Photo
Ilmu yang tdk pernah cukup:"
Seringnya, muara dari kebingungan-kebingungan saat menjadi manusia dewasa berawal dari minimnya pengetahuan/ilmu. Dengan dalih kesibukan yang seolah tak ada habisnya, kita tidak menyediakan waktu untuk belajar. Belajar banyak hal, hal-hal yang ingin kita tahu, bahkan ketika belajar kadang kita menemukan ternyata ada hal yang selama ini tidak kita tahu kalau itu ada.
Menjadi manusia dewasa, saat kita harus membuat keputusan untuk diri kita sendiri. Beban yang sebenarnya ringan bisa jadi sangat berat karena kita tidak tahu cara membawanya. Masalah yang mudah bisa jadi menjadi rumit karena kita tidak bisa melihat semua alternatif jalan keluarnya. Dan betapa tidak menyenangkannya menjadi dewasa dalam kondisi demikian. Saat kita diselimuti begitu banyak kebingungan, clueless, tidak tahu kepada siapa harus bertanya, bahkan kita tidak tahu masalah apa yang sebenarnya sedang kita hadapi sehingga kita salah mengambil kesimpulan, berakhir pada salah membuat keputusan. Bukannya masalah kita selesai, tapi justru menambah masalah. Luangkanlah waktu untuk belajar. Ilmu adalah lentera yang bisa menerangi langkah-langkah kita berikutnya. Jangan dikira belajar kita selesai, ketika kita telah selesai sekolah :)
729 notes
·
View notes
Text
Pemikiran
Yang terus diasah dan diberikan ruang berkembang akan lahir apa yang ingin dimanfaatkan.
1 note
·
View note
Text
Yakin bisa memimpin?
Sebelum jauh, saya meluruskan bahwa saya bukanlah pemimpin yang banyak ditiru cara kepemimpinannya, banyak dipanggil untuk mengisikan materi kepada khalayak kaderisasi nya, banyak di cari untuk dibuatkan liputan pada media nya. Saya, akan berusaha atas peran yang saya punya.
Ada dua pernyataan, semua orang mampu menjadi pemimpin, dan tidak semua orang mampu untuk menjadi pemimpin.
Sampai sini dulu, saya restore ingatan akan upgrading2 yang diberikan kemarin. Belum sempat, tepatnya belum menyempatkan
0 notes
Text
Tentu saya bukan penikmat maupun pengutip kata serta narasi tumblr yang berkiprah lama. Saya junior, dan masih akan terus berusaha berkembang tentunya di ranah tumblr ini.
Akun ini dimulai sejak setahun yang lalu. Tepatnya di bulan april, sejak ada hal yang membuat saya ingin resign dari segala media sosial. Dan karena mengikuti narasi teh @prawitamutia saya pun memulai akun di tumblr ini
Tumblr berhasil membuat saya resign dari dunia instagram cukup lama, dan menurut saya banyak hal baik yang dapat jadi insight disini.
Hidupkan Narasi!
Semangatkan berkreasi!
Kapan kamu memulai tumblr?
Silakan di reblog ya teman-teman, sekalian bernostalgia sedikit.
Saya memulai tumblr awal 2010, itu sudah SEBELAS TAHUN yang lalu, saya masih semester 2 kuliah. Dan pernah ikut meetup tumblr paling pertama, waktu itu di Bandung dgn artis tumblrnya mas Yunus Kuntawi Aji. Dan pertemanan yang terbuat pada masa itu, masih bertahan sampai hari ini. Luar biasa memang platform media satu ini.
667 notes
·
View notes
Text
Ilmu📝
Komunikasi
Terkadang, kita mudah sekali menilai seseorang dengan dangkal hanya dari sisi luarnya saja. Kalau outspoken berarti nggak bisa dikontrol dan maunya menang sendiri. Kalau lembut berarti tidak assertive dan mudah ditaklukkan. Kita membentuk stereotype untuk sesuatu yang hanya menjadi bungkus aja.
