aqiilasblog

[aqiilasblog]

[aqiilasblog]

I don't have to punish myself for my feelings

[aqiilasblog]

kadang aku cuma mau membuat mereka menyesal atas apa yang mereka perbuat, tapi api juga tidak akan memerah kalau bukan aku yang jadi asap abu.

[aqiilasblog]

Kota Cinema Mall 2021

12 desember, 2021.

siang hari setelah menjalankan proker jangka pendek, yaitu ‘kwh eskternal’ atau bahasa mudahnya ‘berjualan di luar area sekolah’—aku, desita, nayla dan jaka duduk di taman yang berada di dalam monumen pancasila sakti.

hari itu menyenangkan karena sebelum akhirnya kami duduk-duduk, kami sempat berkeliling ke dalam monumen dengan tiket seharga lima ribu rupiah perorang yang kala itu ditraktir jaka. terima kasih, jekiiii!!

tidak sampai di situ, di siang hari itu juga aku mendapatkan pesan dari rahma kalau ia ingin mengajakku main. namun, ia juga masih bingung mau main ngapain atau kemana.

akhirnya rahma mendapat ide dan mengajakku pergi menonton film ‘Yuni’ bersama echa—yang mana film itu adalah salah satu film yang masuk ke dalam list tontonanku, tetapi belum sempat aku tonton karena kendala waktu.

aku yang mengetahui isi pesan itu, sontak sangat senang dan menyudahi pertemuan dengan desi, nelas dan jeki karena memang hari sudah siang dan dua sejoli nelas-jeki ini juga mau jalan bareng.

aku, rahma dan echa sampai di kota cinema mall mungkin sekitar pukul 2 siang dan kami tertinggal sekitar 5 menit adegan dalam film itu. namun, bukan masalah. masih bisa dicerna alurnya!

menurutku, film ‘Yuni’ yang digarap oleh Kamila Andini adalah film baik dengan tema ‘Perempuan’ yang banyak menyentil isu dari tema itu sendiri dan beberapa terasa pas di hatiku karena apa yang ‘Yuni’ rasakan di film itu juga aku rasakan pada diriku.

meskipun kami agak bingung dengan akhir dari filmnya karena ternyata film ini menggunakan teknik ‘Open Ending’—yang mana memang meminta kita untuk menentukan saja kemana Yuni sebenarnya, tetapi bukan masalah! tetap film yang bagus!

tapi kembali lagi—aku ke sini tidak untuk me-review film, ya, haha! ya, intermezzo sedikit saja.

setelah film-nya selesai, kami sholat ashar dulu di mushola kota cinema mall yang nyaman dan yang paling aku suka adalah DINGIN! aku sangat senang dengan masjid atau mushola yang dingin! karena seger aja gitu habis wudhu terus terpapar ac yang dingin😬

baik, sholat ashar udah, selanjutnya ngapain dan kemana, ya? oh iya, perut kami lapar!

echa yang sigap, langsung mencari di maps untuk mengetahui dimana tempat makan terdekat dari sini. oh, ternyata di daerah komsen, jati asih banyak restoran cepat saji! langsung lah kami mendarat ke sana!

sore itu, yang kami pilih adalah kfc. aku tidak terlalu ingat menu apa saja yang aku pesan, pun menu rahma dan echa, tetapi yang aku ingat hari itu adalah kami makan di lantai dua kfc dengan view jalan raya komsen, tol jorr dan sunset bekasi yang cantik!

aku, rahma dan echa memotret banyak pemandangan langit, pun kita juga berfoto-foto.

seusai makan, kami memutuskan untuk pulang dan kami berpisah saat aku sampai di perumahanku karena rahma dan echa masih harus melaju ke rumah masing-masing.

hari itu, salah satu hari menyenangkan yang pernah ada di dalam hidupku. setelah hampir 10 bulan menjabat sebagai anggota osis di bawah pimpinan pasukan mpk yang seringnya bikin kami sakit dari segala arah, akhirnya kurang dari satu bulan lagi akan berakhir!

hari itu, kurang dari satu bulan juga aku akan melaksanakan pkl—yang mana akan jadi momen pertamaku untuk terjun ke dunia kerja dan saat itu usiaku masih 16 tahun!

hari itu, kalau dideskripsikan aku senang sebenarnya tidak juga. namun, hari itu, kalau bisa kuulang, aku mau mengulangnya.

kalau ada kehidupan lain di luar sana, 12 desember 2021 adalah salah satu hari yang ingin kuulang.

kalau ada.

terima kasih untuk semua orang di hari itu!

