#tempat tidur bayi
Explore tagged Tumblr posts
Text
0812-2424-9939 CUCI SEPATU HELEUT KADIPATEN MAJALENGKA
0812-2424-9939 CUCI SEPATU LIANG JULANG KADIPATEN MAJALENGKA
Memilih Layanan Laundry Profesional Membutuhkan Perhatian Khusus Untuk Memastikan Bahwa Pakaian Anda Dirawat Dengan Baik Dan Layanan Yang Anda Terima Sesuai Dengan Harapan
Zia Laundry Sangat Focus Pada Layanan Terbaik Pada Konsumen Kadipaten Majalengka
Adapun Layanan Premium Dari Zialaundry
1.CUCI SEPATU
Membersihkan Sepatu Premium Melibatkan Serangkaian Langkah Hati-Hati Dan Metode Yang Dirancang Untuk Menjaga Kualitas Dan Penampilan Sepatu Yang Mahal Atau Berbahan Khusus
2.CUCI TAS BRANDED
Cara Mencuci Tas Bermerek Dapat Bervariasi Tergantung Pada Bahan Tas Tersebut.Ingatlah Untuk Sela Lu Memeriksa Panduan Perawatan Yang Diberikan Oleh Produsen Untuk Memastikan Bahwa Anda Menggunakan Produk Dan Metode Pembersihan Yang Sesuai Dengan Tas Bermerek Anda. Hal Ini Penting Untuk Memastikan Bahwa Tas Tetap Dalam Kondisi Terbaiknya Dan Tidak Rusak Selama Proses Pembersihan.
3.CUCI STROLLER
Cuci Stroller Adalah Proses Membersihkan Kereta Dorong Bayi Atau Stroller Untuk Menjaga Kebersihannya Dan Memastikan Keamanan Serta Kenyamanan Penggunaan.
4.CUCI PERLENGKAPAN BAYI
Membersihkan Perlengkapan Bayi Secara Rutin Sangat Penting Untuk Menjaga Kebersihan Dan Keamanan Bayi.
5.CUCI BED COVER
Membersihkan Bedcover Secara Rutin Adalah Cara Penting Untuk Menjaga Kebersihan Tempat Tidur Dan Kenyamanan Tidur.
Dapatkan Informasi Layanan terbaik Zia Laundry dengan
Kunjungi Instagram Zia Laundry
Whatsapp :
0812-2424-9939
Link WA
wa.me/6281224249939
Blok Liang Julang No. 4 Kadipaten Majalengka
Cuci Tas Heleut Kadipaten Majalengka, Cuci Tas Liang Julang Kadipaten Majalengka, Cuci Tas Doar Lapang Sari Kadipaten Majalengka, Cuci Tas Doar Lapang Sari Kadipaten Majalengka, Cuci Tas Dukuh Domba Kadipaten Majalengka, Cuci Tas Putat Kadipaten Majalengka, Cuci Tas Pasar Balong Kadipaten Majalengka, Cuci Tas Kadipaten Kadipaten Majalengka, Cuci Tas Dukuh Warung Kadipaten Majalengka, Cuci Tas Dawuan Kadipaten Majalengka, Cuci Tas Anjun Kadipaten Majalengka, Cuci Tas Lapang Sedar Kadipaten Majalengka, Cuci Tas Jati Raga Kadipaten Majalengka, Cuci Tas Cinanggok Kadipaten Majalengka, Cuci Tas Babakan Anyar Kadipaten Majalengka, Cuci Tas Kadipaten Majalengka, Cuci Tas Dawuan Majalengka, Cuci Tas Panyingkiran Majalengka, Cuci Tas Majalengka, Cuci Tas Kertajati Majalengka, Cuci Tas Kasokandel Majalengka, Cuci Tas Jatiwangi Majalengka, Cuci Tas Cigasong Majalengka.
#cucitasheleutkadipatenmajalengka#cucitasliangjulangkadipatenmajalengka#cucitasdoarlapangsarikadipatenmajalengka#cucitasbojongcidereskadipatenmajalengka#cucitasdukuhdombakadipatenmajalengka#cucitasputatkadipatenmajalengka#cucitaspasarbalongkadipatenmajalengka#cucitaskadipatenkadipatenmajalengka#cucitasdukuhwarungkadipatenmajalengka#cucitasdawuankadipatenmajalengka#cucitasanjunkadipatenmajalengka#cucitaslapangsedarkadipatenmajalengka#cucitasjatiragakadipatenmajalengka#cucitascinanggokkadipatenmajalengka#cucitasbabakananyarkadipatenmajalengka#cucitaskadipatenmajalengka#cucitasdawuanmajalengka#cucitaspanyingkiranmajalengka#cucitasmajalengka#cucitaskertajatimajalengka#cucitaskasokandelmajalengka#cucitasjatiwangimajalengka#cucitascigasongmajalengka
#Memilih Layanan Laundry Profesional Membutuhkan Perhatian Khusus Untuk Memastikan Bahwa Pakaian Anda Dirawat Dengan Baik Dan Layanan Yang An#Zia Laundry Sangat Focus Pada Layanan Terbaik Pada Konsumen Kadipaten Majalengka#Adapun Layanan Premium Dari Zialaundry#1.CUCI SEPATU#Membersihkan Sepatu Premium Melibatkan Serangkaian Langkah Hati-Hati Dan Metode Yang Dirancang Untuk Menjaga Kualitas Dan Penampilan Sepatu#2.CUCI TAS BRANDED#Cara Mencuci Tas Bermerek Dapat Bervariasi Tergantung Pada Bahan Tas Tersebut.Ingatlah Untuk Sela Lu Memeriksa Panduan Perawatan Yang Diber#3.CUCI STROLLER#Cuci Stroller Adalah Proses Membersihkan Kereta Dorong Bayi Atau Stroller Untuk Menjaga Kebersihannya Dan Memastikan Keamanan Serta Kenyama#4.CUCI PERLENGKAPAN BAYI#Membersihkan Perlengkapan Bayi Secara Rutin Sangat Penting Untuk Menjaga Kebersihan Dan Keamanan Bayi.#5.CUCI BED COVER#Membersihkan Bedcover Secara Rutin Adalah Cara Penting Untuk Menjaga Kebersihan Tempat Tidur Dan Kenyamanan Tidur.#Dapatkan Informasi Layanan terbaik Zia Laundry dengan#Kunjungi Instagram Zia Laundry#https://www.instagram.com/zialaundry_mjlk?igsh=N2dwdGF1dm15ejlz#Whatsapp :#0812-2424-9939#Link WA#wa.me/6281224249939#Blok Liang Julang No. 4 Kadipaten Majalengka#Cuci Tas Heleut Kadipaten Majalengka#Cuci Tas Liang Julang Kadipaten Majalengka#Cuci Tas Doar Lapang Sari Kadipaten Majalengka#Cuci Tas Doar Lapang Sari Kadipaten Majalengka#Cuci Tas Dukuh Domba Kadipaten Majalengka#Cuci Tas Putat Kadipaten Majalengka#Cuci Tas Pasar Balong Kadipaten Majalengka#Cuci Tas Kadipaten Kadipaten Majalengka#Cuci Tas Dukuh Warung Kadipaten Majalengka
0 notes
Text
0812-2424-9939 LAUNDRY KILOAN BOJONG CIDERES KADIPATEN MAJALENGKA
0812-2424-9939 LAUNDRY KILOAN DUKUH DOMBA KADIPATEN MAJALENGKA
Memilih Layanan Laundry Profesional Membutuhkan Perhatian Khusus Untuk Memastikan Bahwa Pakaian Anda Dirawat Dengan Baik Dan Layanan Yang Anda Terima Sesuai Dengan Harapan
Zia Laundry Sangat Focus Pada Layanan Terbaik Pada Konsumen Kadipaten Majalengka
Adapun Layanan Premium Dari Zialaundry
1.CUCI SEPATU
Membersihkan Sepatu Premium Melibatkan Serangkaian Langkah Hati-Hati Dan Metode Yang Dirancang Untuk Menjaga Kualitas Dan Penampilan Sepatu Yang Mahal Atau Berbahan Khusus
2.CUCI TAS BRANDED
Cara Mencuci Tas Bermerek Dapat Bervariasi Tergantung Pada Bahan Tas Tersebut.Ingatlah Untuk Sela Lu Memeriksa Panduan Perawatan Yang Diberikan Oleh Produsen Untuk Memastikan Bahwa Anda Menggunakan Produk Dan Metode Pembersihan Yang Sesuai Dengan Tas Bermerek Anda. Hal Ini Penting Untuk Memastikan Bahwa Tas Tetap Dalam Kondisi Terbaiknya Dan Tidak Rusak Selama Proses Pembersihan.
3.CUCI STROLLER
Cuci Stroller Adalah Proses Membersihkan Kereta Dorong Bayi Atau Stroller Untuk Menjaga Kebersihannya Dan Memastikan Keamanan Serta Kenyamanan Penggunaan.
4.CUCI PERLENGKAPAN BAYI
Membersihkan Perlengkapan Bayi Secara Rutin Sangat Penting Untuk Menjaga Kebersihan Dan Keamanan Bayi.
5.CUCI BED COVER
Membersihkan Bedcover Secara Rutin Adalah Cara Penting Untuk Menjaga Kebersihan Tempat Tidur Dan Kenyamanan Tidur.
