alva120693
Selalu menjadi seorang anak untuk selalu belajar & bertumbuh dal
20 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
alva120693 · 5 years ago
Text
Hanya menjadi seorang pemimpin adalah satu hal. Dan yang benar-benar memimpin adalah hal yang lainnya.
0 notes
alva120693 · 5 years ago
Text
MASA LALU KITA ADALAH ANAK TANGGA KEDEWASAAN ROHANI DALAM KEHIDUPAN
Hi Guys, dalam artikel ini akan kita bahas tentang “Bagaimana Caranya Agar Kita Dapat Menjadikan Masa lalu Kita Itu Sebagai Alat Untuk Mendewasakan Iman Rohani Dalam Menanjaki Anak Tangga Tersebut Di Dalam Kehidupan.” Dahulu Kala, Saya Hidup Dalam Penguasaan Iblis Yang Tak Terhenti-hentinya Ia Membuat Pelangkahan Kehidupan Saya Berjalan Lambat Di Dalam Bayang-bayangnya Kehidupan. Saya Tidak Pernah Sadar Bahwa Kehidupan Saya Telah Di Kontrol Olehnya. Keluar pagi masuk malam, Berpergian Ke Tempat-tempat Yang Tidak Seharusnya Saya Langkahi, Gontang-ganti Pasangan, Itulah Kehidupan Saya Yang Amat Sangat WOW Pada Saat Itu. Tapi Puji TUHAN, Saya Mengucap Syukur Dengan Apa Yang Telah Terjadi Di Dalam Kehidupan Saya Semasa Saya Berada Di Dalamnya. Setidaknya, Dengan Demikian, Saya Bisa Mengetahui Kehidupan Gelap Tersebut Untuk Saya Dapat Membagikannya Kepada Sesama Tentang Apa Yang Ada Di dalam Dunia Itu Sendiri. Sebab Bagi Saya, Itulah Firman.! Sebuah Perubahan Hidup Untuk Menjadi Pribadi Yang Berkenan Dihadapan BAPA Itu Tidak Seperti Sebuah Ucapan Yang Keluar Begitu Saja Melalui Bebir Mulut Tanpa Ada Hambatan Dan Atau, Seperti Kita Membalikan Telapak Tangan Dengan Semaunya Kita Sendiri. Kita Akan Di Bentuk Seperti Seorang Pengukir Mengukir Ukirannya Yang Dari Bahan Mentah itu Diukirkannya Dengan Mengikis/Memahat, Serta Menghaluskannya Untuk Mematangkan Ukirannya Agar Menjadi Sesuatu Yang Bernilai Dan Layak Bagi Kebutuhan Hidup Didalam Kehidupan. Demikianlah Kehidupan Masa Lalau Kita Itu Akan Dibentuk Untuk Menjadi Sesuatu Yang Berkenan Dihadapan BAPA. Memang Sangat Sakit Dan Menderita Tentang Pembentukan Yang Dilakukan Oleh TUHAN Terhadap Tubuh, Jiwa, & Roh Kita. Tapi Yakinlah Bahwa Hasil Dari Pembentukan-NYA Itu Akan Menghasilkan Sebuah Karya Yang Layak Dan Berkenan Di Dalam HIDUP. Di Dalam Kehidupan Kita Yang Suram Di Massa Lalu, Kita Tidak Bisa Sepenuhnya Menyalahkan Iblis Terhadap Kehidupan Buruk Yang Ada Di Dalam Diri Kita Ini. Iblis Hanya Menjalankan Tugasnya Untuk Mencari, Mencuri, & Membinasakannya Saja. Manakah Yang Harus Disalahkan, Jikalau Isi Rumah Kita Dicuri Oleh Pencuri.? Para Pencuri Itu Tidak Akan Bisa Masuk Mencuri, Jikalau Kita Melihat Kondisi Rumah Dan Membenahinya ( Bila Ada Yang Rusak) Dan Menutup Pintu Serta Jendela Bilamana Kita Hendak Berjalan Di Luar. Jadi Yang Patut Kita Salahkan Itu Ialah Diri Kita Sendiri. Kita Harus Bisa Mengenali Bagian Tubuh & Jiwa Manakah Yang Harus Kita Tutupi, Agar Iblis Tidak Dengan Mudah Masuk Untuk Mencuri Serta Membinasakan Kehidupan Kita. KITA Kembali Lagi Ke Inti Pokoknya. Segala Keburukan Hidup Di Dalam Kehidupan Itu Adalah Sebuah Rintangan Kehidupan Yang Harus Kita Hadapi. Sebab Dengan Demikianlah Iman Rohani Kita Akan Dibentuk Menjadi Suatu Pribadi Yang Diharapkan Oleh Bapa. Dan Kita Jangan Takut Kepada Masa Lalu Kita Sendiri, Bilamana Kita Berjalan Keluar Dan Ada Sesama Yang Mengoceh-Ocehkan Kita. Sabar, Dan Teguhkanlah Langkah Kaki Serta Iman Kita Agar Tetap Tegak Berada Pada Ketekadan Perubahan Untuk Selalu Berdiri Pada Jalan-NYA. Sebab, Anak Manusia Yang Tak Memiliki Kesalahan Di Dalam Dunia Ini Juga Harus Memikul Salib Untuk Menyelamatkan Domba Yang Tersesat, Apalagi Kita Ciptaan-Nya Yang Dari Gelap Menuju Kepada Terang. Mengucap Syukurlah Dan Bersukacitalah Dengan Ocehan-ocehan Tersebut, Kar’na Melalui Itulah Iman Rohani Kita Akan Di Bentuk. Yang Perlu Kita Lakukan Agar Selalu Berdiri Teguh Laksana Batu Karang Yang Berdiri Ditengah-tengahnya Gelora Ombak Ialah Kita Harus Berdoa. Karena Doa Dapat Mengubah Segala Sesuatu, Dan Juga Menguatkan Kaki Kita Dimana Pun Dan Kapan Pun Langkah Kaki Kita Berpijak. Jikalau Kita Benar-benar Mau Merubah Kebiasaan Buruk Kita Agar Dapat Berkenan Di Hadapan Bapa, Kita Harus Bisa Menguasai : PENGUASAAN DIRI, Kita Harus Bisa Menguasai Tubuh, Jiwa, & Roh Kita Dimana Pun Dan Kapan Pun; ( Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang; 2 Petrus 1:5-7 ). KEPEKAAN, Kita HARUS Bisa Melihat Anggota Tubuh & Jiwa Manakah Yang Dapat Dimasuki Oleh Si Penggoda. Dan Untuk Menajamkan Mata Kita Dari Si Iblis, Kita Harus Mengendalikan Mata Kita Dari Setiap Pandangan Yang Kita Pandangi. Sebab, Jikalau Kita Mampu Untuk Mengendalikannya, Mata Hati Kita Akan Menjernikan Mata Jasmani Kita Dalam Menyelidikan Kelemahan-Kelemahan Apa Saja Yang Masih Ada Pada Diri Kita Masing-Masing. Firman Tuhan Mengatakan Bahwa, ( Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu; Lukas 11:34 ). BERDOA, Doa Adalah Landasan Keteguhan Langkah Kehidupan Kita Agar Tidak Jatuh Dalam Pencobaan; ( Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah; Matius 26:41 ). JANGAN TAKUT, Ketakutan Terhadap Keburukan Masalalu Kita Itu Hanya Akan Memperlambat Pertumbuhan Iman Rohani Kita. Dan Secara tidak Langsung, Kita Telah Membuka Jendela Kecil Bagi Iblis Untuk Menguasai Kita. Yesus Berkata, ( sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia; 1 Yohanes 4:4b ) Keempat Itulah Yang Harus Kita Makan Demi Sebuah Kehidupan Yang Layak Di Hadapan ALLAH. Oleh Sebab Itu, Dalam 1 TESALONIKA 5:17-19,21-22 Mengatakan, ( “Tetaplah berdoa, Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. Janganlah padamkan Roh. Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan.” ) Bila kita memiliki iman dan percaya penuh kebenaran firmanNya, kita dapat melewati badai apa pun dengan penuh kemenangan, karena Tuhan di pihak kita!
0 notes
alva120693 · 5 years ago
Text
Menjaga Kekudusan dalam Berumah tangga
Jikalau anda mau hidup dalam kehidupan ini, anda harus membuka kedua mata anda lalu melangkah. Sebab, jikalau anda berjalan dengan mata tertutup, anda hanya dapat mendegar suaran dan mengetahui siapa dia dari yang mengucapkan itu. Tapi, anda tidak akan dapat melangkah di dalamnya. Anda seumpama seorang anak kecil yang baru belajar berjalan, begitu anda mulai berdiri, kaki anda akan gementar lalu jatuh. Demikian pula halnya dalam melangkaihi segala sesuatu dengan mata tertutup, anda hanya akan meraba-raba sambil melangkah. Kehidupan di dalam dunia ini sangatlah gelap, kegelapannya pun membutahkan pikiran kita untuk berfikir tentang sesuatu hal yang dapat menguntungkan diri kita dalam mencapai kehidupan yang murni. Anda tidak akan bisa hidup, bila anda belangkah sambil memegang tongkat dari sesama, kehidupan menuntut kita untuk selalu waspada akan setiap hal yang kita lihat, dengar, dan ucapkan. Sebab jikalau kita mengabaikannya dan melakukan segala sesuatu berdasarkan keinginan kita, kita akan terperangkap didalamnya. Engkau seorang perempuan, engkau pun juga harus bertumbuh sendiri dalam dunia ini. Dalam pengembangan dan pembentukan karakter, engkau pun juga harus bisa melihat, berfikir, dan berucap. Meskipun tubuhmu itu adalah perempuan, tapi jiwamu itu harus seperti singa. Demikian juga kepada engkau lelaki. Engkau pun juga harus selalu bersiap siaga dan berdiri tegak dalam segala sesuatu yang mungkin kedatangannya membawah kebaikan dan atau keburukan dalam kehidupanmu. Oleh sebab itu, bukakanlah mata anda dan melihatlah, lawanlah musumu bukan dengan menggunakan bibir mulutmu, tapi dengan pemikiranmu. Sebab sesungguhnya, jikalau engkau berjalan dengan menggunakan akal sehat, anda akan disehatkan pula segala kehidupanmu itu. Janganlah kita selalu bimbang akan apa yang akan kita lakukan di keesokkan harinya, sebab, keesokkan harinya mempunyai nilai tersendiri. Kehidupan tidak membutuhkan perencanaan, cuma saja anda harus menyiapkan bahan-bahannya untuk membangun kerajaanmu. Soal masalah peralatan yang hendak di bangun itu, nanti akan di berikan TUHAN kepadamu. Anda cuma harus membersihkan diri dari segala kekotoran yang masih melekat pada tubuhmu dan mengikuti segala Keteladanan-Nya saja. Hidup itu muda, bila anda tahu kuncinya; Dan bila anda telah memiliki kuncinya, anda harus mengunci Hati dan fikiranmu; Sebab, hati dan fikiran itu harus kudus, agar anda kudus dihadapan ALLAH; Selalu baru setiap hari, laksana mataharis yang selalu membarukan kehidupanmu dari hari lepas harinya.
