#jualtriggerdevicesmurah
Explore tagged Tumblr posts
swedy19 · 2 years ago
Text
Yuk Simak Fakta Menarik Penjelasan Mengenai Penemuan Otto Schmitt Pada Tahun 1930
Trigger Schmitt ditemukan oleh Otto Schmitt pada awal 1930-an. Ini adalah sirkuit elektronik yang menambahkan histeresis ke ambang transisi input dan output menggunakan umpan balik positif. Histeresis di sini berarti memberikan dua tingkat ambang yang berbeda pada sisi naik dan turun.
Pada dasarnya Schmitt Trigger adalah multivibrator yang kuat dan keluarannya tetap dalam kedua keadaan stabil tanpa batas. Agar output berubah dari satu kondisi stabil ke kondisi lainnya, sinyal input harus berubah (atau memicu) sesuai dengan itu.
Mode operasi Schmitt Trigger bistable ini memerlukan penguat umpan balik positif (atau umpan balik regeneratif) dengan penguatan rangkaian lebih besar TRIGGER DEVICES 1015533 PHOENIX CONTACT dari satu. Oleh karena itu, Trigger Schmitt juga dikenal sebagai pembanding regeneratif.
Misalnya, jika kita memiliki sinyal input yang berisik seperti yang ditunjukkan di atas, dua nilai ambang dari rangkaian trigger Schmitt akan menentukan pulsa dengan benar. Jadi tugas utama Trigger Schmitt adalah mengubah sinyal persegi, sinus, segitiga, atau periodik yang berisik menjadi pulsa persegi bersih dengan tepi depan dan belakang yang tajam.
Trigger Schmitt dan Transistor Seperti disebutkan sebelumnya, Trigger Schmitt pada dasarnya adalah rangkaian bistable yang keadaan keluarannya dikendalikan oleh sinyal masukan. Oleh karena itu dapat digunakan sebagai rangkaian sensor level. Diagram berikut menunjukkan konstruksi sederhana dari Trigger Schmitt berbasis transistor.
Meskipun rangkaian ini lebih mirip dengan rangkaian multivibrator bistable tipikal, perbedaannya adalah tidak adanya koneksi dari kolektor Q2 ke input Q1. Emitter Q1 dan Q2 saling terhubung dan di-ground oleh RE. Ambulans juga bertindak sebagai rute reaksi.
Operasi Sirkuit Ketika VIN nol, Q1 terputus dan Q2 jenuh. Akibatnya tegangan keluaran VO menjadi RENDAH. Jika VCE(SAT) diasumsikan 0, tegangan RE diperoleh sebagai berikut:  (VCC * RE) / (RE + RC2)
Tegangan ini juga merupakan tegangan emitor dari Q1. Agar Q1 beroperasi, tegangan input VIN harus lebih besar dari jumlah tegangan emitor, dan ini adalah 0,7V, yaitu Jika VIN lebih besar dari tegangan ini, Q1 adalah arus dan Q2 terputus untuk operasi regenerasi. Akibatnya, keluaran VO menjadi TINGGI. Sekarang tegangan RE berubah ke nilai baru dan menjadi: Transistor Q1 bekerja selama tegangan input VIN lebih besar atau sama dengan: VIN = [(VCC * RE) / (RE + RC2)] + 0.7
Ketika VIN turun di bawah nilai ini, Q1 keluar dari kejenuhan dan rangkaian lainnya berfungsi sebagai fungsi regenerasi Q1 mati dan Q2 bosan. Status keluaran TINGGI dan RENDAH dari bergantung pada level tegangan masukan, yang diberikan oleh persamaan: (VCC * RE) / (RE + RC1)
Aplikasi Salah satu aplikasi paling penting dari Trigger Schmitt adalah mengubah gelombang sinus menjadi gelombang persegi. The dapat digunakan untuk menghilangkan jitter di pembanding (sebuah fenomena di mana beberapa transisi output terjadi ketika sinyal input berubah dalam kisaran ambang batas). Mereka juga dapat berfungsi sebagai sakelar ON/OFF sederhana (seperti sakelar berbasis suhu).
Kesimpulan Sebuah tutorial Trigger Schmitt sederhana. Anda akan mempelajari apa itu trigger Schmitt, sirkuit dasar menggunakan transistor, trigger Schmitt berbasis op-amp (pembalik dan non-pembalik), dan beberapa trigger Schmitt penting.
sumber : https://elektrindo.co.id/trigger-devices/1015533-phoenix-contact/
0 notes