Dapatkan Informasi Layanan terbaik Zia Laundry dengan
Kunjungi Instagram Zia Laundry
Whatsapp :
0812-2424-9939
Link WA
wa.me/6281224249939
Blok Liang Julang No. 4 Kadipaten Majalengka
Laundry Kiloan Heleut Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Liang Julang Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Doar Lapang Sari Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Doar Lapang Sari Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Dukuh Domba Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Putat Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Pasar Balong Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Kadipaten Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Dukuh Warung Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Dawuan Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Anjun Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Lapang Sedar Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Jati Raga Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Cinanggok Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Babakan Anyar Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Dawuan Majalengka, Laundry Kiloan Panyingkiran Majalengka, Laundry Kiloan Majalengka, Laundry Kiloan Kertajati Majalengka, Laundry Kiloan Kasokandel Majalengka, Laundry Kiloan Jatiwangi Majalengka, Laundry Kiloan Cigasong Majalengka.
#cucikiloanheleutkadipatenmajalengka#cucikiloanliangjulangkadipatenmajalengka#cucikiloandoarlapangsarikadipatenmajalengka#cucikiloanbojongcidereskadipatenmajalengka#cucikiloandukuhdombakadipatenmajalengka#cucikiloanputatkadipatenmajalengka#cucikiloanpasarbalongkadipatenmajalengka#cucikiloankadipatenkadipatenmajalengka#cucikiloandukuhwarungkadipatenmajalengka#cucikiloandawuankadipatenmajalengka#cucikiloananjunkadipatenmajalengka#cucikiloanlapangsedarkadipatenmajalengka#cucikiloanjatiragakadipatenmajalengka#cucikiloancinanggokkadipatenmajalengka#cucikiloanbabakananyarkadipatenmajalengka#cucikiloankadipatenmajalengka#cucikiloandawuanmajalengka#cucikiloanpanyingkiranmajalengka#cucikiloanmajalengka#cucikiloankertajatimajalengka#cucikiloankasokandelmajalengka#cucikiloanjatiwangimajalengka#cucikiloancigasongmajalengka
#Memilih Layanan Laundry Profesional Membutuhkan Perhatian Khusus Untuk Memastikan Bahwa Pakaian Anda Dirawat Dengan Baik Dan Layanan Yang An#Zia Laundry Sangat Focus Pada Layanan Terbaik Pada Konsumen Kadipaten Majalengka#Adapun Layanan Premium Dari Zialaundry#1.CUCI SEPATU#Membersihkan Sepatu Premium Melibatkan Serangkaian Langkah Hati-Hati Dan Metode Yang Dirancang Untuk Menjaga Kualitas Dan Penampilan Sepatu#2.CUCI TAS BRANDED#Cara Mencuci Tas Bermerek Dapat Bervariasi Tergantung Pada Bahan Tas Tersebut.Ingatlah Untuk Sela Lu Memeriksa Panduan Perawatan Yang Diber#3.CUCI STROLLER#Cuci Stroller Adalah Proses Membersihkan Kereta Dorong Bayi Atau Stroller Untuk Menjaga Kebersihannya Dan Memastikan Keamanan Serta Kenyama#4.CUCI PERLENGKAPAN BAYI#Membersihkan Perlengkapan Bayi Secara Rutin Sangat Penting Untuk Menjaga Kebersihan Dan Keamanan Bayi.#5.CUCI BED COVER#Membersihkan Bedcover Secara Rutin Adalah Cara Penting Untuk Menjaga Kebersihan Tempat Tidur Dan Kenyamanan Tidur.#Dapatkan Informasi Layanan terbaik Zia Laundry dengan#Kunjungi Instagram Zia Laundry#https://www.instagram.com/zialaundry_mjlk?igsh=N2dwdGF1dm15ejlz#Whatsapp :#0812-2424-9939#Link WA#wa.me/6281224249939#Blok Liang Julang No. 4 Kadipaten Majalengka#Laundry Kiloan Heleut Kadipaten Majalengka#Laundry Kiloan Liang Julang Kadipaten Majalengka#Laundry Kiloan Doar Lapang Sari Kadipaten Majalengka#Laundry Kiloan Doar Lapang Sari Kadipaten Majalengka#Laundry Kiloan Dukuh Domba Kadipaten Majalengka#Laundry Kiloan Putat Kadipaten Majalengka#Laundry Kiloan Pasar Balong Kadipaten Majalengka#Laundry Kiloan Kadipaten Kadipaten Majalengka#Laundry Kiloan Dukuh Warung Kadipaten Majalengka
0 notes
Text
Daycare
Sebagai new mom, jujur w kalo bisa milih inginnya full time dirumah sama bayi 24/7. Tapi kan hidup ini ga selalu semuanya sesuai keinginan kita yah. Selesai maternity leave meski dengan berat hati, kutitipkan juga Ilya di daycare sementara aku balik kerja full time 9-5.
Exhaustionnya kerja full time + punya bayi tuh ternyata another level banget. Aku pagi masih harus siapin botol ilya, bekal aku, sarapan, mandi, mandiin ilya, anter ke daycare. Belum lagi daycarenya walaupun deket tp ga searah ke kantor. Jadi perjalanan pagi aku jadi totalnya sekitar 45-60menit dari rumah-daycare-kantor yang awalnya cuma 25-30menit dari rumah-kantor.Jadi pas nyampe kantor tuh berasa udah capek banyak banget yang dikerjain yah. Untung sorenya adit yg jemput karena searah dengan arah pulangnya.
Tapi masyaAllah ternyata masih ada hal-hal yang aku nikmati dari rutinitas yang baru ini. Antara lain:
Gajian tiap akhir bulan wkwk. Alhamdulillah jujur ga kebayang kalo aku ga kerja dan household income berkurang setengah. Kadang mikir inilah ya enak ga enaknya punya kualifikasi setara dengan suami. Kalo kata orang kayak ada 2 matahari di rumah ahaha. Tapi kan ada 2 matahari enak jadi makin terang?? Bisa afford lifestyle yang lebih nyaman. Tapi kalo salah satu mikir mau resign tuh jadi beneran incomenya berkurang gede banget?? Agak sayangg huhu
Bermanfaat di tempat kerja. Baru dapet amanah untuk handle group meeting, terus lihat hasil karya mahasiswa bimbingan, lagi belajar package baru untuk olah spectra dan revisi draft paper dari co-author. Alhamdulillah ada banget rasa puasnya karena merasa bermanfaat.
Ada mata tambahan yang notabene lebih berpengalaman untuk memperhatikan tumbuh kembang Ilya. Sebagai ibu baru kadang agak clueless ya tentang perbayian. Terus pengasuh daycarenya ilya ini udh paruh baya gitu dan lebih aware sama jadwal poop dia, jadwal makan, tidur, dsb. Kadang ada hal yang dia notice dan advise dan aku sebelumnya ga pernah kepikiran. Misal hari ini dia perhatikan ilya ga nyaman pas lagi ngedot, lalu dia tanya apa sudah poop, yang memang belum hari ini anomali banget karena biasanya ilya poop pagi. Amaze kenapa dia bisa tau kalo ga nyaman ngedot tuh berarti masalah sistem pencernaan yang pasti berkaitan jg dengan poopnya (it sounds obvious yah kalo diketik gini, tapi in real life aku sendiri masih suka bingung troubleshooting kalo ilya menunjukkan tanda ga nyaman karena kemungkinannya bisa banyakk).
Happy juga ilya tumbuh dengan banyak orang yang sayang sama dia. Ada kakak-kakak di daycare. Ada pengasuhnya. Bismillah semoga semua baik-baik dan lancar!
16 notes
·
View notes
Text
"—'cause I swore no one can survive him. I didn't, for godsake. Damn it."
"Is that supposed to be a bad thing?"
It wasn't supposed to be a bad thing. It was a good thing that i didn't survived the kwon soonyoung. Fakta, fakta, fakta, dan seribu faktanya, aku lega bisa putus hubungan dari kwon soonyoung si ayam kampus. I could never survived him. Aku enggak akan pernah bisa menggantikan peran si pacar perempuan yang menanggung akibat breeding kink-nya. Walaupun, soonyoung menyelesaikan masalahnya dengan bijak (entahlah, apa menikah muda termasuk menyelesaikan masalah dengan bijak?) Aku dengar mereka cukup bahagia, bayi merubah segalanya sepertinya, aku enggak sempat lihat raut wajahnya seperti apa, karena, kasihannya, aku pacar terakhir sebelum istrinya waktu itu. They didn't invite me. Understandable. So i did him a favor, five years ago today, he didn't get the invitation of my wedding as well.
Tapi, sama seperti hubunganku dengan kwon soonyoung, i also didn't survived my ex husband (or is it the other way around?). Too much noises, screaming, crying, dan bayiku enggak bisa tidur nyenyak selama 3 bulan terakhir sebelum kami pisah ranjang dan mulai bicara melalui pengacara kami. Don't worry, the divorce went well. I married him for a reason, I love him for always be the man, the man, the simple man, a man full of responsibility. Hari ini giliran dia yang menjemput anak kami di daycare dan menghabiskan waktu bersama di akhir pekan, sementara aku menikmati festival kampus. Kampus yang sama di mana aku menghabiskan waktu masa mudaku dan kwon soonyoung.
Lana menggaruk tipis hidungnya, "katanya dia bawa anaknya?"
"Yang jebol itu?"
"Bayi, sih, jadi kayaknya bukan," jawabnya. "Anak keduanya? Ketiga? Keempat?"
"And he managed to looked that hot?" Aku menunjuk ke arah panggung, tempat dia dan dua orang teman band-nya manggung. "Not fair, lana. Pasti itu keponakannya."
"Masalahnya, urgensinya apa kalau dia segala bawa keponakannya manggung? Itu bayi, loh, mau keponakannya atau bukan, it's not wise to bring a baby in this crowded, loud place, a festival! Unless he don't have someone to look after his baby that is."