0 notes
alva120693 · 5 years ago
Text
Bersedekah yang baik di dalam Tuhan
Hal Memberi Berkat atau Sedekah adalah kita memberikan utang kepada ALLAH. Di dalam bumi ini ialah tempat kita mencari, menggali &, melaksanakan apa yang telah diajarkan BAPA kepada kita, yaitu kita harus salaing mengasihi sesama kita. Dan didalam pemberian sedekah ini, kita janganlah menceritakan kepada satu dan lainnya. Sebab jikalau demikian, sama saja kita menyombongkan diri kita untuk di puja-puja orang. Biarkanlah penaburan/pemberian sedekah kita itu, di ketahui oleh TUHAN YESUS saja. Seperti yang tertulis, “Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu”. Matius 6 : 3 Oleh karena itu, kita jangan mengkentarakan perbuatan rohani kita kepada semua orang, biarkanlah penaburan/pemberian dalam hal bersedekan itu di ketahui oleh BAPA sendiri, seperti yang tertulis, “Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka BAPAmu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” Matius 6 : 4 KESIMPULAN Berbahagialah jikalau kita memberikan sedekah bagi yang tak mampu atau bagi yang tak bercukupan. Seperti : Anak yatim piatu, janda-janda yang tak mempunyai pegangan, vakir miskin, anak-anak terlantar, dll. Jikalau kita memberikan sedekah itu dari hati nurani kita dan tanpa ada paksaan atau ikut-ikutan maka, kita telah mengutangi TUHAN. Dan TUHAN pun akan melipat gandakan dan memberkati penaburan yang ditabur kepada sesama kita yang kurang mampu, tapi tidak pada orang yang menabur dengan keterpaksaan. Seperti yang telah diFirmankan : “Camkan ini… .. . orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga… .. .(Dan Seterusnya). .. …2 KORINTUS 9 : 6-9;
0 notes
alva120693 · 5 years ago
Text
Hal Kedewasaan
Didalam dunia ini akan ada banyak cobaan dan godaan yang akan menghampiri kehidupan kita. Dan disini kita diminta bahwa : “Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri dihadapan Anak Manusia.” LUKAS 21 : 36 Untuk tetap berdiri teguh dalam segala kewaspadaan, kita tak bias mengandalkan otot kita untuk berjaga-jaga akan bahaya yang akan menghampiri langkah hidup kita kedepannya. Oleh sebab itu, TUHAN berkata : “Tetaplah Berdoa.” 1 Tesalonika 5 : 17 Dan dialam melintasi dunia kegelapan ini, kita tak bisa hanya mengandalkan lilin untuk menerangi langkah kaki kita dari segala bahaya yang berada didepan kita. Kita mungkin dapat melangkah dengan menggunakan lilin, akan tetapi lilin tersebut hanya akan bertahan hingga 30 menit hingga samapai 1 jam saja. Oleh sebab itu, YESUS berkata didalam Firman-NYA demikian : “Jangan Padamkan Roh.” 1 Tesalonika 5 : 19 Jikalau kita melangkah dengan penuh kewaspadaan untuk tidak memadamkan Roh kita, maka hati kita akan memancarkan cahaya kehidupan. Agar kita dapat mengatasi segala marabahaya yang akan datang menghampiri langkah kehidupan kita. Seperti yang tertulis didalam Firman TUHAN ialah : “Jagalah hatimu dari segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” Amsal 4 : 23 KESIMPULAN Oleh sebab itu teman-teman seiman yang dikasihi oleh TUHAN YESUS, marilah kita terus berjaga-jaga dan berdoa, agar daging kita tidak lemah bila cobaan dan godaan datang menerpa kita. Seperti yang telah YESUS katakana di taman getsemani ialah : “Berjaga-jaga dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh kedalam pencobaan; Roh memang penurut, tapi daging lemah.” Markus 14 : 38
0 notes
alva120693 · 5 years ago
Text
Menguasai Mata Untuk Melihat Kehidupan
Disini saya akan membagikan tentang apa itu “Penguasaan Mata“. Baik itu mata jasmani mau pun rohani. Dan apa yang akan saya sampaikan ini dapat menjadi tabungan hidup untuk membiyayai keperluan kita didalam dunia yang penuh dengan lika-likunya kehidupan. Penguasaan Mata, seperti yang kita ketahui bahwa mata diciptakan untuk melihat segala sesuatu yang berada didalam bumi ini, entah itu baik atau pun tak baik. Di dalam ciptaan ALLAH kita yang Maha Kuasa, pastinya ada hal baik dan pula hal yang buruk, entah itu berfisik ataupun abstrak. Segala sesuatu diciptakan oleh-NYA dan penciptaan-NYA yang paling sempurna atau yang paling muliah itu pastinya anda dan saya, yang telah diberikan kepercayaan kepada kita untuk mengelolah segala sesuatu yang berada didalam bumi ini, tentunya. Pada saat ALLAH menciptakan Adam & Hawa, IA berkata kepada mereka berdua bahwa : “Segala Sesuatu Yang Ada Didalam Bumi Ini Dapat Kau Makan Atau Kelolah, Tapi… .. . Tidak Untuk Yang Satu Ini, Yaitu, Tenatang Pengetahuan Yang Baik Dan Yang Jahat.” Suatu hari ketika, Si Hawa ini sedang berjalan-jalan di dalam taman Eden dan diantara taman Eden tersebut, Si Hawa ini melihat Sebuah buah yang begitu indah dan lezat. Ia tak tahu bahwa buah yang sangat indah dan lezat itu ternyata memiliki tuannya, yaitu Iblis, pastinya. Ia pun tergodah dengan kelezatan dari buah yang indah itu (pada pandangannya). Iblis pun menggodahnya untuk menyuruh Hawa agar dapat menyantap buah tersebut dengan berbagai rayuan muslihatnya itu. Hawa pun tergoda dan ia mulai melangkah mendekati buah tersebut lalu memetiknya dan kemudian ia menyantapnya. Tak berapa menit kemudia, Adam datang menghampiri Hawa, belahan jiwanya itu. Tawar-menawar pun terjadi antara sepasang kekasih itu tentang larangan-larangan yang telah ALLAH berikan kepada mereka berdua. Adam pun tergodah dan terhanyut dengan rayuan dari Hawa, kekasihnya itu, dan juga dari Si iblis. Tak berapa lama kemudian, sesudah Adam dan Hawa memakan buah yang tak seharusnya mereka makan itu, datanglah murka ALLAH diatas mereka lalu mengusir mereka berdua keluar dari tanah Firdaus dan menghilangkan taman Firdaus itu dari pandangan mereka berdua. Dan kini, Adam dan Hawa menjalani kehidupan mereka dengan penuh kesusahan dan penuh pengorbanan, hanya untuk mencukupi dan melengkapi kebutuhan serta kehidupan mereka berdua. Penyesalan pun terjadi kepada mereka berdua, yang dahulunya serba ada, kini berubah hanya karna mereka berdua memakan buah yang lezat dan indah itu. Tapi satu hal yang mereka ketahui didalam kehidupan tak normalnya mereka itu (bisa di katakan demikian) adalah “ALLAH masih mengasihi mereka.” waaaahhhh……… hai guys, gimana dengan cerita pendek itu, apakah sudah ada pandangan atau berupa gambaran dialam benaknya kawa-kawan sekalian.? Jadi, segala sesuatu yang ada didalam dunia ini adalah indah dan sangat menarik perhatian kita untuk memilikinya. Tapi apakah kita pernah berfikir bahwa “dunia yang ditempati oleh kita adalah “Kekuasaannya Iblis”.? Dan apakah kita pernah berfikir juga bahwa “Iblis memakai segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini untuk menarik merhatian kita hanya untuk mematikan langkah kehidupan kita.?” Sadarlah…!!! Kita jangan terlena atau tergodah dengan segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini. Sebab, segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini memiliki tuannya, yaitu Iblis, Bapa segala Pendusta. Ia memperdaya pandangan (mata) kita untuk mematikan lampu kehidupan kita di dalam dunia ini. Dan, segala yang baik, yang berasal dari TUHAN, dan yang mau diturunkan kepada kita itu akan menghilang dalam hitungan detik karena, kita masih belum bisa menguasai mata kita. Betapa pentingnya penguasaan mata di dalam kehidupan kita ini. Mata diciptakan untuk memandang segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini, tapi bukan untuk kita menaruh rasa ingin atau daya ketertarikan kita kepada apa yang dipandangi oleh mata itu sendiri. Dan janganlah kita membiasakan mata kita untuk menjadi hamba dunia atau menjadi hamba dari segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini. Bilamana anda sedang berada di dalam keindahan dari segala sesuatu yang menarik perhatian anda untuk memilikinya, langkah yang tepat untuk menghindarkan kaki anda dari jeratan iblis itu adalah MERENUNGKANNYA. Renungkanlah segala sesuatu yang anda pandangi itu, bila ada sesuatu yang menarik perhatian anda (berupa barang atau apapun itu), renungkanlah terlebih dahulu dan tanyakanlah pada hati anda sendiri bahwa, apakah rasa ingin ini berasal dari Iblis ataukah dari kebutuhan.? Jikalau rasa ingin itu berasal dari iblis, maka anda harus Berdoa untuk mematikan rasa tersebut. Dan bila rasa ingin itu dikarenakan anda sangat membutuhkannya, maka lakukanlah.! Ingatlah guys….. Di dalam Mata kita itu ada sebuah jerat yang telah dipasang khusus untuk menjeratkan langkah kaki kita agar apa yang mau TUHAN berikan kepada kita itu akan menghilang dalam hitungan detik karena kita salah dalam mengolah mata kita sendiri. Iblis itu akan memakai objek-objek yang berada di dalam dunia ini hanya untuk mematikan lampu kita, dan ia mau agar kita menjauh dari TUHAN dan segala pandangan yang baik itu menghilang dari kehidupan kita. Oleh sebab itu, Berdoalah kepada TUHAN dan mintalah kepada DIA untuk memberikan Bantuan kepada anda sebagai pegangan hidup untuk menghindarkan anda dari jeratan iblis. Apa saja yang anda harus minta kepada TUHAN, yaitu : 1. HIKMAT, Hikmat menurut saya sendiri adalah Kamus Internasional yang dapat mengartikan segala sesuatu yang berada didalam dunia ini. Entah itu sebuah bendah yang berfisik ataupun abstrak. Jangan kita samakan Hikmat dengan Logika, sebab, Logika hanya membuka mata anda sampai sejauh mana mata anda memandang tapai, Hikmat melampauinya. 2. PENGETAHUAN, Pengetahun yang dimaksud adalah agar anda dapat mengetahui bahwa apa yang sedang anda rasakan di dalam lingkaran keindahan dan kelezatannya dari sebuah barang atau apa pun itu yang sedang memikat perhatian anda apakah itu berasal dari keinginan mata ataukah karena kebutuhan.? 3. AKAL BUDI, Akal Budi ini maksudnya agar anda dapat berakal sebelum anda mengakarkan mata anda pada apa yang anda pandangi itu. Dan yakinlah, jikalau anda mampu dalam mengolah mata anda Dan atau anda mampu dalam berakal, saya sangat yakin bahwa anda dapat mengetahui rencana-rencana atau permainan dari iblis. Dan dengan demikian, anda dapat juga berakal untuk mengatur rencana anda sendiri dalam menjeratkan permainannya itu. hahaahaaa… .. .Haleeluuuyaaaa… .. . “sebab bagi TUHAN tak ada yang tak mungkin.” Jadi guys…. dunia ini adalah kekuasaan iblis, segala aktivitas hidup kita berada dalam genggamannya, umpan yang dipakai untuk mematikan lampu kita adalah segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini. Alat yang dipakai iblis untuk mematikan lampu kita dan menjeratkan langkah kita yaitu mata kita sendiri. Oleh sebab itu, betapa pentingnya bagi kita untuk menguasai mata kita dari segala yang ada di dalam dunia ini. Iblis sangatlah licik, jangan biarkan mata anda dipermainkan oleh dia. Bila perlu, anda balik memainkannya. Mengapa tidak.? YESUS sendiri telah berkata bahwa : “Roh yang ada di alam diri kita itu J A U H lebih besar dari segala roh-roh yang ada di dalam dunia ini “ Haleluyaaa…. Ayat Tambahan sekaligus Renungan Harian Buat Kita Bersama, Yaitu : “Kalau kita ke pasar Bogor ada delman yang ditarik oleh seekor kuda. Dan kalau kita perhatikan setiap kuda itu mengenakan kacamata, kenapa kuda harus dikasih kacamata ? supaya jalannya bisa lurus terus, dan tidak berjalan ke kiri dan ke kanan, kecuali kalau kusirnya menarik untuk ke kiri atau ke kanan. Tetapi sepanjang kusirnya tidak menariknya maka kuda ini akan terus berjalan ke depan. Artinya, kita semua haruslah hanya memandang terus ke depan, kepada Tuhan Yesus Kristus. Jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri, ini memang berat, karena godaan memang berat tetapi Tuhan mau kita terus memandang ke depan dan jangan menyimpang ke kanan atau keri. Pakailah mata kita dengan hati-hati dan semua mata kita dipakai untuk memuliakan nama Tuhan.” (Bacalah, Amsal 4 : 25-27; Lukas 11:34)
0 notes
alva120693 · 5 years ago
Text
Melayani bukan untuk Hidup melainkan Hidup untuk Melayani
Melayani Bukan Untuk Hidup Tapi Hidup Untuk Melayani Melayani Bukan Untuk Hidup Melainkan Hidup Untuk Melayani ialah kita diminta untuk selalu menjadi pelayan yang di tuntut untuk melayani sesama tanpa ada uncur keterpaksaan atau popularitas hidup dalam segala hal. Karena, Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.( Markus 10 : 45 ) Inilah Kasih Tuhan Kepada Kita. IA Yang M a h a Kuasa telah merendahkan Diri-NYA agar supaya kita ditinggikan dan terlihat indah di hadapan Bapa-NYA. Keteladanan yang diperlihatkan-Nya itu sudah sangat jelas bagi kita untuk mengikuti apa yang telah ditaburi oleh-Nya kepada kita selama IA datang ke dalam Bumi dan menjalankan aktivitas hidup-Nya sama seperti manusia. Seperti yang telah di katakan oleh ayat tersebut bahwa : Karena, Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani;Kalimat ini sudah sangat jelas untuk menjelaskan kepada kita bahwa “Anak Manusia hadir di antara kita B U K A N untuk dilayani; Coba kita menerungkannya sejenak tentang kalimat ini. DIA, Yang Maha Kuasa, yang hadir di antara kita itu t i d a k meminta kita untuk melayani Dia, melainkan, kita di tuntut unutk mengikuti dan mencontohi apa yang diperbuatkan-NYA itu. Sebab IA berkata di dalam Matius 4 : 19, “Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.”Jadi, Kita hanya di minta untuk mengikuti dan atau mencontohi apa yang telah di jalankan oleh-Nya di dalam bumi ini. Sebab, Ia yang Maha Kuasa Hadir untuk M e l a y a n i kita sebagai seorang bapa yang menjaga, merawat, dan memelihara anak-anaknya semenjak dari balita hingga sang anak itu bisa berjalan, berlari, bertuturkata, dan agar anaknya itu bisa membedakan mana yang baik dan mana yang salah didalam kehidupannya kelak. Dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang;Dan ayat bagain b ini mengatakan kepada kita bahwa, kedatangan-Nya itu untuk memberikan Nyawa-Nya kepada kita agar supaya kita dapat bernafas didalam dunia ini dengan mencerminkan keteladanan yang telah di perliharkan-Nya kepada kita selama Ia berada di antara kita. Sebab, segala sesuatu yang berada di dalam dunia ini tidak akan bisa hidup, apabila ia tidak memiliki kehidupan, atau nyawa. Kedatangan-Nya telah menjernihkan sebuah air yang keruh menjadi bening kembali, dan menghidupkan tanah yang gersang tak berair. Seperti yang di katakan-Nya dalam Yohanes 10 : 11 & 15 bahwa, “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.”Oleh sebab itu, Dia relah memberikan Nyawa-Nya kepada kita agar kita beroleh Keselamatan yang di kehendaki Allah di dalam Yesus. Melayani Bukan Untuk Hidup Tapi Hidup Untuk Melayani. Dari salah satu yang telah dikisahkan oleh Tuhan Yesus Selama Ia berada di dalam Bumi ini, dan menjalani kehidupannya sama seperti kita (manusia), Ia telah memberi banyak cerminan kehidupan kepada kita untuk selalu melayani di didalam hidup ini tanpa memandang golongan, ras, agama, kebudayaan, dll. Seperti yang telah di katakan di dalam Galatia 5:22-23 bahwa,“Tetapi buah Roh ialah: Kasih, Suka cita, Damai sejahtera, Kesabaran, Kemurahan, Kebaikan, Kesetiaan, Kelemahlembutan, Penguasaan diri.” Jikalau kita menanam ayat tersebut sebagai modal di dalam kehidupan kita, kita akan memiliki hidup yang diinginkan Tuhan kepada kita. Sebab, Tanpa ada tabungan hidup atau modal diatas, kita akan sungkar untuk melayani. dan pelayanan yang kita berikan kepada sesama itu bukan untuk “hidup untuk melayani” tapi “ melayani untuk hidup.” TUHAN YESUS adalah Seseorang yang S a n g a t Maha Kuasa dan hanya berkata-kata saja, semuanya yang diinginkan-Nya itu akan menjadi kenyataan tanpa Ia harus bekerja dengan kedua tangan-Nya. Tapi, Ia selau Merendahkan Diri-Nya dihadapan sesama, dan selalu turut merasakan kepedihan dan kepahitan dari kehidupan sesama-Nya. Itulah TUHAN kita, Iya sendiri mengatakan di dalam Markus 9 : 35-37 bahwa, “Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya; Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka; Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.’‘ Ayat diatas sebagai pengajar untuk mengajari kita tentang bagaimana caranya kita menjadi seorang anak kecil yang selalu merendahkan dirinya untuk melayani sesama tanpa pamri atau tanpa ada maksud tertentu. Seperti Yesus yang telah mati di atas kayu salib tanpa meminta balasan kepada kita. Malah, aktivitas kehidupan di serahkan kepada kita untuk memilih jalan mana yang mau kita ambil, apakah jalan menuju ke surga ataukah jalan menuju ke neraka.
