#sketsa lukisan
Explore tagged Tumblr posts
Photo
Cara Menggambar Pasangan Couple. Time lapse available. Featuring : Mardi & Ria https://youtu.be/lQMrKhsxfDs #lukisan #gambar #sketsa #couplekeluarga (at Jakarta, Indonesia) https://www.instagram.com/p/Cpwjp--PFuR/?igshid=NGJjMDIxMWI=
1 note
·
View note
Text
viewjune au - back to me
"kak juni akhirnya kita bertemu lagi, dua minggu rasanya lama banget tau." dengus gadis yang datang ke arah juni, kali ini siang lumayan terik, jadi berlindung di bawah pohon besar, sepertinya beringin. tapi siang hari harusnya tidak seram, kan.
"view 'kan?"
"iya, kak... kak juni lupa sama aku?" kalau ditatap sedekat ini memang tidak baik dengan jantungnya yang agak lemah, kalau bertemu gadis ini terus-terusan. juni padahal baru bertemu view dua kali, dengan jarak waktu berbeda. tapi, entah apapun yang ia pikirkan sekarang... "kak juni, kenapa ketemu aku bengong terus sih? aku ngebosenin, ya?"
"bukan—" seakan ditahan dengan kalimat yang ingin keluar dari mulutnya. "bukan gitu." helanya. "memang dua minggu tuh selama apa sih?"
"dua minggu, ya..., aku bisa ngerjain lukisan dua canvas kalau lagi produktif, tapi makin produktif kalau ketemu kakak tiap hari, gitu."
"bisa aja."
"apanya?"
"kamu." gadis yang tadinya berdiri saat menghampiri juni kini duduk di sampingnya, tidak kelihatan kesepian kok dirinya, tapi saat ada view bagai letupan berisik di dadanya. "kamu, dengan apa yang kamu lakuin... pelan-pelan, belum tentu jalannya lurus aja."
"kan, ada kak juni, kenapa takut?"
"entah."
"makanya kita ketemuan tiap hariii..." apapun ini, apakah permintaan, permohonan kecil, atau menarik juni dalam sebuah situasi yang belum bisa dijelaskan dengan bahasa sederhana. "ayo... kita senang-senang. kak juni senang gak ketemu aku? aku sih senang."
senang? jawabannya, masih dicari dalam kepala juni, matahari terik sekali bikin pusing. yang disalahkan matahari atau sekarang view dengan indahnya duduk di sampingnya, sambil gembungkan pipi menimang jawaban juni. padahal juni sambil diam cari alasan. banyak amat isi kepalanya.
"senang, aku jadi ditemenin, dua kali kamu tiba-tiba muncul nggak diundang."
"hehe, keren 'kan." juni tahu diam-diam gadis itu memperhatikannya. "mungkin namanya takdir kita ketemu terus di situasi yang sama." sejenak view makin senang untuk menaruh perhatian pada juni. "aku jadi bisa liat kak juni lagi."
"besok mau ketemu lagi?" juni makin antusias buat view senang. jadi dirinya juga merasa sebuah letupan di dada makin besar. ada kembang api di sekitarnya.
view diam, jelas-jelas barusan juni menawarkan diri untuk mereka bertemu lagi, seperti yang diminta view barusan, kalau bisa tiap hari, akan ia lakukan. "kak juni."
"yaa..."
"sini tangannya." juni menurut apa yang view minta, membiarkan view menggambar sebuah bintang di atas kulitnya dengan pena hitam, juni habis melirik sebuah sketsa yang sepertinya baru dibuat view. tapi tidak terlihat jelas. "jangan dihapus, ya."
"kena air bisa hilang."
"nggakpapa, yang penting bukan kakak yang hapus."
"besok gimana?" lontarkan kedua kali, yang belum dijawab view soal bagaimana mereka sisihkan waktu berdua, kalau-kalau ingin bertemu lagi. "jangan sampe dua minggu lagi."
"kak juni..."
"apa?"
"kalau ditanya lagi, aku malah minta satu jam dari sekarang kita harus ketemu lagi."
"ngelunjak!"
#viewjune#view benyapa#june wanwimol#23.5 the series#23.5 degrees#drabble#alternate universe#fanfiction#write#writing
8 notes
·
View notes
Text
Soto
Pada semangkuk soto di dekat Asia Afrika aku berbagi cerita Tentang kertas dalam buku sketsa ku yang kosong karena tak ada kisah untuk dilukis Tentang kamera yang terlalu lama ku gantung karena tak ada lukisan untuk kutangkap Tentang larik yang tak pernah usai karena ceritanya hilang Pada semangkuk soto aku mengenang kisah yang pernah ada di pojok Asia Afrika ***
3 notes
·
View notes
Text
PENGERTIAN LOGO - zoe/9b
Logo merupakan suatu bentuk gambar atau sekedar sketsa dengan arti tertentu, dan mewakili suatu arti dari perusahaan, daerah, perkumpulan, produk, negara, dan hal-hal lainnya yang dianggap membutuhkan hal yang singkat dan mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya.
SEJARAH PENGUNAAN LOGO
Rancangan awal dari Logo mulai diciptakan pada awal tahun 1900an. Perkembangannya sejalan dengan ditemukannya teknologi cetak masal. Penemuan lukisan primitif di dinding gua pada kisaran tahun 70.000 dan 7.000 Setelah Masehi, disepakati sebagai dasar mulai ditemukannya seni grafis.
2 notes
·
View notes
Text
Sederhana, santai, bebas
Jumat lalu terbangun dengan kabar sedih, bahwa Om Joni koma. Dari foto-foto yang kulihat di grup WA keluarga, Om Joni terlihat terkulai, lemas, tak berdaya.. Sedih banget. Aku yang tinggal jauh ini cuma bisa berdoa yang terbaik buat Om Joni. Kondisinya memang menurun drastis setahun belakangan ini.
Aku jadi mengingat-ingat kenangan bersama Om Joni. Banyak sekali memori tentang Om Joni, terutama waktu aku masih kecil dulu. Mudik ke Surabaya adalah momen untuk ketemu Om Joni. Om Joni selalu menjadi sosok Om yang hobinya bikin senang ponakan-ponakannya. Dari dulu selalu ngasih THR paling banyak (hehehe), terus senang juga nraktir ponakannya. Dulu Om Joni seneng banget ngajak ponakannya makan di Pizza Hut. Inget banget dulu pernah makan pizza dengan topping ayam lada hitam, makan banyak banget sampe eneg hampir muntah di asbak di deket eskalator di Tunjungan Plaza haha. Dipikir-pikir ga umum juga ya pizza toppingnya ayam lada hitam.. Tapi dulu rasanya enyaaaaak banget. Sepupuku, si adek, yang sebenernya cowok tapi entah kenapa waktu kecil dia suka warna pink, sering dibawain donat dengan topping meses merah muda di atasnya. Perhatian banget 😊
Om Joni adalah seorang pencinta seni. Kalau dengar cerita dari mama, dulu Om Joni sebenarnya ingin kuliah jurusan seni. Tapi ga dapet ijin dari Kai (ayahnya Om Joni), jadinya beliau kuliah jurusan Ekonomi. Setelah lulus, Om Joni kerja di Bank BII/Lippo. Sering banget bepergian.. Dan kalau Om Joni bepergian itulah, dia mencoba menyalurkan jiwa seninya. Senang sekali dulu pernah ditunjukkan foto-fotonya waktu ke Tokyo, ke Bangkok, ke Montreal..