True. Mau pakai teori apapun juga sulit dibantah kalau kenyataannya kwon soonyoung membawa bayi kecil ke kerjaan manggung band-nya. Apa istrinya juga sibuk kerja? Apa nanti aku harus kasih tau dia tempat daycare yang bagus?
Singkat cerita, aku menggunakan privilege sebagai panitia dosen yang bertanggung jawab atas acara ini untuk mampir ke belakang panggung. Toh, aku juga yang sempat merekomendasikan alumni seperti soonyoung untuk masuk ke dalam line-up festival kami.
"Soonyoung!"
Responnya, "No way in hell?"
"I know."
Soonyoung tertawa renyah dan apa kata lana tadi? Baby in his arms. Telinga kecilnya dipakaikan pengedap suara yang bentukannya mirip headphone dan bibir kecilnya sedang menyedot botol susu. Aku tersenyum, "reminds me a lot when my baby just this small and i need to bring him everywhere."
Soonyoung balas senyum. "Sehat?"
Aku mengangguk, "sehat," balasku. "Thank you for coming. Tadi keren banget, sama kayak dulu."
"Tadi nonton?"
"Yep," aku mengangguk mengiyakan, "cool as ever."
Soonyoung mengenalkanku dengan dua teman band-nya yang barusan manggung dengannya, kepalaku mencoba mengingat-ingat dua juniorku yang bentuk wajahnya tertinggal di laci memoriku paling belakang, jadi aku bilang, they looked familiar, though, I'm sure I've seen them somewhere, soonyoung mendengus dan berkata dasar memori ikan. Tepat setelah itu, bayinya soonyoung mengeluarkan pup dahsyat.
"Sorry," katanya, di nursery room, di fakultas kedokteran. Dua bola mataku hanya terfokus memerhatikan tangan lihai soonyoung yang mengurus pup, pampers, bola kapas seperti seorang professional.
"She's a baby, what are you sorry for?"
"I know," gumamnya, "hari ini aku banyak repotin orang-orang."
"Gara-gara bayi?"
"Iya," soonyoung mengangkat dua kaki mini bayinya sebelum menempatkan pampers bersih di bawah bokong lembut bayinya. "Ibunya ada jadwal interview. She can't miss it."
"Jadi bener ini keponakan kamu?"
Kepalanya tertoleh kepadaku otomatis, binar matanya terkejut, "hah? She's mine," ujarnya, "my third child."
Ah, soonyoung sudah sampai di panggung yang itu, ya, he's a father of three children. Aku tiba-tiba pengen tertawa terbahak-bahak, tapi sepertinya enggak etis. Jadi, dengan penuh hormat, aku memujinya, "soonyoung, that's amazing."
"Punya tiga anak?"
Aku mau bertanya apa breeding kink-nya telah mengkhianatinya untuk ketiga kalinya, but i don't think it's appropriate, "I mean, i enjoyed the motherhood, but, like, i had one and went through hell. Kamu harus baik-baik sama istrimu."
"Kayaknya aku kurang baik sama dia jadinya kita cerai."
"Oh, fudge."
Dia mendengus, "Yeah, fudge."
"Gak nyangka aku ketemu lagi sama mantanku di situasi janda duda."
Atensinya terbelah lagi dari onesie harimau yang dia keluarkan dari tas bayinya, ke aku, "The fuc—dge?" soonyoung menyumpal pacifier ke mulut bayinya. "Are you fudging with me?"
Aku menunjukkan punggung tangan kananku, gave him a closer look on my empty ring finger, "we were supposed to celebrate the fifth year anniversary today."
Soonyoung menggelengkan kepalanya, almost giggling but for whatever reason, he zip it, "gila."
"That's my line?" ucapku, menatap dua pasang mata kecil yang mengedip-ngedip ke arah langit-langit ruangan. "How old is she?"
"Sepuluh bulan," jawab soonyoung. "Officially divorced when she was seven months old," jarinya menarik zipper onesie bayinya ke atas, lalu mengusap pipi gembulnya lembut, "we were trying to make everything alright, she was the part of the plan—she was the blue print actually."
"Oh, wow?"
"Iya, aku tahu kok, we shouldn’t have brought her to the world, that's what we thought," katanya pelan, "when we broke up, she was two weeks pregnant with my baby. Our parents is overjoyed, baby will fixed things they said, y'know, bring up the old flames or something."
"Don't worry, my parents said the same thing too," sepasang netra soonyoung bertemu dengan milikku, bibirnya terbuka sedikit seolah mau berkata oh jadi bukan aku aja, aku mengamini perkataannya, "mereka bilang, aku dan mantanku harus pergi honeymoon lagi, lalu punya anak kedua, and voila! Divorce is not on the table anymore."
"Lalu?"
"Lalu? Apanya yang lalu? Aku aja enggak sanggup lihat mukanya, gimana mau bikin anak sama dia?" tukasku, soonyoung meringis, "but that was not the case for you, isn't?"
Kami sama-sama menatap bayi sepuluh bulan yang sedang bermain sendiri dengan kaki mininya. Soonyoung mendesah berat, "obviously."
7 notes
·
View notes
Text
Pernahkah kita benar-benar menginginkan ia 'tuk dicintai segila-gila mungkin?
Jakarta, 20/04/2021
Seorang tunawicara duduk tepat disebelah ku, ia terus saja menatap kopi yang ia pesan. Ia tak menyentuhnya ataupun meminumnya.
Ia adalah teman ku di Fakultas Hukum dan ia seorang wanita seumuran denganku. Kami sering berpergian bersama. Kami sering berbicara dengan bahasa isyarat. Ia selalu riang setiap harinya.
Tapi entahlah, hari ini dia terlihat gusar. Setelah memandangi kopi pesanannya berjam-jam ia membuka buku catatannya dan menuliskan sesuatu. Ia menghalangi pandangan ku dan ia menyembunyikan apa yang ia tulis.
Selepas menulis ia menutup catatannya dan meraih tangan ku. Ia menggenggam tanganku dengan erat.
"Kamu kenapa sih, Na?"
Ia menggerak-gerakkan jarinya dan berbahasa dengan ku. "Bagaimana perasaan mu saat aku menggenggam tanganmu dengan erat? Kita sudah 5 tahun bersama, kamu tau kekurangan ku, aku tau kekurangan mu. Beberapa minggu lagi, kita sama-sama akan wisuda master. Tidakkah kau pernah berpikir bahwa aku begitu mengerti tentang dirimu, dan aku pantas menjadi pendamping hidupmu.
"Naya, apa yang kau rasakan saat tidur di sampingku dan menyandarkan kepalamu di bahuku?"
Ia tertunduk dan menghela napas panjang.
Ia berbahasa, "San, aku hangat dan aku merasa dilindungi saat aku disamping mu. Aku bahkan lupa batasan agama kita saat kita berdua di tempat tidur. Tapi San, kau berbeda. Tak sedikitpun kau mau menyentuhku ataupun melakukan zina padaku, padahal aku sudah pasrah apapun yang kau lakukan adalah benar bagiku."
"Naya, mendiang ibu dan ayahmu bilang apa saat itu. Mereka bilang, kalau kita direstui untuk menikah tapi hal itu bisa terjadi saat Naya sudah bisa jujur pada dirinya sendiri, Naya bisa menerima dirinya."
Ia pun menangis dan memeluk ku.
Ia berbahasa lagi "San, tidakkah kau keberatan jikalau aku menginginkan dirimu menjadi suami ku?"
"Aku akan jadi suamimu tanpa ditanya pun. Tapi mungkinkah kita bisa tetap bersama melalui rintangan?"
Ia mengangguk dan melempar senyumnya padaku.
Bogor, 28/04/2021
Aku menikahinya, Kanaya Proboandini.
Meulaboh, 10/05/2021
Ia memberikan catatannya untuk ku baca, dan ia bilang "San, aku saat ini bahagia teramat sangat. Selepas ibu dan ayah wafat, hanya ada kamu yang selalu ada nemenin aku. San, boleh kan kita segera punya momongan. Aku sedari waktu itu, pengen dirimu tuh yang mulai. Maaf."
Pulau Pinang, Malaysia. 20/02/2022
Naya melahirkan seorang bayi perempuan, yang sehat, cantik, menangis dengan kerasnya. Bayi yang ku beri nama "Farhana Fakhrunnisa" membawa kebahagiaan. Naya sangat bahagia.
Meulaboh, 07/03/2022
Kami tinggal di disini.
Meulaboh, 11/07/2022
Sebuah kecelakaan menewaskan Naya, istriku. Ia pergi saat tumbuh kembang Farhana tampak pesat. Naya menghembuskan napas terakhir.
Sepanjang malam, aku menangisi Naya sambil menggendong Farhana.
Hingga, keberadaannya dirumah yang hilang tak lagi mengganggu akalku.
Jakarta, 29/12/2022
Aku memutuskan kembali ke Jakarta dan memulai kembali dengan aku, Farhana, dan Ibuku (Neneknya Farhana).
Pernahkah kita menggilai sebuah subjek yang nyata namun tak lagi mampu disentuh? Ia "Naya" memiliki kenyataan namun tak mampu lagi ku sentuh.
5 notes
·
View notes
Text
Catatan Post Partum
Dulu dengan polosnya aku mengira setelah hamil dan melahirkan hidupku tidak banyak berubah selain bertambah kehadiran makhluk kecil yang sebelumnya damai didalam perut menggodaku melalui tendangan-tendangan kecil.
Ternyata setelah dijalani, begitu hamil dan melahirkan, itu adalah masa kamu berpamitan dengan kehidupan lama dan muda.
