#tangsi
Explore tagged Tumblr posts
imminent-danger-came · 7 months ago
Text
God 5x05 really was so good
13 notes · View notes
icy-watch · 10 months ago
Text
Tumblr media
He did, Tangsy, but he also told Pigsy about the fourth ring.
13 notes · View notes
pilarsultra · 1 month ago
Text
Presiden Prabowo Bertemu PM Anwar Ibrahim di Rumah Tangsi Malaysia
PILARSULTRA.COM, Malaysia — Presiden RI Prabowo Subainto melakukan pertemuan bersama Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Rumah Tangsi Kuala Lumpur Malaysia pada Kamis 9 Januari 2025. Pertemuan kedua tokoh Asia Tenggara ini menandai langkah strategis untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara yang memiliki hubungan erat di berbagai bidang. Dalam siaran pers yang dilansir laman resmi…
0 notes
holopiscom · 1 month ago
Text
Prabowo dan Anwar Ibrahim Bertemu di Rumah Tangsi Malaysia
JAKARTA – Kedatangan Presiden Prabowo Subianto ke Malaysia, untuk membahas seputar hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia serta membahas berbagai isu global dan strategis lainnya guna semakin memperkuat hubungan dua negara. Prabowo pun bertemu langsung dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. Keduanya, bertemu di Rumah Tangsi, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (9/1). Kedatangan…
0 notes
ingatlah · 5 months ago
Text
INFO LOKER 2024, Hotel Plan B Padang Buka Lowongan Kerja, Buruan Daftar!
INGATLAH.COM – Plan B Hotel, sebuah hotel berbintang dua yang berlokasi di Jl. Hayam Wuruk No. 28, Belakang Tangsi, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, kembali membuka lowongan kerja terbaru untuk bulan September 2024. Hotel yang dekat dengan Jembatan Siti Nurbaya dan hanya berjarak lima menit berjalan kaki dari Pantai Muara Padang ini menyediakan layanan resepsionis 24 jam, layanan antar-jemput…
0 notes
lidikcyber · 10 months ago
Text
Polresta Deli Serdang amankan Pelaku Penganiayaan Mahasiswa Yang hendak Unras di Polresta Deli Serdang
  Lidikcyber.com, Deliserdang – Polresta Deli Serdang telah mengamankan RF(25) sebagai pelaku penganiayaan terhadap mahasiswa di simpang tangsi jalan Sudirman yang hendak melaksanakan unras di Polresta Deli Serdang, pada 29 April 2024 pukul 13.00 wib. Penangkapan terhadap pelaku RF dilaksanakan di simpang Pantai Labu Kecamatan Lubuk Pakam P pada Senin 29 April 2024 pukul 20.00 wib, dan dari…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bantennews · 10 months ago
Text
Bing Slamet, Artis Serba Bisa dari Tangsi Cilegon
BING SLAMET merupakan salah satu artis serba bisa. Ia piawai bermain musik, punya suara bagus ketika bernyanyi, dan jago melawak juga berakting. Bing Slamet bisa disebut apa saja. Mulai dari musisi, aktor, dan juga maestro lawak. Dari berbagai keahlian yang dikuasainya, Bing Slamet menjadi seniman panggung hiburan ‘paket komplit’. Popularitas lewat bakat seninya itu berhasil digapainya bahkan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
realita-lampung · 1 year ago
Text
Aparat Polsek Talang Padang Ringkus Pelaku dan Penadah Barang Curian
Tumblr media
Unit Reskrim Polsek Talang Padang Polres Tanggamus berhasil mengungkap kasus tindak pidana pencurian dengan pemberatan dan penadahan barang hasil kejahatan dengan menangkap 3 tersangka. Korban dalam kasus ini adalah Karmidi (22), dengan alamat RT 001 RW 001 Desa Sindang Pagar, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Lampung Barat. Kejadian pada Sabtu, 16 September 2023, sekitar pukul 14.00 WIB di Lapangan Tangsi, Pekon Sinar Semendo, Talang Padang. Kapolsek Talang Padang, Iptu Bambang Sugiono, S.H mengatakan, identitas tersangka utama inisial Lexa (24) warga Pekon Negeri Agung, Kecamatan Talang Padang selaku pelaku pencurian dengan pemberatan. Kemudian, satu orang berperan melakukan modifikasi dan membeli kendaraan hasil cuiran inisial