amais-blog

[amais-blog]

Salah satu kenaifanku adalah berharap doa-doaku cepat terkabul, secepat aku beranjak dari shalat-shalatku.

Hereuy Riwayat Anwar

[amais-blog]

Terlalu sering mengucapkan 'maaf', seolah terlalu mudah untuk membuat kesalahan.

Bukan mengucapkan maaf tidak baik, justru itu baik. Tapi jika terlalu sering mengucapkan maaf, apakah bisa dibedakan mana maaf yang tulus dan benar-benar minta maaf atau sekedar karena kebiasaan?

[amais-blog]

“Kamu hanya perlu mengatakan kata-kata itu. Aku hanya perlu mendengar kamu mengatakan, “Aku tidak lagi mencintaimu.”Katakanlah. Karena jika kau mengatakan itu, aku akan berhenti dari ini semua sekarang juga. Dan aku akan benar-benar menghilang dari hidupmu.”

—

[amais-blog]

Menghindar

Bukan karena tidak suka

Kau terlalu sempurna

Untukku yang biasa

Di sampingmu ku merasa tidak menjadi diriku sendiri

Berusaha keras menunjukkan aku juga terbaik

Terbaik menurutku

Ternyata bagi kau itu hal biasa

Bukankah lebih baik pergi?

Bukan karena tidak ada rasa

Hanya saja ku tak bisa sepertimu

Mendekati standarmu saja tak mampu

Mungkin ini alasan mengapa kau anggap aku teman biasa

Kini ku sadar, diri ini tidak pantas

Baiknya pergi

Agar nanti kau tak kecewa

[amais-blog]

Prinsip orang minang agar sukses hidup di rantau

1. Alam takambang jadi guru

2. Adat basandai sara', sara' basandai kitabullah

3. Di ma bumi dipijak, di situ langik di junjuang

4. baraja ka nan manang, mancontoh ka nan sudah

5. Indak ado rotan aka pun jadi, indak Ado kayu janjang dikapiang

6. Takuruang nak di lua, tahimpik nak di ateh

[amais-blog]

“Ketika orang yang kau damba berkata, “Kau akan menemukan seseorang yang lebih baik dariku.” Sebenarnya dia sedang berkata, “Aku telah bertemu seseorang yang lebih baik darimu.” Relakanlah dengan ramah. Kau kalah jika melemah dan marah.”

—

[amais-blog]

Menuju Sabar

Sementara kamu terus meminta matahari untuk selalu cerah, ada sisi lain bumi yang perlu terkena basah. Kebahagiaan dan kesedihan itu berdampingan, siap tak siap, mau tak mau, kamu perlu ikhlas menerimanya.

Sementara kamu terus menyalahkan keadaan dan mengkhawatirkan banyak hal yang tak seharusnya terjadi, masih ada hal lain yang lebih layak untuk kamu syukuri, seperti perkenalan kita misalnya, atau hal sederhana lainnya yang kerap membuatmu bersinggungan dengan tawa.

Aku yang terlalu beruntung mengenalmu, sampai lupa caranya mengenal diriku sendiri, entah keterpakuan ini akan berakhir dengan suatu ikatan yang jelas atau tidak, setidaknya aku, kamu, pernah membuat cerita yang indah.

Seingatku, 3 jam adalah waktu yang dapat aku tempuh untuk sekedar menemuimu. Dan sekarang, kamu menyangkalnya dengan jarak yang lebih jauh. Bagaimana bisa aku ingin merengkuh, jika untuk sekedar saling sentuh saja kita tidak mampu.

Untuk sekarang, tak masalah seberapa jauh jaraknya, yang terpenting, jaga dirimu, jaga tubuhmu, jaga perasaanmu, ingat, yang menyayangimu, bukan hanya kamu sendiri. Ada orang tuamu, teman-temanmu, dan aku, yang ingin kamu selalu baik-baik saja.

Hanya karena aku jauh darimu, bukan berarti aku tak bisa untuk selalu memilikimu. Tetaplah seperti kamu yang aku kenal, dan aku, akan tetap menjadi aku yang kamu kenal.

