Sebut saja Random. Quotes. Stories. Melodrama. Abstract. Feelings.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
23 November 2021
Jadi gini ceritanya. Aku update status di WA (nomor WA nya juga private sih, jadi ga ada yg tau juga selain org" tertentu) isinya "Lebih milih ikan dari pada istri. Ikan di jatuhin istri, balasannya kepala istri di lempar pake box".
Trus dia lihat dong isi status itu. Trus ngomelin aku ga jaga aib. Trus intinya nyalahin aku lah.
Hahahaha....
Memang tempatnya selalu salah dan ga pernah benar sih. Jadi memang apapun itu, salah mulu. Dianya juga ga akan intropeksi alasan kenapa akhirnya aku jadi suka dikit" update status kalau ngungkapin kekesalan aku.
Kalau yg masalah barusa. Sih tadi malam knp aku update status begitu karena aku kesal.
Aku ga suka kalau bercanda, gelut apa" dia selalu nyari celah buat pencet te**k aku.
Kenapa ga di bilangin baik"???
Eh yg baca!!! Gue udah capek bilangin. Tapi tetap aja. Udah kesal makanya.
Jadi aku merasa ga adil. Dia suka banget apa" pencet te**k. Ya aku suka pencet ti**t dia kalau pengen bales. Tp selalu di halangin. Tujuan aku balas ti**t dia tu ya agar dia sadar kalau organ vital dia sendiri ga nyaman buat di mainin. Ya sama, aku juga ga nyaman organ vital aku di mainin. Harusnya sadar dong dg begitu. But not.
Ampe td malam aku bilang "kamu tu ga adil. Apa apa pencen te**k aku. Aku balas pencet ti**t kamu, kamu ga mau. Aku ga suka kamu pencet terus. Lama lama aku potong aja te**k aku biar datar, biar ga ada yg bisa kamu mainin".
Tetap aja.... Bercanda gelut, aku minta ngedusel pasti dan sangat pasti dia endingnya pencet te**k aku lg. Muak aku tu.
Sampai akhirnya sangking aku muaknya ya dia abis unboxing ikan cupang, dia lagi liatin tuh ikan cupang barunya dia yg masih dalam plastik. Aku tabok tangannya ampe ikannya jatuh. Tau ga balasannya apa? Kepala aku di lempar box bekas bungkusan ikan cupangnya.
Bukan nya intropeksi kenapa aku sekesal itu. Dia malah bodo amat setelah lempar box tersebut ke kepala aku, keluar dan ngurusin ikannya.
Aku sangking kesalnya ya aku update status di WA. Toh dia sebagai suami ga mengerti aku, ya pada siapa aku mengungkapkan kekesalan?
Aku ga membenarkan perlakuan aku update status tersebut. Aku tau itu salah. Tp aku juga butuh melampiaskan emosi aku.
Coba aja dia berhenti dan bisa memahami kalau aku ga nyaman di mainin organ vitalnya. Ya aku ga kan se caper dan sekesal itu buat cari pengertian.
Tapi tetap salah. Hari ini dia baca status aku. Yg salah tetap aku. Nyalahin aku yg suka nanok nabok sana sini. Ya mbok sadar dong, pasangan nabok juga di balik itu ada alasan yg kamu ga pernah bisa berusaha buat ngertiin dia.
Trus endingnya dia bilang "ywdh, aku ga akan peganh peganh lg, dan ga akan aku jamah lg kamu"
Hahaha.... Ya ga gitu konsepnya bambang....
Suami kok gagal paham sih.
Capek ah. Aku tetap kemana mana dan apapun salah kok. Pengen mati tp ga di kasih mati ampe skrg. Capek hidup.
1 note
·
View note
Text
Aneh, kalau yg namanya minta tolong ya bersabar, lihat sikon juga dong org yg di mintai tolong available ga?
Gilira. Org yg di mintai tolong ready, dia bilang "ga jadi, kelamaan" dengan sinisnya. 😏
Tau gitu, ga usah minta tolong bukk... Cari solusi sendiri dulu aja.
Doyan bener nuntut org lain, tp ga mau ngertiin org lain. Sama semua.
0 notes
Text
BAGAIMANA PERASAANMU JIKA....
Mari kita validasi bersama.
- Bagaimana perasaan mu saat kau tidak bisa mengerti apa yg sedang dia inginkan?