AR alias Oman (25) profesi perbengkelan warga Dusun Pekon Lom, Pekon Talang Padang, Tanggamus. Tersangka ketiga berperan melakukan penadahan motor hasil curian inisial RM (37), petani warga Dusun Sinar Jaya, Pekon Gunung Sari, Kecamatan Ulu Belu, Tanggamus. "Ketiga tersangka ditangkap atas serangkaian penyelidikan dan barang bukti yang ditemukan? pada Senin 30 Oktober 2023 pukul 20.30 WIB," kata Iptu Bambang mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Siswara Hadi Chandra, S.I.K., Rabu 1 November 2023. Kapolsek membeberkan, kronologi penangkapan dan ungkap kasus dimulai setelah anggota Unit Reskrim Polsek Talang Padang menerima laporan pencurian sepeda motor milik korban. Penyelidikan dimulai dan berhasil melacak keberadaan sepeda motor Yamaha Jupiter Z berwarna biru-hitam dengan nomor polisi F 6206 HV, yang ditemukan berada di penguasaan pelaku RM, warga Kecamatan Ulubelu, Kabupaten Tanggamus. Atas nyanyian RM, ia mengakui bahwa membeli sepeda motor tersebut dari pelaku AR alias Oman, sehingga AR yang saat itu sedang bekerja di bengkelnya di Pekon Talang Padang, berikut disita spakbor sepeda motor dan kepala sepeda motor warna biru milik korban. "Pengakuan AR dia mendapatkan sepeda motor korban dari pelaku Lexa yang telah ditahan pada kasus lainnya di Polsek Talang Padang," ungkapnya. Dijelaskan Iptu Bambang, kronologi pencurian sepeda motor tersebut terjadi pada Sabtu, 16 September 2023, sekitar pukul 14.00 WIB di Lapangan Tangsi, Pekon Sinar Semendo, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus. "Korban, memarkirkan sepeda motornya di lapangan, namun ketika kembali, sepeda motornya sudah hilang. Akibat kejadian ini, korban mengalami kerugian senilai Rp4 juta dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Talang Padang," jelasnya. Barang bukti yang berhasil diamankan meliputi 1 lembar STNK dan BPKB sepeda motor Yamaha Jupiter Z warna biru-hitam, serta sepeda motor Yamaha Jupiter Z warna hitam dengan nomor polisi F 6206 HV dan spakbor sepeda motor warna biru. Selanjutnya, penegakan hukum akan terus berlanjut dengan pengembangan kasus pencurian yang dilakukan oleh para pelaku di wilayah hukum Polres Tanggamus, serta proses sidik perkara hingga tuntas. "Atas perbuatannya, tersangka Lexa dijerat pasal 363 KUHPidana, ancaman 7 tahun. Sementara Oman dan RM dijerat pasal 480 KUHPidana, ancaman 4 tahun," tandasnya. Sementara itu, berdasarkan keterangan tersangka Oman bahwa membeli kendaraan hasil curian itu yang ditawarkan oleh Lexa kepada dengan harga Rp700 ribu. Selanjutnya Oman yang berprofesi perbengkelan itu, terlebih dahulu memodifikasi kendaraan tersebut dan menjual kembali kepada RM seharga Rp2,5 juta. "Kendaraan tersebut sebelumnya saya dimodifikasi dan dijual kembali kepada RM seharga Rp2,5 juta," kata Oman sebelum dijebloskan ke sel tahanan. (*) Read the full article
0 notes
kobongkastrol · 1 year ago
Text
Nahdlatul Ulama: Meniti "Karang" Pada Masa Pendudukan Jepang
Jayabaya-seorang raja dari Kerajaan Kediri-tak sedang mengigau saat ia meramalkan bahwa “Pulau Jawa kelak akan diperintah bangsa kulit putih (Belanda), kemudian dari arah utara akan datang bangsa Katai, kulit kuning bermata sipit. Pemerintah dari bangsa kulit kuning tidak lama, hanya seumur jagung. Dan sesudah itu Jawa akan merdeka”. 
Ratusan tahun kemudian, bukan kebetulan kalau prediksi Jayabaya menjadi kenyataan. Imbas Perang Dunia II antara blok sekutu (Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Soviet) melawan blok poros (Jerman, Italia, dan Jepang) sampai juga ke Indonesia. 
Barangkali Belanda tak akan menyangka, bala tentara berkulit kuning dengan perawakan tak terlampau tinggi itu berhasil merangsek ke nusantara. Keterkejutan ini menjawab pernyataan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Cornelis de Jonge, tujuh tahun sebelumnya. 
