Tumgik
belongstoitsme · 3 years
Text
Pernahkah kamu menyambut Ramadan dalam kesunyian?
Tak ramai oleh euforia yang kini lebih terasa sebagai repetisi tahunan nan simbolis. Ucapan yang sama, konten media sosial yang serupa, obrolan soal menu makanan berbuka, dan acara penyambutan yang lebih mirip upacara bendera.
Tak bising oleh ceramah kaku dan kering yang tidak membuat hati tersentuh apalagi jatuh cinta. Tak relevan, tak terdengar akrab dalam keseharian, dan tak melibatkan perasaan.
Tak penuh oleh agenda mendengarkan seminar yang narasumbernya gemar sekali berbicara. Seolah-olah makin banyak yang berbicara, pendengarnya akan makin paham (padahal makin tak paham).
Tak terkekang oleh berbagai target yang mengunggulkan kuantitas dibandingkan kualitas. Tentu alasannya karena lebih mudah mengukur kesalihan lewat angka daripada kualitas amal.
Hanya ada kamu dan Ramadan, berdua saja.
Mendalami dan mengalaminya dengan kaki dan tanganmu sendiri.
Menggali dan menemukan sendiri rasa yang tersembunyi.
Sebuah petualangan sunyi untuk mencintai Ramadan.
Sebuah perjalanan spiritual yang tak semua orang mengerti.
:)
248 notes · View notes
belongstoitsme · 4 years
Text
Everyone should know that the most important things are two: your heart and your time.
Ibn al-Jawzi, Hifz al-Umr (p. 59)
1K notes · View notes
belongstoitsme · 4 years
Text
I felt this pierce my soul
3K notes · View notes
belongstoitsme · 4 years
Text
2021
Mau balik rajin numbler lagi lah plis tolong. Ya padahal mah isinya ntah apaapa ://
0 notes
belongstoitsme · 4 years
Text
In pursuits of Allaah’s pleasure
0 notes
belongstoitsme · 4 years
Text
Sajak malam belum terbiasa dibaca olehnya.
Masih redup, masih malu-malu.
0 notes
belongstoitsme · 4 years
Text
Cuma syariat Allaah yang bisa menjegal langkah manusia ambis(sepertiku), yang goals hidupnya dulu melulu perihal dunia. Yang list do’anya tak usai-usai perihal cita.
Ya cuma syari’at Allaah saja yang bisa
1 note · View note
belongstoitsme · 4 years
Text
Menikahi Kematian
Segala sesuatu itu bisa menjadi ujian, termasuk yang sedang kamu cintai. Rasa kenyamananmu saat ini pun bisa menjadi ujian, entah nyaman dengan keadaan atau seseorang. Ujian dalam arti ia bisa melenakanmu dari kesadaran bahwa semuanya itu milik-Nya, dan saat Dia ambil apa yang sedang dititipkannya padamu, maka tidak berhak bagimu untuk marah atau kesal. Sejatinya kamu hanya dititipi, bukan memiliki.
Bukan satu dua orang yang tidak sadar bahwa apa yang dimilikinya adalah titipan, mungkin aku dan kamu juga terkadang demikian. Semakin banyak dititipi semakin lupa bahwa itu titipan, bukan milik pribadi, dan semakin diambil titipannya akan semakin marah dan mencaci, entah yang dicaci adalah keadaan atau sang pemberi.
Tidak terkecuali pada pasanganmu, kelak saat kamu mencintainya berlebihan, ingatlah bahwa ia akan mati, ia akan kembali sabagaimana kamu juga nanti. Maka pastikanlah selalu ingat bahwa kamu hanya seorang al faqir, miskin. Kamu hanya dititipi dunia ini, dan bukan dibawa sampai mati. Belum lagi soal tanggung jawab atas apa yang dititipkan. Istri atau suamimu nanti juga akan ada hisabnya, ada perhitungannya sebagaimana barang-barangmu yang lain saat ini.
Saat kamu menikahi pasanganmu sekarang atau nanti, ketahuilah bahwa kamu juga menikahi kematiannya. Sandarkan semuanya pada Allah, maka Allah yang akan menghiburmu saat ada atau tidak adanya ia, sandarkan semuanya pada Allah untuk setiap apa yang kamu miliki saat ini.
