Text
Lagu ini didedikasikan dari aku sebagai anak pertama untuk adik satu-satunya.
Ade terimakasih, sudah mau bertanggungjawab atas diri ini, sampai akhirnya kakak mu menikah. Terimakasih sudah mau direpotkan.
Terimakasih sudah memegang & melaksanakan amanah dari mamah yg bertutur:
"de meskipun kmu adalah seorang adik tpi tetep mau bagaimanapun juga kmu adalah seorang laki-laki. Kmu harus menjaga & bertanggung jawab atas yaya ketika mamah dan bapak tidak ada dirumah. Sampai tiba yaya menikah"
You did it de, terimakasih banyak banyak yaaa.
Aku selalu berdoa yg terbaik untukmu, semoga kmu lebih bersinar dari aku. Aku akan rayakan keberhasilan & kegagalanmu.
Mungkin kakak mu ini banyak sekali keterbatasan nyaa, kekurangan nya. Tapi bagaimana aku tetap akan mengusahakan agar kmu mendapatkan previlage dari apa yg sudah aku usahakan.
Kini, kmu baru memulai babak baru dalam hidup. Kakak mu berharap kamu bisa melewatinya dengan baik.
0 notes
Text
Masih ada sisa senyum di hari Jum'at ini, rasa syukur yg berlimpah oleh sebab kebaikan Allah yg luar biasa.
Aku titipkan hatiku yg lemah dengan segala keluh kesah, serta rona merah di wajah, pada Dzat yg berkehendak melakukan apa saja.
Rabbi, aku titipkan mereka yg tulus hatinya menemaniku, mereka yg begitu baik mau menolongku, mereka yg Engkau gerakkan hatinya untuk membersamaiku.
Aku titipkan mereka dengan penjagaanMu yg paling sempurna, dengan balasan yg Engkau lebih tau bagaimana baiknya.
1 note
·
View note
Text
349
Badainya tidak terhindarkan.
Hendak ke mana pun lari pasti akan tertemui lagi. Ternyata badainya melekat pada setiap pribadi yang telah Tuhan gariskan untuk menghuni bumi. Sebab kita ada untuk menaklukkannya, beberapa kali mesti membuka mata lebar-lebar untuk mengamati dengan benar-benar, kemudian menghadapinya dengan terus terang.
Namun, ada kalanya perlu memejamkan mata rapat-rapat, mengandalkan pendengaran dan perasa. Sebab ada badai yang maha dahsyat, tidak dapat teratasi hanya dengan cara sebelumnya. Harus sepenuhnya diterima dan ditawakali.
—05
69 notes
·
View notes
Text
Ramadan adalah bukti bahwa hidup begitu menenangkan dan menyenangkan ketika dijalani sesuai dengan tujuan kita diciptakan; Menghamba kepada Allah, melaksanakan segenap perintahNya, serta menjauhi seluruh laranganNya dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan.
"Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan furqan (kecerdasan mental dalam memilah dan memilih antara yang baik dan yang buruk, yang halal dan yang haram, serta yang benar dan yang salah) kepadamu..." (QS. Al-Anfal: 29).
©Fajar Sidiq Bahari (@fajarsbahh)
125 notes
·
View notes
Text

Ketika dinilai "cucu kesayangan" sama adik sendiri. Pdhl yaa ga se tiba2 itu jdi kesayangan. Ga sekonyong2 jdi kesayangan tanpa ada hal yg udah dilakuin.
Sejak kecil aku melihat bagaimana perjuangan nenek dan aki. Karna waktu itu masih serumah dengan mereka lalu aku yg dititipkan pada mereka karena ortu yg harus berkerja. Sedikitnya banyak hal yg aku lakukan bersama.
Nenek dan aki ngajarin aku dengan penuh kesederhanaan tapi banyak akan arti dan makna. Tidak jarang hal tersebut yg membentuk aku menjadi pribadi yg sekarang.
Setelah aki pensiun dari tempat kerjanya, aki memutuskan untuk memulai usaha dengan berdagang. Ketika tidak ada prospek pertumbuhan lagi atau usaha nya merosot, biasanya aki ganti jenis dagangan. Dari awal fase ini aku melihat, menemani, bahkan ikut andil dalam usaha aki. Karna aku yg selalu ingin ikut atau diajak oleh aki dan nenek.
