
—Aku dan semangkuk sereal.
105 notes
·
View notes
Text
Pergilah
Andai saja dulu kamu berani melawan keraguanmu, melawan ketakutan-ketakutanmu. Barangkali semua tidak akan seperti sekarang.
Andai saja dulu kamu mau lebih sedikit bersusah payah, lebih berani mengupayakan. Barangkali semua tidak akan seperti sekarang.
Andai saja dulu kamu mau melangkah lebih jauh mengejar semua yang kamu mau. Barangkali kamu tidak berputar-putar dalam kebimbanganmu seperti sekarang.
Pergi dan segeralah ambil keputusanmu. Jangan hanya terdiam di dalam ruang tunggu yang tidak sebentar.
—ibnufir
179 notes
·
View notes
Text
Jika berjodoh, segala sulit akan menjadi mudah atas kehendak-Nya. Segala ketidakmungkinan akan terlaksana dengan kuasa-Nya. Jika tidak, dengan pertolongan Allaah hati kita akan dibuat menerima. Dan in syaa Allaah, Allaah akan hadirkan yang lebih baik darinya. Maka, tenanglah :)
Innallaaha ma'anaa❤
138 notes
·
View notes
Text
Hijab Adalah Ibadah
الحجاب عبادة انفردت بها المرأة عن الرَّجل، فمنذ أن تتحجّب المرأة فهي في عبادة، حتىٰ لو خرجت مع أهلها لنزهة بريّة، فالرِّجال في مباح، وهي بحجابها في عبادة. وبالحجاب لاتصون المرأة نفسها فقط، بل تصون أمة محمد ﷺ .
والله يا أمَة الله في حجابك.
Berhijab itu adalah ibadah yang membedakan perempuan dari laki-laki. Maka sejak perempuan mengenakan hijabnya maka ia dalam kondisi beribadah. Sampai ketika ia keluar bersama keluarganya untuk jalan-jalan. Para lelaki dalam kondisi mubah sedangkan ia dengan hijabnya dalam kondisi ibadah. Hijab bukan hanya melindungi dirinya tapi juga melindungi ummat Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam seluruhnya. Wahai wanita hamba Allah, demi Allah jagalah hijabmu!
(Kanal Hullatul Hasna')
___________________
Hijab itu adalah ibadah, maka perhatikan dan taatilah rambu-rambunya..
-Ust. Ihsanul Faruqi
35 notes
·
View notes
Text
Gue beli ini.
Buat apa?
Gatau.
Iseng bat ni jari.
Tapi ga nyesel sih, one day pasti berguna.
9 notes
·
View notes
Text
When we pray, Allah hears more than we say, answers with more than we ask, and gives more than we imagine, in His own time and in His own way, the way and time it's best for us.
143 notes
·
View notes
Text
Hari Ke-2 #10harirayakancerita
"Kalau tentang kamu aku nggak bisa lupa." Kalimatmu yang masih sering kali aku baca ulang, meski kenyataan sudah jauh berbeda.
Sama, kalau tentang kamu aku juga nggak bisa lupa. Sebab urusan memaafkan dan melupakan memang berbeda. Aku sudah memaafkanmu, tapi sampai kapanpun aku nggak akan pernah bisa lupa.
Terhitung dari bagaimana kamu mencoba mengawali kisah ini. Mengubah segala ketidakmungkinan menjadi kemungkinan yang paling pertama aku aminkan. Sapaan di awal hari hingga kalimat penutup yang jika aku ingat aku masih bisa tersenyum sendiri. Jalan-jalan yang jadi saksi. Juga ribuan pesan singkat yang kamu kirimkan, yang masih aku simpan hingga hari ini.
Mengenang, meski menyakitkan nyatanya memang asyik untuk diulang. Kecuali satu hal. Satu adegan tentang perpisahan yang setiap kali terlintas dalam bayang, aku akan sekuat tenaga mengenyahkan. Entah bagaimana, rasa sakitnya masih bisa begitu terasa.
Kamu mungkin sudah jauh. Cerita kita sudah nggak lagi utuh. Seperti katamu, sudah nggak bisa disatukan meski aku melontarkan banyak alasan. Memang sudah saatnya selesai, jadi nggak perlu dipaksa untuk diulang.
Dulu, ribuan kilometer nggak ada artinya karena temu jadi yang kita nantikan paling pertama. Sekarang meski dekat, untuk bisa berjumpa kita sudah sama-sama nggak bisa. Nggak lagi ada alasan untuk kita bahkan jika itu tanpa sengaja.
