Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
you, throughout my years
Tahun 2010. Aku masih mengingat kamu dengan jelas. Umurmu 9 tahun, menggunakan kerudung putih yang telah dijahit dengan emblem stroberi. Waktu itu aku baru aja ditinggal teman yang pindah keluar kota. Kamu menawarkan duduk di sebelah kursiku yang kosong. Sejak saat itu, aku nggak pernah kesepian lagi, dan kamu jadi temanku, ke manapun aku pergi.
Tahun 2011. Umurmu 10 tahun, rambutmu yang sepanjang pinggang selalu digerai. Kita berbagi kesukaan yang sama. Warnet, Facebook, SNSD, Pet Society. Ibuku mengenal kamu sebagai teman terbaikku yang selalu dia percaya.
Tahun 2012. Umurmu 11 tahun, dan sudah lebih tinggi daripada aku. Rumah kamu jadi markas yang rasanya lebih nyaman daripada rumahku sendiri. Aku tahu nama-nama sepupu kamu. Setiap hari, kita selalu tukeran file lagu dan video klip boyband-girlband Korea lewat Bluetooth. Mabar Fire Boy and Watergirl udah jadi rutinitas. Kalau capek mabar, tinggal jalan kaki aja, terus beli ayam Sabana, atau masak mi goreng. Aku yang masakin karena waktu itu kamu belum jago megang kompor. Hehe.
Tahun 2013. Umurmu 12 tahun. Kamu ikut marching band, keliling Eropa, dan nggak bisa ikut perpisahan SD. Setelah itu, kita berpisah jalan karena masuk ke sekolah berbeda.
Tahun 2014. Umurmu 13 tahun. Kita berdua nonton Amazing Spiderman 2 di Plaza. Si Gwen mati. Sedih, ya?
Tahun 2015. Umurmu 14 tahun. Waktu itu film kesukaanku, Mockingjay Part 2, sudah rilis. Aku ajak kamu nonton berdua di Margo City, tanggal 15 November. Aku masih nyimpen tiket bioskopnya sampai sekarang dan tulisannya belum pudar. Film itu seru banget, dan makin seru karena aku bisa nonton filmnya bareng kamu. Setelah itu, kita makan siang bareng di Es Teler 77. Itu restoran masih ada nggak, ya?
Tahun 2016. Umurmu 15 tahun. Aku sempat ngarep kita bisa masuk di SMA yang sama, tapi lagi-lagi nggak kesampaian.
Tahun 2017. Umurmu 16 tahun. Rumah kamu masih ada di alamat yang sama. Kadang-kadang, waktu aku jalan kaki ke sekolah, aku liat kamu lagi dibonceng ojek. Rambut panjangmu masih dikucir sepanjang pinggang, seperti yang selalu kuingat.
Tahun 2018. Umurmu 17 tahun. Aku pernah ngajak kamu ikut reuni SD. Kamu nggak mau. Aku nggak ketemu kamu lagi setelahnya.
Tahun 2019. Umurmu 18 tahun. Kita bukber ber-4 bareng yang lain. Inget, nggak? Makan di Fish Streat, terus lanjut main ke Pesona Square. Aku sempet jemput kamu ke rumah, yang sekarang udah direnovasi dan jadi jauh lebih rapi. Waktu itu kita ngomongin kehidupan pasca SMA dan kamu bilang bakal masuk kampus swasta. Di situ aku sadar, kita udah jadi dua orang berbeda dengan jalan hidup yang jauh berbeda, tapi kamu tetap teman paling nyaman untuk menghabiskan waktu bersama.
Tahun 2020 dan 2021 berlalu dan aku nggak melewatkan dua tahun itu dengan kamu. Usia 19 dan 20 tahunmu berlalu begitu aja. Aku bahkan selalu lupa mengucapkan ulang tahun buat kamu. Pikirku, aku bisa ngucapin lagi di tahun-tahun berikutnya.
