Text
# Melatih Akhlak Anak Sejak Dini
Dari Kitab minhajul qashidin
Oleh : Ustadz Budi Ashari
- Anak dijaga, diajari adab jgn biasa hidup mewah walaupun orangtuanya mampu
- Jangan ajarkan cinta kesejahteraan, ajarkan hidup prihatin, karena kalau cinta kesejahteraan kelak ketika dewasa hidupnya habis memikirkan kesejahteraan yang selama ini dia rasakan
- Mengawasi betul diawal usianya jangan sampai memakai jasa susuan kecuali oleh wanita sholehah taat agama dan makan makanan halal, sebab air susu yang berasal dari makanan haram tidak mendatangkan berkah
- Jika anak sudah mulai memasuki masa puber dan sifat yang menonjol adalah malu, maka itu tanda kecerdasan, kabar gembira akan sempurnanya akal, karena menunjukan kedewasaan akalnya setelah baligh nanti. Dan malu harus terus dilatih
- Ajari malu dengan adabnya, malu dengan lawan jenis, malu sehingga mau menutup auratnya.
- Ajari adab makan, jangan sampai anak rakus makan, karena syahwat terbesar adalah syahwat perut, dari syahwat perut turun ke syahwat kemaluan, dan karena hal ini pula menyebabkan Adam terusir dari surga ( Syahwat makan), banyak timbul penyakit lain semua karena kenyang. Puasa mematahkan syahwat perut
- Jika mulai muncul rakus makan pada anak segera ajari adab makan, karena yang rakus dengan makan mirip binatang.
- Ajari sekali kali anak makan tanpa lauk
- Melarang anak bergaul dengan anak yang terbiasa hidup mewah
- Sibukkan dengan quran, hadist dan sejarah agar tertanam kecintaan pada orang sholeh, jika anak suka dengan syeikh Masjidil haram misalnya itu baik pertanda pendidikan yang diberi bagus, terbalio jika diajari quran tp idolanya artis sinetron itu pasti ada yang salah.
- Jika anak mempunyai akhlak baik puji, harus dimuliakan, anak jangan ditekan
- Puji anak dihadapan orang lain
- Tapi kalau sekali waktu dia melanggar jangan disampaikan pada orang lain, lupakan kesalahannya, tidak ada orang sempurna.. Ibu bapanya juga tidak sempurna, tidak ada manusia sempurna
- Jika kesalahan diulangi maka tegur tp rahasia
- Jangan sering sering menegur anak (kuping jika sering ditegur akan kebal)
- Jika teguran sering diucapkan maka hilang wibawa orangtua
- Takut takuti dengan bapaknya
- Latih jalan, lari gerak olahraga
- Ajari sholat, perintah sholat jika sudah usia 7 tahun termasuk ajari thoharoh
- Tidak buang ingus atau meludah sembarangan
- Melarang anak tidur siang karena menyebabkan malas, dan mengharuskan tidur malam
- Anak diajari sederhana dalam masalah tempat tidur, contoh rosulullah tidur diatas tikar, supaya tubuh tegap kokoh
- Anak diajari tidak membanggakan harta orangtuanya
- Tidak menumpankan kaki ke kaki satunya
- Anak dibiasakan berbicara hanya jika ditanya
- Diperbolehkan main jika pulang sekolah, agar dia istirahat dari kelelahan belajar
- Biasakan anak taat pada guru dan orangtua
- Ajari makan itu sama dengan obat, tujuan makan untuk menguatkan badan untuk ibadah.
- Ajari anak untuk selalu mengingat Allah dimanapun berada
Seperti kisahnya Muhammad bin Siwar. Suatu hari pamannya berkata : " Tidakkah engkau mengingat Allah yang telah menciptakan dirimu?
" Bagaimana aku mengingatNya? " aku balik bertanya
" Katakan didalam hatimu tiga kali tanpa menggerakkan lidah, "Allah besertaku. Allah melihatku. Allah menyaksikanku"
Jila malam hari aku mengucapkan didalam hati seperti itu, hingga dapat mengenalNya.
Lalu paman berkata lagi kepadaku, " Ucapkan yang seperti itu setiap malam sebelas kali"
Maka kulakukan itu, sehingga dalam hatikuada sesuatu yang tersa nikmat.
Setahun kemudian paman berkata lagi, " Jaga apa yang sudah aku ajarkan dan terus laksanakan hingga engkau masuk ke liang kubur.
