anandythakl

[anandythakl]

Makassar, 29 Januari 2018 Meski tak diperuntukkan, terimakasih banyak. :-)

[anandythakl]

Kisah di bulan Desember

Makassar sedang hujan rintik. Disembunyikannya sang matahari di balik awan yang mendung. Sedang saya menulis ini sambil mendengarkan lagu Banda Neira, musisi favorit saya, dengan judul "sampai jadi debu". Lagu ini punya cerita sendiri dalam kisah hidup saya. Terkhusus kisah percintaan. Tepatnya pada Desember 2016 lalu. Lagu ini menjadi lagu yang paling sering saya dengarkan, tentunya dengan harapan yang sama dengan lirik lagu ini. Berkisah tentang apa yang terjadi di 2016 adalah bercerita tentang sebuah rasa yang tak sampai dan tak sempat untuk saya ucapkan. Tentang bahagia yang sementara dan pedih yang berangsur-angsur. Tentang rasa yang butuh berbulan-bulan untuk didefinisikan. Tentang penghianatan yang dilakukan oleh diri sendiri. Dan tentang seorang laki-laki yang kini sudah bahagia. Terlepas dari merasa atau tidaknya dia, ataupun dibaca atau tidak dibaca oleh dia. Tulisan ini akan tetap saya publish. Pun tak ada maksud untuk meminta tuan agar memiliki rasa yang sama, sebab itu adalah hal yang tak mungkin. Toh rasa itu kini sudah berlalu dibawa angin musim hujan di bulan Desember. Tulisan ini bukan untuk menceritakan apa yang sudah terjadi dahulu. Tulisan ini lebih merujuk kepada rasa terimakasih seorang penulis kepada tuan. Sebab tuan telah memberikan pelajaran yang luar biasa. Yang lagi-lagi seharusnya dulu saya hindari. Sebab kisah ini bukan hanya sekali terjadi pada penulis. Kasarnya, penulis jatuh di lubang yang sama. Jujur, sebelum saya mengerti apa yang terjadi pada saya jika jauh dari tuan, saya selalu memperingatkan diri saya sendiri. Tapi sudahlah, yang namanya jatuh, dia tak pernah diminta. Iya, terimakasih. Sekarang, apa yang tuan selalu kisahkan dahulu telah terwujud. Dan apa yang saya doakan untuk tuan pun kini terwujud. Usaha untuk mendukung tuan dan mendoakan tuan pun tak sia-sia. Sepantasnya tuan tak melepasnya begitu saja. Jangan jadikan usaha itu menjadi sia-sia saja. Berbahagialah selalu dan selamanya. Jadikan bahagia itu menjadi sederhana. Untuk mengurangi amarah akan harapan yang tak sampai-sampai. Tulisan ini terlalu acak dan tak jelas. Jujur. Salam, Penulis.

[anandythakl]

