atinnimah-blog
atinnimah-blog
PUZZLE PIECES
26 posts
Dream Chaser
Don't wanna be here? Send us removal request.
atinnimah-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
2 notes · View notes
atinnimah-blog · 9 years ago
Quote
Every failure is a lesson, if you're not willing to fail, you're not ready to succeed.
Someone
1 note · View note
atinnimah-blog · 9 years ago
Quote
No matter how hard the past, you can always begin again
Someone
0 notes
atinnimah-blog · 9 years ago
Quote
I will WIN. Maybe not today or tomorrow, but one day I will
Someone
0 notes
atinnimah-blog · 9 years ago
Quote
FAILURE is not the opposite of success. It is part of success.
1 note · View note
atinnimah-blog · 9 years ago
Text
Puzzle Pieces #3 “Bunga”
Tumblr media
Letak kebun jeruk kakek dari rumah tidak terlau jauh, mungkin dengan berjalan kaki tidak sampai 15 menit. Tetapi Ra lebih suka menaiki sebeda daripada jalan kaki. Apalagi jalan ke kebun sekarang sudah di lebarkan dan lebih halus. Setidaknya Ra bisa lebih menikmati pemandangan di jalan, kalau dulu sebelum dihaluskan, untuk tengok kanan-kiri saja Ra tidak berani, karena dia pernah jatuh karena ban sepedanya terkilir batu kecil di jalan dan tubuhnya masuk sawah.
Selama di perjalanan ke kebun jeruk, kakek dan Ra tidak banyak berbicara. Ra sedang menikmati sejuknya udara di sore hari sambil sesekali menarik napas panjang. Bersepeda di sore hari dengan pemandangan sawah yang terbentang luas yang mulai menguning sangat mengenangkan. Inilah salah satu alasan kenapa Ra senang sekali jika di ajak kakeknya ke kebun jeruk.
Sesampainya di kebun jeruk, Ra dan kakek istirahat sejenak di gubuk kecil yang berada di tengah kebun, untuk mengistirahatkan kaki dan meminum minuman yang telah nenek siapkan dari rumah. Setelah tubuh kembali segar kakek dan Ra keliling kebun untuk memilih jeruk yang sudah bisa di panen. Sekarang memang sudah memasuki musim panen jeruk. Ada beberapa jeruk yang siap dipanen. Separuh keranjang jeruk yang dapat kakek petik sore ini.
Kakek duduk di samping Ra. Mengistirahatkan tubuh kakek yang lelah berkeliling kebun. “Ra suka bunga jenis apa?” Tanya kakek untuk memulai peercakapan.
“Ra tidak banyak tahu jenis-jenis bunga kek.” Jawab Ra.
“Kan yang kakek tanya jenis bunga apa yang Ra suka? Bukan seberapa banyak jenis bunga yang Ra tahu?” Jelas kakek. “Baiklah, jadi, dari jenis-jenis bungga yang Ra tahu, Ra paling suka bunga apa?” Lanjut kakek.
“Ra paling suka bungga matahari.” Jawab Ra sambil tersenyum.
“Kenapa Ra suka dengan bunga matahari? Padahal bunga matahari tidak berbau harum seperti bunga mawar dan melati.
“Awalnya Ra tahu bunga matahari dari Rina. Rina bilang kalau kuaci itu biji bunga matahari. Kemudian, saat liburan sekolah, Rina mengajakku ke taman kota, dan Rina menunjukkan bunga matahari kepada Ra. Ternyata bunga matahari jauh lebih indah aslinya daripada melihat di bungkus kuaci atau gambar di internet. Saat itulah Ra suka sekali dengan bunga matahari. Menurut Ra, bunga matahari itu bisa membuat orang ceria dan tersenyum bahagia satiap kali melihatnya.” Jawab Ra. “Memangnya kenapa kek?” Tanya Ra penasaran.
“Tidak apa-apa, kakek hanya ingin tahu bunga kesukaanmu, itu saja.” Jawab kakek. “Oh ya, bagaimana kalau nanti pulangnya lewat utara, nanti kakek lewatkan depan rumah pak lurah, karena istri pak lurah suka sekali dengan bunga, mungkin saja bu lurah menanam bunga matahari”. Kakek baru teringat sesuatu.
