#percakapan rahasia
Explore tagged Tumblr posts
Text
My Hyung Turns Into a Child Whenever He is Stressed
Seorang selebriti harus tahu cara menjaga persona publik dan menyembunyikan isu pribadinya. Till adalah seorang aktor dan penyanyi terkenal sehingga dia dianggap senior di industri hiburan. Dia telah menjaga citranya dan dikenal sebagai pria berbakat yang patut dihormati. Tentu saja dia juga memiliki rahasia pribadi yang tidak diketahui orang lain. Hal ini terkait kondisi fisiknya, masalah yang serius dan tidak nyaman untuk disebarluaskan.
“Ah … terjadi lagi.”
Syuting baru saja selesai sore ini. Sosok pria dewasa itu menghilang dan digantikan dengan anak kecil yang mengenakan pakaian kebesaran. Beruntung baginya karena perubahan fisik abnormalnya tidak terjadi di tengah pekerjaan dan mengganggu jadwal seperti beberapa kejadian sebelumnya. Inilah masalah serius yang dirahasiakan. Till berubah menjadi anak kecil ketika dia terlalu stres.
Pada awalnya, manajer pribadinya terkejut dengan perubahan fisiknya. Akan tetapi, hal ini sudah beberapa kali terjadi sehingga dia tahu apa yang harus dilakukan. Dia bertanya, “Haruskah aku menghubungi dia?”
Till menghela napas berat. Nada serius yang dia miliki saat berbicara tidak cocok dengan suara kekanak-kanakan. “Di mana ponselku? Aku akan menghubungi anak itu sendiri.”
“Di sini. Ada juga pakaian ganti untuk berjaga-jaga.” Tentu saja yang dibicarakan bukanlah pakaian ganti normal, melainkan baju ukuran anak-anak menyesuaikan tubuh Till yang berubah. “Kalau begitu saya akan berpamitan kepada kru dan menyiapkan mobil.”
“Bagus.”
Till mengganti pakaian yang kebesaran itu dengan baju ganti yang disiapkan oleh manajernya. Sembari menunggu, dia melakukan panggilan telepon. Sebelumnya ketika dia berubah menjadi anak kecil, Till tidak repot-repot untuk mendapatkan bantuan selain manajer yang mengetahui rahasianya. Paling-paling dia mengambil cuti beberapa hari dan membiarkan tubuhnya kembali seperti semula saat beristirahat di rumah. Akan tetapi, segalanya berbeda sekarang.
“Hyung!” Suara dari sisi seberang terdengar bersemangat. “Kenapa kamu meneleponku? Bukannya kamu ada syuting hari ini.”
“Baru saja selesai. Kamu sedang libur, kan?”
“Tunggu! Suara ini ….” Tentu saja, pihak lain sudah mengetahui kondisinya dan menebak dengan tepat sasaran. “Apa kamu menjadi kecil lagi? Kamu butuh bantuan?”
Till terkekeh. “Ya. Boleh merepotkanmu?”
“Tentu saja! Aku tidak repot sama sekali, silakan datang saja ke rumah, Till-hyung.” Jawabannya positif, seperti yang diharapkan olehnya sejak dia menelepon anak itu. “Aku akan memanjakan Hyung sampai kamu besar lagi.”
“Sangat bersemangat?” Pertanyaan itu retoris dan pihak di seberang telepon pun juga tidak menjawab dan berbicara tentang betapa kehadirannya disambut. “Aku akan datang ke rumahmu segera setelah manajerku kembali.”
“Oke, hati-hati di jalan, Hyung.”
Padahal yang berubah menjadi anak kecil adalah Till, tetapi pihak lain yang justru menunjukkan sifat kekanak-kanakan. Percakapan tersebut diselesaikan untuk saat ini. Manajernya segera kembali dan membawanya pergi tanpa terlihat oleh orang lain. Di sepanjang perjalanan pun, dia juga masih bertukar pesan beberapa kali dengan Ivan.
Sudah malam begitu Till sampai ke rumah tempat Ivan tinggal, tetapi pria yang lebih muda itu menyambutnya dengan senyum cerah dan merentangkan tangan untuk memeluknya. Till membenamkan diri dalam pelukan hangat itu.
“Till-hyung yang menjadi kecil benar-benar manis. Kok bisa selucu ini?!” Bukan hanya dipeluk, sekarang tubuh kecil Till sudah digendong dalam pelukan Ivan sehingga dia menempel seperti koala. “Terima kasih, Manajer-nim, aku dan Hyung masuk dulu. Berhati-hatilah di jalan!”
Begitulah Ivan menyudahi interaksinya dengan orang lain dan fokus terhadap Till. Pintu sudah ditutup, jadi praktis hanya mereka berdua. Sekali lagi, Ivan mengusak pipinya pada puncak kepala Till. Sedikit geli, tetapi itu nyaman.
“Ivan, turunkan aku dulu.”
“Tidak. Kenapa harus?” bantahnya dengan wajah tanpa dosa sambil menyeringai. “Hyung, kamu ingin makan malam dulu atau mandi?”
“Ivan ….”
“Aku akan memanjakanmu semalaman.”
“Ivan.” Till memanggil namanya lagi, membuat pria yang lebih muda itu diam dan merengut. Till menghela napas. Dia sudah terlalu hafal dengan tabiatnya sehingga sudah terbiasa. “Tidak perlu merajuk. Bukannya aku benar-benar melarangmu.”
“Tahu. Kalau Till-hyung tidak mengizinkan, kamu tidak akan menelepon sejak awal,” katanya dengan gusar. Dia menurunkan Till dan berlutut agar perbedaan tinggi mata mereka tidak terlalu jauh. Namun, kepala Ivan menunduk. “Maafkan aku. Aku pasti membuatmu kesal.”
“Tidak sama sekali.”
“... Hyung-ku berubah menjadi anak kecil dan aku harus memanjakanmu sampai kembali seperti semula, kan?”
Tubuh fisiknya adalah anak-anak saat ini, jadi Ivan jelas sangat besar baginya. Akan tetapi, di mata Till, Ivan adalah orang yang lebih muda dan berhati lembut. Jadi dia berkata dengan hati-hati. “Ini baru kedua kalinya terjadi di depanmu dan baru sekali ini aku memintamu. Aku khawatir kamu keberatan.”