Sejak dulu, saya selalu mempertanyakan:
Tidak bisakah kita menjadi lembut sekaligus outspoken?
Kenapa harus lembut?
Karena tanpa hati yang lembut, saya khawatir kita akan kehilangan empati.
Kenapa harus outspoken?
Karena jika kita tidak punya keberanian untuk berbicara, bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah yang kita punya?
Nah, seringnya, kita berpikir bahwa outspoken atau berani menyampaikan pendapat itu artinya ngeyel, ngotot dan pundung kalau pendapatnya tidak diterima. Padahal tidak selalu seperti itu.
Makin kesini, saya makin memahami bahwa pilihan cara berkomunikasi itu banyak sekali dan bisa kita pelajari.
Kita bisa memilih kata yang tegas dan gaya bicara yang lantang jika yang ingin kita sampaikan memang kabar buruk dan harus segera ditangani. Kita juga bisa bicara dengan sangat lembut sekalipun kita menyampaikan sesuatu yang berbeda dengan kepercayaan lawan bicara kita. Kelembutan ini bukan upaya agar apa yang kita sampaikan tidak mengalami rejection tapi lebih ke bentuk ketulusan untuk menghargai lawan bicara dengan baik.
Terkadang, kita memiliki motivasi yang keliru dalam berkomunikasi. Kita berbicara kepada orang lain dengan niat ingin mempengaruhi. Padahal setiap orang punya pendapat dan wawasan yang juga harus kita hargai dengan baik.
Sejauh ini, saya belajar bahwa pondasi yang harus saya miliki dalam setiap komunikasi adalah Assertive, Transparency, dan Intellectual Humility.
Assertive artinya kita menyadari bahwa sebagai manusia, kita memiliki keinginan yang kita perjuangkan. Di sisi lain, kita juga menyadari bahwa orang lain juga mungkin memiliki keinginan yang berbeda dengan kita. Di sini, yang kita lakukan bukan menjadi defensif dan memaksa untuk menang sendiri. Kita juga tidak boleh merasa takut lalu mengalah begitu saja padahal dalam hati kita ada ganjalan yang mengganggu.
Dalam hal ini, ada kalanya kita dan lawan bicara perlu berikhtiar untuk mencari sebatas apa keinginan kita bisa dikompromikan. Sejauh apa kita bisa berbagi ruang dengan lawan
Transparency artinya tidak memiliki motivasi atau perasaan yang tersembunyi. Jika kita merasakan sesuatu yang tidak nyaman, kita perlu menyampaikan hal tersebut dengan cara yang santun. Saya teringat suatu hari, saya dan teman saya menemukan masalah. Setelah adu argumen sebentar, kami diam dan temen saya bilang ke saya:
“Mari menjadi orang yang mudah dibaca oleh orang lain. Tidak membuat orang lain berprasangka dan berasumsi macam-macam“.
Transparency, kalau dalam bahasa inggris, bisa juga didefinisikan dengan:
Intentionally baring your soul to the world by showing your true self to others
Banyak yang salah mengartikan bahwa menjadi terbuka dan blak-blakan = bisa kapan saja memilih kata-kata pahit. Padahal tidak demikian. Terbuka artinya, jika kita marah, kita perlu menyampaikan bahwa dalam hati kita ada rasa marah.
Nah, dalam kasus ini, kita perlu belajar menyampaikan rasa marah dengan baik.
Kadang, dalam situasi tertentu, strategi kita tidak sebatas memilih diksi tetapi juga memilih suasana. Kita perlu mencari suasana yang tenang agar lawan bicara serta diri kita sendiri bisa punya persepsi yang jernih tentang masalah apa yang sedang dihadapi.
Jangan menyampaikan rasa marah ketika emosi kita masih meletup-letup. Tunggu adem dulu sampai kita bisa mencerna apa yang sebenarnya terjadi.
