Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Percikan api di tenggorokan
Apalah arti dari jutaan tegukan alkohol yang kuteguk malam ini, hanya membakar kerongkongan sama seperti saat ku menyebut namamu meskipun cuma perlahan
Sejujurnya aku tidak perlu mabuk untuk menghilangkan kesadaran, karena mencintaimu adalah alasan utamaku hilang kewarasan.
0 notes
Text
Katakan sesuatu, jika ingin
Sepi dan hening menjelma menjadi kesunyian yang kian terjal,
Hanya hembusan angin yang lewat di hadapan kita seraya menyiratkan isyarat supaya tidak dihampainya malam tanpa bintang sebab mendung tidak pernah menjadi alasan kita untuk berpetualang,
Pundi-pundi kata sangat yang sangat kurindukan suaranya terucap dari tipis bibirmu yang dari awal jumpa belum pernah ku baca,
Katakan sesuatu, jika ingin
Atau nyanyikanlah sesuatu, seadanya saja
0 notes
Text
Sebagaimana kita melihat api bekerja
Nyala api yang kian meninggi di hadapan kita berdua menjelma menjadi arang seketika menjadi abu,
Layaknya sebab musabab rindu yang tak pernah terjawab, sama juga seperti pernyataan
"aku jatuh cinta kepadamu"
0 notes
Text
Prometheus
Aku adalah Prometheus yang menanti Herakles membebaskanku dari kematian yang berulang,
Aku lelah mati berkali-kali, sebagaimana engkau yang dengan senang hati membunuhku setiap hari,
Dan sebagaimana kebebasanku dari belenggu ini yang tidak pernah engkau amini,
0 notes
Text
Ada anak bertanya pada bapaknya
Buat apa cape-cape jatuh cinta
Bapaknya diam, anaknya diam.
Mamaknya berkata "bukan begitu cara nyanyinya nak"
0 notes
Text
Kolor ijo
Sepulang dari surau, segerombol anak kecil berkumpul di pos ronda, bersenda gurau sambil duduk melingkar.
Tiba-tiba salah satu anak berdiri sambil mengangkat sarungnya, dia berpamitan pulang.
"Nanti jangan lewat pohon beringin yang besar itu ya, kata ibuku disitu ada kolor ijo, apalagi sandekala begini"
Anak itu tidak percaya, dianggapnya omongan itu cuma bercanda.
Saat sampai di dekat pohon yang dibicarakan, anak itu melihat ke atas dahan, ia melihat seseorang sedang duduk bersila sambil memandang ke arahnya,
"Kolor ijo, aku cuma lewat, tolong jangan ganggu"
Keesokan harinya, anak-anak kecil itu kembali ke surau, untuk sholat sembari melayat.
0 notes
Text
Film kartun
Remaja itu sedang asik dengan hpnya sambil tidur terlentang di ruang tamu, sementara ibunya sedang sibuk menyapu lantai yang berdebu,
"Dasar anak tolol, daripada menonton kartun mending bantu ibukmu yang hampir mati ini"
Remaja itu kesal, wajahnya temaram
"Ini bukan kartun mah!, ini anime!, jangan ganggu aku, lagipula kalo mamah mati nanti bisa ku hidupkan lagi, ingat mah, aku adalah anime"
0 notes
Text
Nelayan I
Malam ini rembulan terbit di matamu,
Membawa air pasang pada pipimu,
Bolehkah kuberikan taifun sekalian untuk menemani lelapmu?
Sebagai gantinya, nanti kuminta rokokmu. Satu.
Nelayan II
Tidak ada apa-apa di mataku, hanya mendung yang menyita waktu,
Di pipiku hanya ada kilat bekas badai yang masih menyambar,
Tolong hanya berikan aku kepergianmu,
Maka nanti kubelikan rokokmu, sebanyak apapun maumu
0 notes
Text
Membicarakan dirimu
Bagiku kau adalah orang yang pandai berbicara,
Tapi kau tidak pernah berbicara kepadaku,
Bagiku kau adalah orang yang pandai mengambil hati orang lain,
Sebagaimana dengan mudahnya engkau mengambil hatiku,
Bagiku kau adalah orang yang mudah dicintai orang lain,
Sebagaimana dengan mudahnya aku jatuh cinta kepadamu,
Bagiku kau adalah orang yang mudah mencintai orang lain,
Tapi apakah engkau pernah mencintaiku?
