Photo
Hanya ingin sedikit berbagi cerita bagaimana setahun yg lalu toga ini bisa dikenakan tepat 4 tahun setelah masa perkuliahan saya, yg tentunya berkat doa dari wanita hebat yg ada di sebelah saya ini.
Semester 8 terasa begitu spesial karena berbagai amanah tiba2 datang, mulai dari menjadi Ketua Pelaksana dalam sebuah acara Seminar, mengikuti Intermediate Leadership Training di Pekalongan selama 10 hari, melakukan persiapan dalam proses kontestasi pencalonan ketua sebuah organisasi hingga menjalankan roda organisasi pasca terpilih, merupakan berbagai hal yg saya sambi selagi mengerjakan skripsi yg hingga 3 minggu terakhir menuju sidang tak kunjung membaik dan belum juga bertambah draft yg ditulis.
Apalagi setelah material utama yg sebelumnya telah digantikan dengan material lain, ternyata datang setelah ber-bulan2 yg lalu dipesan dari China dan tidak ada kejelasan. Akhirnya penelitian kembali dimulai dari awal, hingga penulisan draft pun kembali tak tersentuh.
Alhasil, penulisan skripsi pun baru selesai 3 jam sebelum sidang, lalu mengerjakan PPT hingga 30 menit sebelum masuk ruang sidang. Yg berhasil diselesaikan setelah hampir 2 pekan menginap di Lab MRC, dengan setiap paginya hanya makan mie instant yg dimasak dengan kompor listrik lab untuk efisiensi waktu.
Mungkin saat itu hanya saya satu2nya mahasiswa yg melakukan sidang skripsi hanya dengan sikat gigi dan cuci muka, karena tidak sempat pulang, hehe.
Terima kasih @fadli.aji atas pinjaman Kemejanya untuk saya sidang dan telah membantu me-ngeprint-kan skripsi saya pada saat saya sudah di ruang sidang. Terima kasih juga @choky.jonathan atas pinjaman Dasi, Gesper, dan Sepatu Pantofelnya.
Mungkin ini adalah cerita yg memalukan, namun saya tetap bangga untuk menyampaikannya. Untuk menunjukkan bahwa kita tidak akan pernah tau batasan maksimal dari diri kita sebelum kita berhasil menjebak diri kita pada zona paling tidak nyaman. Karena yg saya yakin tidak akan ada kenyamanan pada zona bertumbuh.
Dan jangan pernah meragukan doa Ibu yg sangat tajam mampu menembus lapisan2 langit. Jadi bersyukurlah ketika ibu kita senantiasa mendoakan kebaikan untuk anaknya.
Terima kasih atas doamu ibu.
#throwback #satutahunyanglalu
0 notes
Quote
Jika anda ingin melihat pelangi, maka harus mau menerima kehadiran hujan.
0 notes
Photo
The more you KNOW, the more you can CREATE -Julia Child
0 notes
Photo
Kemarin begitu beruntungnya bisa bertemu dengan para veteran perang bangsa ini, menambah semangat juang kepada kami yang mendengarkan ceritanya, cerita tentang bagaimana mereka berjuang mengangkat senjata dengan penuh dedikasi dan pengorbanan untuk negeri.
Satu pesannya yang masih terngiang ditelinga ini “kita harus berani, namun harus di imbangi dengan wawasan yg luas. Maka harus membaca, membaca, dan membaca” Sebuah pesan yang membuat saya merefleksikan kepada diri ini yang sedikit membaca dan sering kali menghabiskan waktu dengan sia-sia.
Sedangkan dibagian lain bumi ini, “mereka” menghabiskan ditiap menunggu bus, menunggu kereta, dalam perjalanan, dan disetiap waktu luangnya untuk memberikan asupan informasi dan ilmu pada otak mereka dengan membaca.
Ternyata masih banyak “pekerjaan rumah” yang harus diselesaikan pada diri ini yang katanya bertekad untuk mampu menggenggam peradaban.
Terima kasih pejuang, mungkin saat itu Tuhan bermaksud mengingatkanku melaluimu.