Tahun 2022. 12 Januari 2022. Umurmu 20 tahun, 5 bulan. Sore itu, aku dengar kamu pergi, kembali ke Dia yang Maha Pencipta, Maha Mematikan. Hujan badai turun di langit kota Bogor yang kini kutempati, puluhan kilometer jauhnya dari kamu. Duniaku berhenti berputar secara mendadak. Aku nggak tahu apa yang harus aku lakukan. Bagaimana pernah aku menyiapkan diri dengan berita kehilangan kamu?
Tahun 2022. 14 Januari 2022. Umurmu 20 tahun, 5 bulan. Akhirnya, aku bertemu lagi dengan kamu. Kamu merebahkan segala rasa sakitmu di tanah, dilindungi bunga-bunga yang akan selalu membuat namamu harum. Aku hanya bisa datang membawa semua penyesalan yang nggak akan bisa tersampaikan.
Aku yang selama ini belum bisa jadi sahabat yang baik. Sering jahat, semena-mena, dan membuat kamu sedih tanpa sadar. Aku yang belum pernah bisa membalas kebaikanmu sedikit pun. Dan aku baru menyadari semua itu setelah kamu pergi.
Di depan kamu, waktu itu, aku berjanji akan melanjutkan hidupku dengan sebaik mungkin. Aku berharap semua kebaikan yang aku buat di dunia ini bisa jadi pahala kebaikan buatmu. Itu janji yang masih ingin aku pegang, sampai sekarang.
Malamnya, di tanggal itu, aku ketemu ibu kamu, setelah sekian lama. Dan yang bisa kuucapkan ke beliau cuma permintaan maaf.
Hari ini. Tahun 2023. 12 Januari 2023. Waktu berlalu begitu cepat--tapi kamu masih 20 tahun. Hari ini menandakan satu tahun aku kehilangan kepingan penting dalam hidupku.
Satu tahun aku belajar cara menghadapi duka. Satu tahun berlalu, kupikir duka yang dulu kubawa karena kehilangan kamu udah gak lagi terasa seberat dulu. Tapi, aku salah. Duka itu masih ada, masih sama gelap dan muramnya. Aku masih selalu membawanya di dalam pundakku dan di antara kedua langkah kakiku. Yang terjadi hanyalah aku tumbuh besar seiring waktu, sehingga duka itu tidak lagi terlalu menyesaki tubuhku seperti dahulu.
Tahun 2024, 2025, dan seterusnya akan berlalu. Di dunia ini, aku akan semakin menua, tapi kamu akan selamanya berusia 20. Selamanya cantik, kuat, dan bersinar. Dan selama itu, aku berharap akan selalu mengenang kamu.
0 notes
Text
99K notes
·
View notes
Quote
A person who has good thoughts cannot ever be ugly. You can have a wonky nose and a crooked mouth and a double chin and stick-out teeth, but if you have good thoughts they will shine out of your face like sunbeams and you will always look lovely.
Roald Dahl (via onlinecounsellingcollege)
4K notes
·
View notes
Photo
Kita kerap lupa mensyukuri hal-hal kecil yang sudah ada di dalam diri kita. Menghirup napas, melihat, mendengar, melangkah, dan menggerakan seluruh anggota badan dengan tidak kurang suatu apapun.
Kita kerap lupa mensyukuri perbincangan-perbincangan sederhana, tatapan mata, jabatan tangan dan pelukan hangat yang setiap waktu bisa kita dekap.
Kita kerap lupa mensyukuri waktu luang yang kita miliki. Kebebasan waktu, kemudahan jarak tempuh, dan kebersamaan tanpa batas.
Kita kerap lupa mensyukuri ketenangan yang sudah kita dapatkan. Diberi sedikit beban, sedikit kesibukan, dan sedikit tekanan yang harus kita lalui.
Kita kerap lupa bahwa banyak orang-orang di luar sana yang harus berjuang susah payah untuk memilikinya.
Mereka yang sedang terbaring di rumah sakit. Mereka yang hanya bisa berkomunikasi jarak jauh. Mereka yang waktunya selalu terburu-buru. Dan mereka yang sedang ditunggu untuk segera menyelesaikan serangkaian tuntutan hidupnya.