Tangannya terulur dan dia menepuk puncak kepala Ivan. Salon sudah mengubah model rambut anak itu menjadi bergelombang, lembut dan empuk saat berada di tangannya. Till awalnya hanya ingin menghibur Ivan, tetapi sensasi rambut hitam yang lembut dan empuk membuatnya ketagihan dan secara tidak sadar dia terus mengusapnya.
“ … -ng.”
“Till-hyung.” Wajah Ivan sudah terangkat, memperlihatkan rona merah yang menyebar sampai ke telinganya. Barulah suaranya terdengar oleh Till.”
“Oh, maaf. Tidak sengaja.” Till menarik tangannya kembali. Dia merasa agak puas dengan ekspresi Ivan yang sekarang. Untuk menutupi itu, dia berdeham sedikit. “Maksudku tadi, ini pertama kali aku meminta bantuanmu untuk kondisi tubuhku, jadi aku khawatir ….”
“Till-hyung tidak perlu merasa khawatir. Aku tidak keberatan sama sekali.” Rona merah di wajahnya belum hilang, tetapi senyumnya yang khas tergurat kembali. “Daripada itu, aku senang bisa diandalkan olehmu.”
Sungguh kekhawatiran yang sia-sia. Di antara mereka berdua, mungkin Ivan yang justru lebih menantikan momen ini. Till berubah menjadi anak kecil ketika dia terlalu stres. Untuk mengembalikan kondisi tubuhnya seperti semula, dia harus dimanjakan orang lain. Meskipun begitu, dia belum pernah dimanjakan sejak dia memiliki kondisi ini sehingga segalanya menjadi sedikit canggung.
“Till-hyung, apa kamu ingin makan malam? Atau mandi?” Ivan kembali menanyakan pertanyaan sebelumnya. “Bolehkah aku menggendongmu?”
“Oke, manjakan aku sekarang.” Tawa terlepas dari bibirnya dan dia memeluk leher Ivan agar memudahkan pria itu membawanya. “Ketika aku sudah kembali lagi, giliran aku yang memanjakanmu.”
[Actor!AU] Till × Ivan
Alien Stage Fanfiction
inspired by 私の夫はストレスが溜まるとショタ化する Manga
#alien stage#alnst fanfiction#alien stage fanfic#fanfiction#alnst#tillivan#writing#oneshot#writers on tumblr
1 note
·
View note
Text
Revolusi Finansial: Memahami Dasar-dasar Cryptocurrency
Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan munculnya revolusi finansial yang disebabkan oleh perkembangan teknologi blockchain dan cryptocurrency. Cryptocurrency, bentuk mata uang digital yang menggunakan kriptografi untuk keamanan transaksi, telah mengubah lanskap keuangan global secara mendasar. Artikel ini akan membahas dasar-dasar cryptocurrency dan bagaimana fenomena ini telah merevolusi sistem keuangan.
1. Apa itu Cryptocurrency?
Cryptocurrency adalah bentuk mata uang digital yang menggunakan teknologi kriptografi untuk mengamankan transaksi, mengontrol penciptaan unit baru, dan memverifikasi transfer aset. Bitcoin, yang diciptakan pada tahun 2009 oleh seseorang atau kelompok dengan nama samaran Satoshi Nakamoto, adalah cryptocurrency pertama dan masih menjadi yang paling terkenal.
2. Dasar-dasar Teknologi Blockchain
Teknologi blockchain adalah dasar dari semua cryptocurrency. Ini adalah ledger terdesentralisasi yang mencatat semua transaksi di seluruh jaringan. Informasi ini diorganisir dalam blok dan dihubungkan satu sama lain, menciptakan rantai blok (blockchain). Keamanan dan transparansi blockchain memungkinkan transaksi dilakukan tanpa perlu intermediasi pihak ketiga seperti bank.
3. Proses Pertambangan Cryptocurrency
Cryptocurrency menggunakan proses yang disebut pertambangan (mining) untuk memverifikasi transaksi dan menambahkannya ke blockchain. Para penambang menggunakan kekuatan komputasi untuk menyelesaikan masalah matematika kompleks, dan ketika masalah ini dipecahkan, blok baru ditambahkan ke rantai blok. Sebagai imbalannya, penambang diberi hadiah dalam bentuk cryptocurrency.
4. Pemegang Kunci Pribadi (Private Keys) dan Dompet Digital
Pemegang cryptocurrency memiliki kunci pribadi yang bersifat rahasia dan memungkinkan mereka mengakses aset digital mereka. Dompet digital menyimpan kunci pribadi ini, dan ada berbagai jenis dompet, termasuk dompet perangkat keras fisik dan dompet perangkat lunak online.
5. Volatilitas dan Keamanan
Meskipun cryptocurrency menawarkan keuntungan seperti keamanan dan transparansi, mereka juga memiliki tingkat volatilitas yang tinggi. Harga cryptocurrency dapat berfluktuasi secara signifikan dalam waktu singkat, menciptakan peluang dan risiko bagi para investor.
6. Adopsi Cryptocurrency di Dunia Nyata
Beberapa negara dan perusahaan telah mulai mengadopsi cryptocurrency. Beberapa menerima pembayaran dalam bentuk cryptocurrency, sementara yang lain mengintegrasikan teknologi blockchain untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Cryptocurrency telah menjadi subjek yang sangat penting dalam percakapan keuangan global. Dengan dasar-dasar teknologi blockchain dan keunikan mata uang digital, revolusi finansial ini terus berkembang. Meskipun masih ada tantangan dan pertanyaan tentang masa depannya, satu hal yang pasti adalah bahwa cryptocurrency telah mengubah cara kita memandang dan terlibat dalam sistem keuangan modern.
5 notes
·
View notes
Text
Lakon Episodik Untuk Memaafkan Seseorang
I - Identitas Kesepian
Apakah ini yang kau namakan kesepian? Aku mengulang-ulang pertanyaan yang tidak pernah tamat. Setiap orang memiliki perang yang tak pernah mereka menangkan. Barangkali, mungkin karena itulah, aku merasa sepi. Aku menjadi terobsesi pada kesendirian. Namun semuanya jungkir-balik tak seimbang. Aku mematahkan hatiku sendiri dan meyakini bahwa bahagia adalah pencarian tersembunyi di babak akhir. Keliru. Aku menjelma sebagaimana ia yang membenci masa lalunya tetapi menceritakannya sebagai perayaan terbaiknya.