De Jonge pada tahun 1935 pernah mengatakan secara angkuh “Als ik met nationalisten praat, begin ik altijd met de zin: Wij Nederlanders zijn hier al 300 jaar geweest en we zullen nóg minstens 300 jaar blijven. Daarna kunnen we praten.” (Apabila saya berbicara dengan para nasionalis, saya selalu memulai dengan kalimat: Kami Belanda telah di sini 300 tahun dan kami bahkan akan tinggal paling sedikit 300 tahun lagi. Kemudian kita bisa bicara).
Barangkali benar kata-kata bijak yang berbunyi, “Keangkuhan datang menjelang kejatuhan.” Terompet dan kembang api tahun baru mungkin masih terngiang, atau bisa jadi tak ada hura-hura di saat pergantian tahun, ketika Jepang bertandang ke Tarakan pada 11 Januari 1942. Tarakan yang sarat sumur minyak bumi, menjadi incaran pertama sebelum bergerak menuju Jawa sebagai “kunci” dan tentu Sumatra. 
Gongnya terjadi di Kalijati, Subang, Jawa Barat, pada 8 Maret 1942 ketika Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh menyerah tanpa syarat kepada Jenderal Hitoshi Imamura. Imamura mengunci Jawa. Ia dengan cerdik mendaratkan pasukannya di Teluk Banten, Eretan Wetan, dan Kragan.
Praktis sejak saat itulah wilayah Hinda Belanda (Indonesia) jatuh ke tangan pemerintahan militer (Gunseikanbu) Jepang. Dengan masygul, Bert Garthoff, penyiar radio NIROM, memutar lagu berjudul Wilhelmus berbarengan menutup siaran terakhirnya pada hari itu pukul 23.00. Ia mengucapkan kata-kata perpisahan dalam bahasa Belanda yang artinya, “Selamat Berpisah! Sampai berjumpa di waktu yang lebih baik.”
Waspada Sejak Mula
Bergantinya tampuk pemerintahan berdampak pada seluruh sendi kehidupan bangsa Indonesia. Nahdlatul Ulama (NU) sebagai salah satu ormas Islam yang sudah berdiri di tahun 1926, dan telah memainkan peranan penting dalam kehidupan kebangsaan dan kemasyarakatan juga tak luput dari dinamika masuknya Jepang ke nusantara. Benarlah sebuah pepatah. Keluar dari mulut harimau, masuk ke mulut buaya. 
Daoed Joesoef dalam Rekam Jejak Anak Tiga Zaman menuliskan kenangannya, “Kedatangan Jepang di Medan mula-mula disambut meriah oleh penduduk. Mereka bersorak-sorai, bertepuk tangan, berdiri di tepi jalan, dan berusaha menyalami serdadu yang sedang tegak berjaga di nyaris setiap persimpangan jalan. Orang dari kampung-kampung di sekitar Kota Medan yang kerjanya sehari-hari memasok pisang dan buah-buahan lainnya ke pasar-pasar kota, berbondong-bondong menyumbangkan pisang mereka ke tangsi tentara Dai Nippon yang mereka pahlawankan. Rumah-rumah Belanda diteriaki oleh penduduk dan dilempar batu kalau ada penghuni bule berani tampil ke luar.” 
Dan tipu muslihat itu tak bertahan lama. Slogan Gerakan Tiga A (3A) yang mempunyai semboyan Nippon Pelindung Asia, Nippon Pemimpin Asia, dan Nippon Cahaya Asia hanyalah hiasan mulut tak berotot dan lidah tak bertulang. 
Menyebut Indonesia sebagai saudara muda rupanya taktik belaka dalam merebut simpati, demi kepentingan terselubung di belakangnya. R.E Elson dalam The Idea of Indonesia: Sejarah Pemikiran dan Gagasan menuliskan, bahwa nyatanya memerdekakan Indonesia bukanlah prioritas utama bagi Jepang, dan Jepang menolak mentah-mentah upaya para pemimpin Indonesia berperan sebagai pemerintah langsung di bawah pengawasan Jepang. 
Sebelumnya, janji-janji manis nan licin dilontarkan Jepang dalam maklumat nomor satu tertanggal 7 Maret 1942, yang dikeluarkan Gunseikanbu. Dengan kata-kata yang tercantum didalamnya semisal, “memperbaiki nasib rakyat Indonesia”, “yang sebangsa dan seketurunan dengan bangsa Nippon, “mendirikan ketenteraman yang tangguh untuk hidup dan makmur bersama-sama dengan rakyat Indonesia”, atau “mendatangkan keamanan yang sentosa dengan segera.”