0 notes
alva120693 · 5 years ago
Text
Berfikirlah Bahwa Anda Sedang Mengalami Penyakit HIV AIDS Untuk Perubahan Rohani
Berfikirlah Bahwa Anda Sedang Mengalami Penyakit HIV AIDS Untuk Perubahan Rohani. Dan mengapa saya mengangkat judul tersebut sebagai renungan harian bagi kita untuk di renungkan bersama.? Ya, memang kedengarannya begitu tak logis dan mana mungkin kita mau berfikir seperti demikian dan atau mengutuk diri kita seperti judul tersebut. Tapi memang ada manfaatnya bagi kita, bila kita bisa menjiwai dan mendarahdagingkan tubuh kita tentang bahwa kita telah mengalami sakit mematikan itu. Saya ada satu kisah yang mungkin dapat bermanfaat bagi kita semua. Suatu hari, hiduplah seorang anak yang memiliki kehidupan suram di massa hidupnya. Kita sebut saja anak itu Baim. Hati yang keras membuat si Baim tak terkontrol, suka membantah kedua orang tuanya adalah salah satu hobbi dalam kesehariannya. Dan tak hanya itu saja, aktivitas si Baim pun penuh dengan pergaulan bebas, sampai-sampai mata jasmaninya menggelapkan penglihatannya dan langkahnya di dalam menapaki kehidupan. Keluar pagi masuk malam adalah kebiasaannya untuk mencari kesenangan dunia di dalam aktivitas hidupnya. Gontang-ganti pasangan adalah ciri kassnya Baim di massa itu. Ia juga suka berpergian ke tempat diskotik hanya untuk mencari kesenangan belaka. Suatu ketika, si Baim mengalami sakit dalam yang membuat badannya pun ikut menurun. Semua anggota tubuhnya terlihat pucat, entah apa yang terjadi pada si Baim, si Baim pun di buat bingun oleh penyakitnya itu. Ia pun pergi konseling di rumah sakit untuk mengetahui sakit apa yang sedang di alami oleh dirinya itu. Sesampainya disana, si Baim mulai di ambil darahnya oleh perawat dan dalam pemeriksaan yang sedang di periksa oleh para perawat itu telah mengeluarkan hasilnya yang menyatakan bahwa dirinya terindap penyakit HIV AIDS. Ia pun terdiam seakan-akan dirinya tersesat dalam suatu ruang dimensi yang berbeda, wajahnya terlihat seperti seseorang yang tak tahu maksud dan tujuan dari kehidupannya itu sendiri. Tak ada lagi sepata-kata yang keluar dari mulutnya. Ia pun berdiri dari tempat duduknya dan melangkah ke kediamannya. Dalam setiap perjalanannya, ia berfikir bahwa hidupnya tak akan lama lagi dan dalam pemikirannya itu ia tahu saja bahwa kematiaannya sedang datang untuk menjemput hidupnya. Dunia terasa sempit untuk dirinya beraktivitas lagi, rasa mindernya pun membuat si Baim tak ingin jumpa bersama rekan-rekannya lagi. Rasa takut akan kematian selalu mengganggu fikirannya, dan setiap kali ia mau tidur, ia berfirkir bahwa “apakah saya akan bangun pada esok harinya.?” Dan, bila saya mati nanti, pasti saya akan di buang ke dalam api neraka yang tak pernah puas atau kenyang terhadap jiwa-jiwa yang telah di santap olehnya. Rasa takut mati, rasa takut di lempar ke dalam api neraka yang hanya menyiksa jiwa setiap siang dan malam telah membuat dirinya untuk bertekab merubah s e m u a kebiasaan buruknya dan berbalik kepada Sang Pencipta. Ia tak pedulu, apakah dirinya akan diterima oleh Sang Pencipta, baginya, ia hanya mau berubah dan meninggalkan kepasikan dunia ini. Ketekadannya untuk berbalik ke pada Yesus semakin membara di dalam hidupnya, dan satu hal yang ia ketahui bahwa “Seorang Ayah Akan Menerima Anak_Nya Kembali Dalam Pelukan-Nya, Meskipun Anak-Nya Itu Telah Berbuat Kesalahan Yang Fatal.” ( Lukas 15 : 11-32 ) Hari demi hari, kehidupannya semakin menggoncang dirinya untuk lebih lagi melangkah dan meraih keselamatan dari Bapa. Sebab satu hal yang diketahui olehnya juga bahwa, dalam Yesaya 1:18 mengatakan,“Marilah, baiklah kita beperkara!– firman Tuhan –Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi,akan menjadi putih seperti salju;sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba,akan menjadi putih seperti bulu domba.” Seminggu pun berlalu, segala bebannya terasa ringan semenjak ia berbalik kepada Yesus dan memutuskan hubungannya dengan dunia, di dalam s’tiap aktivitas hidupnya itu telah dipenuhi dengan Roh Kudus yang selalu membasahinya dengan air sion. Kesegaran jiwanya membuat dirinya merasa bebas untuk melakukan s e g a l a aktivitas hidupnya bersama Yesus. Sukacita yang dimilikinya tak sama dengan kehidupannya yang lalu dan Kehidupan yang lalu hanya membuat dirinya semakin jauh dan jatuh dari Sang Penghidup. Pada hari Selasa, jam 12.00 WIB, seusai berdoa, Si Baim dihubungi oleh nomor tak di kenal, ternyata yang menghubunginya itu dari pihak rumah sakit yang pernah melakukan pengecekan darah di laboratotium pada saat itu. Percakapan pun dimulai : P. Rumah Sakit : Selamat siang Pak; Baim : iya, Selamat Siang. Maaf, Ini dengan siapa.? P. Rumah Sakit : Kami Dari Pihak Rumah Sakit Yang Pernah Melakukan Pemeriksaan Darah Kepada Bapa; Balim : Oh iya, Kenapa Ya.? P. Rumah Sakit : Jadi Begini Bapak, Kami Salah Mengambil Hasil Tes Yang Telah Dilakukan Kepada Bapak. Ternyata Bapak Tidak Mengalami Sakit HIV AIDS Tersebut. Dan Sebenarnya, Bapa Hanya Mengalami Sakit Dalam yang Disebabkan Oleh Angin Malam Dan Pola Istirahan Yang Tak Teratur; Baim : Apakah Itu Benar Bu.? P Rumah Sakit : Iya Bapak, Memang Benar Adanya. Jadi, Kami Dari Pihak Rumah Sakit Meminta Maaf Kepada Bapak Atas Ketidak Nyamanan Bapak; Baim : Oh Iya Bu, Tidak Mengapa. Dan Terima Kasih Atas Berita Bahagia Ini Ya Bu; P. Rumah Sakit : Iya Bapak. Selamat Siang; Baim : Selamat Siang juga; Si Baim pun merasa bahagi yang sangat luar biasa. Kegembiraan yang dirasakannya saat itu dua kali lipat dari yang sebelumnya. Dan kebebasannya telah membebaskan dirinya dari segala-galanya. Si Baim pun semakin yakin “Bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia ( Roma 8:28 ).” Dan dari situ Si Baim semakin lebih lagi mencintainya dan bersedia untuk menikah dengan TUHAN YESUS untuk selama-lamanya hingga akhir menutup matanya…….. Demikianlah, Si Baim Dalam kisahnya. Mudah-mudahan dapat menjadi inspiratif bagi kita dalam mengolah kehidupan kita semassa kita hidup di dalam dunia yang tak pernah puas untuk memikat hati. Satu Ayat renungan untuk dapat direnungkan oleh kita, dalam Mazmur 37:5-6 Mengatakan, “Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang dan hakmu seperti siang.” Dan dalam Yohanes 14:6, Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
0 notes
alva120693 · 5 years ago
Text
Melakukan Segala Sesuatu Dengan Penuh Penguasaan Roh Kudus
Segala Aktivitas Hidup Yang Dikehendaki Oleh ALLAH Ialah Aktivitas Yang Dilakukan Dengan Penuh Kerendahan Hati Serta Ratapan.” Kehidupan selalu mengajari kita tentang bagaimana caranya agar kita dapat mengolah kehidupan kita untuk bertahan dalam segala situasi. Dan untuk mempertahankan kehidupan kita untuk tetap bertahan dalam segala askep kehidupan di dalam dunia ini adalah kita harus bisa merendahkan hati serta penuh ratapan akan Kasih-Nya di dalam kehidupan kita. Kita mungkin pernah berdoa kepada TUHAN agar diberikan Kehidupan yang layak tapi tak di kabulkan oleh-Nya. Dan mungkin juga kita pernah berdoa kepada TUHAN agar dipermudahkan segalah sesuatu yang diolah oleh kita di dalam aktivitas kehidupan kita sehari-hari tapi tak di abulkan oleh-Nya juga. Mengapa demikian ? dan Mengapa IA tak mengabulkannya ? Dan juga, apakah kita pernah berfikir atau merenungkan tentang semuanya itu ? Seperti yang dikatakan pada Yakobus 4;3 bahwa, “Apabila kamu memintanya, kamu tidak mendapatnya, kerana tujuan kamu jahat. Apa yang kamu minta itu untuk kesenangan diri sendiri;” Mungkin hal ini yang difikirkan oleh kita pada saat kita meminta sesuatu kepada ALLAH dengan maksud tertentu atau hanya ingin mencari popularitas dan menunjukan kepada sesama bahwa inilah saya!. Bukankah pemikiran itu ialah tindakan yang hanya untuk menyombongkan diri ? Dan bukanlah itu adalah sebuah hal dimana kita menunjukan bahwa kita lebih hebat di bandingkan yang lainnya ? Oleh sebab itu, mungkin ALLAH juga mempertimbagkan permintaan atau permohonan kita. Sebenarnya IA dapat memberikan apa saja yang kita minta untuk melengkapi segala kebutuhan hidup dalam menyejahterakan kehidupan kita. Dalam Lukas 11:19a Mengatakan, “Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; Hal ini telah menunjukan kepada kita dan dikatakan langsung oleh YESUS kepada kita bahwa jikalau kita memerlukan segala sesuatu untuk melengkapi kebutuhan hidup di dalam kehidupan ini maka kita dapat langsung meminta kepada-Nya. Tapi mungkin kita sering meminta dengan berbagai alasan seperti yang telah dikatakan pada paragraf diatas. Oleh sebab itu apa pun aktivitas hidup kita dalam mengolah kehidupan itu haruslah dilakukan dengan penuh kerendahan hati kepada Sang Pemberi Dan bukan untuk manusia atau mencari-cari kehormatan pada dunia atau pun sesama. Seperti yang dikatakan di dalam Kolose 3:23 bahwa, “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” Segala ratapan yang dinaikkan kepada TUHAN dengan penuh kerendahan hati dan hanya bertujuan untuk memuliakan Nama-Nya dan bukan untuk manusia, IA yang setia akan selalu memberikan jalan dan kemudahan bagi siapa saja yang berseru dan meminta pertolongan kepada-Nya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh kita dala mengolah kehidupan kita agar segala sesuatu yang kita minta di dalam Nama-Nya akan dipenuhi. Diantaranya : Kerendahan Hati “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya” (1 Petrus 5:5-6); Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan” (Matius 23:12); Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!” (1 Korintus 10:12); Penguasaan Diri Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih?Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu (Mazmur 119:16); Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. (1 Korintus 9:24-25) Kesabaran Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu” (Efesus 4:2) Sebab itu, sabarlah Saudara-saudaraku, sampai Tuhan datang. Lihatlah bagaimana sabarnya seorang petani menunggu sampai tanahnya memberikan hasil yang berharga kepadanya. Dengan sabar ia menunggu hujan musim gugur dan hujan musim bunga. Hendaklah kalian juga bersabar dan berbesar hati, sebab hari kedatangan Tuhan sudah dekat” (Yakobus 5:7-8) Sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun” (Yohanes 1:3-4) Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan” (Roma 5:3) Demikianlah Ke-3 hal tersebut yang harus di tanamkan di dalam Tubuh dan Jiwa kita dalam pengelolahan kehidupan kita dimana pun dan kapan pun serta kepada siapa sapa saja kita beradaptasi untuk menghindari jeratan iblis yang selalu memanfaatkan anggota tubuh kita dalam mematikan iman rohani dan memadamkan cahaya di dalam hati kita. Jikalau kita dapat menjarahdagingkan ke-3 hat terebut, kita dapat mengelolah kehidupan kita untuk memendapatkan kualitas hidup yang di harapkan oleh YESUS. Ada beberapa hal yang berada pada anggota tubuh kita untuk dikuasai oleh kita agar iblis tidak mencari, mencuri dan membinasakan kehidupan kita demi massa depat yang disediakan TUHAN di bawa bumi mau pun di atas surga. Diantaranya : Pikiran Orang yang mengendalikan pikirannya melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya melebihi orang yang merebut kota. (Amsal 16:32) Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (Filipi 4:8) Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku. (Ayub 3:25) Mata Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. (Matius 6:22-23) Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari. Jalan orang fasik itu seperti kegelapan; mereka tidak tahu apa yang menyebabkan mereka tersandung. (Amsal 4:18-19) Lida Kematian dan kehidupan ada dalam kuasa lidah, dan ia yang mengasihinya akan memakan buahnya. (Amsal 18:21) Orang yang menjaga mulutnya memelihara jiwanya. Orang yang membuka lebar bibirnya—ia akan menemui kebinasaan. (Amsal 13:3) Ada orang yang berbicara tanpa dipikir bagaikan dengan tikaman-tikaman pedang, tetapi lidah orang-orang berhikmat adalah penyembuhan. (Amsal 12:18) Demikian pula, lidah merupakan anggota tubuh yang kecil namun membuat bualan-bualan besar. Lihat! Betapa kecil api yang diperlukan untuk membakar hutan yang begitu besar! Nah, lidah adalah api. Lidah merupakan suatu dunia ketidakadilbenaran di antara anggota-anggota tubuh kita, karena ia menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan dan ia dinyalakan oleh Gehena.(Amsal 3:5-6) Demikianlah ke-3 anggota tubuh yang selalu menjatuhkan diri kita dan menjeratkan langkah kehidupan kita di dalam setiap pelangkahan kaki kita. Oleh sebab itu, Janganlah kita melakukan segala sesuatunya itu berdasarkan keinginan semata, melainkan kita harus melakukan segala aktivitas kehidupan kita berdasarkan keteladanan yang telah di lakukan oleh-Nya kepada kita semassa Ia datang sebagai Anak Manusia di dalam bumi ini. Semoga kita artikel ini dapat menjadi wajangan hidup dalam pengelolahan kehidupan kita yang lebih baik lagi dari sebelumnya. TUHAN MEMBERKATI…