Intellectual Humility adalah kesadaran bahwa apa yang kita percayai mungkin saja salah. Dengan intellectual humility, kita bisa memulai diskusi dengan kepala setengah kosong. Kita harus berani menerima dengan jujur dan legowo jikalau sewaktu-waktu kita menyadari bahwa lawan bicara kita benar dan kita salah.
Sepintas, intellectual humility ini terasa sederhana. Tapi kalau kita nyoba menjalankan, ternyata mengalahkan ego itu sulit sekali.
249 notes
·
View notes
Text
Reminder kepada diri sendiri yang terus menerus mengandalkan diri sendiri
Kita Tetap Menghadapinya Sendirian
Ketika kita tahu bahwa permasalahan hidup yang kita alami, ternyata juga dialami oleh orang lain. Kemudian kita merasa bahwa kita ternyata tidak sendirian, yang mengalaminya. Kita merasa seolah memiliki teman.
Tapi kemudian, tamparan keras menyadarkan kita. Karena, meski masalah itu sama. Kita tidak kenal dengan mereka. Mereka juga tidak kenal dengan kita. Dan kita tetap akan menghadapi masalah ini, sendirian.
Sampai kita akhirnya memahami bahwa agar tidak menghadapinya sendirian, yang kita butuhkan itu tidak hanya sekedar tahu bahwa ternyata ada orang lain yang nasibnya serupa. Tapi, kita harus mengenal, berteman, hingga bisa berteman ditaraf bertukar cerita. Bisa berbagi tentang apa yang sedang dilalui, saling menguatkan dan memberikan masukan.
Dan itu sebuah proses yang panjang. Memiliki teman saat kita menghadapi masalah adalah sebuah anugerah tak ternilai. Memiliki teman saat kita berada di masa-masa kritis. Dan kesadaran ini, yang kudapatkan beberapa tahun lalu, berbuah menjadi nasihat yang selalu kuberikan ke teman-temanku. Kalau kamu sedang dalam fase krisis, kamu sedang dalam masalah, saranku cuma satu: jangan sendirian. Karena aku pernah merasakan, saat sendirian, pikiran kita membawa kita ke mana-mana, kepikiran-pikiran yang mungkin buruk, dan kita kehilangan akal sehat dan logika dalam mengambil keputusan.
Jangan sendirian. 20 Maret 2021 | 23.34 WIB | ©kurniawangunadi
780 notes
·
View notes
Text
Tanpa Ukur
Gaada suatu hal yang cukup bisa sempurna di dunia ini. Kayak ada yang ngerasa hidupnya ko kurang terus. Ada yang ngerasa hidupnya kapan sempurnanya. Ada yang kaya mau ngerasain hidup sederhana. Ada yang hidup pas pasan mau rasa jadi bangsawan. Selalu ada rasa yang gaada
Gaada yang bisa nyelesein kecuali rasa syukur yang terus dimohon tanpa ukur. Karena seharusnya syukur yang terus dilantunkan tanpa perlu ada ukuran. Karena tiap ada yang turun pun sang Ilahi Rabbi tak pernah mengukur seberapa sudah Ia beri untuk para hambanya.
Sudahkah bersyukur dihari ini?
0 notes
Text
Arah
Menuju akhir periode gaasing lagi kalo nemu pertanyaan "Ada rencana kemana besok?" Dan lain sebagainya yang masih satu tipe pembahasan. Makin kesini makin sadar, kalo penentuan arah hidup penting banget, sepenting itu. Mau itu dipetain secara imajiner pemikiran atau tulis, tetep perlu.
Rasanya baru mulai, tapi yaudah udah mau selesai. Seyogyanya, dari tiap proses bakal terus bergulir. Mau itu stagnan mau itu emang beneran berproses, waktu gabakal berenti, se apapun itu kita minta berenti.
Dari sini, paham kalo kita semua dipaksa untuk berkembang, gausah kita deh, gua. Se ingin2 nya nolep atau bergabut ria bareng2 kuliah tetep aja kan disitu gua dipaksa berkembang bareng perkuliahan.
