Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Semoga aku tidak merespon secara dangkal apa yg aku lihat. Juga semoga tetap sehat akalnya, waras pikirannya, dan tercerahkan. Semoga~
0 notes
Text
Bukan masalah sepertinya jika mempermasalahkan sebuah masalah, mungkin yang menjadi masalah adalah mempermasalahkan sebuah masalah yang menimbulkan masalah
0 notes
Text
Kebenaran yang wajar, kebenaran yang biasa, kebiasaan yang waras.
0 notes
Text
Layaknya si buta memimpikan cahaya, si bisu yang bersuara merdu, dan si tuli merintih perih. Mereka bersua durja dikala nestapa
0 notes
Text
1Sepertinya hujan di bulan desember sedang malu-malu, yang datang hanya angin kencang yang entah kemana tujuannya, entah malu atau memberi harapan palsu, entahlah~
apakah pelangi akan tetap setia menanti hujan reda ?
0 notes
Text
mengapa harus takut pada gelapnya malam sedangkan kita tertidur lelap begitu tenang tanpa alasan. memejamkan mata yang kusam, merebahkan diri yang tengi.
haruslah bertanya pada terangnya siang, membuat kita terjaga seolah sesuatu membayangi kita, mengalihkan pikiran yang kalut seorang penakut.
0 notes
Text
Andai menjadi seorang pembunuh
Pikiran liar ini entah darimana datangnya, mungkin pengaruh cuaca mendung sedari siang yang dimana matahari seakan enggan menampakan dirinya walaupun hanya sebayang. Sambil ditemani hujan diluar jendela kamar, merebah sepertinya jadi pilihan terbaik untuk saat ini. Menjadi pembunuh? hmm... terlalu jauh rasanya bayangan ini ketika diresapi berulang kali, namun sedikit bicara dalam benak “oke walaupun tidak menjadi seorang pembunuh, minimalnya bayangkan dulu saja jika melakukan pembunuhan”.
Menghilangkan nyawa memang sebuah perkara yang mudah jika dibayangkan sekejap mata saja, ada beberapa opsi yang terbayang dalam benak, seperti memotong nadi dengan melukai atau bahkan memotong pergelangan tangan agar si korban merasakan lemahnya sekujur tubuh kehilangan banyak darah hingga lambat laun akhirnya mati, atau dengan menembakan senapan ke tempat-tempat sensitif pada bagian tubuh secara berulang kali hingga ia mati, atau agar lebih cepat menusuk jantung dengan sebilah pisau hingga ia terbujur kaku. Tetapi sebentar, kira-kira manusia atau hewan yang akan ku bunuh? sepertinya manusia lebih asyik untuk dibunuh ketimbang hewan yang setiap hari tanpa diberitakan media dibunuh entah seberapa juta jumlahnya dan apa saja spesiesnya hal tersebut dipandang seperti bukan sebuah masalah atas nama pemenuhan kebutuhan dan membunuh hewan dalam skala besar yang mengindustri sepertinya sudah ada pekerjaannya yakni tukang jagal. Kembali dihadapkan pada pilihan dengan cara apa kira-kira aku akan membunuh? aha... entah baik atau buruk cara ini jika digunakan, namun sepertinya dengan cara ini membunuh akan sedikit bermakna dan meninggalkan sedikit jejak nantinya jika terjadi penyelidikan, MUTILASI !.