0 notes
alva120693 · 5 years ago
Text
Mata yang Baik
Mari kita lanjutkan eksposisi kita akan firman Tuhan di dalam Matius 6, dan juga Lukas 11, sebagai ayat perbandingan. Matius 6:22-23 berbunyi seperti berikut: “Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; tetapi jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu!” Mari kita baca juga ayat perbandingannya. Sangatlah penting untuk memperbandingkan ayat-ayat Alkitab tatkala mempelajari firman Tuhan. Kita baca Lukas 11:33-36, “Tidak seorangpun yang menyalakan pelita lalu meletakkannya di kolong rumah atau di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, supaya semua yang masuk dapat melihat cahayanya. Matamu adalah lampu bagi tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu. Tapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu, karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan. Jika seluruh tubuhmu terang dan tidak ada bagian gelap, maka seluruhnya akan terang, sama seperti apabila pelita menerangi engkau dengan cahayanya“. Perumpamaan Tentang Penglihatan Rohani Ketika kita membaca pernyataan di atas, kita mungkin akan bertanya apa yang dimaksudkannya? Apa yang ingin disampaikan oleh Yesus kepada kita? Ia menyatakan bahwa “mata adalah pelita”, dan pelita itu adalah “pelita tubuhmu”. Jika matamu ‘tunggal’, (‘tunggal’ merupakan terjemahan yang harfiah, namun telah diterjemahkan sebagai ‘baik’ oleh LAI), maka seluruh tubuhmu akan menjadi terang. Tetapi jika matamu jahat atau sakit, maka seluruh tubuhmu akan penuh dengan kegelapan. Di sini Tuhan Yesus berbicara dalam perumpamaan, seperti yang sering Ia lakukan untuk mengajarkan hal-hal rohani kepada kita. Tuhan Yesus ingin menyampaikan sesuatu yang penting kepada kita. Tidak ada hal yang tidak penting yang dikatakan oleh Tuhan Yesus. Ia memberitahu kita sesuatu yang ada kaitannya dengan rahasia penglihatan rohani. Sebelumnya mari kita memahami kata ‘mata’ ini secara literal karena itulah maksudnya sebuah perumpamaan. Kita mulai dari yang biasa, lalu bergeser dari yang kecil sampai yang lebih besar untuk memahami ajaran rohani yang Tuhan Yesus ingin berikan kepada kita. Bukankah mata pelitanya tubuh? Jika kita memandang sekeliling sekarang, kita melihat cahaya di mana-mana. Segalanya terlihat baik-baik saja. Cahaya tersebut dibawa ke dalam tubuhmu. Yesus sekarang berbicara secara jasmani/fisik. Mata secara fisik, adalah pelita bagi tubuh, bukan pelita bagi akal (intelek) saya, bukan juga pelita bagi jiwa saya, tapi pelita bagi tubuh saya. Dan selama pelita itu bekerja dengan baik, kita mempunyai cahaya dalam tubuh kita. Coba tutup mata anda dan lihat apa yang terjadi. Di saat anda menutup mata anda, segalanya menjadi gelap. Seketika itu juga anda tiba-tiba berada dalam kegelapan. Lalu anda buka mata anda, dan semuanya menjadi terang kembali. Jadi di sini Yesus menggunakan suatu pengalaman umum untuk memberikan ajaran rohani yang penting kepada kita. Tetapi, sungguh mengherankan bagaimana pernyataan tersebut membuat susah banyak orang Kristen. Mereka tidak mampu mengartikan apa yang Yesus katakan. Tetapi Yesus mengatakan banyak hal yang penting kepada kita melalui pernyataan tersebut. Kita semua yang pernah bermain permainan anak-anak tahu dengan baik kalau anda menutup mata dengan kain, semuanya menjadi gelap. Anda tidak dapat melihat tujuan anda. Segera sesudah anda berada dalam kegelapan, anda menjadi tersesat, anda tidak dapat melihat. Lalu, segera anda merentangkan tangan anda dan meraba-raba. Bukannya kegelapan yang mengelilingi anda, tetapi anda sendiri yang mengalami kegelapan tersebut. Cahaya masih bersinar di sekitar anda, tapi anda tidak dapat melihatnya, karena mata anda tidak diperbolehkan untuk berfungsi. Begitu pula secara rohani, cahaya ada di sekeliling kita. Cahaya Tuhan bersinar atas kita. Tapi jika kita tidak melihatnya, alasannya bukan karena tidak ada cahaya. Alasannya karena ada yang kurang beres dengan mata rohani kita. Kita harus senantiasa memeriksa eksposisi kita dan kita temukan bahwa kata yang diterjemahkan ‘baik’ oleh LAI berarti ‘tunggal’. Sangatlah penting bagi anda untuk memahami hal ini, karena itulah kata kunci untuk seluruh nats ini. Kata tersebut berarti ‘tunggal’. Jika anda menyimak kamus bahasa Yunani, anda akan menemukan bahwa kata tersebut pada dasarnya tidak berarti ‘baik’, tetapi artinya ‘tunggal’, yaitu, anda punya pandangan tunggal. Tahukah anda kebalikan dari pandangan tunggal? Pandangan ganda atau pandangan kabur. Pandangan kabur tersebut dikarenakan mata yang tidak terfokus tajam. Anda tidak dapat melihat secara terfokus. Jika anda dapat melihat dengan tajam, maka mata anda sehat. Jika mata anda tidak dapat melihat sesuatu dalam lintasan yang tajam dan jelas, maka mata tersebut kabur. Penglihatan anda tidak lagi tajam. Makin memburuk keadaannya, makin kabur pula penglihatan anda, hingga anda tidak mampu melihat apapun. Mereka yang memakai kacamata, dapat membuktikannya dengan mudah. Lepaskan kacamata anda dan penglihatan anda tidak lagi tunggal. Apa gunanya lensa mata? Lensa mata membantu penglihatan anda menjadi tunggal, sehingga menjadi tajam dan terfokus. Kalau anda lepaskan kacamata, langsung penglihatan anda tidak tunggal lagi. Garis pandang menjadi kabur, dan ada juga yang tidak dapat melihat apa-apa sama sekali. Segalanya kelihatan kabur. Jadi Yesus bukan berbicara tentang mata yang ‘baik’ dalam pengertian ‘sehat’ secara umum – tetapi apa yang penting bagi mata adalah penglihatan yang tajam, atau tunggal. Yesus sengaja menggunakan kata “kegelapan” di sini karena kegelapan adalah lambang kebutaan dalam Alkitab. Anda dapat menemukan hal ini di Mazmur 69:23 atau Kisah Para Rasul 13:11. Dalam Kisah Para Rasul 13:11, seorang tukang sihir coba mencegah Paulus dari memberitakan Injil kepada Gubernur Siprus. Akan tetapi, Paulus menghadapinya dengan tegas dan kebutaan menimpa tukang sihir tersebut. Alkitab mengatakan bahwa “kegelapan” (perhatikan kata itu!) meliputinya. Orang itu harus merentangkan tangannya dan meraba-raba mencari seseorang untuk menuntunnya. Ia tidak dapat melihat lagi. Itu merupakan satu peringatan bagi orang-orang yang berusaha untuk mencegah penyebaran Injil dan melawan kekuatan Tuhan. Tiga Cara Memahami MataKita ingin memahami apa yang Yesus maksudkan ketika Ia berbicara mengenai mata karena tentu saja Ia tidak berbicara tentang hal ini secara jasmani belaka, tetapi Ia ingin menyampaikan satu pelajaran rohani kepada kita. Setiap kata yang digunakan di sini dalam pengertian yang literal, herannya juga mengandungi pengertian yang rohani dalam Alkitab. Misalnya mata, mata mempunyai arti rohani yang penting dalam Alkitab. Mata sering digunakan dalam Alkitab bukan untuk menunjuk kepada mata jasmani, tetapi kepada mata rohani, yaitu kemampuan untuk melihat dan mengerti hal-hal rohani. Bahkan sekarang pun kita sudah terbiasa menggunakan kata ‘mata’ bukan untuk menunjuk pada mata jasmani, tapi mata intelektual kita. Ketika saya berkata, “Apa anda melihat maksud saya?” Bagaimana kita dapat melihat maksud? Tentu saya anda tidak dapat melihat dengan mata jasmani anda. Namun anda dapat melihatnya dengan pengertian anda, atau dengan intelek anda. Intelek anda bekerja layaknya mata. Oleh karena itu, apabila saya berkata, “Apa anda dapat melihat maksud saya?”, saya bukannya menanyakan kalau mata anda dapat melihat maksud saya, karena kata-kata bukanlah hal yang dapat dilihat oleh mata. Tetapi yang saya maksudkan ialah apakah akal anda, atau mata pikiran anda memahami apa yang saya katakan? Jadi pada umumnya ada tiga cara untuk memahami bagaimana kata ‘mata’ digunakan. Ada mata fisik, ada juga mata intelek, yang baru saya jelaskan. Anda melihat apa yang dikatakan orang dengan mata intelek. Anda mengerti apa yang dimaksudkan mereka. Dan yang terakhir, mata rohani yang memungkinkan anda melihat kebenaran rohani. Dengan mata rohani, anda melihat kemuliaan Allah. Di dalam Alkitab berkali-kali dikatakan bahwa mata rohani kita telah dibuka dan sekarang kita dapat melihat. Paulus ketika ditugaskan untuk memberitakan Injil, ditugaskan untuk membuka mata orang-orang buta. Bukannya membuka mata jasmani mereka, (itu akan ia lakukan dari waktu ke waktu juga), tetapi untuk memampukan mereka mengerti Firman Allah. Ingatlah juga ketika mengutip perkataan Yesaya, Tuhan Yesus mengumumkan bahwa pelayananNya adalah untuk membuka mata orang-orang buta. Ia tidak menunjuk pada mata jasmani, tapi menunjuk pada pengertian rohani. Begitu juga dalam Efesus 1:18, misalnya, kita membaca perkataan Paulus kepada jemaat di Efesus bahwa “Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah terkandung dalam panggilanNya“. Mata hati anda telah dibuka. Inilah intinya. Banyak orang tidak memahami Injil, bukan karena mereka bodoh, tetapi karena mereka tidak mempunyai penglihatan rohani. Mereka buta secara rohani, maka mereka tidak mengerti perkara-perkara rohani. Itulah yang Yesus ingin katakan kepada kita, yaitu untuk mengerti mengapa beberapa orang dapat melihat, sedangkan beberapa orang tidak; mengapa seseorang dapat melihat keindahan dan kemuliaan Kristus, sedangkan seorang yang lain tidak dapat melihatnya. Orang tersebut tidak tahu apa yang begitu menggairahkan anda, karena ia tidak dapat melihat apa-apa. Saya kira kita mulai mengerti apa yang dimaksudkan Yesus. Mata yang bekerja dengan baik harus melihat dengan tajam. Tidak ada penglihatan yang terpecah. Tidak ada penglihatan yang kabur. Tetapi secara rohani, apakah artinya semua ini? Kita temukan bahwa kata ‘tunggal’ itu digunakan dalam Perjanjian Lama untuk menunjuk kepada kesatuan hati. Ini sangatlah penting. Namun ada satu hal lagi saya ingin anda mengerti, yaitu sebagaimana mata bagi tubuh, demikian jugalah roh manusia bagi jiwanya. Ini dapat ditemukan dalam Amsal 20:27, yang berbunyi “Roh manusia adalah pelita Tuhan“. Itulah kunci untuk memahami bagian dari ajaran Tuhan ini. Sebagaimana mata bagi tubuh, demikian pula roh manusia bagi jiwanya. Sebagaimana mata berguna bagi tubuh, demikian pula akal (intelek) manusia berguna bagi kemampuannya dalam mengerti sesuatu. Adalah penting untuk memahami bahwa Yesus tidak berbicara mengenai pengertian intelektual. Ia berbicara tentang pengertian rohani. Keduanya sangatlah berbeda. Anda hanya dapat melihat hal-hal rohani dengan roh anda, sama halnya dengan mata jasmani anda hanya dapat melihat hal-hal jasmani. Akal (Intelek) anda melihat hal-hal intelektual dan roh anda melihat hal-hal rohani. Masing-masing punya fungsi tersendiri. Saya tidak dapat menggunakan mata saya untuk melihat hal-hal intelektual maupun kebenaran rohani dari Tuhan. Anda pun tidak dapat menggunakan mata intelek anda jika anda buta terhadap hal-hal jasmani. Akal anda adalah mata untuk melihat kebenaran intelektual. Anda tidak dapat sembarangan menukarnya dan berkata, “mata saya tidak berfungsi dengan baik, saya rabun jauh, jadi saya akan menggunakan mata intelektual saya untuk melihat”. Gampang sekali jadinya jikalau anda dapat melakukannya, jikalau anda mampu menukar fungsi mata tersebut. Masing-masing mata punya fungsi sendiri-sendiri. Anda mungkin sudah punya penglihatan jasmani, dan juga penglihatan intelektual, tapi mungkin anda tidak punya penglihatan rohani, dan inilah yang Tuhan Yesus bicarakan. Anda mungkin orang terpandai di dunia, tetapi secara rohani anda bisa jadi sama butanya dengan kelelawar. Apakah anda sadar akan hal itu? Anda mungkin punya penglihatan jasmani yang bagus, tetapi anda terlalu bodoh sehingga tidak dapat mengerti kebenaran intelektual sama sekali karena pikiran anda tidak mampu menangani kebenaran intelektual tersebut. Atau mungkin seorang yang lain parah rabun-jauhnya, namun ia mampu mengerti kebenaran intelektual, karena pikirannya tajam. Mata pikirannya sangat tajam. Semua ini haruslah anda mengerti untuk menangkap ajaran Tuhan supaya anda mengerti apa yang Tuhan Yesus katakan kepada kita dengan jelas. Kemampuan Untuk Fokus Terhadap Hal-Hal RohaniSekarang, kita dapat melihat mengapa ada hubungan perbandingan di antara