Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Aku tersenyum kecil saat oranglain bilang "Mba,anakku udh hamil lo, mba gak pengen nyoba pijet disana? Anakku aja langsung hamil cocok disana, doaku kemarin bangun rumah langsung hamil, ucapanku terkabul" celoteh tetanggaku padaku beberapa bulan lalu setelah anaknya yang habis pulang kampung "isi" setelah pijat disini, sudah 9tahun anaknya menikah, beda 1 tahun dariku, yaa aku 10 tahun menikah ditahun ini. Padahal aku dan suamiku sudah pijat sana sini, promil ganti 5 dokter dibeda kota, ntah uang berapa yang telah kami keluarkan, bahkan kami pernah tertipu yang katanya "madu asli" dengan hrga ratusan ribu kami beli, jamu 2 botol bsr 1,5 liter dg hrga 300 ribu per 3hari kami komsumsi, pijat dengan tiap kali kesana ditarget bayar 150 ribu, terapi ke pak ustadz eh ternyata abal2, adzan maghrib rumahnya tertutup rapat ternyata mereka sedang tidur pulas didalam rumah, astaghfirullohhaladzim. Ntah berapa banyak juha vitamin dan obat2an dengan dosis tinggi untuk promil yang kami telan. Jamu2 yang pahit dan apapun ucapan orang kami coba, tapi semua masih nihil. Semua memang takdir Alloh seberapa besar usaha dan doaku jika Alloh belum berkehendak pastilah belum Alloh berikan kepadaku.
Orang memang tak pernah berfikir akankah oranglain itu merasa tersinggung sakit hati atau tidak dengan segala pertanyaan dan pernyataannya itu. Ya, memang orang selalu merasa bodoh amat dg apa yg mereka katakan selama mereka bahagia..merasa mereka "menang" dan "paling baik"
Tak jarang orang bilang bahwa yang belum punya anak itu yg salah yg wanitanya itu "mandul" atau yg wanitanya rahimnya gak sehat, semua serba wanitanya yg salah. Walaupun dijelaskan ke dokter berkali2 kalau gak ada masalah diantara suami istrinya yang artinya "sehat" tapi org selalu berfikir wanitanyalah yang tak sehat
Normalkah jika kami punya perasaan "Iri" terhadap orang2 yg beruntung disekitar kami?
Teman2 suami anaknya udah gede2 bahkan ada yang udah nikah dan udh ngasih cucu..teman2ku anaknya ada yg 1,2,3 dan 4..sedangkan suamiku dan aku belum
Anak2 kecil keponakan kami yg masih usia 7 tahun bahkan ada yg bertanya apakah kami ini belum menikah? Apakah kami ini masih pacaran? Kenapa kami belum punya anak?
Bagiku saat ditanya masalah anak, ya memang cukup lama 10tahun kami masih menanti, tapi bagiku 10 tahun menikah masih terasa sebentar, ntah kenapa terasa baru saja kenal suami padahal setiap hari kami lewati bersama sebisa mungkin kami isi hari2 kami dg canda tawa manja2 dan mencurahkan isi hati, kami juga "pillow talk" sampai2 adik ipar bilang katanya ngantuk tapi gak tidur2 malah ngobrol sampai malam, ya tapi itulah kebiasaan kami sebelum tidur, kami saling bertanya tadi apa aja yang dilakuin, terus cerita ngalor ngidul padahal aslinya suamiku seorang yang tipe2 kalau kamu gak tanya aku gak akan ngomong.
Katanya kalau belum punya anak bertahun2 dan masih bertahan itu beruntunglah kamu wahai wanita karena punya suami yang begitu sabar dan pengertian masyaAlloh memang begitulah yang aku rasakan. Aku bersyukur sekali diantara hinaan dan lain2 dari orang diluar sana aku punya suami yang begitu baik, ibuku dan orang2 yang aku sayangi disekitarku, mereka selalu kasih semangat dan doa untuk kami, masyaAlloh beruntungnya aku, harusnya aku selalu mensyukuri nikmat itu gak hanya menangis meratapi apa yang aku rasakan saat omongan2 orang yg begitu "pedas" menusuk ke hati. Maafkan aku ya Alloh karena ketika itu aku lupa untuk bersyukur 😢
Aku juga sering tanya ke suamiku
"Apakah aku akan ditinggalkan karena aku belum bisa berikan anak?"
Dan dijawab
"Gak akan..aku janji..udah percayalah aku gak akan kayak gitu"
Jawaban yg menyenengkan dan menenangkan hati itulah yang selalu inginku dengar masyaAlloh 🥹
Semoga semua pejuang garis 2 akan mendapatkan kabar bahagia ditahun ini.. mari kita pasrahkan kepada Alloh apapun yang diberikan pasti yang terbaik insyaAlloh
Tetap semangat ☺️
11 Mei 2024 19:57
9 notes
·
View notes