Text
Thought via Path
📌Tazkirah Ringkas 📑BERWASPADALAH! HARTA DAN ANAK ANAK ADALAH SEBAGAI UJIAN DARIPADA ALLAH Firman Allah SWT : إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۚ وَاللَّهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ [Surat At-Taghabun 15] Terjemahan : "Sesungguhnya harta benda kamu dan anak-anak kamu itu hanyalah menjadi ujian, dan di sisi Allah jualah pahala yang besar." 📮Join Telegram Tazkirah Ringkas telegram.me/DakwahTanpaHenti Sebarang teguran/nasihat email to [email protected] – Read on Path.
0 notes
Text
Thought via Path
ARTIKEL MALAM Hari/Tgl. : Sabtu, 25 Agustus 2018 14 Dzulhijjah 1439 H No. : 1238/AM/KOM/VIII/2018 Pemateri : Ustadz Farid Nu'man Hasan Tujuan : KUTUBer & Umum ============================= 🍃🍃🌻🍃🍃🌻🍃🍃🌻🍃🍃🍃🌻🍃🍃 📚 Mengumumkan Kematian Di Masjid, Terlarangkah? Bismillahirrahmanirrahim .. Mengumumkan kematian (An Na’yu), memang ada yang terlarang, dan itu tertera dalam beberapa hadits, di antaranya: Dari Hudzaifah bin Al Yaman Radhiallahu ‘Anhu, dia berkata: إِذَا مِتُّ فَلَا تُؤْذِنُوا بِي، إِنِّي أَخَافُ أَنْ يَكُونَ نَعْيًا، فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْهَى عَنِ النَّعْيِ "Jika aku mati maka janganlah mengumumkannya, aku khawatir itu termasuk An Na’yu, aku dengar Rasulullah ﷺ melarang An Na’yu." (HR. At Tirmidzi no. 986, hasan) Imam At Tirmidzi Rahimahullah mengatakan: وَقَدْ كَرِهَ بَعْضُ أَهْلِ العِلْمِ النَّعْيَ، وَالنَّعْيُ عِنْدَهُمْ: أَنْ يُنَادَى فِي النَّاسِ أَنَّ فُلَانًا مَاتَ لِيَشْهَدُوا جَنَازَتَهُ، وقَالَ بَعْضُ أَهْلِ العِلْمِ: لَا بَأْسَ أَنْ يُعْلِمَ أَهْلَ قَرَابَتِهِ وَإِخْوَانَهُ " وَرُوِيَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ أَنَّهُ قَالَ: «لَا بَأْسَ بِأَنْ يُعْلِمَ الرَّجُلُ قَرَابَتَهُ "Sebagian ulama telah memakruhkan An Na’yu, menurut mereka An Na’yu adalah seseorang berseru pada manusia bahwa fulan telah wafat agar manusia menyaksikan jenazahnya. Sebagian ulama mengatakan tidak apa-apa pemberitahuan kepada kerabat dekat dan saudara-sauaranya. Diriwayatkan dari Ibrahim, bahwa dia berkata: Tidak apa-apa seseorang memberitahu kaum kerabatnya". (Jaami’ At Tirmidzi, Hal. 303-304) Ada pun jika tujuannya agar manusia menshalatkannya, bukan untuk membanggakan, kesombongan atas kedudukan yang wafat, selama caranya tidak mengikuti kaum jahiliyah, tidak apa-apa, bahkan itu disunnahkan. Hal ini berdasarkan hadits berikut: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: نَعَى لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النَّجَاشِيَّ صَاحِبَ الحَبَشَةِ، يَوْمَ الَّذِي مَاتَ فِيهِ، فَقَالَ: «اسْتَغْفِرُوا لِأَخِيكُمْ» Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, dia berkata: “Rasulullah ﷺ memberitahukan kami tentang Najasyi, Raja Etiopia (Habasyah), di hari kematiannya. Beliau bersabda: “Mohonkanlah ampun bagi saudara kalian.” (HR. Bukhari No. 1327) Dalam hadits yang lain: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: «أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَعَى النَّجَاشِيَّ فِي اليَوْمِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ، وَخَرَجَ بِهِمْ إِلَى المُصَلَّى، فَصَفَّ بِهِمْ، وَكَبَّرَ عَلَيْهِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ» Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, dia berkata: “Rasulullah ﷺ memberitahukan berita kematian Najasyi, Raja Etiopia (Habasyah), di hari kematiannya. Beliau keluar ke lapangan bersama manusia lalu membuat shaf dan bertakbir empat kali.” (HR. Bukhari no. 1333) Imam Ibnu Abdil Bar Rahimahullah mengatakan: وَفِيهِ إِبَاحَةُ الْإِشْعَارِ بِالْجِنَازَةِ وَالْإِعْلَامِ بِهَا لِيَجْتَمِعَ إِلَى الصَّلَاةِ عَلَيْهَا وَفِي ذَلِكَ رَدُّ قَوْلِ مَنْ تَأَوَّلَ نَهْيَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ النَّعْيِ أَنَّهُ الْإِعْلَامُ بِمَوْتِ الْمَيِّتِ لِلِاجْتِمَاعِ إِلَى جِنَازَتِهِ Pada hadits ini terdapat kebolehan menyiarkan dan mengumumkan berita jenazah untuk mengumpulkan manusia agar menshalatkannya. Hal ini membantah pendapat pihak yang mentakwil larangan Rasulullah ﷺ terhadap An Na’yu bahwa itu adalah mengumumkan kematian supaya orang berkumpul kepada jenazahnya. (Al Istidzkar, 