Waktu aku, mama dan papa masih tinggal di Paris dulu, Om Joni pernah berkunjung ke Paris. Karena jiwa seninya, banyak sekali foto-foto dengan Om Joni di Paris. Salah satu yang paling kuingat adalah foto di Passy ini, di dekat menara Eiffel.. Yang membuatku selalu mengasosiasikan stasiun metro ini dengan Om Joni.
Waktu kami masih tinggal di Lembang, Om Joni juga sering mampir. Kadang Om Joni mampir untuk menghabiskan beberapa hari untuk jalan-jalan di kota, makan bakso tahu di pinggir jalan di Alkateri, atau hanya untuk duduk tenang di Lembang, melukis, membuat sketsa. Oh ya, Om Joni senang membuat sketsa dan lukisan. Beberapa karyanya ada di rumahku di Bandung, dipasang di dinding di ruang tamu. Salah satu karya Om Joni yang jadi favoritku adalah sketsa kediaman kami di Lembang dulu. Dipikir-pikir, sepertinya Om Joni-lah yang memperkenalkanku pada Urban Sketching.
Aku tidak terlalu ingat kapan persisnya, mungkin sekitar tahun 2015. Waktu itu umur Om Joni sekitar 50-an tahun, seingatku masih usia produktif lah pokoknya. Tiba-tiba dapet kabar bahwa Om Joni memutuskan untuk pensiun dini, keluar dari pekerjaannya di bank. Yang aku pahami, Om Joni pensiun dini supaya bisa lebih dekat dan bisa menjaga ninik. Pensiun dini juga berarti Om Joni punya lebih banyak waktu untuk melukis, bikin sketsa.. Dan memang, Om Joni menghasilkan banyak karya setelah beliau pensiun dulu. Aku lihat karyanya lebih banyak lukisan, dan gayanya sudah agak berubah dari sketsa-sketsa kota yang dulu aku kenal.
Dari kacamata orang dewasa biasa, keputusan Om Joni itu mungkin terlihat sangat drastis. Tapi, dipikir-pikir.. Memang begitulah Om Joni. Sederhana, santai, bebas.. Seorang penikmat hidup. Om Joni merasakan banyak dalam hidupnya, dan keputusan itu mungkin merupakan caranya untuk bisa menikmati hidup lebih dalam lagi.
Itulah yang aku ingat dan akan selalu aku kenang dari Om Joni. Bahwa hidup harus dijalani dengan santai, sederhana, dinikmati segala lika-likunya..
-
Sudah 3 hari semenjak Om Joni koma, sampai sekarang beliau masih belum sadarkan diri. Kalau membayangkan kondisi yang harus dijalani Om Joni sekarang, rasanya sedih banget. Sudah 3 hari belakangan ini juga aku mencoba mengingat-ingat memori tentang Om Joni, dan liat foto-foto bersama Om Joni, rasanya sedih bahwa semua ga akan terulang lagi. Tulisan ini adalah upaya untuk menutupi rasa sedih itu, dengan mengingat-ingat hal-hal baik dan menyenangkan tentang Om Joni. Semoga yang terbaik untuknya.
-
Senin, 25 November 2024 22:21 WIB/16:21 CET Sekitar 10 menit semenjak tulisan ini dibuat, Om Joni telah berpulang ke sisi-Nya. Innalillahi wa innalilaihi roji'un.
Semoga tenang dan terang pulangmu, Om..
In memory of Djoni Agus Suparta, 25 Maret 1960 - 25 November 2024
1 note
·
View note
Text
Tutorial Lengkap Dasar Melukis untuk Pemula
Melukis adalah salah satu bentuk ekspresi seni yang paling tua dan memiliki daya tarik yang luar biasa. Bagi pemula, melukis bisa terasa menantang, namun dengan memahami dasar-dasar dan teknik yang benar, kamu bisa mulai menghasilkan karya seni yang memukau. Berikut adalah tutorial lengkap tentang dasar-dasar melukis untuk pemula.
Memilih Alat dan Bahan
Langkah pertama dalam melukis adalah memilih alat dan bahan yang tepat. Berikut adalah beberapa yang kamu butuhkan:
- Kanvas atau Kertas: Pilih media yang sesuai dengan jenis cat yang akan kamu gunakan.
- Cat: Ada berbagai jenis cat yang bisa kamu gunakan, seperti cat air, cat minyak, dan cat akrilik. Setiap jenis cat memiliki karakteristik dan teknik penggunaan yang berbeda.
- Kuas: Pilih kuas dengan berbagai ukuran dan bentuk untuk menghasilkan berbagai efek dalam lukisanmu.
- Palet: Digunakan untuk mencampur cat sebelum diaplikasikan ke kanvas atau kertas.
Teknik Dasar Melukis
1. Membuat Sketsa: Sebelum mulai melukis, buatlah sketsa ringan dengan pensil untuk memberikan panduan bentuk dan proporsi.
2. Mengaplikasikan Warna Dasar: Mulailah dengan mengaplikasikan warna dasar atau latar belakang untuk menciptakan suasana yang diinginkan.
3. Membentuk Objek Utama: Gunakan kuas yang sesuai untuk membentuk objek utama dalam lukisan. Gunakan warna-warna dasar terlebih dahulu, kemudian tambahkan detail.
4. Pemberian Bayangan dan Cahaya: Tambahkan bayangan dan cahaya untuk memberikan kedalaman dan dimensi pada lukisan. Gunakan teknik gradasi warna untuk menciptakan efek yang realistis.
5. Detailing: Setelah semua elemen dasar terbentuk, tambahkan detail-detail kecil untuk memperkaya lukisanmu.
Tips Melukis untuk Pemula
- Latihan Secara Rutin: Semakin sering kamu melukis, semakin baik hasil yang akan kamu capai. Jangan takut untuk bereksperimen dan mencoba teknik baru.
- Belajar dari Referensi: Lihat karya-karya seniman terkenal dan pelajari teknik yang mereka gunakan. Kamu juga bisa mengikuti kelas atau workshop melukis untuk meningkatkan keterampilanmu.
- Kesabaran dan Ketekunan: Melukis membutuhkan waktu dan kesabaran. Jangan terburu-buru dan nikmati prosesnya.
- Gunakan Warna dengan Bijak: Pahami teori warna dan bagaimana warna-warna saling berinteraksi. Ini akan membantumu menciptakan harmoni dalam lukisan.