Apakah ini yang kau namakan kesepian? Aku mengulang-ulang pertanyaan yang tidak pernah tamat. Setiap orang memesan citra diri tiap pekan dan mengenakannya. Sebuah usaha memenuhi lemari dengan koleksi baju yang tak pernah berhasil. Cukup tebal untuk dipakai keluar tetapi terlalu tipis untuk tidur di bawah pelukan tepuk tangan. Setiap orang tertipu oleh kesetiaan yang diciptakan untuk menipu diri sediri. Barangkali, mungkin karena itulah, aku merasa sepi. Aku menjadi terobsesi pada kenangan yang tak kunjung habis kutenggak. Aku tenggelam dari permukaan. Kehidupan bagiku hanyalah kedangkalan-kedangkalan yang tersisa dan digandakan sebagai bagian dari 'rahasia'. Aku menipu orang-orang dengan baju pesanan tetapi tak pernah berhasil menipu diriku sendiri.
II - Sebelum Kau Pergi Bersamanya
Jika aku belum sanggup mencintaimu kembali, jangan meminta penjelasan pada sajak yang kutulis. Kau tak perlu mengingat bagaimana aku menunda begitu banyak kesimpulan dan berharap resah dalam kepalaku hanyalah fiksi belaka. Kau tak perlu mengingat bagaimana aku membuat celah luka-luka menjadi kembang-kempis sesukaku. Akan selalu ada tangan yang sanggup menghapus kata-kata sebelum ia berubah menjadi peluru di kepalamu. Jadi kau tak perlu susah payah mengingatnya.
Jika aku belum sanggup mencintaimu kembali, jangan meminta penjelasan pada sajak yang kutulis. Kau tak perlu berkenalan dengan penyesalan karena mengulang kesalahan pada orang yang sama. Barangkali, aku juga memberi kesempatan pada diriku terluka berkali-kali. Kau tak perlu berkenalan dengan kenangan buruk. Aku akan mengubahnya menjadi senjata dan gagangnya. Kelak, aku akan sanggup membidik diriku sendiri di masa lalu. Jika kau dengar ledaknya, adakah kau siapkan bait untuk menutup sajak ini?
III - Selebrasi Perpisahan
Setelah ini, jangan mengusap punggungku dengan ajaran-ajaran ketegaran. Biarkan aku berpura-pura mampu menanggung semua yang tersisa. Berhentilah mencari luka yang kubiarkan betah menyemai di punggungku. Aku tak ingin kau mencarinya dan mencoba menyembuhkannya. Biarkan aku mengingat cinta sebagai silogisme dari kesepian yang kau serahkan kepada orang yang masih mencintaimu.
Kau tak perlu merasa bersalah sebab aku belum tentu benar. Biarkan malam menyamarkan penjelasan-penjelasan yang tak perlu lagi kita karang. Aku ingin menumbuhkan mawar dan mengubah punggungku menjadi taman. Durinya yang pendendam tetap mencintaimu, meski kita bertanya-tanya di akhir pertemuan:
Apa yang ribut pada kalang kabut dan kelak akan ditenangkan palang degup?
IV - Memaafkan Seseorang
Kau membuatku meninggalkan segala yang kucintai dan berusaha aku benci. Kau membantuku takut memiliki dan enggan dimiliki. Ketika harus pergi, aku baru tahu, rumah adalah aku sendiri. Tak ada tempat dalam tujuan, seperti habisnya aku dalam kau.
Percakapan kini tinggal dering jam pukul lima di tubuh kekasihmu setiap hari Minggu. Kenangan mulai meninggalkan tempat tidur. Namun bagiku, "kenangan adalah bahasa asing yang diterjemahkan seorang martir melalui asisten Google". Aku ingin belajar mencintai kesedihan dengan melibatkan air mata. Melibatkan seluruh kesendirian yang membenci dirinya melalui diriku.
Melakukan hidup setelah kau membuatku menemukanmu dalam kehilangan menyadarkanku bahwa: ada ruang-ruang di dalam aku yang menciptakan batas-batas tanpa masa lalu. Di sana, kau seorang diri, hanya kau sendiri. Di hadapanmu, aku ingin menyesali berkali-kali.
Aku dan lelaki itu kini berhadap-hadapan. Tak ada yang berbicara tetapi keduanya seolah paham. Siapa yang harus pergi dari mengapa dan apa yang hilang dari bagaimana. Keduanya berbalik dan menyemai luka masing-masing tanpa aba-aba:
siapa yang sangka jika memaafkan seseorang butuh rasa asing yang harus dipaksa mengerti dan menutup buku yang kehilangan halaman-halaman terbaiknya? entahlah.
Endnote: What is broken grows, what is lost changes. Aku menulis draf puisi ini setelah membaca buku Struktur Cinta yang Pudar dan mengulang-ulang lagu About You selama 2 jam lebih sambil menulis. Kini, beberapa kuubah dan kusesuaikan. Rasanya agak lain. Mungkin karena aku telah berjarak dan tak lagi mengenangnya sebagai sebuah kenangan buruk. Jika ditanya kenapa kutulis ulang dan kurilis? Jawabannya karena aku sedang mengubah diriku menjadi seorang lain yang saat ini sedang gagal memaafkan seseorang. Mungkin juga, ia sebenarnya gagal memaafkan dirinya sendiri. Seseorang yang kembali berulang-ulang ke tempat yang sama. Seseorang yang tiap minggu memesan citra diri berulang kali dan masih suka hanyut ke sana-ke sini. Aku menerka-nerka: bagaimana cinta tak bisa ia lupakan? Meski begitu aku kasihan dan tak ingin ia terjebak. Aku ingin ia terbang bebas dan percaya bahwa hanya akan ada hal-hal baik setelah ini yang mengitarinya.
2 notes
·
View notes
Text
Kata Tere-Liye daun yang jatuh tidak pernah menyalahkan angin. Hanya mungkin, bagi daun kenyataan bahwa dia akan jatuh tidak bisa lagi di pungkiri, kenyataan bahwa adanya daun bukan untuk selamanya juga sudah bukan lagi rahasia diantara para daun, jika saja mereka bercakap-cakap atau hanya kita yang tidak mendengar, mungkin saat ini mereka sedang mempersiapkan akan jatuh seperti apa, mereka sedang tertawa apakah setelah jatuh angin membawa mereka lebih jauh, atau hanya akan terinjak-injak apapun yang melintas.
