Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Boleh aku bercerita?
Ini tentang aku yang beberapa bulan lagi kembali dari perantauan, dan aku yang tidak punya uang untuk pulang, begitu pun ayah dan keluargaku.
Aku takut ayah dan ibuku mengusahakan banyak hal untuk aku, tp aku sama sekali tidak seperti yang mereka harapkan, aku bukan anak emas yang bisa dibanggakan, aku takut jadi beban adikku yang membangu ortu untuk menyadarkan aku
Aku hanya mau flasdisk untuk menyimpan banyak keseharianku disini, tpi meskipun itu hanya flashdisk org tuaku tdk punya uang untuk membelikannya
Bukan perkara hanya flasdisk, tp flasdisk saja susah, bagaimana tiket pesawat, bus, dan lain2 y lebih besar biayanya dibanding flasdisk?
Aku nyess banget tertampar keadaan sebegitu menyusahkannya aku, dan aku sm sekali tdk ada upaya buat nyari2 uang, gimana, gimana, gimana biar aku dapat duit
Ya Allah.. aku tau duit bukan segalanya didunia ini, tp segalanya butuh duit didunia ini
Lancarkan rezeki orang tuaku
0 notes
Text
Aku dititik tersadar bahwa kisah itu telah usai, atau bisa dikatakan selesai sebelum memulai apapun
Kukira kita berada dikapal yang sama, kukira kau sm penasarannya dg ku, kukira banyak hal y kulakukan sedikit menghiburmu, ternyata hanya sambil lalu, ternyata itu hanya berada dikepalaku, kamu y kukenal benar2 berhenti di 2th lalu. Kmu seperti benar2 merestart ulang isi kepalamu ttg aku. Its oke. kalo bukan karna kejadian memalukan ini aku tdk akan tersadar betapa tdk pedulinya kamu, kalo bukan karna kegeeranku aku tdk akan kecewa dg ekspektasi y aku ciptakan sendiri. Its oke terima kasih sudah menyadarkan aku bahwa kita telah usai 2th lalu.
(ceritanya aku y mengeluhkan ank rumahku y hampir2 membuat stres dan respon kmu sm tdk pedulinya seperti org lain)
0 notes
Text
Hai, ini aku
Hari ini berjalan seperti biasa kuliah, bimbel, buka, teraweh, hal tdk biasa yang terjadi adalah tbtb aku rindu, rindu rumah, ayah ibu adik2, rindu sampai menahan sesak menangis. Biasanya minimal seminggu sekali ayah akan mengajak telfon bertanya kabar, tidak pernah aku y memulai lbh dulu, tp ketika ayah sibuk dan mungkin tdk sempat mengajak telfon, tdk terasa 10 hari berlalu, aku ternyata butuh recharge energi, tbtb
0 notes
Text
Hai
Kembali lagi
Ini aku, boleh bercerita?
Pertama2 mungkin aku perlu bercerita background kehidupanku, aku mahasiwa tingkat akhir, kalau Allah beri kelancaran, in sya Allah th ini lulus dan pulang ke tanah air (aamiin)
Selain mahasiswa tingkat akhir, aku juga bertugas sebagai pembina rumah binaan, tidak sebesar asrama, hanya rumah binaan satu angkatan y berisi 6 org. Beranggotakan adek2 berumur 2-4 thun di bawahku.
Cukup sampai disitu, yang mau aku ceritakan adalah one of the problem yang terjadi di dalam rubin (rumah binaan) ini. Dan pelajaran apa yang aku dapat didalamnya.
Ceritanya salah satu dr adik rumahku wataknya meledak2, suka histeris, kalau sedih meledak2 senang pun meledak2 dan beberapa hari lalu, sama seperti hari2 biasanya ngobrol makan bareng, kegiatan bareng, jamaah bareng, tapi disalah satu obrolan kita ringkasnya aku 'tdk sengaja' menyakiti hati adik rumahku yang sifatnya meledak2 ini. Dg satu kalimat "wah kamu yang sehat saja, merasa masuk angin, bagaimana temanmu yang satu itu, y mudah sakit" konteksnya seperti aku menyepelekan dia dan lbh rispek dg anak lain. Dan dia sakit hati sakit sesakit2nya.
Beberapa hari berlalu setelah hari itu, tiba2 sikap dia agak2 tidak sopan kalau berhubungan dgku, ngelunjak, ngobrolnya pake nada tinggi, suka marah, sensitif yang aku tidak tau penyebabnya apa saat itu.
