#tubeLED
Explore tagged Tumblr posts
Text
i have to post this one or else a nuke will be sent directly to my location
58 notes
·
View notes
Note
could you draw some tubelings.. (test tube lings)
theres only one here cus i couldnt come up w other designs for the tubelings … maybe more later
#osc community#object shows#osc art#inanimate insanity#ii fanart#test tube ii#test tube inanimate insanity#tubelings ii#inanimate insanity fanart
26 notes
·
View notes
Note
what shall you do with the little tubeling?
“I’m not sure!, I am a lil worried tho she’s really dizzy.”
(5/8)
#fan ii#test tube ii#ii fantube#ii#inanimate insanity#object show community#ii spoilers#object shows#osc#ty for the ask <3#ty for the ask anon!!
24 notes
·
View notes
Note
RELEASE THE TUBELINGS!!!!! 🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪🧪
.
8 notes
·
View notes
Text
Listen, Johnny's been dead for 50 years. We need to talk about this man using slang that is waaaayyyy out of date.
Like V completes a gig and this fucker just say, "Tubeler, lets get out of here" and V just stares at him like he ate a live puppy
3 notes
·
View notes
Text
Symposium
Jadi ceritanya aku sekarang lagi di Wolfson. Wolfson ini adalah salah satu college-nya Oxford (out of 39? Masih 39-kah sekarang? Oh, 36 colleges + 4 PPH). Kenapa ke sini weekdays2 adalah karena mau menunjukkan nice gesture aja sih. Jadi keren banget deh, ada rekan sesama DPhil-ku di department orang Indo, orang BMKG, dia baru mulai DPhilnya Oktober tahun lalu sih, dia ngebuat symposium yang isinya orang-orang BMKG yang lagi tubel di seluruh dunia ngepresentasiin research mereka. Ada 70 orang ceunah. Wow. Terus yaudah ku excited kan: “yeay! New science to learn!”. Sampe di lokasi, ku salaman sama temanku ini menyambut.
Sayangnya, pas aku masuk auditorium yang gede banget, aku sudah excited kan, tapi di pintu yang di atas pas ku buka pintu, isinya orang-orang lagi ngobrol huhu (dalam Bahasa Indonesia). Pintu ini emang kaya pintu belakang gitu sih. Dan ya emang yang presentasi gak in-person sih alias lagi ngomong di zoom, tapi itu tidak membuat kita jadi bisa disrespectful dan gak dengerin dan malah ngobrol sendiri??? Maksudnya kalau emang mau ngobrol, ya di luar ruangan, please. Seumur-umur ku datang conference, baru kali ini ngelihat perilaku orang ngobrol ngerumpi di belakang kaya gini. And mind you, ini nggak cuma yang 2-3 orang gitu ngobrol, tapi 4-5 orang alias mayan rame dan mayan berisik!
Untungnya (atau malah gak untung), ini laptopku sekarang baterenya habis, jadi harus nyari tempat ngecharge dan sekarang terparkirlah diriku di Café-nya Wolfson ini. Semoga nggak apa-apa deh ya nggak beli apa-apa tapi numpang duduk sambil ngecharge dan ngetik tumblr post(??). Paling aneh (dan vibrant, dan ya just Oxford being Oxford aja I guess), depanku (arah jam 12) ada 4 orang ngobrol: satu orang kaya lagi di-interview gitu, dan yang di-interview ini bahas tentang “how similar Islam and Christianity is”, nyebut migration Muhammad ke Medina from Mecca, which then became the start of Islamic year… Bahas “exile” juga, kayak definisi exile itu apa, scopenya apa, apa yang bikin orang jadi “exile”… Dari tadi ku masih menebak-nebak 4 orang ini relationnya apa, kelihatannya sih ada yang kerjaannya nanya pertanyaan doang. Interview buat jadi postdoc? PhD student? Si mas yang ngejelasin migration tadi terlihat sangat bersemangat dan menggebu-gebu kayak lagi ditanya “what makes you want to do this research…?”. Entahlah, apa yang terjadi di 4 orang ini.