Apapun itu percakapan tentang jatuhnya mereka bukanlah hal yang mengerikan, justru hanya sebuah candaan, karena bahkan jika mereka tidak sempat jatuh ulat-ulat pemakan daun akan menggerogoti mereka dengan tenang. Dan anehnya lagi, mungkin, aku hanya bisa membayangkan, saat salah satu diantara mereka ada yang jatuh karena terpaan angin yang membuat seluruh pohon melambai-lambai, keadaan terlihat begitu hening dan sunyi, padahal angin membuat para daun saling bertabrakan dan membuat bunyi yang menggesek pelan. Kenapa semua begitu sunyi, padahal hal ini adalah lelucon sebelum ada yang jatuh, padahal hal ini adalah kenyataan yang bahkan mereka sudah sadar akan mengalami. Saat keadaan kembali tenang tanpa angin, yang tersisa hanya lambaian daun jatuh yang terbawa sisa angin menjauh, seolah mengatakan semua akan baik-baik saja, semua memang sudah pada tempat dan waktu yang sesungguhnya, tidak ada yang salah atau pun benar, tidak ada yang terlambat ataupun terlalu cepat, tanpa disadari tenangnya daun tanpa angin adalah gemuruhnya pohon itu akan kehilangan, karena bagaimanapun mereka serupa, mereka sama, mereka ada pada dasar yang sama, pada penopang yang tak lain saat itu sedang mengikat mereka semua didahan secara
bersamaan, seolah memberi mereka ketakutan bahwa tak selamanya dahan itu mampu memegangi mereka erat, mereka akan jatuh pula, dan seperti yang dikatakan Tere-Liye, para daun tidak pernah menyalahkan angin, karena memang benar adanya mereka hanya akan jatuh,.
Dari hal yang tadinya obrolan lelucon amatiran, kemudian sekarang menjadi hal tabu yang membuat suasana menjadi bisu, entah kenapa angin tak jua datang, rasanya jika ada sekali lagi tiupan angin kearah pohon itu, dahan rantingnya tidak akan mampu untuk mencakup seluruh daun itu, akhirnya mereka hanya bisa tertawa kecil, awalnya hanya satu daun, kemudian bersambut kedaun-daun yang lain, apa hal yang membuat mereka tertawa, seandainya ada yang bisa mendengar atau seandainya mereka memang bercakap, kemungkinan yang akan didengar adalah seruan selamat. Sama hal seperti ketakutan akan disuntik jarum suntik, awalnya semua akan merasa takut, dan setelah suntikan itu terlewat, yang tertinggal hanya cerita, entah kemana perginya sifat pengecut yang awalnya datang memberi ketakutan, setelah terlewat yang tersisa hanya kesadaran bahwa hal itu pernah terjadi. Tidak ada yang bisa didengar dari lambaian daun, yang mereka tau mereka hanya belum tau seperti apa rasanya, untuk itulah alasan setiap hening dan diamnya mereka melihat salah satu dari mereka jatuh untuk tak kembali, mereka hanya benar-benar tidak tau dan tidak mengerti. Yang pasti mereka tidak bisa menyalahkan angin, sejauh yang mereka bisa lihat, angin hanya membantu daun mencapai tempat yang lebih jauh, lebih jauh dan lebih jauh lagi, untuk melihat sesuatu yang tidak akan mereka lihat jika tetap bergantung dan bersikeras tidak ingin terlepas dari ranting. Kenyataan bahwa dunia yang mereka tempati dipohon itu begitu kecil, tidak sebanding dengan luasnya jagat yang akan mereka lihat dengan mengorbankan genggaman itu. Seperti yang kita tau, Daun tidak akan menyalahkan angin.
itthreescript.blogspot.com
6 notes
·
View notes
Text
Sebuah Tulisan Lama yang Ketika Aku Baca Hari Ini, Aku Bisa Tertawa
🔐Bagian Dua
⏳21 Juni 2021
Waktu sepuluh tahun ternyata tidak cukup untuk membuatku bisa memahami perasaan diri sendiri. Pada orang yang sama, pada senyum yang sama, sikap canggung itu rasanya masih juga sama.
Perasaan aneh yang sebenarnya sudah selesai lama, sampai akhirnya sapaanmu yang sederhana mengembalikan semuanya. Sebenarnya, urusan ini akan jauh lebih mudah kalau saja tidak ada percakapan soal suara katak sehabis hujan, dan Mas-mas pengirim paket, juga topik remeh lain yang selalu saja berhasil membuat sudut bibirku tertarik ke atas.
Ini kali terakhirnya, tidak ada pertanyaan apa-apa lagi soal perasaan hari ini ataupun sepuluh tahun lalu. Suatu hari di pertengahan tahun itu, sesekali mungkin membawaku kembali mengingat bagaimana caramu merapikan piring makan siang yang masih menyisakan sambal, atau kalimatmu yang menjelaskan soal ombak di pantai sisa hari itu. Tapi, saat ini aku sudah lebih tahu bahwa ada hal-hal yang sebaiknya hanya diingat sebagai sesuatu yang pernah, bukan untuk membebani langkah.
Sama seperti perasaan sepuluh tahun lalu yang belum bisa aku mengerti ketika itu, aku memutuskan untuk tetap membiarkan perasaan yang hadir kembali sebagai sesuatu yang juga tidak aku mengerti. Membiarkannya tidak memiliki tempat, lalu lenyap.
Tidak lagi ada pertanyaan perihal perasaan. Tidak lagi ada rahasia kecil yang aku simpan, sebab aku tidak lagi ingin membiarkannya tetap tersimpan.
Jaga diri, terima kasih banyak untuk segala teka-tekinya.
1 note
·
View note
Text
Hidup ini seluruhnya adalah tentang perjalanan. Perjalanan menemukan. Pun perjalanan menuju kematian. Setiap kita punya lintasan sendiri-sendiri. Maka tetaplah mengorbit pada lintasan yang ditetapkan. Sebab melawan keteraturan hanya berimbas kerusakan.
Tetaplah berada di lintasan mu. Aku tak khawatir sebab ada DIA yang memberimu penjagaan paling sempurna. Tanganku lemah tak punya daya. Maka hanya mampu menengadah sambil merapal nama paling rahasia. Siapapun orangnya, semoga sama-sama terjaga dalam taat yang paripurna.
Kelak ketika akhirnya langkah kita beririsan. Jangan ragu untuk menyapa. Langkah pertama berupa percakapan sederhana, barangkali jadi awal untuk perjalanan yang panjang. Aku tidak butuh orang yang luar biasa, di hadapanku kamu boleh jadi biasa-biasa saja. Kamu boleh jadi hujan yang kadang menenangkan dan sesekali gemuruhnya mengkhawatirkan.