Dimulai dari berjualan balon karakter, yg aki jajakan keliling menggunakan motor. Ketika belanja keperluan nya aku suka ikut, seringnya ketika aki memompa balon untuk persiapan dagang esok hari aku selalu membantu nya krn bagi aku itu hal yg seru, saat itu aku masih duduk di bangku sd. Ingat sekali dibonceng 3 bersama nenek menggunakan motor supra fit biru. Tidak jarang ketika belanja aku selalu ditanya pendapat oleh mereka mana yg kiranya bagus. Sepulang nya aku selalu di kasih uang sebagai 'upah' dari mengantar kan mereka. Pada saat itu dikasih Rp. 3000 rupiah, yg lumayan sekali untuk aku jajan. Sayang nya usaha ini tidak bertahan lama, karena semakin hari semakin sepi pembeli.
Lalu aki memutuskan untuk mengganti jenis dagangan nya dengan membuat gelang dari tali kur. Yg mana untuk menjadi sebuah gelang hrs melewati proses menganyam. Aki menjajakan jualan nya ke sd-sd. Tak jarang sd ku juga jdi tempat jualan aki. Ketika dirasa sudah sepi di sd satu, aki akan berpindah ke sd lainnya. Ketika aki jualan di sd aku dan jualan aki rame, biasanya aku suka membantu aki dalam berdagang tersebut. Sepulang dagang aki biasanya membuat anyaman gelang tersebut sambil melihat warna apa yg kiranya sudah habis dan harus di anyam. Pada fase inipun aku suka membantu menganyam nya, bahkan bisa sampai malam sekali klo banyak variasi warna yg habis. Diruang itu aku, nenek, dan aki terfokus membuat anyaman gelang. Nenek dan aki yg membuat nya sembari menonton sinetron. Hihi. Pada saat itu jika aku berhasil menyelesaikan anyaman sampai menjadi gelang, aku diberi upah 100 perak / pcs nya. Bagiku dijalani saja karna lumayan buat tambah2 bekal sekolah esok hari. Hampir tiap malam aku membantu aki dan nenek. Usaha ini dijalani cukup lama, bertahun2, sampai akhirnya berhenti karena ada wabah covid-19.
Sembari menjalani usaha jualan gelang dari tali kur, aki juga jualan perabotan. Yg aki jajakan menggunakan roda keliling-keliling tiap hari minggu. Pada saat itu Minggu pagi aki jual di Landasan Husein. Akupun turut andil dalam menunggu dagangan aki. Bahkan sebelum dijajakan keliling, aki jualan di depan rumah. Ingat sekali aku menunggu dagangan aki sembari main, kadang tiap orang yg lewat aku teriaki "perabot nya bu pak", lalu ketika ada pembeli yg mana posisi nya aku lagi main, aku buru2 ke lapak untuk melayani pembeli. Selain itu ketika aki dan nenek belanja untuk mengisi perabotan yg kosong nenek suka mengajaku, kadang kami menaiki kereta, kadang menaiki angkot. Bagiku itu adalah hal yg sangat seru. Aku suka sekali berkeliling-keliling di grosir perbot sambil membantu aki mencari barang apa yg perlu di beli. Ketika pulang belanja ini aku suka di kasih upah Rp.4000 oleh nenek. Lagi2 lumayan untuk jajan. Usaha ini berlangsung cukup lama sebelum akhirnya berhenti karena aki yg udah gamampu berjalan jauh mendorong roda.
Selanjutnya aki berganti dagang menjadi berjualan kopi seduh dan rokok. Yg hingga kini masih aki jalani. Di usaha kali ini aku kurang begitu andil karena aku yg sudah bertumbuh besar dan sudah banyak diisi dengan kegiatan2 ku sendiri.
Padahal MaasyaAllah nya, kebutuhan aki dan nenek sudah di cover oleh orang tua aku. Mulai dari uang, listrik, beras, hingga kadang ketika mamah belanja bahan untuk dimasak, nenek pun ikut di belikan bahan tersebut oleh mamah. Tapi aki tuh tipical orang yg gabisa diem, karna mungkin biasa diluar, dijalanan untuk berdagang, sehingga jika banyak berdiam dirumah tuh banyak hal yg dirasakan, tiba-tiba jadi pesakitan.