Dan sekali lagi terimakasih pejuang, secara fisik tugasmu telah usai, cukup teruskan perjuanganmu dengan terus melantunkan doa untuk kemajuan bangsa, karena sudah saatnya giliran generasi kami memenuhi janji untuk mengisi kemerdekaan di negeri ini.
0 notes
Text
Jangan Takut Pak Presiden, Kami Mendukungmu!
Alangkah indahnya bangsa kita. Beraneka ragam suku, bahasa, budaya, dan agama namun tetap mampu untuk hidup saling berdampingan. Mungkin hal ini merupakan buah dari dasar pemikiran semboyan keramat yang terpajang melengkung dibawah cengkeraman kedua cakar burung garuda, yaitu “Bhinneka Tunggal Ika” atau mungkin karena kerendahan hati para pendiri bangsa untuk menerima rekomendasi perubahan sila pertama pada pancasila agar dapat terciptanya kerukunan antara umat beragama di bangsa ini.
Aksi damai 4 November kemarin merupakan bukti bahwa rakyat Indonesia masih memegang teguh semangat ke-bhinneka-an. Pada dasarnya rakyat khawartir jika seseorang yang menjadi simbol suatu daerah, yang harusnya menjadi teladan dalam berkata maupun bersikap, ternyata perkataannya berpotensi memecah belah persatuan bangsa. Sehingga keadilan sangat perlu ditegakkan agar permasalahan ini menjadi bahan pelajaran berharga bagi rakyat Indonesia, khususnya para pemegang amanah bangsa untuk menjaga keutuhan negara.
Patut disayangkan memang, pada penghujung aksi terjadi ricuh yang melibatkan beberapa elemen organisasi dengan aparat keamanan oleh karena peran sang provokator. Memang ada sebagian massa yang akhirnya terprovokasi, sehingga ikut reaktif terhadap aparat. Kalaupun benar sang provokator utama berasal dari salah satu elemen yang ada, yang perlu kita pahami bersama adalah tindakan itu berasal dari pola pikir. Sedangkan pola pikir merupakan proses asosiasi stimulan yang kita terima dengan kombinasi informasi yang tersimpan dalam kepala kita, dan informasi yang tersimpan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat kita tumbuh.
Jika ada massa dari suatu elemen yang memprovokasi atau ikut terprovokasi, bukan berarti tindakan itu adalah cerminan dari elemen tersebut, karena tentunya kita tumbuh dari lingkungan yang berbeda-beda. Hal ini terbukti pada saat ricuh ada pula sebagian massa dari elemen yang sama ikut serta membantu aparat untuk menenangkan massa yang terprovokasi.
Jangan takut Pak Presiden, mungkin akan terjadi sedikit pelemahan ekonomi pada bangsa ini. Namun sepertinya akan menjadi berkah bagi para spekulan valas yang telah berinvestasi pada dollar yang nilai tukarnya akan kembali menguat akibat kisruh kemarin. “Atau jangan-jangan ini memang skenario besar mereka untuk pelemahan ekonomi negara kita? Ah semoga perkiraanku itu salah”.
Jangan takut Pak Presiden, asal janjimu engkau penuhi untuk menuntaskan perkara ini dengan “tegas, cepat, dan transparan” pasti kau akan kembali memenangkan banyak hati rakyatmu. Biarlah gerbong politikmu berkata apa, yang kami yakin mereka sudah cukup dewasa dalam berpikir dan bertindak untuk kepentingan banyak orang, jika memang tujuan mereka masih untuk menyejahterakan rakyat.
Jangan takut Pak Presiden, karena sejatinya aksi kemarin adalah bentuk dukungan kami kepadamu yang katanya akan selalu mengedepankan kepentingan rakyat untuk menjunjung semangat keadilan. Walaupun pada akhirnya kau berkata bahwa ada aktor-aktor politik yang menunggangi aksi kemarin, yang membuat kami bertanya-tanya atas teka-teki politik yang kau lemparkan itu. Mengapa tidak langsung kau tindak tegas saja mereka Pak Presiden? Karena yang saya tahu jika seorang Presiden sudah berkata maka sudah memiliki data yang kuat dan akurat.