Mutilasi yakni memotong-motong bagian tubuh dengan cleaver atau golok layaknya tubuh hewan yang dijajakan dipasar sepertinya oke juga, tetapi disini bukan hewan yang ku potong untuk dikonsumsi, tetapi tubuh manusia, bayangkan tubuh manusia! yang secara langsung kita bisa bayangkan rasa sakit yang akan dia terima ketika bagian tubuhnya dipotong-potong. Bayangan lain kembali timbul, hewan juga dipotong dan sudah tentu mereka bernyawa dan merasakan rasa sakit pula, dalam benak ku terbayang “licik juga ya manusia, dengan nalar yang dimilikinya tidak serta membayangkan rasa sakit yang dirasakan hewan saat direnggut nyawanya” Okee... metodologi sudah kupilih untuk membunuh, yakni dengan memutilasi membagi-bagi kedalam beberapa bagian dan si korban kuberikan obat tidur sebanyak mungkin dengan dosis mungkin 10x lipat dari takaran. Demi menghilangkan jejak sudah tentu barang bukti harus kusingkirkan karena bagaimanapun aku tidak boleh menjadi tersangka. Lalu ide baru kudapat setelah sedikit merenung, kira-kira seperti ini skenario yang akan kugunakan. Sebelum semuanya ku mulai, aku harus belajar tentang ilmu bedah agar organ-organ yang ku seleksi nantinya tidak rusak. juga untuk mengetahui cara membedah yang baik dan benar seperti apa, itulah yang membedakanku dengan pembunuh yang lain. Demi menghemat waktu kulaksanakan proyek ini dengan cara praktik yakni mempraktikan sambil belajar dari berbagai sumber tentang tata cara pembedahan dalam waktu yang sama. Mengklasifikasikan organ tubuh sesuai dengan yang dibutuhkan menjadi hal utama yang harus kupertimbangkan dan tentunya harus dengan hati-hati saat membedah agar tidak rusak.
Organ pertama akan ku ambil adalah mata, ya mata sebagai organ visual sudah tentu sangat dibutuhkan oleh manusia walaupun oleh sebagian pihak visual menjadi media untuk menindas, memanipulasi, dan membuai manusia lainnya dengan menawarkan hal-hal yang semu seperti standarisasi kulit yang ideal atau tubuh yang indah harus seperti apa dengan memperlihatkan tubuh seseorang yang mereka sebut sempurna, tetapi terlepas dari itu mata sudah tentu dibutuhkan oleh manusia sebagai indra penglihat. Maka mata akan kuberikan pada orang yang akan melakukan transpalansi mata agar matanya bisa sehat dan melihat dengan normal tanpa harus membayar dengan harga yang mahal dan semoga akan menghambat penjualan organ secara ilegal, dan mata disini akan kuberikan secara Cuma-Cuma bagi yang membutuhkan.
Selanjutnya yang akan kubedah adalah organ dalam seperti jantung, paru-paru, liver, atau hati dan ginjal yang kembali akan kuberikan pada siapapun yang membutuhkan, dengan pelan harus ku kuliti bagian perut dan dada secara perlahan agar tidak merusak organ lainnya. Harga dari transpalansi organ dalam sungguh selangit baik harga dari organ dalamnya ataupun biaya operasi yang harus dilakukan untuk transpalansi ini, minimalnya dengan donor yang kulakukan semoga bisa menekan biaya atau ongkos yang harus dikeluarkan dari si orang yang membutuhkan karena tidak semua orang mampu untuk membayar biaya transpalansi ini, atau ini menjadi bisnis tersendiri ? entahlah aku belum mendalami tentang hal ini, pertanyaan tersebut hanya pertanyaan liar yang keluar begitu saja tanpa adanya maksud apapun.
Selanjutnya yang akan kupisahkan dari organ lain adalah alat kelamin, wah... alat kelamin nih disini aku belum tahu apakah alat kelamin bisa dimanfaatkan secara medis atau tidak, yang terbayang olehku alat kelamin disini akan kuberikan pada orang-orang yang memaksakan hasrat seksualnya terhadap orang lain, jika objek mutilasiku disini adalah perempuan maka alat kelamin akan kuberikan pada laki-laki, begitupun sebaliknya. Memaksakan hasrat seksual terhadap orang lain ? hmm... yang harus digaris bawahi disini mungkin kata memaksa, karena bagaimanapun memaksa menurutku bukanlah hal baik bagi diri sendiri apalagi jika ada paksaan terhadap orang lain, maka dari itu alat kelamin akan kuberikan pada mereka yang selalu memaksakan hasrat seksual, dan semoga bisa sedikit menekan angka kejahatan seksual atau pelecehan seksual karena mereka sudah kuberikan objek pemuas hasrat yang bisa memenuhi hasrat yang begitu mereka puja.