3/26) Bahkan Imam An Nawawi Rahimahullah mengatakan itu adalah sunnah (mustahab): وفيه استحباب الاعلام بالميت لا على صورة نعي الجاهلية بل مجرد اعلام الصلاة عليه وتشييعه وقضاء حقه في ذلك والذي جاء من النهي عن النعي ليس المراد به هذا وانما المراد نعي الجاهلية المشتمل على ذكر المفاخر وغيرها Pada hadits ini terdapat kesunahan mengumumkan kematian selama tidak dengan cara jahiliyah, tapi semata-mata pemberitahuan untuk menshalatkannya dan memenuhi haknya. Ada pun larangan An Na’yu maksudnya adalah pemberitahuan dengan cara jahiliyah yaitu menyebutkan dengan kebanggaan dan selain itu. (Syarh Shahih Muslim, 16/23) Jadi, tidak benar memukul rata bahwa An Na’yu itu terlarang, Imam Az Zurqaniy Rahimahullah menyebutkan: وَقَالَ ابْنُ الْعَرَبِيِّ: يُؤْخَذُ مِنْ مَجْمُوعِ الْأَحَادِيثِ ثَلَاثُ حَالَاتٍ: الْأُولَى: إِعْلَامُ الْأَهْلِ وَالْأَصْحَابِ وَأَهْلِ الصَّلَاحِ، فَهَذَا سُنَّةٌ. الثَّانِيَةُ: دَعْوَةُ الْجَفَلَى لِلْمُفَاخَرَةِ، فَهَذَا يُكْرَهُ. الثَّالِثَةُ: الْإِعْلَامُ بِالنِّيَاحَةِ وَنَحْوِهَا، فَهَذَا يَحْرُمُ. Ibnul ‘Arabiy berkata: Bisa dipetik pelajaran dari kumpulan semua hadits tentang ini menjadi tiga keadaan: 1. Pengumuman untuk keluarga, para sahabat, dan orang-orang baik, maka ini sunnah. 2. Mengundang untuk membanggakan diri, ini makruh. 3. Pengumuman untuk meratapi dan semisalnya, ini haram. (Syarh Az Zurqaniy ‘alal Muwatha, 2/82) Demikian. Wallahu A'lam 📙📘📕📒📔📓📗 🖋 Farid Nu'man Hasan 🍃🍃🌻🍃🍃🌻🍃🌻🌻🍃🍃 ========================== 👳🏻Konsultasi: 081254571543 (Apry Zakaria Ramadhan 📲 Info KUTUB : Bit.ly/media_kutub -----------**----------- ═❁💰SEDEKAH KUTUB💰❁ ═ 💰 Bank Muamalat Nomor rekening: 3180005019 💳 Ac : Komunitas Tahajjud Berantai atau Ke Member Account KUTUB masing-masing (bagi yang sudahu mendapatkan identitas member Kutub) 📱Konfirmasi : 0857-4937-6876 (Bendahara KUTUB) ❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁ ✊🏻 Mengokohkan Langkah, Menggelorakan Istiqamah (OMGT) – Read on Path.
0 notes
Text
Thought via Path
Diantara Karakteristik Ahlussunnah Waljamaah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ berkata ; « ... ﻭَﺍﻟْﺨَﻮَﺍﺭِﺝُ ﺗُﻜَﻔِّﺮُ ﺃَﻫْﻞَ ﺍﻟْﺠَﻤَﺎﻋَﺔِ ، ﻭَﻛَﺬَﻟِﻚَ ﺃَﻛْﺜَﺮُ ﺍﻟْﻤُﻌْﺘَﺰِﻟَﺔِ ﻳُﻜَﻔِّﺮُﻭﻥَ ﻣَﻦْ ﺧَﺎﻟَﻔَﻬُﻢْ ﻭَﻛَﺬَﻟِﻚَ ﺃَﻛْﺜَﺮُ ﺍﻟﺮَّﺍﻓِﻀَﺔِ ﻭَﻣَﻦْ ﻟَﻢْ ﻳُﻜَﻔِّﺮْ ﻓُﺴِّﻖَ .ﻭَﻛَﺬَﻟِﻚَ ﺃَﻛْﺜَﺮُ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟْﺄَﻫْﻮَﺍﺀِ ﻳَﺒْﺘَﺪِﻋُﻮﻥَ ﺭَﺃْﻳًﺎ ، ﻭَﻳُﻜَﻔِّﺮُﻭﻥَ ﻣَﻦْ ﺧَﺎﻟَﻔَﻬُﻢْ ﻓِﻴﻪِ ، ﻭَ ﺃَﻫْﻞُ ﺍﻟﺴُّﻨَّﺔِ ﻳَﺘَّﺒِﻌُﻮﻥَ ﺍﻟْﺤَﻖَّ ﻣِﻦْ ﺭَﺑِّﻬِﻢُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺟَﺎﺀَ ﺑِﻪِ ﺍﻟﺮَّﺳُﻮﻝُ ، ﻭَﻟَﺎ ﻳُﻜَﻔِّﺮُﻭﻥَ ﻣَﻦْ ﺧَﺎﻟَﻔَﻬُﻢْ ﻓِﻴﻪِ ، ﺑَﻞْ ﻫُﻢْ ﺃَﻋْﻠَﻢُ ﺑِﺎﻟْﺤَﻖِّ ﻭَﺃَﺭْﺣَﻢُ ﺑِﺎﻟْﺨَﻠْﻖِ ، ﻛَﻤَﺎ ﻭَﺻَﻒَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻪِ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴﻦَ ﺑِﻘَﻮْﻟِﻪِ : "..Orang-orang khowarij mengkafirkan ahlussunnah, dan sebagian kelompok muktazilah juga mengkafirkan orang yang berbeda dengannya. Orang Syi'ah Rofidhoh juga mengkafirkan ahlussunnah. Dan kebanyakan pengikut hawa nafsu mengkafirkan orang yang menyelisihinya. Namun Ahlussunnah mengikuti (ittiba') kebenaran dari Robbnya yang diajarkan oleh Rosul-Nya, tidak mengkafirkan karena sebab berbeda (semata-mata karena hawa nafsu), akan tetapi mereka kelompok yang paling mengetahui kebenaran dan paling penyayang kepada manusia. Sebagaimana yang Allah sifatkan dalam firman-Nya ; ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺧَﻴْﺮَ ﺃُﻣَّﺔٍ ﺃُﺧْﺮِﺟَﺖْ ﻟِﻠﻨَّﺎﺱ تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكرِ "Kalian adalah sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk menyeru manusia, menyeru kepada yang baik dan mencegah dari yang mungkar.." (QS: Ali Imran: 110) Sahabat Abu Huroirah رضي الله عنه berkata : خير أمة أي : ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺧَﻴْﺮَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻟِﻠﻨَّﺎﺱِ "Kalian sebaik-baik umat", maksudnya kalian sebaik-baik manusia kepada manusia yang lain" (Minhaj As-Sunnah An-nabawiyah: 5/158) Wallahu ta'ala a'lam ══ ¤❁✿❁¤ ══ IG : ikhwan.id Twitter : _ikhwanid Telegram Channel : https://t.me/ikhwanid – Read on Path.