- Bagaimana perasaan mu saat dia tidak mengerti point apa yg kamu sampaikan dan dia tidak mengerti apa yg kamu maksud?
- Bagaimana perasaanmu ketika kamu tidak ada untuknya saat dia ingin kamu menjadi orang pertama untuk berkeluh kesah?
- Bagaimana perasaanmu jika ternyata respon kamu bukanlah yg dia harapkan? Apakah kamu pernah bertanya bagaimana perasaannya?
- Bagaimana perasaanmu jika ternyata suatu saat ada orang lain yang mampu memberikan waktu untuk mendengarkan pasanganmu berkeluh kesah?
- Bagaimana perasaanmu jika ada orang lain lebih mengerti perasaan pasanganmu dan dapat memberikan respon positif pada pasanganmu sedangkan kamu tidak lagi menjadi orang pertama saat dia ingin berbagi cerita?
- Bagaimana perasaanmu jika kamu bukan lagi orang pertama yang dapat dia percayai untuk memberikan rasa nyaman untuk mendengarkan seluruh keluh kesahnya?
- Bagaimana perasaanmu jika dia sudah tidak lagi ingin bercerita padamu tentang apapun cerita bahagia ataupun masalah hidupnya?
- Bagaimana perasaanmu jika pasanganmu lebih nyaman dan terbuka pada orang lain dan tidak lagi terbuka padamu?
- Bagaimana perasaanmu jika dia tidak mengandalkanmu lagi karena kamu tidak dapat menjadi orang yg paling dia andalkan? Padahal dulunya kamu adalah orang yg paling dia andalkan, namun karena sikap ignoringmu, akhirnya dia menarik diri untuk tidak lagi terbuka padamu dan tidak lagi mengandalkanmu. Karena sikapmu yg tidak memahaminya, bahkan tidak berusaha untuk memahaminya?
- Bagaimana perasaanmu jika mengetahui pasanganmu diam" pergi ke psikolog untuk berkeluh kesah atas tekanan yg dia rasakan akibat dari sikapmu yg tidak bisa memahami dia dan tidak berusaha memahami perasaanya serta tidak lagi menjadi tempat teryamannya untuk bercerita? Akankah kamu menganggapnya gila karena memilih psikolog untuk mengobai mentalnya yg sakit karena tertekan sendiri? Kemapa dia tertekan??? Karena dia berekspektasi bahwa kamulah satu" nya orang yg paling dia percaya, menjadi orang pertama yg dia harapkan untuk berbagi cerita, masalah, dan rasa. Menjadi orang pertama yg dia harapkan dapat mendengarkannya, Dan memberikan nya tempat ternyaman di hatimu, dan dia sangat mengharapkanmu memberikan kenyamanan dan keamanan dalam berkeluh kesah. Namun kamu tidak pernah bisa memberikan perasaan itu padanya. Kamu bahkan menyalahkannya, kamu bahkan tidak mendapatkan point apa yg dia maksud untuk di sampaikan padamu.
Coba validasi perasaanmu dengan memposisikan bahwa pertanyaan tersebut ditujukan pada perasaanmu.
Renungkanlah. Validasilah.
0 notes
Text
10/11/2021 4.28 WIB
Aku berangkat kerja shift pagi.
Entahlah bagaimana rasa hati aku. Malam aku bercerita, ekspektasi bisa didengar dengan seksama. Tapi malah di ga dapat poinnya apa serta tujuan aku bercerita apa.
Dia menyalahkan aku telah bodoh berinvestasi.
Bukan itu yg aku harapkan.
Aku udab tau kok, udah sadar juga.
Aku berharap dia tu ada bat aku, bukan begini yg aku harapkan.
Yasudahlah, pagi ini aku berangkat sendiri, naik Ojol dari rumah.
Aku ga tau gimana perasaan dia saat aku memilih naik ojol.
Seharusnya dia sadar dan mengerti terhadap kejadian semalam.
Yakali pagi" ujug" tiba" aku merengek "yang, anter". Sedangkan hati aku masih kecewa dia ga disana buat menjadi pendengar terbaik aku. Dia ga disana sebagai sosok suami terbaik aku yg bener bener punya waktu buat mendengarkan cerita aku. 😔🥲
Terimakasih ya suamiku,
Disaat aku berharap kamu jadi org yg pertama memahami ku, kamu gagal mendapatkan poin, tujuan, dan alasan aku bercerita.
