ayudia904-blog - Tumblr blog

[ayudia904-blog]

Hendi Prio Santoso Korupsi DITOLAK di PGN

Hendi Prio Santoso — Butuh komitmen kuat dari segenap lapisan bangsa untuk memberantas korupsi. Isu korupsi sudah menjadi akut dan seakan menjadi masalah besar yang sulitdiselesaikan oleh bangsa ini.

Perusahaan Gas Negara menjadi anti korupsi atau menentang praktik-praktik korupsi dengan adanya “zero tolerance corruption” yang dicanangkan oleh Hendri Prio Santoso sebagai pimpinan puncak BUMN bidang gas tersebut.

Untuk itu pada sektor BUMN, sewajibnya segenap pimpinan membentuk komitmen bersama dengan seluruh karyawan, membentuk budaya perusahaan yang kuat. Perusahaan Gas Negara (PGN) adalah salah satu BUMN yang sedang membangun budaya dan nilai-nilai perusahaan, dimana memunculkan semangat “Zero tolerance corruption”.

Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai salah satu BUMN kini membangun budaya dan nilai-nilai perusahaan, berupa semangat “zero tolerance corruption” (toleransi nol korupsi) dan mewujudkan budaya dan nilai-nilai perusahaan serta prinsip tata kelola perusahaan.

Menurut Hendi, catatan positif bagi PGN dalam membentuk prosedur dan peraturan terkait dalam interaksi mereka (Karyawan dan Pimpinan-red) dengan para pemangku kepentingan adalah termuat dalam Kode Etik.

Hendi menambahkan, calo gas tidak dapat memiliki kesempatan untuk bertemu dan berhubungan dengan karyawan maupun pimpinan PGN.

Kunci dari ini semua selain sikap profesionalisme dari seluruh awak perusahaan PGN, juga kuatnya komitmen dari pucuk pimpinan atas toleransi nol korupsi.

Ini menjadi sikap ketegasan Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, korupsi tidak dibenarkan terjadi dan tidak dimungkinkan terjadi di PGN, melalui penerapan tata kelola perusahaan yang baik serta budaya perusahaan yang kuat.

Oleh karena itulah PGN mengembangkan budaya perusahaan berbasis prinsip-prinsip kolektif yang disebut sebagai “ProCISE atau Professionalism, Continuous Improvement, Integrity, Safety dan Excellent Service”.

[ayudia904-blog]

Hendi Prio Santoso Korupsi Dan Calo Gas Harus Dilawan

Hendi Prio Santoso — Isu korupsi sudah menjadi akut dan seakan menjadi masalah besar yang sulitdiselesaikan oleh bangsa ini. Korupsi pun menjangkiti semua lini kehidupan, tak terkecuali sektor BUMN. Butuh komitmen kuat dari segenap lapisan bangsa untuk memberantas korupsi.

Untuk itu pada sektor BUMN, sewajibnya segenap pimpinan membentuk komitmen bersama dengan seluruh karyawan, membentuk budaya perusahaan yang kuat. Perusahaan Gas Negara (PGN) adalah salah satu BUMN yang sedang membangun budaya dan nilai-nilai perusahaan, dimana memunculkan semangat “Zero tolerance corruption”.

Berdasarkan budaya dan nilai-nilai perusahaan serta prinsip tata kelola perusahaan, PGN telah menyusun kode etik karyawan yang diterbitkan sebagai “Kode Etik Karyawan” dan “Kode Etik Pimpinan”. Menurut Dirut PGN Hendi Prio Santoso, Jumat (13/3) catatan positif bagi PGN dalam membentuk prosedur dan peraturan terkait dalam interaksi mereka (Karyawan dan Pimpinan-red) dengan para pemangku kepentingan adalah termuat dalam Kode Etik.

