bagusness-blog

[bagusness-blog]

Bergaulah dengan banyak orang, siapa tahu kamu menemukan seseorang yang mendukung pencapaian mimpimu

[bagusness-blog]

Tegaslah dan tinggalkan hal-hal yang  menghambatmu dalam meraih impianmu. Baik itu teman, kegiatan-kegiatan, apapun bahkan kekasih sekalipun

[bagusness-blog]

Ibuku yang cantik, apa kabarmu di sana? Semoga semua doa dan salam rinduku sampai padamu. Tak terasa waktu bergulir dan aku sudah tumbuh dewasa. Tak perlu khawatir, aku akan baik-baik saja. Bukankah ibu yang mengajarkanku untuk berani? Aku pasti bisa menjaga diri. Melalui tulisan ini, izinkan aku mengungkapkan rasa terima kasih kepadamu. Kasih sayang dan ketulusanmu selama ini tak akan bisa terbalaskan. Derai air mata dan pengorbananmu tak tergantikan. Terima kasih, Ibu.

[bagusness-blog]

Katamu, kau berkelana di negeri sendiri. Tapi, kubayangkan, aku tak mengerti bagaimana kau bisa melakukannya. Semua bisa kulihat di matamu, kau terluka, kau patah hati. Berkata semua orang berubah, dan aku tak tahu sebabnya. Begitu sempitnya waktu, cobalah pahami. Aku berusaha bergerak untuk bertahan, berusaha tetap terjaga dan ingat namaku. Kau pergi dari sini, segera kau akan hilang. Memudar menjadi cahaya indah.

[bagusness-blog]

Manusia dibentuk oleh ambisi mengenai masa depan, dibentuk oleh kenyataan-kenyataan kini, dan pengalaman-pengalaman masa lampau. Seorang pun tak dapat membebaskan dirinya dari masa lampau. Pengalaman-pengalaman pribadi memberi warna pada pandangan dan sikap hidup seseorang untuk seterusnya.

Soe Hok Gie

[bagusness-blog]

Di sini Tuhan menutup pintu, di sana Tuhan membuka jendela

[bagusness-blog]

Entah ada angin apa, tiba-tiba buka album foto keluarga dan baru ngeh ada tulisan ini di belakang foto gue. Dari tanda tangannya sih kayaknya bokap yg nulis itu.

Waktu kecil bisa dibilang gue anak yg gak bisa diem, suka lari-larian sampe kepala pada benjol sana-sini krn sering jatoh. Dan hal yg paling gue seneng adalah ketika bokap pulang kerja, biasanya dia sering banget beliin mainan & hampir setiap hari. Mulai dari diecast, lego, robot-robotan, sampe miniatur rumah sakit & kantor damkar (gue gak tau namanya) beserta ambulans & mobil damkarnya. Masalah gue waktu kecil paling sering berantem sama anak tetangga, krn emang gue dulu anaknya sok jagoan bgt 😣.

Dari kecil gue udah suka musik, alat musik yg pertama gue punya itu harmonika pemberian bokap. Krn masih kecil jadi asal niup aja sampe gak karuan bentuknya. Setelahnya suling & pianika, itu juga kebetulan bgt krn pas SD disuruh bisa mainin dua alat musik itu. Yg terakhir gitar. Gue masih inget, gitar pertama gue dulu waktu SMP dibeli make duit thr lebaran gue sendiri. Dan sampe sekarang gue masih pengen belajar lebih banyak alat musik lagi, krn masih cemen bgt. Gue dari kecil juga udah seneng denger lagu-lagu macem Scorpions, Rolling Stones, Bonjovi, The Who, gara-gara setiap pagi sblm bokap berangkat kerja nyetel di radio tape-nya & selalu berantem sama gue krn gue pengennya denger lagu anak-anak macem joshua, trio kwek-kwek, dan lainnya. Haha ketara bgt tuanya 😪.