Sekali lagi jangan takut Pak Presiden, rakyat akan selalu bersamamu jika kebenaran dan keadilan yang akan engkau selalu junjung tinggi.
0 notes
Quote
Setiap orang dapat merangkai kata-kata kerennya, tapi menurut saya belum cukup keren ketika tidak diselaraskan dengan tindakannya.
0 notes
Photo
Technology and Social Change #1 Online Maps
Teknologi semakin bertumbuh dan berkembang dengan pesatnya, membawa kemudahan bagi makhluk hidup yang mampu menguasainya. Dan setiap perubahan pasti akan mempengaruhi perubahan lainnya. Contohnya aplikasi online maps yg saya gunakan tempo hari, sangat bermanfaat untuk memudahkan saya mencari lokasi, bahkan aplikasi tersebut mampu membimbing saya untuk menemukan jalan yg paling cepat untuk mencapai lokasi. Wah! Luar biasa hebat teknologi saat ini.
Mungkin orang2 dahulu untuk menemukan lokasi hanya bisa menggunakan kertas peta yg berisi gambar yang menampilkan ratusan bahkan ribuan garis yg saling berhubungan, dan mereka yang harus menentukan garis mana yang harus mereka pilih sebagai rute jalan mencapai tujuan, belum lagi di sulitkan dengan menentukan titik lokasi mereka pada saat itu.
Tapi menurut pandangan saya, kita kehilangan satu poin pembelajaran penting jika kita melihat kasus diatas. Mungkin orang-orang dahulu yang belum dimanjakan oleh online maps memiliki kesempatan untuk melatih instinct mereka dengan mencari jalur dan menentukan titik lokasi secara manual. Otak kiri mereka terlatih untuk mengingat dan otak kanan mereka terlatih untuk berimajinasi atau membayangkan. Kemudian dari segala pilihan yang ada mereka dituntut untuk menjadi seorang decision maker yang handal. Memang terkadang kesalahan dalam penentuan keputusan sering kali terjadi, tapi dari sana mereka mendapatkan pengalaman dan pembelajaran baru, sehingga lebih berhati-hati lagi dalam menentukan pilihan. Luar biasa pembelajaran yang mereka dapat dari hal sesederhana itu.
Tapi hilangnya pembelajaran tersebut bukan berarti kita harus skeptis dengan teknologi online maps dan perkembangan teknologi lainnya, saya pribadi akan tetap menggunakannya. Namun, saya berarti memiliki tanggung jawab lebih untuk melatih diri saya memperoleh poin pembelajaran tersebut dari hal yang lain. Agar saya mampu meningkatkan instinct dan kemampuan sebagai decision maker, karena saat ini iklim persaingan sudah semakin ekstrim, sehingga peningkatan kualitas diri adalah suatu kewajiban agar kita tidak semakin tergerus oleh kemajuan zaman.
Karena sejatinya teknologi itu bernilai baik atau buruk hanya berdasarkan bagaimana cara kita memandang dan menyikapinya.
0 notes
Quote
Karena banyak hal yg saat ini tidak mampu terdefinisikan, sehingga berlabuhlah pemikiran kita bahwa ada suatu dzat yg maha menciptakan, yaitu Tuhan.
1 note
·
View note
Quote
Strong in sorrow, humble in happiness
Sang RI-1 ke-6
2 notes
·
View notes
Quote
Merubah sudut pandang adalah salah satu cara untuk mengurangi rasa kecewa. Namun terimakasih, karena telah membantu mendewasakanku
1 note
·
View note
Quote
Karena dengan membahagiakan orang lain membuat bahagia kita jadi lebih sempurna, maka berbahagialah para pelengkap kebahagiaan
1 note
·
View note
Photo
1M notes
·
View notes
Quote
Segala sesuatu yang tidak di dokumentasikan pasti akan terlupakan, mari menulis karena peradaban butuh pemikiran yang perlu disampaikan pada generasi yang akan datang
Sang Pemikir
1 note
·
View note
Quote
Bismillah, sebuah kalimat untuk mengawali tulisan dari pemikiran saya [27.01.16]
1 note
·
View note