ketiga hal tersebut. Anda dapat menggunakan salah satunya sebagai perbandingan atas yang lain karena ketiganya sejajar, maka dari itu ketiganya bisa digunakan sebagai perbandingan. Kita menyadari sekarang bahwa mata jasmani hanya dapat melihat dengan tajam dan jelas kalau pandangannya tunggal. Inilah kata yang sangat penting disini: ‘tunggal’. Demikian pula secara rohani, jika anda ingin melihat sesuatu secara jelas, penglihatan rohani anda haruslah juga tunggal. Kata ‘tunggal’ kalau diterapkan dalam pengertian rohani berarti pengabdian (devosi) yang tak terbagi-bagi, perhatian yang tak terbagi-bagi, dan kemampuan untuk berfokus tajam pada hal-hal rohani. Beberapa orang mempunyai penglihatan rohani, tetapi masih begitu kabur. Mereka mengerti sedikit namun belum sepenuhnya mengerti. Mereka sepertinya sedikit kebingungan. Mereka kelihatan mengerti, tetapi saat anda menanyai mereka lebih jauh, mereka tidak mengerti. Mereka memakai pernyataan-pernyataan dan kutipan-kutipan yang diucapkan banyak orang Kristen dan karena mereka memakai kutipan tersebut, mereka pikir mereka sudah mengerti. Saat anda menanyai mereka lagi secara saksama dan menginterogasi mereka, ternyata mereka tidak mampu menjawab. Mereka tidak terlalu mengerti bahkan ajaran-ajaran dasar yang seharusnya diketahui. Mereka tidak mengerti apa artinya Iman. Mereka tidak mengerti mengapa Yesus harus mati. Mereka tidak mengerti pertanyaan-pertanyaan penting ini. Mereka juga tidak mengerti mengapa sangat penting bagi orang Kristen untuk hidup dalam kuasa Roh. Mereka pikir semua ini sudah mereka pahami, tapi nyatanya tidak. Jika terang yang ada padamu itu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu! Pastikan kalau terang yang anda miliki itu memang benar-benar terang; dan apa yang anda pikir anda lihat dengan jelas, anda memang melihatnya dengan jelas. Tiada yang lebih buruk dari penipuan terhadap diri sendiri, atau berjalan di dalam kegelapan, namun berpikir kita berjalan dalam terang. Jadi penglihatan tunggal tentunya adalah lawan dari penglihatan yang terbagi. Pandangan tunggal tidak menyilang atau juling. Mata menyilang adalah kalau kedua mata melihat ke tengah-tengah dan juling adalah kalau kedua mata melihat ke samping. Beberapa orang punya masalah ini dan kita janganlah mentertawakan atau mengolok-olok mereka. Mereka adalah orang-orang yang malang. Saya tahu bahwa kelainan ini dapat diatasi dan kita merasa senang karena kelainan tersebut dapat dibetulkan melalui operasi. Masalahnya kalau persoalan ini tidak dibetulkan, maka mata yang satu melihat ke arah ini, sedangkan yang satunya lagi ke arah sana. Kita tak tahu kalau mereka melihat ke arah kita atau tidak, bingung jadinya! Saya sering bertanya-tanya saat Tuhan melihat kita, apakah Ia tahu kita melihat ke arahNya atau tidak, karena mata kita yang satu melihatNya, sedangkan mata yang lain melihat ke arah dunia. Dalam situasi seperti ini, apa yang anda alami? Anda mengalami penglihatan ganda rohani! Saya jamin tidak ada orang Kristen yang satu matanya melihat Tuhan, sedangkan mata yang satu lagi melihat dunia, dapat melihat hal-hal rohani secara jelas. Tidak mungkin anda dapat melihat dengan jelas seperti ini. Hanya jika seluruh perhatian anda terpusat pada Tuhan, maka pandangan anda menjadi tunggal. Hanya jika saya tidak melihat hal-hal yang lain selain Yesus, saya dapat melihat kebenaran rohani. Tanyailah diri anda sekarang, seperti apakah penglihatan anda sekarang? Apakah pandangan anda terpusat pada Yesus? Ataukah terpusat sedikit pada Yesus dan sedikit di sana-sini, sehingga anda tidak dapat melihat apa-apa? Penglihatan anda kabur atau bingung dan itu merupakan suatu masalah bagi banyak orang Kristen. Jadi rahasia pertama tentang penglihatan rohani adalah bahwa anda harus fokus seutuhnya pada Tuhan jika anda ingin melihat dengan jelas dalam kehidupan rohani anda. Jika anda ingin melihat kemuliaan Kristus, maka janganlah mendua hati. Orang yang mendua hati tidak dapat melihat apapun dengan jelas. Lebih ngeri dari itu: ketika anda berdoa, Tuhan tidak akan menjawab. Saya mengatakan hal ini atas wewenang dari Alkitab, bukan wewenang saya sendiri. Ketika anda berdoa dengan penglihatan yang terbagi-bagi, Tuhan tidak akan menjawab. Ini dapat kita baca dalam Yakobus 1:8 di mana Yakobus berkata, “orang yang mendua hati janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan“. Jika orang itu berdoa, takkan ada jawaban dari Tuhan, karena dia terombang-ambing dalam semua jalan hidupnya. Hanya orang yang berpikiran tetap, orang yang sepenuhnya taat akan Tuhanlah yang doanya dijawab. Tetapi orang yang mendua hati tidak akan menerima apa-apa. Tuhan tidak mau mendengarkan orang macam ini. Jika doa anda tak terkabulkan, sebaiknya anda menanyai diri anda: Apakah anda taat sepenuhnya pada Tuhan? Apakah pandangan anda terfokus pada Dia? Ataukah anda masih mencoba main-main, melayani dua Tuan, dimana satu kaki berada di Kerajaan Allah, sedangkan kaki yang satu lagi di dunia? Anda tak boleh berbuat semacam itu. Tuhan tidak menerima orang seperti itu. Saya sudah sering kali memperingatkan orang di dalam pertemuan, konferensi, dimanapun juga bahwa hanya ada satu jenis orang Kristen yang diterima oleh Tuhan, yaitu orang Kristen total – seorang yang berkomitmen total pada Allah. Orang yang terbagi hatinya tidak akan diterima oleh Allah. Jika dia berdoa, Tuhan tidak mendengarkan. Apa gunanya jadi orang Kristen jika Allah tidak berbicara dan mendengarkan kita.? Karakter Yang Rumit Mempengaruhi Penglihatan RohaniHal kedua yang perlu kita ketahui tentang kata ‘tunggal’ sesuai dengan penggunaan aslinya adalah sebagai berikut: kata ini juga berarti sederhana. Apa yang tunggal biasanya juga sederhana. Sederhana berarti tidak rumit, tidak tercampur aduk, tidak palsu, tidak membingungkan dan tidak sulit untuk dimengerti. Apakah anda tipe orang yang rumit? Apakah iman anda terpusat hanya pada Tuhan? Jikalau anda mempunyai penglihatan yang terbagi, segalanya menjadi sangat rumit. Anda harus memilih-milih hal yang baik dari yang jahat. Banyak orang Kristen yang terlihat bingung. Kebingungan itu disebabkan oleh kerumitan karakter. Mereka mendapati segala-galanya amat rumit. Mereka tidak dapat memutuskan mana yang baik dan mana yang salah. Segalanya menjadi sangat rumit bagi anda. Kadang-kadang ada orang bertanya pada saya. Sepertinya pertanyaan yang diajukan itu gampang sekali, tetapi tampaknya bagi mereka sangat sulit. Alasannya bukan karena mereka bodoh, tetapi karena mata rohani mereka tidak terfokus. Mereka bikin bingung diri mereka sendiri. Mereka melihat satu hal, lalu mereka melihat hal yang lain. Mereka tidak tahu mana yang benar karena penglihatan mereka tidak tajam. Ini ada kaitannya dengan karakter kita, yaitu tidak rumit. Orang Kristen yang taat bukanlah orang yang rumit. Ia adalah orang yang terus terang. Segala-galanya jelas bagi dia. Orang seperti ini, pendiriannya sangat jelas. Tetapi orang Kristen yang mendua hati sangat rumit. Anda tidak tahu apa pendiriannya. Orang tersebut terlalu campur aduk pikirannya. Saya mohon kepada setiap orang Kristen agar belajar untuk tidak menjadi orang yang rumit. Tahukah anda bahwa hampir mustahil bagi dua orang yang rumit untuk menjalin persahabatan? Kadang-kadang susah sekali mengerti saudara-saudara kita terutama yang berasal dari Hong Kong. Mereka sangat rumit. Saya harap mereka bisa lebih sederhana seperti saya. Saya orangnya sederhana. Pikiran yang rumit tidak saya mengerti. Mereka mengucapkan sesuatu yang tidak mereka maksudkan. Anda pikir mereka memaksudkannya lalu anda berpegang pada kata-kata mereka dan mereka jadi tersinggung. “Hei, apa salahku?” Mereka mengatakan sesuatu dan anda berpegang pada kata-kata mereka dan ternyata mereka tidak memaksudkannya. Misalnya, jika anda ingin lebih banyak nasi, janganlah berpura-pura dan berkata, “Tidak, tidak, aku tak mau lebih banyak nasi”. Namun demi kesopanan kita berkata, “Tidak, tidak, aku tidak mau lagi.” “Makanlah sedikit lagi” “Baiklah, baiklah, sedikit lagi.” Mengapa tidak katakan saja, “Tentu saja! Bagus! Bagus! Aku suka nasi ini!” Biar kami tahu apa pendirian anda. Pada akhirnya, anda tidak tahu apakah orang itu semata-mata ingin tampak sopan. Apakah ia memaksudkan kata-katanya? Saya tidak tahu berapa kali saya telah mencoba untuk mengetahui apakah perkataan yang diucapkan seseorang itu ikhlas atau tidak. Marilah kita menjadi orang yang lebih simpel. Sebagai orang Kristen, kita harus jujur satu dengan sama lain. Kita tidak perlu bermain “catur” satu sama lain, bermain siasat, “Apa saya telah membuat langkah yang benar? Apa maksud dia? Apa yang dinyatakan secara tidak langsung dengan pernyataan tersebut?” Ah! Begitu rumit sekali. Beberapa orang tampaknya dibesarkan seperti itu. Mereka telah menjadi “ahli-ahli catur”. Saya yakin mereka dapat mengalahkan saya dalam permainan catur kapan pun. Ketika anda mengucapkan sesuatu, mereka akan berkata, “Apa sih dibalik pernyataan itu?” walaupun saya tidak bermaksud apa-apa. Namun mereka yakin ada sesuatu di balik kalimat yang anda ucapkan, “Tidak ada orang berbicara dengan begitu sederhana, pasti ada sesuatu di balik pernyataan itu.” Mereka tidak dapat bayangkan kalau anda dapat mengatakan sesuatu yang tidak mengandungi maksud lain di baliknya. Inilah yang membuat persahabatan dengan orang seperti ini mustahil. Saya benar-benar tidak mengerti beberapa orang. Saya putus asa karena saya tidak dapat memahami mereka. Mereka mengatakan sesuatu namun ternyata mereka tidak memaksudkannya. Ya ampun! Di gereja kita harus belajar bahwa orang yang rohani adalah orang tidak rumit. Katakan saja apa yang anda maksudkan, dan katakannya dengan kasih, agar kita semua tahu apa pendirian masing-masing. Begitulah sifatnya seorang yang rohani. Bukankah baik karena kita dapat datang kepada Tuhan Yesus tanpa perlu “bermain catur” denganNya? Bayangkan kalau kita perlu “bermain catur” dengan Yesus, saya tidak tahu bagaimana saya bisa menang. Kita pasti akan selalu kalah dan Ia pasti akan menang terus. Betapa senangnya kita, karena kita bisa datang kepada Tuhan Yesus dan kita tidak perlu menerka-nerka apa Ia punya maksud lain kalau Ia mengucapkan sesuatu. Hubungan anda dengan Dia bisa terus terang, jujur dan penuh kasih. Jadi mari kita waspada terhadap karakter yang rumit ini. Kemurahan Hati Dengan KekayaanYang ketiga, kata Yunani tersebut juga berarti ‘murah hati’, atau ‘baik hati’. Ini menarik sekali. Jika kita menerapkannya ke dalam dunia rohani, sangat mudah untuk dimengerti. Jika mata anda hanya tertuju kepada Allah, dan bukan kepada Mamon, anda pasti akan bermurah hati dalam menggunakan Mamon tersebut. (Mammon artinya kekayaan, uang atau harta milik.) Jika Allah lebih berarti bagi anda dari uang, maka jelaslah anda tidak akan berpegang pada uang. Anda akan berpegang pada hal yang menurut anda lebih berarti. Anda menjadi sangat murah hati dengan benda-benda duniawi, jika Allah sudah mengubah anda dan mata anda tertuju kepadaNya. Mata yang tertuju kepada Allah adalah rahasia kemurahan hati. Saya perhatikan bahwa seorang manusia Allah memang selalu seperti itu. Karena mata mereka terpusat kepada Allah, mereka tidak tertarik dengan kekayaan dunia ini. Mereka tidak akan mengambil kekayaan tersebut karena mereka tidak tertarik. Saya merasa terkesan dengan Wesley, yang merupakan seorang manusia Allah yang besar. Ketika ia mulai berkhotbah untuk pertama kalinya di sebuah gereja kecil, ia hanya menerima 25 shilling sebulan pada masa itu. Apabila gereja tersebut bertumbuh lebih besar, gajinya meningkat, tetapi ia masih menggunakan gajinya terdahulu. Ia tidak perlu lebih, sehingga sisa gajinya ia kembalikan untuk dipergunakan dalam pekerjaan Tuhan. Ketika ia meninggal, seluruh harta miliknya hanya satu pound sekian, sedikit lebih besar dari gaji yang biasa diterima per bulannya. Ia tidak punya simpanan apapun, semuanya telah habis. Ia tidak mengumpulkan harta di dunia. Kita mengumpulkan harta di dunia karena mata kita satunya melihat pada dunia, yang satunya lagi pada Tuhan. Mata kita tidak sepenuhnya terpusat pada Tuhan. Kemuliaan Tuhan belum menguasai hati kita, dan karena itu kita masih berpegang pada dunia ini. Anda akan mendapati orang-orang saleh pada umumnya sangat murah hatinya. Kadang-kadang begitu murah hati sehingga kita mengalami masalah. Setiap kali saya keluar dengan saudara saya, William atau Pendeta Yu, saya selalu merasa risih. Di setiap toko, kami