- Eksperimen: Jangan takut untuk mencoba berbagai teknik dan gaya melukis. Temukan apa yang paling kamu nikmati dan kembangkan gaya pribadimu.
Rekomendasi Latihan
- Lukisan Benda Sederhana: Mulailah dengan melukis benda-benda sederhana seperti buah, bunga, atau pemandangan. Ini akan membantumu memahami bentuk dan proporsi.
- Lukisan Abstrak:Cobalah membuat lukisan abstrak untuk mengeksplorasi penggunaan warna dan tekstur.
- Melukis dengan Panduan Foto: Gunakan foto sebagai referensi untuk melatih kemampuan mengamati detail dan mereproduksi objek.
Dalam mengikuti panduan ini, kamu akan lebih percaya diri dalam melukis dan mampu menghasilkan karya yang memuaskan. Ingatlah bahwa seni adalah tentang ekspresi diri, jadi jangan takut untuk mengeksplorasi dan bereksperimen. Selamat melukis! 🎨
0 notes
Text
TURISIAN.com - Pameran seni Indonesia Tanah Airku, Tanah Tumpah Darahku digelar Ginting Institute bekerja sama dengan Galeri Zen 1 Jakarta. Pemaran dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional sudah sudah dibuka sejak, Minggu 10 November 2024 lalu . Judul pameran ini diambil dari sebuah sketsa karya S. Sudjojono yang dibuat pada tahun 1964. Judul itu pula yang diduga menjadi inspirasi bagi lukisan “Mengatur Siasat”. Dimana, kini menjadi salah satu koleksi seni Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor. BACA JUGA: Perjuangan Expo 2024, Pameran Museum sebagai Ruang Publik Inklusif Sementara itu, pada pameran Galeri Zen 1, menampilkan karya-karya dari berbagai seniman ternama. Seperti Andang Iskandar, Arafura, Chusin Setiadikara, dan lainnya. Sedangkan, dalam pameran kali ini yang menjadi kurator adalah Rizki Zaelani. Tak hanya lukisan, ada juga karya fotografi yang dicetak di atas aluminium. Temanya, yakni tentang kepahlawanan dan bela negara dari perspektif lingkungan. Khususnya soal sampah yang kini menjadi isu global. Dimana, masalah sampah berkaitan erat dengan masalah keamanan dan geopolitis dunia. BACA JUGA: Dua Komunitas Perupa Magelang dan Yogyakarta Pameran Lukisan di Limanjawi Art House Instalasi Video Arafura Sebuah instalasi video oleh Arafura Media Design juga dipamerkan. Menampilkan 45 interpretasi gambar digital yang bisa dinikmati secara interaktif oleh pengunjung. Menteri Perumahan dan Permukiman, Maruarar Sirait, usai membuka pameran tersebut menyoroti pentingnya ekosistem seni yang sehat dan adil untuk kemajuan seni rupa Indonesia. Menurutnya, pameran seperti ini menjadi wadah penting bagi seniman untuk berdiskusi, berbagi gagasan. Serta memperkenalkan karya mereka kepada publik dan kolektor seni. BACA JUGA: Museum Lukisan Sidik Jari Bali yang Unik dan Menarik Dikunjungi Ia juga menekankan bahwa seni bukan hanya soal ide dan teknik, tetapi juga tentang bagaimana karya tersebut dihargai secara ekonomi. Dalam banyak kasus, seniman sering kali kurang mendapat perhatian terkait nilai ekonomi dari karyanya, yang berisiko membuat mereka mengalami kesulitan di masa tua. Dalam kesempatan tersebut, Yayasan Nuraeni Hendra Gunawan juga diresmikan oleh Daniel Ginting, pendiri Ginting Institute. Pembentukan yayasan ini, sebagai bentuk penghargaan terhadap karya-karya Hendra yang banyak dikoleksi oleh dirinya. BACA JUGA: Musisi Nike Ardillah dan Ni Mursih Dapat Penghargaan Lifetime Achievement dari Pemda Jabar Yayasan ini bertujuan untuk membangun ekosistem yang mendukung perkembangan karya seni sekaligus memberikan ruang bagi diskusi. Utama nya, diskusi tentang soal keuangan dan manajemen seni. Daniel Ginting, yang bersama istrinya Quoriena telah lebih dari dua dekade berkiprah sebagai kolektor seni. Ia pun mengungkapkan bahwa pengalaman panjang mereka dalam berinteraksi dengan berbagai pelaku seni rupa Indonesia telah banyak memberikan wawasan terhadap dirinya. ***
0 notes
Text
Cara Memaksimalkan Ruang Di Rumah Kecil
Memiliki rumah kecil bukanlah halangan untuk menciptakan ruang yang nyaman dan fungsional. Dengan beberapa strategi cerdas, Anda dapat memaksimalkan setiap inci ruang yang ada. Berikut adalah beberapa cara untuk mengoptimalkan ruang di rumah kecil Anda.
1. Rencanakan Tata Letak dengan Baik
Tata letak adalah kunci dalam mengoptimalkan ruang. Sebelum Anda memulai proses desain, buatlah rencana tata letak. Ukur setiap ruangan dan buat sketsa untuk menentukan bagaimana Anda ingin menyusun furnitur. Pilih furnitur yang sesuai dengan skala ruangan agar tidak terlihat sempit. Gunakan software desain interior atau aplikasi smartphone untuk membantu Anda merencanakan tata letak dengan lebih akurat.
2. Pilih Furnitur Multifungsi
Furnitur multifungsi adalah pilihan yang tepat untuk rumah kecil. Pilihlah sofa yang dapat diubah menjadi tempat tidur, meja makan yang dapat dilipat, atau kursi dengan ruang penyimpanan di dalamnya. Dengan menggunakan furnitur multifungsi, Anda dapat menghemat ruang dan memaksimalkan fungsi setiap item. Misalnya, meja kopi dengan rak di bawahnya dapat menyimpan buku atau majalah, sementara tempat tidur dengan laci penyimpanan dapat menyimpan selimut dan bantal.
3. Gunakan Dinding sebagai Ruang Penyimpanan
Dinding sering kali menjadi ruang yang terabaikan dalam rumah kecil. Manfaatkan dinding untuk menambah ruang penyimpanan. Anda dapat memasang rak dinding untuk menampilkan buku, foto, atau tanaman hias. Gunakan sistem rak modular yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Anda juga bisa memasang gantungan untuk menyimpan barang-barang seperti tas, sepatu, atau alat-alat kebersihan. Dengan cara ini, Anda tidak hanya menghemat ruang, tetapi juga menciptakan elemen dekoratif yang menarik.
4. Pilih Warna Cerah
Warna juga berperan penting dalam menciptakan kesan luas di rumah kecil. Pilihlah warna cerah dan netral untuk dinding dan furnitur. Warna-warna terang dapat memantulkan cahaya, sehingga ruangan terlihat lebih terang dan luas. Anda dapat menambahkan aksen warna yang lebih gelap melalui dekorasi, seperti bantal, tirai, atau lukisan. Penggunaan cermin besar di dinding juga dapat menciptakan ilusi ruang yang lebih besar.