Tubuh tidak akan kembali ramping seperti dahulu, butuh usaha untuk menghilangkan semua berat yang berhasil dinaikkan pada masa kehamilan dimana sikecil bobotnya bisa jadi 2-3kg untuk normal sedangkan kenaikkan berat bisa mencapai 10kgan. bahkan beberapa ibu pasca melahirkan mengalami diastasis recti dimana kondisi ketika otot perut sebelah kiri dan kanan terpisah sehingga menyebabkan perut menonjol atau membuncit beberapa bulan atau tahun setelah melahirkan.
Perubahan hormon juga berpengaruh kepada bagian kepala. Rambut menjadi bermasalah, rontok dan juga berketombe, hal ini diperburuk dengan jam mandi menjadi singkat karena phantom cry baby yakni mendengar bayi menangis padahal sebenarnya tidak menangis, padahal butuh waktu untuk membersihkan residu-residu shampoo dari kulit kepala. Akhirnya selamat tinggal rambut panjang yang menjuntai dengan indah dan bisa dimainkan sesekali.
Jam tidur akan berkurang. Tidur lelap dan bangun siang saat liburan hanya mitos. Terutama masa newborn, tangis si kecil akan membangunkan setidaknya dua jam sekali atau memang harus bangun untuk memberikan ia susu sebagai asupan gizi untuknya bertahan hidup. Untuk tetap bertahan hidup dan mencukupi jam istirahat maka saat si kecil tidur manfaatkan untuk istirahat
Entah kenapa menjadi sosok lebih emosional dan juga pelupa disaat yang bersamaan. Katanya ibu pasca melahirkan mengalami mom brain. Terdapat penelitian bahwa otak ibu selama kehamilan mengecil dan kembali setidaknya 6 bulan setelah melahirkan. Sebuah penelitian di Nature Neuroscience menemukan terjadi perubahan di materi abu-abu otak yang memungkinkan kontrol gerakan, ingatan, dan emosi.
Dikira tidak perlu lagi minum suplemen dan susu yang rutin diminum pada saat kehamilan. Tapi ternyata badan justru tetap cepat lelah, bahkan untuk menjaga kesinambungan supply Asi beberapa ibu membutuhkan suplement tambahan baik yang berbentuk susu maupun obat-obatan.
Selamat tinggal pouch, clutch, dkk yang berganti dengan cooler bag dan diaper bag. Karena kemana pergi ada kebutuhan si kecil yang harus dibawa. Meski tidak bersama saat masuk kantor/kerja tapi ada Asi yang perlu disimpan dalam cooler bag setelah pumping. Pergi jalan-jalan ada pampers, baju ganti, makanan dll yang perlu dibawa dalam diaper bag.
Pergi keluar/jalan-jalan pun menjadi penuh pertimbangan, tempatnya ramai kah, adem kah untuk anak, ada baby chair kah saat anak mulai masa mpasi, bebas rokok atau tidak. Jam untu berangkat pun dipertimbangkan apa termasuk jam makan atau jam tidur si kecil atau berujung cranky dalam prosesnya.
Saat di restaurant/tempat makan, tidak lagi bisa menyeruput dengan pelan. Bersegera memenuhi isi perut untuk bergantian menjaga si Kecil. Masuk masa MPASI dan seterusnya mulai memikirkan menu yang bisa dimakan bersama, menyuapi anak menjadi prioritas utama meski perut sendiri juga terasa lapar (dalam prosesnya menghindari hal ini hhe ibu harus kenyang untuk tetap waras nyuapin anak)
Mungkin banyak perubahan lain yang tanpa sadar ku alami, terlupakan untuk dibagikan. Tapi aku yakin, tiap ibu punya ceritanya masing-masing
Menyesal? tentu tidak. akan aku ulang lagi tak terhingga hitungannya untuk menemui sosok Dea. Si kecil yang dengan tidak adilnya semua proses tumbuh kembang terutama senyumnya menjadikan aku (juga papanya) menjadi sosok yang paling bahagia. Mengulang kembali untuk adiknya dea ? masih menjadi pemikiran karena saat ini aku sedang menikmati masa bersama si kecil tunggalku
Aku (mencoba) percaya apa yang dialami adalah bagian normal dari peran sebagai ibu. Allah dengan semua rencana menjadikan jiwa dan raga dalam perubahan yang positif selama kehamilan, masa nifas, dan selanjutnya sehingga ibu paham apa yang dilakukannya dan beradaptasi dengan peran baru serta membekali diri untuk menjadi ibu yang lebih baik
2 notes
·
View notes
Text
Solilokui
Kemarin (15-08-'24) aku ke makam anakku. Aku sampai di makam jam 5 sore. Setelah membaca tahlil dan doa di pusara anakku, aku tambahkan dengan menyanyikan lagunya Sal Priadi - Gala Bunga Matahari. Di lirik "adakah sungai-sungai itu benar-benar dilintasi dengan air susu" aku ulang terus menerus.
Setelah isya' aku ke rumah mas. Menagih janjinya, menagih hutangnya, aku memerlukan uang. Aku sangat butuh uang. Aku marah tak terhingga. Malam kemarin, aku merasa seperti pengemis yang menagih uangku sendiri. Lalu dengan tangis dalam hati yang gelap itu aku pulang. Benar-benar pulang.
Suatu ketika ibukku bilang, orang yang bahagia ketika aku lahir adalah mas. Sekian lama dia sendiri tidak ada teman bermain, dan di usianya yang 11 tahun, dia punya adik. Yaitu aku. Ibukku bercerita lagi bahwa mas, sepulang sekolah yang masih SD itu langsung menengokku di RS ketika aku di tempat tidur bayi yang di jaga perawat. Masku bercerita kalau aku lucu, ganteng, dan tangisanku paling keras sehingga menjadi pemicu bayi-bayi yang lain menangis.
Rangkaian cerita ini nyata semuanya. Perasaanku saat ini seperti dipersimpangan. Meski nyatanya aku duduk melamun di warkop dengan mulut menutup rapat tak membuka suara sedikitpun.
🌻
3 notes
·
View notes
Text
Yang gak tahu, cuma bisa bilang, "Cuma satu kucing, 'kan kamu punya banyak?" Padahal punya banyak kucing bukan berarti punya stok kalau kehilangan.
Yang gak tahu, cuma bisa bilang, "Cuma kucing, hilang atau kabur udah biasa, lah." Mungkin mereka gak tahu kalau kucing rumahan kayak Weni gak bisa main jauh-jauh. Biasa disediakan makan. Tidur pun di kasur.
Bagi yang lain, kucing ya cuma kucing. Gak perlu banyak dipikirin, toh hewan, ngomong aja gak bisa. Mudah buat meremehkan perasaan yang khawatir atas kehilangan, hanya karena yang hilang bukan manusia atau harta berharga.
Weni bukan kucing biasa yang bawel dan reog. Weni kucing pendiam, yang selalu nungguin aku salat lalu samperin saat berdoa, dan selalu tanya, habis doa apa? Teman tidur yang tiba-tiba telentang dia antara perut dan guling di tengah malam. Yang luka di bawah dagunya susah sembuh sampai harus pakai cone dan jadi bayi sawi sebulan. Yang sekalinya suka sama jantan, dia maunya sama itu aja. Yang selalu aku nyanyikan OMG-nya Newjeans dengan lirik diganti namanya.
Akhirnya aku hanya bisa menelan kesedihan. Nangis diam-diam, tepuk tangan empat kali setiap lewat ke mana pun, berharap Weni lari-lari ke arahku lagi. Bertanya sama kucing liar yang sedang mengunyah biskuit, dan minta sampaikan ke Weni, suruh dia pulang. Gelisah, takut kalau Weni gak akan pernah kembali.
Weni, aku harap aku masih punya rizki untuk rawat kamu lagi. Tapi sekarang, aku gak tahu kamu di mana. Di mana pun kamu berada, aku harap kamu ada di tempat terbaik, ya, Sayang.
8 notes
·
View notes
Text
Kardus di Atas Kasur
Ini tentang sebuah kardus berwarna coklat yang ada di atas tempat tidurku. Setiap aku tidur aku melihatnya dan berpikir besok aku akan membuangnya. Tapi besoknya aku selalu lupa atau enggan membuangnya, dan ketika akan tidur, aku baru mengingatnya lagi. Hal itu terus berulang dan akhirnya aku terbiasa dengan itu.
Hari ini, saat kulihat kardus itu sekali lagi, aku memutuskan bahwa sudah waktunya mengatasi keengganan yang selama ini aku rasakan. Aku berencana untuk membuang kardus itu setelah pulang kerja.
***
Saat aku berjalan pulang sore itu, pikiranku terbang ke masa kecilku. Aku teringat sore-sore setelah mandi, ketika matahari sudah mulai turun dan semilir angin meniup lembut. Biasanya, ibu atau ayah akan memanggilku untuk keluar ke halaman belakang rumah.
Kita akan berkumpul di halaman belakang, ibu, ayah, dan aku. Aku akan duduk di antara mereka, menikmati sentuhan lembut mereka yang mengeringkan rambutku dengan handuk. Kadang-kadang, kami bermain-main sebentar sebelum kembali ke rumah, membuat jejak basah di lantai yang hangat.
Setelahnya, ibu akan membawaku ke kamar tidur dan membungkusku dengan handuk putih yang harum. Itu adalah saat yang paling nyaman, saat kurasakan sentuhan hangat dan ciuman lembut ibuku di dahi. Setelah itu, ibu akan menggosok-gosokkan bedak bayi di seluruh tubuhku dan memakaikan pakaian bersih yang lembut.
Aku akan duduk di tempat tidur yang rapi dan memandangi mainan-mainanku yang berserakan di sekitar kamar. Lalu, mataku tertuju pada kardus kuning yang berdiri tegak di pojok kamar. Isinya sudah pasti mainan-mainanku yang sudah rusak atau tidak dimainkan lagi, tapi aku tidak mau kalau mainan-mainan itu dibuang.