0 notes
Text
Thought via Path
AKHLAK DAN BUDI PEKERTI AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH Ahlus Sunnah wal Jama'ah selalu memperindah diri mereka dengan akhlaqul karimah dan budi pekerti yang mulia yang merupakan penyempurna akidah. Dan di antara buahnya adalah: 1. Selalu beramar ma'ruf dan nahi munkar, sebagaimana Allah Subhanahu waTa’ala ungkapkan tentang mereka, seraya berfirman, كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ Artinya:"Kamu adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan untuk umat manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah kemungkaran dan kamu beriman kepada Allah." (Ali Imran: 110). Ma'ruf adalah sebutan untuk segala sesuatu yang dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, seperti iman dan amal shalih. Sedangkan Munkar (kemungkaran) adalah sebutan untuk segala sesuatu yang tidak disukai Allah Subhanahu wa Ta’ala dan dicegah-Nya, berdasarkan bimbingan syariat agama, yaitu dengan tangan, lalu dengan lisan dan kemudian dengan hati sesuai dengan kemampuan dan maslahat. Ini tentu sangat berbeda dengan sekte Mu'tazilah yang berpandangan bahwaamar ma'ruf dan nahi munkar itu adalah keluar (membelot dan menentang) dari para pemimpin (pemerintah). 2. Ahlus Sunnah berpandangan: melaksanakan ibadah Haji, shalat Jum'at dan shalat 'Id itu harus dilaksanakan bersama para umara', apakah mereka sebagai orang shalih ataupun sebagai orang fajir; dan mereka berkeyakinan bahwa kewajiban penegakkan syi'ar ini (amar ma'ruf dan nahi munkar) dilakukan bersama aparat pemerintah kaum muslimin, shalih ataupun fajir, apakah mereka adalah orang-orang yang shalih konsisten kepada din (agama) maupun fasik yang kefasikannya tidak sampai menyebabkan keluarnya dari Islam, (yang demikian itu) demi persatuan dan menghindari perpecahan dan perselisihan, dan juga karena pemimpin yang fasik itu tidak boleh diturunkan dari jabatannya karena kefasikannya dan tidak boleh membangkang terhadap dia, sebab akan berakibat hilangnya hak-hak dan pertumpahan darah. Syaikul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, "Hampir tidak ada suatu kelompok yang membangkang terhadap pemimpin (penguasa) melainkan pembangkangannya itu menimbulkan kerusakan lebih besar daripada upaya pelengserannya. Sedangkan Ahlu Bid'ah berpandangan, para penguasa wajib diperangi dan ditentang (khuruj) apabila mereka melakukan kezhaliman atau telah diduga melakukan kezhaliman. Mereka berpandangan demikian sebagai wujud dari amar ma'ruf dan nahi munkar. 3. Di antara ciri Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah mereka selalu memelihara jamaah, melaksanakan shalat wajib secara berjamaah (di masjid), melaksanakan shalat Jum'at dan lain-lain, sebab hal-hal tersebut merupakan syi'ar-syi'ar Islam yang paling agung, ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya. 4. Mereka selalu memberikan nasihat kepada umat, karena mereka memandang nasihat merupakan bagian dari Dinul Islam. Nasihat adalah keinginan tercapainya kebaikan bagi yang diberi nasihat dan membimbingnya menuju kemaslahatannya. Jadi, Ahlus sunnah wal Jama'ah selalu menghendaki kebaikan bagi umat dan membimbing mereka menuju apa yang menjadi maslahat baginya. 5. Termasuk ciri dan sifat Ahlus sunnah adalah saling tolong menolong di dalam kebajikan dan berempati (kasihan) terhadap penderitaan orang lain sesama mereka. Mereka benar-benar meyakini makna sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُمْ بَعْضًا، وَيُشْبِكُ بَيْنَ أَصَابِعِه.ِ "Seorang mukmin terhadap saudara mukmin lainnya adalah bagaikan satu bangunan yang sebagiannya menguatkan bagian yang lain." (Beliau bersabda) sambil merangkai jari-jari tangan beliau yang satu kepada jari-jari tangannya yang lain." (Muttafaq alaih). Sabda beliau juga, مَثَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ فيِ تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ كَمَثَلِ الْجَسَدِ اْلوَاحِدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى سَائِرُ الْجَسَدِ بِالْحُمَّى وَالسَّهَرِ. "Perumpamaan kaum mukminin di dalam saling cinta-mencintai, sayang menyayangi dan saling tenggang rasa adalah bagaikan tubuh yang satu, apabila satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh turut merasakan sakit dan tidak bisa tidur." (Muttafaq alaih). 6. Ciri Ahlus Sunnah juga adalah keteguhan pendirian di dalam berbagai cobaan, mereka menyuruh bersabar di kala mendapat cobaan, bersyukur di saat lapang dan ridha terhadap pahitnya ketentuan Allah Subhanahu waTa’ala. Sabar ketika mendapat cobaan adalah menahan diri dari rasa sedih, menahan lisan dari keluhan dan rasa tidak rela, menahan anggota tubuh (tangan) dari perbuatan (jahiliyah, seperti) memukul-mukul pipi dan merobek-robek baju di bagian dada. -Bala' adalah cobaan berupa musibah dan kesengsaraan. -Bersyukur di saat lapang, artinya, menggunakan nikmat yang dikaruniakan Allah Subhanahu wa Ta’ala pada jalan ketaatan kepada-Nya. -Kelapangan yang dimaksud adalah berlimpah ruahnya kenikmatan. -Ridha terhadap getirnya Qadha' (ketetapan) Allah Subhanahu waTa’ala. Artinya, kita tidak murka dan murung karenanya. -Qadha' artinya kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala yang berhubungan dengan segala sesuatu sebagaimana adanya. -Murr al-Qadha' (getirnya ketetapan), artinya segala sesuatu yang tidak disukai yang menimpa pada seseorang, seperti sakit, kemiskinan, gangguan orang lain, panas, dingin dan bencana-bencana lainnya. 