“Mau kek. Asyik!” Ra senang sekali mendengarnya. “Semoga saja bu lurah menanam bunga matahari.” Ucap Ra penuh harap.
“Ngomong-ngomong soal bunga, kakek punya sebuah cerita. Ra mau dengar?”
“Mau kek.” Jawab Ra dengan semangat sambil menganggukkan kepala.
Dahulu kala, ada seorang gadis yang cantik dan cerdas. Gadis itu sayangi oleh semua guru di sekolahnya, karena ia merupakan murid yang berprestasi di sekolah. Kita panggil saja gadis itu dengan She.
Setiap akhir tahun sekolah She selalu mengunjungi tempat wisata di kotanya. Kebetulan tahun ini sekolah She melakukan kunjungan ke taman bunga, untuk mengenalkan para siswanya berbagai jenis bunga dan memperluas wawasan sain mereka.
Semua siswa di tugaskan untuk mengamati dan mencatat bagian-bagian pokok dalam bunga beserta fungsinya. Kemudian siswa-siswa tersebut di bentuk menjadi beberapa kelompok. Karena She itu murid yang cerdas, pasti She dengan mudah mengerjakan tugas tersebut tanpa harus repot-repot keliling taman. Maka, khusus untuk She, gurunya memberikan tugas yang berbeda dari teman-teman She yang lainnya.
She di minta oleh gurunya untuk memetik  bunga yang menurut She paling indah dan yang paling ia suakai, dan jika She sudah menemukan bunga yang paling ia sukai, maka bawakan bunga itu untuk ditunjukkan kepada gurunya. Tatapi dengan syarat She harus terus berjalan lurus kedepan mengikuti jalan dan jangan kembali ke bungga sebelumnya.
Setelah She mengerti dengan tugas yang diberikan gurunya, She pun mulai berjalan untuk mencari bunga yang ia sukai. She berjalan diantara berbagai jenis bunga di samping kanan dan kirinya.
She terus berjalan. Pada setiap jenis bunga She berhenti untuk mengamati setiap detail bunganya. Bunga pertama indah, tetapi She terus berjalan dan meninggalkan bunga tersebut, karena menurut She mungkin ada bunga yang lebih indah dan sempurna dari bunga pertama. Begitu pula dengan bunga kedua, ketiga, keempat, dan selanjutnya.
Sebenarnya saat She melewati bunga ketiga, She suka dengan bunga tersebut. Namun ia terus berjalan karena menurutnya mungkin ada bunga yang lebih indah dan sempurna dari bunga ketiga. Sampai akhirnya She tidak melihat ada bunga lagi di depannya. She telah sampai di ujung taman. Kemudian ia kembali kepada gurunya tanpa memetik satu bunga pun.
Sang guru bertanya, “Mengapa kau tak memetik satu bungapun untuk kau tunjukkan padaku?” Tanya sang guru. “Tidak adakah bunga yang kau suka dari semua bunga di taman ini?” Lanjutnya.
“Sebenarnya ada satu bunga yang ku suka, guru. Tetapi aku berpikir bahwa mungkin masih ada bunga yang lebih indah dan sempurna dari bunga itu. Aku terus berjalan, tetapi sampai ujung taman ini, aku tidak menemukan bunga yang lebih indah dan sempurna dari bunga itu.” Jawab She.
Karena kasihan melihat She yang telah kelelahan setelah berkeliling taman, ditambah lagi dengan teriknya matahari siang, setelah mendengar jawaban muridnya itu, sang guru mengajak She untuk mencari tempat duduk. Sang guru menawarkan sebuah botol air mineral kepada She. She menerima botolnya dan mengucapkan terima kasih. Kemudian gurunya pun meneruskan percakapan yang terpotong tadi.
 “Jika kau di beri kesempatan untuk memilih sebuah pilihan, carilah yang menurutmu paling kau suka dan terbaik untukmu. Tapi, jangan sekali-kali kau mencari yang sempurna. Ketahuilah, She. Semakin kau mencari yang sempurna, maka semakin kau tidak menemukannya. Karena kesempurnaan hanya milik Allah. Oleh karena itu, syukuri apa yang ada, apa yang menjadi pilihanmu, maka kau akan bahagia.”