[aqiilasblog]

sabtu kemarin ada yang baru saja memeluk diri lama karena bagai mimpi, tapi bukan, tapi akhirnya tercapai.

membahas soal tahun tidak akan pernah habis jadi topik utama aqiila sebagai idenya dalam menulis.

2015, hari itu aku 10 tahun.

ditemani oleh temanku yang berusia 11, dia mengatakan, “yang itu orangnya.”

tak lama, orang itu menoleh ke belakang—ke arahku dan temanku.

aqiila yang cuek dan kalau malu selalu belakangan, akhirnya reflek memanggil, “kak (namanya).”

anak laki-laki berusia 12 itu tersenyum.

aku dan temanku hari itu jadi orang paling terbahak-bahak karena iseng-iseng berhadiah.

setiap kali aku bertemu dengan temanku kembali di masa sekarang, pasti topik itu tidak lekang untuk dibahas.

2023, hari ini aku berusia 18 tahun.

tidak terasa 8 tahun berjalan bagai kilat, tapi sulit hingga akhirnya aku sampai di hari ini.

orang itu, yang 8 tahun lalu aku panggil namanya, akhirnya memanggil namaku.

memang setelah dari situ tidak ada sesuatu lagi yang berlanjut.

pun tidak pernah ada rasa tertoreh sejak 8 tahun lalu. hanya kenangan manis, konyol, naif seorang anak usia 10 tahun.

tapi sabtu kemarin, membuatku memeluk kembali raga 10 tahunku.

8 tahun. selama itu.

[aqiilasblog]

dunia ini, salah mengartikan semua pikir dan rasaku.

dunia ini, salah mengartikan semua tulisan dan ucapanku.

dunia ini, salah mengartikan tiap langkah yang aku perbuat dan kebut kendaraan yang aku lajukan.

dunia ini, salah menempatkan aku pada sesuatu yang tidak aku mau.

dunia, dia bilang, kalau dia bisa menukar raganya dengan milikku, dia lebih baik memberikan itu untukku.

dunia, dia bilang, dia tidak mau.

dunia, kau salah orang.

bukan perempuan itu.

dunia, aku yang selama ini tidak mau mengertimu, ya?

dunia, aku yang terlalu banyak mau, ya?

dunia, kau yang berputar tanpa ujung, tapi masih saja kucari titik selesainya, ya?

dunia, dia teman baikku.

dunia, hari ini aku adalah orang paling palsu di dunia.

dunia, aku yang tidak bisa membedakan ini hanya ‘sekadar’ dengan sesuatu yang masalah.

dunia, aku merasa hari ini aku jahat.

kemarin sudah, besok apalagi.

dunia, aku jahat kalau harus merasakan ini.

[aqiilasblog]

muda bagai sesuatu senang, tapi tajam juga serpihannya. kalau bisa memilih, aku lebih memilih berkelana di lapang yang hanya segitu-gitu saja luasnya, tapi banyak istilah baru yang kukenal.

[aqiilasblog]

Dua Tahun Berlalu di Sini (5 April 2023)

Mungkin mencoba mengikis karang tepi pantai, tetapi bukan kamu asamnya, sama saja tidak akan pernah merubah apapun. Pun waktu yang katanya berputar cepat juga akan tetap kosong, bila jarumnya tak pernah mengarah pada temu.

Sore ini, ada Kal yang mengamati penuh tanpa lekang sedikit pun pandangannya. Senyumnya tak melesat juga melihat air menggulung menabrak batu tanpa sakit sedikit pun.

“Ram pasti suka tempat ini.”

“Sayang sekali, ada tempat sebagus ini yang belum Ram ketahui.”

“Ram harus ke sini suatu saat.”

“Iya, sih. Aku juga tidak tahu bagaimana caranya.”