“Dimana memberikan panduan praktis tentang cara menangani konflik kepentingan, korupsi, suap, gratifikasi, manajemen informasi dan lain-lain. Melalui kode etik ini pula,” ujar Dirut PGN Hendi Prio Santoso, calo gas tidak dapat memiliki kesempatan untuk bertemu dan berhubungan dengan karyawan maupun pimpinan PGN.

[ayudia904-blog]

Hendi Prio Santoso Berupaya Cekal Korupsi Di PGN

Hendi Prio Santoso — Upaya direktur utama PGN Hendi Prio Santoso guna memberantas dan mencekal korupsi di dalam tubuh PGN nampak membuahkan hasil. PGN yang selama di pimpin oleh direktur utama Hendi Prio Santoso tidak hanya tumbuh dan berkembang menjadi BUMN yang berkelas dalam mengelola distribusi energi baik gas bumi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan berbagai upaya cekal korupsi yang dilakukan oleh direktur utama Hendi Prio Santoso ini, PGN menjadi perusahaan yang memiliki tingkat kedisiplinan tinggi. Berbagai prestasi pun di kumpulkan selama itu.

Begini, saat SD dulu, guru bahasa Indonesia kita pernah menghajarkan peribahasa. Salah satu yang saya ingat adalah peribahasa, “Besar kapal, besar pula gelombangnya” yang artinya kurang lebih “seseorang yang memiliki jabatan tinggi, semakin sulit pekerjaannya”. Dengan begitu, seorang nahkoda harus berhasil berlayar hingga ke tepi, menerjang ombak besar dan hujan badai. Pun dengan seorang pemimpin utama, di pundaknya berisi tanggung jawab besar untuk menggerakan sebuah korporat yang diembannya. Salah satunya menegakan atmosfer bersih dari korupsi. Hendi Prio Santoso menjadi salah satu sosok bersih korupsi yang bisa kita amini jejak lakunya.

Memang kenapa dengan Hendi Prio Santoso?

Dalam artikel yang sedang saya review ini, penulisnya menjelaskan bahwa Hendi Prio Santoso menerapkan budaya zero tolerance corruption atau budaya toleransi nol korupsi dalam memberantas calo gas dalam tubuh perusahaannya.

Dalam artikel itupun disebutkan bahwa:

“PGN telah menyusun kode etik karyawan yang diterbitkan sebagai “Kode Etik Karyawan” dan “Kode Etik Pimpinan”,” katanya. Menurut Hendi, catatan positif bagi PGN dalam membentuk prosedur dan peraturan terkait dalam interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan sudah termuat dalam kode etik ini.

“Hal ini dengan memberikan panduan praktis tentang cara menangani konflik kepentingan, korupsi, suap, gratifikasi, manajemen informasi dan lain-lain. Melalui kode etik ini pula,” tegas pria berusia 48 tahun ini. Dengan demikian calo gas tidak akan berkutik dan tidak punya celah untuk menyelusup dan mencampuri bisnis migas, terutama dengan karyawan dan pimpinan PGN.

Dari dua kutipan di atas, saya melihat girah pemimpin seperti Hendi Prio dalam menjegal para calo gas dengan budaya toleransi nol korupsinya dalam sebuah kode etik patut diacungin jempol sembari terus diawasi pengimplementasiannya oleh pihak berwenang. Pada titik ini pun, Hendi sebagai personal harus mencontohkan sosoknya yang bersih dari korupsi agar kode etik yang telah dibuat memang bukan hanya disiplin ke bawah tapi juga runcing ke atas.

Saya percaya, setiap usaha yang kita jalankan sungguh-sungguh akan menuai hasilnya yang juga memuaskan, paling tidak mendekati target, syukur-syukur melebihi ekspektasi. Cerminan ini juga yang terlihat dari usaha PGN untuk meraih untung dan penghargaan, seperti pada kutipan artikel yang sedang saya review ini:

Di tangan dinginnya, PGN menjelma menjadi perusahaan menguntungkan dan terbuka serta transparan. Bayangkan saja, tahun 2014 PGN mencatatkan pendapatan neto sebesar USD 3,41 miliar naik 13,6 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yaitu USD 3,00 miliar. Laba operasi sebesar USD 982,06 juta naik 5,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu USD 933,35 juta dan EBITDA sebesar USD 1,16 miliar naik 3,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu USD 1,12 miliar. Selama tahun 2014 PGN membukukan laba bersih sebesar USD 722,75 juta.