Seiring berjalannya waktu, kardus itu hanya menjadi bagian dari rutinitasku sehari-hari. Aku melihatnya setiap kali aku berjalan ke kamar tidur tapi tetap enggan untuk aku buang. Hingga suatu saat, aku tidak ingat lagi dimana kardus kuning itu, mungkin dibuang oleh ayah atau ibuku. Dan nyatanya aku tidak terlalu peduli kardus itu hilang atau dibuang.
***
Saat akhirnya sampai di rumah, aku menemukan diriku berada di depan kardus coklat-ku di tempat biasa, tergeletak di atas kasur. Aku mengambil napas dalam-dalam dan meraihnya.
Kubuka kardus itu. Di dalamnya kulihat tumpukan kertas, kaos kusut, dan foto-fotoku bersama seorang gadis berambut sebahu. Saat itu, aku merasakan bibirku tersenyum kecil.
Akhirnya kubuang kardus itu, jujur sedikit terpaksa. Tetapi tetap kulakukan sebagai langkah menuju perubahan dan pertumbuhan. Aku menghargai masa lalu dan kenangan-kenangan manis yang selalu tersemat di dalam hatiku.
Setelah kardus itu pergi, tempat tidurku terasa lebih terbuka dan lega. Aku melangkah ke masa depan dengan semangat baru, membawa cerita-cerita indah dari masa lalu. Ternyata, tidak perlu kardus atau benda-benda lainnya untuk membuatku menghargai kenangan.
Malam ini, saat aku berbaring di tempat tidur, aku merenungkan perjalanan hidup yang telah kujalani. Aku tersenyum saat teringat kenangan dan perjalananku sampai saat ini, lalu memandang ke masa depan dengan harapan dan keyakinan. Kardus itu mungkin pergi, tetapi kenangan dan semangat akan tetap hidup dalam hatiku selamanya.
6 notes
·
View notes
Text
Pawrent Journey (PART 5)
Ella (4): Welcoming Cookies Squad
Empat bulan sudah Ella dan Oreo tinggal di rumah bersama kami. Kami akhirnya mengetahui bahwa Ella adalah primadona. Tidak hanya Oyen yang berhasil dipikatnya, beberapa kucing jantan komplek pun tak jarang menyambangi rumah kami untuk apel. Ella kini tengah hamil besar. Entah siapa yang berhasil menghamilinya. Sudah seminggu kerjanya hanya makan, minum, tidur, dan buang hajat. Dia tidak kelayapan keluar lagi. Sesekali Ella terlihat menginspeksi rumah kami, mencari lokasi yang kira-kira cocok untuk tempatnya melahirkan. Entah itu lemari baju kami, kolong kasur, bahkan kabinet dapur kami. Suamiku pun sudah menyiapkan kardus yang dialasi keset bersih untuk persiapan persalinan Ella. Beberapa kali Ella juga masuk ke dalam kardus tersebut, mengendus setiap sudutnya, lalu keluar lagi. Setiap hari sepulang kerja, jika tidak menemukan Ella di dalam rumah, suamiku akan mengecek isi kardus tersebut..kalau-kalau Ella sudah melahirkan. Benar-benar suami kakek siaga (?).
Akhirnya hari yang dinanti-nanti pun tiba. Sepanjang hari Ella mengeong ribut. Dia seperti menyuruh kami mengikutinya ke gudang (di sana lah tempat suamiku meletakkan kardus untuk persalinannya). Rupanya Ella minta kami semua menemaninya, termasuk Oreo. Jika salah satu dari kami ada yang keluar dari gudang, Ella akan melompat dari kardusnya dan mengeong ribut sampai kami semua berkumpul kembali mengelilingi kardus tersebut. Tadinya aku menjauhkan Oreo dari Ella karena aku takut Oreo akan melukai bayinya yang lahir nanti. Tapi ternyata Ella terus ribut sampai aku mendekatkan Oreo kembali ke kardus. Ketika kami semua mengelilinginya, Ella mulai tenang dan kembali masuk ke dalam kardusnya. Suamiku mengelusnya pelan, memberikan dukungan. Ella menatap kami bertiga bergantian, lalu ia pun mulai mengejan.
Satu per satu gumpalan merah keluar dari jalan lahir Ella. Ella menjilati gumpalan-gumpalan tersebut, membersihkan selaput-selaput yang menyelimuti tubuh-tubuh mungil itu. Si kecil Oreo yang baik hati itu terus menemani ibunya. Ia sama sekali tidak mencoba mengganggu ibunya selama proses persalinan berlangsung. Hanya memberikan tatapan dan gerakan-gerakan yang menunjukkan rasa penasaran, tapi tidak lebih dari itu. Total ada 4 bayi kucing yang lahir hari itu: Wafer, Astor, Marie, dan Biscoff. Cookies Squad.
Semuanya sehat dan menggemaskan. Aku mengelus kepala Ella yang kini tengah menyusui keempatnya. Oreo masih di sana. Suamiku sedikit pusing—literally, sedikit syok setelah melihat proses persalinan Ella, tetapi rasa bangga terpancar dari matanya. Kami punya “cucu” lagi.
Good job, Ella. Oh, and good job for you too, Oreo!
9 notes
·
View notes
Text
🗣️ Judul: Seni Berbicara Pada Anak, Panduan Mendidik Anak Tanpa Ngegas
🗣️ Penulis: Joanna Faber & Jullie King
🗣️ Penerbit: Bhuana Ilmu Populer
🗣️ Tahun terbit: 2020
🗣️ Genre: Non-Fiksi, Parenting
🗣️ Jumlah halaman: 430 hlm
Ada waktu dimana kita mendapati anak berteriak saat kita minta melakukan sesuatu, menolak makan yang kita sediakan, melempar mainan sembarangan, berlarian di tempat berbahaya.
Apa respon kita sebagai orang tua?
Buku ini akan memberikan sederet jalan alternatif untuk kita bisa melalui momen tadi tanpa banyak menyakiti hati anak-anak. Termasuk juga tentang anak dengan kebutuhan khusus. Buku ini adalah terjemahan dari How to Talk So Kids Will Listen & Listen So Kids Will Talk : A Survival Guide to Life With Children Ages 2-7.
Para penulis adalah pakar parenting yang juga telah mengadakan beberapa lokakarya. Penulis menyusun buku ini dalam format cerita, diskusi, dan komik yang berisi tentang bagaimana kita berkomunikasi dengan anak-anak.
Buku ini terbagi menjadi 2 bagian, bagian pertama adalah kotak peralatan penting untuk :
- menangani emosi,
- menjalin kerjasama,
- menyelesaikan konflik,
- memberikan pujian dan penghargaan,
- untuk anak berkebutuhan khusus,
- dan saat ada di luar rumah.
Lalu bagian kedua berisi tentang hal yang mungkin terjadi saat peralatan di atas beraksi misal persaingan antarsaudara, anak berbohong, anak malu di tempat umum, anak melakukan kekerasan, dan lain-lainnya total ada 15 kasus.
Di bagian satu, penulis akan memberi pengantar materi tentang pentingnya kotak peralatan terkait misal ttg pentingnya mengakui perasaan anak. Lalu setelahnya akan dijabarkan macam cara mengakui perasaan anak bisa lewat apa aja sih? Di tiap cara ini akan ada banyak kasus contoh dari peserta lokakarya yang diselenggarakan penulis. Begitu terus sampai akhir bab lalu ada ilustrasi dalam bentuk komik dan resume singkat untuk memanggil kembali seluruh pembahasan panjang di bab tsb.
Contoh dari bagian satu.
Kasus : Toko eskrim yg diinginkan anak sedang tutup. Daripada menyangkal perasaan anak dengan kata-kata "Jangan mengeluh kita kembali lagi besok" atau "Kalau merengek begitu tidak akan dapat eskrim ya" lebih baik kita :
- "Sayang sekali padahal kamu sangat ingin eskrim ya" (mengakui dgn kata)
- "Ayah akan menuliskan eskrim yg akan kamu pesan agar tidak lupa" (dgn tulisan)
- "Bisakah kita menggambar eskrim yang kamu inginkan?" (dgn seni)
- "Andai saja ayah punya kunci tokonya kita bisa coba seluruh rasa eskrim!" (dengan imajinasi)
- "Arghhh" (ikut berempati dengan mengeluarkan sekata)
Di bagian dua penulis menceritakan langsung tentang poin yang menjadi diskusi dengan peserta lokakarya yang terkait dengan judul bab misal tentang persaingan antarsaudara lalu setelahnya langsung dibahas kasus contoh dan ditutup dengan resume singkat, tidak sepanjang bentuk paparan bagian satu. Dalam bagian ini banyak materi di bagian satu di-recall sbg dasar pembahasan.
Kemudian contoh untuk bagian dua.
Kasus persaingan antarsaudara, yang perlu diingat :
- "Rasanya menjengkelkan punya adik!" (akui perasaan)
- "Kemari dan duduk di pangkuan ibu jadi bayi super" (fantasi)
- "Kamu yang tau bagaimana menghibur adik saat menangis" (deskripsi kondisi)
- "Bisakah kamu mengambilkan buku untuk adik bayi?" (pemberian tanggung jawab)
- "Maukah kamu membaca buku pop up sementara adik tidur?" (terhubung kembali)
- "Kalian perlu berpisah dulu, ibu tidak mau ada yang terluka" (bertindak tanpa ngejek)
- "Kakak mau membuat kereta, adik ingin membangun menara, hmmm kita perlu ide agar baloknya cukup, bagaimana yaa?" (memancing pemecahan masalah)
Nah, karena udah panjang banget maka dari itu kusarankan untuk baca sendiri lengkapnya ya manteman apabila penasaran dan perlu membaca tentang topik di atas. Seperti yang sudah kupaparkan di atas, buku ini ga banyak bicara tentang kenapa, tapi langsung ke bagaimana, lebih banyak hands-on examplesnya.