Yang dibedain disini, mana yang bener2 berkembang dengan arah yang mereka tentuin , mana yang berkembang atas ke abstrak an arah hidup.
Gaada yang maksa lu mau milih make arah atau abstrak, toh yang bakal merugi pribadi masing2. Cuma pernah ngutip salah satu pembicara yang bisa memantik pemikiran gua buat bikin arah yang jelas buat berkembang
Akan ada masalah dari tiap langkah, akan tetapi rencana menentukan arah untuk memperkecil masalah
Sama sama belajar buat nentuin arah, sama, masih bingung juga.
- Buitenzorg, besok bulan 12
0 notes
Text
Nyata
Sampai sini cukup belajar, bahwa tiap proses ada permulaan ada juga akhirnya. Entah di hasil itu selesai daripada proses, gampangnya sampai pada tujuan yang ditancapkan di awal. Atau hasilnya adalah stuck dalam keberjalanan proses.
Proses gaada yang tau akan semulus apa atau selika liku apa, hasilpun dari tiap-tiap skenario manusia gaakan se sempurna hasilnya yang ditetapkan ilahi.
Sampai sini cukup belajar memahami, bahwa kita disini tetaplah musafir,kita disini hanya pejuang, dan kita disini ga dibuat untuk menjadi pecundang.
Hasil tetaplah hasil, entah adanya kecurangan, entah original tanpa adanya ketidakjujuran.
Tetap memegang, bahwa yang jujur selalu menang, dan kebenaran tak pernah hilang.
Dan sadar, bahwa semua ini tanggung jawab nyata. Karena tiap-tiap kita akan diminta pertanggung jawabannya di tempat yang lebih kekal nanti:)
Harta Tahta Tanggung Jawab Nyata
Kota Hujan, Menuju Permulaan
1 note
·
View note
Text
Normal
Kata diatas udah lazim banget gak si ada dimana mana. Ya walaupun banyak bilang gua ga normal-_- mau diliat dari aktivitas. Langkah. Pikiran. Apalagi jokes-_-udahmah pake didukung sama goldar yang notabennya dibilang ga normal
Yaudahlahya
Tapi serius, kali ini gua rindu banget hidup normal. Bukan kenormalan tanpa corona, dah kaya b aja. Tapi hidup normal tanpa perdramaan apapun itu. Ga masuk bucin. Bukan anak2 kena haluan bucin-_-. Drama pokonya drama!!!
Gadibolehin nonton drama korea, tapi kena hidup perdramaan, salah saha?
Gua lagi nanti yang disalahin-_-
Xixixi tenang saja tulisan ini tidak dilatarbelakangi oleh perdramaan cinlok maupun bucin. Tapi drama hal lain, mau hidup normal. Ngonten gak jelas. Dimana2 santai. Tanpa ada tekanan.
Hidup....
HidupRakyatNormalIndonesia!!!!
- Kota Hujan, masih aroma hujan
0 notes
Text
Pilihan atau Ketetapan?
Nulis apa sih?
Sama aja tau definisinya.
Iyasih bener ko, sama. Tp pemahaman saya yang beda atas 2 kata itu. Pilihan berarti saya yang memang 'mau' sedangkan ketetapan yang berarti 'udah takdir, yaudah iyain aja'
Toh 2 2 nya punya kewajiban dan konsekuensi yang sama secara cover. Tapi, gak secara internal.
Menurut gua gitu. Iya emang definisi mengacau pagi ini.
Kenyataannya, semua punya kewajiban, tiap tiap langkah ada konsekuensi, tiap insan pasti ada kekecewaan dan kelemahan. Pastinya dibalik semua ada kelebihan, dan ketetapan yang terbaik dari Ilahi Rabbi.
Semua kewajiban akan dipertanggung jawabkan, sekecil apapun itu di masa yang selanjutnya.