7. Ahlus Sunnah sangat memperhatikan akhlaqul Karimah. Mereka mempercantik diri dengan akhlak mulia dan mengajak orang lain untuk berakhlak mulia. Mereka mengajak kepada amal-amal yang terbaik, seperti keberanian, kejujuran dan amanah. Mereka sangat meyakini sabda Rasulullah shallallohu 'alaihi wasallam , أَكْمَلُ اْلمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا "Orang-orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah mereka yang paling baik akhlaknya." (Diriwayatkan oleh Ahmad dan at-Tirmidzi. At-Tirmidzi berkata, "Hasan Shahih.") Mereka benar-benar meyakini hadits tersebut dan mengamalkan kandungannya، أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا artinya: yang lebih lembut, lebih ramah dan lebih indah akhlaknya. Ahlus Sunnah mengajak untuk bermuamalat (bergaul) dengan sesama manusia dengan cara yang terbaik, memberikan hak-hak kepada pemiliknya, dan mereka juga melarang sifat-sifat tercela, seperti sombong (takabbur) dan mengganggu orang lain. Mereka menyerukan kepada anda agar menjalin silaturahim dengan orang yang memutus hubungan dengan anda. Maksudnya adalah berlaku baik terhadap orang yang berlaku buruk kepada anda; memberi kepada orang yang bakhil kepada anda. Anda keluarkan pemberian, berupa pemberian sukarela, hadiah dan lain-lain, kepada orang pelit terhadap anda. Perbuatan seperti itu termasuk ihsan; dan anda juga memaafkan orang yang menzhalimi anda, baik pada harta, darah ataupun kehormatan, karena sikap seperti itu dapat menimbulkan rasa cinta kasih dari pelaku kezhaliman itu dan mendatangkan pahala dari Allah Subhanahu waTa’ala. Ahlus Sunnah memerintahkan apa yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, seperti memberikan hak kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Mereka mengajak untuk berbakti kepada ibu dan bapak (kedua orang tua) dengan cara patuh kepada mereka di dalam masalah yang tidak berupa kemaksiatan, berbuat baik kepada mereka dalam bentuk ucapan dan perbuatan; bersilaturrahim, yakni berbuat baik kepada kaum kerabat dekat, baik terhadap tetangga dengan mengorbankan kebaikan dan tidak mengganggu mereka; dan berbuat ihsan kepada anak-anak yatim, dengan cara mengelola dan membina keadaan mereka dan harta mereka serta berbelas kasih kepada mereka. Juga berbuat ihsan kepada kaun dhu'afa (fakir dan miskin) dengan cara memberi sedekah dan bersikap ramah kepada mereka; berbuat ihsan kepada musafir, ramah kepada apa saja yang dimiliki, termasuk kepada hewan ternak sendiri. Ramah atau bersikap lembut itu lawan dari sikap kasar. Ahlus Sunnah mencegah sikap membangga-banggakan diri, sombong dan zhalim. Maksud membangga-banggakan diri dan sombong adalah membangga-banggakan kehormatan dan kelebihan, seperti kedudukan dan keturunan. Zhalim artinya, penganiayaan terhadap orang lain dan melecehkannya, seperti mereka lebih mulia daripada orang lain dan menganggap remeh mereka serta menyakiti mereka dengan haq ataupun tidak haq. Sebab, orang yang melecehkan orang lain dengan haq, maka ia telah berbangga diri; dan jika melecehkan dengan cara tidak haq maka ia telah berbuat zhalim. Kedua-duanya tidak boleh dilakukan. Ahlus Sunnah sangat semangat mengajak kepada akhlak yang mulia, yaitu akhlak yang terpuji dan melarang akhlak yang buruk dan rendahan. Semua apa yang dikatakan dan dikerjakan oleh Ahlus Sunnah dan apa yang mereka perintahkan dan apa yang mereka larang sebagaimana tersebut di atas dan hal-hal yang tidak disebutkan, semuanya mereka ambil dari al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, mereka sama sekali tidak mengada-ada (melakukan bid'ah) dari sisi mereka sendiri dan tidak bertaklid kepada siapa-siapa, sebab AllahSubhanahu waTa’ala telah berfirman, وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا [النساء/36] Artinya:"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri." (An-Nisa’: 36). Hadits-hadits yang semakna dengan ayat di atas sangat banyak sekali, di antaranya adalah yang telah tersebut di atas. Keunggulan Ahlus Sunnah wal jama'ah yang Teragung: Yaitu bahwa jalan mereka adalah al-Islam. Islamlah madzhab dan jalan mereka menuju Allah Subhanahu wa Ta’ala disaat terjadi iftiraq (perpecahan) sebagaimana telah diberitakan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam yang akan terjadi pada umat ini; mereka konsisten kepada Islam dan mereka menjadi golongan yang selamat (firqah Najiyah) di antara firqah-firqah yang ada, dan mereka pulalah jamaah yang konsisten berpegang teguh kepada ajaran yang dianut oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallamdan para sahabatnya, yaitu Islam yang murni dari segala noda syirik dan bid'ah. Maka dari itu mereka berhak menyandang julukan "Ahlus Sunnah wal Jama'ah", dan di antara mereka ada orang-orang yang shiddiq yang benar-benar telah mencapai peringkat kejujuran dan keimanan, ada syuhadayang gugur di jalan Allah Subhanahu waTa’ala dan orang-orang shalih yang banyak mempunyai amal shalih. Di antara mereka juga ada yang sebagai tokoh-tokoh panutan, lentera terang di kegelapan malam yang mempunyai banyak kelebihan dan keunggulan. Jadi, di dalam Ahlus Sunnah terdapat para tokoh ulama terkemuka yang mempunyai segala sifat terpuji, baik secara teori (ilmu) maupun amalan. Terdapat pemuka-pemuka agama di dalam Ahlus Sunnah, seperti empat tokoh panutan terkemuka (Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam asy-Syafi'i dan Imam Ahmad rahimahumullaah) berserta lain-lainnya. Merekalah golongan yang mendapat pertolongan Allah (ath-Tha'ifah al-Manshurah). Maksudnya: Ahlus Sunnahlah ath-Tha'ifah al-Manshurah yang disebut di dalam hadits, "Akan tetap ada segolongan dari umatku..." yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim. Akhirnya, kami memohon kepada AllahSubhanahu waTa’ala semoga Dia membela agamaNya dan meninggikankalimahNya dan mengalahkan musuh-musuhnya. Semoga shalawat dan salam tetap terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, keluarga dan para sahabat beliaushallallaahu ‘alaihi wasallam. Sumber: artikel As-Shofwah Lihat juga: Pasal ke 10 dari Aqidah Al-Wasithiyyah, dan Pasal yang ke 11 dari Kitab Al-Wajiz Fi Manhaj As-Salaf Wallahu a'lam ══ ¤❁✿❁¤ ══ IG : ikhwan.id Twitter : _ikhwanid Telegram Channel : https://t.me/ikhwanid – Read on Path.