Maka saran itu terus aku lakukan hingga benar-benar merasakan kenikmatan didalam batinku. Kemudian Paman berkata," Wahai Sahl, siapa yang Allah besertanya melihat dan menyaksikan dirinya maka mana mungkin dia akan mendurhakaiNya.
Setelah itu aku melanjutkan perjalanan kesekolah untuk menghapal quran. Saat itu usiaku baru enam atau tujuh tahun. Setelah itu aku banyak puasa, makan hanya dengan roti dan setiap malam mendirikan sholat.
Noviani, Senin 19 Juni 2017
Bukit Hambalang
#copas dari grup Walisantri Kuttab Cimahi
5 notes
·
View notes
Text
RTM : Laptop
Kebebasan saat masih sendiri dan selepas berumah tangga tentu sangat berbeda. Dan kadang, persoalan kebebasan inilah yang membuat seseorang enggan segera berumah tangga atau hal yang membuat rumah tangga retak bila tidak ada pengertian di dalamnya. Di keluarga kami, saya sendiri belajar bagaimana mengatur kebebesan diri, terutama dalam hal membelanjakan harta.
Dulu, sebelum menikah saya bebas sekali membelanjakan uang saya untuk beli berbagai macam kesenangan. Mulai dari mainan seperti gundam yang harganya ratusan ribu dan diecast yang kini jumlahnya sekitar 200 buah (merasa khilaf). Sampai barang elektronik mahal seperti iPhone pada saat itu.
Selepas menikah, semuanya menjadi berbeda. Saya tidak merasa terkekang kebebasannya. Istri saya masih mengizinkan untuk membeli mainan karena memang hobby saya (dan saya bersyukur). Tapi, setiap kali selesai transaksi membeli mainan, saya sering merasa bersalah. Sebab dengan uang sebanyak itu, bisa digunakan untuk keperluan lain dalam rumah tangga.
Pernah satu kali, iPhone saya rusak dan sudah dalam kategori lebih baik beli baru daripada diperbaiki. Pergilah kami ke AppleStore dan waktu itu iphone 7 baru rilis dan harganya setara harga motor, sekitar 14 juta. Kalau masih single, barangkali saya tidak berpikir panjang. Tapi, selepas menikah ini. Uang sebanyak itu jika digunakan untuk membeli handphone, rasanya keterlaluan. Apalagi kebutuhan rumah tangga amat sangat banyak. Akhirnya beralihlah ke samsung yang kelas menengah, secukupnya. Yang penting layarnya cukup lebar untuk menulis dan mengerjakan datasheet, ditambah baterainya tidak sejahat iphone saya dulu yang sehari bisa tiga-empat kali charging.
Kini, setiap kali ingin berbelanja untuk kebutuhan sendiri. Pertimbangannya begitu banyak. Saya sampai berpikir, mungkin inilah yang oleh para Ayah diluar sana rasakan dan pikirkan. Semuanya untuk keluarganya lebih dahulu.
Dulu semasa masih di rumah dan sebenarnya hingga sekarang. Bapaklah yang selalu menghabiskan nasi dingin yang dimasak kemarin jika tidak habis di pagi harinya. Sementara saya dan ibu, makan dari nasi yang baru ditanak. Dulu sewaktu saya masuk SMA, keluarga kami beli satu motor lagi untukku. Supra X 125 yang waktu itu belum lama rilis, diberikannya untuk saya. Tidak bertahan lama, hanya sekitar 2 bulan saya memakainya karena saya sedih bapak masih pakai motor lama tahun 1995. Akhirnya bertukarlah, saya pakai motor ibu, ibu pakai motor baru tersebut. Dan motor itu saya pakai hingga lulus kuliah di ITB, sekarang pun motornya masih di Bandung dipakai oleh adik sepupu yang kuliah di UPI, tidak akan dijual.
Belum lagi, selama saya di Bandung, banyak sekali biaya yang dikeluarkan oleh orang tua saya. Sebagai PNS guru (waktu itu belum ada sertifikasi), setengah total pendapatan keluarga setidaknya mengalir ke saya waktu itu. Itu yang membuatku berusaha mencari pendapatan sendiri di bandung dari mulai jualan donat masjid Salman, tukang desain untuk kaos, jual beli mainan online, kamera analog, dsb. Semua hal yang memungkinkan untuk tambahan uang jajan, selama halal, saya kerjakan.
Kini, selepas berkeluarga. Saya mulai memahami dan merasakan apa yang dulu orang tua saya rasakan. Apalagi jika ada anak nantinya, belum ada saja rasanya sudah seperti ini, apalagi sudah ada mereka di rumah.