Sepanjang membaca aku merasa setiap yang kulakukan selama ini salah. Berkali kuterapkan alternatif yang ada di buku ini langsung ke anak-anak hasilnya lumayan. Emosiku jadi lebih terkendali, perasaanku tidak terabaikan, koneksi ke mereka juga ga begitu rusak karena cara bicara yang buruk.
Meskipun rasanya susah banget untuk jadi ideal seperti yang penulis sampaikan di sini tapi setidaknya alarm dari otak dan hati makin bertambah untuk tidak asal bunyi saat menghadapi anak. Seperti yang kita tau juga bahwa dunia anak sangat berbeda dari dunia orang dewasa, yang mereka perlukan adalah penerimaan, permainan, imajinasi, dan hal anak-anak semacamnya.
Walaupun setiap cara yang disodorkan penulis belum tentu berhasil, setidaknya ada buanyak alternatif yang diberikan buku ini untuk kita coba dan kreasikan ke anak kita.
Happy reading and always learning teman-teman !
4 notes
·
View notes
Text
0812-2424-9939 LAUNDRY KILOAN DUKUH DOMBA KADIPATEN MAJALENGKA
0812-2424-9939 LAUNDRY KILOAN PUTAT KADIPATEN MAJALENGKA
Memilih Layanan Laundry Profesional Membutuhkan Perhatian Khusus Untuk Memastikan Bahwa Pakaian Anda Dirawat Dengan Baik Dan Layanan Yang Anda Terima Sesuai Dengan Harapan
Zia Laundry Sangat Focus Pada Layanan Terbaik Pada Konsumen Kadipaten Majalengka
Adapun Layanan Premium Dari Zialaundry
1.CUCI SEPATU
Membersihkan Sepatu Premium Melibatkan Serangkaian Langkah Hati-Hati Dan Metode Yang Dirancang Untuk Menjaga Kualitas Dan Penampilan Sepatu Yang Mahal Atau Berbahan Khusus
2.CUCI TAS BRANDED
Cara Mencuci Tas Bermerek Dapat Bervariasi Tergantung Pada Bahan Tas Tersebut.Ingatlah Untuk Sela Lu Memeriksa Panduan Perawatan Yang Diberikan Oleh Produsen Untuk Memastikan Bahwa Anda Menggunakan Produk Dan Metode Pembersihan Yang Sesuai Dengan Tas Bermerek Anda. Hal Ini Penting Untuk Memastikan Bahwa Tas Tetap Dalam Kondisi Terbaiknya Dan Tidak Rusak Selama Proses Pembersihan.
3.CUCI STROLLER
Cuci Stroller Adalah Proses Membersihkan Kereta Dorong Bayi Atau Stroller Untuk Menjaga Kebersihannya Dan Memastikan Keamanan Serta Kenyamanan Penggunaan.
4.CUCI PERLENGKAPAN BAYI
Membersihkan Perlengkapan Bayi Secara Rutin Sangat Penting Untuk Menjaga Kebersihan Dan Keamanan Bayi.
5.CUCI BED COVER
Membersihkan Bedcover Secara Rutin Adalah Cara Penting Untuk Menjaga Kebersihan Tempat Tidur Dan Kenyamanan Tidur.
Dapatkan Informasi Layanan terbaik Zia Laundry dengan
Kunjungi Instagram Zia Laundry
Whatsapp :
0812-2424-9939
Link WA
wa.me/6281224249939
Blok Liang Julang No. 4 Kadipaten Majalengka
Laundry Kiloan Heleut Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Liang Julang Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Doar Lapang Sari Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Doar Lapang Sari Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Dukuh Domba Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Putat Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Pasar Balong Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Kadipaten Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Dukuh Warung Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Dawuan Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Anjun Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Lapang Sedar Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Jati Raga Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Cinanggok Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Babakan Anyar Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Kadipaten Majalengka, Laundry Kiloan Dawuan Majalengka, Laundry Kiloan Panyingkiran Majalengka, Laundry Kiloan Majalengka, Laundry Kiloan Kertajati Majalengka, Laundry Kiloan Kasokandel Majalengka, Laundry Kiloan Jatiwangi Majalengka, Laundry Kiloan Cigasong Majalengka.
#cucikiloanheleutkadipatenmajalengka#cucikiloanliangjulangkadipatenmajalengka#cucikiloandoarlapangsarikadipatenmajalengka#cucikiloanbojongcidereskadipatenmajalengka#cucikiloandukuhdombakadipatenmajalengka#cucikiloanputatkadipatenmajalengka#cucikiloanpasarbalongkadipatenmajalengka#cucikiloankadipatenkadipatenmajalengka#cucikiloandukuhwarungkadipatenmajalengka#cucikiloandawuankadipatenmajalengka#cucikiloananjunkadipatenmajalengka#cucikiloanlapangsedarkadipatenmajalengka#cucikiloanjatiragakadipatenmajalengka#cucikiloancinanggokkadipatenmajalengka#cucikiloanbabakananyarkadipatenmajalengka#cucikiloankadipatenmajalengka#cucikiloandawuanmajalengka#cucikiloanpanyingkiranmajalengka#cucikiloanmajalengka#cucikiloankertajatimajalengka#cucikiloankasokandelmajalengka#cucikiloanjatiwangimajalengka#cucikiloancigasongmajalengka
#Memilih Layanan Laundry Profesional Membutuhkan Perhatian Khusus Untuk Memastikan Bahwa Pakaian Anda Dirawat Dengan Baik Dan Layanan Yang An#Zia Laundry Sangat Focus Pada Layanan Terbaik Pada Konsumen Kadipaten Majalengka#Adapun Layanan Premium Dari Zialaundry#1.CUCI SEPATU#Membersihkan Sepatu Premium Melibatkan Serangkaian Langkah Hati-Hati Dan Metode Yang Dirancang Untuk Menjaga Kualitas Dan Penampilan Sepatu#2.CUCI TAS BRANDED#Cara Mencuci Tas Bermerek Dapat Bervariasi Tergantung Pada Bahan Tas Tersebut.Ingatlah Untuk Sela Lu Memeriksa Panduan Perawatan Yang Diber#3.CUCI STROLLER#Cuci Stroller Adalah Proses Membersihkan Kereta Dorong Bayi Atau Stroller Untuk Menjaga Kebersihannya Dan Memastikan Keamanan Serta Kenyama#4.CUCI PERLENGKAPAN BAYI#Membersihkan Perlengkapan Bayi Secara Rutin Sangat Penting Untuk Menjaga Kebersihan Dan Keamanan Bayi.#5.CUCI BED COVER#Membersihkan Bedcover Secara Rutin Adalah Cara Penting Untuk Menjaga Kebersihan Tempat Tidur Dan Kenyamanan Tidur.#Dapatkan Informasi Layanan terbaik Zia Laundry dengan#Kunjungi Instagram Zia Laundry#https://www.instagram.com/zialaundry_mjlk?igsh=N2dwdGF1dm15ejlz#Whatsapp :#0812-2424-9939#Link WA#wa.me/6281224249939#Blok Liang Julang No. 4 Kadipaten Majalengka#Laundry Kiloan Heleut Kadipaten Majalengka#Laundry Kiloan Liang Julang Kadipaten Majalengka#Laundry Kiloan Doar Lapang Sari Kadipaten Majalengka#Laundry Kiloan Doar Lapang Sari Kadipaten Majalengka#Laundry Kiloan Dukuh Domba Kadipaten Majalengka#Laundry Kiloan Putat Kadipaten Majalengka#Laundry Kiloan Pasar Balong Kadipaten Majalengka#Laundry Kiloan Kadipaten Kadipaten Majalengka#Laundry Kiloan Dukuh Warung Kadipaten Majalengka
0 notes
Text
Pertama Kali
Pertama kalinya dikabari istri hamil. Perasaan bingung dan senang bercampur jadi satu, pun dengan takut. Dalam waktu yang cukup singkat, bertambah lagi satu kehidupan yang akan masuk dalam hidupku. Belum genap sewindu berdua dengan istri, kami dihadapkan dengan tanggung jawab merawat si cabang bayi. Perasaan campur aduk itu menyesap, dan pelan-pelan menjadi harap terhadap kesehatan si cabang bayi.
Pertama kalinya melihat layar USG. Tampak makhluk kecil itu berdetak, denyut itu membuat seisi semestaku bergemuruh, entah dari mana haru itu muncul serta merta dengan bahagia. Dia disana, sosok kecil itu hidup.
Pertama kalinya si cabang bayi menendang perut. Entah sejak kapan, interaksi-interaksi kecil itu tumbuh menjadi pupuk rindu. Entah sejak kapan menunggu jadi semakin mendebarkan. Dan entah sejak kapan sebagian dari diriku terbagi lagi untuk si cabang bayi.
Pertama kalinya melihat istri bersama kepayahan. Berperang dengan resistensi mulas yang enggan datang. Dari matanya timbul kekhawatiran. Dari matanya sekelebat ragu perlahan menguasai. Hei, cabang bayi kenapa engkau seperti enggan memuluskan jalanmu sendiri menuju tumpukan rindu kami?
Pertama kalinya menunggu tanpa bisa menemani. Ruang tunggu sesak, hilir mudik pasien silih berganti. Bangsal-bangsal diseret keluar masuk ruang operasi. Doa di ujung penantian, harap dua sosok itu sehat tanpa kurang pun satu jari.