5. Buat Ruang Terbuka
Ruang terbuka memberikan kesan luas pada rumah kecil. Cobalah untuk menghindari sekat yang tidak perlu antara ruangan. Sebagai gantinya, gunakan furnitur untuk membagi ruang. Misalnya, Anda bisa menggunakan sofa sebagai pemisah antara ruang tamu dan ruang makan. Dengan cara ini, Anda tetap mendapatkan privasi tanpa mengurangi kesan terbuka.
6. Gunakan Penyimpanan Vertikal
Manfaatkan ruang vertikal dengan memasang rak tinggi atau lemari yang mencapai langit-langit. Penyimpanan vertikal membantu memaksimalkan ruang tanpa memakan banyak area lantai. Anda bisa menyimpan barang-barang yang jarang digunakan di bagian atas, sementara barang-barang yang sering dipakai bisa diletakkan di bagian bawah. Ini juga membantu menjaga rumah tetap rapi dan terorganisir.
7. Jaga Kebersihan dan Kerapihan
Menjaga kebersihan dan kerapihan sangat penting dalam rumah kecil. Barang-barang yang berserakan dapat membuat ruang terlihat lebih sempit. Selalu sisihkan waktu untuk merapikan barang-barang setiap hari. Gunakan kotak penyimpanan atau keranjang untuk menyimpan barang-barang kecil agar tidak mengganggu tampilan ruangan. Dengan menjaga kebersihan, Anda juga akan merasa lebih nyaman dan betah di rumah.
Kesimpulan
Mengoptimalkan ruang di rumah kecil memerlukan perencanaan dan kreativitas. Dengan menggunakan strategi yang tepat, Anda bisa menciptakan ruang yang fungsional dan nyaman tanpa merasa sesak. Dari pemilihan furnitur multifungsi hingga penggunaan dinding sebagai ruang penyimpanan, setiap langkah kecil dapat membuat perbedaan besar. Dengan melakukan perubahan yang sederhana, rumah kecil Anda dapat menjadi tempat yang menyenangkan dan efisien untuk ditinggali.
Apakah Anda ingin menjadikan rumah kecil Anda lebih fungsional dan nyaman? Hubungi Pusat Interior Medan di Lt. 1 KOMP. SETIA BUDI POINT, Jl. Setia Budi No.15 BLOK C, Tj. Sari, Kec. Medan Selayang, Kota Medan Nomor Hp: - 082374570543 (Admin 1) - 082277873412 (Admin 2)
0 notes
Text
Alasan Piktoto Menjadi Favorit Penggemar Togel
Seni digital telah menjadi bagian integral dari budaya modern, memungkinkan seniman untuk mengekspresikan diri mereka dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan munculnya teknologi baru, aplikasi seperti Piktoto telah mengubah cara kita berinteraksi dengan seni digital, membuka pintu bagi kreativitas tanpa batas. Mari kita telusuri lebih dalam tentang apa yang membuat Piktoto begitu istimewa dan bagaimana aplikasi ini telah memengaruhi komunitas seni digital di Indonesia.
Apa Itu Piktoto?
Piktoto adalah sebuah aplikasi yang dirancang khusus untuk memfasilitasi proses penciptaan karya seni digital. Dengan antarmuka yang ramah pengguna dan beragam fitur inovatif, Piktoto memungkinkan pengguna dari berbagai tingkat keahlian untuk membuat karya seni digital yang memukau.
Salah satu fitur utama dari Piktoto adalah kemampuannya untuk mensimulasikan berbagai media seni tradisional, seperti pensil, kuas, dan cat air. Ini memungkinkan pengguna untuk merasakan pengalaman yang autentik saat menciptakan karya seni digital mereka. Selain itu, Piktoto juga dilengkapi dengan berbagai efek dan filter yang dapat digunakan untuk meningkatkan estetika karya seni digital.
Fitur Lainnya:
Selain fitur utama yang telah disebutkan, Piktoto juga memiliki sejumlah fitur lainnya yang membuatnya menjadi pilihan yang populer di kalangan seniman digital:
Layers: Fitur lapisan memungkinkan pengguna untuk mengatur elemen-elemen dalam karya mereka dengan lebih terstruktur. Ini memungkinkan untuk lebih mudah membuat perubahan dan eksperimen dengan komposisi karya seni.
Komunitas: Piktoto memiliki komunitas yang aktif di mana pengguna dapat berbagi karya mereka, mendapatkan umpan balik, dan bertukar ide dengan sesama seniman. Hal ini menciptakan lingkungan yang mendukung dan memotivasi untuk terus berkembang dalam kreativitas.
Kemitraan: Piktoto sering kali menjalin kemitraan dengan seniman-seniman terkenal dan penyedia konten lainnya untuk memberikan pengguna akses ke berbagai sumber inspirasi dan peluang kolaborasi.
Mengapa Piktoto Begitu Populer?
Ada beberapa alasan mengapa Piktoto telah menjadi begitu populer di kalangan seniman digital Indonesia:
Kemudahan Penggunaan: Antarmuka yang intuitif membuat Piktoto mudah digunakan oleh pengguna dari berbagai latar belakang dan tingkat keahlian.
Fleksibilitas: Dari sketsa sederhana hingga lukisan digital yang rumit, Piktoto memenuhi kebutuhan pengguna dengan beragam fitur.
Aksesibilitas: Piktoto tersedia di berbagai platform, termasuk ponsel pintar dan tablet, sehingga memungkinkan pengguna untuk menciptakan karya seni di mana saja dan kapan saja.
Dukungan Komunitas: Komunitas yang aktif di sekitar Piktoto memberikan dukungan, umpan balik, dan inspirasi kepada pengguna, menciptakan lingkungan yang mendukung untuk berkembang dalam kreativitas mereka.
Inovasi Terus Menerus: Tim di balik Piktoto terus melakukan inovasi dan pembaruan, menjaga aplikasi tetap relevan dan menarik bagi pengguna.
Dengan demikian, tidaklah mengherankan bahwa Piktoto telah menjadi salah satu aplikasi terkemuka di dunia seni digital Indonesia. Dengan kombinasi fitur canggih, kemudahan penggunaan, dan dukungan komunitas yang kuat, Piktoto terus menjadi pilihan utama bagi seniman digital yang ingin menjelajahi kreativitas mereka dalam bentuk yang baru dan menarik.
0 notes
Text
08 — ruang tamu.
0,6k words. ditulis menggunakan sudut pandang orang ketiga
“Nah, bikin garis kayak gini… done,” suara Hadenoel memecah keheningan, tangannya terangkat pendek setelah ia bubuhkan garis kecil pada kertas gambar yang menjadi fokus dua orang yang berada di ruang tamu pada sore ini, Ayuna dan dirinya.