Minggu ini, saya dan istri jalan-jalan untuk mencari laptop. Laptop saya yang bernama Luna sudah berusia hampir 8 tahun. Baterainya sudah tidak begitu baik, speakernya rusak, kabel chargernya mau putus. Yang kalau dihitung-hitung, jika memperbaikinya dan membeli charger baru, itu bisa dapat laptop baru. Maka diputuskanlah untuk mencari laptop pengganti.
Ternyata, untuk spesifikasi yang saya butuhkan. Harganya sebelas dua belas dengan harga Samsung Galaxy S8. Akhirnya galau, mengingat kebutuhan-kebutuhan keluarga yang lain. Akhirnya buka OLX, mencari laptop bekas yang cukup secara spesifikasi dan kantong. Semoga segera berjodoh.
Memang benar, kita tidak pernah tahu bagaimana perasaan orang tua secara tepat sampai kita benar-benar menjadi orang tua. Perlahan demi perlahan, saya merasakannya. Sebagai laki-laki, sebagai suami, sebagai ayah nantinya.
Yogyakarta, 20 November 2017 | ©kurniawangunadi
854 notes
·
View notes
Text
#01
Kalau nanti anakmu pulang bawa buku latihan soal bertumpuk-tumpuk tanpa lauk yang enak, Ibu jangan marah ya. Ananda seorang guru, Bu. Hidup mati akal budi murid di sekolah ada di sela jari, ada di ujung bibir, ada di kelopak mata. Kalau nanti anakmu pulang cerita panjang lebar tentang anak nakal di sekolah tanpa uang banyak di kantung, Bapak jangan marah ya. Ananda seorang guru, Pak. Kadang tidak peduli berapa gaji yang dikontrak hitam di atas putih. Asal lihat murid rajin, bahkan pulang sore tidak jadi masalah. Begitu saja dijabani. Ibu, Bapak, tidak malu kan Ananda jadi seorang guru?
1 note
·
View note
Text
Ufuk Tempat Terbit dan Tenggelamnya Segala Musim
Aku ingin menjadi sepertiga malam di kotamu Belajar dari sunyi yang damai Memeluk sembunyi semua do’a dalam sujud tahajudmu Diam-diam meng-aamiin-kan, berharap Tuhan mengabulkan
Aku ingin menjadi fajar di kotamu Belajar dari gradasi langit yang mempesona itu Membaca matamu yang lautan Disana aku ingin tenggelam, sampai pada hatimu yang paling dalam
Aku ingin menjadi pagi di kotamu Belajar dari secangkir kopi yang kau seduh itu Mengecup berulang-ulang kali bibirmu yang telaga Menciptakan hangat sampai ke dada
Aku ingin menjadi siang di kotamu Belajar dari matahari yang terik itu Menari lucu pada keluh peluhmu Memasang sesimpul senyum di wajahmu
Aku ingin menjadi senja di kotamu Belajar dari keajaiban warna langit yang jingga itu Menelisik jauh pada batinmu yang paling cinta Mengeja apa saja yang masih menjadi rahasia
Aku ingin menjadi malam di kotamu Belajar dari gelap yang sepi itu Sibuk memanah beberapa bintang terang Untuk dijatuhkan perlahan tepat disampingmu, menjaga tidurmu yang tenang
Dan aku ingin belajar menjadi sebuah rumah yang baik di kotamu, penunggu setia kepulanganmu Mulai sekarang, percayalah padaku Selama kau masih mencintaiku, pelukku adalah ufuk tempat terbit dan tenggelamnya segala musim di hatimu, di ingatanmu Di kotamu; Solo.
Yogyakarta, 12 Desember 2015
Cc: @rintikkecil @kelaspuisi
10 notes
·
View notes
Quote
Get everywhere in the universe you want! Be friend with millions minds! Read hundreds of books! Roam every city avenues in the the world! And if your watch beeping said it was 12.00 AM, and all you need is home, I’ll be right there, by your side, And ask, “how was your day?” and watching closely to your face, smiling and watching you fall asleep as your story ceased and fading, pull your blanket, kiss your forehead and watch your peaceful face sleeping for awhile
And I will whisper to your ear. “I love you". (via synestesya)
72 notes
·
View notes
Quote
Kamu manusia, sih. Hanya saja tidak memanusiakan ak. Km menomorsatukan pekerjaan ketika ak memprioritaskan sisi manusiamu. Kalo dah gini, ak bisa apa?
0 notes
Photo
Kamu mau apa, kalau seseorang yg kamu jauhi karena rasa ketertarikan dg lawan jenisnya terlalu menggebu, tau2 kirim kata-kata ini? Kamu mau apa?