Banyak hal yg aku pelajari dari proses hidup nenek dan aki. Membentuk aku menjadi pribadi yg senantiasa menundukan pandangan hati terhadap sesuatu. Karna apa yg nenek dan aki lalui menbentuk sifat qana'ah padaku. Bahwa segala sesuatu itu butuh perjuangan. Mungkin orng lihat nya kasihan sama kehidupan nenek dan aki, padahal engga, se tentram itu mereka, begitupun aku yg sudah amat sangat dipenuhi kebutuhan nya oleh ortu. Kini aku sadar bahwa hal itu menambah nilai dalam diri aku.
Hingga kini aku tidak pernah mempermasalahkan atau memusingkan perkara uang, hidup gapunya uang pernah, punya banyak uang pun pernah. Hingga menjadikan aku berada di titik netral bahwa bagaimana pun kondisi nya pernah aku alami, dan menjadikan hidup tidak berorientasi pada uang.
Oke kembali pada point "cucu kesayangan". Kalo aku mau sombong "ya gmna ngga jdi kesayangan, orang tiap proses mereka aku ada" , dan hanya aku yg begini diantara cucu-cucu nya yg lain, sehingga tiap aku bantu mereka, banyak doa juga yg mengalir untuk aku, mungkin dari situ juga banyak nya keberkahan dalam hidup aku. Hingga kini klo nenek ada apa2 selalu nanya ke aku, atau selalu minta bantu aku, padahal posisi skrg rumah ku cukup jauh dengan nenek.
Jdi untuk mendapat predikat kesayangan adalah bisa diandalkan. Kini ketika nenek meminta tolong pada akhirnya nenek selalu mendoakan aku, dan hal itulah yg aku butuhkan di kehidupan skrg, ketika membantu nenek dan aki maka mengalir lah doa- doa tulus dari mereka. Semakin banyak menolong, semakin sering juga doa di panjatkan oleh mereka.
Dan hal itu yg menjadi perantara banyaknya kemudahan2 yg aku alami hingga detik ini.
Nenek, aki , sehat selalu yaaa, agar kita bisa terus menyambubg doa silih berganti❤️
0 notes
Text
"Boys will be boys"
Seharusnya tidak di normalisasi, apalagi teruntuk yg sudah menikah dan memiliki anak.
Sebagai bapak/suami harus stop mikir klo "ga dewasa itu" wajar. Karna yaa harus tumbuhkan kebaikan, bukan ciptakan bibit kerusakan.
Anak melihat dan meniru tingkah laku.
Kalau suami terus menjadi "boys/anak", lalu istri dibimbing, diarahkan, oleh siapa?
Kalau bapak terus menjadi "boys/anak", lalu anak harus mencontoh atau meneladani siapa?
Anak laki-laki akan menjadi suami, dan bapak seseorang.
Anak perempuan akan menjadi istri dan ibu seseorang.
Yg mana mestilah bapak/suami itu menjadi contoh dirumah.
Yg pagi malamnya rutin, dan bisa dilihat dengan disiplin.
Yg bagikan ilmu dengan interaksi bukan instruksi.
Yg perhatian nya terus dilakukan, bukan dijanjikan.
Kasih contoh membangun keluarga itu kerja sama, bukan adegan antara tuan dan budaknya.
0 notes
Text
Tidur siang tdi mimpi. Mimpi yg sama utk yg ke 2x nya.
Pada saat itu sebelum tertidur aku baru selesai menangis setelah menghadapi ujian yg bagi aku cukup mengguncang mental.