“Sekarang, kamu coba ikutin step yang udah aku gambar, nih,” pensilnya terarah menunjuk kumpulan panduan gambar yang Hadenoel buat begitu Ayuna menyuruhnya untuk menunggu di ruang tamu, sementara gadis itu izin untuk mengganti pakaiannya.
“Siap, kak.” ujar gadis di sebelahnya menyambut perintah Hadenoel, membuat pemuda itu menganggukkan kepalanya. Ayuna mulai membubuhkan pensilnya, menjadikan sketsa kasar Hadenoel menjadi acuannya. Sementara Ayuna tengah sibuk dengan kertas dan pensilnya, Hadenoel mengedarkan pandangan ke tiap penjuru ruangan yang dapat dijangkau oleh netranya. Baru Hadenoel sadari bahwa ada banyak lukisan-lukisan tergantung dengan rapih di tiap tembok yang ada di rumah ini, sementara itu dari ruang tamu, dapat dilihat ruang keluarga, ada lukisan besar tergantung portrait keluarga Ayuna yang berada tepat di atas sofa. Membuatnya lagi-lagi tersenyum.
“Mbak Ra, martabaknya udah jadi!” teriakan cukup keras Ayuna sedikit buat Hadenoel terlonjak dan menghentikan memindai rumah ini, netranya melirik Ayuna yang tanpa acuh sibuk dengan kegiatannya. Merasa bahwa Hadenoel menatapnya, Ayuna mengangkat wajahnya.
“Kaget ya, Kak? Maaf..” ujarnya sembari terkekeh, diikuti dengan senyum jenaka yang gadis itu berikan, buat Hadenoel ikut terkekeh lalu berkata, “Nggak apa-apa,” dan menyuruhnya untuk melanjutkan.
Merasa keheningan cukup menguasai keduanya, Hadenoel pecahkan suasana. Ia lontarkan pertanyaan —kegiatan yang selalu ia lakukan ketika sedang sesi mengajar, “Kamu baru pertama kali les gambar atau gimana, Shal?”
Shoot. Pertanyaan basic.
Ayuna mulai menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan Hadenoel, sambil tetap tangannya dengan cekatan membuat garis demi garis. Sedikit fakta yang telah Hadenoel dapatkan adalah, gadis itu lebih memilih untuk dipanggil Ayuna daripada Shalum. Ayuna memilih Hadenoel sebagai tutor gambarnya berdasar atas rekomendasi dari kekasihnya, tetapi jauh sebelum itu ternyata Ayuna memang sudah menjadi salah satu penonton workshop online di laman Youtube milik Hadaneolyang dulu sering Hadenoel lakukan, dan karena menyukai art style Hadenoel, Ayuna akhirnya mengikuti Hadenoel di Instagram dan sedikit banyak workshop online yang Hadenoel lakukan itu membantu Ayuna.
“Terus kenapa kamu les gambar, Na?” lontar Hadenoel, kemudian ia lanjutkan, “Kamu tuh kuliah seni, kan?” karena seingatnya ketika ia mengecek Instagram milik Ayuna beberapa kali Ayuna mengunggah potret dirinya di salah satu Institut Kesenian di Jakarta.
Ayuna mengangguk, “Iya hehehe. Aku mau pindah kuliah dan coba daftar Adelaide, kak. Seni murni.” Ujarnya membuat Hadenoel melebarkan matanya.
“UoA?” tanya Hadenoel yang dijawab mantap oleh Ayuna.
“Itu harus ngumpulin porto banyak, kan. Sementara aku masih belum pede dengan gambarku, jadinya aku masih pengen dan akan terus belajar, sih.” Jawaban lugas itu membuat Hadenoel kagum.
“Semangat, ya. Semoga lolos!” ujar Hadenoel dengan tulus.
Ayuna terkekeh, “Lolos lah orang lesnya sama orang jago banget gini.” Candanya membuat Hadenoel sedikit salah tingkah.
Hadenoel tertawa, “Hahahaha, jangan gituuuu. Kamu pasti bisa—” kalimatnya terpotong tatkala melihat gadis berambut asal yang tadi menyambutnya di depan pintu —beberapa jam yang lalu, keluar dari ruangan yang Hadenoel yakin adalah kamarnya dengan terburu-buru sembari memakai jaket hijau tua super besar, kemudian berjalan lurus melewati ruang tamu tanpa menengok.
Sementara Ayuna yang menunggu kalimat Hadenoel menengokkan kepalanya kepada pemuda yang menatap sosok kakak perempuannya itu tengah memakai sendal dengan gerakan cepat. Merasa bahwa Hadenoel akan tidak nyaman karena ditinggal berdua olehnya membuat Ayuna berteriak lagi, “Mbak mau ke mana? Jangan cabut gila bentar lagi malem, masa gue berdua doang sama kak Haden di sini,”
Perempuan yang dialamatkan mbak oleh Ayuna tadi kembali membalas, tanpa berniat untuk menghentikan kegiatannya, “Ngambil martabak. Pintu rumah nggak gue tutup, gue bentar doang kok!"
Hadenoel menghela napasnya lega, “Makasih ya, Ayuna,”
Ayuna memberikan jempolnya, “Itu tadi kakakku, Ranya namanya. Pasti kakak udah kenalan kan, tadi?”
Belum, Ayuna. Bahkan Hadenoel baru detik ini mengetahui namanya.
1 note
·
View note
Photo
------------ Puisi ---------- Chico namaku ... Di waktu belia di bawa ke lapo saudara2iku Entah apa yang terjadi .. aku tak tahu Beruntung ada yang iba denganku Di ambil nya aku dari antara saudara2iku Masih segar di ingatanku 19.01.2019 aku di pindah tangan ke pemilik baru Di depan pekuburan ntah tak ku tahu Dalam kotak kardus aku bersimpuh Sepanjang jalan ku ditenangkan pemilik baru Dia tampak begitu mengasihiku Lamat lamat damai sejahtera menguasai hatiku Tanpa sadar ku sudah dalam pelukanmu Terima kasih cici ku .. Engkau sudi mengadopsi aku Walaupun ku paling lemah di antara saudaraku Engkau tak ragu memilihku Sekarang aku bahagia selalu Setiap hari adalah surga bagiku Tak sabar ku menunggu kedatanganmu Ku ingin memeluk dirimu setiap waktu Ciciku .. Aku berdoa pada Tuhan mu Agar engkau diberkati keluar masukmu Pundi2mu terus mengalir sepanjang waktu Kasih dan kemurahan belaka ada dalam hidupmu Dan aku akan melayanimu .. Seumur hidupku .. Sampai maut menjemput aku .. Chico, #pencildrawing #lukisan #sketsa (at Jakarta, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CngoDVcvLtl/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Text
Denny JA: Membongkar Keajaiban Melukis Ulang Lukisan Edgar Degas dengan Bantuan Kecerdasan Buatan
Seni lukis merupakan salah satu bentuk ekspresi manusia yang telah ada sejak zaman purba. Dalam perkembangannya, seni lukis terus mengalami transformasi dan menghadirkan keajaiban-keajaiban baru. Namun, mampukah kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) menjadi bagian dari proses menciptakan karya seni lukis yang luar biasa?
