Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Jadi gini teman-teman dan semuanya deh pokoknya bahkan diri aku sendiri yang mungkin di kemudian hari perlu diingatkan lagi dan lagi.
Proses hidup setiap orang berbeda-beda. Memang Tuhan tuh hebatnya luar biasa, sekreatif itu bikin plot hidup seseorang. Jadi, jangan pada khawatir yah.
Setelah aku menikmati proses skripsi yang panjang, aku belajar banyak untuk tetap merasa bodoh. Akhirnya apa? Aku merasa perlu belajar lagi. Heuheu. Iya, aku pengin kuliah lagi kalau boleh kalau bisa tapi harus bisa agar boleh.
Jangan tanya kapan nikah. Kalau tahu juga aku nggak akan kesal. Pasti kujawab lantang tanggal sekian bulan sekian tahun sekian bersama si fullan. Hehe. Sayangnya memang semuanya masih abu-abu.
Nggak ada satu pun yang ingin aku paksakan kecuali diri yang mulai malas dan senang rebahan aja. Selebihnya aku pasrah sama Tuhan gimana baiknya. Sambil menunggu kebaikan Tuhan aku pelan-pelan belajar tentang banyak hal. Termasuk bagaimana cara menyampaikan pendapat, isi hati, ngomong, singkatnya bagaimana caranya berkomunikasi dengan baik dan benar. Aku sering kesusahan untuk ini dan aku tidak mau dia yang nanti bersamaku kesusahan dalam hal itu.
Gapapa kalau memang sedikit lama atau memang sangat lama pun. Aku yakin ketertundaan hal baik pasti diisi dengan hal-hal yang membuatku lebih siap untuk menerima hal baik tersebut. Semoga aku lebih merasa ini proses yah bukan sesuatu yang ditunda ya memang belum saatnya saja. Dan semoga juga prosesnya aku jalani dengan baik dan aku isi dengan hal-hal baik. Yaaaah pokoknya dalam ridho Tuhan lah.
Mana tau lebih duluan bertemu Tuhan dari pada jodoh. Jadi aku juga siap. Hehehe.
Oiya, intinya sih aku nggak mau noleh kanan kiri lah. Gamau membandingkan prosesku dengan proses orang lain. Aku mau berbahagia dan menikmati setiap jengkal prosesku. Eh kadang aku juga bisa jadi bersedih tapi gapapa aku tetap menikmati.
Sesekali pasti akan nyapa kanan kiri dengan ramah sapa tau orang lain butuh bantuan untuk prosesnya tapi gadeh kalau harus membandingkan. Jangan yah. Gausa lah. Pasti susah banget makanya aku harus sering-sering diingatkan.
Buat orang-orang, paling aku akan lebih sering nanya "punya masalah apasi? coba sini cerita" udah.
Buat kamu, yang insyaaAllah jadi orang yang hand in hand against this world with me. KE SURGA BARENG YA, YUK BISA YUK.
#jodohkumaunyakudirimu#jodoh di tangan tuhan#jodoh pasti bertemu#proses#hargai proses#nikmati proses#bismillah#kamu lah takdirku
5 notes
·
View notes
Quote
Sebenarnya aku sudah tidak menginginkanmu, tapi entah kenapa masih terasa menyebalkan melihat kau bersama orang lain.
(via mbeeer)
797 notes
·
View notes
Quote
Seharusnya kau tahu, perempuan yang kau tinggalkan itu tanpa kau sadari tengah menangis diam-diam, meratap doa pelan-pelan. Mendoakan yang baik-baik untukmu walau kau tetap memilih untuk pergi.
(via mbeeer)
Kamu nggak harus tahu karena aku mempercayai doa yang tak diketahui lebih cepat sampai, lebih lekas dikabulkan
1K notes
·
View notes
Text
Do I love, selfishly?
Akhirnya kupahami bahwa ini bukan hanya sekadar “to be” atau “to have”. Entah kenapa semakin sulit menjadi tulus pada seseorang yang sangat kita sayangi. Kau tahu rasanya ingin sekali kau atur segala sudut sisi dan bentuk tubuhnya sesuai dengan apa yang kamu inginkan. Sesuai dengan apa yang kamu anggap baik. Kamu ingin sekali dia baik. Kamu sampai lupa bahwa dirinya adalah individu bebas yang juga punya keinginan.