Di mimpi itu, aku ada di padang rumput yg luas bgt. Mungkin klo di gambarin kya di serial Teletubbies, disitu ada jalan setapak yg bawahnya tuh batu2 kecil rapih2 dgn bunga2 setinggi betis sebagai batas jalannya di kanan kiri. Aku trs maju menelusuri jalan itu, didepan ada sebuah gubuk, yg reyot bhkan kyanya hampir ambruk, aku masuk kesana dan di sambut sm anak2 kecil, ternyata d dlm nya kya istana dgn pilar2 tinggi, ruangan luas di depan mata, dri pintu masuk bisa ngelihat pintu2 kamar di lt 2, trs anak kecil itu nganterin aku ke sebuah kamar sambil bilang klo itu kamar aku, ketika sampai di depan pintu aku lihat betapa megahnya kamar itu, dengan dipan yg tinggi dan penuh dengan ukiran.
Aku pikir 'apa ini surga?' seolah aku berteori bahwa balasan dri ujian itu adalah surga yga sudah Allah gambarkan dalam mimpi tersebut.
MaasyaAllah, terlalu indah sampai rasanya gamau terbangun lagi:)
0 notes
Text

~ Another iman journey ~
18 Juni 2024 hari dimana pertama kali mengetahui adanya calon janin, perasaan senang & haru menyelimuti aku & suami.
Ternyata, jalan nya tidak semulus itu, Qadarullah diusia 4 minggu aku mengalami keluar flek, sempat berhenti namun keluar kembali, dan diharuskan utk bedrest.
Hingga akhirnya hari dmna saat itu ketika bangun di subuh hari, pergi ke kamar mandi & tbtb saja darah keluar begitu banyaknya. Perasaan sedih, kecewa, kehilangan, takut smpai nangis pun tertahan. Dejavu! Keluar kamar mandi & segera memanggil suami yg langsung berlari menghampiri dgn muka panik nya, msih belum tau apa yg terjadi dia lngsung memeluk, menangis bersama, sambil menenangkan. Tbtb lidah kelu utk memberitahu apa yg terjadi, hingga hnya menunjukkan tangan ke arah kamar mandi diikuti oleh suami yg langsung melihat nya. Dgn terburu suami lngsung mengajak utk periksa ke bidan terdekat. Ah aku tau dia sedang menyembunyikan kekhawatirannya.
Setelah di cek calon janin masih ada hnya saja posisi nya sudah di bawah. Disitu masih coba utk di pertahankan. Walaupun kemungkinan nya amat sangat kecil. Kami cuman bisa pasrah atas apapun yg terjadi.
Ketika sudah dirumah saat setelah minum obat aku sedikit tertidur, namun masih sadar hingga mengetahui bhwa suami aku menangis tersedu2 di ruangtamu, aku coba biarkan agar dia bisa melepaskan apa yg dia rasakan.
Beberapa hari sblm kejadian aku baca kisahnya Ummu Sulaim ibunda nya Anas bin Malik. Hingga tanpa sadar kisah itu ternyata melekat & teraplikasi kan pda kehidupan aku sendiri.
Esok pagi nya ketika ke kamar mandi Qadarullah sisa jaringan janin keluar. Setelah selesai dgn aktivitas di kamar mandi, aku mendapati suami yg terduduk dgn mata yg masih mengantuk di depan pintu, menunggu aku yg sedang buang air besar wkwk, khawatir katanya.
Setelah suami beres mandi, aku mengajak suami berbicara, mencoba tenang memberitahu suami. Mengawali percakapan dgn dialog yg sma seperti Ummu Sulaim.
🧕🏻"yang, misal nih yah misal kita tuh pinjem barang, trs yg punya nya tuh mau ambil lgi, kita harus gmna?"
🧑🏻"Ya balikin lahh, knpa gtu? Kmu ada pinjem barang?"