Aku, aku bukan siapa-siapa yang saat ini diberikan kewajiban untuk memperjuangkan. Aku yang terbilang bodoh dan jauh dari kata sempurna masih sangat awwam dalam perjuangan yang terbilang singkat tapi impact nya luas dan panjang untuk kedepan.
Entah, bingung pasti, depresi menuju wkwkwk, tangisan udah jadi sarapan, maki an yang menuju diomongkan.
Sejujurnya, aku ga pernah memikirkan atas hasil, hanya ingin proses. Tapi, ada yang salah dari penataan hati saya.
Saya masih jauh dari kata ikhlas. Itulah permasalahannya...
Dan inget,
"setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. ... Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya atas pertanggungjawabannya (HR. Muslim)."
Begitu gais.
Semangat
#KawalMentalSampaiKuat
Oslo,10 November 2020
Suasana cukup menyedihkan
1 note
·
View note
Text
Sederhana
Berbuat hal baik di depan khalayak orang, bukan sesuatu yang asing dan sulit bukan untuk ditemui hari ini? Bahkan untuk kita praktikkan juga tidak sulit.
Yang jarang kita sadari, bahwa suatu kebaikan tak selalu harus ditampakkan. Tak selalu harus berbuah besar, terkadang hal hal sederhana akan berefek besar pada pihak yang kita bantu.
Sesederhana menjawab 'sama sama' dari ucapan terimakasih. Merupakan suatu bentuk yang sederhana namun bermakna. Makna nya besar, berimpact pada perasaan senang si penerima, psikologisnya membaik, efek nya pun baik. Ada rasa kebaikan yang dibalas, kebaikan yang dihargai, kebaikan yang ternyata walaupun sesederhana itu namun bermakna
Apapun itu,sesederhana apapun, lakukan, tak usah minta di sembah. Cukup, biar Sang Ilah yang menilai:)
Setelah Hujan,14.10.20
1 note
·
View note
Text
Tanah Surga
Memiliki definisi yang cukup luas di negeri ini,sebutan dengan kekayaan yang tak ada hingganya untuk sang bangsa.
Dibilang tanah surga,katanya. Iya, tetapi belum banyak yang mengoptimalkan kegunaannya.
Masing-masing sibuk guna menciptakan konsolidasi kelompok pribadi, konsolidasi boleh. Tapi lebih baik kita mengkonsolidasikan dalam negara, bukan hanya pribadi. Wujudkan integritas, walau dengan paksaan jangan hanya senyata lukisan tapi jadikan sebagai kenyataan cita-cita pendiri bangsa!
Mari, sebagai pemuda-pemudi Indonesia, kita wujudkan negara yang elok pembangunannya, sejahtera warganya, bersatu dalam integrasi!
Dengan menjadi,
Indonesia yang adil atas setiap kewajiban dan hak atas tiap tiap penduduk yang tinggal di negeri nya
آمين يآ رب
Tidak berkoalisi dengan parpol apapun, hanya berdoa saja.melangitkan doa, untuk menyuarakan cita
- tulisan 1 tahun lalu,menemukan tempat baru nya
3 notes
·
View notes
Text
Sedikit Mengulas
Cukup singkat ya hidup, cukup luas, juga cukup bermakna. Tak heran bahwa hidup ini gaakan lepas dari sebuah sejarah, dari keadaan kita menangis 'oe oee oeee' dengan aksen khas anak bayi. Semakin hari, akan ada pertumbuhan, dari tangisan mulai ada tawa, dari hanya isyarat bisa berkembang menjadi gerakan tangan, rangkak, hingga jalan. Bahkan sekarang sudah tak asing lagi kalau kita berlari, apa benar? Jika salah, mohon maaf ya.
Sedikit mengulas, beberapa yang bisa saya pahami. Sekali lagi, hanya sedikit, dan ini yang saya pahami.
Bahwa dengan rencana maupun tidak, hidup ini berkembang, entah dengan perubahan entah dengan ke stagnan -an , entah , karena itu semua pilihan daripada yang melakukannya, walaupun jelas Allah SWT yang menakdiri, namun tetap, kita yang melakukan, untuk memilih.