Pertama kalinya bayi itu tidur di dalam inkubator selepas operasi. Tangannya mungil, tubuhnya besar gempal. Pipinya merah, bibirnya komat kamit. Ya Alloh besarnya anak ini. Pantas saja sulit dia keluar dengan cara pada umumnya.
Pertama kalinya menyentuh, mengadzani, memeriksa tanpa kurang suatu apapun. Rindu itu menjadi genap oleh haru. Perasaan ingin melindungi perlahan tumbuh. Ini rasanya menjadi ayah? Terasa biasa diawalnya.
Lambat laun perasaan biasa itu berubah menjadi babak baru hidup. Berubah menjadi bait-bait semangat. Perasaan ingin melindungi, ingin membuat bahagia, ingin membuat tertawa, ingin menjadi tempat pulang.
Pertama kalinya.
2 notes
·
View notes
Text
Hal yang Tak Kau Pesan Lewat Doa #1
“Kewajiban anak tetap melekat untuk menghormati orang tuanya, bahkan untuk orang tua terburuk sekalipun di dunia ini yang membuang anaknya. Ini bukan untung rugi hubungan anak dan orangtua, tapi urusan dengan Allah SWT”
Aku kesal !, Saat ini Aku butuh ketenangan. Bukankah sudah kusampaikan dengan bahasa tubuh?. Tak pahamkah dengan posisiku saat ini sedang menyembunyikan diri? Hampir saja aku menggapai fase tidur Non-Rapid Eye Movement (REM) yang lebih mendalam, tapi tidurku yang hampir nyenyak itu terputus kebisingan. Sangat berisik. Kegaduhan ini membuat privacy-ku terganggu. Ah sial, sudah hampir sepekan tidurku tidak teratur. Aku kaget saat suara pintu kamar dibanting dengan keras. Aku marah, ku tatap sumber suara dengan pupil membesar. Pintu kamar itu tampak merintih kesakitan, entah untuk keberapa kalinya ia merasakan sakit yang sama. Namun, aku tak bisa bersimpati dengan rasa sakit yang ia rasakan. Aku sering kesal dibuatnya, tak ada rasa kasihan lagi. Siapa suruh sering usil dan tidak mau membuka diri jika aku ingin keluar dari kamar ini. Si pintu kamar melotot padaku karena kesal. Aku merespon cuek dan lebih tertarik untuk tidur kembali.
Re perempuan yang memeliharaku-Si pembanting pintu- itu menangis sejadi-jadinya dibalik selimut. Cukup lama selimut itu menutupi tubuh sintal milik Re. Entah sudah berapa lama, aku pun belum bisa terlelap kembali. Perlahan ku dengar suara tangis itu mulai mereda.
Re menatapku sendu “Kali ini apa lagi?” Tanya ku lewat sorot mata. Ia seperti memahami pertanyaanku.
“Bidu, rasanya sakit banget” Ucap Re sambil menghampiriku di kasur mini yang selalu dibersihkan Re untukku. Ia menggendongku dan memeluk erat. Hufh, tapi tetap saja aku masih kesal, tak taukah kamu Re aku lebih butuh ketenangan dari pada pelukanmu saat ini. Tapi entah mengapa Re tak memahami perasaanku kali ini. Ia tampaknya hanya ingin suara hatinya saja yang ingin didengar. Re mengelus kepalaku, badan, kemudian ekor dan sesekali mengusap-usap daguku.
Kalau dalam kondisi seperti ini aku tak suka jika terlahir menjadi kucing. Seringnya banyak keinginanku yang tak dipahami. Tak sadarkah perempuan ini aku sedang tidak ingin mendengar curhatannya. Bisakah nanti saja ceritanya? setelah aku tertidur dengan lelap!. Re terus melanjutkan aksinya mengelusku, mengusap dengan lembut dan sesekali meremas bulu-bulu lebat di tubuh ini. Tanpa kusadari, aku ndusel-memeluk Re sambil tiduran. Aku terlalu mudah takluk, jika sudah disayang seperti ini. Tak ada salahnya juga jika Re memberiku nama “Bidu” singkatan dari hobi ndusel. Jika sudah diposisi nyaman seperti ini aku siap mendengarkan Re untuk bercerita tentang hal apapun.
“Emang aku ga cantik ya, Bid? Mama kok tega banget bilang aku gendut, jerawatan dan ga akan laku jika terus begini” tanya Re saat memulai ceritanya. Aku mungkin ga akan sesakit ini jika orang lain yang bilang aku begitu Bidu, tapi ini Mamaku sendiri, kamu kebayang ga sih sakitnya hatiku” lanjut Re dramatis. Aku tak tau, Re ingin aku merespon apa dari pertannyaannya itu, yang kutau aku hanya bisa menikmati belaian Re.
“Mama terlalu banyak menuntut, tak pernah sekalipun memahami inginku, tak pernah sekalipun mengerti kesulitan yang aku hadapi” Racau Re kembali “Aku kuliah di bidang yang mama mau aku jalani walaupun aku tak suka, Aku kerja di tempat yang mama inginkan, aku jabani walaupun aku stress setiap hari, sekarang mama juga menuntutku untuk menikah dengan laki-laki pilihannya. Apa mama tidak ingin melihat aku bahagia dengan pilihanku saja?” Air mata ratapan Re menetes ke tubuhku “Maafkan aku ya Bid” Ucap Re sambil menyeka air mata dengan tisu lalu mengeringkan buluku.
Aku tak tau pasti cantik itu seperti apa. Kutatap rambut semi keriting milik Re yang panjang hampir menutup punggung, wajah seperti bayi dengan kulit putih dan pipi merah tomat sehabis menangis. Kulitnya mulus, walau akhir-akhir ini sedang ditumbuhi jerawat. Hidungnya kecil tidak mancung, sepintas seperti keturunan korea tapi perpaduan bola matanya yang besar dan alis yang lebat kurasa lebih mirip keturunan Arab. Bola mata milik Re akan tenggelam oleh pipinya yang bulat jika Ia sedang tertawa dengan riang. Jika tadi Re bertanya apakah dia cantik? Aku hanya bisa menjawab orang-orang akan sepakat untuk tak akan bosan menatap wajah Re dalam waktu yang lama.
Aku tak habis pikir dengan Ibu Anita, mamanya Re. Bu Anita terlalu menuntut dengan anak tengahnya itu. Bukankah semua hal sudah Re turuti ? Tapi jika soal berumah tangga didikte juga, itu sungguh keterlaluan.
***
Bagi Re, Ia hidup seperti dalam kukungan sel yang tak diberi kebebasan dalam memilih hal yang diinginkan. Sangat bertolak belakang dengan kakak dan adiknya, Orang tuanya lebih memberikan kebebasan untuk mereka. Terkadang sempat terlintas dipikiran Re, apakah Ia bukan anak kandung dari keluarga ini? Tapi segera ditepis dengan kenyataan bahwa Ia memiliki fisik dan alergi yang hampir mirip dengan adik dan kakaknya.
Re terkadang takut untuk mengekspresikan diri, Ia tumbuh menjadi perempuan penyendiri. Setiap pilihan yang Re buat harus berdasarkan persetujuan dari kedua orang tuanya. Setiap hal baru yang ingin Re coba, selalu memohon izin Mama dan Papanya. Ketika Re memilih pilihan yang berbeda dengan orangtuanya, Ia selalu mendapatkan penolakan dan respon mengejek. Entah sampai kapan hal itu berlaku untuknya.
Di luar Bulan tengah menyanyikan syair kegelapan. Re terlelap cukup lama setelah menangis dan baru menyadari jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Ia tatap Bidu yang tertidur sambil mendengkur, Ia terlihat nyaman saat terlelap. Re tersenyum menyadari dengkuran Bidu yang membuatnya damai dan tenang. Setelah menggelung rambutnya asal, Re menggeser badannya pelan agar tidak menggangu tidur Bidu. Re ingin ke dapur karena merasakan lapar dan haus. Begitupun dengan engsel pintu yang Ia perlakukan lembut, dibukanya dengan pelan, Ia tak ingin suara pintu ini menggangu Bidu.
Re menatap nanar meja makan. Ia tak menemukan makanan yang bisa mengganjal perutnya. Hanya roti tawar dan makanan mentah yang tersedia di kulkasnya. Sepertinya Bu Sum belum belanja keperluan dapur. Re mulai menyiapkan bahan seadanya dan sisa nasi untuk memasak nasi goreng, Ia tak bisa melanjutkan tidur jika kelaparan. Saat Ia sedang menuangkan semua nasi goreng ke piring, bertepatan dengan Mama ke dapur untuk mengambil air minum. “Astaga Re, jam segini kamu makan? Ga boleh Re, liat itu badanmu udah segede toren air” Ucap mama menyakitkan Re sambil memindahkan nasi goreng Re ke tong sampah. Re hanya bisa menangis.
Bersambung...
5 notes
·
View notes
Text
Sayur Lombok Nenek
Kamis, 26 Januari 2023.
Siang hari yang kebetulan saat itu aku sedang WFH, ibuku telfon, “mba, papa lagi ke tempet simbah, tadi pagi di telfon om katanya simbah nggak mau makan terus nggak mau ngomong, bantu doa ya mba“. “Iya ma” jawabku.
Sore hari menjelang maghrib, aku kembali mendapat telfon dari mama. “Mba, simbah meninggal barusan”. Innalillahi wa innailaihi roji’un.
Suamiku berkata sebenarnya kejadian dari pagi itu sudah tanda-tanda. Biasanya orang yang mau meninggal itu begitu. Aku hanya bisa menghela nafas panjang.
