A Chemist Story | Chicken soup of my life | Belajar Memahami Hidup
Last active 60 minutes ago
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Aku gak bisa.
Siang itu, aku duduk di sampingnya. Orang-orang, yang bahkan memiliki kendaraan ini, duduk di belakang untuk memastikan bahwa aku bisa duduk berdekatan dengan dia.
Sudah lama, pikirku.
Sudah lama aku tak pernah duduk disampingnya, sudah lama aku tak bisa menatapnya sedekat ini, sudah lama aku tak melalui suatu perjalanan bersamanya.
Mungkin inilah cara waktu bekerja. Entah mengapa, semua rasa yang dulu aku simpan, kini mulai tak terasa. Aku tak bisa merasakan getaran yang dulu aku rasakan, bahkan hanya dengan berada disampingnya. Aku sudah lama berubah, kamu sudah lama hilang dariku.
Harusnya aku menyadari apa yang terjadi kini adalah sebuah pertanda bahwa akupun bisa tidak bersamanya. Walau keegoisan hati ini ada sedikit pengharapan. Walau rasanya seperti orang bodoh. Pikiranku sudah menangkap jelas bahwa aku tak mungkin bisa dengannya. Hatikupun sudah merasakan. Dia tidak menatapku seperti dulu. Dia tidak memberikan rasa yang seperti dulu.
Aku harus pastikan apa yang terjadi dalam diriku. Inikah yang disebut dengan keegoisan? Ingin memilikinya walaupun semua dunia tidak mendukung.
Apakah waktu bisa bekerja kembali? Apa yang akan membuatku bisa menyerah secara keseluruhan? Apakah jika ada orang lain yang bisa memberikan hal yang selama ini aku inginkan? Ataukah tetap tenggelam walaupun dia sudah benar-benar dengan yang lain?
Dalam suasana tersebut, lagu Risalah cinta terputar. Dia sedikit bergumam menyanyikan lagu itu.
Yura, ternyata aku tidak bisa.
walaupun dia sudah mengenalku, dia tetap tidak bisa memberikan sesuatu yang selalu aku rayakan untuknya.
Yah, ternyata bukan aku orangnya. Bukan dia tidak bisa memberikanku, tapi aku bukan orang yang ingin dia berikan.
0 notes
Text
Menahan Diri
Dulu aku pikir, kalau dia yang mengakhiri semuanya, maka aku bisa berhenti untuk semua ini
Ternyata, dia sudah mengakhiripun aku masih berada di posisi yang sama
Ternyata aku sendiri yang bisa mengakhiri ini
aku sendiri yang harus menahan semua hal yang ingin aku lakukan
menahan untuk tidak menghubungi
menahan untuk tidak bersama
Aku penasaran, apa dia sama tersiksanya sepertiku?
atau dia justru tersiksa ketika aku mencoba meminta bantuannya lagi dan lagi
Kalau aku tidak bisa menahan diriku, kapan aku bisa melanjutkan cerita ini?
bahkan dia dengan terang-terangan ingin menghapus aku dalam setiap kisahnya, tapi kenapa aku masih saja diam.
Apa aku sebodoh itu?
Mengapa waktu bagiku begitu lama?
Mengapa kisahku masih tetap sama.
0 notes
Text
Tidak Baik-baik Saja
Aku pikir aku mudah melakukan perintah dan menjauhi larangan-Nya
Aku pikir aku akan mudah menjadi hamba Favoritnya
sampai suatu hari aku mendengar suatu ayat bahwa
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al Mulk: 2) Apalah aku ini di dunia ini
Aku bukan apa-apa dibandingkan dengan hamba-hambaNya yang diberikan berbagai cobaan.
Lalu aku melihat diriku sekarang, begitu kecil apa yang aku lalui ini, tapi mengapa kini aku sering berputus asa atas rahmat-Nya. Astagfirullah.
0 notes
Text
Mengapa kita tidak menangis bersama?
Aku bertahan dalam sakit
Kamu pergi dariku dan sakit
Apa tak bisa kita bersama dan melewati rasa sakit ini bersama?
Mengapa kau tak pernah mengajakku untuk jatuh bersama. Apa aku bukan orang itu? Yang kau jadikan tempat kembali
0 notes
Text
Aku bukan tidak bisa melupakanmu, tapi aku belum menemukan seseorang yg dapat mengisi ruang yg telah kau tinggalkan
Aku meyakinkan diriku bahwa ini adalah takdir yg terbaik untuk kita.
Jika itu bukan kamu, tak apa. Pasti ada sesuatu hikmah yg mungkin kini tak aku sadari, sedangkan di masa yg akan datang akan aku syukuri.