Seberang kanan dari 4 orang ini (jam 1 aku), ada 2 orang (couple: cewek-cowok) ngomong in Chinese, tapi juga situasinya nggak kayak teman yang ngobrol, tapi lebih kaya “interview” juga(?) atau mentor-mentee situation… Barusan yang cewek, yang lebih kaya ‘apprentice’ entah kenapa ku ngerasanya gitu, apakah karena gender… atau karena gesture si ceweknya yang kelihatan lebih malu-malu..., baru aja pamit cabs ke yang cowok. Yang cowok lebih kelihatan ber-authority pas say bye ke ceweknya. Entah apa juga hubungan mereka berdua.
Di meja yang lebih deket ke aku (di jam 2), ada 4 orang super internasional (race-wise, ada mas2 dan mba2 putih, dan mas2 dan mbak2 india), mereka buka laptop empat2nya, terus tapi kerja masing-masing sih. Mungkin kerja kelompok, mungkin cuma random DPhil group working together… intinya ku juga gabisa nebak ini grup apa.
Lah jadi bikin observational post gini… wkwkw. Awalnya padahal cuma lagi being upset dan disappointed dengan situasi orang Indo malah pada ngobrol di belakang di auditorium besar. Tbh tapi udah such a great step buat si temanku ini bikin symposium ini sih… super keren. Gapapa pelan-pelan, emang budaya ngobrol dan appreciating science-nya belum ke-build banget sepertinya ya di Indo (bahkan bagi orang Indo yang udah sekolah di luar negeri-pun).
Dah, cuma pengen ngeluh itu aja. Oh! Aku sekarang lagi baca Babel! Baru awal banget sih sampe si Robin mau masuk Oxford, tapi mayan ngekek baca deskripsi Oxford di buku ini…
Aku post aja ya foto-nya.
I mean, ya betul sih, emang magical banget Oxford, dan ku tidak pernah akan menyesal pernah dapet opportunity buat hidup di sini, tinggal di sini, belajar di sini(???), being a part of the whole magic, that one sekrup dari satu whole system of big wall clock (ngomong naon). Tapi yah mari kita lihat aja deh gimana kelanjutan deskripsi Oxford sepanjang buku ini, pasti ke dalem makin jelas betapa corruptnya, racist, classist, segala keanehan you name it. Tapi so far di awal-awal udah menarik banget sih pengen baca terus.
Udah kayanya bagusnya saya berhenti di sini sekarang sebelum ngebacot panjang lebar. Sekian, itu dulu rant hari ini, happy weekend all!
Wolfson Café
Fri 27 Sept 2024 16:11
5 notes
·
View notes
Text
Sci-Fi Writers Have No Sense of Scale, Part 2
I have little reason not to, so here we go. I’m going to poke and/or rant at every single eye catch tech spec in GaoGaiGar. The vanilla King of Braves only; I’m not touching Final with its funky formatting.
Speaking of funky, let’s talk about Guy Shishioh.
Guy Shishioh. The son of benevolent mad scientist Leo Shishioh. Astronaut and only person on board a super-classified shuttle at the ripe age of eighteen. Which means Guy is a chip of the old block and is a certified, certifiable genius.
We’ll skip over the obvious and hop straight to the bottom of the list: GS Ride Class Classified. This makes sense: Guy is an experimental cyborg. His very existence is classified, so of course his power source is classified.
Height: 201 cm. Just over six and a half feet tall. That’s a foot taller than the average, and around half a foot shorter than Soldato-J.
Weight: 125 kg. 275.6 lbs. A perfectly normal, respectable weight given his height and musculature.
Nothing really outstanding here, either. The Machineheart is a nice punk rock name band, though I’m fairly certain it’s a reference.
What does stand out to me is the power supply. Hi-Density Tubeler Battery. Tubeler, in this case, being a misspelling of tubular. The tubes are here:
Yup. Guy’s hair is a bunch of batteries. Which has got to make his hair care regiment… shocking.
Equip response time of two seconds. Note, here, Equip does not mean “put on all the armor”. It means putting on the helmet, activating the scanner thing built into it, and turning on the hair batteries. The batteries give him a 30% boost to power - the listed Power Up stat - and he can gain an additional 15% up when activating emergency powers. All the stat boosts are in the amazing hair.
The actual time to put on the whole armor set is unlisted. But we’ll get more into the full armor later. For now, let’s hit the last point.
Speed: 61.5 km/h. That’s about 38 miles per hour using the imperial system. That’s as fast as a greyhound dog. Or if you prefer -
Guy is as fast as a cheetah.