Sudah selesai perjuangan mbah putri melawan kanker payudara. Meski agak sedikit telat penanganannya karena mbah putri baru bilang ketika sudah parah.
Papa yang sudah purna tugas dan yang biasanya sehari hari antar jemput anak kembarnya, kali ini bertambah tugas untuk antar mbah putri bolak balik ke rumah sakit. Proses yang panjang simbah jalani. Bagiku, untuk mendamba kesembuhan agak sedikit berlebihan, karena simbah juga sudah tua, ditambah penanganan yang bisa dibilang terlambat.
Selang seminggu setelah bayi sholehku lahir ke dunia, alhamdulillah kami bisa mengadakan aqiqah, yang dimana saat itu seingatku belum ketahuan jika ada kanker pada payudara simbah, beliau dijemput papaku untuk menginap di rumah melihat cicitnya. Beliau terlihat sangat senang. Disampingnya ada aku yang terlihat masih kualahan dan kurang tidur hehe..
***
Hari ini jadwal latihan ujian praktik fisika.
Saatnya ke laboratorium fisika (lagi).
Latihan ujian praktik fisika pertama, antingku menghilang. Alhasil disela sela penjelasan pak guru mataku melotot ke seluruh penjuru lab berharap antingku masih bisa ditemukan. Tapi nihil. Sampai saatnya pulang, ternyata antingku lepas dan jatuh di kamarku dekat meja belajar. “Alhamdulillah ketemu” kataku sambil berfikir “alhamdulillah nggak jadi dimarahin mama juga” haha.
Kali kedua latihan ujian praktik di lab fisika, timbul juga hal yang kurang menyenangkan. Hingga kali ketiga latihan ujian praktik di lab fisika, aku yang biasanya tidak membawa ponsel (biasanya ku simpan dalam tas) tapi hari itu ku putuskan untuk mengantonginya menuju lab fisika.
Saat hampir selesai praktik, handphone ku bergetar. “Paling juga operator” kataku. Lalu tak lama kemudian hp ku bergetar lagi. Masih terfikir bahwa ada sms dari operator, lalu ketika selesai praktik hp ku bergetar lama, yang menandakan bahwa ada telfon masuk.
“Dari mama?” Lalu aku ijin ke toilet untuk mengangkat telfon. “Mba ijin pulang sekarang ya, mbah kakung gunung meninggal. Mama tunggu di rumah ya, nanti kita langsung berangkat” begitu ucap mamaku dengan suara terburu buru. Kaget, panik, bingung dan ingin menangis campur aduk jadi satu.
Aku kembali masuk ke lab sambil bingung harus mulai dari mana. Lalu aku bilang ke temanku kalau simbahku meninggal dan aku mau ijin pulang. Lalu aku bilang ke pak guru bahwa aku mau menulis surat ijin ke kantor guru ditemani oleh temanku, mba ratih.
Aku kesana sini sambil menahan tangis. Entah kenapa regulasi meminta ijin ini ribet banget. Aku disuruh kesana lalu kesitu lalu disuruh kesana lagi sampai ujung ujungnya aku disuruh bilang ke kepala kantor. Air mataku mulai menetes karena ijinku jelas dan aku tidak punya riwayat bolos/ijin selama sekolah disana, tapi aku disuruh kesana dan kemari yang padahal tinggal mengisi buku bambu dan surat ijin saja. Karena kepala sekolah melihat air mataku yang mulai mengalir, lalu beliau menyuruhku untuk segera pulang saja.
Aku pamit dan berterima kasih ke mba ratih. Lalu mengambil motor dan menuntunnya sampai ke gerbang sekolah. Disana aku masih ditanyai oleh satpam dan nomor plat kendaraanku sedang di catat. Karena sudah capek wira wiri, akhirnya tangisku meledak. Pak satpam yang melihat langsung menyuruhku pulang sambil masih mencatat nomor plat kendaraanku.
Sampai di rumah, mama sudah sibuk mengatur snack yang akan dibawa ke tempat simbah untuk para pelayat. Lagi lagi air mataku tertahan sampai rumah karena buru buru untuk bersiap berangkat.
Sesampainya di tempat simbah dan bertemu bude dan bulek ku, air mataku pecah kembali. Akupun menangis tersedu sedu.
Satu hal yang membuatku teramat sedih. Sebenarnya mbah kakung gunung sudah beberapa kali harus keluar masuk rumah sakit untuk berobat. Kala itu rumah sakit yang dikunjungi berada di kota, tapi karena aku sedang dalam masa ujian, sehingga hanya bisa beberapa kali menjenguk. Ditambah lesku yang mulai padat hingga malam membuat aku juga jarang ikut menjenguk simbah di rumahnya.
—-
“Dita mana ya?” Kata simbah saat mama papa dan adik adikku menjenguk simbah yang sakitnya kambuh di rumah. Saat itu aku tidak bisa ikut karena harus les.
Beberapa waktu kemudian aku baru bisa ikut mama papa dan adik adikku lagi untuk menjenguk simbah. Disitu anak anaknya memanggilku sambil berkata “ini mbah, dita disini”.
—-
Aku merenung di dalam rumah simbah, Menyesal aku jarang ikut menjenguk simbah, tapi takdir sudah tertuliskan saat simbah berada di dalam rahim ibunya, sehingga aku hanya bisa berdoa semoga dosa simbah dimaafkan oleh Allah dan amal ibadahnya diterima oleh Allah.
***
Setiap ada kesempatan untuk datang ke rumah simbah, 3 hal yang sudah pasti dibeli selama diperjalanan : buah, air mineral dan sayur lombok di warung.
Tapi setiap kami kesana pun mbah putri selalu memasak sayur lombok. Ah, rasanya sudah lama aku tidak makan sayur lombok mbah putri.
Aku merantau, adikku nomor 2 juga merantau, dan sekarang adikku yang terakhir pun masuk pondok. Semakin jarang aku ke rumah simbah. Ditambah sekarang sudah menikah dan punya bayi. ada banyak pertimbangan kalau mau kesana kemari, apalagi sebelum mbah putri meninggal kami habis pergi ke tempat bude untuk menghadiri undangan nikah anaknya. Perjalanan jauh dan lama, lalu bayi pun sempat sakit dan baru sembuh qodarallah beberapa waktu setelah kami kembali ke rantau.
“Mbah putri dimakamkan disamping mbah kakung” kata papa ketika ditanya oleh suami. Alhamdulillah ada space disamping makam mbah kakung yang entah disiapkan oleh siapa.
Terima kasih mbah kakung dan mbah putri. Meski kami tidak bisa setiap hari bertemu, tetapi hari hari libur yang diisi dengan pergi ke rumah simbah membuat ku senang. Meski panas karena tidak ada AC, tetapi angin dingin sejuk nan sepoy sepoy masih terasa segar setiap kali ia lewat. Pohon pohon tinggi, air yang dingin bahkan di siang hari yang terik, masih banyak serangga seperti capung, kupu-kupu dan jangkrik yang tak jarang siang-siang berbunyi.
Sekarang dan seterusnya, mungkin mama papa dan adik adik akan jarang berkunjung ke rumah simbah. Tetapi saat saat tertentu nanti pasti kami akan kesana untuk mendoakan simbah dari dekat.
Selamat jalan mbah. Semoga semua amal dan kebaikan mbah putri dan mbah kakung berbalas surga, dan kesalahan kesalahan selama hidup di dunia ini diampuni oleh Allah azza wajalla. Aamiin aamiin.
Setiap yang hidup pasti akan mati. Kita hidup dengan tujuan beribadah kepada Allah. Reminder untukku dan kita semua, jangan sampai tujuan utama itu tergeser. Bekerja dengan niat untuk Allah jadi ibadah, makan dan minum dengan membaca doa dan tidak berlebihan pun jadi ibadah. Senyummu kepada orang lain pun terhitung ibadah. Dalam sehat dan sakitmu yang selalu mengingat Allah pun jadi ibadah. Dan yang paling utama sholat wajib 5 waktu jangan ditinggalkan.
Orang yang paling cerdas adalah orang yang selalu mengingat kematian. 🌙🥀
2 notes
·
View notes
Text
Memasuki lima bulan kehamilan aku lebih baik secara kondisi jasmani dibandingkan dengan trimester pertama kemarin. Namun apabila tulisan ini tempatku menumpahkan segala rahasia -tentu saja selain suamiku. Tulisan ini dibuat untuk meregulasi emosiku dan memahami perasaan yang hilang dan timbul dalam diriku.
Mengapa aku menangis tanpa sebab? Mengapa aku sangat merindukan orang-orang terdekatku? Dan mengapa rasanya air mataku ingin menetes mengingat Eyangku? Mengapa aku sangat emosional di saat yang bersamaan dengan kondisiku yang terlihat stabil di depan rekan-rekan kerjaku? Aku merindukan suamiku sampai tersedu-sedu, mengingat masa kecilku yang suram sambil menangis dalam bungkam. Aku kenapa? Apakah bawaan jabang bayi atau hanya aku yang tidak mampu mengenali emosi? Aku tidak suka disini, aku menjalani hari-hariku dalam kekosongan dan kehampaan, tidak ada suatu berarti selain momen-momen menjelang tidur untuk bercerita dengan suamiku. Apa karena kami terpisahkan dengan jarak lalu aku tidak menyukai tempat ini? Kadang aku merasa sedih melihat ia harus mencari lauknya sendiri hari ini, saat badannya sakit tidak ada yang memijit, dan aku takut bila suatu hari nanti aku membersamainya dalam keadaan terlanjur sulit, seolah-olah demikian.
Sayang, aku menyayangimu dengan perasaan penuh.
5 notes
·
View notes