seperti orang-orang gila karena kami selalu berebut-rebut untuk membayar. Hal ini terjadi bukannya karena adat sopan santun orang Cina. Saya tidak mau ia membayar karena saya tahu ia hanya punya sedikit uang. Sebaliknya, ia menganggap keperluan saya lebih besar dari keperluannya, karena itu ia tidak mau saya membayar. Makanya kami tidak habis-habisnya berebut-rebut di sana. Kadang-kadang ia memakai tipu muslihat, supaya ia yang dapat bayar. Suatu hari ia pergi ke warung makan dengan saya. Saya berkata, “kamu tidak akan bayar, kan?” Secara mengejutkan dan dengan polosnya ia berkata, “Ok! Ok!” sambil memberikan dompetnya kepada saya. Saya pikir, “Ini lucu, aneh sekali!” Jadi saya masukkan dompetnya ke dalam saku celana saya. Saya pikir kali ini saya merasa sedikit lega. Tetapi sesampainya di kasir apa yang terjadi? Ternyata ia sudah bayar. Anda tahu apa yang dia lakukan? Ia mengambil uangnya dari dompet, menaruhnya ke dalam saku celananya, lalu memberikan dompet yang kosong itu kepada saya. Sungguh suatu usaha agar ia yang membayar. Dan saya perhatikan bahwa manusia Allah selalu seperti itu, bukan karena mereka mau pamer, tetapi karena mereka ingin merasakan sukacita dalam membantu orang lain. Anda menjadi murah hati, kalau mata anda terpusat kepada Allah. Ini bukan berarti anda perlu memberi kepada orang yang sudah kaya. Kita tidak usah bermurah hati kepada orang kaya, karena mereka sudah punya lebih dari cukup. Mengapa menyusahkan diri untuk memberi kepada mereka? Kepada orang miskinlah kita perlu bermurah hati. Kita tidak perlu mengesankan orang kaya dengan kemurahan kita. Mereka boleh saja menganggap kita pelit, tidak apa-apa. Mereka sudah punya lebih dari cukup, tapi orang yang perlu kita bantu adalah orang miskin. Jika anda memberi sesuatu kepada orang yang berada, barangkali mereka akan berkata, “apa ini?” Tetapi jika anda memberikan benda yang sama kepada orang miskin, wow, mereka menganggapnya begitu berharga. Jadi kenapa tidak berikan saja kepada orang miskin? Biarkan orang kaya membantu diri mereka sendiri. Itulah prinsip saya. Dan karena mata kita tertuju kepada Allah, maka penglihatan kita menjadi jelas. Perhatikan ini: karakter anda menjadi tulus, tidak rumit, mudah dimengerti, tidak saling memperdaya, tidak mempergunakan teknik psikologis untuk saling menguasai. Saya diberitahu bahwa kesenian diplomasi adalah mempengaruhi orang agar mau melakukan apa yang kita mau dan membuat mereka menyukainya. Mereka pikir mereka melakukan apa yang mereka ingin lakukan, tetapi pada kenyataannya, mereka melakukan apa yang kita ingin mereka lakukan. Saya diberitahu bahwa itulah puncaknya kesenian psikologi jika diterapkan secara praktis. Kita bisa saja berbuat seperti itu, kita susun tipu daya untuk membuat orang mau melakukan apa yang kita mau dan membuat mereka percaya bahwa itulah yang ingin mereka lakukan. Oh! Begitu cerdik, namun di mata Tuhan, itu suatu kebodohan! Kita harus belajar untuk memfokuskan mata kita kepada Tuhan, supaya karakter kita menjadi sederhana dan kemudian kita menjadi murah hati dengan benda-benda duniawi, karena kita sekarang sudah mengenal Allah. Ketika kita baca Mazmur 23, “Tuhanadalah gembalaku, tidak akan kekurangan aku“, apakah anda mempercayainya atau tidak? Saya penasaran apa ada orang Kristen yang memakai kalimat yang tidak mereka percayai? Itulah yang disebut orang Kristen yang rumit. Itulah penglihatan terbagi, yaitu menggunakan kata-kata tanpa memaksudkannya. Jika anda percaya kalimat tadi, katakanlah, kalau tidak, ya tidak usah dikatakan. “Aku tidak akan kekurangan,” baik jasmani maupun rohani, kita dapat melihat betapa benarnya hal tersebut. Hidup Dalam Penyerahan Penuh Kepada TuhanYang keempat, kata ‘tunggal’ itu juga bermakna ‘keseluruhannya’ atau ‘sepenuhnya’. Jika mata kita yang satu melihat ke sini, yang lain ke sana, anda tidak dapat melihat seluruhnya ke satu arah pada waktu yang sama. Pandangan anda terbagi. Tetapi apa yang tunggal itu ‘menyeluruh’, yaitu sepenuhnya terfokus dalam satu arah. Ini sangat penting dan inilah artinya nas ini. Dalam kedua nas ini, anda dapat menemukan kata ‘seluruh’ – “seluruhnya akan terang“. Dalam Lukas 11:36 kita baca, “jika seluruh tubuhmu terang dan tidak ada bagian yang gelap, maka seluruhnya akan terang, sama seperti apabila pelita menerangi engkau dengan cahayanya“. Jadi, orang yang berpenglihatan tunggal adalah orang yang seluruhnya dan sepenuhnya mengarah kepada Tuhan. Saya berdoa kepada Tuhan agar setiap orang Kristen di gereja ini menjadi orang Kristen yang total, orang Kristen yang matanya seutuhnya terfokus pada Tuhan, agar dalam tahun yang datang anda tidak menderita penglihatan terbagi, yang mana ketika anda berdoa, Tuhan tidak mau mendengarkan; anda hidup dalam kebingungan dan melarat. Keuntungan rohani apa yang anda dapatkan? Saya menyarankan kepada anda supaya sebaiknya anda memutuskan apakah penglihatan anda diarahkan seutuhnya kepada Tuhan, atau seutuhnya kepada dunia. Tidak ada hal yang lebih buruk daripada keberadaan yang tidak tentu – di sini tidak, di sana juga tidak. Apa gunanya hidup seperti itu? Setidaknya kalau anda mau mati, nikmatilah dulu dunia ini sebelum mati. Makanya pusatkanlah mata anda pada dunia seutuhnya! Jangan berkompromi! Putuskan apakah Tuhan seutuhnya atau dunia seutuhnya! Jika anda mau menikmati dunia, silahkan! Anda masih mempunyai 15 atau 20 tahun. Akhirnya, anda akan turun ke dunia orang mati juga. Anda akan turun ke neraka. Buatlah pilihan anda: nikmatilah 15 tahun yang sisa itu dan tanggung akibatnya selama kekekalan. Setidaknya anda menikmati dunia ini. Betapa sengsaranya orang yang satu matanya di sini, satu di sana! Hidupnya berakhir di tempat yang sama seperti orang yang pertama, yaitu di neraka. Ia bahkan tidak mendapat 15 tahun masa kesenangan duniawi. Saya pikir ini bukan penalaran yang baik. Saya tidak yakin orang seperti ini tahu bagaimana mengatur kehidupannya. Bagi saya, saya akan memilih salah satu: sepenuhnya mengabdi kepada Allah atau sepenuhnya mengabdi kepada dunia. Maka dari itu, tentukanlah pilihan anda! Tetapi saya tidak berniat untuk mengabdi kepada dunia. Anda juga tentukan pilihan anda. Mengapa menjalani tahun-tahun ke depan dalam kebingungan rohani? Apa gunanya? Anda tidak tenang, dan tidak ada sukacita. Mengapa susah-susah menyebut diri anda orang Kristen? Apa yang anda capai? Apa yang anda lakukan dalam doa? Tidak ada gunanya. Segala-galanya atau tidak sama sekali. “Jika seluruh tubuhmu terang dan tidak ada bagian yang gelap“, inilah yang disebut orang Kristen. Tidak ada bagian yang gelap karena terang dari Allah bersinar sepenuhnya atas kita. Kita seharusnya seperti itu! Itulah kehidupan yang harus kita jalani. Apabila kita dipenuhi dengan terang, kita akan menjadi terang. Yesus berkata: “Kamu adalah terang dunia“. Bagaimana kita menjadi terang? Kita menjadi terang saat kita dipenuhi dengan terang. Tidak ada bagian dari kita yang gelap. Mengapa ada banyak orang Kristen yang tidak dapat memberi kesaksian? Mereka pikir bersaksi berarti mencari orang lalu berbicara kepada mereka. Kita seharusnya bersaksi melalui kehidupan kita. Bagaimana kita bersaksi melalui kehidupan kita? Kita bersaksi melalui kehidupan apabila seluruh tubuh kita dipenuhi dengan terang Allah. Jadi perhatikan hal ini baik-baik. Apakah anda dipenuhi dengan terang? Tanyalah diri anda dengan jujur. Atau masih ada bagian yang dipenuhi oleh kegelapan? Adakah bagian yang masih dipenuhi dosa? Adakah bagian yang penuh dengan kebingungan rohani? Adakah bagian yang tidak dimiliki Tuhan? Biarkan saya mengatakannya sekali lagi: Tuhan tidak akan menerima anda seperti ini. Allah hanya menerima orang yang total, yang sepenuhnya menyerahkan dirinya kepadaNya. Saya ingin mengatakan sekali lagi bahwa menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Allah, bukan berarti anda harus bekerja full-time untuk melayani Allah. Kita akan berbicara tentang pelayanan full-time lain kali setelah anda belajar dulu untuk mempersembahkan dirimu sepenuhnya kepada Allah baik itu di sekolah, di tempat kerja, di universitas, atau dimana saja. Menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah bukan bermaksud kita harus hidup terasing. Orang yang rohani tidaklah terpisah dari kehidupan sehari-hari dan dari kenyataan yang ada. Tidak! Saya mengikuti berita setiap hari. Saya mengamati segala yang terjadi di dunia karena orang yang rohani tidak berkhayal dalam dunia asing. Ia berada di dunia ini, bukan di dunia akan datang, untuk berfungsi sebagai terang bagi dunia ini. Ia berada di sini untuk melakukan suatu pekerjaan bagi Allah. Kita tidak dapat melakukan tugas tersebut kalau kita tidak tahu apa yang terjadi di dunia ini. Saya terkejut waktu mengetahui beberapa orang Kristen yang tidak mendengar berita, mereka tidak pernah membaca surat kabar, mereka sama sekali tidak tahu apa yang terjadi di dunia ini. Kita tidak boleh hidup seperti itu di dunia ini. Setiap orang Kristen hidup dalam dunia yang nyata. Kita harus berfungsi sebagai terang di sini dan pada masa kini. Itulah tugas kita. Bagaimana kita dapat berfungsi sebagai terang? Itu terjadi apabila kita dipenuhi dengan terang, yaitu saat terang Allah mengalir ke dalam hati kita karena kita memusatkan perhatian kepadaNya. Inilah rahasia penglihatan rohani. tugas tersebut kalau kita tidak tahu apa yang terjadi di dunia ini. Saya terkejut waktu mengetahui beberapa orang Kristen yang tidak mendengar berita, mereka tidak pernah membaca surat kabar, mereka sama sekali tidak tahu apa yang terjadi di dunia ini. Kita tidak boleh hidup seperti itu di dunia ini. Setiap orang Kristen hidup dalam dunia yang nyata. Kita harus berfungsi sebagai terang di sini dan pada masa kini. Itulah tugas kita. Bagaimana kita dapat berfungsi sebagai terang? Itu terjadi apabila kita dipenuhi dengan terang, yaitu saat terang Allah mengalir ke dalam hati kita karena kita memusatkan perhatian kepadaNya. Inilah rahasia penglihatan rohani. Dosa Menyebabkan Kebutaan Rohani Lukas 11:36 berbunyi seperti ini, “Jika kamu berpusat sepenuhnya pada Allah, maka tidak ada bagian yang gelap. Terang akan bersinar atas dirimu dan menjadikan kamu terang”. Tetapi sudahkah anda memiliki penglihatan rohani itu? Banyak orang berkata, “Aku akan jadi orang Kristen yang hebat, kalau ada terang bersinar atasku. Lalu aku akan mendapat penglihatan rohani”. Itu urutannya salah saudara-saudara! Urutannya bukan seperti itu. Pertama, terang Allah memang sudah ada. Anda harus mengalihkan perhatian anda seluruhnya kepada Dia. Kemudian terangNya bersinar atas kita dan menerangi kita. Habis itu baru kita mendapat penglihatan rohani. Penglihatan rohani tersebut sedang menunggu kita! Kita tidak perlu menunggu untuk mendapatkannya. Saat ini juga Allah siap mengalirkan terangnya kepada kita. Kita tidak perlu menunggunya untuk datang. Begitu pula bagi orang non-Kristen. Mata anda gelap, anda buta secara rohani. Mengapa? Karena dosa. Selama ada dosa dalam hidup anda, anda takkan dapat melihat dengan jelas. Bukannya karena anda bodoh, tetapi karena ada dosa dalam hidup anda, karena ada keegoisan dan kesombongan dalam hidup anda, sehingga anda tidak mampu melihat. Datanglah kepada Yesus dan Ia akan membuka mata anda, sehingga anda dapat mengerti hal-hal rohani. Sudah banyak kali saya menyaksikan sukacita orang yang dulunya buta rohani, tapi mereka datang pada Tuhan. Mereka berlutut dihadapanNya dan berkata, “Tuhan aku buta sekali! Aku mengakui semua dosa-dosaku, bukalah mataku sehingga aku dapat melihat!” Dan Tuhan menjamah mereka, membuka mata mereka dan mereka dipenuhi dengan terang. Mereka berkata kepada saya, “Hal-hal yang aku tidak mengerti dulu, dapat aku mengerti sekarang. Apakah aku bertambah pintar?” Saya jawab, “Tidak! Anda tidak bertambah pintar.” Jangan mulai merasa bangga sekarang. Hal tersebut terjadi semata-mata karena Allah sudah membuka mata anda sehingga anda dapat mengerti banyak perkara rohani. Orang-orang tadi sangat senang karena mereka dapat mengerti hal-hal yang mereka tidak mengerti sebelumnya. Penglihatan rohani datang saat mata kita beralih kepada Allah dari dunia dan dari diri sendiri. Saya berdoa agar Tuhan menghapuskan dosa kita agar kita dapat berfokus secara total kepada-Nya. Yesus juga memberikan satu peringatan yang terakhir, yang sudah saya sebutkan sebelumnya, yaitu, “Jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu“. Begitu pula Lukas berkata, “Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan.”