Wait… Something must be wrong. The absurd giant robot show doesn’t have absurd stats for its protagonist?
Nope! There it is!
“But Iniora,” I can hear you asking. “How is a knife absurd?” Two words.
Variable. Sharpness.
The sharpness is tied to Guy’s will power. The greater Guy’s will, the sharper the Will Knife becomes.
That means Guy can cut down a door with the strength of his will alone.
#sci-fi writers have no sense of scale#GaoGaiGar#king of braves gaogaigar#Guy Shishioh#Gai Shishioh#Part 2 no sense of scale#Thank you for coming to my rant#Picture heavy#Couldn’t resist the running joke
21 notes
·
View notes
Text
Tetiba pengen runaway dari pekerjaan saat ini.
Dan tetiba kepikiran buat lanjut studi. Dan pengennya diluar negeri. Dan maunya beasiswa. Ngurusin tubel rumit nggak ya? Wkwkwk
Ada yg punya pengalaman ngga? Boleh sharing? 😁
2 notes
·
View notes
Text
Ada masa di kala lagu Say So-nya Doja Cat tapi versi yang dialihbahasakan Raynich ke bahasa Jepang keputer nonstop, on loop, on repeat di playlist-ku. Lagunya cubangeeet, enak dipakai teman ngelap-ngelap, teman ngepel-ngepel, teman nyuci-nyuci. Efek earworm-nya hampir separah, "Oma omaga, oma omaga." Pokoknya, "Yoru asa made, zutto soba ni ite," all the way.
Lalu suatu hari ada mutual di Aiji pasang Question, “lagu jepang apa yang klen suka banget?” Aku tanpa ragu mau ngejawab ini lagu. Yha, walaupun setelah dipikir-pikir, walaupun lagu ini bahasa jepang, tapi sebenernya cover dari lagu bahasa inggris, lalu yang nyanyi orang indonesia. But wtv, aku suka lagu ini and everybody has to know wqwqwqw
Tapi kan, kalau mau re-story, aku perlu gambar background. It just happened that the first proper pic I saw was that pic, hasil foto buku-zoom meeting pas kursus persiapan IELTS. Basically because my gallery is full of my cookings. Masa iya background-nya tumis brokoli? So the instastory went like this.
Eh.
Ternyata.
It blowed up.
Bukan fokus ke lagunya, ternyata malah pada fokus ke background-nya. Aku sih sadar kalau bukan anak populer ya, jadi mau bikin stories, ngetweet atau apapun kalo gaada yang interact juga gapapa. Purely for my own entertainment. Makanya agak kaget karena ada yang ngeh background picnya apa.
Tapi tuh ya..
Tiba-tiba banyak yang nanyain, ngedoain, nyemangatin. Ada yang tiba-tiba share pengalaman dan perspektifnya waktu nyari beasiswa, ada yang ngasih saran negara tujuan master, ada yang tiba-tiba curhat. Ngg, padahal aku belum mau daftar beasiswa sekarang berhubung masa namaste setelah tubel kemarin belum abis.
Look, aku tu, apa ya, super low maintenance (?). Jadi, didoain sebaris aja ngerasanya kayak dikasih buah sekeranjang. Dikasih tips satu aja rasanya kayak dikasih voucher makan siang seminggu. Makanya, at that time, I couldn't help but think, "RANG ORANG KOK PADA BAIK, SIH?"
Di saat itu juga aku sadar bahwa aku punya rezeki berupa lingkungan dan teman-teman yang baik. Ciyee punya temen. Padahal I’m not the best person to be friend with. Tapi, kayak yang pernah kubilang setahun lalu, aku bakal belajar. Sedikit demi sedikit tentunya, jadi mohon bersabar. Dan pelajaran yang aku dapat waktu itu ya bahwa ngedoain out of nowhere itu gapapa. Walaupun bukan ke bestest friend, being sweet dan nyemangatin itu gapapa. Siapa tau, yang didoain dan disemangatin itu bakal feel loved as much I do.
Lalu tentang rencana master, mari kita pikirkan pelan-pelan, dengan tenang, sadar, dan sabar. Karena, kayak wejangannya mas Yoga, “Albeit it’s not the same as you plan, maybe the place, maybe the time, but it must be the best for you.”