0 notes
Text
Thought via Path
📚 SPIRIT DHUHA 📖 Kajian Riyadhus Shalihin ============================= 💦☀💦☀💦☀💦☀💦☀💦 📚 Bab 188 Keutamaan Shalat Shubuh Dan Ashar 📮 Hadits 1044 📚 Dari Abu Musa r.a. bahwasanya Rasulullah shallaallaahu'alaihi wasallam bersabda : "Barangsiapa yang bersembahyang shalat bardain - yakni shalat Subuh dan shalat Asar, maka ia akan masuk syurga." (Muttafaq'alaih) #ShalatYuk #ShalatDhuhaYuk #DhuhaUmmat 💦☀💦☀💦☀💦☀💦☀💦 ============================= 📬 Bagi Sahabat Kodham yang punya bakat menulis tentang Pengalaman Pribadi Terkait Shalat Dhuha dan ingin berbagi dengan Kodhamer, kirimkan cerita inspiratifnya dengan mencantumkan : Nama#Group Kodham Silahkan kirimkan via WhatsApp ke : (Akhawat) : Ukh Siro ☎ 085624807925 (Ikhwan) : Akh Abdy ☎ 082358856868 ❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁ – Read on Path.
0 notes
Text
Thought via Path
📌Tazkirah Ringkas 📑TAATLAH KAMU KEPADA ALLAH DAN RASUL Firman Allah SWT : وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُول [Surat At-Taghabun 12] Terjemahan : "Dan taatlah kamu kepada Allah serta taatlah kepada Rasulullah." 📮Join Telegram Tazkirah Ringkas telegram.me/DakwahTanpaHenti Sebarang teguran/nasihat email to [email protected] – Read on Path.
0 notes
Text
Thought via Path
📓📕📗📘📙📔 ARTIKEL MALAM Hari/Tgl. : Jum'at, 24 Agustus 2018 13 Dzulhijjah 1439 H No. : 1237/AM/KOM/VIII/2018 Materi : Fiqh Pemateri. : Ustadz Farid Nu'man Hasan Tujuan : KUTUBer & Umum ============================= 💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦 📚 Menjual Barang Haram. Syarat sah dan bolehnya jual beli dalam Islam adalah barang dan jasa harus halal, dan sistem transaksi juga harus halal. Maka, jual beli barang/makanan/jasa haram adalah haram. Dengan tegas Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda : وَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ إِذَا حَرَّمَ عَلَى قَوْمٍ أَكْلَ شَيْءٍ حَرَّمَ عَلَيْهِمْ ثَمَنَهُ "Sesungguhnya Allah Ta'ala Jika mengharamkan sesuatu atas sebuah kaum, maka haram pula hasil penjualannya." (HR. Ahmad no. 2221, Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan: shahih. Lihat Ta'liq Musnad Ahmad No. 2221) Selain itu, hal tersebut menjadikan penjualnya memfasilitasi dan ikut menyemarakkan barang-barang haram. Allah Ta'ala berfirman : ولا تعاونوا علي الإثم والعدوان "Dan janganlah kamu saling bantu dalam dosa dan pelanggaran." (QS. Al Maidah: 2) Demikian. Wallahu A'lam 📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖 ========================== 👳🏻Konsultasi: 081254571543 (Apry Zakaria Ramadhan) 📲 Info KUTUB : Bit.ly/media_kutub -----------**----------- ═❁💰SEDEKAH KUTUB💰❁ ═ 💰 Bank Muamalat Nomor rekening: 3180005019 💳 Ac : Komunitas Tahajjud Berantai atau Ke Member Account KUTUB masing-masing (bagi yang sudahu mendapatkan identitas member Kutub) 📱Konfirmasi : 0857-4937-6876 (Bendahara KUTUB) ❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁ ✊🏻 Mengokohkan Langkah, Menggelorakan Istiqamah (OMGT) – Read on Path.