Gpp, aku akan tahan sendiri mulai sekarang. Aku pendam aja sendiri 😊
Aku Kuat.
Aku Sehat.
Aku Berhati baja.
Aku Tidak Cengeng.
Aku Mandiri.
0 notes
Text
Tau ga sih alasan aku ikut investasi ini???
Aku tu terobsesi untuk membantu kamu dalam hal finansial....
Dimana aku sedang ada masalah di t4 kerja dan membuatku ga nyaman. Dan aku inginkeluar dari lingkungan toxic itu. Aku pengen resign.
Tapi aku merasa bersalah jika membebani kamu sendiri dalam finansial, sedangkan kita ada cixilan rumah.
Kamu ngerti ga sampai sana? Ngerti ga kalau aku terobsesi bantu kamu dalam hal finansial??
Ga ada kah kata lain di benak kamu selain aku pelit? Aku yg kata kamu ga mau ngeluarin duit aku buat kamu? Sadar ga aku terobsesi bantu finansial buat apa?
Kalau memang aku pelit, aku ga akan bantu kamu bayar cicilan rumah.
Dan aku investasi ini pun karena terobsesi bantu kamu. Aku mikirin gimana kalau aku berhenti kerja. Uang pemasukan dari mana??
Kamu ga pernah bisa menyadari apapun pemikiran, usaha dan tujuan aku.
Terimakasih.
0 notes
Text
Kembali Curhat di Blog.
09/11/2021
Suami pernah bilang "Adek, kenapa ga pernah lagi nulis di blog? Abg suka bacain"
Baik lah. Mungkin mulai sekarang aku akan nulis blog lg kali ya. Curhat lebih tepatnya.
Jadi hari ini, aku ngajak suami aku bicara.
Bicara serius.
Jadi ceritanya aku dan ratusan orang sudah di-Scam oleh portal investasi bodong yg bernama Semua.Ph, yg katanya sih anakan dari Induknya Parkway Medical, Singapura.
Disini aku udah dapat pelajaran.
1. Beberapa kali aku sudah mengabaikan kata" suamiku. Oke, Allah berarti telah menegurku dg kehilangan materi seperti ini. Mungkin dengan peringatan besar seperti ini aku di tegur agar tidak menyepelekan saran suami. Baik, aku sudah menyadarinya dengan kejadian ini.
2. Jangan tergiur investasi balik modal fantastis.
Yah, oke. Aku merasa sudah mendapatkan hikmahnya. Saatnya aku ingin menyelesaikan masalahku dengan berkata jujur dengan suamiku kondisinya.
Lalu, ku ajaklah dia bicara. Sebelumnya aku sampaikan "Abg ga akan marah kan kalau adek jujur?", "Tidak", "Abg ga akan skeptiskan dg apa yg akan adek ceritakan?", "Tidak", "Baiklah, adek akan cerita jujur", "Apa? Adek kehilangan uang?"
Sebelumnya aku memvalidasi terlebih dahulu ketulusannya dalam memberikan aku waktu untuk mendengarkan ceritaku. Namun apa yg aku terima???? Kita bertengkar. Aku merasa percuma bercerita kondisiku.
"Iya, adek kena tipu investasi"
Dan.... Dia menyalahkan teman ku yg mengajakku. Sedangkan teman ku dan ratusan orang lainnya juga korban.
Lalu tujuanku untuk mengajaknya berbicara tidak tercapai.
Tujuanku mengajak dia berbicara adalah :
1. Aku ingin meminta maaf karena sudah terlalu sering tidak mendengarkan saran dia. Aku ingin mengakui, bahwa dengan kejadian ini adalah titik balik aku menyadari kesalahanku.
2. Aku ingin dia mendengarkan dengan seksama, tanpa bantahan, tanpa kalimat balasan tentang kondisi yg ku alami sebenarnya. Kenapa aku ingin dia mendengarkan dengan tanpa bantahan? Karena aku sudah menyadari kesalahanku. Dan aku bercerita bukan sedang meminta saran, aku hanya ingin dia mengetahui kondisi yg ku alami. Karena menurutku, dia suamiku, dia berhak tau kondisi ku baik ataupun buruknya.