“Perhatikanlah!” berarti anda harus melakukan sesuatu. Dalam Lukas 11:35 Yesus berkata, “Berhati-hatilah! Aku tidak menjamin kalau terangmu akan selalu tetap terang. Kamu harus berhati-hati!” Mengapa? Karena mata kita bisa saja berpaling lagi ke tempat lain. Hati kita mungkin mulai mendua lagi. Mungkin mata kita pernah suatu ketika berfokus pada Tuhan, seperti murid-murid Yesus, tapi dunia menyeret dan menggoda kita, sehingga perhatian kita berpaling dari Dia lagi. Saudara-saudara, saya mohon kepada anda, jaga mata anda agar tetap terfokus pada Tuhan. Hati-hatilah karena dunia suka mempesonakan anda. Anda berkata, “Apa yang begitu berkilau itu tadi?” Lalu anda berbalik dan melihatnya, maka dunia sudah mendapatkan anda dan menguasai perhatian anda. Dunia ini penuh dengan hal-hal yang mempesonakan dan benda-benda kilau-kemilau yang sangat menarik. Anak-anak, kita dapat mengalihkan pandangan mereka dengan mudah. Ambil saja satu benda kecil yang mempesonakan, dan matanya langsung menempel pada benda itu. Kalau anda menggerakkan benda itu ke sini, matanya bergerak ke sini juga. Anda menggerakkannya ke sana, ia bergerak ke sana juga. Saya melihat banyak orang Kristen ditangkap dunia dengan cara yang sama. Dunia mempamerkan beberapa benda di hadapan mereka, langsung mereka jadi terlena. “Perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan“. Kalau tidak penglihatan sehat yang Allah berikan itu akan merosot lagi karena dosa. Jangan menganggap enteng hal ini! Jangan Biarkan Siapapun Alihkan Perhatian Kita Dari AllahSaya katakan ini khususnya kepada anak muda. Tetap fokuskan mata kalian pada Tuhan. Biasanya anak muda punya masalah dengan pacar kan? Orang tua punya masalah mereka tersendiri. Saya sudah lihat banyak anak muda yang hatinya taat dan berpusat pada Tuhan, sampai mereka punya pacar. Pada waktu malam, anda mimpi. Apa yang anda lihat dalam mimpi? Yesus? Bukan, anda melihat wajah pacar anda itu. Lalu saat anda bangun pagi, anda melihat wajah pacar yang cantik itu lagi, begitu pula pas mau tidur. Sepanjang hari anda membayangkan wajah pacar anda. Saat makan, anda melihat wajahnya. Saat membaca, anda terlihat wajahnya. Wajahnya terlihat di mana-mana. Saya tidak tahu mengapa mereka perlu mengalungkan foto pacar mereka, kalau wajahnya terbayang di depan mata setiap waktu. Anda tidak dapat melupakannya. Hati-hati! Tidak ada yang boleh mengambil perhatian kita dari Tuhan. Tidak seorangpun boleh! Pacarpun tidak boleh. “Tuhan! Mataku akan selalu memandang pada-Mu!” Suatu hari nanti, penglihatan akan pacarmu itu akan lenyap, dan anda akan ditinggalkan dalam kekosongan. Kosong! Penglihatan akan manusia akan lenyap. Tetapi penglihatan ilahi makin lama makin jelas dan jernih. Jangan biarkan siapapun mengalihkan pandanganmu dari Tuhan, saya mohon! Semenarik apapun orang itu, pandanganmu harus selalu ada pada Tuhan. Sepenuhnya! Seluruhnya! Anda berkata, “Nah, jika demikian halnya, aku tidak akan pernah berkawin sama sekali. Aku tidak akan pernah punya pacar karena aku tidak boleh ada imej yang lain dalam hatiku.” Tidak, tidak, tidak. Bukan itu maksud saya. Alkitabpun tidak pernah berkata seperti itu. Maksud saya meski pun kita perlu memperhatikan banyak hal di dunia ini, pastikan agar perhatikanmu selalu ada pada Yesus, bukan pada orang lain. Saya menceritakan kepada seseorang beberapa waktu yang lalu tentang seorang saudara yang hendak melayani Tuhan. Ia menikahi seorang gadis. Ia mengatakan kepada gadis itu bahwa ia mau melayani Tuhan dan ia menyetujuinya pada waktu itu. Sesudah saudara ini lulus dari pelatihan yang ia jalani dan sudah siap untuk melayani Tuhan, istrinya malah berubah pikiran. Saudara ini mengasihi istrinya, tetapi ia juga mengasihi Tuhan. Apa yang harus ia lakukan? Ia tidak tahu harus berbuat apa. Ia menjadi bingung dan terbagi dua. Penglihatannya terbagi dua. Ia memandang istrinya, tetapi ia juga memandang Tuhan. Ia mencintai istrinya, tapi ia mencintai Tuhan juga. Dia terperangkap di tengah-tengah. Apa yang harus ia lakukan? Saudara yang malang ini seperti kapal karam, hancur secara rohani. Nah, apa yang akan saya lakukan? Saya akan mengatakan dengan terus terang. Tidak kira seberapa saya sayang kepada seseorang, kalau ia menjadi penghalang antara saya dengan Tuhan, maka malang bagi dia. Jika seseorang membujuk saya untuk tidak mengikuti Tuhan, maka malang sekali bagi dia. Saya tidak mau persahabatan semacam itu. Jika ada orang yang berusaha mengalihkan perhatian saya dari Tuhan, seberapa menariknya orang tersebut, orang itu harus pergi. Tuhan adalah segalanya bagi saya. Ialah yang mati bagi saya. Tidak ada orang lain yang mengasihi saya seperti Tuhan. Saya tidak akan mau dibohongi dan membiarkan seseorang yang lain mengambil kasih saya dari Tuhan. Tetapi selama seseorang tidak menghalangi jalan saya dengan Tuhan, saya akan mengasihi orang itu sebagaimana Tuhan ingin saya mengasihi. Saya akan mengasihi orang itu dengan kasih yang tidak pernah diberi oleh orang lain di dunia ini. Tetapi Tuhan akan selalu menjadi penglihatan dan terang saya. Kiranya Tuhan berbicara kepada hati kita masing-masing dan memberi kita penglihatan rohani, sehingga mata kita menjadi tunggal, supaya karakter kita menjadi tidak rumit, supaya kita menjadi murah hati terhadap orang-orang yang memerlukan dan kepada gereja secara keseluruhan dan supaya kita dapat sepenuhnya menyerahkan hidup kita. … .. .SALAM KEPEKAAN. .. … SUMBER: http://www.cahayapengharapan.org
0 notes
alva120693 · 5 years ago
Text
Hiduplah Dalam-Nya & Jangan Gila Akan Kehormatan/Nama Baik
Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya. Yohanes 7:18 TB Salah satu pengalaman terbesar sepanjang sejarah yang dapat kita petik dari berbagai tokoh-tokoh rohaniawan/wati yang baik dan yang tanpa memikirkan kepentingan diri snediri dan telah menjadi buah teladan di mana kita harus mencontohinya. Mother Teresa. Bunda Teresa, dikenal sebagai Santa Teresa dari Kalkuta oleh Gereja Katolik setelah dikanonisasi. Selama lebih dari 47 tahun, ia melayani orang miskin, sakit, yatim piatu dan sekarat, sementara membimbing ekspansi Misionaris Cinta Kasih yang pertama di seluruh India dan selanjutnya di negara lain. Setelah kematiannya, ia mendapat gelar beata (blessed dalam bahasa Inggris) oleh Paus Yohanes Paulus II dan diberi gelar Beata. https://id.wikipedia.org/wiki/Bunda_Teresa Salah satu perkataan yang mengharukan bagi jiwa saya pada saat ia berkata “Aku adalah sebuah pencil di tangan-Nya” itu telah mengingatkan saya pada pergerakan dari setiap anak muda generasi di zama yang dipenuhi dengan ambisiusme yang haus akan kekuasaan, jabatan, dan kedudukan. Apabila kita mau mengikuti buah dari salah satu tokoh ini (Bunda Teresa) makan bukan sebuah hal yang mungkin untuk sebuah perubahan 5 tahun perkembangan dan pertumbuhan pada generasi kita secara tubuh, jiwa, & roh. Yesus sendiri telah mengatakan bahwa “anak manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani (Matius 20:28)”. Dapatkah kita melayani bagi kemuliaan Tuhan yang telah menetapkan suku & bahasa, budaya & tradisi, Negara & bangsa? Jangan kita membiarkan haus kekuasaan atau hal mencari nama baik/hormat menjadi tradisi dalam setiap lini kehidupan kita. Bangsa itu bermula dari laki-laki dan perempuan; dikembangkan dalam satu keluarga untuk melahirkan satu generasi dan dikembangkan lagi dalam satu negara atau bangsa dan kemudian menjadi dunia. Jikalau kita yang telah menetapkan standard kehidupan untuk hidup dalam budaya “siapa kuat dia yang menang” dan bukan untuk kemuliaan Tuhan maka hidup kita telah dituntun oleh dunia ini. Sebagai ayat referensi, bacalah: Matius 6:3 (Perbuatan baik itu janganlah diketahui oleh tangan kananmu) Kolose 3:2 (Janganlah bagi kita untuk mencari kekuasaan di bumi, tetapi carilah perkara yang ada di atas) Matius 6:33 (Utamakanlah Tuhan dalam aktivitasmu makan ia akan menambahkan apa yang baik bagimu) Yohanes 4:14 (Minumlah darah-Nya dan makanlah daging-Nya maka engkau tak akan haus ataupun lapar lagi) Yohanes 15:5 ( Tinggal dan hiduplah dalam-Nya)
0 notes
alva120693 · 5 years ago
Text
Keintiman Dalam Kekudusan
KEINTIMAN DALAM KEKUDUSAN (Melindungi Apa yang Berharga) Seks sebagai karunia. Seks telah ditakdirkan untuk menjadi bagian dari kehidupan, dan Allah sendiri yang menempatkan itu pada manusia maupun hewan. Namun, perilaku seksual manusia tentu berbeda dari perilaku seksual hewan. (Paling tidak, begitulah seharusnya!) Pada hewan, seks lebih sebagai sarana untuk berkembang biak yang dilakukan hanya berdasarkan naluri dan pengalaman. Sedangkan bagi manusia seks tidak semata-mata untuk menghasilkan keturunan, tetapi lebih dari itu adalah sebagai ungkapan cinta dan rasa keintiman. Seks pada manusia bukan saja untuk prokreasi tetapi juga rekreasi. Hanya pada hewan dikenal istilah “musim kawin” yang biasanya marak pada awal musim semi (tergantung habitat dan jenis hewan), sedangkan pada manusia seks bisa menjadi aktivitas sepanjang waktu. “Salah satu contoh terbesar dari kasih Allah bagi umat manusia dapat ditemukan dalam seksualitas manusia. Ini benar-benar suatu karunia yang mengagumkan dari Allah. Namun, seperti semua karunia yang telah diberikan kepada kita, itu tidak datang tanpa syarat. Artinya, itu bukan sesuatu yang kita bisa lakukan sesuka hati. Allah telah menetapkan aturan. Sesungguhnya, Dia sangat jelas: aktivitas seksual harus antara seorang suami dan istri, laki-laki dan perempuan, dan hanya dalam hubungan pernikahan. Apa pun di luar itu adalah dosa” [alinea pertama]. Seks adalah sebuah karunia Allah yang sakral dan sangat berharga, bagi manusia itu diberikan untuk mencapai maksud-maksud yang luhur demi kepentingan manusia itu sendiri. Seks itu indah, seperti kata sebagian orang, dan tidak sedikit manusia yang menjadi terobsesi dengan “keindahan seks” sehingga pikirannya selalu dikuasai oleh angan-angan seks. Dalam keadaan demikian, seks yang indah itu sangat mudah menjadi tindakan percabulan. Sangat ironis melihat seks sebagai karunia yang sakral dan berharga itu diperlakukan sebagai permainan, dalam perbuatan maupun percakapan. Seks bahkan telah menjadi bahan dan tema lelucon yang digemari oleh banyak orang. Firman Tuhan mengingatkan, “Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut saja pun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus” (Ef. 5:3; huruf miring ditambahkan). Soal hidup membujang. Tampaknya orang-orang Kristen di Korintus sempat memiliki pandangan yang keliru mengenai seks, menganggapnya sebagai suatu jerat yang membahayakan iman mereka sehingga lebih baik dihindari sama sekali. Lalu mereka menulis surat kepada rasul Paulus dan menyampaikan gagasan tentang hidup membujang bagi umat Tuhan, seperti sang rasul itu sendiri. Terhadap surat mereka itulah Paulus menjawab, “Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin, tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai istrinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri” (1Kor. 7:1, 2). Maksud rasul Paulus di sini ialah, hubungan seks tidak apa-apa selama itu dilakukan di antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang terikat sebagai suami-istri, tidak peduli seberapa sering pun mereka melakukannya. Bahkan, dia menambahkan bahwa bagi pasangan suami-istri seks merupakan kewajiban masing-masing terhadap pasangannya. “Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap istrinya, demikian pula istri terhadap suaminya. Istri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi istrinya” (ayat. 3, 4; huruf miring ditambahkan). Seks adalah berkat bagi pasangan suami-istri; seks adalah percabulan apabila menjadi promiskuitas (persetubuhan dengan siapa saja). Jadi, Paulus tidak pernah mengajarkan untuk tidak menikah yang bisa berarti melawan kehendak Allah mengenai perkawinan, melainkan dia sedang menanggapi gagasan tentang hidup membujang yang ditanyakan oleh jemaat Korintus. “Tetapi kalau ada seorang, yang tidak dipaksa untuk berbuat demikian, benar-benar yakin dalam hatinya dan benar-benar menguasai kemauannya, telah mengambil keputusan untuk tidak kawin dengan gadisnya, ia berbuat baik” (ay. 37). Hidup membujang atau pun menikah itu haruslah atas pilihan pribadi. (Baca juga 1Tes. 4:3-5.) Seks dan perzinahan. Dalam khotbah-Nya di atas bukit, Yesus menyinggung soal berzinah. “Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya” (Mat. 5:27, 28). Di sini kita melihat Yesus melakukan amplifikasi dan memperluas makna perzinahan. Jangankan berbuat, baru menginginkannya saja sudah berzinah. Kata asli yang diterjemahkan dengan memandang dalam ayat ini adalah βλέπω, blepō, sebuah kata-kerja yang dalam konteks ini berarti “mencermati dengan perasaan” atau juga “melirik sambil bermain mata.” Selanjutnya Yesus berkata, “Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, daripada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka” (ayat. 29). “Sulit membayangkan bagaimana Yesus bisa menyatakan amaran yang lebih keras lagi terhadap percabulan seperti yang diungkapkan dalam rangkaian ayat-ayat ini. Mencungkil mata anda? Memotong tangan anda? Jika ini yang diperlukan supaya jadi suci, maka hal itu pantas; kalau tidak maka anda berada dalam bahaya kehilangan hidup kekal anda”. Menulis kepada jemaat di kota Roma, rasul Paulus mengamarkan mereka tentang orang-orang yang sudah mengenal Allah dan mengetahui hukum-hukum-Nya tetapi kelakuan dan kehidupan mereka seperti orang-orang yang tidak mengenal dan mengetahui hukum Allah, baik karena melakukan penyembahan berhala maupun dalam perilaku seksual yang menyimpang. “Karena manusia berbuat yang demikian, maka Allah membiarkan mereka menuruti nafsu mereka yang hina. Wanita-wanita mereka tidak lagi tertarik kepada laki-laki seperti yang lazimnya pada manusia, melainkan tertarik kepada sesama wanita. Lelaki pun begitu juga; mereka tidak lagi secara wajar mengadakan hubungan dengan wanita, melainkan berahi terhadap sesama lelaki. Laki-laki melakukan perbuatan yang memalukan terhadap sesama laki-laki, sehingga mereka menerima pembalasan yang setimpal dengan perbuatan mereka yang jahat itu” ( Roma. 1:26-27 ). Apa yang kita pelajari tentang seks sebagai karunia Allah yang berharga? 