0 notes
Text
Thought via Path
🍄🍁MUHASABAH CINTA🍁🍄 Hari/Tgl. : Jum'at, 24 Agustus 2018 12 Dzulhijjah 1439 H No. : 1113/MC/KOM/VIII/2018 Materi : Muhasabah Cinta Tujuan : KUTUBer & Umum =========☆☆☆☆=========== 🍂🍂🌼🌼🍂🍁🍂🌼🌼🍂🍂 🍃 Cerita Inspirasi Tahajjud bersama Ust. H. Uti Konsen U.M. 🔰 Hikmah Tahajjud (1) Seorang murid mengadu kepada gurunya. Dia mengeluh karena tidak dapat tidur nyenyak pada malam hari, malam panjang yang telah membuatnya tidak nyaman. Dia bertanya kepada gurunya, apa gerangaan yang menyebabkan dia tidak bisa tidur?. Alih-alih menjawab pertanyaan muridnya, sang guru malah menasehatinya, “Wahai anakku, Allah Ta’ala memiliki anugerah pada waktu malam dan siang hari. Dia akan membenarkan hati yang tidak tertidur dan menyalahkan hati yang tertidur. Bentangkanlah dirimu untuk mendapatkan pemberian-ppemberian tersebut.“ Mendengar hal itu, si murid menukas, “Wahai guru, engkau telah memberikan pelajaran untuk hidupku agar aku tidak dapat tidur pada malam hari dan siang hari semampuku.“ Hikmah apa yang dapat kita petik dari dialog tersebut?. Dengan sangat bijak, sang guru menasehati muridnya untuk mengisi malam panjang muridnya dengan bermunajat dan merendahkan diri dihadapan-Nya. Karena berbagai anugerah akan dibagikan kepada orang-orang pada kegelapan malam, melakukan shalat tahajjud, bersimpuh di atas sajadah bermuhasabah sehingga Allah Ta’ala akan membanggakanya dihadapan para malaikat dan makhluk-Nya. Allah SWT sangat bangga kepada orang yang sedang qiyamul lail atau shalat malam, lalu melontar “senyum “ kepada mereka. Yakni orang-orang yang tidak mau terlambat bangun untuk ibadah malam hari serta mengatur waktunya dan bermujahadah agar malam hari yang sepi itu benar-benar ia mendapatkan anugerah “senyum“ dari Allah Ta’ala. Abdullah bin Mas’ud ra, menyampaikaan hadist Nabi SAW sebagai berikut “Allah Ta’ala tersenyum kepada dua orang .Yakni orang yang bangun pada malam yang dingin dari tempat tidurnya, menyingkapkan selimutnya lalu berwudhu dan berdiri untuk shalat lail. Allah SWT bertanya kepada para malaikat, ’Apa yang dikehendaki oleh hamba-Ku ini atas perbuatannya ini?’. Para malaikat menjawab, ‘Wahai Tuhanku, ia hanya mengharapkan pahala dari sisi-Mu dan takut akan siksa-Mu." Allah Ta’ala kemudian berfirman, ‘Sesungguhnya Aku telah memberikan apa yang ia minta dan Aku telah mengamankannya dari apa yang ia takutkan.'“ (HR.Tbabrani) Subhanallah, dalam satu hadist dikatakan bahwa Nabi SAW bersabda “Apabila Allah tersenyum kepada seorang hamba, maka ia tidak akan dihisab.“ (HR. Ahmad dari Abu Ya’la ) Maksud “Senyuman“ Allah Ta’ala kepada orang yang bertahajjud, artinya Rabb kita ridha terhadap orang tersebut. Allah SWT mendengarkan ucapannya, memperhatikan doa dan munajahnya, serta memberkati hidupnya. Kelak pembalasannya adalah surga jannatun na’im. Inilah kesempatan bagi mereka yang beriman dan bersungguh-sungguh melakukan qiyamul lail atau tahajjud. Mengapa harus menunggu dan menunda waktu. Setiap hari dan setiap malam umur anda bertambah. Anda akan menyesal apabila usia semakin lanjut, namun Anda jauh dari perjalanan malam dan kendaraan yang terhormat yang indah yang bernama qiyamul lail. Sungguh berbahagia orang yang melaksakannya dan mencapai derajat mulia dan terpuji dalam qiyamul lail. Wallahu’alam. 🍂🍂🌼🌼🍂🍁🍂🌼🌼🍂🍂 ==========☆☆☆============ ═❁💰SEDEKAH KUTUB💰❁ ═ 💰 Bank Muamalat (kode bank 147) atas Nama Komunitas Tahajjud Berantai 📲 Cinta Hafidz - Norek :3350010324 📱Cinta Yatim - No. rek: 3350010325 💻 Peningkatan Ekonomi Duafa - No. Rek:3350010326 📮Cinta Masjid - No. rek 3350010327 📦 Sosial Kemanusiaan - No.Rek : 3350010328 ☎ Syiar Dakwah - No, Rek: 3180005019 atau melalui MAK bagi yg sudah mendapatkannnya – Read on Path.
0 notes
Text
Thought via Path
📌Tazkirah Ringkas 📑NERAKA ADALAH TEMPAT BAGI MEREKA YANG MENDUSTAKAN AYAT AYAT ALLAH Firman Allah SWT : وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ خَالِدِينَ فِيهَا ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ [Surat At-Taghabun 10] Terjemahan : "Dan orang-orang yang kafir serta mendustakan ayat-ayat keterangan Kami, merekalah ahli neraka, kekalah mereka di dalamnya; dan itulah seburuk-buruk tempat kembali." 📮Join Telegram Tazkirah Ringkas telegram.me/DakwahTanpaHenti Sebarang teguran/nasihat email to [email protected] – Read on Path.
0 notes
Text
Thought via Path
📓📕📗📘📙📔 ARTIKEL MALAM Hari/Tgl. : Kamis, 23 Agustus 2018 12 Dzulhijjah 1439 H No. : 1236/AM/KOM/VIII/2018 Materi : Aqidah Pemateri : Ustadz Aang Gunawan Tujuan : KUTUBer & Umum ============================= 📖📖📖📖📖📖📖📖📖 📚 Hari Hisab. Setiap kita akan mempertanggung jawabkan dengan yang kita perbuat di dunia ini. Hari Perhitungan (Hisab) itu pasti terjadi. فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat." (Alzalzalah : 7) وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ "Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula." (Alzalzalah : 8). Mengenai hari kiamat dan Hisab ini, Allah dan RasulNya shallallahu ‘alaihi wasallam telah telah mengabarkan, Salah satu Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang menggambarkan keadaan hari kiamat adalah Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu. Dalam Hadits tersebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : لَا تَزُوْلُ قَدَمَا ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ. "Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi RabbNya, hingga dia ditanya tentang lima perkara (yaitu)" : Tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan. Tentang hartanya dari mana ia dapatkan, dan dalam hal apa (hartanya tersebut) ia belanjakan serta apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya.” (HR. at-Tirmidzi no. 2416, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir jilid 10 hal 8 Hadits no. 9772 dan Hadits ini telah dihasankan oleh Syaikh Albani dalam Silsilah al-AHadits ash-Ashahihah no. 946). Dalam Hadits tersebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan kepada kita bahwasanya, kelak di hari kiamat setiap Bani Adam (manusia) akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala mengenai 5 (lima) perkara, diataranya adalah tentang : 1. Umurnya. 2. Masa mudanya 3. Hartanya (dari mana ia dapatkan). 4. Hartanya (dalam hal apa ia belanjakan). 5. Ilmu yang dimilikinya. Barangsiapa yang bisa menjawab dan mempertanggungjawabkan kelima perkara tersebut kelak di hari kiamat, maka dia akan menjadi orang yang beruntung. Dan dengan izin Allah, dia pun akan mendapatkan apa-apa yang telah Allah janjikan kepada hamba-hambaNya yang bertakwa berupa kenikmatan-kenikmatan surga. Namun apabila ia tidak bisa mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah, maka sungguh dia termasuk orang-orang yang celaka dan mendapatkan adzab yang pedih dariNya. Wallahu'alam 📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖 ========================== 👳🏻Konsultasi: 081254571543 (Apry Zakaria Ramadhan) 📲 Info KUTUB : Bit.ly/media_kutub -----------**----------- ═❁💰SEDEKAH KUTUB💰❁ ═ 💰 Bank Muamalat Nomor rekening: 3180005019 💳 Ac : Komunitas Tahajjud Berantai atau Ke Member Account KUTUB masing-masing (bagi yang sudahu mendapatkan identitas member Kutub) 📱Konfirmasi : 0857-4937-6876 (Bendahara KUTUB) ❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁ ✊🏻 Mengokohkan Langkah, Menggelorakan Istiqamah (OMGT) – Read on Path.