Kalau nanti kita sepakat untuk menempuh jalan yang sama. Janji ya untuk tidak menyerah. Dalam diriku ada badai yang bisa mengamuk kapan saja, jika kekacauan itu tiba tolong jangan pergi ya. Mari selesaikan perjalanan ini hingga tuntas. Mari saling meluaskan penerimaan dengan hati yang ikhlas.
#puanberaksara #jejaringbiru #tadikamesra #28haribersajak #perjalanan
3 notes
·
View notes
Text
Ritual Kopi Pagi : Lebih dari Sekadar Kafein
Bagi banyak orang, pagi tanpa kopi terasa hambar, seperti cerita tanpa kejutan. Namun, kopi pagi bukan hanya soal mengusir kantuk. Ini adalah momen refleksi, ritual kecil yang memberikan semangat baru. Dalam setiap cangkir, ada cerita unik, seperti elemen tak terduga dalam scatter hitam pragmatic yang memberikan pengalaman penuh rasa.
1. Aroma yang Membuka Hari
Aroma kopi segar adalah bahasa universal pagi. Sebelum menyeruputnya, Anda sudah merasakan energi yang merasuk hanya dari wanginya. Setiap jenis kopi—baik robusta dengan pahitnya yang kuat atau arabika dengan sentuhan asamnya—membawa karakter sendiri, seperti kepribadian yang membuat setiap pagi berbeda.
2. Seni Membuat Kopi di Rumah
Membuat kopi di rumah adalah seni tersendiri. Dari teknik pour-over hingga seduhan espresso klasik, proses ini menawarkan pengalaman yang intim. Ada kepuasan ketika tetes demi tetes kopi mengisi cangkir, menciptakan rasa yang sempurna. Seperti menemukan "scatter hitam pragmatic", momen ini terasa kecil namun begitu memuaskan.
3. Filosofi di Balik Setiap Seruputan
Bagi sebagian orang, kopi adalah refleksi hidup. Setiap rasa—pahit, manis, asam—mewakili perjalanan emosi yang kita hadapi setiap hari. Saat Anda menyesap kopi, ada pengingat untuk menikmati perjalanan itu, bukan hanya tujuannya. Kopi mengajarkan kita untuk berhenti sejenak dan menghargai momen kecil.
4. Kopi dan Percakapan yang Bermakna
Tak jarang, kopi menjadi alasan untuk berbincang. Meja kopi adalah tempat di mana ide-ide besar lahir, kenangan indah tercipta, dan rahasia berbagi. Sama seperti "scatter hitam pragmatic", percakapan ini sering kali membawa kejutan yang memperkaya hidup.
Kesimpulan
Kopi pagi adalah lebih dari sekadar rutinitas; ia adalah pengalaman, perjalanan rasa, dan momen refleksi setelah tubuh beristirahat dan akan kembali melakukan aktivitas. Dalam setiap tetesnya, ada semangat dan cerita yang menghidupkan hari. Seperti "scatter hitam pragmatic", ritual ini mengingatkan kita bahwa keajaiban sering kali hadir dalam hal-hal sederhana.
0 notes
Text
rgb1688us - Nonton Film Gratis Bloodhounds Episode 3 Sinopsis
Episode 3 Bloodhounds dimulai dengan misi baru yang tampaknya sederhana, tetapi berubah menjadi kekacauan yang penuh emosi dan aksi mendebarkan. Hyeon-ju memberikan tugas kepada Geon-woo dan Woo-jin untuk memata-matai Yang Jae-myeong, seorang tunawisma yang mencurigakan. Hyeon-ju yakin Jae-myeong bukan hanya sekadar tunawisma, melainkan dalang di balik skema licik mencuri identitas KTP tunawisma untuk mengambil pinjaman dari Pak Choi tanpa niat membayar.
Namun, situasi berubah menjadi gelap ketika salah satu tunawisma yang menolak memberikan KTP-nya justru menjadi korban penganiayaan brutal oleh Jae-myeong dan dua rekannya. Darah yang bercucuran dan tubuh yang sekarat mengguncang hati Geon-woo. Meskipun Woo-jin mencoba mencegahnya, Geon-woo tak bisa tinggal diam. Dia menyerang Jae-myeong dan teman-temannya, tetapi tindakannya ini justru membuat penyamaran mereka gagal total.
Ketika Geon-woo melaporkan kejadian itu kepada Hyeon-ju, dia mendapat reaksi keras. Hyeon-ju, yang menilai mereka tidak profesional, memutuskan untuk memecat keduanya. Upaya Woo-jin untuk membujuk Hyeon-ju melalui telepon pun tak membuahkan hasil. Bahkan ketika mereka mendatangi toko buku milik Pak Choi untuk meminta maaf dan Geon-woo berlutut demi mempertahankan pekerjaannya, Hyeon-ju tetap tidak bergeming.
Dalam percakapan emosional itu, Geon-woo dengan tegas berkata bahwa jika dia membiarkan tunawisma itu mati, maka dia sama saja dengan preman kejam yang dia benci. Mereka meninggalkan toko buku dengan hati hancur. Namun, di balik layar, Hyeon-ju yang melihat rekaman CCTV percakapan mereka merasa tersentuh oleh ketulusan Geon-woo. Pada akhirnya, dia mengirimkan pesan yang mengubah segalanya: mereka boleh kembali bekerja esok hari.
Sementara itu, Jae-myeong menghadapi kemarahan dari bosnya karena gagal menjaga rahasia dan menghadapi serangan dari Geon-woo. Bosnya mulai mencurigai hubungan antara Jae-myeong, serangan tersebut, dan hutangnya kepada Pak Choi. Dalam penyelidikan lebih lanjut, mereka menemukan bahwa tempat Jae-myeong meminjam uang hanyalah sebuah toko buku. Tetapi ketika mereka mencoba membobolnya, rolling door yang kokoh membuat mereka yakin bahwa toko buku itu hanyalah penyamaran untuk brankas besar milik Pak Choi.