Tak hanya keuntungan secara materil seperti di atas yang diraih PGN, beberapa penghargaan bergengsi dan jaringan pipa gas yang masih terus dibangun PGN menjadi bukti nyata kerja keras antara atasan, dalam hal ini Hendi Prio Santoso sebagai kemudi dan menjadi corong bagi jajaran karyawannya untuk mengelola dengan baik dan transparan setiap jengkal kebijakan yang diputuskan bagi kesejahteraan rakyat.

[ayudia904-blog]

PGN dan Kepemimpinan Hendi Prio Santoso Bersih Korupsi

Hendi Prio Santoso — Perihal kepemimpinan Hendi Prio Santoso bersih korupsi agaknya sudah menjadi kewajaran, dan sesungguhnya bukan merupakan sesuatu yang mengherankan. Melihat dari artikel Handy Fernandy mengenai kepemimpinan beliau di PGN, terlihat bahwa penulis memiliki pandangan yang sangat baik mengenai Direktur Utama PGN, yaitu Handy Prio Santoso.

Lebih lanjut dalam tulisan Handy, Dirut PGN ini memang terkenal dengan integritasnya. Di bawah kepemimpinan beliau, PGN berhasil memberantas praktik calo dalam prinsip zero tolerance corruption. Hendi Prio Santoso juga menerbitkan Kode Etik Karyawan dan Kode Etik Pimpinan sebagai salah satu usahanya untuk membangun budaya bersih dan transparan. Di dalam kode etik tersebut, dijabarkan dengan jelas dan terang berbagai panduan praktis mengenai tata cara menangani konflik kepentingan, korupsi, suap, gratifikasi, manajemen informasi dan lain sebagainya.

Kasus percaloan gas bumi di Indonesia memang merupakan masalah yang tidak kecil. Indonesia Corruption Watch (ICW) bahkan sampai mencermati praktik percaloan dalam jual-beli gas pipa yang terjadi di Indonesia. Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran ICW Firdaus Ilyas menegaskan skema jual-beli bertingkat yang ada di Indonesia berperan dalam menyuburkan munculnya percaloan di bisnis gas nasional. Selain itu, dengan semakin panjang rantai distribusi maka semakin mahal harga yang sampai ke end user. Dampaknya, penerimaan negara juga menjadi semakin berkurang, karena margin sudah diambil para trader. Praktek trader gas bertingkat ini menyebabkan tidak bisa dilakukan kontrol terhadap selisih harga gas dari pasok (harga gas hulu) dengan harga gas di konsumen.

Dalam hal ini, Hendi Prio Santoso mampu memberikan jawaban bagi kekhawatiran dan keadaan tidak sehat ini. Beliau menegaskan, bahwa salah satu langkah untuk mewujudkan pemberantas korupsi adalah memberantas praktik percaloan. Melalui Kode Etik tersebut para calo gas tidak akan memiliki kesempatan untuk bertemu ataupun berhubungan dengan karyawan maupun pimpinan PGN.

Komunikasi perusahaan melibatkan pengaturan dan pengelolaan berbagai komunikasi internal dan eksternal dalam rangka menciptakan hubungan yang menguntungkan bagi para pemangku kepentingan. Dalam operasi minyak dan gas bumi hilir, komunikasi dalam perusahaan sangatlah penting dalam menentukan efisiensi pada berbagai proses. Dengan memotong tingkatan interaksi pada skema jual beli gas bumi, Hendi Prio Santoso telah membuat gebrakan dalam menyehatkan rantai distribusi sehingga calo gas dapat diberantas.

