Text
Hari yang panjang
Mas saat ini yang ingin aku lakukan hanya menangis, tetapi aku tidak tau air mataku yang kering atau rasa sakitku yang sudah mencapai puncaknya untuk kamu abaikan
Mas bahagia selalu ya dengan kehidupanmu
Aku sayang mas
Tetapi aku lebih sayang Allah yang telah membawaku sejauh ini untuk belajar lebih mencintai Nya sedalam Dia mencintaiku hingga detik ini.
0 notes
Text
Inilah aku
Kata orang aku itu kecil yang lincah, bisa kesana-kesini, bisa menjadi apa saja ketika dibutuhkan, ya itu kata orang lain. Sebenarnya ada banyak hal yang tidak mereka tau tentang aku dan bagaimana aku bisa menjadi seperti ini saat ini.
Perkenalkan aku Aya anak tunggal dari keluarga sederhana yang tidak bisa dibilang Cemara. Ya semenjak ada film Keluarga Cemara orang tidak banyak berkata keluarga yang harmonis damai tetapi istilah Cemara menjadi wakil dari keadaan keluarga yang penuh keharmonisan dimana ada keseimbangan peran Ayah, Ibu dan Anak didalamnya. Tetapi disini keluargaku tida seCemara itu tetapi mampu mendidikku dan membuatku hidup hingga detik ini. Ayahku dulunya seorang salesman yang sedari kecil mendapatkan didikan keras dari mendiang kakek dan nenekku, ntah pola pengasuhan yang dilakukan jaman dahulu sepertinya meninggalkan luka hingga aku tidak tau mengapa begitu sulit untuk bertukar argumen dengan beliau karena ya begitulah sifatnya kepala batu yang tidak bisa dibantah sulit untuk dinasehati bahkan mungkin hatinya juga ikut membatu.
Ini sangat bertolak belakang dengan sifat Ibuku, walapun sejak kecil sudah menjadi anak yatim dan kehilangan mendiang nenekku sejak beliau duduk dibangku SMA nyatanya ibuku masih mempunyai harapan untuk melanjutkan hidupnya sampai lahirlah aku di dalam hidup beliau. Ibu manusia yang penuh dengan kesabaran, kelemahan, dan kelembutan sangat bertolak belakang dengan Ayah yang keras kepala dan sulit dimengerti. Ibuku yang selalu disalahkan ketika aku berbuat salah. Ya aku tidak paham dengan pola pengasuhan Ayah dan Ibu berikan kepadaku karena sedari kecil hidupku berjalan sesuai instruksi saja. Luka pengasuhan yang tertanam dari didikan yang terkesan otoriter sepertinya membuatku terkadang tidak bisa jujur dengan keluargaku sendiri, alasan sederhananya takut dimarahi.
Masih ingat kenakalan masa kecilku ketika aku menyukai seseorang dan buku diaryku dibaca oleh ibuku kemudian diceritakannya kepada ayahku dan booom meledaklah salah satu kemarahan ayah kemudian turunlah larangan tidak boleh pacaran. Sebenarnya tidak masalah tidak pacaran tapi bagaimana cara mereka untuk membuatku merasa disayangi dan cukup dengan kasih sayang dan perhatian mereka. Semakin dewasa akhirnya ketika dekat dengan seseorang aku atau menyukai seseorang aku selalu bercerita dengan ibuku namun na'as kisah cintaku selalu tak indah. Entah bertemu dengan laki-laki yang banyak berbohong ngakunya alim padahal isi otaknya tidak jauh dari minta duit jajan dan selangkangan. Laki-laki sekarang memang seserem itu ya ??? atau aku saja yang tidak beruntung untuk menemukan laki-laki baik.
Karena terbatasnya relasiku aku tidak tau harus belajar mengenal orang baik dari mana nyatanya dunia maya memang semengerikan itu, tetapi ada juga ketika aku menemukan orang baik yang membuatku kagum tapi salahku berharap ternyata kebaikannya hanya sebatas menjaga silaturahmi hehe.
Kemudian aku menemukan orang baik lagi yang awalnya bisa menjadi teman ceritaku, bagaimana harimu dek? ada hal yang ingin kamu ceritakan? kalimat itu bagi seorang anak tunggal yang tidak punya rumah berbagi cerita seperti angin segar seakan dipersilahkan masuk kerumah untuk sejenak beristirhat setelah lelah dengan peliknya dunia.
Aku berpikir beliau orang baik, dan sampai sekarang bagiku beliau tetaplah baik dengan segala keputusannya untuk menjauh atau menjalani hari-hari selanjutnya tanpa berbagi cerita lagi. Semoga kelak waktu bisa menemukanku kembali dengan laki-laki seperti beliau dengan versi halal.
.
Hai mas, terima kasih telah memberi kenyamanan walau akhirnya aku yang kebingungan untuk mereset hatiku sebelum kehadiranmu. Aku bersyukur telah ditemukan oleh orang yang tulus meskipun tidak bisa dibalas dengan ketulusan yang sama.
-26/08/24- A
3 notes
·
View notes