1. Seks adalah suatu karunia Allah yang suci dan berharga bagi manusia, demi kepentingan manusia dan untuk melaksanakan maksud-maksud Allah dalam kehidupan manusia. Itulah sebabnya seks pada manusia itu berbeda dari seks pada hewan. 2. Allah ingin manusia menikmati seks dan pada waktu yang sama memelihara nilai-nilai seksualitas yang luhur. Dengan menjaga pemberian Tuhan yang berharga ini sesuai dengan peruntukkannya yang benar, kita melindungi seks agar tidak merosot menjadi percabulan. 3. Pencantuman larangan berzinah sebagai hukum ketujuh dalam Sepuluh Perintah (Hukum Moral) adalah bukti tentang bagaimana Allah memandang pentingnya menghormati seks. Bahkan, Yesus mempertajam dan memperluas makna perzinahan dalam khotbah-Nya di atas bukit. Bandung, 15 Desember 2016 Perkawinan “Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin, tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri. Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya. Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya. Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak. Kepada orang-orang yang telah kawin aku — tidak, bukan aku, tetapi Tuhan — perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya. Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya. Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia. Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu. Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus. Tetapi kalau orang yang tidak beriman itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara atau saudari tidak terikat. Tetapi Allah memanggil kamu untuk hidup dalam damai sejahtera. Sebab bagaimanakah engkau mengetahui, hai isteri, apakah engkau tidak akan menyelamatkan suamimu? Atau bagaimanakah engkau mengetahui, hai suami, apakah engkau tidak akan menyelamatkan isterimu?” ‭‭1 Korintus‬ ‭7:1-5, 10-16‬ ‭ “Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan, supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan, bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah,” ‭‭1 Tesalonika‬ ‭4:3-5‬
0 notes
alva120693 · 5 years ago
Text
Cinta Itu Saringan Yang Harus Disaring
Cinta Itu Saringan Yang Harus Di Saring Jikalau Kita Mau Membangun Sebuah Rumah Yang Kokoh Dan Tegak, Kita Tak Bisa Langsung Menentukan Jenis Material Apa saja Yang Akan Dipakai Dalam Membangun Sebuh Rumah. Melainkan, Terlebih Dahulu Kita HARUS Mengetahui Tekstur Dari Tanah Yang Hendak Di bangun Sebuah Rumah Di atasnya. Kokohnya Suatu Rumah Tak Dilihat Dari Pondasi Atau pun Tiang Penyanggangnya, Melainkan, Dasaran Dari Tanah Itu Sendiri. Oleh Sebab Itu, Kenalilah Tenam Hidup Kita Dari Jiwanya, Bukan Hanya Dari Tubuhnya Saja. Sebab, Jikalau Kita Mengenali Teman Hidup Kita Dari Tubuh Yang Meliputi Kecantikan Dan Atau Kegantengan Dalam Kemapanan Atau Kesempurnaannya Maka, Perjalanan Cinta Kita Akan Sensitif Terhadap Aktivitas Kehidupan Sehari-hari Dari Kedua Insan Itu Sendiri. Ada Beberapa Hal Yang Harus Diketahui Oleh Kita Dalam Pengelolahan Bebuah Cinta Untuk Mendapatkan Kesempurnaan Dan Kemapanan Dari Perjalanan Cinta. Diantaranya : Menjaga, Cinta Itu Harus Di Jaga dari segala tempat Dan Waktu, Dimana Pun Dan Kapan Pun, Antah Itu Bersama Atau Pun Terpisah. Sama Seperti Yesus Yang Selalu Menjaga Kita Dimana Saja Dan Kapan Saja, Dan Dalam Menjaga Cinta, Kita Harus Menanam Kasih Tuhan Didalam Perjalanan Cinta Kita. Merawat, Mengapa Cinta Itu Harus Di Rawat ? Karena, Cinta Itu Sama Seperti Tubuh Kita. Jikalau Kita Tidak Mengurus Tubuh Kita Dengan Baik, Tentunya Tubuh Kita Akan Bauh Dan Perjalanan Hidup Kita Pun Akan Terganggu Terhadap Kedekatan Kita Kepada Sesama. Oleh Sebab Itu, Rawatlah Cinta, Selama Kita Masih Mempunyai Mata Dan Fikiran. Cinta Itu Seperti Sebuah Bunga Mawar Yang Berbauh Harum Pada Penciuman Dan Indah Pada Pandangan. Jika Tak Di Rawan Dengan Penuh Kasih, Ia Akan Terlihat Layu Dan Mudah Untuk Dimusnakan Oleh Angin Yang Menyambarinya. Memotivasikan, Cinta Itu Membutuh Kekuatan Dari Pemiliknya. Ia Terlihat Seperti Seorang Anak Kecil Yang Masih Membutuhkan Susu Dan Makanan Yang Bergizi. Tanpa Ajaran Yang Baik, Cinta Itu Akan Suram Hidupnya. Ia Membutuhkan Seorang Nahkoda Yang Dapat Mengendalikan Sebuah Kapal Cinta. Tanpa Motivasi Dari Pemilik Cinta, Cinta Itu Akan Sama Seperti “Sebuah Daun Kerin Yang Telah Jatuh, Tak Akan Hijau Kembali.” Oleh Sebab Itu, Saling Memotivasikan Dalam Sebuah Iakan Cinta Atau Perjalanan Cinta Akan Membuat Sebuah Benteng Perisai Yang Dapat Melindunginya Dari Setiap Musuh. Mengevaluasikan, Cinta Itu Membutuhkan Perhatian Dan Kasih Sayang Dari Pemiliknya. Sebab, Dalam Sebuah Kegiatan yang Sedang Dan Telah Di Laksanakan Itu Harus Di Evaluasikan. Jikalau Kita Tidak mengevaluasikan Sebuah Kegiatan Yang Telah Di Selenggarakan, Kita Tidak Akan Bisa Mengetahui Letak Kesalahan-Kelasahan Mana Yang Berada Di Dalam Kegiatan Tersebut. Dan Secara Otomatis, Hal Serupah Pun Akan Terjadi Pada Kegiatan-Kegiatan Berikutnya. Jadi, Mengevaluasikan Cinta Dalam Sebuah Ikatan, Akan Menghindarkan Langkah Kaki Dari Setiap Rintangan Dan Persoalan Hidup Kita Dalam Pengelolahan Cinta, Demi Mewujudkan Cinta Yang Aman, Nyaman, Dan Damai Di Dalam Kasih Yesus Kristus. Cinta Itu Sebuah Saringan Yang HARUS Di Saring Setiap Hari Untuk Mendapatkan KEHALUSAN CINTA Dan Memisahkan KARAKTER BURUK Dari Saringannya Itu. Ingat… .. . Pemilik Cinta Harus Dapat Menghaluskan Perjalanan Cintanya Untuk Menuju Pada Puncaknya. Oleh Sebab Itu Pemilik Cinta HARUS Dapat Melihat, Berfikir, Dan Melaksanakannya. Karena, Tujuan Orang Bercinta Itu Adalah Hidup Bersama Di Bumi Dan Hidup Bersama Di Surga. I t u l a h Yang Dinamakan CINTA KASIH BAPA. Bandung, 15 Desember 2016
0 notes
alva120693 · 5 years ago
Text
Cinta Yang Tak Mengenal Apa Itu Cinta Telah Dihidupkan Dalam Roh & Kebenaran
Jr. A. F. O. Anouw Ogeiye Voice Cinta Yang Tak Mengenal Apa Itu Cinta Telah Dihidupkan Dalam Roh & Kebenaran 5 Sep 2018 Tak pernah terbanyangkan betapa pedihnya perjalanan kisah cinta ini. Tepatnya pada tanggal 24/09/2012, bertempat di jalan Bekamin, Bandung, awal jumpa kita yang pertama. Kisah yang berdurasikan air & darah di setiap lorong² kehampaan & di setiap jejak langkah yang tak terarahkan itu telah merapukan ketidakmungkinan akan berlanjutnya sebuh perjalanan cerita cinta pada saat itu. Beranjak dari kekurangan dan kelemahan yang tak terbendung hingga sampai kepada anak tangga kehidupan sungguh suatu perjuangan yang tak terbayangkan hingga sampai kepada kesimpulan bahwa “cinta adalah kerelaan”. Puji Tuhan, bukan sebuah alasan atau kebetulan bagi Dia (Tuhan) yang telah mempertemukan dan melahirkan cinta yang pada saat itu masih dapat dikatakan, Cinta yang tak mengenal apa itu cinta, telah dihidupkan dalam apa dan bagaimana ia berfungsi dalam roh dan kebenaran bagi Dia yang telah menciptakannya (cinta). Sungguh suatu usia yang terbilang muda pada saat itu untuk merajut setiap helaian benang kehidipan untuk membentuk sebuah objek ketaatan di dalamnya. Kini rajutan kasih akan terpajang di dinding rumah keharmonisan yang akan selalu dan selalu berpegang-teguh pada keteguhan iman akan perngharapan. Sebaba satu hal yang kami ketahui ialah “Ia yang telah memulainya, akan menyelesaikan sampai pada akhir zaman (bca, Filipi 1:6). Catatan: Kekurangan & Kelemahan adalah hal biasa dan dapat diubah melalui kesediaan kita kepada Tuhan; yang tak biasa ialah berlama-lama bermain di dalamnya (kekurangan & kelemahan itu sendiri). Jangan pernah menunggu sampai cinta anda berubah menjadi api yang menghanguskan; temui dan kenalilah apa itu cinta dan bagaimana ia berfungsi dalam roh dan kebenaran. Rasa takut hanya berguna bagi mereka yang tak mau belajar dan bertumbuh di dalamnya Ingat, Tak ada cinta yang sempurna; kesempurnaan akan tercipta pada saat keduanya mau belajar, belajar, & belajar untuk menyempurnakan coretan tinta cinta pada sehelai kain sura. Bandung, 24/09/2012=>Bandung, 24/09/2018
0 notes
alva120693 · 5 years ago
Text
Iman Adalah Tindakan
Jr. A. F. O. Anouw Jr. A. F. O. Anouw Ogeiye Voice IMAN ADALAH TINDAKAN 13 Mar 2019 Iman adalah tindakan maka Harus bertindak bukan di saat kebahagiaan menyelimuti melainkan dalam keterpurukan pun kita harus selalu percaya bahwa Tuhan yang menempatkan keterpukurak di dalam segala aktivitas kegidupan sebagai pengasa iman makan IA pun akan menunjukannya kepada kita. Mengucap syukurlah dalam segala hal sebab itulah y a n g dikehendaki Tuhan kepada kita (demikian kata-Nya). Taka ada satu persoalan apapun yang tak dapat diselesaikan oleh kita bila kita selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal dan percaya bahwa mendungnya kehidupan tak akan selalu membuat bumi gersang dan tak berair. Kita hanya harus bersabar beberapa saat untuk menantikan curahan hujan kasih membasahi kehidupan kita. Ingat, Tuhan yang melahirkan anda dalam dunia ini maka IA pun juga yanag akan menyelesaikan dan mengantarkan anda pada akhir cerita yang membahagiakan. Kembali kepada anda, apakah anda mau mengandalkan-Nya atau tidak? Salam!
0 notes
alva120693 · 5 years ago
Text
Kita adalah Guru dan Murid atas Sekolah Kehidupan Kita Sendiri
Seperti yang tertulis pada judul di atas bahwa memang benar adanya bahwa kitala guru dan murud atas segala hitam-putuhnya kehidupan kita. Mengapa Tuhan menaruh pengetahuan tentang yang baik dan buruk di tengah-tengah taman lalu mengatakan kepada kita bahwa, “segala yang ada boleh kau sentuh dan memakan yang dapat di manakan tetapi t i d a k pada pohon yang berada di tengah-tengah taman itu tidaklah kau memakannya”. Kita bukanlah robut yang selalu dikontrol oleh Tuhan dalam segala aktivitas kehidupan kita. Yang dikehendaki oleh-Nya hanyalah K E T A A T A N kita. Jadi, sudahkah anda taat kepada Tuhan? Kitalah guru dan murud atas segala laku kita. Kehidupan ialah materinya; waktu ialah jadwalnya; andalah pengajar dan pelajarnya. Ajarilah diri anda selagi masih ada secercah harapan baginya. Jangan menunggu sebelum waktu mematikan langkah hidupmu. Dan tanamkanlah pada dirimu sikap hati seorang anak kecil agar selalu dapat diajar dalam segala hal. Ingat, anda hanya sebatas apa yang dapat anda tangani dalam hitam-putihnya duniamu. Salam!
0 notes
alva120693 · 5 years ago
Text
Antara Pembaca Buku dan yang Melakukannya
Membaca buku adalah jendela dunia dan memang itu akan membantu kita melihat dunia luar. Tetapi kita lupa bahwa hal ini hanya sekedar memandang dari dalam rumah melalui jendela imajinasi hidup. Melihat dunia luar melalui membaca buku adalah satu hal dan yang menghidupkannya adalah hal yang lain. Yang terpenting dari hidup ialah bukan seberapa banyaknya buku yang telah dibaca melainkan yang mengaktifkan dan/atau melakukannya dalam segala lini kehidupan. Salam.
0 notes