Matahari perlahan tenggelam. Semburat warna merah, jingga, dan orange bercampur dengan birunya langit dan putihnya awan sore itu. Tak lama kemudian matahari sempurna tenggelam, dan digantikan oleh indahnya bulan purnama yang ditemani ribuan bintang di langit biru. 
2 notes · View notes
atinnimah-blog · 9 years ago
Text
Seseorang yang Sedang Memperjuangkanmu
Tumblr media
*dari instagram @bermainrasa
Mungkin kamu tak pernah tahu
Kalau sebenarnya jaluh di sana
Seseorang sedang mengharapkanmu
Berjuang dengan kehidupan yang tidak mudah
Tetapi tetap tidak lupa mendoakanmu selalu
Baginya mungkin sulit untuk mengungkapkan gejolak di hatinya
Baginya disakiti oleh rindu sudah tak terhitung jumlahnya
Di hatinya tetap kamu
Karena dia tahu
Hanya doa senjata paling ampuh untuk menemukan jalan
Jalan yang akan menghubungkan antara dia dan kamu
Untuk sama-sama mengatakan
“Aku juga merasakan hal yang sama, jatuh cinta dan didera rindu setiap waktu, berharap kamu tahu kalau aku memperjuangkanmu dalam doa di sepertiga malamku”
2 notes · View notes
atinnimah-blog · 9 years ago
Text
Puzzle Pieces #2 “A Book”
Tumblr media
Ku buka laci sebuah meja 
Ku dapati sebuah buku  
Sampul lusuh koyak tersenggol sana sini 
Kubuka buku itu
Kertas yang dulunya putih berubah coklat
Tidak ada satu lembar atau halaman kosong tanpa tinta
Semua penuh dengan tinta 
Yang digoreskan oleh tangan seseorang
Kubuka lembar demi lembar 
Yang ku temukan
Lembaran kertas dengan tinta memudar di atasnya
Mungkin karena lembab terkena hujan
Bisa oleh hujan yang dalam arti sebenarnya atau pun tidak
Mungkin juga karena lama tersimpan di dalam laci
Buku ini aneh sekali
Karena ketika seseorang menulis kedalam buku ini, akan merasa seolah-olah sedang bercerita dengan seseorang
Kau juga bisa mengetahui rahasia orang melalui buku ini
Tapi itu tudak sopan
1 note · View note
atinnimah-blog · 9 years ago
Text
Puzzle Pieces #1 “Name”
Tumblr media
Siang itu seorang gadis kecil menyelinap masuk ke dalam rumah kakeknya dengan berjinjit-jinjit, rupanya gadis itu berniat untuk mengagetkan kakekkya yang sedang tidur di sofa ruang tamu.
“Ra?” Tanya kakek. “Kakek tahu kamu di belakang kursi, ayo keluar! Kamu tidak bisa menjahili orang yang lebih tua setengah abad dari usiamu itu” Kata kakek sambil terkekeh.
“Ah kakek, nggak seru. Harusnya kalau kakek udah tahu, kan kakek bisa pura-pura nggak tahu. Huft.“ Jawab Ra sambli memonyongkan bibirnya, karena niatnya untuk menjahili kakeknya gagal karena ketahuan.
“Hmm, ya, lain kali kalau Ra mau mengagetkan kakek lagi, kakek pura-pura tidak tahu, deh.” Jawab kakek dengan sedikit menyesal telah menggagalkan rencana cucu sekaligus teman mengobrol baginya.
“Ra sudah makan siang?” Tanya kakek.
Tapi yang ditanyai malah diam. Dia bahkan tidak sekedar diam, malahan dia seperti orang tidak merasa kalau dirinya ditanya. Rupanya Ra masih sedikit kesal dengan kakeknya itu. 
“Ah sudahlah Ra, lupakan saja, lagi pula kan Ra masih bisa menjahili kakek kapan pun Ra mau.” Bujuk kakek. “Ra mau ikut kakek ke kebun jeruk? Kakek mau memanen jeruk, sepertinya sudah ada yang mulai matang.”
“Mau kek!.” Jawab Ra dengan semangat.