0 notes
Text
Membicarakan sore ini
Sore ini kupandangi langit beserta burung walet yang bertebangan kesana kemari, apa yang sekiranya membedakan kita dengan mereka?
Bukankah tindak tanduk kita juga entah untuk apa? Entah untuk siapa?
Maka perlahan terbit rembulan diiringi hilangnya burung-burung itu, dan disertai hilangnya pula hasrat untuk dicintai.
0 notes
Text
Bila tiba pukul 2 pagi
Tak usah risau gadisku yang cantik,
Bila datang sedihmu malam ini, niscaya kudatangkan para peri dari negeri nan jauh supaya menghiburmu dengan sayapnya yang renta namun berkilauan.
Tak usah risau gadisku yang manis,
Bila tumpah air matamu malam ini, niscaya kuberikan sehelai kain dari kulit domba paling lembut supaya tak sampai melukai pipimu yang ranum seperti kilau mentari menjelang pagi,
0 notes
Text
Menyeka kedua matamu,
Wajahmu adalah muara dari sungai-sungai yang airnya membasahi pipi para bidadari,
Gelung rambutmu serupa ombak menyapu karang pesisir pada hangat senja surya mentari,
Pada hitam matamu terpancar setangkai kembang mawar melati,
Tapi disinilah aku, termenung mencekam terpaku hanya untuk menyeka kedua matamu.
Andai kau tau tiada tempat untukku selain memandang rupa dirimu walau sepi menari-nari,
Dan dalam setiap detik arah jam dinding berputar, berpusar menarik sukmaku pada cantiknya parasmu walau hanya dalam mimpi
0 notes
Text
Mendengarkan rembulan
Sungguh, tadi malam rembulan berbisik padaku. Tentang seberapa tidak terimanya ia pada kecantikanmu.
Tapi kubilang padanya untuk sadar diri, bahwa perihal kecantikan bukanlah sesuatu yang bisa diganggu gugat. Semua sudah ada porsinya bukan?, dan kecantikanmu memang membuat sang rembulan iri.
Oh rembulan yang malang, oh rembulan yang tidak tau diri, maka malulah ia jika masih berani menampakan dirinya malam ini.
0 notes
Text
Rekah; Ruah
Sayang sekali kita tidak merasakan musim semi, sayang sekali kita tidak bisa melihat hamparan bunga yang sepenuhnya beraromakan rindu yang dalam setiap desiranya mengobati lelah dan sakit hati.
Tapi bagiku, kehadiranmu berarti mekarnya semua kelopak bunga, yang membawa kebahagian kepada serangga-serangga yang bersuka cita berterbangan kesana kemari dalam hangatnya udara dan jingganya cahaya matahari.
Sayang sekali aku tak bisa membawakanmu segengam cahaya pelangi, untuk menyinari rona di kedua pipimu saat tidur malam nanti.
0 notes
Text
Revitalisasi taman Eden.
Pengumuman!
Tuhan bilang kiamat diundur,
surga belum siap menampung banyak orang, sungainya masih dipakai para pengangguran memancing setiap sandekala,
tamannya masih dipakai untuk mesum para pemuda kabupaten,
cahayanya masih remang-remang,
Kolam susunya masih kebanyakan gula,
Jembatan siratal mustaqim masih dipakai kopdar para geng motor setiap malam minggu,
Orang alim mohon sabar dahulu, orang kafir boleh masuk neraka lebih dulu, tapi mohon maaf, apinya pakai api cemburu.
0 notes
Text
Pelayaran menuju rahim Jörmungandr
Panas terik di atas kepala mengguyur jasad yang mati sebab ditikam perasaan curiga,
Lelah terombang ambing dalam samudra hening tanpa tau arah utara,
Sungguh, murka taifun membuatku menangis tak tau harus berbuat apa,
Aku tenggelam!!!
Aku tenggelam!!!
Tapi kali ini, tolong biarkan saja, sepertinya aku melihat jawaban di dasar keruhnya ombak samudra.
0 notes
Text
Reruntuhan kabupaten Yggdrasil
Antarkan api kepada Aphrodite,
Bakar kuil penyembah berhala,
Bakar kuil sang dewi cinta,
Hari ini hari bahagia, jangan sampai berduka!
Banjiri Valhalla dengan air mata! Biar murka para dewa!
Keringkan air penguasa hubur!
Hari ini hari bahagia! Fenrir keluar dari sangkarnya!
Matahari sudah tiada!
0 notes