Bayangkan, jika bukan karna 'takdir itu', mungkin aku dan kamu bisa bersama. Begitu mudah bagi Allah untuk menyatukan kita. Namun, aku yakin Allah memberikan sebuah jawaban bagi kita untuk saling berbenah, untuk kita saling menerima takdir yang telah Allah tetapkan.
Mudah bagi aku untuk meninggalkanmu, juga bagimu untuk meninggalkanku. Tapi, 'Dia' tidak akan pernah meninggalkan kita. Maka, aku titipkan semua rasaku pada-Nya. Dia lebih mencintaimu dibandingkan dengan aku. Dia yang lebih menjagamu dibandingkan dengan aku. Aku dan kamu bersama bukanlah tujuan utama yg akan membahagiakan. Namun, jika aku dan kamu menjadi hamba yang diridhoi oleh-Nya, itu adalah kebahagiaan utama.
Tasikmalaya, 14 November 2024
0 notes
Text
Rasanya
Semakin jauh berada dalam jalan ini
Rasanya
aku sudah tdk bisa melihat belakang punggung teman-temanku
Ingin mengejar namun derap langkah semakin berat
Apa mereka yang berlari atau aku yg berjalan mundur
0 notes
Text
Kemarin, aku belum bisa melupakanmu dengan alasan aku ingin mendengar penjelasanmu mengenai hubungan ini
Sekarang, aku sudah tahu penjelasanmu dan secara jelas kamu pun tidak mempertahankan aku. Jadi, alasan apa lagi yang bisa ku buat untuk bertahan?
Nyatanya
Dari awal akupun sudah tahu penjelasan itu.
Aku hanya ingin mencari alasan saja untuk bertahan
Kali ini, sudah cukup rasanya menyimpan kebodohan ini
0 notes
Text
Aku ingin membencimu
Sudah muak dengan perasaan sakit yg terus menerus
Di depanmu, aku selalu merasa menjadi manusia tak berarti
Tapi mengapa aku masih memberimu label sebagai orang baik
Bahkan orang yang paling baik dan berarti untuk aku saat ini
Inilah alasan aku ingin membencimu
0 notes
Text
Ya Allah, bolehkah aku menangis hari ini? Bolehkah aku bersedih untuk hal ini?
Aku takut menjadi hamba-Mu yg tidak bersyukur
Tapi jujur aku merasa berat dengan semua ini
0 notes
Text
Hidup semenyakitkan itu kah?
Beberapa kali di hadapkan pada kenyataan yg tak bisa aku ubah
Hanya bisa berdoa semoga suatu hari nanti diberi rezeki yg bisa menyenangkan orang lain
Hanya bisa berdoa bahwa hari ini Allah melapangkan hati orang yg tidak bisa aku bantu, karna bukan aku gak mau, tapi aku gak bisa
Sedih ternyata
Namun hari ini tersadar bahwa diri ini tidak ada apa²nya
Bahwa diri ini lemah
Tidak ada yg bisa dibanggakan
Semuanya hanya topeng
Jika bukan Allah yg menutup aib ini, mungkin oranglain tidak ada yg mau bersama diri ini
0 notes
Text
Kamu tau engga, aku tuh udh sampai di tahap yang penting kamu ada di dunia ini,
Karna aku pikir ada kehilangan lain yg lebih menyakitkan daripada kehilangan yg aku rasakan sekarang
Aku menguatkan diriku untuk tidak bersamamu, untuk menghindari apapun tentang kamu, aku tahu diri aku sendiri ingin selalu dekat kamu, tapi kalau seperti ini terus, bagaimana aku bisa mengakhiri semuanya
Aku capek mengulang rasa sakit yg sama
Aku capek deket sama kamu terus kamu menjauh sejauh jauhnya
Aku harusnya sadar, karna mungkin gak ada ruang buat aku di hatimu
Kalau ada, mungkin kamu akan menyerahkan segalanya buat aku
Tp kamu malah terus menggenggamnya, walaupun justru "katanya" sakit yg kamu rasa.
Mungkin tak ada bahagiamu dalam diriku, yg ingin kamu perjuangkan.
0 notes
Text
Tiba-tiba aku berpikir
Apakah suatu hari nanti kamu bisa membaca tulisan-tulisanku ini?
Apakah suatu hari nanti kamu tahu bagaimana perasaanku selama ini?
Tidak, aku tidak ingin kamu tahu bagaimana kekecewaanku
Aku hanya ingin kamu tahu, kamu begitu mendalam untukku. Begitu sulit bagiku melupakan bahwa kamu bukanlah untukku.