Organ selanjutnya adalah jempol, jempol ini akan kuberikan pada mereka para penggiat media sosial yang sangat membutuhkan acungan jempol di media sosial atau yang membutuhkan jempol untuk menekan dua kali layar agar keluar tanda hati. Sebegitu pentingnya jempol bagi mereka, aku pun mempertimbangkan hal ini dengan matang.
Organ terakhir yang akan kuberikan pada orang lain adalah otak, disimpan terakhir karena otak kuanggap sesuatu yang spesial dan perlu penanganan khusus dalam penangananku. Bagaimana tidak, tadi mata sudah ku lepas dari tengkorak sekarang otak yang jelas berada dalam tengkorak manusia. Sedikit demi sedikit bagian belakang kepala kusayati agar bagian belakang kepala bisa terbuka tanpa merusak jaringan yang ada dalam otak. Perlu waktu yang sedikit lama dalam membedah otak karena dugaanku organ ini adalah salah satu organ yang peruntukannya membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Setelah lama ku bedah kepala, akhirnya kudapatkan otak yang utuh dan semoga bisa bermanfaat. Seperti halnya alat kelamin, sepertinya aku belum mengetahui apakah otak bisa dimanfaatkan secara medis atau tidak. Setelah berpikir beberapa saat akhirnya kuputuskan bahwasanya otak akan kuberikan pada politisi. Kenapa politisi? Karena mereka begitu hebatnya, saking hebatnya menggunakan pikiran dalam otaknya sehingga beliau menganggap masyarakat tidak mempunyai otak untuk berpikir, bagaimana tidak ia dengan bebasnya berkehendak untuk pergi dengan mengesampingkan kewajibannya. Jika diselidiki korupsi beliau punya 1001 cara untuk menghindar hingga berdalih sakit, namun beberapa hari kemudian begitu bugarnya beliau dalam kegiatan partai, bahkan beliau menyerang balik pihak yang akan menyelidiki dirinya. Sebenarnya masyarakat tahu akan kelakuannya, namun dengan cepat beliau menyibukan masyarakat dengan informasi atau hal yang sensitif hingga perhatian akan dirinya sirna. Maka dari itu otak akan kuberikan spesial untuk beliau agar beliau bisa berpikir lebih baik dan meninggalkan kebiasaan lamanya dengan mengganti otaknya.
Beberapa organ tubuh diatas adalah beberapa organ tubuh yang sepertinya sangat dibutuhkan untuk beberapa orang pada saat ini, lalu organ-organ lain yang tidak ku alokasikan dan tidak masuk klasifikasi yang kubuat akan kuberikan secara Cuma-cuma ke rumah sakit yang harapannya bisa lebih bermanfaat daripada harus di kubur atau di bungkus untuk dibuang demi menghilangkan jejak. Pihak rumah sakit pasti bertanya-tanya melihat keadaan mayat tersayat begitu rapinya hasil sayatanku karena tentu saja aku bisa melakukannya merupakan hasil belajar dan akupun sadar pentingnya belajar dalam hal ini membedah atau dalam hal apapun belajar merupakan hal yang sangat mendasari kehidupan manusia.
Metodologi dan metode telah kususun sedemikian rupa sampai sumber pustaka tentang ilmu bedah pun bisa ku cantumkan jika perlu. Tinggal hal terakhir yang sangat vital belum kutentukan, kira-kira siapa yang akan menjadi korban pembunuhanku? kira-kira kriteria seperti apa orang yang harus kubunuh? Sedikit ku terdiam dan memikirkan siapa kira-kira orang yang akan kubunuh dan...
Berepberepberepbere... Berepberepberepbere...
Entah darimana suara itu muncul, suara tersebut datang secara tiba-tiba dan memecah keadaan dengan seketika, namun sepertinya aku tidak asing dengan suara ini.