Kita kerap lupa mensyukuri nikmat luar biasa yang sudah Tuhan berikan untuk hidup kita.
Kita terlalu sering melihat ke luar diri kita. Membayangkan jika seperti ini, seandainya seperti itu. Sedangkan apa yang sudah kita miliki, menjadi luput kita syukuri.
Tarik napas sedalam-dalamnya, hembuskan perlahan, dan bersyukurlah.
—ibnufir
744 notes
·
View notes
Audio
After great memories,
Laughter, cry, pain, anger, smile that we shared together,
Our path finally reach its end.
It’s just about the time when we had to say goodbye,
I’d painfully waved my hands to you and hoping that someday we can meet again.
Darling, someday when I miss you
And I heard your name somewhere, my heart would pounding itself
And I’d wish that I can fly away,
Reach my hands to you
So I could hug you and tell you how much you meant to me
-2019
2K notes
·
View notes
Text
manusia akan punah dalam sejarahnya
Bumi lahir pada sebuah kurun bernama Hadean, yang terjadi sekitar 4,6 hingga 3,7 milyar tahun lalu. Lalu bayi pertama dari sang Bumi, sebuah organisme bersel tunggal, lahir pada sebuah kurun bernama Archean. Kurun Archean yang terjadi 3,8 hingga 2,5 milyar tahun lalu membuat Bumi tidak lagi menjadi sepi. Ada kehadiran bakteri penghasil oksigen dan cyanobacteria di sana.
Bumi sedikit ramai pada kurun Proterozoikum, yang berlangsung 2,5 milyar sampai 570 juta tahun lalu. Di sini Bumi telah mendapatkan selimut hangatnya yang bernama atmosfer. Pada kurun inilah sebuah superbenua bernama Rodinia lahir, yang akan menjadi nenek moyang dari Eropa, Asia, Afrika, Australia, dan Antartika. Di kurun ini terlahir makhluk seperti cacing, alga hijau, generasi Arthropoda pertama dan juga organisme spons.
Bumi beranakpinak semakin banyak pada sebuah kurun yang bernama Phanerozoic. Phanerozoic terjadi sejak berakhirnya kurun Proterozoikum hingga sekarang, ketika kamu membaca ini, kamu sebetulnya sedang hidup dalam sebuah kurun raksasa bernama Phanerozoic. Phanerozoic pun dipecah menjadi tiga sub skala waktu yang dinamakan era.
Era pertama dari Phanerozoic dinamakan Paleozoic yang terjadi sejak 570 sampai 505 juta tahun lalu. Era pun memiliki sejarah yang panjang. Turunan dari era kemudian dinamai periode. Pada era Phanerozoic, hadir organisme bercangkang pada periode Kambrian. Di periode Ordovician, hadir spesies ikan pertama, tumbuhan hijau dan jamur di daratan, dan juga berakhirnya Masa Es. Pada periode Silurian, lahir tumbuhan pertama yang mampu bertahan hidup di daratan. Pada masa Devonian, ada amfibi dan juga kuda laut pertama yang meramaikan populasi Bumi saat itu.
Periode Carboniferous menghasilkan pohon-pohon primitif yang besar, vertebrata darat pertama, hutan batubara, reptil, dan serangga. Pada periode krusial ini, oksigen mencapai tingkat tertingginya. Di sini juga lahir tumbuhan lumut. Sayangnya, pada periode ini Bumi kehilangan banyak keturunannya. Trilobita dan hewan-hewan laut megalami kepunahan.
Era kedua dinamakan Mesozoikum. Pada eranya yang dinamakan Triassic, lahir karnivora bernama dinosaurus. Rodinia terpecah semakin kecil membentuk Pangea yang kemudian menjadi Gondwana dan Laurasia. Mamalia pertama lahir. Pada era Jurassic, hadir burung pertama dan populasi dinosaurus mendominasi seluruh jagat bumi. Itulah kenapa filmnya dinamakan Jurassic Park. Setelahnya ada Cretaceous yang merupakan era munculnya tumbuhan berbunga dan dinosaurus semakin berkembang.