Maklumat nomor satu itu serta merta menjadi perbincangan menarik di sana sini. Tak terkecuali para aktivis NU wilayah Banyumas, tepatnya di Sokaraja. KH Saifuddin Zuhri dalam Berangkat dari Pesantren mengisahkan bagaimana sebuah rapat NU menanggapi tentara Dai Nippon yang mengambil alih wilayah Indonesia. “Kalimat memperbaiki nasib rakyat Indonesia saya kira cuma bujuk rayu kalau bukan kata-kata tipuan. Apalagi kalimat...’yang sebangsa dan seketurunan dengan bangsa Nippon’ rasa-rasanya kok baru sekarang ini mendengarnya...itu cuma muslihat. Jangan lupa: alharbu khid’ah, perang itu penuh tipu muslihat.” kata Ustadz Mursyid, seorang penggiat NU Sukaraja. 
Kekhawatiran Ustadz Mursyid bahwa perang penuh tipu daya sebagaimana dikisahkan oleh KH Saifuddin Zuhri dalam bukunya itu tak salah. “Kesewenang-wenangan Jepang,” tulis Andrée Feillard dalam bukunya NU vis-à-vis Negara, “Terutama penghormatan terhadap kaisar Jepang yang dipaksakan dengan cara membungkukkan badan ke arahnya pada waktu-waktu tertentu, mulai menyulut reaksi penolakan dari pihak kiai, antara lain Kiai Hasyim Asy’ari yang dijebloskan ke penjara selama beberapa bulan tahun 1942 lantaran perkara ini.”
Bersiasat Demi Umat
NU yang berpandangan bahwa membela tanah air adalah sebagian daripada iman, tak tanggung-tanggung membela Indonesia, apalagi jika hal itu selaras dengan pandangan tauhid. Pengalaman NU di masa kolonial Belanda yang melakukan perlawanan kultural lewat pesantren dan organisasi yang dibangunnya tak mudah gentar dengan siapapun. Jejak sejarah mencatat bagaimana KH Zainal Mustofa dari pesantren Sukamanah yang sekaligus pengurus NU Tasikmalaya berjibaku dan menjadi martir melawan penindasan Jepang. 
Amirul Ulum dkk menulis dalam buku Rekaman Biografi 23 Tokoh Pendiri NU, bahwa akibat keteguhan NU memegang prinsip, KH Hasyim dituduh mengobarkan semangat anti penjajah. Tak lama kemudian, KH Mahfudz selaku ketua PBNU juga ditangkap Jepang dengan tuduhan yang sama seperti KH Hasyim. Atas ulahnya itu, Jepang mendapat kemarahan dari banyak kiai dan rakyat waktu itu. 
Apakah saat itu Pemerintah Militer Jepang sedang cek ombak atau tidak terhadap NU, yang jelas lobi-lobi intensif yang dilakukan oleh KH Wahab Hasbullah berhasil membebaskan KH Hasyim Asy’ari beserta kiai-kiai lainnya dari tahanan Jepang. 
Cengkeraman kebijakan militer pendudukan Jepang membuat hampir seluruh organisasi massa dan pergerakan dipaksa bertiarap. Termasuk NU yang walaupun sudah lama berdiri pada zaman Belanda dilarang melakukan kegiatan. Menurut Amirul Ulum dkk dalam buku Rekaman Biografi 23 Tokoh Pendiri NU, kecuali NU keresidenan Banyumas yang berhasil mempertahankan eksistensinya. 
Akibatnya tak ada tempat yang cukup leluasa menjalankan roda organisasi. Larangan beraktivitas dengan massa mencolok dimaklumatkan, dan apabila melanggar, Kempetai Jepang sudah barang tentu akan menindaknya. 
Dalam catatan di Berangkat dari Pesantren, KH Saifuddin Zuhri mengenang bahwa tahun-tahun pertama di masa pendudukan tentara Dai Nippon, Maret 1942-Maret 1943, ditandai oleh tumbuhnya kebencian rakyat kepada tingkah serdadu-serdadu Nippon dan rasa muak terhadap propaganda Nippon seperti romusha, saikerei, jugunianfu, dan lain-lain. Keadaan kemudian berbalik. Jepang yang butuh dukungan rakyat Indonesia, terutama umat Islam sebagai mayoritas, pelan-pelan didekatinya. 