0 notes
Text
1,000 orang x 90,000 rupiah
Ever thought to be a part of a good cause? Saya lagi cari banyak partner in crime buat ngebantu menyukseskan proposal proyek ini: kitabisa.com/kelasmultikultural. Kamu mau? 4 alasan proyek ini layak didukung… 1. Saya kenal baik inisiatornya: Ai Nurhidayat. Dia alumnus Universitas Paramadina. Asli Ciamis. Pulang kampung dengan gelar sarjana ilmu komunikasi (S.I.Kom), dia mengabdikan dirinya untuk orang-orang di kampungnya. Pertama-tama, dia memulai dan membangun Komunitas Belajar Sabalad (www.sabalad.info) sebagai wadah pengabdiannya. Lewat komunitas ini, dia mencoba banyak hal untuk memberikan added value buat masyarakat di kampungnya, mulai dari pelatihan bahasa Inggris, workshop jurnalistik, ecotourism, dan pemasaran produk lokal. Tapi ga semua membuahkan sustain. Sampai akhirnya mereka menemukan kekuatan mereka: pendidikan.
2. Memasuki tahun keempat ‘pengabdian’ Ai di kampungnya. Dia dan teman-teman belum lama ini menantang diri mereka untuk berbuat dan berinvestasi lebih besar, yaitu dengan mengambil alih manajemen sebuah SMK yang hampir bangkrut, dan me-rebranding SMK ini menjadi SMK Bakti Karya Parigi - School of Media yang video profilnya bisa dilihat di http://bit.ly/ProfilSMKBaktiKarya.
Kita semua bisa memberikan reward kepada teman Ai dan teman-temannya yang sudah dan sedang berjuang di ‘jalan sunyi’.
3. Program Kelas Multikultural, program baru SMK Bakti Karya Parigi, ini akan menghadirkan siswa yang berasal dari 25 kabupaten/kota berbeda untuk disekolahkan di SMK Bakti Karya. Harapannya jadi wadah pertemuan banyak ragam budaya dan tempat tumbuhnya mutual understanding antarpeserta didik.
Dana ini (total Rp 90 juta) akan dialokasikan untuk transportasi 25 peserta (Rp 50 juta) dan akomodasi pengasramaan untuk 3 tahun (Rp 40 juta).
4. Kami percaya pada kekuatan jejaring (power of network). Dengan berdonasi dan menyebarkan informasi ini ke orang-orang yang kamu kenal, target 1000 orang penyumbang (untuk 90 ribu rupiah donasi per orangnya) bisa tercapai dalam 40 hari ke depan.
Informasi lebih lanjut bisa dibaca di http://bit.ly/tentangKelasMultikultural
atau menghubungi Ai Nurhidayat (081323527142) langsung :)
*
Tertanda,
Bening Tirta Muhammad
Linkedin: https://www.linkedin.com/in/muhammadbening
Twitter: @beningtirta
**
Bantu reblog dan mention teman-temanmu ya, guys! @muhzulfikar @avinaninasia @achmadlutfi @fitrisafira @prawitamutia @kurniawangunadi @ilmaalya @herricahyadi @ahanifah @tazy-izzati @albertashendy @rifkihidayat @lizafarihah @namasayakinsi @yulialatifah @riesnifitriani @annisasarah @academicus @rousyan @syofarahalimah @scientiafifah @afifizzatullah @eleanorkhairati @eleftheriawords
110 notes
·
View notes
Text
What Does Your Taste In Music Reveal About Your Personality?
Could the playlists lurking on your iPod really reveal information about your personality? Research conducted by psychologists Jason Rentfrow and Sam Gosling suggests that knowing the type of music you listen to can actually lead to surprisingly accurate predictions about your personality.
For example, researchers found that people could make accurate judgments about an individual’s levels of extraversion, creativity and open-mindedness after listening to ten of their favorite songs. Extraverts tend to seek out songs with heavy bass lines, while those who enjoy more complex styles such as jazz and classical music tend to be more creative and have higher IQ-scores.
Another study conducted by researchers at Heriot-Watt University looked at more than 36,000 participants from all over the world. Participants were asked to rate more than 104 different musical styles in addition to offering information about aspects of their personality. The following are just some of the personality traits linked to certain musical styles.
Pop
Do you prefer to listen to the top 40 hits? Do the latest tracks from Rhianna, Selena Gomez and Flo Rida make up your workout mix? If so, chances are that you also tend to be extraverted, honest and conventional. While pop music lovers are hard-working and have high self-esteem, researchers suggests that they tend to be less creative and more uneasy.
