adityafr-blog

[adityafr-blog]

Friendship isn’t a big thing it’s a million little things (di Maldives)

[adityafr-blog]

Alasan

Banyak yang bertanya apa alasanku bisa menyukaimu Sebenarnya aku malas untuk menjawab itu semua, karena tiap orang beda pemikiran Ada yang bilang aku menyukaimu karena kamu anak kedokteran gigi universitas bergengsi, ada yang bilang karena kamu kaya dan hidup mandiri di apartemen, ada yang bilang karena kamu ganteng, pintar dan bla bla bla Tidak ada alasan khusus aku menyukai "dia" seperti yang di bilang orang-orang Kenyamanan dan keterbukaan yang menjadikan aku menyukainya, tanggung jawab dan kejujuran yang menjadi nilai tambah aku mencintainya Bagi yang orang lain itu alasan klasik, semua orang bisa melakukan itu tapi bagiku TIDAK Itu semua butuh ketulusan dan tidak semua orang bisa bersikap tulus Satu hal lagi, mengapa aku tak pernah membawa hubungan kami di depan publik? Itu karena kami tak ingin orang lain terlalu dalam ikut dalam hubungan kami, terlalu banyak memberikan pendapat yang sebenarnya tidak penting Biarkan mereka selalu mengejek, lagi pacaran sama handphone atau laptop yaa? Atau yang lebih parah ada yang bilang punya pacar tapi disembunyikan Yang menjalani hubungan itu kami, biar kami yang merasa, biar doa yang jadi penghubung rindu kami Samarinda, 14 agustus 2017 Hari kelabu penuh rindu

[adityafr-blog]

Akhirnya kembali juga, biar hanya kami yang tahu

[adityafr-blog]

Astaga aku rindu Dia

Semesta Sudah Tahu, Kalau Aku Mencintaimu

Jika kelak, aku berubah menjadi perempuan yang menyebalkan, tolong peluk aku kuat-kuat. Aku mungkin akan menangis atau memarahimu, tapi tetap diamkanlah aku; dalam pelukanmu. Diamkan saja.

Perlu kamu ketahui, bahwa aku memilihmu karena aku dianugerahi keyakinan bahwa kamulah tempat terbaik untuk memulangkan resah dan melabuhkan rasa. Jangan pernah berniat pergi. Yakinkan aku, hingga bara dan amarahku menyeruak menuju awan.

Ada masanya, kita hanya perlu rajin-rajin bersabar dan paham tentang satu hal, yaitu: mau dipandang dari penjuru mana pun, cinta adalah tentang saling–tidak membiarkan salah satu merasa lebih banyak berkorban dan berusaha.

Kamu selalu tahu, aku bisa saja berubah dari perempuan yang manis menjadi perempuan egois, lalu detik berikutnya menjadi menyenangkan kemudian berubah mengerikan. Tapi, pada akhirnya di antara konflik perasaanku sendiri, aku tetap ingin memandangmu sebagai rumah.

Aku selalu ingat perkataanmu yang satu ini: “kamu tuh bocah paling bandel yang selalu senang bermain-main dengan asumsi sendiri. Tolong, berhentilah menyakiti perasaanmu sendiri.” Iya, aku memang terlalu rumit, maafkan aku, karena aku selalu butuh sosokmu yang sabar.

Dulu, aku selalu tidak yakin bagaimana mungkin bisa; kita memercayai segenap hidup kita kepada seseorang yang dalam hatinya saja kita tidak tahu seperti apa. Tapi sepertinya, kini, prasangka itu tak berlaku padamu.

Rasa-rasanya, aku harus banyak-banyak bersyukur karena kamu masih bersedia memberikan kehadiranmu hingga detik ini padaku. Izinkan aku, di setiap hariku, aku ingin menengadah dan menyamakan pandangan matamu pada mataku, demi memberitahumu sesuatu, bahwa;

Semesta sudah tahu, kalau aku mencintaimu.

[adityafr-blog]

Malam ini, aku tak mampu memutuskan mana yang lebih deras: sisa-sisa hujan atau sisa-sisa perasaan?

@cindyjoviand (via kunamaibintangitunamamu)

[adityafr-blog]

Karena tugasmu jauh lebih mudah dariku. Nyatanya, kamu hanya perlu berhenti membuatku sedih. Sementara aku, harus berhenti menyayangimu.

@cindyjoviand (via kunamaibintangitunamamu)

[adityafr-blog]

Kehilanganmu sama seperti kehilangan gigi. Aku tak ingin tertawa, setelahnya.

@cindyjoviand (via kunamaibintangitunamamu)

[adityafr-blog]

Ini adalah kisah tentang seorang perempuan yang bersembunyi di balik puisi dan seorang lelaki yang tidak tahu dirinya sedang ditunggu.

(via kunamaibintangitunamamu)

[adityafr-blog]

Aku mencintaimu dengan terlalu, membuatku lupa caranya berlalu.

@julietnote (via kunamaibintangitunamamu)

[adityafr-blog]

Andai aku tahu dari awal tentang semua "alasanmu" mungkin aku tak pernah berucap kata pisah selamanya

[adityafr-blog]

Sebenarnya aku tidak mencintaimu tapi aku jatuh cinta padamu Itu dua hal yang berbeda

[adityafr-blog]

"Terkadang apa yang dilihat oleh mata memiliki makna berbeda dengan apa yang dilihat dengan hati"

[adityafr-blog]

Disampingmu, telah menjadi tempat terbaik untuk aku terluka. Hingga akhirnya membawaku pada kepergian yang mendewasakan. Lalu, tuhan akan menyediakan satu-satunya tempat terbaik bagimu untuk mengenangku, pada penyesalanmu.

[adityafr-blog]

Bodoh. Menghapus percakapan kita saja aku masih tidak mau. Tapi untuk membacanya kembali pun aku tidak mampu. Patah tak pernah terasa semenyedihkan ini sebelumnya.

[adityafr-blog]

Bukankah pergi seperti ini lebih baik? Toh sudah tak ada yang bisa di pertahankan lagi Benar kata pepatah, mencintai yang berlebihan itu tak baik... Aku yang salah terlalu berharap padamu, aku terlalu naif dengan semuanya Biar aku yang tahan semua pedihnya, munafik memang kalo aku tak bilang ini tak sakit tapi apa yang bisa aku lakukan lagi? Aku cuma bisa berdoa semoga tak ada yang kamu kecewakan dan lukai hatinya nanti

[adityafr-blog]

Dari sekian banyak bintang yang ku lihat, matamu masih lebih bersinar terang. Dari sekian banyak malam ku terjaga, malam ku bersamamu yang lebih berasa tenang. Dari sekian banyak kesukaan yang aku idam idamkan, aku masih lebih suka mendengar sapaanmu. Dan Dari sekian banyak keterbatasan yang ku khawatirkan. mungkin yang paling menyakitkan dikala itu aku kehilanganmu. (di Jakarta, Indonesia)

[adityafr-blog]

Untuk kesekian kalinya aku sudah terbiasa dengan itu. Lelah untuk merutuki apa yang telah terjadi, toh tak akan mengembalikan semua yang telah hilang