Kita akhirnya menjadi egois atas diri orang yang kita sayangi dengan alasan kita menyayanginya.
Kita bertahan dalam menggenggam tangannya karena kita takut kehilangannya. Egois. Kita hanya memikirkan bagaimana hidup kita tanpanya tapi lupa memikirkan bagaimana hidupnya yang senantiasa kita genggam erat.
Kita menginginkannya melakukan hal ini hal itu karena kita ingin dia terlihat baik di mata kita. Egois. Kita hanya memikirkan bagaimana hal baik datang dari mata kita, apa kah kita memikirkan apa kah ia nyaman melakukan apa yang kita inginkan?
Di titik ini, akhirnya aku mempertanyakan sejauh mana aku telah tulus menyayangi orang-orang di sekitarku. Sering kah aku memaksakan ‘hal-hal baik’ dengan dalih aku menyayanginya? Pernah kah aku tak sengaja malah melukainya karena membuatnya tidak nyaman atas ‘hal-hal baik’ yang aku lakukan bukan karena aku benar-benar menyayanginya melainkan karena aku hanya memberi makan egoku.
0 notes
Text
Tapi percayalah, beauty standard yang diciptakan lingkungan sosial membunuh hampir semua perempuan.
Yang Perempuan Cantik Rasakan
Di luar sana, beberapa perempuan cantik justu merasa tersandera oleh perilaku-perilaku sosial yang menerpa hidupnya. Betul memang, marwah seorang perempuan itu salah satunya terletak pada cantiknya, tetapi bukan berarti karena kecantikan itu membuat mereka mudah menjadi ‘bulan-bulanan’ serangan psikis yang akhirnya menjadi jelaga beban yang menghantui hidupnya.
Beberapa perempuan cantik justru tak enak merasa diistimewakan, baik oleh sesamanya maupun lawan jenisnya. Seringkali pedang memang bermata dua, sebab dibalik segala keunggulan yang dipunyai, perempuan cantik justru seringkali jadi korban atas ketidakmampuannya mengontrol respon orang lain terhadap kecantikan dirinya. Banyak hal yang tak ia harapkan justru selalu jadi benalu pembenaran yang ingin ia tolak sekeras-kerasnya.
Banyak lelaki yang dibencinya karena terlalu sering merayu dan menggoda, banyak perempuan yang membuatnya kesal karena menganggapnya dianugerahi ‘kemudahan’ yang seakan membuatnya jadi tak perlu berjuang dan berusaha. Disamping itu, diantaranya ada perempuan cantik yang merasa terganggu hingga dihinggapi ketakutan soal bagaimana bila nanti ia ditinggalkan orang tercintanya hanya karena kecantikannya hilang, berkurang, atau terganti oleh yang lebih cemerlang.
Sebab lebih mudah mengakrabi sampul karena memang tak mudah menguliti isi. Benar, bukan? Perempuan cantik tahu itu, dan sebagiannya pandai betul menerima anugerah itu untuk menjadi sebaik-baik pembungkus isi pemikiran dan kepribadiannya yang memang indah bak gemintang. Sementara, di sisi lain justru banyak pula perempuan biasa yang bisanya cuma iri tetapi tak juga menjanjikan pemikiran dan kepribadian yang lebih baik darinya. Sialnya, yang seringkali merisak psikis beberapa perempuan cantik justru muncul dari golongan ini, yang mencibir kecantikan dari anugerah-Nya alih-alih fokus mensyukuri apa yang ia punya.
Survival of the fittest-nya Darwin mungkin jadi teori pengampu dimana siapapun berhak hidup di dunia ini asal ia mampu beradaptasi. Sebab, kecantikan rupa bisa jadi sebuah hasil mutlak anugerah Tuhan yang justru muncul dari variabel pilihan yang dimiliki oleh kedua orangtua. Proses eugenetika memang menyandarkan sepenuhnya perkawinan antara dua gen terbaik orangtua hingga akhirnya menjadikan wasilah si anak yang bersifat ‘unggul luar biasa’.