“Tapi tidak, ah! Ram adalah teka-teki dunia yang paling tidak bisa aku pecahkan.”

“Kita lihat saja, besok-besok pasti ia ke sini.”

“Benar, kan?”

“Hei! Aku bicara padamu!”

“Masa tidak mengerti, sih?”

“Ini hal biasa. Pun tak apa jika tidak terjadi.”

“Sebentar.”

“Tak apa, ya?”

“Begitu, kah, seharusnya?”

“Oh, asal bukan soal mengalah, aku tidak masalah.”

“Bagaimana? Memang tidak akan?”

“Oh, sesulit itu, kah?”

“Seburuk apa aku sampai harus seperti ini?”

“Ya sudah, ya sudah, ya sudah. Mungkin besok-besok lagi yang lebih jauh.”

“Kali ini harus iya, kumohon!”

“Mungkin besok-besok lagi yang lebih jauh.”

“Tak apa.”

“Asal suatu saat.”

Hal yang paling aku tidak suka selain mengingat kematian adalah mempertanyakan apakah suatu saat akan ada kehidupan lain atau tidak. Kalau ada, aku mau yang ini terwujud. Kali ini saja.

[aqiilasblog]

aku pikir dengan menulis, sudah cukup untuk bisa menyayangi apa yang aku tangkap dari mata.

aku pikir dengan menulis serangkai peristiwa dengan kata yang dipelintir, bisa membawaku menemukan arah.

ah, kenapa terburu sekali, sih?

18 mu jauh dari apa yang kaupikir tentang cinta dan belatinya yang mengiris tangan di belakang.

ah, tidak, tidak ada yang terburu-buru.

sebenarnya keinginan menemukan teman, bukan tujuanku.

ternyata memang aku punya naluri sendiri untuk menuliskan apa yang tertangkap dan menyayanginya bagai mereka hinggap 10 tahun lalu di kepalaku.

kalau aku terburu, iya benar.

kalau aku terburu, tidak juga.

[aqiilasblog]

untuk alya, yang cita-citanya menjadi astronot.

hai, al. aku gak tau kapan kamu akan melihat ini dan melalui cara apa kamu melihat ini. terima kasih ya, al, mau percaya sama mimpiku yang mau jadi penyanyi, penulis, pengusaha, dan mimpi-mimpi kecil lainnya padahal hanya untuk sekedar tampil di sosial media aku sulit.

terima kasih ya, al, mau percaya kalau aku suatu saat bisa berkuliah di ui dan di universitas berkeley, california—meskipun belum pasti akan ke universitas luar negeri ini atau tidak karena memang baru universitas ini yang aku senangi, hihi.

terima kasih ya, al, karena selalu mau mendengarkan semua kesedihanku, keluargaku yang tidak sempurna, aku yang mudah down kalau ditimpa masalah setitik, aku yang lagi-lagi gak percaya diri dan semua lemahnya diriku yang aku bagikan ke kamu.

aku harap, jatinangor satu tahun ini memperlakukanmu dengan baik dan tiga tahun urusan cirebon menyediakan banyak stok kebahagiaan untukmu. aku harap, semua perhitunganmu jauh dari keliru dan menuju benar hingga jadi astronot!

kalau kamu jadi astronot, nanti kamu yang akan membawa lagu yang tak berinstrumen ini ke bulan. kalau manusia di bumi tidak mau mendengar, biar mahkluk kaki jenjang dan kepala kecil di sana saja yang mendengar.

semoga juga belati keluargamu semakin jarang menikam karena aku sama sakitnya menemukan kecewa dari tempat kita bermula. aku berharapnya semoga kita, sih, tidak harus lahir menanggung kurangnya hidup yang bahkan kita tidak diberitahu lebih dulu.

namun, buat apa. semuanya terjadi begitu saja. kadang aku juga marah-marah. meski begitu, semoga nanti kita saja yang pergi jauh ke luar negeri.

semoga night ride kita gak cuma sekedar muter-muter kemang dan sudirman, tapi kita puter satu amerika.

apapun itu, aku sangat sayang dengan kamu, a.