Episode ini juga memperlihatkan sisi manusiawi dan masa lalu para karakter. Di momen santai, Geon-woo, Woo-jin, dan Hyeon-ju berbagi cerita hidup mereka. Hyeon-ju mengungkapkan bahwa dia adalah anak panti asuhan yang ditinggalkan oleh keadaan. Ayahnya bunuh diri karena terlilit hutang, meninggalkan luka mendalam yang membentuk siapa dirinya sekarang. Di panti asuhan milik Pak Choi, dia belajar bertahan hidup, termasuk seni bela diri yang kini menjadi kekuatannya.
Episode 3 mengaduk emosi penonton dengan cerita yang penuh konflik, pengorbanan, dan rasa kemanusiaan. Di tengah aksi yang mendebarkan, kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap tindakan, sekecil apa pun, bisa mengubah arah hidup seseorang.
0 notes
Text
Rahasia Bahasa Tersembunyi: Seni Berkomunikasi Efektif untuk Kesuksesan
Dalam dunia yang terus bergerak cepat, kemampuan berkomunikasi secara efektif menjadi aset yang tak ternilai. Tidak hanya sekadar berbicara atau mendengarkan, komunikasi yang sukses adalah seni yang membutuhkan strategi. Artikel ini akan membahas tiga aspek utama dari komunikasi yang sukses: bagaimana berbicara dengan dampak, mendengarkan untuk memahami, dan membangun koneksi yang bermakna.
5 Cara Berbicara dengan Dampak
1. Start Strong
Memulai percakapan dengan cara yang kuat adalah kunci untuk menarik perhatian. Sebuah pertanyaan tajam atau pesan yang jelas bisa menjadi pengait sempurna untuk memfokuskan audiens sejak awal.
2. Adjust Your Tone
Sesuaikan nada bicara Anda dengan energi audiens. Apakah Anda perlu bersikap antusias, tenang, atau empatik, nada yang tepat bisa menciptakan suasana yang lebih mendukung.
3. Structure for Clarity
Gunakan “Rule of 3” atau Aturan 3 untuk mengorganisasi ide-ide Anda menjadi poin-poin sederhana yang mudah diingat. Teknik ini membantu audiens memahami pesan Anda dengan cepat.
4. Control Your Pace
Berbicaralah seolah-olah Anda sedang mendayung perahu. Tidak terlalu cepat hingga membingungkan, tapi juga tidak terlalu lambat hingga membosankan. Jangan lupa beri jeda alami untuk menekankan poin penting.
5. End with Action
Selalu tutup percakapan dengan ajakan bertindak atau ringkasan yang kuat. Langkah ini memastikan pesan Anda meninggalkan kesan yang mendalam.
4 Cara Mendengarkan untuk Memahami
1. Mirror, Don’t Mimic
Ulangi poin penting untuk mengonfirmasi pemahaman Anda tanpa hanya sekadar menirukan. Teknik ini menunjukkan bahwa Anda benar-benar memahami sudut pandang lawan bicara.
2. Ask, Then Pause
Gunakan pertanyaan terbuka dan berikan ruang bagi lawan bicara untuk berpikir. Kesempatan untuk menjawab dengan tenang dapat menghasilkan wawasan yang lebih mendalam.
3. Notice the Unsaid
Perhatikan bahasa tubuh dan nada suara untuk menangkap kekhawatiran yang tidak terucapkan. Komunikasi non-verbal seringkali mengungkap lebih banyak daripada kata-kata.
4. Park Distractions
Jauhkan perangkat elektronik dan fokuskan perhatian sepenuhnya pada percakapan. Ini menunjukkan penghormatan kepada lawan bicara Anda.
3 Cara Membangun Koneksi yang Bermakna
1. Use Names Like Magic
Menyebut nama seseorang dalam percakapan adalah cara ampuh untuk membuat mereka merasa dihargai. Nama adalah salah satu kata paling penting yang dikenali oleh seseorang.
2. Find Common Ground
Temukan kesamaan dalam minat atau pengalaman untuk membangun hubungan yang lebih erat. Kesamaan menciptakan rasa nyaman dan keterhubungan.
3. Offer Genuine Praise
Berikan pujian yang spesifik dan tulus. Hindari sanjungan kosong; fokus pada kekuatan nyata yang dimiliki seseorang.
Mengapa Ini Penting?
Komunikasi adalah jantung dari hubungan manusia, baik itu dalam konteks profesional maupun pribadi. Memahami dan menerapkan strategi ini dapat meningkatkan kualitas interaksi Anda secara signifikan. Dengan berbicara dengan dampak, mendengarkan secara aktif, dan membangun koneksi bermakna, Anda akan memancarkan kepercayaan diri dan empati yang menjadi landasan kesuksesan.
0 notes
Text
Cara Riku NCT WISH memberikan fanservice menjadi viral. Karena statusnya sebagai rookie, kemampuan Riku menjadikannya semakin banyak diperbincangkan oleh netizen.
Riku NCT WISH menjadi viral gara-gara caranya memberikan fanservice. Dengan status Riku sebagai idol rookie, interaksinya dengan fans memicu perdebatan di kalangan netizen.
Pada Senin (19/8/2024), beredar rekaman suara dari interaksi fans dengan Riku di media sosial X (dulunya Twitter) dan forum online. Banyak orang membicarakan bagaimana Riku memberikan fanservice seolah dirinya mendukung hubungan parasosial antara idol dan penggemar.
Berikut percakapan Riku dan seorang fans yang sudah ditonton lebih dari 3,9 juta kali di X:
Fan: Oppa punya banyak pacar, bolehkah aku menjadi dongsaengmu daripada pacarmu?
Riku: Kalau begitu bagaimana kalau... melakukannya... Secara rahasia
Fan: Hah?
Riku: Maukah kau menjadi pacarku secara rahasia? Haha.
Fan: Hah?
Riku: Maukah kau menjadi pacarku yang sebenarnya secara rahasia?
Fan: Pacarmu yang sebenarnya?
Riku: Ya.
Fan: Secara rahasia?
Riku: Ya.
Fan: Tapi kau sudah punya banyak.
Riku: Tidak, tidak, aku tidak punya pacar yang sebenarnya.
Fan: Tidak ada? Benarkah? Baiklah kalau begitu...
Riku: Kalau begitu, bisakah kau tuliskan nomor teleponmu?
Fan: Kau meminta nomor teleponku?
Segera setelah momen fanservice Riku viral, idol kelahiran 2003 itu menjadi perbincangan. Karenanya, pendapat netizen terbelah menjadi dua yakni sebagian menganggap Riku berlebihan dan yang lain memukji kerja kerasnya.