Hanya saja, satu hal menarik yang tetap saja mesti dipelajari oleh siapapun, khususnya perempuan yang merasa dirinya cantik atau justru biasa-biasa saja, bahwa menjadi cantik karena isi pemikiran dan kepribadian adalah sebuah keunggulan lain yang otentik sekaligus unik ; tak ada yang mampu menyamai maupun menanggung seluruh potensi sekaligus beban yang dimiliki kecuali oleh dirinya sendiri. Begitupun, sembari kuakhiri, menjadi perempuan cantik tentu saja menyimpan beban yang seringkali banyak orang tak pernah acuhkan. Bahkan, mungkin ada perempuan yang justru tak begitu ingin terlahir cantik, andai ia bisa sejak awal memilihnya.
@miftahulfk
69 notes
·
View notes
Text
Dear Self
Sedih banget ya rasanya makin jauh? Loh katanya jauh dekat itu hanya masalah angka dan kamu anaknya sangat kualitatif, kan? Berat banget yah rasanya pasti. Mengulur jarak yang makin jari makin nggak nentu. Mau melangkah takut semakin jauh, mau berhenti kamu juga tak sanggup menahan perih, mau kembali takut salah lagi.
Istirahat sebentar nggak masalah kok. Diem dulu. Napas dulu. Pikirin hari esok pasti lebih baik, hari esok pasti kamu kuat lagi, hari esok kamu nggak akan sedih lagi. Malam ini nangis aja dulu.
Allah sudah nyiapin hadiah terbaik buat hambaNya yang sabar, katanya kalau berserah diri sama Allah nggak akan kecewa, lalu apa yang kamu resahkan?
Setidaknya sekarang tenang ada dalam genggaman.
Tapi nggak apa-apa kalau lelah, kamu sudah berjuang cukup keras akhir-akhir ini. Terima kasih yah? Aku nggak minta banyak kok, nggak minta kamu bahagia sekarang juga, udah cukup sekarang merem aja.
Kamu sudah cukup baik, jangan tergesa-gesa. Yuk. Istirahat aja.
0 notes
Text
Nggak sayang, kamu nggak menyia-nyiakanku. Kelak kalau doaku terwujud kamu justru akan jauh lebih berbesar hati menerima bahwa aku memang perlu kamu lewatkan untuk menjadi sebaik-baiknya kamu.
Karena buatku, kamu baik-baik saja sudah cukup.
Jika kamu telah melukai seseorang, namun ia masih mengharapkan yang terbaik untukmu, percaya padamu, lantas selalu mendoakan pun menanti versi baik dirimu.
Kamu. Telah menyia-nyiakan harta pemberian dari semesta.
— Arief Aumar Purwanto
823 notes
·
View notes
Text
Aku Kangen Kamu
Biasanya kalau kangen aku suka nulis sesuatu buat kamu bodo amat kamu nggak baca yang penting aku lega.
Tapi sekarang aku belajar untuk ngomong sama aku aja. Karena aku nggak punya siapa-siapa setelah mengikhlaskan kamu dan memutuskan untuk pamit. Aku cuman punya aku.
Jadi, untuk aku. Cie kangen cie. Gimana? Lebih enakan yah hidup tanpa dia? Setidaknya kamu dapat lagi inner peace yang selalu kamu agung-agungkan itu. Aku tahu buat kamu buat apa seneng bahagia dan punya seseorang yang sebenarnya nggak buruk-buruk banget buat kamu pertahankan kalau kamu nggak tenang. Gitu kan? Walaupun awalnya pasti berat karena kamu sudah sangat terbiasa dan mulai berani ngebayangin kalau seumur hidup ngabisin sisah waktu sama dia. Tapi toh bisa.
Ada beberapa malam kamu lewatin sengambang itu karena susah tidur tapi kamu bisa bikin diri kamu lega dengan sendirinya. Nggak mudah memang karena dia sudah terlalu bikin kamu nyaman dengan kebiasaan dia mendengarkan ocehanmu yang makin malam makin banyak.
Kamu senang kan kalau nantinya dia bahagia? Semoga kamu bisa makin kuat ngadepin kenyataan yang kayak knalpot motor bising yang bikin kaget.