3. Aku ingin disaat seperti ini, dia menjadi pendengar terbaikku, yg dapat memaafkan aku, memelukku, dan memahami kondisiku tanpa menyalahkan aku lagi, karena aku sudah menyadari kesalahanku.
Tetapi apa yg ku terima?
1. Validasi ketulusannya dalam mendengarkanku itu percuma. Dia menyalahkan temanku yg mengajakku. Aku ga butuh itu, karena aku juga tau temanku juga korban.
2. Dia kesal padaku dan mengatakan aku playying victim saat aku membantah kata"nya. Padahal aku membantah kata" nya saat menyalahkan temanku itu, karena aku tau temanku juga korban, dan disini aku minta di dengarkan dengan tulus. Bukan bantahan. Karena aku udah tau kesalahanku. Dan aku sudah mengakui dan sudah mengambil hikmahnya.
3. Dia menganggap aku ga paham apa yg sedang dia bahas. Hufff.... Mana pakar psikologi disini. Ayo bahas, sebenarnya siapa yg tidak paham siapa???? Aku yg tidak memahami dia? Atau dia yg tidak memahami aku? Aku sedang bahas apa, di respon apa. Aku belum selesai cerita dan aku dibantah dan aku merasa sia" sudah membuka cerita. Aku merasa percuma saja punya suami, sebab saat aku ingin bercerita, tapi rasanya sia" membuka cerita. Aku menyesal sudah membuka obrolan.
4. Dia pergi keluar rumah, beli rokok dan merokok. Lalu aku? Siapa yg akan mendengarkan aku? Keluh kesahku? Padahal aku berharap dia menjadi tempat terbaik aku untuk bercerita tentang apapun itu. Lalu sekarang kalau aku ingin bercerita kepada siapa? Siapa yg dapat aku percaya untuk berbagi cerita? Apa aku perlu mencari orang lain saja yg dapat mendengarkan aku bercerita dan berbagi cerita?
Tapi sejujurnya aku bukan tipikal wanita yg ingin mencari pelampiasan lain untuk sekedar berbagi cerita.
Tapi aku pun tipikal orang yg suka berbagi cerita terhadap kendisiku pada pasanganku. Namn, pasanganku tidak dapat diandalkan untuk bercerita.
Kemana aku harus bercerita?
Aku bertekad untuk tidak lagi bercerita apapun itu padanya, kondisi penyakitku, kondisi permasalahanku, ataupun kondisi apapun itu.
Lantas? Apa guna dia sebagai suami jika tidak dapat dijadikan tempat untuk berbagi cerita? Apa sekedar untuk seks? Jujur, aku tak nyaman melakukan seks jika kondisi psikologi tidak di perhatikan. Ya, sekedar melakukan, namun tidak menikmati. Lakukan hanya sebagai tanggung jawab. Bukan keinginan hati.
Entahlah apa yg akan dia katakan jika dia membaca ini. Pasti endingnya aku yg disalahkan. Dan seperti biasa pertanyaannya "kamu nyesal nikah sama aku? Kamu mau apa? Kamu mau masing masing?"
Dia tidak pernah menyadari, bahwa aku selalu membutuhkan dan mengharapkan dia menjadi orang paling pertama tau tentang aku. Dia tidak pernah menyadar tujuan aku bercerita tentang apapun itu bukan untuk bertengkar ataupun di bantah. Namun simple, aku cuma ingin dia orang yg paling pertama tau tentang apapun perkembangan aku, apapun kondisi aku, apapun isi hati aku. But he never get it.
Aku kecewa. Aku butuh dia, namun dia tidak pernah memahami. 🥲
Akhirnya aku kembali memendam sendiri. 😔
Sendiri. Memendam apapun sendiri.
Sendiri.
Bukan itu yg aku harapkan. Bukan pertanyaan seperti itu. Aku berharap dia sadar kalau aku membutuhkan dia, membutuhkan sosok dia sebahai suami, sebagai tempat berbagi isi hati, kondisi dan segalanya hingga tua hingga maut memisahkan. Namun entahlah. Mungkin dia tidak pernah memahami itu.
Biarkanlah, tahan sendiri masalahmu ana....
Tahan sendiri anggap tidak ada satupun orang di dunia yg bisa menjadi teman bercerita mu seumur hidup. Tidak juga suamimu.