Berepberepberepbere... Berepberepberepbere...
Kembali suara itu muncul, yang kutahu suara itu adalah suara dari Den den mushi (benda hidup berbentuk siput yang digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh dalam anime One Piece) yang dimiliki oleh Trafalgar D Water Law atau yang sering dipanggil Law, yakni salah satu tokoh bajak laut dari anime One Piece yang dijuluki Surgeon of Death.
Berepberepberepbere... Berepberepberepbere...
Pada akhirnya akupun tersentak lalu memaksa kedua mata untuk segera menanggapi apa yang didengar oleh telinga untuk mencari sumber suara itu, ternyata suara itu merupakan notifikasi telepon whatsapp ku sendiri, dengan segera kuambil Smartphone yang kusimpan tidak jauh dari tanganku dan tanpa melihat siapa yang menelepon segera kuangkat telepon.
“hallo!”
“iya hallo”
Kujawab dengan sedikit bingung karena begitu keras dan penuh amarah suara disana
“dimana draft skripsi yang kemarin kamu bilang akan disimpan di meja saya siang ini? Saya tunggu diruangan saya dari siang sampe sore gini kamu belum juga muncul”
Setelah kuingat-ingat, aduh... hari ini aku berjanji bertemu dosen tercinta untuk melanjutkan bimbingan skripsiku. Masih ku dibuat bingung oleh suara nan jauh disana dan tak sempat mengucap sepatah dua patah kata suara disana masih berlanjut,
“minggu depan saya ke maumere, ada tugas dinas selama dua minggu. Kamu bisa bimbingan skripsi tiga minggu lagi atau bahkan bulan depan”
“aduh, iya bu ma...”
Tuuuut...
Belum selesai aku bicara, suara singkat menjemukan berbunyi Tuuuut muncul yang berarti lawan panggilan telah menutup panggilan ini.
Akupun duduk diam dan temenung melihat hujan sudah reda diluar jendela, pada layar smartphone waktu menunjukan pukul 16.20, remang-remang cuaca belum hilang menandakan matahari sepertinya enggan muncul untuk hari ini.
0 notes
Text
Theory of Truth Manics Street Preachers dalam “This Is My Truth Tell Me Yours”
Easy to listening layaknya mendengar alunan Oasis, Suede, Blur, ataupun Radiohead itulah kesan pertama dari album this is my truth tell me yours - Manic Street Preachers yang rilis pada tahun 1998 namun baru saya dengarkan pada tahun 2011 silam (amat terlambat memang). Sedikit review tentang formasi Manic Street Preachers (nanti saya sebut saja Manics) yang terbentuk pada tahun 1986 di Blackwod, Wales, dengan formasi James Dean Bradfield (vocalis, guitars), Nicky Wire (bass) and Sean Moore (drums, backing vocals) dan Richey Edwards yang hilang secara misterius pada 1 Februari 1995 (Motorcycle Emptiness). Album ini terdiri dari 13 lagu adalah sebagai berikut:
1. The Everlasting
2. If You Tolerate This Your Children Will Be Next
3. You Stole the Sun from My Heart
4. Ready for Drowning
5. Tsunami
6. My Little Empire
7. I'm Not Working
8. You're Tender and You're Tired
9. Born a Girl
10. Be Natural
11. Black Dog on My Shoulder
12. Nobody Loved You
13. S.Y.M.M.
Menanggapi kata “truth” dalam salah satu album Manics ini (secara personal) menimbulkan pertanyaan tersendiri seakan ada yang ingin mereka sampaikan dalam setiap bait yang mereka alunkan dari masing-masing lagu dalam album ini yang beberapa lagu tersebut akan coba direview. Bagaimana tidak terpesona dengan album ini, kita akan disuguhi langsung dengan lagu The Everlasting sebagai pembuka yang secara harfiah berarti kekal atau abadi. Penggunaan kekal biasanya diidentikan dengan agama (begitupun penggunaan manic), namun seakan menjelaskan hal lain “The gap that grows between our lives, The gap our parents never had, Stop those thoughts control your mind, Replace the things that you despise, Oh you're old I hear you say, It Doesn't mean that I don't care, I don't believe in it anymore, Pathetic acts for a worthless cause”. Bernada skeptis juga mengandung pesimis tentang sebuah kesenjangan (pembeda atau jurang pemisah) dari tatanan masyarakat yang diberikan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi lainnya, hingga “But now unforgiven the everlasting everlasting” sebuah jurang pembeda menjadi anggapan umum yang sulit untuk merubahnya. Berlatar di wales dengan banyaknya pengungsi akan lebih ironi jika pembatas itu diperuntukan kepada imigran yang mencoba berbaur namun ditolak oleh para inlander hanya karena ajaran tersebut.
Sebagai contoh sering kita mendengar atau bahkan merasakan sediri “hey jangan main sama si itu, karena si itu orangnya/sifatnya begitu” atau “kamu harus suka ini karena ini itu begini” dan kau seakan harus menipu diri sendiri untuk menerima hal yang kau benci. Seakan membentuk sekat-sekat dalam tatanan masyarakat yang diberikan kepada kita sejak dini tentang memilih seorang teman dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu atau kasarnya harus dari kasta yang sama. Namun kadangkala kita tidak mengindahkan ajaran dari jurang pemisah tersebut dan dengan bebas memilih orang-orang, tapi “It's all the same now in the end” sebebas apapun kita menentukan pilihan untuk diri kita sendiri, pada akhirnya selalu ada pembeda seiring dengan berjalannya waktu, disadari atau tidak. In the beginning when we were wining when our smiles were genuine, But now unforgiven the everlasting everlasting. The Everlasting Sungguh pembuka yang catchy dari album ini, dilanjut dengan If You Tolerate This Your Children Will Be Next sebagai track kedua.
Tanpa bermaksud untuk so’ tau tentang sejarah tapi sedikit mengerti bahwa itu adalah perang melawan fasisme. Lagu yang kental dengan peristiwa sejarah bahkan Judul lagu yang digunakan diambil dari salah satu poster propaganda melawan fasisme pada era perang sipil di Spanyol, yang dimana Perancis membiarkan Spanyol kalah dalam perang melawan fasis Franco, yang pada akhirnya Perancis dipaksa tunduk oleh pasukan fasis Jerman dibawah komando Hitler. Lengkap dengan slogan anti-fasis pada saat itu juga terkandung dalam penggalan lirik lagu ini "So if I can shoot rabbits then I can shoot fascists".Liriknya pun tampaknya juga meratapi sikap apatis dari generasi sekarang dan ketidaktahuan mereka terhadap sejarah pada umumnya. Hal ini memang cukup menakutkan bagaimana pada abad tersebut terdapat konflik terburuk dalam sejarah manusia sedangkan kita pada hari ini merasa hidup baik-baik saja, bahkan sampai hari ini kebanyakan dari kita hidup dalam kenyamanan yang tidak memiliki pengetahuan tentang perang itu seperti apa dan betapa menakutkannya perang tersebut dengan merenggut begitu banyak nyawa. Satu-satunya hal yang tersisa adalah apa yang dicatat dari kejadian itu "But we'll forget it all again, Monuments put from pen to paper" yang hanya melayani untuk membuat kita berpikir dan menganalisa, tetapi tidak pernah mengalami kebenaran. Apakah sempat terpikir bahwa peristiwa sejarah yang sering kita pelajari, pikirkan dan analisa itu merupakan kejadian yang benar jalan ceritanya ? walau sampai titik membosankann kebenaran harus tetap dicari ! If You Tolerate This Your Children Will Be Next !