"Sesungguhnya hidupku dan matiku hanya untuk Allah"
@jndmmsyhd
793 notes · View notes
belongstoitsme · 5 years
Text
‘If you love and respect some one, you should make sure that they come first. Its call priority’
- nice talk
0 notes
belongstoitsme · 5 years
Text
Tentang apa yang kamu semogakan. Semoga segera Allaah kabulkan ‘unknown
- the heart wants what it wants
0 notes
belongstoitsme · 5 years
Text
Wanita.
Mesin pengingat paling canggih. Penjaga hati paling tangguh.
.
.
Canggih dan tangguh hanya untuk perihal yang dia labeli spesial saja tapi.
0 notes
belongstoitsme · 5 years
Text
Sungguh teramat cemburu.
Hati yang Bahagia.
Begitu banyak diluar sana mereka yang memiliki banyak kelebihan dan kenikmanan berlimpah tetapi memilih untuk tidak menampakannya dihadapan publik, karena meyakini ada kenikmatan yang mungkin tidak bisa dengan mudah saudaranya rasakan. Ia lebih memilih sibuk dengan hal bermanfaat, menyibukkan diri dengan perbaikan, menyibukkan diri dengan menambah kualitas dihadapan Allāh, menyibukkan diri dengan memberikan kebermanfaatan yang nyata dirasakan langsung oleh orang orang di sekitarnya.
Tak ada satupun hasrat untuk mendapat sanjungan dan penilaian dari makhluk-Nya. Ia lebih senang tersembunyi, berkhalwat dengan Allāh Rabbul ‘alamin. Ia yang lebih sibuk menyelam kedalam samudera hatinya demi menemukan apa - apa yang perlu dikoreksi dan diperbaiki. Ia yang penuh sikap kehati - hatian dalam melangkah terutama dalam menjaga niatnya. Ia yang mempersembahkan segalanya hanya untuk Allāh semata, berharap turun sebab cinta dan ridha dari Illaahi serta pujian yang saling saut menyaut dari para penduduk langit, bukan semaraknya pujian dari penduduk bumi.
Teramat bahagia hati yang tenang itu, tenang dalam setiap penjagaan diri, keselamatan telah ia raih karena berhasil berupaya mencegah penyakit timbul didalam hatinya.
Sungguh, teramat cemburu dengan hati yang bahagia dan selamat itu.
—sistersalafy
52 notes · View notes
belongstoitsme · 5 years
Text
Hai frasa!
Sudah lama kau tak menegur rasa. Beradu, beriring, menumbuhkan tawa, bisa juga luka.
Ingatkan aku ya, bahwa meramu-mu menguatkan jiwa.
0 notes
belongstoitsme · 5 years
Text
“Sensitive people should be treasured. They love deeply and think deeply about life. They are loyal, honest and true. The simple things often mean the most to them. They don’t need to change or harden. Their purity makes them who they are.”
— Unknown
2K notes · View notes
belongstoitsme · 5 years
Text
Naonn ihh mau ikutan #30hbc20 tapi males nulis. Mau ikut tapi cape mikir.
Tapi tetep pengen ikut. Gimana dong
0 notes
belongstoitsme · 5 years
Text
Hari ke-sekian sudah, tpi masih ga ngeh kenapa ni badan biru lebam sekujur tubuh. Kaya abis digebukin orang sekampung. Kepikiran lamaa tpi ga nemu-nemu tu jawaban.
Eh nih hari, random ngobrol sama sodara. Doi cerita kalo punya goals pengen buka tempat Spa. Abis denger cerita doi brasa problem solving bgt semacam ‘aha moment’ -.-
“Hoiya pan u abis massage di salon lagi itu jaenaabb, jadilah badan u biru-biru begono”
Terpecahkan sudah tanya hati sedari kemaren, hhhhf
0 notes
belongstoitsme · 5 years
Text
“Menikahlah dengan orang yang sifat manjanya, sifat menyebalkannya, mengeluhnya, sombongnya, egoisnya, ucapannya, nasihatnya, marah-marahnya, perlakuannya, dan wajah baru bangun tidurnya itu sama sekali tidak membuatmu mengeluh sedikitpun. Karena menikah berarti kau akan hidup dengan segala sifat itu setiap harinya.”
— (via mbeeer)
4K notes · View notes