[ayudia904-blog]

Tempat Makan di Jakarta Ini Sangat Legendaris

Semua orang pasti tahu, umur Indonesia sudah tidak muda lagi. Begitupun dengan tempat makan yang ada di Jakarta ini. Sejak zaman dahulu, tempat makan ini sudah berdiri. Tidak terbayang kan bagaimana rasanya? Jika Anda ingin merasakan masakan legendaris, Anda bisa mengunjungi tempat makan berikut.

1. Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih

Nasi Goreng ini sudah ada sejak tahun 1958. Lebih kurang 60 tahun Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih berhasil mempertahankan eksistensi dan kualitas citarasa. Sajian nasi goreng kambing yang gurih dan khas membuat penikmatnya puas menyantap makanan yang disajikan. Pemilihan bumbu dan rempah seperti kapulaga, kunyit, lada, sereh dan bumbu lainnya menjadi salah satu kunci kenikmatan nasi goreng kambing ini. Belum lagi pemilihan beras dan teknik memasak daging kambing, yang menjadikannya tidak berbau dan pas untuk disantap.

Nasi goren ini berlokasi di Jl. Kebon Sirih, RT.3/RW.2, Raya, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Buka Setiap hari, pada pukul 17.00 - 02.00 WIB. Untuk harganya mulai dari Rp 30,000 per porsi.

2. Mie Ayam Gondangdia

Mie Aya mini sudah ada sejak tahun 1968, memiliki kualitas rasa yang terus terjaga. Tidak salah jika banyak sekali pelanggan yang rela mengantri untuk bisa menikmati mie ayam ini. Selain mie ayam banyak menu lain yang bisa Anda pilih di warung ini. Dari fuyunghai, ayam kuluyuk, bihun goreng dan mie pangsit. Namun jika Anda ingin menikmati sajian andalan dari warung ini, mie ayam dengan bakso dan pangsit menjadi pilihan favorit yang harus kamu pilih. Mie yang tipis dan bertekstur lembut, disajikan bersama dengan bakso dan pangsit rebus, ditambah topping ayam dan jamur dengan semangkuk kecil kuah kaldu ayam yang siap disiramkan yang akan menggugah selera makan Anda.

Mie ayam ini berlokasi di Jl. RP. Soeroso No.36 9 5, RT.9/RW.5, Cikini, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Buka Setiap hari pada pukul 09.00 - 22.00 WIB. Untuk harganya dimulai dari Rp 28,000

3. Kopi Es Tak Kie

Kopi Es Tak Kier sudah ada sejak tahun 1927, itu artinya usia kedai ini sudah 92 tahun. Kedainya sendiri cukup klasik, setidaknya terlihat dari interior ruangan. Papan nama dan hiasan dinding juga masih dipertahankan dari tahun ke tahun. Bukan itu saja yang membuat kedai ini melegenda. Varian kopi yang disajikan tidak variatif, bahkan hanya dua. Pilihan yang kamu miliki adalah kopi hitam dan kopi susu. Namun, rasa yang ditawarkan memiliki signature tersendiri, dan dijamin tidak ditemukan di tempat lain.

Tempat ini berlokasi di Gang Gloria, Glodok, Jl. Pintu Besar Selatan III No.4-6, RT.7/RW.6, Pinangsia, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Buka setiap hari dari pukul 06.30 - 00.30 WIB. Untuk harganya dimulai dari Rp 3,000.