9 notes
·
View notes
Photo
💫🗺️Fortaleza de Parson, sede central de la Orden de la Lágrima🪄🔮. La Orden de la Lágrima era una organización independiente de cualquier órgano gubernamental de la galaxia y, por supuesto, de la RUAT. Sin embargo, pese a actuar como una agencia autónoma de investigación, guardaba una estrecha relación con Aren-Tubel. Una de las principales razones residía en la localización de la Fortaleza de Parson; sede central de la Orden y donde se impartían las enseñanzas superiores de las diferentes especializaciones. De forma interna, la Orden de la Lágrima es una Orden formada por Caballeros y Damas dedicados a la labor de investigación y la actuación como agentes neutrales y diplomáticos. #Art #Illustration #worldbuildingart #lore #landscape #universoficcional #aventurasespaciales #onnirium #watercolorlandscape #landscape #cuadernos #conceptart #ink #mapillustration (en Alcalá de Henares, Madrid) https://www.instagram.com/p/CpvhvA3tkce/?igshid=NGJjMDIxMWI=
#art#illustration#worldbuildingart#lore#landscape#universoficcional#aventurasespaciales#onnirium#watercolorlandscape#cuadernos#conceptart#ink#mapillustration
7 notes
·
View notes
Text
rediseñando este blog a bit porque quiero publicar cosas de kuroshitsuji
4 notes
·
View notes
Text
Effort dan struggle nya serasa dikuadratin. Padal otak masi jetlag karena habis menghadapi kegagalan tahap 1 kemarin. Sementara deadline 9 juli. Dan...semuaaaanya harus dirombak, mulai dari CV sampe esai dan printilannya. Gusti Allah paringi mood, kesabaran dan kekuatan utk merombak semua-muanya. Demi bisa tubel di jogja, biar tiap weekend bisa balik magelang jenguk bapak. Biar bisa lobi tipis tipis sama kantor cabang jogja agar supaya bisa tembus pindah ke jogja sehabis s2. Biar dapet jodo juga boleh deh Yaa Allah. Apalagi kalo sama mas crush ehhehehehe
Ckckckkc, emang berandai yang muluk-muluk itu paling gampang. Ya karena gampang dan gratis pula, maka berandai-andai lah setinggi-tingginya.
Sampe at some point mungkin serasa disakiti perasaannya bukan oleh manusia tp ya karena ekspektasi yang ketinggian. Haha, mon maap tipe pesismis dan trust issue person emang rada susah diajak 100% posthink. Wkwk
2 notes
·
View notes
Text
Semoga nanti, bisa ikut suami tubel di LN negara empat musim—aamiin.
Semoga tubelnya bisa barengan juga:’) —aamiin.
Semoga ketemu jodoh yang sesuai seperti diharapkan—aamiin.
0 notes
Note
tubeling ^_^
what do the girls think of mephone?
mephone 4? ❤️🧡💚🧪
685 notes
·
View notes
Text
¿Mezclar líquido Tubeless? No pongas en peligro tus neumáticos
En el mundo del ciclismo de montaña y ciclocross, el uso de neumáticos tubeless se ha vuelto cada vez más popular. Los neumáticos tubeless ofrecen ventajas significativas sobre las cámaras de aire tradicionales, como una mejor tracción, menor resistencia a la rodadura y mayor capacidad de adaptación a terrenos difíciles. Una parte clave de la configuración de los neumáticos tubeless es el líquido tubeless que se utiliza para sellar y prevenir pinchazos en los neumáticos. ¿Mezclar líquido Tubeless? ¿Qué es el líquido tubeless y para qué se utiliza? El líquido tubeless es una solución líquida que se coloca dentro del neumático tubeless. Su función principal es sellar pequeños agujeros o cortes que pueda tener el neumático durante la rodada, al tiempo que ofrece mayor protección contra pinchazos. Para ello, el líquido se distribuye por el interior del neumático y se sella a sí mismo cuando se encuentra con un escape de aire, evitando así que el neumático se desinfle rápidamente. Además, el líquido tubeless también ayuda a lubricar el neumático, lo que reduce la fricción y mejora el rendimiento de rodadura. Convertir en tubeless cualquier rueda El líquido tubeless se utiliza principalmente en bicicletas de montaña y ciclocross, donde los neumáticos están sujetos a condiciones difíciles y abrasivas. Estas disciplinas suelen implicar terrenos irregulares, piedras, raíces y otros obstáculos que pueden dañar fácilmente un neumático si no se toman precauciones adecuadas. El líquido tubeless es una medida preventiva eficaz para evitar pinchazos y garantizar un rendimiento óptimo de los neumáticos en terrenos exigentes. Características y funcionamiento del líquido tubeless El líquido tubeless está compuesto por una combinación de