“Meskipun pada mulanya menutup semua organisasi pribumi, termasuk organisasi-organisasi Islam,” tulis Kevin W. Fogg dalam Spirit Islam pada Masa Revolusi Indonesia, “Jepang mendukung aktivitas organisatoris Islam. Terutama untuk mendapatkan persekutuan dengan kaum muslim., dengan berharap dapat membangun kekuatan yang dapat dimobilisasi dalam perang jika diperlukan. Diantara aksi-aksi pertama mereka dalam hal ini pada 1942, Jepang mendirikan kantor urusan Islam dengan staf yang diisi para tokoh muslim lokal maupun Jepang, di lapangan pusat Jakarta.”
Mula-mula yang terlibat sebagai kepala kantor urusan agama (Shumubu) adalah Prof. Dr. Hoesein Djajadiningrat. Lalu KH. Hasyim Asy’ari, yang kemudian karena alasan sudah lanjut usia dialihkan pada anaknya, KH Wahid Hasyim. Tentu tak mudah mengemban amanah tersebut. Tak pelak, bagaimanapun KH. Wahid Hasyim adalah representasi NU dan juga umat Islam Indonesia di mata Jepang. 
Hal ini menunjukkan bahwa NU adalah salah satu reperesentasi mayoritas di Indonesia dengan tokoh-tokohnya yang sudah mengakar. Fakta sosiologis ini tak bisa kita ingkari. Dan yang kedua, mungkin saja ini adalah strategi Jepang merebut hati rakyat Indonesia pada masa perang supaya lebih mudah dimobilisasi. 
Peran KH. Wahid Hasyim tak sebatas berkiprah di NU saja. Walaupun masih berusia muda, radius pergaulannya sudah sangat luas. Wahid Hasyim berkawan dengan Bung Karno, Bung Hatta, KH Mas Mansur, Natsir, Wondomiseno, Prawoto, Tan Malaka, dan lain sebagainya. Ia terbiasa pulang pergi antara Jombang Jakarta via kereta api, untuk merapikan barisan keumatan dengan-sepengakuan KH Saifuddin Zuhri-memanfaatkan karcis kereta malam kelas I secara gratis. Ia kemudian menjadi salah satu motor dari meleburnya Majelis Islam ‘Ala Indonesia (MIAI) menjadi Masyumi. 
Wahid Hasyim dalam karangannya yang bertajuk “Menyongsong Tahun Proklamasi Kemerdekaan yang Kedelapan”, dan kemudian dimuat oleh H. Abubakar di Sejarah Hidup KH. A. Wahid Hasjim menulis ihwal Masyumi yang lebih berpihak rakyat Indonesia ketimbang menjadi corong propaganda Jepang. “Dan sejak itu Masyumi lebih banyak menjadi saluran untuk menyatakan keluh kesah rakyat daripada menjadi alat propaganda Jepang. Bahkan rencana mereka untuk membawa Masyumi guna menggerakkan pengerahan romusa telah dapat digagalkan sama sekali dengan tegas. Selanjutnya Masyumi tidak lagi giat, artinya di lapangan propaganda, bahkan sengaja tidak berusaha, kecuali untuk memperlunak dan memperingan ketajaman pisau rencana Jepang yang ditujukan kepada rakyat, dan lagi dalam mengisi tentara Peta pada umumnya dan mengisi Hizbullah pada khususnya.”
Kalau masa penjajahan Belanda melahirkan elit dan intelektual pribumi lewat kebijakan politik etis dan sekolah-sekolah yang didirikan pemerintah kolonial seperti HIS, MULO, AMS, HBS, GHS, RHS, MOSVIA, dan THS, maka berkah dalam musibah pada masa pendudukan Jepang adalah munculnya lapisan kaum santri-terutama yang berada di Jawa dan Madura-ke permukaan melalui latihan-latihan kemiliteran yang diinisiasi oleh Jepang. 
Kosakata santri dalam konteks ini adalah pemimpin pesantren, ulama lokal, dan ustadz-ustadz muda aktivis organisasi keislaman. Mungkin tujuan jangka pendeknya sebagai cadangan guna mobilisasi perang Asia Timur Raya, namun nyatanya pendidikan kemiliteran ini kelak sangat berguna di kemudian hari saat Indonesia bersiap merdeka dan sesudahnya. 
Harry J. Benda dalam Bulan Sabit dan Matahari Terbit: Islam Indonesia Pada Masa Pendudukan Jepang menuliskan keadaan bahwa pada tanggal 1 Juli 1943 dimulailah kursus latihan pertama bagi para kiai dan ulama dalam satu upacara yang mengesankan oleh Kolonel Kawasaki selaku perwakilan Gunseikan dan juga Kolonel Horie sebagai kepala Shumubu. 