4. Soto Betawi H. Ma’ruf

Soto Betawi ini sudah ada sejak tahun 1940. Bayangkan, mulai buka sejak zaman penjajahan dan bisa bertahan hingga saat ini. Perjuangan H. Ma’ruf dan generasi setelahnya untuk bisa mendapatkan kualitas rasa terbaik dan mempertahankannya sampai saat ini menjadi bentuk perjuangan tersendiri. Bahkan, sang pendiri kuliner ini sempat berkeliling menjajakan dagangannya dengan pikulannya hingga akhirnya bisa memiliki popularitas dan nama besar seperti sekarang ini. Soto betawi yang disajikan memang memiliki kualitas tersendiri. Kuah yang berwarna lebih gelap, isinya yang banyak, antara tulang muda dan tulang rawan, membuat siapapun penikmatnya akan dibuat terkesan oleh rasa.

Soto Betawi ini berlokasi di Jl. Pramuka No.64, RT.8/RW.2, Cikini, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Buka setiap hari pada pukul 10.00 - 22.00 WIB. Untuk harganya dimulai dari Rp 38,000 per porsi.

5. Gado-Gado Bonbin, Cikini

Gado-gado ini sudah ada sejak tahun 1960. Meski hanya merupakan tempat makan sederhana, popularitas dan kualitas rasanya sudah mendunia. Pemiliknya sendiri, Hadi Lingga Wijaya, yang meracik sendiri bumbu kacang, merebus sayuran hingga pembuatan lontong, yang pada akhirnya membuat kualitas rasa kuliner ini tetap terjaga sampai saat ini. Kacang tanah yang disangrai dan kemudian dimasak yang membedakan bumbu kacang gado-gado Bonbin beda dengan yang lain. Bumbu tersebut diguyur ke berbagai macam sayuran, mulai dari tauge, kol, kacang panjang, bayam, timun, kentang, tahu, telur, bawang goreng dan tambahan emping serta kerupuk udang menjadikan sajian ini menjadi jauh lebih istimewa.

Gado-gado ini berlokasi di Jalan Cikini IV No.5, RT.14/RW.5, Cikini, Menteng, RT.14/RW.5, Cikini, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Buka setiap hari pada pukul 10.00 - 17.00 WIB. Untuk harganya dimulai dari Rp 23,000.

Itulah beberapa tempat makan legendaris yang ada di Jakarta. Apakah Anda tertarik untuk mencobanya?

Baca juga di: http://trunojoyo.com/tempat-makan-di-jakarta-ini-sangat-legendaris-232

[ayudia904-blog]

Minuman Khas Betawi yang Tidak Banyak Orang Tahu

Semakin berpesatnya zaman, banyak sekali makanan maupun minuman yang dijual dengan mengikuti tren yang ada. Karena itu, minuman tradisional makin tergeserkan dan orang pun lambat laun melupakannya. Berikut beberapa minuman khas Betawi yang wajib Anda coba.

1. Es Selendang Mayang

Es selendang mayang adalah minuman yang memadukan kue kenyal berwarna-warni terbuat dari tepung hunkwe dan disiram dengan kuah santan serta saus gula. Rasanya manis dan sedikit gurih. Minuman tradisional khas Betawi ini sangat menyegarkan jika diminum siang hari dan dapat mengurangi rasa lapar.

2. Es Campur Betawi

Es campur betawi ini berbahan dasar berbagai aneka buah - buahan tropis seperti kelapa muda, alpukat, nangka dan mangga yang dicampur dengan susu cair, sirup atau gula. Memiliki cita rasa yang disukai banyak orang. Spesialnya, Es Campur Betawi biasanya di tambahkan bubur sumsum sebagai pelengkapnya yang menjadikan rasanya lebih sempurna.

3. Es Cendol Betawi

Bagi masyarakat Betawi, cendol adalah minuman yang sangat dikenal. Berbahan Dasar Tepung Beras yang disajikan dengan es serut dan kuah santan. Membuat minuman ini menjadi populer untuk disantap pada cuaca yang panas. Mulai dari anak-anak, dewasa hingga orang tua menyukai minuman ini karena rasanya yang khas.

