#culun
Explore tagged Tumblr posts
chaoticdreamfart · 1 year ago
Text
Davut Güloğlu.
Sız kıymetli arkadaşlarıma armağanim. olsun.beğeniler için çok.
Teşekkür ederim.
Tumblr media Tumblr media
Dostmuş haa siktir bu dünyada dost most. bişe yok demem o ki varsa culun olurlar kulun hepsi bu.
USTAAA..👍
Tumblr media Tumblr media
Öyle savaşlardan çıktım ki ben sen siradan. bir vakasin sadece o yüzden dansöz gibi. kuvirmayacaksin yoksa sizi tesbihe dizer. tövbe gibi çekerim demem o ki rezil ederim. ona göre adimlariniza dikkat edin.
Kapişşşşş.......🤘
Tumblr media
����👆 Tatli.
Prensesss.👑
Deli kızın deli sözleri.
84 notes · View notes
erzulliee · 2 years ago
Text
Jogja dan Hujan Pertama di Bulan September
Jangan lupa follow Wattpad Erzullie ya :)
Babak 1
Masih ku tatap hujan pertama di bulan September.
"Permisi, Mas," ucap seorang gadis manis dengan rambut sebatas bahu.
"Oh, ya, silakan." Aku memberikan celah untuk gadis itu lewat di depanku.
Ia duduk di tepat di kursi sebelahku, menjadi pendamping perjalanan dari Jakarta menuju Yogyakarta.
Sejak kereta api berjalan, tak ada kata yang terucap di antara kami. Aku sibuk menatap hujan di luar jendela, sementara ia sibuk menidurkan diri.
Sejak ia tertidur, muncul keberanian untuk sesekali meliriknya. Takdir memang bajingan. Bisa-bisanya menghadirkan orang asing macam begini. Wajahnya tidak terlalu cantik, tapi cukup menarik untuk terus dipandang.
Perjalananku kali ini bertujuan untuk membasuh luka dari patahnya hati. Namun, September memang unik. Selain hujan pertama, ia juga menyuguhkan pertemuan pertama.
'Seandainya bisa kenal sama dia.' Batinku. Berharap ia singgah sejenak di beranda takdir.
Waktu terus bergulir. Perlahan kepalanya turun hingga bersandar di bahuku.
'Bajigur!' Batinku. Aku takut degup jantungku yang berdebar kencang ini membangunkannya. 'Woilah! Cepet bangun Mbak. Hatiku geter-geter ini hoy!'
Biarpun begitu, sisi kecil hatiku berharap ia terus begitu. Setidaknya pundak pria ini tidak rapuh seperti hatinya.
Tanpa sadar, terukir senyum tipis di bibirku. Hingga tiba-tiba aku merasakan ada air yang mengalir dari bahu menuju lenganku. Ku tatap si manis ini.
'Si jenius! Ngiler anjay!'
Tiba-tiba mata si jenius in—si manis ini terbuka. Ia terkejut dan langsung mengangkat kepalanya. Ditatapnya iler yang berdusun di bahuku.
"Eh sorry." Dengan panik ia ambil sapu tangan dari kantong jaketnya, lalu membersihkan baju dan lenganku.
Aku tersenyum menatapnya. 'Untung manis!' Batinku. "Enggak apa-apa kok."
"Maaf, maaf, enggak sadar saya."
"Kalo sadar mah bukan tidur, Mbak," balasku dengan bumbu guyon.
Ia tertawa. Lesung pipinya membuat senyumnya semakin manis.
"Mau ke mana, Mas?"
"Jogja. Mbaknya?"
"Sama."
"Mau kuliah?" tanyaku
"Emang masih kelihatan kayak mahasiswi, ya?" Ia berpose menempelkan jarinya yang berbentuk huruf v di bawah dagu.
Aku terkekeh. "Iya," balasku.
"Sempet kuliah di sana, tapi udah lulus tiga tahun lalu. Sekarang mau main aja. Masnya mau ngapain?"