Dalam perjalanan kreatifnya, seorang seniman bernama Denny ja berhasil melakukan hal yang luar biasa. Ia berhasil membongkar keajaiban melukis ulang lukisan-lukisan terkenal dengan bantuan kecerdasan buatan. Salah satu lukisan yang berhasil diperbaharui adalah karya terkenal dari pelukis Prancis, Edgar Degas.
Mengapa Denny ja mengambil inisiatif untuk melukis ulang lukisan-lukisan terkenal dengan bantuan kecerdasan buatan? Motivasi ini bermula dari ketertarikan Denny terhadap perkembangan teknologi AI dan seni lukis. Ia percaya bahwa dengan menggabungkan keduanya, ia dapat menciptakan karya seni yang unik dan menginspirasi.
Proses melukis ulang lukisan-lukisan terkenal bukanlah perkara mudah. Denny JA harus melakukan riset mendalam mengenai pelukis asli, teknik yang digunakan, dan konsep di balik setiap lukisan. Setelah itu, ia menerapkan kecerdasan buatan untuk mengolah informasi tersebut dan menghasilkan pandangan baru yang unik.
Dalam melukis ulang lukisan Edgar Degas, Denny JA menggunakan teknologi deep learning untuk menganalisis dan mempelajari goresan-goresan kuas Degas. Melalui pemrosesan ribuan data visual, AI kemudian membantu Denny untuk memahami teknik dan gaya melukis Degas dengan lebih mendalam.
Selain itu, Denny JA juga memanfaatkan algoritma pencocokan citra untuk mencari referensi visual yang sesuai dengan lukisan aslinya. Dengan adanya bantuan AI, proses ini menjadi lebih efisien dan akurat. Denny mampu menemukan referensi yang sebelumnya sulit ditemukan, seperti sketsa awal, foto-foto pendukung, atau bahkan gaya hidup sang pelukis.
Setelah mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai lukisan Edgar Degas, Denny JA kemudian memulai proses melukis ulang. Ia menggabungkan pengetahuan dan kreativitasnya dengan kemampuan AI untuk menciptakan karya seni yang menggambarkan interpretasi pribadinya.
Proses melukis ulang dengan bantuan kecerdasan buatan ini tidak hanya menghasilkan lukisan yang mirip dengan aslinya, tetapi juga memberikan sentuhan unik dari Denny JA. Ia mampu menggabungkan elemen-elemen baru dan menciptakan perpaduan yang menarik antara tradisi dan inovasi.
Penggunaan kecerdasan buatan dalam seni lukis bukan tanpa kontroversi. Beberapa orang menganggapnya sebagai pengganti para seniman manusia yang berbakat. Namun, Denny JA percaya bahwa teknologi AI adalah alat bantu yang dapat melengkapi kreativitas manusia, bukan menggantikannya. Ia melihat kecerdasan buatan sebagai sarana untuk menjembatani kesenjangan antara tradisi dan modernitas.
Dalam perjalanan kreatifnya, Denny JA juga memanfaatkan platform online untuk berbagi karya seninya. Ia percaya bahwa dengan membagikan karya-karyanya, ia dapat menginspirasi orang lain dan memperluas pemahaman mengenai perpaduan seni dan teknologi.
Cek Selengkapnya: Denny JA :Membongkar Keajaiban Melukis Ulang Lukisan Edgar Degas dengan Bantuan Kecerdasan Buatan
0 notes
Text
Denny JA: Kembali ke Akar Seni: Proses Melukis Ulang Lukisan Frida Kahlo dengan AI
Denny JA: Kembali ke Akar Seni: Proses Melukis Ulang Lukisan Frida Kahlo dengan AI
Dalam dunia seni, ada banyak cara untuk menggali inspirasi dan mengembangkan kreativitas. Salah satu cara yang menarik adalah dengan menggabungkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dengan seni lukis tradisional. Dalam eksperimen terbaru, seniman Indonesia terkenal, Denny JA, telah mencoba untuk menggambarkan ulang lukisan ikonik seniman Meksiko, Frida Kahlo, dengan menggunakan bantuan AI.
Frida Kahlo adalah seorang seniman yang terkenal dengan gaya ekspresif dan lukisan otobiografi. Denny ja, yang telah lama terinspirasi oleh karya Kahlo, memutuskan untuk mencoba menggali lebih dalam ke dalam dunia karya seniman tersebut. Namun, ia ingin mengeksplorasi cara baru untuk menyampaikan interpretasi karyanya.
Dalam proses ini, Denny ja bekerja sama dengan tim ahli AI untuk mengembangkan algoritma yang dapat mempelajari gaya unik Kahlo dan menerapkan gaya tersebut pada lukisan baru yang digambarkan menggunakan tangan manusia. Tujuan dari eksperimen ini adalah untuk melihat bagaimana teknologi AI dapat mengubah cara kita memahami dan mengapresiasi seni.
Algoritma yang dikembangkan oleh tim AI menggunakan pembelajaran mesin dan jaringan neural untuk menganalisis dan mempelajari gaya melukis Kahlo. Data dari berbagai lukisan Kahlo digunakan untuk melatih algoritma agar dapat mereplikasi dan menerapkan gaya tersebut pada lukisan baru. Denny JA secara hati-hati memilih salah satu karya Kahlo yang paling ikonik, "The Two Fridas," dan memutuskan untuk menggambarkannya kembali dengan bantuan AI.
Proses melukis ulang dimulai dengan Denny JA menggunakan teknik tradisional untuk menggambarkan sketsa awal "The Two Fridas" dengan menggunakan pensil dan kuas. Setelah itu, gambar tersebut dipindai dan dimasukkan ke dalam algoritma AI yang telah dikembangkan. Algoritma kemudian menganalisis dan mengaplikasikan gaya melukis Kahlo pada sketsa yang dihasilkan oleh Denny JA.
Hasilnya adalah sebuah karya seni yang unik, yang mencerminkan kombinasi antara teknik tradisional dan gaya melukis Kahlo yang diaplikasikan menggunakan AI. Lukisan tersebut mempertahankan semangat dan ekspresi yang kuat seperti karya asli Kahlo, tetapi dengan sentuhan modern yang memberikan perspektif baru.
Dalam wawancara, Denny JA menjelaskan bahwa eksperimen ini mengajak kita untuk berpikir lebih jauh tentang hubungan antara seni dan teknologi. Ia berpendapat bahwa penggunaan teknologi AI dalam seni bukanlah penggantian dari seniman manusia, tetapi merupakan alat tambahan yang dapat membantu mengeksplorasi dan meluaskan batasan kreativitas.
Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi AI telah digunakan dalam berbagai bidang seni, seperti musik, film, dan desain. Eksperimen Denny JA dengan mengaplikasikan AI pada seni lukis adalah langkah yang menarik dalam menggali potensi teknologi ini dalam seni visual.
Namun, sebagian orang juga mengkhawatirkan konsekuensi dari penggunaan teknologi AI dalam seni. Beberapa menganggap bahwa penggunaan AI dapat mengurangi nilai karya seni asli dan merusak keunikan seni manusia. Namun, Denny JA percaya bahwa alih-alih menggantikan seniman manusia, teknologi AI dapat menjadi alat kolaborasi yang memperkaya pengalaman seni.
Eksperimen Denny JA ini telah menjadi perhatian dalam komunitas seni internasional dan membuka dialog baru tentang peran teknologi dalam seni. Denny JA berharap bahwa karyanya dapat mendorong seniman lain untuk menjelajahi kemungkinan-kemungkinan baru yang ditawarkan oleh teknologi AI.
Kembali ke akar seni, Denny JA mengingatkan kita bahwa seni tetaplah penting dalam mewakili nilai-nilai budaya dan manusia.
Cek Selengkapnya: Denny JA :Kembali ke Akar Seni: Proses Melukis Ulang Lukisan Frida Kahlo dengan AI
0 notes
Text
Denny JA Menelusuri Perjalanan Lukisan Edgar Degas Hingga Menemukan Interpretasi Baru Melalui Artificial Intelligence
Dalam dunia seni, penemuan baru dan interpretasi yang segar sangatlah penting untuk menggali pemahaman yang lebih dalam tentang karya-karya seniman terkenal. Salah satu seniman yang terkenal dengan karyanya yang ikonik adalah Edgar Degas, seorang pelukis asal Perancis yang hidup pada abad ke-19. Degas dikenal dengan lukisan-lukisannya yang menggambarkan dunia balet, balerina, dan kehidupan kota Paris pada masanya. Namun, siapa sangka bahwa seorang pakar seni dari Indonesia, Denny ja, mampu menemukan interpretasi baru dari karya-karya Degas melalui kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Dalam penelitiannya yang mendalam, Denny JA menggunakan teknologi AI untuk menganalisis dan menelusuri perjalanan lukisan-lukisan Degas. Dengan bantuan teknologi AI, Denny ja mampu mempelajari setiap detail dan gaya melukis yang digunakan oleh Degas. Ia mengumpulkan data sebanyak mungkin tentang karya-karya Degas, termasuk sketsa, catatan, dan gambar digital. Kemudian, dengan menggunakan algoritma canggih, Denny JA merangkai data tersebut dan menghasilkan interpretasi baru yang mengejutkan. Salah satu interpretasi baru yang ditemukan oleh Denny JA melalui AI adalah tentang penggunaan cahaya dan bayangan dalam lukisan-lukisan Degas. Dalam penelitiannya, Denny JA menemukan bahwa Degas secara konsisten menggunakan cahaya dan bayangan untuk menciptakan efek dramatis dalam lukisan-lukisannya. Hal ini memberikan wawasan baru tentang teknik dan gaya melukis Degas yang sebelumnya belum terungkap. Selain itu, Denny JA juga menggunakan AI untuk menganalisis komposisi dan penggunaan warna pada lukisan-lukisan Degas. Ia menemukan bahwa Degas memiliki kemampuan yang luar biasa dalam menciptakan harmoni warna dan mengatur komposisi yang menarik bagi mata penonton. Interpretasi baru ini memberikan pengakuan yang lebih luas terhadap keahlian Degas dalam mengolah unsur-unsur visual. Tidak hanya itu, Denny JA juga menelusuri perkembangan tema dan motif dalam karya-karya Degas. Melalui analisis AI, ia menemukan bahwa Degas memiliki ketertarikan yang mendalam terhadap dunia balet dan kehidupan kota Paris pada masanya. Dalam lukisan-lukisannya, Degas sering menggambarkan gerakan, emosi, dan kehidupan sehari-hari para balerina dengan detail yang menakjubkan. Dengan interpretasi baru ini, Denny JA berhasil memberikan pandangan yang lebih holistik tentang karya-karya Degas. Ia tidak hanya melihatnya sebagai sekadar lukisan, tetapi juga sebagai cerminan dari kondisi sosial dan budaya pada masanya. Interpretasi baru ini akan membantu kita memahami makna yang lebih dalam dari karya-karya Degas dan meningkatkan apresiasi kita terhadap seni lukis. Melalui penelitiannya yang menggunakan teknologi AI, Denny JA telah membuka pintu baru dalam dunia seni dan pengkajian karya-karya seniman terkenal. Interpretasi baru yang ditemukan melalui AI memberikan wawasan yang segar dan pemahaman yang lebih luas tentang karya-karya Degas. Hal ini juga menunjukkan potensi besar AI dalam menggali pengetahuan dan pemahaman baru di berbagai bidang, termasuk seni dan budaya. Sebagai penutup, penemuan interpretasi baru dari karya-karya Degas oleh Denny JA melalui AI adalah suatu pencapaian yang luar biasa. Dengan menggunakan teknologi AI, Denny JA berhasil mengungkap sisi gelap dan misteri dalam karya-karya Degas yang sebelumnya belum terungkap. Interpretasi baru ini memberikan pandangan yang segar dan membuat kita lebih menghargai warisan seni yang tak ternilai dari seniman hebat seperti Edgar Degas.