4. Es Goyang

Masih banyak yang bertanya-tanya kenapa es ini disebut es goyang. Es yang terbuat dari bahan dasar santan, gula pasir dan tepung hunkwe ini dijual dengan menggunakan gerobak kayu yang didorong. Gerobak ini bukan hanya berfungsi sebagai tempat menaruh es tetapi juga untuk membuat es goyang yang bergagang lidi bambu ini. Gerobak ini lalu digoyang-goyang yang menjadikan es ini dinamakan es goyang.

5. Es Doger

Bahan yang digunakan untuk membuat es doger adalah serutan kelapa, susu, tape dan gula Bahan-bahan tersebut kemudian dicampurkan dalam sebuah gelas. Gelas diisi dengan es batu yang diserut, kemudian diberikan berbagai macam buah-buah sebagai pelengkapnya. Kemudian bagian akhirnya adalah susu yang dilumerkan di atasnya. Rasa es ini tentu sangat nikmat. Bila berada di suasana yang terik, minuman jenis ini sangatlah menggugah selera. Jadi, Anda pasti sulit untuk menolak minuman tersebut.

6. Bir Pletok

Banyak yang belum tahu apa itu bir pletok. Selain tidak mengandung alkohol, minuman tradisional ini ternyata punya banyak manfaat. Bir pletok jadi salah satu minuman tradisional khas Betawi yang punya beragam manfaat. Meski menyandang kata 'bir', bir pletok tidak mengandung alkohol. Bir pletok justru terbuat dari lada, jahe, dan kulit kayu secang. Kulit kayu secang inilah yang membuat bir pletok berwarna merah. Minuman ini awalnya diracik lantaran dahulu banyak orang Betawi yang melihat kebiasaan warga Belanda di Indonesia. Warga Belanda selalu mengonsumsi wine di dalam sebuah perayaan.

Itulah beberapa minuman khas Jakarta atau lebih tepatnya Betawi yang belum banyak orang tahu. Mari kita lestarikan minuman tradisional agar keberadaanya semakin dikenal banyak orang. Karena minuman tradisonal tidak kalah enak dengan minuman yang ada pada zaman sekarang.

Baca juga di: http://trunojoyo.com/minuman-khas-betawi-yang-tidak-banyak-orang-tahu-223

[ayudia904-blog]

Menikmati Keindahan Alam di Bukit Alesano

Mungkin tidak semua orang tahu Bukit Alesano ini. Bukit yang terletak di Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor berdekatan dengan Balai Embrio Ternak yang tidak jauh dari Kampung Pasir, Kecamatan Cijeruk. Bukit Alesano tak lain adalah area camping yang cukup luas, namun pengelolaannya masih dilakukan secara swadaya oleh masyarakat setempat. Letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi di tahun 2012 silam. Pemandangan di siang hari terlihat biasa saja, namun akan tampak indah di pagi atau malam hari. Dari atas bukit ini, kita bisa melihat pemandangan hingga 360 derajat ke sekelilingnya, termasuk Gunung Gede Pangrango, hamparan perbukitan, sawah, dan pemandangan Kota Bogor dengan rumah-rumahnya yang padat.

Untuk menuju bukit ini, jika Anda berangkat dari Kota Bogor, Anda memerlukan waktu sekitar satu jam berkendara dengan melewati rute kawasan Empang, Cipaku, Jalan Raya Cihideung, dan Cijeruk dengan patokan Balai Penelitian Embrio Cijeruk yang berselang sekitar 30 menit. Anda bisa mengarahkan kendaraan menuju Stasiun Kereta Api Batu Tulis, Bogor. Setelah itu, ikuti jalan dan Anda akan menemukan perpecahan jalur. Di tempat ini, Anda ambil arah ke kanan yang terdapat jembatan besar. Kemudian, ikuti saja jalan tersebut hingga Anda melewati tempat agrowisata Warso Farm. Dari tempat wisata tersebut, terdapat pecahan jalan lagi dan sebuah plang kecil di sisi kiri jalan yang menunjukkan arah ke Balai Ternak Embrio.