Aiko Kurasawa secara rinci mencatat hal ihwal latihan alim ulama ini dalam bukunya yang klasik dan otoritatif, Kuasa Jepang di Jawa: Perubahan Sosial di Pedesaan 1942-1945. Menurutnya, jumlah seluruh alim ulama yang menjalani latihan ini diperkirakan sekitar lebih dari seribu orang. Dengan memperhitungkan fakta bahwa menurut statistik tahun 1943 yang dipersiapkan oleh Gunseikanbu jumlah seluruh kiai di Jawa ialah 18.466 maka mereka yang ikut dalam pelatihan mencapai sekitar 5,5% dari jumlah seluruh kiai. 
Aiko juga mendaftar afiliasi organisasi peserta yang mengikuti latihan alim ulama tersebut. Dalam buku tersebut Aiko mengemukakan bahwa sangat mengesankan bahwa hampir 40% dari seluruh peserta latihan adalah anggota NU. Karena menurut catatan keanggotaan NU pada Agustus 1942 berjumlah 178.436 orang. Ini menjelaskan bahwa kiprah NU tak menyia-nyiakan setiap kesempatan walaupun pada masa sulit, yang mungkin saja akan berguna di masa mendatang. 
Benar saja. Jepang hanya berkuasa seumur jagung. Hiroshima dan Nagasaki yang luluh lantak pada Agustus 1945, menjadi pertanda berakhirnya kekuasannya Jepang di Indonesia. Kemerdekaan yang menurut Bung Karno disebut sebagai jembatan emas, ditatap penuh harapan oleh generasi muda NU pada waktu itu seperti KH Wahid Hasyim, KH Masykur, KH Muhammad Ilyas, KH Wahib Wahab, KH Saifuddin Zuhri, Zainul Arifin, dan lain-lain. 
*Asep Imaduddin AR, alumnus Pondok Pesantren Darussalam Ciamis
0 notes
sumutberitaaja · 1 year ago
Text
Delapan OPD Ajukan Nota P-APBD 2023
BINJAI, Waspada.co.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Binjai menerima nota pengantar perubahan APBD Tahun Anggaran 2023. Ditandai dengan Paripurna yang berlangsung di gedung DPRD Binjai Jalan Veteran, Kelurahan Tangsi Kecamatan Binjai Kota, Senin (25/9). Paripurna P-APBD 2023 dibenarkan Sekretaris Dewan DPRD Binjai, Putri Syawal Sembiring. “Iya benar, tadi Paripurna Pengantar Perubahan APBD tahun […] The post Delapan OPD Ajukan Nota P-APBD 2023 first appeared on Waspada Online | Pusat Berita dan Informasi Medan Sumut Aceh. http://dlvr.it/Swc2jb
0 notes
Text
Tempat bekam di tangsi , wa: 0899-7757-295, RSHC
Tumblr media
"KLIK WA https://wa.me/628997757295, Tempat Bekam Jakarta, Tempat Bekam Murah, Tempat Bekam Tangerang Selatan, Tempat Bekam Tebet, Tempat Bekam Terdekat
Rumah Sehat Herba Center (RSHC), Merupakan Klinik Kesehatan yang memiliki beberapa layanan, yaitu: Cek Kesehatan, Konsultasi Kesehatan, Tempat Bekam, Tempat Urut, Terapi Syaraf Kejepit, Terapi Susah tidur, Terapi Stroke, Terapi Skoliosis, Terapi Tulang Bengkok, Terapi Alzeimer, Terapi Kanker, Terapi Kista, Terapi Anak, Terapi Remaja, Terapi Orangtua, dan Terapi Pasutri.