látex y selladores a base de líquidos con partículas sólidas. Esta combinación crea un líquido viscoso que puede fluir libremente dentro del neumático cuando está en movimiento, pero cuando se encuentra con un agujero o corte, las partículas sólidas en el líquido se aglutinan y forman un tapón que sella el área afectada. El líquido tubeless tiene varias características que lo hacen eficaz para prevenir pinchazos. En primer lugar, la viscosidad del líquido le permite moverse libremente dentro del neumático, lo que facilita su distribución y sellado en caso de pinchazo. Además, las partículas sólidas en el líquido ayudan a formar un tapón resistente que evita fugas de aire. Otra característica importante del líquido tubeless es su durabilidad. Aunque el líquido se seca con el tiempo, su duración puede variar dependiendo de la marca y la calidad del producto. En general, se recomienda revisar y reemplazar el líquido tubeless cada 2-6 meses para garantizar su eficacia. Beneficios del líquido tubeless El uso de líquido tubeless en neumáticos ofrece numerosos beneficios en comparación con las cámaras de aire tradicionales. Algunos de estos beneficios incluyen: - Prevención de pinchazos: El líquido tubeless forma un sello instantáneo cuando se encuentra con un pinchazo, evitando que el neumático se desinfle rápidamente. - Mayor tracción: Al no tener una cámara de aire, los neumáticos tubeless se pueden inflar a una presión más baja, lo que aumenta la superficie de contacto con el suelo y proporciona una mayor tracción. - Menor resistencia a la rodadura: Al eliminar la cámara de aire y reducir la presión de los neumáticos, se reduce la resistencia a la rodadura y se mejora la eficiencia en el pedaleo. - Más comodidad: Los neumáticos tubeless absorben mejor las irregularidades del terreno, lo que proporciona una conducción más suave y cómoda. - Menor peso: Al eliminar la cámara de aire, los neumáticos tubeless son más livianos que sus contrapartes con cámaras de aire. Tipos de líquido tubeless Existen diferentes tipos de líquido tubeless disponibles en el mercado. A continuación, se enumeran los principales tipos y se detallan sus diferencias: Líquido tubeless de látex: Este es el tipo más común de líquido tubeless y se basa en látex natural. Es conocido por su viscosidad y capacidad de sellado eficaz. El líquido de látex tiene una buena durabilidad y se puede usar en todo tipo de terrenos. Sin embargo, puede tener problemas de compatibilidad con algunos sistemas de llantas y neumáticos, ya que el látex puede degradarse más rápidamente en temperaturas extremas Líquido tubeless sintético: Este tipo de líquido está formulado con productos químicos sintéticos en lugar de látex natural. Tienen una viscosidad similar al líquido de látex y ofrecen una buena capacidad de sellado. El líquido sintético tiende a ser más duradero y resistente a las condiciones extremas, lo que lo hace ideal para ciclistas que montan en terrenos difíciles. Líquidos especiales: Además de los líquidos tubeless de látex y sintéticos, también existen líquidos especiales que están formulados para condiciones específicas. Por ejemplo, hay líquidos tubeless diseñados para condiciones de frío extremo o resistencia a pinchazos en terrenos rocosos. Estos líquidos especiales pueden tener características adicionales, como una viscosidad más alta o partículas más grandes para un sellado más agresivo. Qué buscar al comprar líquido tubeless Al comprar líquido tubeless, es importante tener en cuenta ciertas características clave para asegurarse de obtener un producto de calidad. Algunas cosas a considerar incluyen: - Viscosidad: La viscosidad del líquido tubeless afectará su capacidad para moverse y sellar en el neumático. Es importante elegir un líquido con una viscosidad adecuada para el terreno en el que se vaya a montar. - Capacidad de sellado: La capacidad de sellado del líquido tubeless debe ser efectiva para prevenir pinchazos. Busque un líquido con buenas críticas en cuanto a su capacidad de sellado. - Compatibilidad: Verifique que el líquido tubeless sea compatible con el sistema de llantas y neumáticos que se están utilizando. Algunos líquidos pueden no ser adecuados para ciertos sistemas o materiales. - Durabilidad: La duración del líquido tubeless puede variar, por lo que