Serius amat si bahas sejarah If You Tolerate This Your Children Will Be Next ?, bagaimana tidak serius pembahasan tentang fasis, hitler, Spanyol, Perancis, dan segala tetekbengek bisa dijumpai pada lagu tersebut (dan mungkin menggebu juga ya). Seakan mengerti akan hal tersebut, track selajutnya adalah “You Stole The Sun From My Heart” yang saya rasa berbumbu melankolis pada liriknya (judulnya pula). “You have broken through my armour, And I don't have an answer” seakan membaca lirik dari Katy Perry Thinking of You namun ini Manics yang membawakannya, yang menggambarkan kikuknya seseorang jika bertemu dengan yang dia kagumi dan memberinya sinyal positif. Layaknya ERK dengan lagunya jatuh cinta itu biasa saja, manics membungkus lagu ini dengan cara caranya sendiri. Saya pikir itu tentang mencintai seseorang yang membawa rasa sakit terhadapmu, penderitaan dan kesedihan yang umum, mungkin karena mereka tidak mencintai Anda kembali, atau Anda tidak dapat memiliki. Tapi saya pikir dari lagu ini, khususnya paduan suara, dengan mengalunkan judul berulang-ulang, terasa seperti perayaan dan penegasan fakta bahwa orang ini telah menyebabkan Anda sakit tersebut. Seperti mereka benar-benar membawa Anda lebih, Anda telah menderita dari ini, dan Anda mencintai orang ini semua lebih karena itu. Rindu akan sesuatu yang sebenarnya anda sadar tidak akan bisa mendapatkannya, dan kau hanya mampu mengutuk diri sendiri hanya karena belum atau tidak mampu menggapai hal tersebut. “I have, I've got to stop smiling, It gives the wrong impression. I love you all the same”
Bernada depresi dengan sebuah keputusasaan yang terjadi, itulah kesan dari track keenam dari album ini, “My Little Empire”. Terksan murung “My royalty it does not exist, It is extinct for the eye to see, My ideology it is dead and gone, Almost forgotten for the eye to see” Bagi saya, lagu ini mewakili sebuah depresi dan isolasi pada diri seorang remaja atau orang muda yang merasa terjebak dalam semacam 'rahasia' dunia, tidak dapat benar-benar menempatkan diri pada dunia yang ada. Saya pikir itu tentang menjebak dirimu di kepala atau pikiranmu sendiri, dan kau entah bagaimana caranya merasa lebih baik atau berbeda dengan orang lain yang kemudian kau menyadari bahwa itu hal yang tidak mungkin, tapi kau masih memiliki kerajaan bagi dirimu sendiri dan menyesali juga mengutuk akan keputusan yang kau pilih. My ideology it is dead and gone, Almost forgotten for the eye to see.
Terakhir, yang juga merupakan penutup dari album ini “S.Y.M.M.” sempat bertanya-tanya tentang apa maksud dari s.y.m.m. dari lagu Manics ini dan baru mendapat pencerahan setelah mengikuti diskusi dan melakukan obrolan dengan beberapa orang disana-sini ternyata itu singkatan dari “South Yorkshire Mass Murderer” yang merupakan salah satu tragedi terbesar dalam sepak bola Hilssborough pada tahun 1989 silam. Jika dibandingkan dengan lagu-lagu yang lain dalam album ini, S.W.M.M. lebih terkesan lambat (mungkin dengan pertimbangan sebuah lagu yang berkisah suatu tragedi). Bencana Hillsborough di mana banyak penggemar sepak bola kehilangan nyawa mereka, dalam lagu ini kepolisian South Yorkshire yang disalahkan karena membiarkan banyak fans Liverpool menjadi bagian dari stadion, yang menyebabkan banyak pendukung kehilangan nyawa mereka di dalam stadion tersebut. “South South Yorkshire - Mass Murderer. How can you sleep at night, sleep at night”
Tanpa bermaksud mengenyampingkan lagu-lagu lainnya dari album ini dengan tidak adanya pembahasan satu persatu. Namun seakan ingin menyampaikan sebuah penegasan dari Manics dengan adanya pengulangan-pengulangan kalimat dari beberapa lagu yang dibahas diatas seakan Manics menyerukan “perhatikan !” “pahami !”, atau “renungkan !”.
1 note
·
View note