blue-moondust-blog - Tumblr blog

[blue-moondust-blog]

13 years and still look good 💙

[blue-moondust-blog]

Fact: You can’t look straight in the eyes of your crush. —via http://ift.tt/2eY7hg4

[blue-moondust-blog]

Sastra kadang memberi hal yang tak terduga. Ia bisa merubah hati yang patah, menjadi tulisan yang indah nan merekah. Hati-hati dengan penulis. Hatinya rapuh. Setelah kamu patahkan, perbuatanmu akan hidup selamanya dalam sebuah ruang tulisan.

Arief Aumar Purwanto (via sajaksesak)

😊😊😊

[blue-moondust-blog]

„It’s crazy how the smallest news can effect your mood so much“

-C.M.

[blue-moondust-blog]

Me, a writer, running out of words for soft, running out of words for you. Me, finishing your words like they’re only half your handwriting, like you got bored, like you grew tired. My lines never come out steady.

heartlines.

crossed lines.

smilelines.

I pretend that your words don’t fall short, fill in the pages with the empty spaces. It’s never been easy to love you but I don’t know how to stop.

[blue-moondust-blog]

[blue-moondust-blog]

Perihal kehilangan, bagi mereka sudah biasa. Begitupun aku. Mungkin dengan ini, kita bisa menuntun diri untuk lebih dewasa.

- Elevenust

[blue-moondust-blog]

Walaupun kamu sudah hilang dari pandangan, percayalah bahwa aku selalu menemukanmu dalam tulisan.

- Elevenust

[blue-moondust-blog]

Lewat baris aksara, aku ingin menyampaikan rasa. Walau tidak semuanya, tapi semoga cukup membuatmu mengerti bahwa dulu aku tidak pernah bercanda.

-Elevenust

[blue-moondust-blog]

Sayang sekali, penyair tak pernah jatuh saat tengah patah hati. Tak pernah ada kata ironis, karena penulis tahu bagaimana cara menenangkan seluruh tangis: Bersama pena dan kertas; bersama laptop dan gawai; bersama kopi sebagai pereda perihnya duka. Mereka menuangkan perasaan yang ada, untuk memulihkan segala luka—kala hati tengah patah meronta-ronta.

— Arief Aumar Purwanto

[blue-moondust-blog]

Banyak tulisan yang kusimpan dan tak sempat kukirimkan. Semuanya mengumpul dalam draft, menunggu disunting dan dibuat kalimat per-paragraf. Banyak jua luka yang kupendam dan tak sempat kukatakan. Semuanya menggunung menjadi kumpulan sesak, menjelma sebagai beban yang kapan saja bisa meledak.

Arief Aumar Purwanto Majalengka, 30 Juni 2017 (via sajaksesak)

[blue-moondust-blog]

Teh hangatku telah habis tak berampas. Tapi rinduku masih saja menolak lepas.

Arief Aumar Purwanto (via sajaksesak)

[blue-moondust-blog]

I think the worst part about being a girl is that no matter how hard you try not to be emotional, you always end up being emotional. —via http://ift.tt/2eY7hg4

[blue-moondust-blog]

[blue-moondust-blog]

Jika nantinya aku pergi pada hari-harimu. Percayalah, tulisanku akan tetap hidup untuk merangkul haru-harumu.

-ruangdanpena

[blue-moondust-blog]

[blue-moondust-blog]