Namanya Rossi dan Asri. Dua orang kawan dekat yang tinggal bertetangga di tempat yang dapat kukatakan kurang layak bahkan jauh dari kata layak. Namanya Rossi yang sudah lama tak bertemu ayah kandungnya semenjak ayah dan ibunya berpisah. Sesekali sang ibu menjenguk anaknya ini di rumah neneknya yang Rossi tempati saat ini. Namanya Rossi, yang tak pernah putus asa untuk terus belajar mengejar cita-cita. Hal-hal di atas tak menjadi alasan bagi Rossi untuk bermalas-alasan dalam menimba ilmu. Namanya Rossi, yang jika kau jelaskan, dia akan sangat cepat untuk mengerti. Namanya Rossi, dia anak yang pandai dan rajin. Saat kutanyakan apa cita-citanya, dengan yakin ia menjawab "mauka jadi tentara, yang siap membela negara." (Saya mau jadi tentara, yang siap membela negara). Sedang yang satunya bernama Asri, saat kutanyakan kelas berapa, ia menjawab "nda sekolah meka." (Saya tidak sekolah) saat kutanyakan kenapa, ia hanya terdiam. Lalu Rossi menjawab "tinggal kelaski kemarin." Dan Asri hanya tertawa. Entah mengapa seorang anak kecil bermama Asri ini tidak melanjutkan pendidikannya. Sangat disayangkan. Lalu saat kutanyakan apa cita-cita. "Nda ada." "Ih kenapa nda ada? Harusko punya cita-cita biar ada motivasimu." "Nda tauka kak" "Kan rossi mau jadi tentara, kau mau jadi apa? Polisi?" "Tidak kak, mauka saya jadi pilot. Biar bisa terbang." Rasanya senang sekali mendengar pernyataan seorang Asri, yang awalnya tak ingin bercita-cita, akhirnya ia utarakan. Lalu kubilang, "Harusko lanjut sekolah berarti biar bisako jadi pilot" "Eh ndamauka deh kak, susahki jadi pilot" "Ih nda adaji yang susah kalau mauko belajar." "Iye pale kak. Mau jeka pindah sekolah di sekolahnya rossi. Toh rossi toh?" Lalu rossi mengangguk. Namanya Rossi yang menunjuk langit saat mengatakan, "Nanti kalau jadiko pilot toh asri, di atasko. Awasko kena petir. Nanti saya dibawaka naik tank." Namanya Rossi dan Asri yang memiliki cita-cita luar biasa. Semoga cita-cita yang kau inginkan bisa kau capai kelak. Aamiin.

[anandythakl]

❤️❤️💜❤️❤️

[anandythakl]

Saking senangnya, jadi bingung mau tulis apa.

Penutup oktober 2017

[anandythakl]

Bagaimana bisa mengatur diri saat kau ada?

[anandythakl]

“Andaikata orang yang jatuh cinta itu boleh memilih, Ia pasti akan memilih untuk selamanya tak jatuh cinta.”

— Ibnul Qayyim Al-Jauziyah dalam Raudhatul Muhibbin

[anandythakl]

Bahagia itu memang benar-benar sederhana. Dengan berpapasan saja sudah bahagia. Ditambah langkah yang berhenti karena dia hendak lewat di hadapanmu.

Makassar 27 oktober 2017

[anandythakl]

Ini pertama kali dan semoga bukan untuk terakhir kalinya.

Makassar 26 oktober 2017

[anandythakl]

Katanya kita harus kritis dalam keseharian. Namun untuk mencintaimu aku merasa masih magis, sebab kupikir ini sudah takdir Tuhan.

Bulan Oktober

[anandythakl]

Akhirnya berbicara dengan tunduk dan penuh kagum. Dengan degup yang tak teratur.

Makassar 25 Oktober 2017

[anandythakl]

Sabtu 7 Oktober 2017 Bukan diperuntukkan tapi memaksakan.

[anandythakl]

Sosok

Kuceritakan tentangmu pada Pencipta Seseorang yang sudah berhasil mencuri apa yang telah hancur selama ini Semoga doa menjadi usaha nyata yang bisa membawa kita untuk bersama Sebab hanya usaha doa yang mampu untuk kulakukan Karena mendekatimu adalah hal yang tak ada dalam aturanNya

[anandythakl]

Barukulihat ciptaanNya yang tanpa cela sedikitpun

[anandythakl]

Kukisahkan tentangnya di beberapa kawan. Lantas hati tak pernah bisa bohong.

[anandythakl]

[anandythakl]

Saya

Mereka menyebutnya hari kemenangan. Saling bermaaf-maafam. Melawan keegoisan yang sudah terpupuk. Memberi maaf dan meminta maaf. Mengirim pesan utuk meminta maaf. Ketika telah meminta maaf kepada orang lain dan telah memaafkan orang lain. Saya lupa akan satu orang. Yang setiap hari selalu ada bersama saya. Yang paling tau siapa saya. Dia selalu terlawatkan. Bahkan di hari yang penuh permohonan maaf dan penerimaan maaf ini, dia masih sulit untuk dimaafkan. Tahun ini, kesalahannya begitu banyak. Atas pertimbangan itu, rasanya berat untuk memaafkannya. Maaf untuk terus memakimu ketika kau selalu ada untuk saya. Benar kata orang, memaafkan diri sendiri adalah hal tersulit. Maafkan saya, saya.