Dari dulu Ra paling suka kalau diajak kakek ke kebun jeruk. Kakeknya juga heran, padahal Ra tidak terlalu suka makan jeruk, tapi kalau diajak kakeknya ke kebun jeruk pasti mau. Selalu semangat dan antusias. Kakeknya sering dibuat tertawa oleh tingkahnya Ra.
Namanya Miranda, lengkapnya Miranda Putri, gadis yang baru saja ulang tahun ke 11 itu sangat unik. Gadis cantik yang ceria, dan membuat orang yang didekatnya merasa senang oleh kehadiranya. Dia sama halnya dengan gadis-gadis seusianya, tapi esok ketika dia sudah remaja, dia mempunyai sudut pandang pemikiran yang berbeda dengan remaja kebanyakan. Dia tumbuh dengan pemahaman baik atas setiap kejadian di kehidupannya. Pemahaman baik itu ia dapat dari kakeknya.
Ra. Hanya kakeknya yang memanggilnya dengan nama itu. Tapi, sekarang nenek juga ikutan memenggilnya Ra. Kata kakek “Ra lebih mudah disebut untuk lidah kakek yang sudah tua ini, efisien, dan yang terpenting mudah diingat apalagi umur kakek yang sudah tua, eh maksudku lumayan tua.”
Hampir setiap hari Ra bertemu kakek, bagimana tidak. Jarak dari rumah kakek dan Ra hanya terpisah 10 rumah, itu pun masih satu kampung, meskipun beda RT dan RW.
Setiap pulang sekolah Ra dan kakaknya, Kak Ana–karena sudah singkat, kakek tetap menanggilnya dengan Ana, tidak langsung pulang kerumah, melainkan ke tempat kakeknya. Kata mama “biar ada yang jagain Mira dan kak Ana”.
Ra mempunyai hobi bersepeda, dan ditambah sekarang Ra mempunyai dua hobi baru. Membaca novel atau cerita dan fotografi. Kedua hobi baru Ra karena membaca novel atau cerita dan fotograf merupakan hobi kak Ana. “Ternyata hobi juga bisa menular,”sindir papa.
Karena papa dan mama harus kerja, dan baru pulang sore. Dulu, siang selepas pulang sekolah sampai sore Ra dan kak Ana selalu menghabiskan waktu di rumah kakeknya. Tetapi karena kak Ana sekarang sudah smp jadi pulangnya agak sore, dan belum kalau harus mengerjakan tugas sekolah, bisa lebih sore lagi. Jadi sudah hampir 2 tahun ini, Ra lebih banyak menghabiskan waktu bersama hanya bersama kakek dan nenek. Dan waktu itu pula kakek sering mendongeng dan bercerita apa saja yang berhubungan dari topik yang sedang dibicarakan.
1 note · View note
atinnimah-blog · 9 years ago
Text
"Puzzle Pieces" by Wiqoyatin Ni'mah
Tumblr media
Hai!!! “Puzzzle Pieces” adalah nama untuk kumpulan tulisan-tulisan aku. Di dalamnya terdapat semacam cerpen dan puisi.
Semua peristiwa di dalam “Puzzle Pieces” adalah fiksi. Peristiwa terinspirasi dari TV, buku, cerita orang, dan imajinasiku.