Bokap adalah tipikal yg gak banyak omong, lebih ke tindakan langsung, dan tentunya dia care bgt sama keluarga, and I'm so proud of him. Krn tipikal yg gak banyak omong itulah, dulu gue takut bgt bokap marah pas rangking gue jeblok di SD.

Kehidupan gue bisa dibilang berubah sejak Ibu gue meninggal. Gue jadi pendiem di luar, bahkan di rumah. Sampe gue mikir ada yg salah sama diri gue sendiri. Gue kehilangan sosok yg bener2 jadi panutan, teman, bahkan segalanya. Waktu terus berjalan, gue gak bisa selamanya sedih terus, gue sadar itu bakal ngebuat Ibu gue lebih sedih lagi di sana.

Beberapa kali gue pernah jalin hubungan sama perempuan, mulai dari gue yg udah mulai bosen, berubah jadi super cuek, minta putus & dia nangis2 gak mau, yg akhirnya gue nyesel sampe sekarang. Pernah juga putus gara-gara candaan temen nongkrong lewat sms ttg perempuan yg sering berangkat bareng gue waktu SMA, & kebetulan handphone lagi dipegang pacar gue saat itu, dia langsung baca, marah-marah & minta putus, padahal kita baru beberapa hari jadian. Sampe gue juga pernah ngejaga bgt seorang cewe, tapi dikhianatin pas lagi sayang-sayangnya.

Kehidupan sebenarnya mulai berasa ketika gue lulus kuliah, betapa susahnya cari kerja, membosankannya nganggur di rumah. Kadang mikir jadi diri gue waktu kecil lebih asik dibanding sekarang, krn masalah yg gue punya dulu paling nangisin anak orang, disetrap gara-gara gak ngerjain pr, selalu diomelin Ibu krn gak pernah naik jemputan pas pulang TK gara-gara males nunggu mobil jemputan yg lama datengnya.

Tapi, masih banyak mimpi-mimpi yg harus gue capai, meski hal terberat adalah berjuang melawan diri sendiri sekalipun.

Disini... Tuhan menutup pintu.

Disana... Tuhan membuka jendela.

[bagusness-blog]

All those memories are swirling in fucking mind

[bagusness-blog]

Perempuan mandiri

Mendengar adik tercinta akan melanjutkan jenjang kuliah di luar kota, tentu sedih bercampur rasa tidak rela karena harus jauh.

Sepeninggalan alm ibu, dia memang menjadi perempuan yang sangat mandiri, terlihat sekali saat SMP hingga SMA. Saya sering malu sebagai laki-laki belum benar2 bisa menjadi kakak yang baik, masih suka mengeluh, terkesan cuek & tidak peduli. Namun sebenarnya saya tipikal kakak yang protektif, tidak tegaan, & berdiri paling depan jika mendengar dia kenapa-kenapa, namun tidak pandai menunjukannya jadi terkesan cuek.

Saya jugalah yang paling tidak sependapat dengan orang rumah mengenai tempat dia menimba ilmu yang jaraknya selalu jauh. Mulai dari SMA 50, harus pulang pergi Cibubur - Jatinegara setiap hari, dan sekarang yang semakin jauh demi mengejar impiannya mendapatkan universitas negri.

“Baik-baik ya dek di sana, jaga diri. InsyaAllah mas mu ini sering-sering main ke sana. Doain mas mu ini juga cepat dapet kerja setelah lulus, biar bisa sering ngirimin kamu uang.”

Kakakmu tercinta.

[bagusness-blog]

Apabila akal tidak sempurna, maka kurangilah bicara.

Ali bin Abi Thalib

[bagusness-blog]

Terbuai angan mimpi, hingga datang sang mentari. Tahukah kamu apa yang ada di hati? BENCI

Kading sebut saja kiply

[bagusness-blog]

And in the end, the love you get is equal to the love you give - Paul McCartney, 18 Jun 1942. #McCartney