"Dia masih rookie, kan? Lucu sekali," kata salah satu netizen. "Semua orang melakukan itu wkwkwk dia hanya lebih lucu dan lebih unik," sahut netizen lain. "Lucu karena dia masih rookie jadi hal-hal seperti itu tidak terkendali bagi mereka wkwkwk. Senang melihat dia bekerja keras," imbuh yang lain.
"Lucu sekali dan dia bekerja keras... Tidak apa-apa karena dia rookie," komentar seorang netizen. "Lucu melihat dia bekerja keras, tapi aku khawatir karena orang-orang tergila-gila pada hubungan semu," sambung netizen yang lain. "Maaf tapi aku hampir bergabung dengan fandom... Ini surganya hubungan semu... sangat bagus," ujar lainnya.
Sementara itu, Riku debut dengan NCT WISH setelah lolos dalam acara survival "NCT Universe : LASTART". Mereka memulai kariernya dengan merilis "WISH" pada Februari 2024 lalu.
0 notes
Text
Kamu, kamu adalah surga yang ada dalam hidupku, dalam kenyataanku.
Dari Mata, Kita Turun ke Hati.
Jadi, ada cinta di mana-mana; itu, Saddam juga tahu. Termasuk di dalam tingkah aneh yang diperlihatkan Malik saban harinya, atau secangkir teh herbal yang disiapkan anak itu setiap paginya, atau payung-payung berwarna yang senantiasa menggelayuti lengan sebelum dia pergi bekerja, atau—di atas dua alis tebal yang kalau dilihat-lihat kadang-kadang tampak seperti kumpulan ulat bulu berwarna hitam kelam yang merayap menemani manik-manik mata Malik yang seperti hutan pinus sebelum matahari sempat berenang ke permukaan.
“Apa, ya,” Saddam membuka percakapan pada suatu pagi yang damai. Malik masih terlelap seperti bayi besar kurang tidur di bawah selimut yang Saddam naikkan sampai ke dagu karena takut anak itu masuk angin atau apa, lah. Ibu jarinya tergerak—lamat, membelai bulu-bulu alis halus yang membingkai bola-bola mata paling cantik sedunia yang pernah Saddam selami setelah bertahun-tahun berkalang pada harapan yang usianya hanya sejengkal saja.
Tidak ada yang mendengar memang, dan Saddam menghendaki demikian. Ini ritual pagi yang dia rahasiakan hanya dengan Tuhan dan bantal-bantalnya yang kumal dan perlu dijemur dan gelas-gelas bekas mereka meminum teh manis hangat bertemankan konversasi konyol perihal hari panjang yang melelahkan dan kain linen kusut tempat mereka bergumul berbagi kecup-kecup ribut dan berisik dan pot kaktus peliharaan yang setengah hidup di ambang jendela; saksi bisu yang memergoki hobi baru Saddam setiap pagi. Jauh, jauh sebelum Malik mengumpulkan nyawa dan membuka kelopak matanya dan memulai hari untuk mengisi rongga-rongga dadanya dengan niat hidup yang baru.
“Terima kasih, ya.”
Singkat. Padat. Tidak dimaksudkan lain daripada ungkapan sebetulnya. Bahwa Saddam memang selalu berterimakasih karena Malik tidak pergi menghilang bersamaan dengan malam ketika pagi menjelang dan dia membuka mata dan dia berjumpa dengan raut wajah kekanak-kanakkan yang masih betah memejamkan mata karena jadwal tidur jelek yang berantakan dan minim niat untuk melakukan perbaikan.
Maka, satu cium dihadiahkan pada alis sebelah kanan karena itu yang paling mudah untuk dijangkau bibir tanpa perlu takut akan terbangun segera. Lama. Lama sekali. Seakan-akan dia sedang mengirimkan pesan telepati lewat sentuh kecup yang bahkan Saddam tidak tahu bakal Malik rasakan atau tidak.
Dia tidak peduli.
Rutinitas pagi ini akan menjadi rahasia kecilnya sampai semesta menghendaki yang sebaliknya. Sampai Malik berdengung-dengung karena tentu saja cahaya masuk dari sela-sela jendela dan menimpa dahinya yang lebar. Sampai anak itu bergerak menenggelamkan diri di bawah selimut atau menyundul dadanya dalam usaha untuk tidur sedikit lebih lama. Sampai keluhannya nyaring terdengar karena ini hari Minggu dan seharusnya mereka beristirahat dan bukannya terlibat dalam momen sentimental yang Saddam ciptakan dengan penuh kasih sayang. Sampai dia tertawa karena Malik di pagi hari adalah Malik yang paling dia sukai.
“Selamat pagi, Matahari.”
Semoga kita senantiasa diberkahi orang-orang yang mencium kening di pagi hari semata-mata karena mereka memang cinta.
7 Oktober 2024.
0 notes
Text
Jika mereka bertanya tentangku
jika seandainya mereka bertanya tentangku, tolong jangan ceritakan bagaimana kita berpisah. ceritakan bagaimana kita memulai ini, aku orang yang pernah kamu percaya untuk menyimpan rahasia atau bercerita tentang harimu yang menyebalkan.
beri tahu mereka tentang bagaimana kita menyelimuti dinginya udara malam dengan percakapan yang hangat.
tolong jangan ceritakan bagian buruk. jelaskan ke mereka bagian yang menyenangkan
0 notes
Text
Apa Itu Budaya
budayaIndonesia.net – Apa itu budaya? Budaya telah menjadi sebuah kata yang banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Baca selengkapnya :
0 notes
Text
btw makin kesini, anak2 baru yang kerja di tempat gw tuh semakin lucu lucu dan muda muda banget dah hiks.
gw kerja udah mau 10 taun, baru kali ini kedatengan cowo yang beneran cakep kek iya beneran cakep banget.
muka bangun tidurnya aja tuh lucuk banget woy :( (ga sengaja liat, bukan karena bobo bareng ya hey)
jadi sebelumnya gw ama dia emang belom pernah ngobrol karena emang enggak pernah ada keperluan ngobrol kan. nah terus hari ini pas emang ada keperluan kayak butuh aku komunikasiin karena emang berhubungan ama kontrak kerja.
dia turun dari atas abis tidur karena emang ngantuk banget keknya doi mah.
pas lewat depan aku, aku langsung menodongkan pertanyaan. "mas, udah sadar belom kamu?"
dengan muka bantal bangun tidurnya itu dia berdiri di depan meja kerjaku. "hah? sudah mbak, kenapa mbak?"