0 notes
Text
Thought via Path
ANTARA 2 KISAH SEMBELIHAN. Di dalam al-Quran, Allah telah menceritakan dua kisah sembelihan yang menggambarkan perbezaan antara sifat iman dan sifat nifaq. ⚫ Nabi Ibrahim & Nabi Ismail. Allah menguji ketaatan Nabi Ibrahim dengan perintah supaya menyembelih anak kesayangannya, Nabi Ismail. Ini merupakan syariat yang terlalu sukar bahkan sama sekali di luar jangkauan rasional seorang manusia yang normal. Namun dengan tenang Nabi Ismail menyatakan kesanggupannya merealisasikan perlaksaan syariat Allah, walaupun berdepan dengan risiko maut: قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ "Berkata (Ismail): Wahai ayah kesayanganku, laksanakanlah apa yang telah diperintahkan. Ayah akan mendapati diriku insyaAllah dalam kalangan orang-orang yang sabar" - al-Saffat 102. ⚫ Bani Israel. Ketika Allah mensyariatkan kepada Bani Israel melalui lisan Nabi Musa supaya menyembelih lembu, mereka menunjukkan respon hipokrit terhadap syariat. Allah merakamkan dialog mereka: وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تَذْبَحُوا بَقَرَةً ۖ قَالُوا أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا ۖ قَالَ أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ "Dan ketika berkata Musa kepada kaumnya: Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk menyembelih lembu betina" Mereka membalas "Apakah engkau mahu mempersendakan kami?" Berkata Musa: Daku minta Allah jauhkanku dari tergolong dalam kalangan orang-orang yang jahil" - al-Baqarah 67. ⚫ Respon Iman. Allah telah menguji Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dengan ujian syariat yang paling ekstrim. Perintah menyembelih anak sendiri dan merelakan leher disembelih merupakan syariat yang bersalahan dengan apa jua nilai logik manusia. Namun, Nabi Ismail mengajar kita agar ke arah mempermudahkan usaha perlaksanaan perintah Allah. Sehingga syariat yang cukup sukar tersebut, menjadi mudah dilaksanakan. Nabi Ismail mencadangkan beberapa inisiatif. Antaranya adalah, tiarapkan badannya supaya wajahnya tidak bertentangan dengan wajah ayahnya. Jika bertentang mata, dibimbangi ayahnya kasihan dan tidak sanggup menyembelih lehernya. Nabi Ismail mencadangkan agar ayahnya mengikat tangannya. Semua itu sebagai gambaran, betapa mereka berusaha secara serius untuk memudahkan perlaksanaan syariat sekalipun ia terlalu sukar. ⚫ Reaksi Nifaq. Adapun kisah Bani Israel, mereka hanya diperintahkan untuk menyembelih lembu betina. Satu perintah yang pada asalnya cukup mudah untuk dilaksanakan. Tetapi sifat nifaq yang ada pada Bani Israel, mereka mengemukakan persoalan demi persoalan untuk menggambarkan kononnya syariat tersebut sangat mengelirukan dan menyusahkan. قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّن لَّنَا مَا هِيَ إِنَّ الْبَقَرَ تَشَابَهَ عَلَيْنَا وَإِنَّا إِن شَاءَ اللَّهُ لَمُهْتَدُونَ "Mereka berkata "Tanyalah tuhanmu (wahai Musa) berkenaan (lembu betina yang dimaksudkan) apakah ia? Sesungguhnya lembu yang dimaksudkan itu sangat mengelirukan kami. Dan sesungguhnya kami insyaAllah dalam kalangan orang-orang yang beroleh petunjuk" - al-Baqarah 70. ⚫ Antara 2 "InsyaAllah" Ungkapan "InsyaAllah" Nabi Ismail menggambarkan, baginda berusaha dengan serius ke arah perlaksaan syariat Allah walau apa risiko sekalipun. Sementara ungkapan "InsyaAllah" yang diucapkan oleh Bani Israel hanyalah sebagai ayat pemanis untuk melindungi sifat mereka yang gemar menyusah-nyusahkan perlaksaan syariat Allah. Persoalannya dalam konteks komitmen melaksanakan syariat Allah, kita umat Islam hari ini mewarisi sifat iman Nabi Ibrahim & Nabi Ismail, ataupun mewarisi akalan nifaq Bani Israel? Abdul Mu'izz Muhammad 21 Ogos 2018. – Read on Path.
0 notes
Text
Thought via Path
*📚Penyebab Seseorang Berat Untuk Melakukan Sholat Malam* ----- Seorang lelaki berkata kepada Ibnu Adham, "Aku tidak mampu untuk melakukan sholat malam." Ibnu Adham menjawab, "Jangan engkau bermaksiat kepada Allah pada siang hari agar Dia membangunkanmu di malam hari. Sholat malam merupakan sebuah kemuliaan. Dan pelaku maksiat tidaklah pantas untuk mendapatkan kemuliaan tersebut." 📝 Boris Tanesia •┈┈•••✦✿✦•••┈┈• *Repost by :* *🌀TEGAR DI ATAS SUNNAH* *Grup Sharing Kajian Islam* Silahkan berbagi *Follow Channel Telegram* https://t.me/grupkajianislamtegardiatassunnah untuk mendapatkan informasi seputar agama Islam – Read on Path.