Sabar ya. Bercerita disini aja gpp.
Hibur dirimu sendiri ya. Anggap saja dia tidak ada. Anggap saja dia hanya seorang suami, namun tidak berfungsi untuk saling berbagi hati.
0 notes
Link
Share dikit ahhh....
Jaman gini masih suka India??? Ketemu pohon atau tiang dikit jogetttt... Hahaha :D Film tak mendidik...!!!
Hellow bro sis....
Gue suka India modern. India jadul??? Suka juga, tapi ga begitu, karena dramanya terlalu kaku and i don’t like that. I am so sorry about that, but this is about “Taste”. And do you know the power behind Bollywood songs?
Testi gue nih ye, kalau gue lagi banyak pikiran, galau atau hapalah itu yakk, kalau gue dengerin lagu barat itu gue jadi kebawa suasana galau dan bener-bener jadi ga mood ngapa-ngapain.
Tapi bedanya dengan lagu Bollywood isi liriknya galau, tapi musiknya bikin gue joget-joget. Setidaknya gue bisa shaking-shaking body, move-lah paling engga ya dari kasur jadi berdiri joget. Hahahaha :D
Inilah alasan dibalik gue menyukai lagu Bollywood.
Berbeda dengan filmnya, ya hampir sama sih. Di sela-sela terharu, sedih, marah, dan segala emosi kita dipermainkan dalam filmnya, masih sempat-sempatnya kasih musik yang bikin joget. Ini nih alasannya gue lebih suka Modern Bollywood movie dibanding Drakor yang “sok imut”. Hahaha :D
0 notes
Text
Long Time No See Ya
Hi...
Good (Saturday) Night....
In the middle of the (Saturday) night. No, I am not talking about “Dating”, because :
1. My Bf is at Jakarta
2. I am on duty (night shift)
I just missing my tumblr, long time no type anything here.
Pengen curhat, tapi entahlah.
Suasana hati gue 2 hari belakangan rasanya kacau banget. Bahkan lebih kacau dari sebelumnya. Yap, gue emang suka uring-uringan kalau lagi kacau, tapi tidak saat statusnya “KACAU BANGET”, soalnya kalau statusnya “KACAU BANGET” biasanya gue mendadak jadi pendiam, dan yah ga tau mau ngapain, makan pun jadi ga selera.
Ga usah ditanya kenapalah gue kacau, nanti gue bisa cerita sendiri kok kalau semuanya udah normal kembali. Selama situasi begini gue ga bisa buat cerita. Cuma pengen cari tempat yang tenang aja. Butuh bahu, alam, angin sepoy-sepoy. Butuh “pelukan”, entah kenapa tiap gue “kacau banget” pengennya di peluk, entah siapa kek (Cewe, Cowo, Adek, Kakak, Ortu, siapa aja kek). Karena saat pelukan gue ngerasa semua masalah gue lepas perlahan, dan suasana hati gue kembali tenang.
Tapi, saat ini gue ngerasa bahwa gue harus kembali pada Allah. Gue udah jauh banget rasanya. Entah kenapa tiap ada masalah nyarinya Allah, tiap senang lalai T_T
Ya Allah... Maafkan aku T_T
Pengen sujud aja terus rasanya. Pengen dipeluk Allah T_T Syukur deh gue udah bersih dan bisa Sholat hari ini. Setidaknya tidak sedang PMS T_T
0 notes
Photo
0 notes
Photo
Duh duh duhhhh... Pagi-pagi udah dikasih olah raga jantung... Gapapa... Sehat insyaAllah jantung gue 😘😘😘 Sedikit sharing-lah ya. Sebelum gue bekerja di PT gue yang sekarang, gue pernah bekerja di Asuransi dan penempatannya di salah satu Bank swasta. Disana gue bisa mendapatkan gambaran keuangan nasabah-nasabah si bank tersebut. Dan.... Sssttttt!!!! Saat kantor lama gue mengadakan event ekslusif buat para-para nasabah besar (ex : owner suatu perusahaan ~red). Lu tau ga??? Betapa lebarnya senyum mereka. Dan lu tau ga bagaimana attitude mereka??? Mereka masih ramah dan tidak menunjukkan kesombongan mereka, padahal mereka punya banyak hal yang dapat mereka sombongi. Tapi mereka tidak memilih untuk hidup dalam kesombongan. 