Setelah menemukan plang tersebut, Anda dapat mengarahkan kendaraan Anda ke kanan untuk menuju Balai Ternak Embrio. Ikuti jalan ini dan tidak begitu jauh, Anda akan menemukan sebuah jembatan dengan sebuah plang besar Balai Ternak Embrio. Setelah menemukannya, Anda dapat belok ke arah kiri dan terus melewati beberapa portal di jalan sampai bertemu gapura besar sebagai pintu masuk Balai Ternak Embrio. Sebelum gapura tersebut, terdapat sebuah jalan ke arah kiri dan Anda bisa mengikuti jalur tersebut untuk tiba di Bukit Alesano. Yang perlu diingat, jalan pada titik ini masih rusak, terdiri dari pasir dan kerikil atau bebatuan, sehingga Anda harus lebih berhati-hati.

Setibanya Anda di tempat parkir Bukit Alesano, Anda akan dikenakan tarif parkir kendaraan bermotor sebesar Rp10.000 untuk sepeda motor. Nah, untuk masuk kawasan Bukit Alesano dan ingin camping, pengujung pun harus membayar tiket dengan harga Rp15.000 per orang per malam. Setelah selesai melakukan registrasi di loket tiket, Anda bisa berjalan kaki menuju area camping ground.

Di malam hari, pemandangan di Bukit Alesano memang cenderung diselimuti kabut tebal dan udara yang sangat dingin karena angin bertiup dengan kencang. Namun, ketika kabut menghilang, Anda dipastikan akan takjub dengan pemandangan Kota Bogor yang dipenuhi dengan lampu berwarna-warni, yang membuat suasana malam menjadi sedikit romantis.

Tempat ini sendiri memang menjadi salah satu spot menakjubkan untuk berkemah atau camping. Untuk bisa camping sambil menyatu dengan alam, Anda dapat membawa peralatan berkemah sendiri dari rumah. Namun, jika Anda belum membawanya, di Bukit Alesano juga telah disediakan persewaan alat-alat tenda dengan harga bervariasi, sesuai dengan kapasitasnya. Setelah melihat lokasi, Anda pun bisa memesan kavling strategis untuk mendirikan tenda sekaligus minta dipasangkan. Jadi, ketika datang, Anda sudah langsung terima beres. Namun, biasanya waktu camping untuk pengunjung dibatasi hingga jam 11.00 WIB keesokan harinya.

Seiring dengan makin banyaknya wisatawan yang datang berkunjung, di kawasan Bukit Alesano pun telah disediakan beberapa fasilitas penunjang. Bagi Anda yang ingin buang hajat atau membersihkan diri, di sini sudah terdapat toilet. Sementara, bagi wisatawan Muslim yang tidak ingin melewatkan ibadah rutin, pengelola Bukit Alesano juga sudah menyediakan musala.

Anda sebenarnya bisa membawa bekal sendiri dari rumah. Tetapi, jika Anda kelupaan atau tidak sempat bersiap-siap, Anda tidak perlu khawatir. Pasalnya, di Bukit Alesano juga telah didirikan beberapa warung yang menyediakan berbagai makanan ringan seperti pisang goreng dan juga beberapa minuman hangat seperti teh dan kopi. Sementara, untuk mereka yang perlu mengisi baterai gadget, bisa melakukan charge baterai di warung atau base-camp, meski terkadang harus antre dengan pengujung lain.

Untuk Anda yang saat ini ingin berwisata dan camping di Bukit Alesano jangan lupa untuk membawa air secukupnya karena di bukit ini susah untuk memperoleh air bersih. Kemudian, siapkan fisik dan kendaraan dengan baik. Pengujung disarankan untuk tidak membawa kendaraan roda empat karena di tempat tersebut hanya tersedia area parkir untuk sepeda motor. Jika Anda ingin suasana yang tenang, jangan berkunjung ke Bukit Alesano ketika akhir pekan. Pasalnya, setiap weekend, bukit tersebut dipastikan penuh. Tetapi, jika waktu berkunjung Anda hanya di akhir minggu, lebih baik datang lebih awal sebelum jam tiga sore. Pasalnya, di jam-jam tersebut, area bukit masih relatif sepi sehingga Anda bisa memilih tempat yang pas untuk camping.