aku langsung menjelaskan maksud dan tujuanku manggil dia. "ini mas, ngisi surat pernyataan. mas ada keperluan apa abis ini? atau sekarang mau kemana?"
dia menjawab dengan wajah bingung dan juga setengah sadar karena dia baru bangun. "saya mau ke bandara mbak, mau pick up barang. surat pernyataan apa ya mbak? emangnya saya ada buat kesalahan kah mbak?" (komuknya lucu banget brok) :"
aku ketawa gemes banget oyyyyyy wakowkaokwoakwok hiks dia polos dan juga kritis disaat bersamaan. "hahaha engga buat kesalahan mas, ini cuma surat pernyataan karena kamu kan udah kerja mau sebulan, dan ntar mau dibuatin absen finger, nah sebelum dibuatin emang harus tulis surat pernyataan dulu, semua pekerja disini kayak gitu kok mas". "tapi yaudah kalo kamu keburu, mas pick up barang dulu aja, tapi ntar kesini ya kalo udah selesai, ntar ngisi surat pernyataannya, tapi kalo bisa ya sebelum aku pulang".
dia yang setelah mendengar penjelasan dari aku langsung bergegas bilang. "yaudah kalo gitu isi sekarang aja mbak, soalnya kalo pick up bisa sampe sore" "oh gitu mas? yaudah boleh kalo mau isi sekarang juga" kataku sambil nyodorin berkas lamaran dan juga surat pernyataan kerjanya.
sambil dia ngisi, aku dengan kebiasaanku yang sok asik ini mulai bertanya, "nama kamu siapa mas? biasanya dipanggil apa?"
dia terdiam dan sambil senyum seakan-akan berpikir bingung mau jawab apa.
"kalo dipanggil didi aja gimana?" kataku sok asik hahahaha.
terus dia menjawab "yaaah berarti sama dong kayak dede"
"lho yaa enggak, kalo dia kan dede, kalo kamu didi" kataku sambil terkekeh.
terus dia geleng2 kepala "biasanya saya dipanggil matur sih mba kalo gak maturidi aja"
"kalo maturidi kepanjangan aaaah, masa ntar manggilnya mas maturidiiiii, gitu kan kepanjangan ya?"
terus ternyata keliatan dia kepengen nanya balik gitu ke aku, kayak mau bercakap-cakap gitu denganku, sekedar menanyakan balik namaku siapa.
"kalo mbak sendiri, namanya siapa?" kata dia sambil lanjut nulis surat pernyataannya.
"lhooo mas, kamu udah mau sebulan disini belum tau ya namaku siapa? kemaren kamu wassap aku lho mas???" kutodong dengan pertanyaan yang seakan2 memaksa harusnya dia tau namaku duluan.
"memangnya kemaren kamu wassap aku kenapa mas? mau nanya apa?" kataku langsung melanjutkan pertanyaan.
"iya mbak, kemaren aku tanya wiwin katanya suruh tanya mbak mayang, jadi aku wassap tapi gajadi" dia menjelaskan maksudnya.
"iya emangnya kemaren mau nanya apa deh mas?" kataku nanya lagi.
"hemmmm ada lahhh mbakkk" kata dia.
"lhooo mau nanya tapi kok rahasia????" aku terus nodong pertanyaan biar kita ngobrol banyak wkwkwkwk.
terus dia cuma diem doang sambil senyum gitu.
wkwkwkwk harusnya gw jengkel, tapi ama dia engga, ketutup gantengnya dia hahahaha. (privilege visual)
HOAAAAA BELOM SELESAI PERCAKAPAN INTIM INI, DATENG LAH BOS MULAI NANYA-NANYA SESI WAWANCARA YANG MENGGANTIKAN AKU HUAAAAAK.
entah banyak banget pertanyaannya bos ke dia, tapi aku mencoba untuk meneruskan percakapanku dengan dia di sela sela bos ngobrol sama yang lain.
"mas kok bisa sampe kesini, siapa yang rekomendasiin deh?" katanya nanya lagi.
"hehehe panjang mbak ceritanya". jawab dia dengan nada banjar khasnya wkwk.
"ya gimana mas ceritanya, aku mau dengerrrrr". kata aku agak maksa tapi dengan nada bercanda.
"panjang mbaaa kalo mau tau wassap aja". kata dia sambil senyum.
ya allah jangan senyum anjir soalnya cakep pisan wkwkwkwkwk.
btw gw kayak langsung "hah ga nyangka kata2 itu bakalan keluar dari mulutnya anjir".
kenapa ya dia langsung bilang wassap gitu ihhh ya walaupun gw tau dia jawab kayak gitu ga pake mikir sih sebenernya.
yaudalah segitu dulu aja ya ceritanya soalnya kalo dipanjangin gw makin mengada2 dan jatohnya jadi kayak sinetron penuh harap.
ntar kalo ada cerita baru, gw ketik lagi disini, semoga ada kisah bersambungnya. hahahahaah
btw gw akan tetep manggil dia didi, soalnya lucuk.
0 notes
Text
[Percakapan pakan kelinci]
Ibu: “kaka, sini dulu sebentar. Ibu mau ngobrol”
Kaka menghampiri ibu, “ya bu, apa?”
Ibu: “ibu mau minta tolong sama kaka sama aden. “
Kaka menyimak, ibu melanjutkan
“ayah udah berangkat kerja, tapi lupa ga ngarit dulu. Jadi ga ada stok makanan kelinci di kebun. Ibu minta tolong kaka sama aden beliin pakan kelinci yg deket sd cisarua. Lewat jalan belakang aja, yg ada kolam ikan tea. Anggap aja ini misi rahasia”
Aden menimpali, “hayu mar, aku tau.”
Kaka tiba2 bertanya, “berapaan bu pakan?”
“10 ribu sekilo” jawab ibu.
Tiba2 dia menimpali,
“ga usah bu, biar kaka sama aden aja yg ngarit. Sayang uangnya. Mending di tabung”
“مَا شَاءَ الله .. بارك الله فيكم
الحَمْدُ لله seneng ibu
Makasih sayaang”
Segera mereka meluncur ke kebun.
Sukabumi, 23/04/24
0 notes
Text
Setting tempat novel ini di Osaka Jepang, jadi ada sedikit catatan kaki percakapan sederhana bahasa jepang.
Arigatou gozaimasu untuk mampir membaca sebelum tidur 🤗🙏
0 notes