es importante elegir un producto que ofrezca una buena durabilidad. Consulte las recomendaciones del fabricante en cuanto a la frecuencia de reemplazo. Elegir un líquido tubeless de calidad es fundamental para asegurar un buen rendimiento y minimizar problemas durante la rodada. Optar por marcas reconocidas y revisar las opiniones de otros ciclistas pueden ayudar a tomar una decisión informada. ¿Qué pasa si mezclo líquidos tubeless de diferentes marcas? Una pregunta común que surge es qué sucede si se mezclan líquidos tubeless de diferentes marcas. Si bien hay ciclistas que han experimentado mezclando líquidos con éxito, generalmente se recomienda evitar esta práctica. La razón principal para evitar mezclar líquidos tubeless de diferentes marcas es la posibilidad de reacciones químicas incompatibles. Los diferentes líquidos pueden tener ingredientes o formulaciones que no son compatibles entre sí. Esto puede resultar en cambios en la viscosidad del líquido, comprometiendo su capacidad de sellado o incluso dañando los neumáticos. Además, cada marca de líquido tubeless puede tener su propia fórmula y proporción de ingredientes, lo que puede afectar la consistencia y las propiedades del líquido. Mezclar líquidos de diferentes marcas puede crear resultados inconsistentes y difíciles de predecir. Por lo tanto, se recomienda seguir las instrucciones del fabricante y utilizar un solo tipo de líquido tubeless en los neumáticos. Esto garantizará un rendimiento óptimo y minimizará los riesgos asociados con la mezcla de líquidos. ¿Cómo evitar problemas al mezclar líquidos tubeless? Si por alguna razón es necesario mezclar líquidos tubeless o si se ha mezclado accidentalmente, aquí hay algunos consejos prácticos para minimizar los problemas: - Leer las instrucciones: Antes de mezclar líquidos tubeless, lea las instrucciones del fabricante de ambos productos. Puede haber recomendaciones específicas sobre la compatibilidad y cómo mezclar adecuadamente los líquidos. - Prueba en un área segura: Antes de usar los neumáticos en condiciones desafiantes, realice una prueba en un área segura para verificar el rendimiento del líquido y detectar posibles problemas de sellado o fugas de aire. - Consultar a expertos: Si tiene dudas o problemas al mezclar líquidos tubeless, no dude en buscar la opinión de expertos o profesionales de bicicletas. Ellos podrán brindar asesoramiento específico y soluciones adecuadas. Es importante recordar que, en general, es mejor seguir las recomendaciones del fabricante y utilizar un solo tipo de líquido tubeless en los neumáticos. Esto proporcionará la mayor garantía de rendimiento y seguridad durante la rodada. El riesgo de mezclar líquidos tubeless y soluciones alternativas Como se mencionó anteriormente, mezclar líquidos tubeless de diferentes marcas puede presentar riesgos y problemas potenciales. Por lo tanto, es importante evaluar las diferentes soluciones alternativas antes de considerar la mezcla de líquidos. Una de las soluciones alternativas es drenar el líquido tubeless existente y reemplazarlo con un solo líquido de una marca. Esto puede ser una opción viable si el líquido actual no ofrece el rendimiento deseado o si se desea cambiar a un líquido de calidad superior. Si no es posible drenar el líquido tubeless o si se prefieren otras alternativas, otra opción es considerar el uso de cámaras de aire tradicionales. Aunque esto significa abandonar los beneficios de los neumáticos tubeless, puede ser la mejor opción en ciertos casos. En cualquier caso, si se encuentran problemas persistentes o se tienen dudas, es recomendable buscar la ayuda de expertos en bicicletas o tiendas especializadas. Ellos podrán proporcionar asesoramiento personalizado y soluciones adecuadas para garantizar una rodada segura y sin problemas. Cómo mantener y cuidar los neumáticos tubeless El cuidado y mantenimiento adecuado de los neumáticos tubeless es esencial para garantizar un rendimiento óptimo y prevenir problemas. Algunos consejos útiles para mantener y cuidar los neumáticos tubeless incluyen: - Verificar regularmente la presión de los neumáticos: Asegúrese de revisar la presión de los neumáticos regularmente y ajustarla según sea necesario. Una presión inadecuada puede afectar el rendimiento de los neumáticos y su capacidad de