@badutcerdas — Na, 7 Agustus 2019

[amais-blog]

Pengecut

👧 : hai

👦: ya

👧 : menyapa hehe

Bohong, padahal rindu

[amais-blog]

sesuatu yang seharusnya tidak diungkapkan sebaiknya tidak diungkapkan

jika harus disimpan, sebaiknya disimpan saja

mungkin jika diungkapkan semakin memperburuk keadaan

menggores luka

membuat jarak

[amais-blog]

Kamu luar biasa

Berhasil melalui hari berat ini

Jika hari ini masih buruk , bertahanlah sampai besok, besok, lalu besok

Tidak semua orang mampu melewati semua ini

Kamu kuat maka Tuhan memilihmu

Mereka di luar sana belum tentu mampu

[amais-blog]

Jangan biarkan Masa depanmu hancur oleh orang -orang yang tidak pernah sekalipun memikirkan namamu

[amais-blog]

Catatan si Pendosa

Saya terinspirasi dari sebuah quote yang sering muncul dimedia sosial yaitu “seorang yang suci juga punya masa lalu dan seorang pendosa juga berhak akan masa depannya”. Kalimat ini mengatakan bahwa tidak ada yang luput dari dosa tapi alangkah lebih mulianya seorang manusia jika mampu bertaubat dari dosa tersebut dan mulai hijrah untuk menata masa depan. Allah juga telah menjelaskan dalam alquran surat Arrad/13 :11 yang artinya “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sebelum mereka merubah nasib mereka sendiri “.Hal ini menjadi motivasi bagi saya untuk memulai hijrah menuju jalan yang benar dan diridhai Allah.

Banyak orang yang mengatakan hijrahnya nanti saja kalau sudah nikah atau belum dapat hidayah. Itu salah kawan, bagi saya hidayah seperti itu benda yang sangat diinginkan dan hijrah adalah proses untuk mencapai hidayah tersebut. Benda itu tak berkaki untuk berlari menujumu. Jadi hidayah itu harus dijemput bukan ditunggu. Kita harus berjuang untuk menjemput hidayah karena hidayah tidak akan pernah datang untuk manusia yang hatinya telah beku akan kebenaran karena terlalu banyak maksiat.

Setiap orang memiliki masa lalu begitupun saya sendiri. Sering kita mengira bahwa masa lalu merupakan suatu kesalahan. Saya juga sependapat dengan hal ini karena terlalu banyak kekhilafan yang saya lakukan dahulunya yang mungkin sangat tidak pantas dilakukan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan tersebut diantaranya pergaulan , lingkungan dan kurangnya pemahaman terkait ilmu agama. Pergaulan dan lingkungan memiliki peranan penting dalam baik buruknya akhlak seseorang karena kita dipengaruhi oleh lingkungan tempat kita menetap. Mulai masuk sekolah taman kanak kanak sampai perkuliahan saya tidak pernah berada di sekolah yang bertaraf agama islam karena bersekolah di sekolah umum bukan pesantren. Hal itu juga mengakibatkan saya kurang memahami agama islam sebelum ini. Saya belajar agama hanya di sekolah 1x pertemuan per minggu dan mengaji ke mesjid sewaktu SD.

Tetapi semua faktor tersebut tidak pantas dijadikan pembenaran karena sudah menjadi kewajiban kita sebagai umat muslim untuk mempelajari agama kita sendiri. Saya memulai proses hijrah ini ketika awal masuk kuliah melalui program mentoring. Awalnya semuanya janggal dan merasa risih terhadap hal baru diluar kebiasaan sehari. Tetapi ketika hati kita sudah dekat dengan Allah dan kebenaran agama islam maka hal itu akan menjadi indah.

Hijrah itu adalah keterpaksaan, paksakan diri untuk berubah kearah yang lebih baik. Berawal dari terpaksa lama kelamaan akan terbiasa. Salahkah kita memaksakan diri untuk berubah ke arah yang Allah ridhoi? Jawabanyya tidak kawan. Malahan kau akan mendapat hadiah yang tak disangka sangka yaitu surga. Jadi mulailah berubah kawan, benahi masa lalu yang tersisa. Hijrah itu mudah dengan memulainya dengan hal sederhana dan niatkan hijrahnya karena Allah semata.

Setelah semua keterpaksaan ini banyak hal indah yang akan kau temui dalam hidup seperti bertemu teman baru yang saling menguatkan dan bertambahnya ilmu. Jangan takut urusan dunia akan terhalang karena kesibukanmu mengejar urusan akhirat. Karena Allah akan mempermudah semua urusan dunia hamba-Nya yang senantiasa mencari ridho-Nya. Tidak ada yang salah dari sebuah proses hijrah, selagi kita berada dijalan yang benar maka kebenaran akan selalu berada disekiling perjalanan kita. Jadi mulailah tata ulang hati dan akhlakmu kawan. Semoga hijrah ini menjadi pengantar kita menuju surga-Nya.