Aku masih ingat bagaimana tawa kita menggema di Ramadan tahun lalu. Tapi tahun ini sepi. Nggak ada namamu di layar ponselku. Kamu mungkin sudah bisa bangun sahur sendiri atau sudah ada perempuan lain yang menemanimu dari hari ke hari.
Sekarang doa jadi satu-satunya cara untuk menyampaikan rindu. Bukan kesalahan kan jika sesekali aku masih merindukan? Mungkin memang bukan lagi sosokmu, melainkan hanya suasana di hari lalu.
42 notes
·
View notes
Text
Hari Ke-2 #10harirayakancerita
"Kalau tentang kamu aku nggak bisa lupa." Kalimatmu yang masih sering kali aku baca ulang, meski kenyataan sudah jauh berbeda.
Sama, kalau tentang kamu aku juga nggak bisa lupa. Sebab urusan memaafkan dan melupakan memang berbeda. Aku sudah memaafkanmu, tapi sampai kapanpun aku nggak akan pernah bisa lupa.
Terhitung dari bagaimana kamu mencoba mengawali kisah ini. Mengubah segala ketidakmungkinan menjadi kemungkinan yang paling pertama aku aminkan. Sapaan di awal hari hingga kalimat penutup yang jika aku ingat aku masih bisa tersenyum sendiri. Jalan-jalan yang jadi saksi. Juga ribuan pesan singkat yang kamu kirimkan, yang masih aku simpan hingga hari ini.
Mengenang, meski menyakitkan nyatanya memang asyik untuk diulang. Kecuali satu hal. Satu adegan tentang perpisahan yang setiap kali terlintas dalam bayang, aku akan sekuat tenaga mengenyahkan. Entah bagaimana, rasa sakitnya masih bisa begitu terasa.
Kamu mungkin sudah jauh. Cerita kita sudah nggak lagi utuh. Seperti katamu, sudah nggak bisa disatukan meski aku melontarkan banyak alasan. Memang sudah saatnya selesai, jadi nggak perlu dipaksa untuk diulang.
Dulu, ribuan kilometer nggak ada artinya karena temu jadi yang kita nantikan paling pertama. Sekarang meski dekat, untuk bisa berjumpa kita sudah sama-sama nggak bisa. Nggak lagi ada alasan untuk kita bahkan jika itu tanpa sengaja.
Aku masih ingat bagaimana tawa kita menggema di Ramadan tahun lalu. Tapi tahun ini sepi. Nggak ada namamu di layar ponselku. Kamu mungkin sudah bisa bangun sahur sendiri atau sudah ada perempuan lain yang menemanimu dari hari ke hari.
Sekarang doa jadi satu-satunya cara untuk menyampaikan rindu. Bukan kesalahan kan jika sesekali aku masih merindukan? Mungkin memang bukan lagi sosokmu, melainkan hanya suasana di hari lalu.
42 notes
·
View notes
Text
Sekarang ini, hampir banyak temen yang sedang gencar-gencarnya untuk glow up, glowing, mulus, pokoknya sedang mengusahakan agar terlihat cantik.
Tanpa disadari aku kebawa. Aku yang tadinya bukan yang terlalu peduli soal muka. Kayak mungkin aku ribet kalau jerawat numbuh, jadi pengen tahu apa si yang dibeli? Apa si yang dicari?
Aku juga bukan yang ikut campur akan maunya mereka, keinginan mereka. When they are happy, aku ikut happy gitu aja.
Tapi di diri aku ini yang kebawa impact kurang baik. Jadi ingin coba ini dan itu, lalu tersadar cantik itu beneran mahal ya?
Aku yang tadinya accept myself, love me enough. Merasa cantik dengan apa adanya aku, jadi kadang bertanya ke cermin. Ih kok kusam, ih kok berminyak banget, ih kok kurang cantik. Yap ini seperti kesalahan diri sendiri.
Padahal yang tadinya ngga kepikiran, hal seperti itu menambah beban pikiran.
Padahal kalau ngga glowing, ngga glow up, ngga kinclong, ngga mulus, itu sangat ngga papa. Selagi hidup tidak merugikan orang lain, tidak masalah kan?
30 notes
·
View notes
Text
We always say, “Allah remove the bad people from our lives”
But, what makes we think that we’re the “good ones”?
Maybe, we’re the “bad one” in someone’s life and Allah removed us from them.
285 notes
·
View notes
Text
Jangan suka banding-bandingin dia sama masa lalu kamu. Yang lalu kan udah lepas, sebaik apapun dia semenyenangkan apapun dia.
Yang sekarang didepan mata, yang sebaiknya dijaga.
18 notes
·
View notes