Buat kalian yang mau berbagi cerita atau punya ide cerita (tema bebas) untuk di tulis di tumblr-ku. Cerita kalian bisa di tulis di: Email : [email protected] ID LINE : innimah
*untuk yg mau berbagi cerita, disarankan memakai nama samaran pada tokoh yang akan diceritakan :)
1 note · View note
atinnimah-blog · 9 years ago
Text
Kumpulan Quotes Novel “RINDU” Tere Liye
Tumblr media
*Bukan cover asli novel Rindu
Doa adalah sumber kekuatan yang tidak terbayangkan. [19]
Hanya ada dua hal yang bisa membuat seorang pelaut tangguh berhenti bekerja di tempat yang dia sukai, lantas memutuskan pergi naik kapal apa pun yang bisa membawanya sejauh mungkin ke ujung dunia. Satu karena kebencian yang amat besar, satu lagi karena rasa cinta yang mendalam. [33]
Luka fisik dengan cepat sembuh, sedangkan pemahaman baik atas setiap kejadian akan selalu menetap. [53]
Buku adalah sumber ilmu tiada tenilai, mengisi waktu kosong dengan membaca adalah pilihan baik... [58]
Dalam banyak hal, diam justru membawa kebaikan. [83]
Kemerdekaan harus ditebus lewat air mata, darah, dan seluruh yang ada. [100]
Tidak selalu orang lari dari sesuatu karena ketakutan atas ancaman. Kita juga bisa lari karena kebencian, kesedihan, ataupun karena harapan. [160]
Tidak perlu janji. Insya Allah sudah lebih dari cukup. Karena kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi esok lusa. [172]
Tidak ada kata terlambat dalam belajar. [177]
Jika kau ingin menulis satu paragraf yang baik kau harus membaca satu buku. Maka jika di dalam tulisan itu ada beratus-ratus paragraf, sebanyak itulah buku yang harus kau baca. [196-197]
Maka jangan pernah merusak diri sendiri. Kita boleh jadi benci atas kehidupan ini. Boleh kecewa. Boleh marah. Tapi ingatlah nasihat lama, tidak pernah ada pelaut yang merusak kapalnya sendiri. Akan dia rawat kapalnya, hingga dia bisa tiba di pelabuhan terakhir. [284]
Kita keliru sekali jika lari dari sebuah kenyataan hidup... Tapi sungguh, kalau kau lari kenyataan itu kau hanya menyulitkan diri sendiri. Ketahuilah, semakin kencang kau berusaha lari, maka semakin kuat cengkramanya. Semakin kencang kau berteriak melawan, maka semakin kencang pula gemanya memantul, memantul, dan memantul, dan memantul lagi memenuhi kepala. [132]
Cara terbaik menghadapi masa lalu adalah dengan dihadapi. Berdiri gagah. Mulailah dengan damai menerima masa lalumu. Buat apa dilawan? Dilupakan? Itu sudah menjadi bagian hudup kita. Peluk semua kisah itu. Berikan dia tempat terbaik dalam hidupmu. Itulah cara terbaik mengatasinya. Dengan kau menerimanya, perlahan-lahan, dia akan memudar sendiri. Disiram oleh waktu, dipoles oleh kenagan baru yang lebih bahagia. [132]
Tentang penilaian orang lain... Maka ketahuilah, saat kita tertawa, hanya kitalah yang tahu persis apakah tawa itu bahagia atau tidak. Boleh jadi, kita sedang tertawa dalam seluruh kesedihan. Orang lain hanya melihat wajah. Saat kita menangis pun sama, hanya kita yang tahu persis apakah tangisan itu sedih atau tidak. Boleh jadi kita sedang menangis dalam seluruh kebahagiaan. Orang lain hanya melihat luar. Maka, tidak relevan penilaian orang lain.
Kita tidak perlu menjelaskan panjang lebar. Itu kehidupan kita. Tidak perlu siapa pun mengakuinya untuk dibilang hebat. Kitalah yang tahu persis setiap perjalanan hidup yang kita lakukan. Karena sebenarnya yang tahu persis apakah kita bahagia atau tidak, tulus atau tidak hanya diri kita sendiri. Kita tidak perlu menggapai seluruh catatan hebat menurut versi manusia sedunia. Kita hanya perlu merngkuh rasa damai dalam hati kita sendiri.