Rap and Hip/Hop
Are Snoop Dogg and Dr. Dre more your style? In spite of the stereotype that rap lovers are more aggressive or violent, researchers have actually found no such link. Rap fans do tend to have high self-esteem and are usually outgoing.
Country
Would you rather watch CMT instead of MTV? Country music fans are typically hardworking, conventional and outgoing. While country songs are often centered on heartbreak, people who gravitate towards this genre tend to be very emotionally stable.
Rock / Heavy Metal
Despite the sometimes aggressive image that rock music and heavy metal project, researchers found that fans of this style of music are usually quite gentle. They tend to be creative, but are often introverted and may suffer from low self-esteem.
Indie
Do you love seeking out obscure bands and indie artists? Fans of the indie genre are typically introverted, intellectual and creative. According to researchers, they also tend to be less hard-working and less gentle. Passivity, anxiousness and low self-esteem are other common personality characteristics.
Dance
Do you love the fast-paced rhythms of dance music? According to researchers, people who prefer dance music are usually outgoing and assertive.
Classical
Classical music lovers are typically more introverted, but are also at ease with themselves and the world around them. They are creative and have a good sense of self-esteem.
Jazz, Blues and Soul
People who enjoy jazz, blues or soul music were found to be more extraverted with high self-esteem. They also tend to be very creative, intelligent and at ease.
According to researcher Adrian North of Heriot-Watt University in Edinburgh, UK, the reason people sometimes feel defensive about their taste in music might be related to how much it relates to attitudes and personality. “People do actually define themselves through music and relate to other people through it but we haven’t known in detail how music is connected to identity,” he explained.
The next time you are putting together a playlist to listen to during your commute or workout, consider how your personality might be reflected in your song choices.
Source: About
Fun Psychology facts here!
7K notes
·
View notes
Video
youtube
Apa memang kodratnya, ya, kalau lelaki menua tambah ganteng kayak Mas Duta? Masih ingat Februari 2013? Semoga tidak, cukup Aku. Maaf, sebentar lagi habis kok. :)
0 notes
Quote
T.U.M.B.L.R = Tempat Untuk Menuliskan Berbagai Luka dan Rasa.
(via kunamaibintangitunamamu)
1K notes
·
View notes
Conversation
P: Jadilah mantan yang baik; mantan yang tidak menyulitkan mantannya yang sedang move on. Kayak Aku.
M: Aku gak mau move on.
P: Terus kenapa cari orang lain?
M: Terpaksa.(Kamu tau betul apa alasannya)
P: Just go. *something cracked*
0 notes
Photo
Totally yours, @arinikar
Can we take a moment to appreciate the fact that Tony Stark is suffering so much? thanks.
1K notes
·
View notes
Text
Common mistakes in Ramadhaan
1. Drinking “vimto” on a daily basis
- Why: It contains high amounts of sugar, additives and colorants - Solution: If you have to, drink it twice a week maximum
2. Drinking large amounts of water at iftaar time
- Why: Filling the stomach with water is more strenuous to it than with food. - Solution: have a few sips at iftaar then a glass after every two hours.
3. Exercising directly after iftaar.
- Why: the body’s blood flow is concentrated around the stomach at that time. - Solution: Exercise after two hours of eating to ease digestion.
4. Chewing and swallowing food fast.
- Why: chewing food slowly can speed up digestion and help maintain your weight
5. Having dessert directly after iftaar
- Why: they make you drowsy and sleepy - Solution: leave at least a two hour gap between iftaar and dessert to stay fresh and awake for ishaa and taraweeh prayers
6. Consuming foods with high amounts of sodium
- Why: Sodium triggers thirst through out the fasting hours of the day - Solution: instead, eat foods that are high in potassium, they retain water and suppress your thirst.
Bananas are high in potassium.
A banana at Suhoor time can control your thirst level through out the day.
Best sources of potassium for Suhoor time: - bananas - milk - dates - avocados - dried peaches - pistachios - pumpkin - peas - dark chocolate
Worst choices for Suhoor: - Biryani - kebab - pizza - fast food in general - cheese
Best choices for Suhoor: - potato - rice - dates - whole grain bread - banana
Drinking lots of water at suhoor is important, but not as much as drinking it through out your non-fasting hours.
Drink a glass of water every two hours from iftaar time till sehri.
10K notes
·
View notes
Quote
Effort won’t betray you
my korean friend when I asked her how she motivates herself for lessons that last until 11 pm each day (via studybdy)
375K notes
·
View notes