Sadar gak sadar, yang tadinya sama, sekarang tak lagi sama (asli bukan nge galau atau baperan wkwk).
Waktu bergulir bukan? Dari malam ke siang, dari siang ke malam, selalu begitu. Dan juga masa, dari masa merah putih sampai putih abu, hingga sudah tak ada lagi seragam--yaitu perkuliahan.
Semua tak lagi sama, bukan lagi dalam aturan sekolahan,bukan. Semua pilihan, bagaimana berperan, bagaimana mengembangkan,juga tentang bagaimana penjagaan. Bahwa disini bukan lagi tentang aturan, namun tentang kedewasaan dan pemahaman.
Sudahkah cukup pemahaman mu tentang pelajaran?
Sudahkah cukup pemahaman mu tentang peradaban?
Sudahkah cukup pemahaman mu tentang penjagaan?
Dalam perkembangan, bukan hanya memori yang menjadi pegangan, namun juga hakikat ilmu adab serta penjagaan lah yang terpenting.
Semoga kita dapat berkembang dengan pemahaman dan ilmu terbaik ya kawan, semoga selalu memperhatikan hakikat penjagaan terhadap adab. Semoga.
Salam kota hujan!
0 notes
Text
[MAAF, TIDAK ADA JUDUL]
Atas maaf semoga maaf ini selalu ada makna dalam tiap keadaannya, dalam tiap jalannya, dalam tiap dampaknya.
Atas maaf bukan hanya lontaran kata dari tiap sakit, dari tiap pedih juga sedih.
Karena maaf memiliki hakikat sangat nyata, bahwa maaf merupakan kata emas paling mengemas hati.
Bahwa maaf dengan itu bukan hanya sifat lemah,
Melainkan ucapan nurani, untuk para makhluk duniawi
Mengapa? Kadang dunia terlalu sulit untuk memaafkan, padahal Ilahi tak pernah ragu untuk menghapuskan kesalahan.
Maaf, aku masih dangkal, masih butuh tanggapan dan ajaran. Maaf, jika begitu.
Tidak hujan
1 note
·
View note
Text
Ekspresi
Saya lebih memilih berkarya dan berinteraksi, (walau hanya dengan tulisan tanpa makna). Lebih memilih, ditempat yang tiada pihak yang tau bahwa saya ini siapa, saya ini apa, saya itu bagaimana.
Menurut saya, cara ini bagian dari saya mengekspresikan diri saya. Ekspresi walau tanpa makna-tanpa bunga-tapi menurut saya ini bahagia.
Ternyata, cara mengekspresikan diri itu mudah ya. Dan berbagai macam caranya, masing-masing punya pilihan.
Wait, kita dibebaskan menentukan pilihan. Tapi, kita tidak dibebaskan menentukan konsekuensi alam.
Jadi, tetap merdeka berekspresi ya, dan tetap jaga batasan. Karena dalam batas kita bebas, dan Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
;Tulisan menjelang Hari Kemerdekaan
1 note
·
View note
Text
USAHA;
tentang cara penyelesaian terbaik dengan maaf
tentang mencari terbaik dengan memahami
tentang cara menerima terbaik dengan bersyukur
dan tentang semua kunci daripada semua dengan, mengikhlaskan,
Selamat datang Agustus,
mungkin terlambat, 7 hari sudah memasuki mu.
/Agustus/
moga terlalu dipahami oleh para penghuninya,
bahwa tiap waktu selalu akan menunjukkan keajaiban mutakhir didalamnya,
bahwa tiap hujan bukan hanya soal kekecewaan, melainkan nikmat serta ajaran didalamnya.
sekali lagi, selamat datang bulan yang hujannya begitu jelas. Bila hujan ya hujan, bila berawan maka berawan, bila cerah juga sejelas itu cerahnya.
-Kota Hujan, penerimaan jelas
0 notes