Kita tidak perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun bahwa kita itu baik. Buat apa? Sama sekali tidak perlu. Jangan merepotkan diri sendiri dengan penilaian orang lain. Karena toh, kalaupun orang lain menganggap kita demikian, pada akhirnya tetap kita sendiri yang tahu persis apakah kita memang sebaik itu. [313-314]
Hidup ini akan rumit sekali jika kita sibuk membahas hal yang seandainya begini, seandainya begitu. [331]
Nasib kadang bisa ditentukan oleh sesuatu yang tipis sekali. [357]
Selalu menyakitkan saat kita membenci sesuatu. Apalagi jika itu ternyata membenci orang yang seharusnya kita sayangi. [372]
... semoga kau punya lampu terang. Mungkin masih kecil nyala lampunya. Tapi percayalah, sepanjang kau mau membesarkan nyala lampu itu, dia cukup untuk memerikan petunjuk bagi kau esok lusa. [372]
Ketahuilah, kita sebenarnya sedang membenci diri sendiri saat membenci orang lain. [373]
Ketahuilah, saat kita memutuskan memaafkan seseorang, itu bukan persoalan apakah orang itu salah, dan kita benar. Apakah orang itu mamang jahat atau aniaya. Bukan! Kita memutuskan memaafkkan seseorang karena kita berhak atas kedamaian di dalam hati. [374]
Kesalahan itu ibarat halaman kosong. Tiba-tiba ada yang mencoretnya dengan keliru. Kita bisa memaafkannya dengan menghapus tulisan tersebut, baik dengan penghapus biasa, dengan penghapus canggih, dengan apa pun. Tapi tetap tersiasa bekasnya. Tidak akan hilang. Agar semuanya benar-benar bersih, hanya satu jalan keluarnya, bukalah kertas baru yang benar-benar kosong. [375-376]
Setiap hari aku jatuh cinta. Setidaknya setiap melihat matahari terbit, aku jatuh cinta, mensyukuri hidupku. Setiap melihat matahari tenggelam, aku jatuh cinta, berterima kasih atas sepanjang hari, baik itu menyebalkan ataupun menyenangkan. [400-401]
Allah memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Segala sesuatu yang kita anggap buruk, boleh jadi baik untuk kita. Sebaliknya, segala sesuatu yang kita anggap baik, boleh jadi amat buruk bagi kita. [470]
Takdir tidak pernah bertanya apakah perasaan kita, apakah kita bahagia, apakah kita tidak suka. Takdir bahkan basa-basi pun tidak. Tidak peduli. Nah, kabar baiknya, karena kita tidak dapat mengendalikannya, bukan berarti kita jadi makhluk yang tidak berdaya. Kita tetap bisa mengendalikan diri sendiri sebagimana menyikapinya. Apakah bersedia menerimanya, atau mendustakannya. [470]
Biarkan waktu mengobati seluruh kesedihan. Ketika kita tidak tahu mau melakukan apalagi, ketika kita merasa semua sudah hilang, musnah, habis sudah, maka itulah saatnya untuk membiarkan waktu menjadi obat terbaik. Hari demi hari akan menghapus selembar demi lembar kesedihan. Minggu demi minggu akan melepas sepapan demi sepapan kegelisahan. Bulan, tahun, maka rontok sudahlah bangunan kesedihan di dalam hati. Biarkan waktu mengobatinya. Sambil terus mengisi hari-hari dengan baik dan positif. [472]
Apakah cinta sejati itu? Maka jawabannya, dalam kasus ini, cinta sejati adalah melepaskan. Semakin sejati perasaan itu, maka semakin tulus kau melepaskannya. Persis seperti anak kecil yang menghanyutkan botol tertutup di lautan, dilepas dengan rasa suka-cita. Aku tahu, kau akan protes, bagaimana mungkin? Kita bilang itu cinta sejati, tapi kita justru melepaskannya? Tapi inilah rumus terbaik yang tidak pernah dipahami para pecinta. Mereka tidak pernah mau mencoba memahami penjelasannya, tidak bersedia.