🧕🏻"Ngga, itu cmn analogika aja, Qadarullah tdi kyanya sisa pendarahan kmrin yg mana kemungkinan janin nya keluar, kerasa sm aku. Kmrin aku masih coba buat pertahanin, masih mau berjuang diantara kemungkinan kecil. Tpi aku sadar klo sekuat apapun aku, aku ga bisa nentuin takdir, ketika aku bangun aku udah pasrah bgt klopun emg gbisa dipertahanin & hrs keluar, akhirnya ketika ke kamar mandi dan yaa sisa jaringan nya keluar"
*Suami menghentikan aktivitas nya lalu duduk diam lanjut mendengarkan aku
🧕🏻"Mungkin pda hentakan pertama hal ini pasti bikin sedih, hakikatnya kita sedih krn adanya rasa 'memiliki', pdhl kita gapernah punya apa2, kita cmn dititipi. Jdi klo misalnya hilang / kembali pda yg punya, hrsnya tidak membuat kita terlalu berlarut2 dlm kesedihan. Apa yg terjadi baiknya jdi bahan introspeksi, mungkin msih ada yg hrs kita benahi. " Kata aku sambil sedih juga wkwk
Suami lngsung peluk sembari menguatkan 🧑🏻 "iyaa udahh gapapa, Allah lgi nyiapin sesuatu yg terbaik di depan sana, gapapa yaaa udah udahh kan masih ada akuuu, jujur sbnrnya aku udh ikhlas perihal calon bayi nya, aku lebih mikirin ke kmunya, lebih ke kasihan ke kmu, pas lihat darah bnyak bgt di kmar mandi aku lemes bgt yg ada dipikiran aku 'ini bener darah sebanyak ini keluar dari istri aku?' "
🧕🏻" Aku gapapa ko, cmn terharu sm gmna cara Allah nolong aku, Qadarullah dari awal smpe akhir aku ga dikasih rasa sakit, mules juga ngga, pdhl aku pendarahan bnyak bgt. Ketika aku udh bener2 pasrah, Allah tolong dgn beri kemudahan, hingga akhirnya sisa jaringan janin keluar dgn bgitu mudahnya"
Suami yg tdinya mau berangkat kerja jdi mengurungkan niatnya buat nemenin aku, karna kasihan juga sm keadaan aku. Alhamdulillah a'la kulli hal. Semoga selalu bisa melewati segalanya dgn baik bersama-sama.
Obat itu pahit, namun menyembuhkan. Bgitupun peristiwa hidup, pahit namun menumbuhkan, mencoba selalu mencari nilai dari apa yg dialami, agar setiap hal yg di jejaki menjadikan cerita yg memiliki benang merah setiap lamgkah nya. Agar supaya ketika berhasil melewati nya dapat menambah nilai atas tindakan / jalan yg dipilih.
Selamat terus berjuang dengan baik. Sampai bertemu di versi adik❤️🌸
0 notes
Text

Ada yg msh struggle dalam berkomunikasi dgn ortu? Aku mau sharing how aku bisa se enak & nyaman itu cerita tentang apapun.
Disclaimer,
Ga semua orng pnya kesempatan buat bisa dket sm ortu/ keluarga, ga selalu ada alasan khusus knpa kita ga ngerasa sedekat itu sm ortu, penyebab nya bisa jdi krn permasalahan komunikasi.
Awalnya aku orng yg acuh sm keberadaan ortu dirumah, tertutup & sibuk dgn urusan sendiri. Hingga kami ga punya yg namanya kelekatan emosional, akhirnya jdi sering cekcok sehingga bnyak memicu perdebatan krn bnyaknya ketidaksepahaman, ditambah ego aku sendiri pda saat itu.
Hingga wktu ketika aku memutuskan utk berubah, yg mana ternyata ga semudah itu. Ketika penampilan, postingan, perilaku yg di perlihatkan ke orng lain sdh menggambarkan perubahan aku, ko ternyata blum cukup utk dikatakan sebuah perubahan.
Betul memang semuanya berproses, satu persatu, gamungkin sekaligus, cmn aku melupakan point penting dri project perubahan ini.
Yakni ortu yg belum merasakan impact dri perubahan aku. Sedih ga? Sakit ga? Iyalah kya sombong bngt aku, ke orng luar kya yg iya tpi orng terdekat sendiri blm merasakan nya, malah mempertanyakan "mana katanya suka ngaji, kok masih kya gtu ke ortu". JLEBBBB KAN?
Bnyak kok fenomena orng2 yg kya gtu, yg mana ortu nya mengeluhkan bhwa belum adanya impact utk mereka, bhkan msh suka berperilaku buruk thdp mereka, tdk mencerminkan apa yg mereka posting. Setelah aku sadari ternyata ortu tuh adalah orng pertama yg hrsnya jdi saksi perubahan kita, krn apa? Krn mereka megang bgt modal hidup kita, mereka amat sangat tau kita gmna bhkan yg tdk kita tunjukkan ke orng luar sekalipun.