Semoga kamu juga tetap enjoy enjoy aja walaupun kadang-kadang kamu kangen digangguin sama dia. Mau gimana pun rasanya belum rela yah kalau ada orang lain yang suka nanyain skripsimu tiap hari sebagaimana dia yang dulu juga suka ngelakuin itu? Ikhlas.... Tolong jangan terlalu mendramatisir hal-hal kayak gitu. Biasa aja.
Nggak apa-apa kangen itu berarti ya emang kamu sayang kan? Tapi toh kalau sayang harusnya bisa membawa segala sesuatunya jadi lebih baik, buat kamu sendiri aja dulu deh. Buat dia sekarang bukan urusan kamu. Karena sekarang semua lebih baik karena kamu kangen dia sekarang, bukan kamu kangen dirimu sendiri.
Salam sayang, yakin, kamu pantas buat bahagia walaupun tidak bersamanya
0 notes
Text
To Be (Part 1)
Hampir dini hari sampai akhirnya pertanyaan tersebut terlontar.
"Jadi, kamu to be atau to have?"
Dengan tanpa pikir panjang, tanpa ragu, tanpa harus buku banyak jurnal dan menelaah banyak buku. Aku yakin menjawab,
"To be dong!"
Orang di hadapanku memicingkan matanya ragu.
"Yakin?"
"Kenapa semalam sampai nanya-nanya, kalau to be kan harusnya dibebaskan saja. Kalau to be kenapa kalau dia asik main game aja kamu manyun. Kenapa hayo?"
"Khilaf khilaf. Tahu kok itu salah dan nggak seharusnya kayak gitu."
"Jadi besok-besok nggak?"
"Ya nggak tahu kalau khilaf yah."
"Khilaf kok sering."
Namun diam-diam pertanyaan itu menggantung di pohon pikiran. Membatin aku dalam hati,
Ya, aku tahu sih bagaimana seharusnya. Aku sadar bahwa segala yang ada bahkan tubuhku pun bukan milikku. Aku hanya dipinjamkan dan sudah seharusnya aku menjaga. Nah iya, aku nanya semalam itu kan menjaga eh jaga-jaga. Ah nggak tahu lah...
2 notes
·
View notes
Text
Kalau makin hari aku makin sering menanam jeda memberi jarak, pada kita. Itu bukan karena aku berusaha untuk membencimu. Aku cukup kuat kalau suatu ketika saat aku sedang sangat menyayangimu lalau kau tiba-tiba pergi. Karena sayangku tidak perlu kehadiranmu, kasihku tercurah tanpa dan dengan adanya hadirmu. Walau tidak lewat pelukku setidaknya doa-doaku senantiasa memelukmu erat.
Aku sedang belajar mempercayaimu bahwa kamu makhluk dewasa yang akan menghargai setiap rasa yang kita bangun sama-sama. Walau sampai kini kau masih ragu. Tapi semoga berpikir untuk melukaiku kamu tidak pernah punya waktu.
Aku tak ingin membuatmu sesak karena berbagi napas. Biar aku dan kamu tetap menjadi diri kita masing-masing. Yang ditukar cukup cerita antara kita. Tentang napas dan detak jantung biarkan menjadi milik kita masing-masing.
Aku menyayangimu, walau aku tak pernah mencarimu.
10 notes
·
View notes
Text
Baik, ternyata aku setabah itu untuk biasa-biasa saja.
Semoga hanya tertidur yang membuat kita saling meninggalkan.
Karena apabila yang lain aku nggak tahu apa kehilangan tetap terasa biasa-biasa saja kali ini.
5 notes
·
View notes
Text
Udah begini masih disia-siakan. Eh gimana? Hahahaha
Karena kamu dan uring-uringanmu satu paket, tak terpisahkan. Maka, kalau seperti itu sabarku harus lebih berlapis.
Yauda, mau diapain, aku terima kamu utuh-utuh kok, dengan segala kekurangan :)
12 notes
·
View notes
Text
Karena kamu dan uring-uringanmu satu paket, tak terpisahkan. Maka, kalau seperti itu sabarku harus lebih berlapis.
Yauda, mau diapain, aku terima kamu utuh-utuh kok, dengan segala kekurangan :)
12 notes
·
View notes
Text
Semoga hanya tertidur yang membuat kita saling meninggalkan.
Karena apabila yang lain aku nggak tahu apa kehilangan tetap terasa biasa-biasa saja kali ini.