Baca juga di:http: //trunojoyo.com/menikmati-keindahan-alam-di-bukit-alesano-203

[ayudia904-blog]

Kejaksaan Agung Hentikan Dugaan Korupsi FSRU Lampung

FSRU Lampung - Kejaksaan Agung menghentikan penyidikan dalam perkara penyidikan kasus Float Storage Regassification Unit (FSRU) Lampung senilai US$400 juta pada 2011 di PT Perusahaan Gas Negara yang diduga merugikan negara sebesar US$ 250 juta (Rp 3,24 triliun). Hal ini terungkap dalam persidangana Praperadilan yang di ajukan oleh Jaringan Advokasi Rakyat Indonesia (JARI) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Penghentian penyidikan ini telah di lakukan sejak 26 April 2017 lalu dengan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) berdasarkan surat Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tidan Pidana Khusus Nomor: Print-31/F.2/04/2017 tanggal 26 April 2017 untuk mengehentikan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pembangunan FSRU (Float Storage Regassification Unit) milik PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk Lampung tahun anggaran 2011 s/d 2014, karena bukan merupakan tindak pidana, namun apabila kemudian hari di temukan alat bukti adanya peristiwa pidana, maka pentidikan dapat membuka kembali, demikian keterangan dari Kejaksaaan Agung yang di bacakan oleh Satria Abdi, SH., MH, Indrawan Pranacitra, SH. MH, I Gde Eka Haryana, SH dan Oktani Derita, S.Kom, SH., MH dalam jawaban terhadap praperadilan JARI yang di bacakan tanggal 29/1 di dalam Persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang di hadiri oleh Fakrurazi sekretaris JARI.

Dalam keterangannya atas praperadilan tersebut yang teregistrasi dengan Nomor:168/Pid.Pra/2018/PN.Jkt.Sel, Kejaksaan menyampaikan telah memeriksa 11 orang saksi yaitu:

1. Agoes Kresnowo, SE pada tanggal 8 Maret 2016

2. Ir. Doddy Adianto tanggal 8 Maret 2016

3. Ir. M. Wahid Sutopo, MM tanggal 10 Maret 2016

4.Tri Setyo Utomo, SE tanggal 10 Maret 2016

5. Hendi Prio Santoso, BBA tanggal 11 Maret 2016, saat ini menjabat sebagai Dirut PT Semen Indonesia

6. Bambang Sadewo tanggal 17 MAret 2016

7. Ir. Dilo Seno Widagdo, MM tanggal 17 Maret 2016

8. DR. Ing. Evita Herawati, MM tanggal 17 Maret 2016

9. Heri Yusuf, SH, LLM tanggal 23 Maret 2016

10. Eri Sunarya Kelana tanggal 30 Maret 2016

11. Ir. Erlangga tanggal 4 April 2016

Dari keterangan pasa saksi tersebut kemudian Kajaksaan Agung melaksanakan gelar perkara hasil penyidikan pada tanggal 9 Februari 2017 yang pokoknya berpendapat tidak terdapat perbuatan melawan hukumdan kerugian Negara dalam pembangunan FSRU Lampung milik PT PGN tahun 2011–2014 yang mengakibatkan kerugian Negara.

Sampai hari ini, (31/1) sidang masih berlangsung dengan agenda pembuktian dan pemeriksaan saksi dari Kejaksaan Agung di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang di sidangkan oleh Hakim Tunggal Djoko Indoarto.

Baca juga di: http://trunojoyo.com/kejaksaan-agung-hentikan-dugaan-korupsi-fsru-lampung-195