Hingga dari situ aku coba buat sedikit demi sedikit menurunkan ego, memperbaiki cara komunikasi, juga memperbaiki akhlak pda mereka.
Yg namanya proses pasti membutuhkan waktu. Hingga 1-2 tahun aku berusaha keras supaya ortu aku jdi juru kunci perjuangan aku.
Tidak pernah mengukur namun ternyata sudah jauh & bnyak proses yg dijalani. Tanpa terasa Biidznillah tbtb semua dipermudah. Tbtb semua jdi indah. Hubungan yg mulanya tanpa nilai menjadi sesuatu yg selalu memiliki makna pada tiap ceritanya.
Segala urusan jdi lebih mudah karena memiliki bnyak kesamaan dlm segala sudut pandang. Hingga apapun jln yg dipilih oleh diri tidak luput dari kepercayaan mereka bhwa aku akan selalu bisa melewatinya.
0 notes
Text
Jangan menuhankan ikhtiar kita,
selain kamu harus yakin bahwa kamu masih punya kesempatan mendapat peluang yang baik. kamu harus yakin bahwa kamu juga akan memiliki peluang kecewa dalam waktu yang bersamaan. Dan gaada hal lain selain nerima itu semua. Maka siapkan dada yg lapang atas segala pilihan.
semakin dewasa, ternyata pilihan itu semakin tidak sederhana. rumit, kompleks, dan berjangka panjang bahkan seumur hidup.
karena itu, kita harus sadar kemana akan menuju. butuh ketenangan, kejelian, dan memikirkan akhir dari sebuah pilihan. dengan keterbatasan pengetahuan dan terhijabnya kita dengan masa depan, tentu saja kita sangat membutuhkan pertolongan dari yang Maha Tau. agar dibimbing, agar diarahkan, agar ditunjukkan pada yang terbaik.
sederhananya, libatkan Allah dalam setiap pilihanmu. pilihan kita.
0 notes
Text
Hingga pada malam dimana meminta dgn putus asa, di waktu terbaik, yg mana katanya malaikat pun turun ke bumi. Seakan Allah ksih kepingan terakhir puzzle dri sebuah cerita. Sehingga terpampang lah bagaimana gambar di dlm nya 'oh jdi ini maksud Allah, ternyata selama ini Allah udh ksih kode'. Semua yg terjadi adlh kehendak & ketentuan dri Allah. Tdk lain dan bukan melainkan takdirnya PASTI baik.
Ketika mungkin bnyak kata yg ingin di ucap, rasa-rasa yg ingin di keluh, Allah seakan berbicara 'hambaku, cukup Aku bagimu, serahkan padaku, ku ganti dgn takdir terbaik dariku', kiranya tdk perlu validasi dri siapapun, tdk jga menyalahkan siapapun, cukup Allah Yang Maha Mengetahui.
0 notes
Text
Alfatihah utk jiwa² yg sdh merdeka✨
Msh kuperjuangkan cita,
Mengukir tinta emas cerita,
Sejarah hidup diusia muda.
Bukan hnya perihal rasa,
Tpi tentang sebuah proses dewasa,
Juga keyakinan pada Yang Maha Kuasa.
0 notes
Text

Self Rihlah pt.1
Menempuh perjalanan jauh berjam-jam sendiri sdh biasa. Kali ini memberikan diri utk rihlah sendiri, dgn track yg mngkn msh ecek2, *nice try lah yaa buat permulaan. Yg mana sblm pergi sdh mengkonsep dgn matang, mulai dri estimasi waktu perjalanan, juga medan yg akan di terjang.
Bukan rihlah namanya jika tdk membawa esensi hikmah dri sebuah jelajah. Maka perjalanan ini memberikan bnyak pembelajaran dlm kisah.
Bising nya isi kepala, resah nya yg ada di dlm dada, lelah nya jiwa, menjadi alasan sebuah perjalanan. Membiarkan alam mnjdi saksi bisu kerapuhan.