Lepaskanlah. Maka besok lusa, jika dia adalah cinta sejatimu, dia pasti akan kembali dengan cara yang mengagumkan. Ada saja takdir hebat yang tercipta untuk kita. Jika dia tidak kembali, maka sederhana jadinya, itu bukan cinta sejatimu. Hei, kisah-kisah cinta di dalam buku itu, di dongeng-dongeng cinta, atau hikayat orang tua, itu semua ada penulisnya. Tapi kisah cinta kau, siapa penulisnya? Allah. Penulisnya adalah pemilik cerita paling sempurna di muka bumi. Tidakkah sedikit saja kau mau meyakini bahwa kisah kau pastilah yang terbaik di tuliskan. [492]
Menulis adalah salah satu cara terbaik menyebarkan pemahaman... Ketika kita bicara, hanya puluhan atau ratusan orang saja yang bisa mendengar. Kemudian hilang ditelan waktu. Tapi tulisan, buku-buku, bisa dibaca oleh lebih banyak lagi. Satu buku bisa dipinjam dan dibaca berkali-kali oleh orang yang berbeda, apalagi ribuan buku. Dan jangan lupakan, buku bisa abadi. Terus diwariskan, dicetak kembali. Itu sangat efektif untuk membagikan pemahaman baik. [501-502]
Sungguh telah menunggu hadiah yang paling indah bagi orang-orang bersabar. [544]
0 notes
atinnimah-blog · 9 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
My collection photos at Jogja Bay😊
0 notes
atinnimah-blog · 9 years ago
Text
Sajak Jangan Habiskan
Tumblr media
Kawan, jangan habiskan air mata untuk menangisi seseorang, yang jangan-jangan tidak pernah menangis untuk kita. Jangan habiskan waktu untuk memikirkan seseorang, yang boleh jadi tidak pernah memikirkan kita. Hidup ini memang kadang ganjil sekali. Ada miliaran orang, tapi kita menambatkan satu hati. Ada berjuta kesempatan, tapi kita memilih satu saja. Hidup ini memang kadang rumit sekali. Ada banyak hari esok, tapi kita tetap tidak beranjak. Terlalu banyak hari kemarin, tapi kita terus terbenam. Aduhai, hidup ini memang kadang menyebalkan sekali. Ada begitu banyak tempat, tapi kita masih di situ-situ saja. Ada begitu banyak pilihan kendaraan, tapi kita tidak segera naik. Masih saja di sana. Menatap kosong kesibukan sekitar. Sungguh, jangan habiskan waktu kita Untuk seseorang yang tidak pernah tahu Bahwa kita menghabiskan waktu demi dia.
1 note · View note
atinnimah-blog · 9 years ago
Text
Kumpulan Quotes Novel “DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN” Tere Liye
Tumblr media
Kalian tidak penting menanyakan pertanyaan apa pun lainnya saat pertama kali bertemu dengan seseorang selain bertanta apa kabar. [58]
Daun yang jatuh tak pernah membanci angin .... Tak melawan. Mengikhlaskan semuanya. [63]
Kehidupan harus terus berlanjut. Ketika kau kehilangan semangat, ingatlah kata-kataku dulu. Kehidupan ini seperti daun yang jatuh... Biarkanlah angin yang menerbangkannya.... [70]
Benarlah kata orang-orang, prinsip hidup itu teramat lentur. Prinsip itu akan selalu berubah berdasarkan situasi yang ada di depan kita, disadari atau tidak. [144]
Hidup harus terus berlanjut, dalam bentuk apa pun. [160]
Orang-orang yang sedang jatuh cinta memang cenderung menghubungkan satu dan hal lainnya. Mencari-cari penjelasan yang membuat hatinya senang. [166]
Yakinlah mengenang semua perasaan itu tidak sesulit yang dibanyangkan. [181]
Kebaikan itu seperti pesawat terbang. Jendela-jendela bergetar, layar teve bergoyang, telepon genggam terinduksi saat pesawat itu lewat. Kebaikan merambat tanpa mengenal batas. Bagai garpu tala yang beresonansi, kebaikan menyebar dengan cepat. [184]
Bahwa hidup harus menerima... peneriamaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti... pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami... pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, dan pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. [196]
Tak ada yang perlu disesali. Tak ada yang perlu ditakuti. Biarkan dia jatuh sebagaimana mesitnya. Biarkan angin merengkuhnya, membawanya pergi entah ke mana. [197]
Ada banyak kebaikan yang justru berbalik menikam, menyakitkan pemberinya. [212]
Orang yang memendam perasaan sering kali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta. [247]
1 note · View note
atinnimah-blog · 9 years ago
Video
youtube
Biar Hitz. Cukup pakai aplikasi PICSART
0 notes
atinnimah-blog · 9 years ago
Quote
Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu
Andrea Hirata, Sang Pemimpi
0 notes
atinnimah-blog · 9 years ago
Text
Cerpen “Pandangan Pertama Zalaiva” Tere Liye
Tumblr media
“Jika kau melempar sebutir telur dari atas awan, saat jatuh menimpa tanah, sedikit pun telur itu takkan retak sepanjang kau punya sesuatu!”
“Dan tahukah kau apakah sesuatu itu?”