Begitu sulit bagiku menghadapi kenyataan bahwa kamu benar-benar melepaskan aku.
"Ternyata bukan aku"
"Ternyata mudah bagimu melepaskanku"
"Ternyata aku tak diperjuangkan olehmu"
"Ternyata dari semua kemungkinan yang ada, akulah prioritas terakhir untuk kamu jaga perasaannya"
Aku selalu terlihat baik baik saja. Mungkin dari sana kamu tidak merasakan kepahitanku.
Padahal, aku sendiri hancur disini.
Aku memendam kehancuranku seorang diri.
Aku tak tahu harus bercerita kesiapa. Aku tak tahu harus hancur di depan siapa. Aku hanya memendam perasaan dan disalahkan atas semua yg terjadi.
0 notes
Text
Kenapa semakin hari semakin sulit
Kenapa semakin hari benang ini semakin kusut
Aku sudah mencoba memotongnya
Tapi ternyata benang yg barupun tetap kusut
Aku harus seperti apa
0 notes
Text
Ibarat Allah memberi 10 berkah untukmu, jika Allah mencabut 1 berkah, ingat masih ada 9 berkah yang perlu kamu syukuri - Natasya Rizky
0 notes
Text
Ternyata, semua yang kualami dalam 3 tahun terakhir ini menumbuhkan luka yang mendalam.
Bagiku, aku selalu memberikan perlakuan special untuk orang-orang yang aku sayangi
Ada beberapa hal yang tidak bisa aku lakukan untuk orang lain tapi aku lakukan itu untuk orang-orang yang aku sayang
Namun hal ini justru menjadi boomerang untukku.
Kali ini, aku benar-benar trauma untuk satu hal yang aku sukai
Aku sangat suka memasak teriyaki, namun seingatku aku terakhir memasaknya bersamamu
Kue andalanku adalah cheese cake. Terakhir aku membuatnya saat kamu mau menjemputku.
Sekarang, bagiku sulit untuk membuat makanan itu. Aku menaruh kenangan bersamamu yang bahkan membuatku sedih jika mengingatnya.
Kini sebuah kerinduan adalah luka bagiku.
0 notes
Text
Sebuah perjalanan yang panjang
Tiga tahun lalu, aku mengenalmu.
Aku pikir baru kemarin, ternyata sudah lama kisah ini terukir.
Awalnya, aku ingin mengukir kisah ini diatas batu. Bagiku, mengenalmu adalah sebuah berkah yang Allah berikan kepadaku. Kamu sudah sedikit banyak mengubah caraku dalam menghadapi sesuatu. Bersamamu, aku pikir adalah tempat ternyaman yang telah aku temukan. Kamu, adalah rumah yang aku cari. Kamu, adalah pelengkap ketidaksempurnaanku. Denganmu, aku merasakan begitu banyak syukur yang harus aku panjatkan kepada-Nya.
Kini, ternyata semuanya sudah sangat berubah.
Ibaratkan semua benang, semua kisah kita terus menerus bergerak acak sampai kusut tak berbentuk. Aku tak tahu harus mengembalikan ini dengan cara apa. Bagaimana aku bisa menemukan titik awal, bagaimana aku bisa menarik kembali agar bisa seperti semula.
Oh mungkin sudah tidak bisa.
Apakah jalan terakhir dengan cara memotongnya?
Sudah hampir 3 tahun juga aku tak bisa memotongnya. Setiap aku berniat memotongnya, muncul kembali kenangan bersama di awal kita bertemu. Oh, salahkah aku mengukir kisah ini di atas batu. Harusnya aku mengukir semuanya di atas air!
3 tahun ini adalah sebuah perjalanan yang sangat panjang
Allah pertemukanku dengan orang yang begitu hangat perasaannya.
Allah mengajarkanku bagaimana cara mencintai hamba-Nya. Satu hal yang aku sadari hari ini, mencintai hamba-Nya bukanlah tujuanku. Aku mencintai hamba-Nya karena aku mencintai-Nya. Tak ada cinta yang lebih besar dibandingkan dengan cinta-Nya.
Allah pun yang memisahkan aku dengannya.
Sehingga aku tahu, pada akhirnya yang menemaniku adalah Dia.
3 tahun ini, doaku masih sama.
Tolong jaga dia ya Allah. Berikan kepada-Nya kelembutan hati kekuatan jiwa. Aku ingin dia bahagia ya Allah. Aku ingin dia menjadi hamba favorit-Mu. Orang yang Engkau banggakan diantara makhluk-Mu.
Sabtu, 6 April 2024.
27 Ramadhan 1445 H.
0 notes
Text
0 notes