sellado. - Revisar los neumáticos en busca de daños o desgaste: Inspeccione visualmente los neumáticos en busca de cortes, raspaduras o pinchazos. Si se encuentran daños significativos, es mejor reemplazar el neumático para evitar problemas futuros. - Limpiar los neumáticos y eliminar restos de líquido tubeless: Durante el uso, los neumáticos y las llantas pueden acumular residuos de líquido tubeless. Es importante limpiar estos restos para evitar la obstrucción de las válvulas y el deterioro del sellado del neumático. Realizar un mantenimiento adecuado y cuidar los neumáticos tubeless puede prolongar su vida útil y mantener su rendimiento óptimo. Dedique tiempo regularmente para revisar y mantener los neumáticos correctamente y disfrute de un viaje sin problemas en todas sus aventuras en bicicleta. La importancia de una instalación adecuada La instalación correcta de los neumáticos tubeless y el líquido es esencial para garantizar un rendimiento óptimo y minimizar problemas. Una instalación incorrecta puede llevar a fugas de aire, falta de sellado adecuado y problemas durante la rodada. Algunos consejos útiles para una instalación adecuada de los neumáticos tubeless incluyen: - Limpiar y preparar la llanta: Antes de instalar los neumáticos tubeless, asegúrese de limpiar y preparar adecuadamente la llanta. Elimine cualquier residuo o grasa y asegúrese de que la cinta de sellado esté correctamente aplicada. - Usar herramientas adecuadas: Utilice herramientas adecuadas, como un compresor de aire o una bomba de pie con tanque de aire, para ayudar a inflar e instalar los neumáticos. Esto asegurará un sellado adecuado y minimizará la posibilidad de fugas de aire. - Seguir las instrucciones del fabricante: Cada neumático y líquido tubeless tendrá sus propias instrucciones específicas de instalación. Asegúrese de leer y seguir estas instrucciones para obtener los mejores resultados. - Asegurarse de que los neumáticos estén correctamente asentados: Después de inflar los neumáticos, asegúrese de que estén correctamente asentados en la llanta. Puede hacerlo girando la rueda y asegurándose de que el neumático esté centrado y encajado adecuadamente. - Estar atento a posibles fugas o problemas de sellado: Después de la instalación, observe cualquier signo de fugas de aire o problemas de sellado. Si se encuentran problemas, desinfle el neumático y vuelva a instalarlo siguiendo los pasos anteriores. Realizar una instalación adecuada de los neumáticos tubeless y el líquido asegurará un sellado seguro y un rendimiento óptimo durante toda su rodada. Si tiene dudas o problemas durante la instalación, no dude en buscar la ayuda de expertos en bicicletas o tiendas especializadas. Conclusiones finales En resumen, el líquido tubeless es una parte importante de la configuración de neumáticos tubeless en bicicletas de montaña y ciclocross. El uso de líquido tubeless ofrece numerosos beneficios, incluida la prevención de pinchazos, mayor tracción, menor resistencia a la rodadura, mayor comodidad y menor peso en comparación con las cámaras de aire tradicionales. Cuando se trata de líquidos tubeless, es importante elegir un producto de calidad que se adapte a las necesidades del ciclista. La viscosidad, la capacidad de sellado y la compatibilidad con los neumáticos son características clave a tener en cuenta al comprar líquido tubeless. Evitar la mezcla de líquidos tubeless de diferentes marcas es recomendado debido a los posibles problemas de compatibilidad y deterioro del rendimiento. En caso de mezclar líquidos, es importante seguir las instrucciones del fabricante y realizar pruebas en un área segura antes de utilizar los neumáticos en condiciones desafiantes. El mantenimiento y cuidado adecuado de los neumáticos tubeless también son fundamentales para un rendimiento óptimo. Verificar regularmente la presión de los neumáticos, revisarlos en busca de daños o desgaste, y limpiar los restos de líquido tubeless son prácticas que garantizarán un mejor rendimiento y durabilidad. En última instancia, asegurarse de realizar una instalación adecuada y seguir las recomendaciones del fabricante garantizará un sellado seguro y sin problemas. Si tiene algún problema o duda, no dude en buscar la ayuda de expertos o profesionales en bicicletas. Read the full article
0 notes