Rumah Sehat Herba CenterJl. Bukitduri Tanjakan No. 46 RT/RW 011/008Bukitduri, Tebet, Jakarta Selatan, 12840https://goo.gl/maps/cudy2Gski7k9DafC7Telp Center 021-8309292
Langsung Owner 0899-7757-295
Informasi Lainnya:https://dhans.id/rshc
https://wa.me/628997757295"
0 notes
liputanredaksi · 2 years ago
Link
Liputanredaksi.Com - Liputan Berita Tercepat | Liputan Hari Ini | Liputan Update | Liputan Populer | Liputan Terkini
0 notes
wise-journey · 2 years ago
Text
Discover Lombok: Indonesia's Unspoiled Island Paradise
Tumblr media
If you're seeking an island paradise that combines pristine beaches, vibrant local markets, rich cultural heritage, and adventure-filled activities without the overwhelming crowds, look no further than Lombok. This lesser-known gem of Indonesia, often compared to Bali before the tourism boom, boasts an array of attractions for every kind of traveler. The Ideal Time to Pack Your Bags With its tropical climate, Lombok can be visited any time throughout the year. Nevertheless, the best time to experience its full grandeur is during the dry months between May and October. Although the remaining months are wetter, occasional showers often offer a refreshing respite in the humid climate. Embarking on Your Island Adventure Lombok International Airport serves as the primary entry point to the island. Conveniently, numerous airlines operate daily flights from Jakarta and other cities within Indonesia. For those seeking a scenic route, ferry rides offer a leisurely alternative from Bali. Your Island Home Accommodation on the island ranges from high-end resorts to budget-friendly guesthouses, catering to all tastes and budgets. The areas of Senggigi and Kuta Beach are home to luxurious beachfront resorts offering breathtaking views and world-class amenities. Mataram City, on the other hand, offers affordable stays for budget-conscious travelers. Thriving on Adventure Lombok's varied landscape is a playground for adventure seekers. Challenge both your physical and mental stamina with a rewarding hike up Mount Rinjani, Indonesia's second highest volcano. For water sports enthusiasts, the waves at Gerupuk Bay are perfect for surfing, while the crystal-clear waters surrounding the Gili Islands offer incredible snorkeling experiences. Explore Lombok's cultural heart by visiting the traditional Sasak village, where you can learn about the locals' way of life straight from its source. Immersing in Sasak Culture The Sasak people, forming the majority of Lombok's population, are known for their warm hospitality and rich cultural heritage. Get a first-hand experience of their traditional weaving and pottery techniques, and lose yourself in the rhythm of Sasak music, which forms an integral part of their daily life. The Island on a Plate Lombok's food scene is a culinary adventure in itself. The spicy Ayam Taliwang, grilled chicken slathered in a fiery sambal sauce, is a must-try. Other local delicacies include Pelecing Kangkung, a water spinach dish topped with a spicy tomato sauce, and Pisang Goreng (banana fritters) for a sweet ending. While Senggigi and Mataram City host a good selection of restaurants, do not miss the street food stalls for an authentic taste of the island. Visual Wonders of Lombok Lombok’s natural beauty and historic landmarks form its main attractions. Commune with nature at Sendang Gile Waterfall, relax on the unique pink sands of Tangsi Beach, or immerse yourself in the tranquillity of the ancient Pura Lingsar temple, a symbol of religious harmony on the island. Guided Explorations Numerous tour operators offer a variety of group and private tours. These tours range from trekking, snorkeling, cultural tours, to local cooking classes, ensuring you get the most out of your visit to the island. Nightlife Despite its tranquil reputation, Lombok's night scene is lively yet laid-back. Senggigi is the nightlife hub, with beach bars, cozy venues with live music, and nightclubs. For those seeking a quieter evening, the pubs in Kuta offer a relaxed atmosphere. Navigating the Island You have several transportation options in Lombok. From public vans known as bemos to private taxis and motorbike rentals, moving around the island is easy and convenient. Treasure Hunting Don't leave Lombok without getting your hands on its famous pearls and intricately hand-woven textiles as souvenirs. Ampenan Old Town and Mataram Mall are the go-to shopping destinations. Essential Information The official currency of Indonesia, the Rupiah, is accepted on the island. ATMs are easily accessible in major towns and credit cards are widely accepted. The locals speak Sasak but you’ll find English spoken in most tourist areas. It is crucial to respect local customs, particularly when visiting religious sites. Finally, be sure to venture off the beaten path - that's where Lombok's true beauty lies. Lombok's allure lies in its untouched natural beauty and the simplicity of its way of life. It's a slice of paradise where you can slow down, unwind, and fully savor the beauty of island living. Whether you're an adrenaline junkie, a culture vulture, or a peace seeker, Lombok is a destination that delivers unforgettable memories. Read the full article
0 notes
rinjanidawnadventures · 2 years ago
Text
Why Are Lombok Famous Tourists Destinations?
Tumblr media
Lombok's quieter, more untamed mountainous environment rivals Bali's natural beauty. Get away from the crowd and discover Sasak culture while discovering Lombok's way of life. Here are ten reasons Lombok is a worthwhile destination to visit on your next vacation if you need help deciding between a trip to Bali or Lombok.