“Sesuatu itu adalah cinta!”
“Kalau begutu cinta itu seperti kasur, ya, Kek? Yang saat Zalaiva loncat-loncat di atasnya tidak terasa saki?”
“Bukan. Cinta itu tidak seperti kasur, Sayang” 
“Jadi bagaimana ia membuat telur itu tidak pecah?”
“Karena cinta itu akan memberikan sepasang sayap yang indah kepada telur itu, Sayang”
“Jadi cinta itu  seperti burung!”
“Ya. Seperti burung, ia akan membawamu terbang kemana saja. Membuatmu bisa memandang seluruh isi dunia dengan suka cita, bahkan, terkadang kau merasa dunia ini hanya milik kau seorang.”
“Kakek, apakah cinta itu menyenangkan seperti musik?”
“Ya. Ia seperti musik, tetapi cinta sejati akan membuatmu selalu tetap menari meskipun musiknya telah lama berhenti”
“Kakek, apakah cinta itu menakutkan seperti hantu?”
“Ya. Cinta sejati seperti hantu. Semua orang membicarakannya, tetapi sedikit sekali yang benar-benar pernah melihatnya.”
“Kakek apakah cinta sesejuk air sungai ini?”
“Ya. Cinta sejati memang seperti air sungai, sejuk menyenangkan, dan terus mengalir. Mengalir terus ke hilir tidak pernah berhenti. Semakin lama semakin besar karena semakin lama semakin banyak anak sungai yang bertemu. Begitu juga cinta, semakin lama mengalir semakin besar batang perasaannya”
“Kalau begitu ujung sungai ini pasti ujung cinta itu?”
“Cinta sejati adalah perjalanan, Sayang. Cinta sejati tak pernah memiliki tujuan”
“Kakek, apakah cinta itu memberi, seperti selalu Kakek lakukan saat memberi makan ayam-ayam?”
“Tidak. Karena kau selau bisa memberi tanpa sedikit pun memiliki perasaan cinta, tetapi kau takkan pernah bisa mencintai tanpa selalu memberi”
“Kakek, dari kota manakah cinta itu datang?”
“Tidak ada yang tahu, Sayang. Cinta sejati datang begitu saja, tanpa satu alasan yang jelas!”
“Kalau begitu bagaimana Zalaiva tahu itu cinta?”
“Kau akan tahu ketika ia datang. Tahu begitu saja. Dulu orang-orang menyebutnya cinta pandangan pertama. Cinta sejati selalu datang pada pandangan pertama. Cinta sejati selalu datang pada saat yang tepat, waktu yang tepat, dan tempat yang tepat. Ia tak pernah tersesat. Cinta sejati selalu datang pada orang-orang yang berharap berjumpa padanya dan tak pernah berputus asa.”
“Kelak saat kau dewasa, kau akan melihat banyak sekali orang-orang yang begitu saja jatuh cinta. Bagi mereka, cinta seperti memungut bebatuan di pinggir sungai. Banyak bertebaran. Bosan bisa dilemparkan jauh-jauh. Kurang, tinggal masukkan batu yang lain ke dalam kantong lainnya. Apakah peringai seperti itu disebut cinta? Tentu saja bagi mereka juga cinta. Tetapi ingatlah selau Zalaiva-ku, cinta sejati tak sesederhana bebatuan.”
“Suatu saat jika kau beruntung menemukan cinta sejatimu. Kalian akan saling bertatap untuk pertama kalinya, waktu akan berhenti. Seluruh semesta alam takzim menyampaikan salam. Ada cahaya keindahan yang menyemburat, menggetarkan jantung. Hanya orang-orang beruntung yang bisa melihat cahaya itu, apalagi berkesempatan bisa merasakannya.”
“Apakah Kakek pernah bertemu dengan cinta?”
Kakeknya tertawa pelan. Zalaiva tersenyum, ia sudah terbiasa dengan jawaban pelan seperti itu.
“Apakah cinta memerlukan mata untuk memandang?”
“Tentu tidak, sayang!”
Kalian sama sekali tidak memerlukan mata untuk memandang cinta sejatimu. Tidak memerlukan kelopak mata untuk mengenalinya. Ia selalu datang, tak pernah tersesat.
1 note · View note