👼 Trussss.... Pagi ini, gue nemuin orang yang sama-sama masih meniti karir dengan gue dengan tingkat kesombongan yang seolah-olah "lu haris tunduk dan mengikuti rule gue!!!" Whaaatt????? I will not!!!! Gue ga pengen berada se-level dengan dia. First, gue datang udah gue sapa, trus ga di gubris "okayyy, mungkin dia ga dengar. Mungkin agak berisik jadi dianga dengar", gue ngebatin. Second, waktu dia sedang nyuci piring gue mau nitip bilas doang cuyy... But what i get??? An ignorance. Jangankan di respon dengan kata-kata. Tapi apa??? Suddenly she leave me and also the dishes that she still washing. Wuahahahahaha.... 😄😄😄 What a perfect attitude that she made to me. So i can count how valuable is she for the universe (ealah, orang begini gue udah nyetarain tingkat universe coba. Kurang baik apa gue #eh?? 😄). Ya taulah kelanjutannya gimana??? I just smiling, and hiding the little scar in my heart (agak lebay sih ini kalimatnya 😅). Gue lanjutin cuciannya dia beserta piring yang niatnya gue cuma pengen nebeng bilas. Its okay baby. You know what??? Attitude menentukan seberapa berkelasnya anda. Seberapa elegannya hidup anda. Semakin anda menonjolkan sisi kesombongan anda, semakin menunjukkan bahwa sebenarnya dengan segala kekurangan anda, anda ingin perhatian dari orang sekitar anda dan ingin dihargai. Namun dengan cara yang salah, bukan keseganan dari orang sekitar yang akan anda dapatkan, namun ke-Enggan-an. 😋 Semangat Pagii!!!!! Semangat ya Jantung Sehatku 😘😘😘
1 note
·
View note
Photo
Setiap langkah punya cerita. Setiap keputusan punya alasan. Merantau, Berjauhan dari keluarga awalnya berat. Namun, siapa sangka? Diusia belia, ku sudah mengambil keputusan tersebut. Padang, 2005. Keputusanku untuk mencoba belajar ilmu agama 3 tahun di Pesantren. Asrama memang, tapi??? Suka duka berjauhan dengan keluarga ku mulai dari ini. Inilah awal ceritaku "Merantau" Jakarta, 2011. Tidak canggung lagi bagiku untuk melangkah lebih jauh lagi. 5,5 tahun kujalani. Jadi "anak kos" sudah melekat dalam diriku. Independen dan mandiri sudah mendarah daging. Medan, 2017. Tak jadi halangan bagiku jika harus kembali berpindah. Walaupun kembali ke pulau Sumatera, tapi tetap statusku "anak rantau". Tidak hidup dengan keluarga tidak lagi canggung bagiku. Sekilas Rekam Jejak. Balikpapan, 2012. Survey lokasi saat ayah dipindahkan kerja ke Balikpapan - Kalimantan Timur. Cepu, 2012. Kuliah lapangan (latar belakang pendidikanku). Prabumulih - Palembang, 2014. Kerja praktek (latar belakang pendidikanku). Pare - Kediri, 2014. Kampung Inggris. DI Yogyakarta, 2015. Ahhh.... Kisah terberat yang membuat titik balik pada kepribadianku saat ini. 😊 #independent #beyourself #Duri #Riau #Padang #Jakarta #Medan #Balikpapan #Cepu #Palembang #Kediri #Yogyakarta
2 notes
·
View notes
Text
Pecimist 😣
Pesimis??? Iya, Pesimis 😣 Orang suka menganggap gue "over pede", tapi pertanyaannya kenapa tiba-tiba merasa pesimis??? Begini ceritanya... Jeng jeng jeng jeng.... Terkadang gue ngerasa pesimis dan minder dihadapan orang-orang. Apalagi mereka yg memiliki "power". Di hadapkan dengan teman-teman gue orang bank, mereka cantik-cantik dan punya pesona yg menawan. Sedangkan gue??? Biasa aja. Ga bisa dandan pula 😣 Dihadapkan dengan teman kuliah gue, mereka punya "power", dan bisa berbicara semau yang mereka inginkan. Lah gue??? Pengen nyeblak juga, tapi ga punya power apa-apa, alhasil bully-an yg gue terima. Dihadapkan dengan teman kantor sekarang, they have