Reason To Visit Lombok
Nearby The Gili Islands:
The Gili Islands, which are frequently misidentified as being a part of Bali, are located just one km from Lombok. The three islands are a trio of idyllic tropical islands with gorgeous beaches, nightlife, and outdoor activities. The islands are easily accessible from Lombok; it takes 20 minutes to get there by boat from the northwest.
Lombok Offers Less Tourist Traffic And A More Genuine Experience:
Lombok is frequently contrasted with what Bali used to be before its tourism industry took off. Beautiful ancient villages and peaceful beaches may be found on the island. Lombok Travel offers a lovely retreat for a quiet and calm experience while teaching visitors about the local way of life.
Amazing Hikes:
In the north of Lombok, Mount Rinjani, the second-highest mountain in Indonesia, offers several beautiful treks. The mountain's elevation is 3,726 meters above sea level, and it will take two days to trek to its summit. Incredible waterfalls and a verdant, wildlife-filled national park can be seen along the way.
Lombok Gives Visitors A Genuine Sense Of Indonesia:
Lombok more clearly demonstrates authentic Indonesian culture. During your tour, learn about the nation's culture, Sasak customs, and handcrafting methods.
Pink Beach:
Tangsi Beach, popularly known as Pink Beach Lombok, is the location of this unusual pink beach. Separated from the tourist regions, it is still today a spotless sanctuary with gorgeous scenery, crystal-clear water, and weather.
Culture Of Shosasak:
More than 85% of the people on the island of Travel Camps are from the stunning Indigenous culture. The Sasak people make woven things by hand, speak their language, and practice Islam. During your stay, visit a local Sasak village to learn about weaving and other handicrafts passed down through the years.
Beautiful Waterfalls:
Many beautiful waterfalls on Lombok are worth exploring. Tiu Kelep, Benang Kelambu, and Sendang Gile are just a handful of the communities surrounding Mount Rinjani!
Zero Traffic:
The slower pace of Lombok is reflected in its traffic. Since there is plenty of space between beaches, tourists may easily rent a car or motorcycle and easily tour the island.
Beautiful Surroundings And Rice Fields:
From above, the Lombok Tour Package is a patchwork quilt made of dense jungle and rice fields, similar to Bali. Visit Tetebatu, a peaceful area surrounded by beautiful nature, rather than Bali's Ubud. 
Discover The Mosques:
Due to the island's Islamic heritage, there are a lot of beautiful mosques on Lombok. Discover how religion is crucial in daily life while admiring the breathtaking views from the mosques' various outstanding spots.
0 notes
ingatlah · 5 months ago
Text
Terseret Ombak saat Mandi Bersama 4 Teman, Bocah Kelas 1 SD Hilang Tenggelam di Pantai Padang
INGATLAH.COM – Seorang bocah laki-laki hilang akibat dihantam ombak besar saat mandi-mandi bersama temannya di objek wisata Pantai Padang, Jalan Samudra, tepatnya di seberang lapangan minisoccer  samping Taman Budaya, Kelurahan Belakang Tangsi, Kecamatan Padang Barat,  Senin (16/9) sekitar pukul 18.15 WIB. Sebelum hilang terseret ombak ke tengah laut, korban bernama Fadhil (6) yang merupakan…
0 notes
dapoerrumahak · 2 years ago
Text
Tumblr media
0812-6236-7407 Dapoer Rumah AK, Jual Nasi Liwet Bakul Pangkalan MansyurLangsung ORDER KLIK WA http://wa.me/6281262367407 , Jual Nasi Liwet Bakul Pangkalan Mansyur, Jual Nasi Briyani Mix Mangga, Jual Nasi Tumpeng Tangsi, Jual Nasi Tumpeng Bhakti Karya, Jual Nasi Tumpeng Binjai Estate, Jual Nasi Tumpeng Pujidadi, Jual Nasi Tumpeng Rambung Barat, Jual Nasi Tumpeng Rambung Dalam, Jual Nasi Tumpeng Rambung TimurKami adalah produsen briyani, kebuli, mandhi, Nasi Liwet Bakul, nasi tumpeng yang siap kirim ke seluruh kota Medan dan sekitarnya, bagi Anda yang ingin order silahkan menghubungi kami di WA/Telp 0812-6236-7407#JualNasiLiwetBakulPangkalanMansyur, #JualNasiBriyaniMixMangga, #JualNasiTumpengTangsi, #JualNasiTumpengBhaktiKarya, #JualNasiTumpengBinjaiEstate, #JualNasiTumpengPujidadi, #JualNasiTumpengRambungBarat, #JualNasiTumpengRambungDalam, #JualNasiTumpengRambungTimur
0 notes