Aku yang defensif otomatis menjauh, kayanya anak ini butuh space, aku ga akan ganggu dg kehadiranku, saat itu posisinya aku bingung apakah perilaku dia y agak tdk sopan itu karna memang sengaja bersikap tdk sopan atau hanya perasaanku saja, karna aku tdk merasa punya salah sm dia (saat itu)
Lalu semalam puncaknya, dia yang punya sifat dasar suka meledak2, curhat ke orang tuanya perihal sakit hati yang dia rasakan saat itu, dan fakta baru lagi ternyata dia sakit selama beberapa hari ke belakang, tdk ada yang tau dia sedang sakit-sekalipun itu anak kamarnya, karna memang terlihat biasa saja, teraweh jalan sekolah jalan bimbel jalan, tdk ada y berfikir dia sedang sakit saat itu, bertambahlah kekesalan dia dg teman2 sekitarnya bgtu juga aku, ga peka lah, gaada yang care lah, sakit gada y tanyain lah
Hal2 seperti itu (teman2 y tdk care dan kaka pembina y lalai) dia ceritakan ke org tuanya dengan nangis2 histeris, pagi bangun tdr dan malam sebelum tdr, dia mungkin tdk berfikir dampaknya bukan hanya sekedar dia curhat ke org tua lantas selesai, kita dalam posisi rumah binaan, ada kakak pembina, ada aturan didalamnya, kupikir hal seperti ini bisa2 merusak nama almamater, kaka pembina bahkan org2 diatas aku.
Dan yang aku sayangkan dr sikap dia, dia hanya marah2 lantas nangis bombay ke org tua tanpa mengobrol juga dg akar masalahnya yaitu aku, nangis2 dan marah2 ke org tua dengan posisi aku tdk tahu sama sekali kalau aku bersalah, cerita2 ke temen2nya tanpa ada yang membicarakannya dgku kalau aku punya salah, membuat teman2nya juga hilang rispek dan mengikuti sikap tdk sopannya dia, hari itu aku dititik aku merasa anak2 ada hard feeling sama aku dan aku tdk tau apa itu.
Dan aku baru tau pagi tadi semua masalah ini bermula.
A few moments later~
Aku melanjutkan tulisan ini ketika semua masalah telah terurai, setelah banyak rasa takut yang berusaha kulawan, kembali lagi solusinya adalah komunikasi. Dan itu juga yang aku lakukan untuk menyelesaikan masalah ini.
Ternyata masalahnya bukan sekedar sepatah kata ttg masuk angin yang membuat dia sakit hati, jauh sebelum itu, banyak perilaku ku yang dia salah tangkap sebab aku y banyak menegur, aku yang tdk se ramah ketika dg anak2 lain, dia merasa aku tdk menyukainya. Tp hei? Apa urgensiku tdk menyukai anak2, justru aku sangat sangat menyayangi mereka. Aku bangga atas mereka yang lancar dalam study, aku yang ikut senang ketika mereka khatam majlis per majlis. Mereka yang mungkin saja detik ini lebih2 pandai dr aku hari ini. Tdk ada setitik pun rasa benci tdk suka atau apapun itu didalam hatiku. Tp ya sudahlah mungkin aku yang kurang dlm mengungkapkan betapa sayangnya aku hingga tdk sampai pada mereka.
Intinya mision complete, aku berani melawan rasa takutku untuk bersinggungan dg org lain, dan ternyata aku tdk se tersinggung itu ketika disebutkan banyak kekurangan dr perilakuku.
Baru setelahnya hatiku lega, rasanya aku punya banyak ruang di hatiku, setelah hari2 lalu yang aku rasakan hanya sesak. Aku bersyukur berani melangkah mengambil resiko
Terima kasih ya Allah telah beri aku kekuatan untuk terus bertumbuh terus belajar terus berkembang. Bimbing aku selalu dalam kebaikan, jauhkan dr segala keburukan. Aamiin
.
.
.
Cairo, 20 maret 2024
Break teraweh salam ke4 malam ke sebelas
Masjid azhar
Aku.
1 note
路
View note
Text
Kembali lagi
Hai, ini aku
Sejujurnya aku tidak terlalu mahir dalam menulis, butuh belajar lebih banyak lagi, perlu mengisi dapur kepalaku dg hal2 berguna
Sanyangnya kalau membahas cinta jariku dg sangat lancar merangkai kata, diluar dr topik itu, aku seperti kehilangan kata2
Aku butuh belajar, butuh wadah tempat aku belajar, oleh karna itu berkenalan dg tumbler, semoga selalu berjalan.
Aku pernah berkenalan dg blog tp tidak sampai seminggu, aku tinggalkan.
Bisakah aku bertahan dg tumbler? Semoga, aku benar2 berharap progres belajar menulis ini berjalan.
Tak perlu tulisan penting, berbobot, cukup dr hal2 sederhana dulu. What i feeling today, apa pelajaran yang aku dapat hari ini, seperti challenge 30 hari bercerita, tp ini privat hanya aku yang tau dan membaca, jika besok2 aku cukup percaya diri untuk up tulisanku, akan kucoba lakukan
Mungkin itu saja untuk hari ini
Sekian
Hari ke9 ramadhan
1 note
路
View note
Text
Hai?
Ini aku, baru pertama kali berkenalan dg tumbler,
Ingin mengasah kemampuan menulis,
Mohon bantuannya
1 note
路
View note