their own will and they also had their power to kick me out eventhought i did a small mistakes. Unprofessional, but i can't do anything. Just be patient is the only reason. Dihadapkan dengan orang banyak berkeliaran di luar sana??? Gue bisa apa???? Cantik, engga. Pinter, juga engga. Jago dandan, engga juga. Modis, engga juga, malah gue ga jago mix and match pakaian. Masak, juga engga pandai. Ga ada satupun yg bisa gue tunjukkan ke orang-orang. Jujur, gue pesimis. Gue engga kaya orang-orang yg bisa ini itu, cantik luar dalam. 😣
0 notes
Photo
I want be like this. Love is in the air. Harmony is in our lifes. #relationshipwish
1 note
·
View note
Text
Wish You Were Here Remake
I can be strong I can be Fake But with you It’s not like that at all There is a laugh That gives a harmony Behind you babe I just walke through it
And I remember all those crazy things you said I left them running through my head You’re always here, you’re everywhere And Right now I wish my bright future
All those crazy things we did Didn’t think about it, just went with it You’re always here, you’re everywhere And right now I have my brightest smiles
Damn, Damn, Damn I wish you were here. 10x 😣
1 note
·
View note
Text
Pasti Rindu Ini
Jadi ingat kemarin" punya wacana bareng ehem.. 1. Jalan-Jalan Abis Gajian "Dek, nanti weekend abis aku gajian kita jalan yuk" "Jalan kemana kita bg?? Bogor enak kayanya bg" "Pake apa kita kesana dek?? Ga usah pake motor lah ya, mampus aku nanti". "Kita pake kereta aja bg. Tapi aku kurang tau bogor sih, kau kan warga sini. Jadi kau yg guide aku ya" 2. Dufan "Bang.. Nanti kalau aku lulus di PT itu kita ke dufan ya abis aku gajian" "Oke" 3. Nonton Bioskop "Dek, senin kita nonton ke bioskop yok" "Nonton apa kita bg? Apa yg lg bagus?" "The Ring dek" "Horor???" "Iya dek, aku suka horor. Tapi ini filmnya udah re-make gitu" "Oh, iya iya aku ingat. Tau aku filmnya" Daaaan.... Sampai belum jadi nonton sampai kita sama-sama kere 😄😄 "Dek, nanti gajian kiita nonton yuk" "Yoklah" ~~Ternyata ini cuma bisa jadi wacana, karena ternyata babang gajian, dedek pindak kerja ke Medan 😭 4. Dompet "Dek, kau ndak punya dompet?? Nanti aku gajian aku belikan ko dompetlah" "Punya akunya bg. Nih!!! (sambil nunjukin dompet punyaku). Cuma aku ga suka berdompet. Ribet. Aku pengen simple simple aja" "Dompet apa ini?? Macam anak-anak 😄" 5. Jalan Bareng Ponakan "Ponakanku tu lucu dek. Nantiklah ya, kalau turun mobil dari Papa aku ajak ponakanku jalan sama kau oke?" "Oke" 6. Nongkrong Bareng Teman-Teman "Dek, nantiklah ya, aku pengen kenalin sama kau teman-teman aku" Sekarang : "Dek, kau cepat kali perginya? Coba kalau kau tambah sebulan lagi, aku kenalin kau sama teman-teman ku" 7. Kenalan Sama Keluarga "Dek, papa suka sama kau. Kau sama papa pasti nyambung ngomongnya dek. Nantiklah ya aku bawa kau ketemu papa" "Ha?? Kau cerita sama papa? Kapan aku mau ketemu papa?? Aku udah mau berangkat" "Iya, kan aku sharing sama papa. Coba kau lebih lama lagi disini, aku bawa kau ke papa. Sekarang gimana? Nantilah pas kau ke Jakarta lagi aku kenalin kau sama papa" Ahahaha... Kita ga tau ya bang taqdir itu berjalan bagaimana. Aku tiba-tiba dadakan pindah kerja ke Medan. Sedangkan kita baru aja lagi kasmaran. Mungkin ini cara Allah buat "Misahin" kita sementara biar ga bablas kemana-mana gelora asmara kita. Dan nanti kita disatuin dengan yang lebih indah. Go!!! Go go go nabung... Target 2018 😘 Nanti aku minta mutasi ikut kau bang 😁
0 notes