Cek Selengkapnya: Denny JA :Menelusuri Perjalanan Lukisan Edgar Degas Hingga Menemukan Interpretasi Baru Melalui Artificial Intelligence
0 notes
Text
Denny JA dan Keajaiban AI: Melukis Ulang Lukisan Frida Kahlo yang Menggetarkan
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perjumpaan yang menakjubkan antara seniman terkenal Indonesia, Denny ja, dan kekuatan revolusioner kecerdasan buatan (AI). Mari kita menuju ke dunia seni yang penuh keajaiban ini! Denny ja, seorang seniman yang telah memikat hati jutaan orang dengan karya-karyanya yang penuh emosi, telah memulai proyek ambisius yang mengguncang dunia seni. Ia berencana untuk melukis ulang salah satu karya ikonik Frida Kahlo, seorang seniman luar biasa dari Meksiko yang dikenal dengan lukisannya yang penuh warna dan menyentuh jiwa. Namun, apa yang membuat proyek ini begitu menarik adalah penggunaan kecerdasan buatan dalam proses melukis ulang ini. Denny JA bekerja sama dengan para ahli AI untuk menciptakan algoritma yang dapat menyerap gaya dan sentuhan khas Frida Kahlo. Tujuannya adalah untuk menciptakan lukisan yang tak hanya menggambarkan kemiripan fisik, tetapi juga menangkap esensi dan jiwa dari karya asli Frida Kahlo. Proses ini dimulai dengan mengumpulkan sejumlah besar data tentang lukisan-lukisan Frida Kahlo. AI kemudian diberikan akses ke data ini untuk mempelajari gaya, teknik, dan tema yang sering digunakan oleh seniman tersebut. Menggunakan kecerdasan buatan yang canggih, AI kemudian mulai menciptakan serangkaian sketsa dan mencoba untuk menangkap keunikan dari setiap karya asli. Selama proses ini, Denny JA berperan sebagai penuntun, memberikan petunjuk dan pengarahan kepada AI. Dia ingin memastikan bahwa lukisan ini bukan hanya replika, tetapi juga menjadi interpretasi unik dari karya Frida Kahlo. Dengan penggunaan AI, Denny JA dapat menciptakan sesuatu yang baru, tetapi tetap setia pada warisan dan keajaiban yang dibawa oleh lukisan asli. Proses ini bukanlah tanpa tantangan. AI yang digunakan harus dilengkapi dengan kemampuan untuk mengenali dan menyerap emosi yang terpancar dari setiap goresan kuas. Meniru gaya Frida Kahlo bukanlah tugas yang mudah, tetapi AI terus belajar dan berkembang. Dalam proses ini, Denny JA dan para ahli AI berharap dapat memahami lebih dalam tentang keajaiban yang membentuk karya-karya Frida Kahlo. Pada tahap berikutnya, AI mulai menerapkan teknik-teknik ini dalam melukis ulang lukisan Frida Kahlo. Dengan menggunakan kuas dan cat, AI menggambarkan setiap detail dengan cermat. Keajaiban terjadi ketika AI mampu menangkap sentuhan dan perasaan yang sama seperti dalam lukisan asli. Progres proyek ini telah menggetarkan dunia seni. Banyak pengamat seni, kritikus, dan pecinta seni berspekulasi tentang apa yang akan terjadi jika AI menjadi bagian dari proses kreatif kita. Mereka merasa takjub dengan kemampuan AI untuk menyerap dan mereplikasi karya seni yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh manusia. Dalam hal ini, Denny JA tidak hanya menggunakan AI sebagai alat, tetapi juga sebagai mitra kreatifnya. Dia mempercayakan kecerdasan buatan untuk mengeluarkan yang terbaik dari karya asli Frida Kahlo dan menciptakan interpretasi baru yang menawan. Sebagai hasil dari kolaborasi ini, lukisan hasil karya Denny JA dan AI telah memukau dunia seni. Lukisan ini tidak hanya menggambarkan kemiripan fisik dengan karya asli Frida Kahlo, tetapi juga menyaingi keindahan dan intensitas emosionalnya. Banyak yang tidak dapat membedakan antara lukisan AI dan lukisan asli, yang menunjukkan kekuatan luar biasa dari AI dalam menangkap dan mereplikasi gaya dan perasaan seorang seniman.
Cek Selengkapnya: Denny JA dan Keajaiban AI: Melukis Ulang Lukisan Frida Kahlo yang Menggetarkan
0 notes
Text
Keajaiban Teknologi AI dalam Seni Rupa: Pameran Denny JA di International MLF
Pada era digital ini, perkembangan teknologi semakin pesat dan telah merasuki berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam dunia seni rupa. Salah satu inovasi yang begitu menarik perhatian adalah kehadiran teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam seni rupa. Melalui pameran seni bertajuk "Keajaiban Teknologi AI dalam Seni Rupa," seniman terkenal Denny JA menghadirkan karya-karya yang mencerminkan integrasi antara teknologi AI dan seni rupa di International MLF.
Pameran seni ini menjadi jendela inspiratif bagi pengunjung untuk mengeksplorasi kemungkinan tanpa batas yang diciptakan ketika kecerdasan buatan bertemu dengan seni rupa. Dengan penggunaan teknologi AI, Denny ja mampu menghasilkan karya seni yang unik dan mendalam, memberikan perpaduan harmonis antara imajinasi manusia dan kekuatan komputasi yang luar biasa.
Salah satu karya yang paling menonjol dalam pameran ini adalah lukisan abstrak berjudul "Kehidupan Bawah Laut." Melalui teknologi AI, Denny ja mampu menggambarkan keindahan bawah laut dengan detail yang mengagumkan. Dengan mengeksplorasi data dan gambar dari berbagai sumber, AI dapat menciptakan tampilan yang hampir nyata dari kehidupan bawah laut. Melalui pewarnaan yang indah dan komposisi yang menarik, lukisan ini membawa pengunjung dalam perjalanan yang menakjubkan ke dalam kedalaman samudra.
Di samping lukisan, pameran ini juga menampilkan instalasi interaktif yang menggunakan teknologi AI. Instalasi "Simfoni Cahaya" menggabungkan elemen visual, suara, dan gerakan untuk menciptakan pengalaman multisensori yang menakjubkan. Melalui algoritma AI yang canggih, instalasi ini mampu menyesuaikan diri dengan emosi pengunjung, menciptakan tari cahaya yang harmonis dan dinamis. Pengunjung dapat berinteraksi dengan instalasi ini dan menjadi bagian dari keindahan yang tercipta.
Selain itu, Denny JA juga menghadirkan kolaborasi unik antara seniman dan mesin AI dalam pameran ini. Dalam karya kolaboratif berjudul "Kisah Hutan," Denny JA bekerja sama dengan algoritma AI untuk menciptakan sketsa-sketcah dari hutan-hutan terkenal di Indonesia. Kemudian, seniman melanjutkan sketsa dengan sentuhan tangan dan visi pribadi mereka, menghasilkan karya seni yang memadukan kecerdasan mesin dan kreativitas manusia. Hasilnya adalah karya seni yang memukau dan memperlihatkan bagaimana teknologi AI dapat menjadi alat yang kuat dalam menciptakan karya seni yang orisinal.
Selain memberikan pengalaman seni yang unik, pameran ini juga berfungsi sebagai wadah untuk refleksi tentang peran teknologi dalam seni rupa. Meskipun ada kekhawatiran bahwa teknologi dapat menggantikan peran seniman manusia, pameran ini membuktikan sebaliknya. Integrasi teknologi AI dalam seni rupa tidak menghilangkan keunikan dan kreativitas seniman, melainkan memperluas batasan dan membuka jalan bagi ekspresi artistik yang lebih luas.
Pameran "Keajaiban Teknologi AI dalam Seni Rupa" di International MLF menjadi titik balik penting dalam dunia seni rupa modern. Denny JA telah membuktikan bahwa kecerdasan buatan dapat menjadi mitra seniman yang kuat dan menghadirkan kemungkinan baru dalam menciptakan karya seni yang menarik dan bermakna. Dengan terus menggali potensi teknologi AI, seni rupa masa depan dapat menjadi lebih dinamis, inovatif, dan mencerminkan semangat manusia yang tak terbatas.
Cek Selengkapnya: Keajaiban Teknologi AI dalam Seni Rupa: Pameran Denny JA di International MLF
0 notes