[aqiilasblog]

hallo, semua orang.

rasa dan fungsi hatiku sudah tidak normal lagi setelah bulan juli 2015, kali pertama aku mengetahui.

hallo, semua orang.

aku aqiila yang tumbuh seperti semudah itu menurunkan harga, tapi aku marah kalau diinjak.

hallo, semua orang.

aku aqiila yang sering memaki diri sendiri, kenapa kau tak bisa bersikap normal sedikit, sudahi saja semuanya, buang.

hallo, semua orang.

aku aqiila yang menilai paling buruk diriku hingga dinyatakan depresi oleh dokter dan butuh psikoterapi.

hallo, semua orang.

aku aqiila dengan impian besar, tapi hilang di tengah jalan. kalau bisa kuhilangkan, aku pasti akan menghilangkan raga, rasa dan ingatanku.

hallo, semua orang.

aku pernah benci jadi diriku.

[aqiilasblog]

bismillahirrahmanirrahim, diterima vokasi universitas indonesia jurusan periklanan kreatif atau administrasi keuangan dan perbankan melalui jalur simak ui 2023, aamiin allahuma aamiin

[aqiilasblog]

temanku, baru saja mengabari kalau dia serasi dengan seseorang. seseorang itu, ternyata mengenal seseorang jauh lama yang dulu nyaris kukenal. kau tau, ini bukan yang pertama kalinya. ini sudah yang kedua kalinya. temanku, dia dua kali serasi dengan temannya manusia lampau itu. aku, jauh dari beruntung.

[aqiilasblog]

Perjalanan panjang, rumit, dan sunyi, ya, Sayang? Kau menghapus lakonmu dalam hidup banyak orang dan meninggalkan banyak kehidupan hanya untuk terhubung kembali dengan dirimu sendiri.

[aqiilasblog]

bismillahirrahmanirrahim, diterima universitas indonesia jurusan bisnis islam melalui jalur snbp 2023, aamiin allahuma aamiin

[aqiilasblog]

bertambah saja 18, toh tidak akan ada yang berubah.

aku aqiila. tahun ini aku akan berusia 18. seperti biasa, menjelang hari pertambahan usia, takutku begitu besar menghantui. aku juga sebenarnya bingung takut dalam hal apa. kalau soal tidak bisa merayakan besar-besaran itu sih sudah aku maklumi dari lama mengingat aku tidak lahir untuk itu. aku harus berusaha sendiri kalau mau mengajak teman lama untuk datang ke pestaku. kalau soal tidak ada kue kecil dan balon-balon itu juga hal biasa. kue kecil tahun lalu masih bisa kuraih sendiri. kalau kejutan, ah tidak perlu. setiap harinya hidupku sudah penuh kejutan. entah aku menemui manusia lama bertahun silam, mengetahui rahasia buruk keluarga lagi, mendengar keriuhan ayah-ibu rasanya sudah tidak asing di pendengaran. jadi, sebenarnya apa yang membuat aku takut? ada sih, tapi konyol tidak kalau aku beritahu di sini? aku hanya ingin punya lapisan wajah normal. tidak dipenuhi gunung bernanah, bekas mengabu bahkan gosong atau kemerahan seperti api menyala. aku juga hanya ingin mempunyai rupa—sebenarnya dari dulu tidak begitu proporsional, tapi di suatu waktu saat aku bangun tidur rasanya berubah begitu saja. aku sudah hampir nyaris ke ahlinya waktu itu, tapi digagalkan kesempatan. aku sekarang harus mencari lagi dimana kesempatan itu. oh iya ada lagi. dari dulu aku memang belum pernah sih mengikuti sebuah kompetisi gitu, tapi dulu aku cukup cerdas. sekarang aku kayaknya banyak gak bisanya. aku sudah lama sekali tidak bangga pada pencapaian, pada diriku. aku tidak tau ya ini tuh aku yang malas apa bagaimana. setiap kali aku mau mulai sesuatu baru, pasti selalu terhenti di tengah jalan. aku juga sulit buat mengontrol diriku dari bisik-bisik yang aku tidak tau dari mana datangnya. jujur, aku benar-benar takut. kalau tidak ada yang berubah jadi lebih baik seiring aku menua.

[aqiilasblog]

aku juga emang lagi gak sayang sama diriku sendiri belakangan ini