Mesozoikum berakhir, digantikan Cenozoikum. Era dari Cenozoikum bernama Paleogen dan Neogen. Kita sekarang berada di era Neogen, tepatnya di periode Hologen.
Paleogen menimbulkan adanya iklim tropis di bumi. Dinosaurus mengalami kepunahan dengan tragis. Pada saat inilah, Himalaya terbentuk. Rumput pertama timbul dari tanah. Selain iklim tropis, timbul pula iklim hangat dan tumbuhan modern menyebar luas.
Di Neogen, spesies kuda semakin berkembang. Rumput tumbuh dengan liar. Muncul kera pertama. Lalu iklim berganti menjadi dingin dan kering, menyebabkan Zaman Es yang membuat kepunahan banyak mamalia besar. Manusia mulai berevolusi. Ketika Zaman Es berakhir, manusia bangkit dan membuat peradaban hingga sekarang. Hingga hari ketika aku mengetikkan tulisan ini.
Pada dasarnya, Cenozoikum tiba setelah Mesozoikum berakhir. Mesozoikum kandas karena punahnya sang penguasa dan makhluk yang paling mendominasi, yaitu dinosaurus. Kejayaan Mesozoikum runtuh ketika banyak dinosaurus tidak bisa bertahan hidup.
Seseorang berkata padaku, semua yang pernah berkuasa di muka bumi ini akan menemui kepunahannya kelak. Seperti dinosaurus. Dan pada saat Holosen ini, manusia menguasai bumi. Manusia menguasai bumi dan menempati tempat teratas dalam rantai ataupun ekosistem. Manusia yang memakan seluruh hewan dan tumbuhan lainnya. Manusia, sama seperti dinosaurus, menyebabkan kepunahan organisme lain.
Pada akhirnya, kita akan bernasib seperti dinosaurus. Disadari atau tidak, manusia akan punah. Barangkali jika kita maju ke depan sepuluh ribu tahun kemudian, manusia tidak akan lagi menempati muka bumi. Keberadaan kita akan tergantikan barangkali oleh gajah, atau semut raksasa. Tak ada yang tahu.
Orang itu berkata padaku, begitulah cara Bumi bekerja.
Kita akan menemui puncak kepunahan. Tepatnya, kapan?
*informasi diambil dari catatan geologi milikku pada tahun 2018 ketika mengikuti pelatihan olimpiade. tulisan ini terinspirasi dari tentor pelatihanku yang berkata dengan optimis, “ya, suatu saat manusia akan punah.”
2 notes
·
View notes
Text
no field is the same; no rain falls even; do not judge your crop by the height of your stalks or the blights or the blooms– measure instead by days spent bent over soil, the words you whispered when you could not weed, apologising and encouraging your sprouts to spring nonetheless– the time you spent in sunlight, arms open as plant leaves unfurled, and the smile on your face, the satisfaction of toil; look not to the harvest, but how hard you’ve worked to grow.
1K notes
·
View notes
Text
breaking news: ur actually gonna make it through and everything will turn out just fine
141K notes
·
View notes
Quote
Take care of yourself. Take care of your family. Take care of your friends. Take care of nature. Take care of your body. Take care of your heart. Take care of your mind. Just take care of what truly matters to you. Life is too short for you not to pay attention to the things you want to love wholly and never in pieces.
Juansen Dizon, Preservation (via juansendizon)
5K notes
·
View notes
Audio
DAY6 (데이식스) - 행복했던 날들이었다 (Days Gone By)
1K notes
·
View notes
Text
tinggi
kamu adalah tinggi yang tak pernah bisa teraih
kamu adalah tinggi yang tak pernah terukur
kamu adalah tinggi yang begitu jauh
kamu adalah tinggi yang terlalu tinggi
dan aku adalah jelata yang mati dalam elegi
yang menunggumu dengan gigih
dan mencintaimu, apalagi
0 notes