0 notes
Text
Thought via Path
*📚Jumlah Kaum Muslimin Terlihat Ketika Shalat ‘Ied, Kualitasnya Terlihat Ketika Shalat Berjamaah Di Masjid* . Memang ketika shalat ‘ied, alhamdulillah seluruh kaum muslim merasakan kebahagiaan dan keluar untuk shalat ‘ied. Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan agar wanita pingitan dan wanita haid ikut hadir dalam pelaksanaan shalat ‘ied hanya saja wanita haid tidak ikut shalat. Dan ini menggambarkan dan hampir wewakili jumlah kaum muslimin di suatu daerah. . Akan tetapi jumlah yang banyak saja belum tentu diikuti oleh kualitas yang baik. Kita lihat hadits di mana suatu saat jumlah kaum muslimin banyak akan tetapi kualitasnya kurang baik akibat penyakit al-wahn, yaitu cinta dunia dan takut mati . Begitu juga terkadang jumlah yang banyak bisa membawa kepada kesombongan. Misalnya pada perang Hunain, jumlah kaum muslimin banyak tetapi malah kalah . Kualitas pada shalat berjamaah . Telah kita ketahui bahwa shalat adalah tiang agama, jika baik maka insyaAllah Islam baik dan jaya. . Tentu kualitasnya bisa dilihat pada shalat, terutama shalat berjamaah di masjid bagi laki-laki yang menurut pendapat terkuat wajib. Alasannya sangat banyak, berikut kami sampaikan beberapa saja: . -Allah yang langsung memerintahkan dalam al-Quran agar shalat berjamaah. . Allah Ta’ala berfirman, . “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’.” (Al-Baqarah: 43) . -Saat-saat perang berkecamuk, tetap diperintahkan shalat berjamaah. Maka apalagi suasana aman dan tentram. Dan ini perintah langsung dari Allah dalam al-Quran . -Orang buta yang tidak ada penuntut ke masjid tetap di perintahkan shalat berjamaah ke masjid jika mendengar adzan, maka bagaimana yang matanya sehat? . Baca Selengkapnya ا: http://muslimafiyah.com/jumlah-kaum-muslimin-terlihat-ketika-shalat-ied-kualitasnya-ketika-shalat-berjamaah-di-masjid.html Penyusun: Raehanul Bahraen •┈┈•••✦✿✦•••┈┈• *Repost by :* *🌀TEGAR DI ATAS SUNNAH* *Grup Sharing Kajian Islam* Silahkan berbagi *Follow Channel Telegram* https://t.me/grupkajianislamtegardiatassunnah untuk mendapatkan informasi seputar agama Islam – Read on Path.
0 notes
Text
Thought via Path
*📚Di antara hikmah mengapa kisah Bani Israil paling banyak diceritakan oleh Allah kepada kita adalah karena ada banyak kemiripan antara karakter Bani Israil dengan karakter banyak kaum muslimin, terlebih lagi kaum muslimin zaman sekarang. * Bani Israil ngeyel terhadap Nabi Musa, umat ini ada juga yang ngeyel ketika dihadapkan dengan Al Qur'an dan hadits Nabi yang shohih. Bani Israil terkesima dengan Qorun yang banyak harta, tak sedikit kaum muslimin yang memandang kesuksesan itu dari banyaknya harta. Bani Israil berkarakter "sami'na wa 'ashoyna (kami dengar namun kami tidak taat)", Jangan tanya betapa miripnya karakter ini dengan keadaan sebagian umat. Bani Israil berlaku tricky dalam larangan di hari sabtu, umat ini pun ada yang berlaku tricky terhadap hal-hal yang dilarang oleh Allah, mereka berani menambahkan kata "Islami" dalam sebuah kemaksiatan. Bani Israil menuruti rabi-rabi mereka meski hal tersebut terlarang, umat ini pun ada yang manut terhadap ulama ataupun ustadz yang menghalalkan apa yang Allah haramkan. Bani Israil tidak segan-segan meremehkan bahkan mematikan Nabi-Nabi mereka, sebagian umat ini ada yang meremehkan Sunnah Nabi bahkan mematikannya dengan melestarikan bid'ah. Dan masih banyak lagi karakter-karakter lainnya. Allah banyak mengisahkan tentang Bani Israil agar kita mengevaluasi diri, adakah sikap kita seperti mereka? Allah pun menceritakan balasan yang mereka dapatkan atas pembangkangan mereka agar kita paham kira-kira begitulah kesudahan kita nantinya jika kita mengikuti jalannya mereka. Namun, adakah kita mau mengambil pelajaran, mengambil petunjuk dari hal ini? (لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ ۗ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَىٰ وَلَٰكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ) Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. [Yusuf : 111] 📝 Boris Tanesia •┈┈•••✦✿✦•••┈┈• *Repost by :* *🌀TEGAR DI ATAS SUNNAH* *Grup Sharing Kajian Islam* Silahkan berbagi *Follow Channel Telegram* https://t.me/grupkajianislamtegardiatassunnah untuk mendapatkan informasi seputar agama Islam – Read on Path.
0 notes
Text
Thought via Path
📚 SPIRIT DHUHA 📖 Kajian Riyadhus Shalihin ============================= 💦☀💦☀💦☀💦☀💦☀💦 🗒 Bab 187 Keutamaan Shalat Allah Ta'ala berfirman : "Sesungguhnya shalat itu dapat mencegah dari keburukan dan kemunkaran." (QS. Al-'Ankabut : 45) 📜 Hadits 1042 📚 Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah Shalallahu'alaihi Wassalam bersabda:"Shalat lima waktu, Jum'at yang satu sampai Jum'at yang lain adalah sebagai penutup dosa selama waktu antara semuanya - yakni antara waktu yang satu dengan waktu yang berikutnya, selama tidak dikerjakan dosa-dosa yang besar." (Riwayat Muslim) #ShalatYuk #ShalatDhuhaYuk #DhuhaUmmat 💦☀💦☀💦☀💦☀💦☀💦 ============================= 📬 Bagi Sahabat Kodham yang punya bakat menulis tentang Pengalaman Pribadi Terkait Shalat Dhuha dan ingin berbagi dengan Kodhamer, kirimkan cerita inspiratifnya dengan mencantumkan : Nama#Group Kodham Silahkan kirimkan via WhatsApp ke : (Akhawat) : Ukh Siro ☎ 085624807925 (Ikhwan) : Akh Abdy ☎ 082358856868 ❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁ – Read on Path.
0 notes