✨Tatkala sedang di hantam dunia, kala itu juga diingatkan pada pemilik dunia✨
Mulai dari pejuangan menuju curug yg bisa dikatakan tdk terlalu mudah, rintangan jalan yg menantang & melelahkan.
Tantangan diluar prediksi ketika banyak monyet mengerumuni, sembari trs berdoa dlm hati agar bisa teratasi.
Hingga Allah tunjukkan kuasaNya bhwa Dia Maha Mendengar & bnr2 dekat, lalu di hadirkanNya pertolongan dari orang sekitar yg membantu mengusir monyet-monyet tsb sehingga bisa berpindah pada tempat yg lebih aman.
Hal ini mengingatkan bhwa untuk menuju tempat yg indah, butuh perjuangan. Bkn hnya itu, psti akan ada tantangan, rintangan, ujian yg ditemukan, pertolongan yang di dapatkan, hingga keyakinan yg terkuatkan. Semua terangkum menjadi sebuah esensi kehidupan.
Setelah itu, diri termenung sambil melihat derasnya air jatuh, ternyata diri ini bgtu angkuh, msh sering memelihara keluh, pdhl Allah sdh pasti menemani jalan yg di tempuh, bahkan membasuh hingga sembuh. Kini tinggal bagaimana diri teguh dengan keyakinan yg utuh, bangkit dengan tangguh, berdaya dengan penuh, Dan tumbuh menjadi perempuan teduh🌸✨
0 notes
Text
Things that make me speachlees, MashaAllah.
Tdi sore kumpul nenek kakek, ortu.
Lalu nenek mengeluhkan krn segala keperluan di tanggung sm bpk. Fii Mastathotum.
Disitu nenek merenung smbil totalin brp yg biasa dikeluarkan utk kebutuhan nenek, lalu bilang dgn nada gaenak
"Uang sgtu bisa dipke buat keperluan lain, apa ga mau punya ini itu? "
Jwbn bapak yg bikin speachlees
"Mah, skrg saya gaada keinginan ini itu, punya ini punya itu, InshaAllah sdh cukup dgn skrg, perihal anak2, kami emg gbisa penuhi apa yg mereka inginkan, tpi kami akan cukupkan apa yg mereka butuhkan. Anak2 udh punya rezekinya masing2, biar mereka maknai apa & darimana rezeki itu. Klopun tdk bisa kami penuhi semoga kelak suaminya lah yg memenuhi itu. Yg penting kami ajarkan utk trs hidup selalu merasa cukup."
0 notes
Text
Dlm suatu dimensi ruang, hrs trs bersabar & berusaha memperbaiki keadaan. Mencoba mengambil celah2 kebaikan, diantara kekesalan yg disimpan. Berusaha bertahan meski hnya krn satu alasan.
Hrsnya sih sabar itu gada batasnya, tpi gmn klo udh gk lgi nyaman? Gmna klo diam & berupaya senyum malah jdi semakin tertekan? & Ikhlas yg kian mengikis perlahan.
Kapasitas hati & pikiran tiap org emg beda2, & memendam bkn hal yg gampang bagi seorang ekstrovert. At least hrs kah memilih menarik diri dan menjauh perlahan? Pda Sebuah titik, dimana begitu sulit mentolerir.
0 notes
Text
Dewasa nanti yang akan menjadi lawanmu bukanlah ekspektasi orang lain, tapi pikiran kamu sendiri.
Aku yakin saat ini Engkau sedang menyentuh hatiku, melihatku tumbuh dan melatih sabarku.
Aku mungkin tidak melihat bagaimana jalannya, tapi aku tahu bahwa Engkau akan membuat jalan, membuka pintu, menyusun celah dan peluang yang tepat untukku.
Sebab yang kutahu satu-satunya sumber kekuatanku saat ini hanya Tuhan. Dengan takdir yang tertulis untukku sudah pasti itulah yang terbaik. Tidak akan mungkin tertukar.
0 notes
Text
Ga sengaja denger seseorang cerita hikmah kya gni.
"Ko saya trs ya yg ditugasin ini itu", ya positif thinking aja karena kita;
1. Terpercaya
2. Allah hendak berikan amal sholeh pda kita dripada ke orng lain
*MaasyaAllah gajadi ngeluh deh🥺
0 notes