5 notes
·
View notes
Text
Karena 'berpisah baik-baik' itu adalah kefanaan. Njir lah emang sedalem itu lagu ini :')
Sheila On 7
Menurut gue, lirik paling puitis band Sheila on 7 masih dipegang pada kalimat di lagu ini:
.
Sehangat pelukan hujan. Saat kau lambaikan tangan. Tenang wajahmu berbisik. Inilah waktu yang tepat tuk berpisah.
.
Sehangat Pelukan Hujan
Sejak kapan hujan bisa terasa begitu hangat? Seperti sebuah perumpamaan dari sesuatu yang salah namun dilakukan dengan cara yang baik. Atau lebih tepatnya, sebuah perpisahan yang dijalani tanpa ada pertengkaran di dalamnya.
Seperti hangatnya sebuah pelukan hujan menurut gue seperti perpisahan yang dingin namun tenang. Dan itu terjadi Saat kau lambaikan tangan. Tanpa banyak ucap, wajahnya seperti berbisik bahwa kisah ini memang sudah saatnya berakhir di sini. Ini adalah saat yang tepat untuk berpisah.
Lalu Eross dengan apiknya merangkai bait selanjutnya yang tak kalah puitis pisan buat gue:
.
Selembut belaian badai. Saat kau palingkan arah. Jejak langkahmu terbaca, Inilah waktu yang tepat tuk berpisah.
.
Lagi, lagi, dan lagi!! Gila puitis pisan!!
Bayangin, ketika seseorang yang kamu cintai memalingkan arah karena kalian berdua tahu hubungan ini tidak bisa dilanjutkan namun kau masih menyimpan rasa dan menyimpan harap ini semua bisa diperbaiki, itu rasanya seperti belaian badai yang lembut.
Sebuah kehancuran seperti badai, yang membelai lembut. Sebuah perpisahan yang tak pernah diinginkan, tapi terjadi tanpa banyak pertengkaran.
Jejak langkahnya yang menjauh menjadi sebuah tanda baca untuk kisah yang tak bisa dilanjukan.
Benar-benar waktu yang tepat untuk berpisah.
DAMN EROSS!! YOU’RE BEST!!
.
Oke ini sih menurut pendapat pribadi gue. Kalau menurut kalian sendiri, lirik paling puitis apa yang sangat membekas di semua lagu Sheila On 7?
Reblog or give comment or give a good explanations or anything. I’ll glad to read all your opinion.
859 notes
·
View notes
Text
2017 hampir selesai
Sebenarnya buatku pribadi selalu menjadi lebih baik itu tidak ada sangkut pautnya sama pergantian tahun. Tapi biarlah tahun ini aku sedikit ikut menjadikannya momentum.
Singkat cerita tentang bagaimana 2017 berjalan. Hmmm benar-benar di luar praduga. Di awal tahun bisa berbahagia karena bisa tunai hajad pergi ke Jogja. Tapi setelah itu ada kerikil-kerikil menghadang dari harus nerima sakit sampai nerima kenyataan paling menyakitkan.
Diterpa badai angin topa banget dan sangat-sangat susah ngontrol diri buat tetap jadi 'aku'. Banyak menanggalkan idealisme, itu pun jadi momok sendiri buat diri aku. Sakitnya nggak karuan lah harus jadi bukan kamu karena memang sesusah itu kalau mau tetap bertahan sama ego sendiri. Bisa bunuh diri gitu lah :)
Tahun di mana mungkin aku disuruh istirahat sama Tuhan dari rutinits ambisiuitas hahahaha. Terluka itu pasti tapi disembuhkan bahkan hampir dari segala luka. Aku sangat bersyukur.
Sekarang bagaimana kembali untuk jadi manusia yang lebih bermanfaat dan produktif karena sudah lama banget kayaknya lebih mentingin diri sendiri.
Bismillah. Semoga tahun depan semua bisa lebih baik dan dimudahkan jalannya untuk lebih baik. Aaamiiin.
3 notes
·
View notes
Text
Percaya nggak sesuatu yang pergi itu akan diganti? Aku percaya sih. Jadi, ya bersiap diri untuk pertemuan baru karena aku lebih siap dari sebelumnya.
hehehe. enda jemawa tapi ya emang selow za
2 notes
·
View notes