Aku tersenyum membuang muka menatap hujan di luar jendela. "Menghapus luka, Mbak."
"Mirip-mirip deh sama aku. Aku main juga karena mau ngubur pilu."
'Jiahahaha menarik!'
Aku menyodorkan tanganku. "Riki." Ia membalas jabatan tanganku. "Lena," ucapnya.
Lena. Seperti namanya. Aku dibuat terlena dengan parasnya.
Lena bercerita bahwa ia suka ayam geprek di Jogja. Ayam geprek di Jakarta terlalu culun katanya. Selain geprek, ia juga suka pengamen di Jogja. Menurutnya para pengamen ini adalah orang-orang yang mencari panggung jalanan, bukan sekadar mencari uang dan tidak bertanggung jawab dengan telinga pendengarnya. Jogja memang begitu, kaya dengan seniman.
"Kalo kamu, apa yang paling kamu suka dari Jogja?" tanyanya padaku.
"Enggak ada," jawabku
Ia memicing. "Kok?"
"Aku juga kuliah di sana. Sejak lulus, Jogja enggak lagi sama. Keistimewaannya ikut terkubur bersama masa lalu. Tempat yang sama, tapi dengan waktu dan orang yang berbeda."
"Nyesek ya ... terus ngapain ke Jogja kalo gitu? Masih banyak kota lain," ucapnya.
Aku tersenyum. Suasana mendadak hening diselimuti dinginnya kereta malam. "Aku butuh luka yang lebih besar untuk menghapus luka di hatiku saat ini. Aku mulai menyadari, bahwasanya sakit hati terbesar adalah ketika kita cuma diberikan ketidakberdayaan untuk duduk sambil menikmati secangkir nostalgia tanpa dicumbu sua."
Lena tersenyum mendengar ucapan ku. "Wih, kata-katanya."
"Setelah lulus, aku sadar. Hal yang paling mahal itu adalah kehadiran."
"Sepakat," ucap Lena.
Waktu yang tersisa kami gunakan untuk saling mendekatkan diri. Menyenangkan rasanya mengenal orang baru.
"Penumpang yang kami hormati, sesaat lagi kereta api Bogowonto akan tiba di stasiun akhir Yogyakarta ...."
Hingga tak terasa kami hampir tiba di penghujung perjalanan. Baik aku dan Lena, kami berdiri. Aku mengambilkan tas miliknya yang berada di atas.
"Makasih." Lagi-lagi ia tersenyum padaku.
"Sama-sama," balasku sembari menyematkan senyum balasan.
Kami berjalan ke depan stasiun bersebelahan. Rasanya nyaman, aku tak ingin jauh darinya. Padahal belum ada sepuluh jam kami saling mengenal satu sama lain. Sepertinya Lena sukses meluluhkan hatiku. Aku jatuh cinta.
"Rik, aku duluan, ya. Makasih udah nemenin ngobrol. Semoga lekas sembuh." Lena masuk ke dalam mobil taksi berlogo twitter sambil melambaikan tangannya padaku. Aromanya perlahan pudar dari hidupku.
Tanpa dosa ia pergi begitu saja. Tak meninggalkan jejak barang secuil nomor ponselnya. Di matanya aku hanyalah sebuah selingan takdir.
Lagi. Aku terluka ditikam anganku sendiri. Lena tidak salah. Aku yang salah karena berharap padanya.
Benar kata orang-orang rupanya. September memang identik dengan hujan. Dengan senyum mendung, aku melangkah pergi. Biar ku anggap semua rasa ini hanyalah bunga tidur semalam.
END
18 notes · View notes
yasmijn · 2 years ago
Text
Ending 2022
Kurang afdol kalau mengakhiri sebuah tahun tanpa sebuah tulisan reflektif untuk merekap apa yang sudah terjadi sepanjang tahun ini. Setelah aku tilik-tilik lagi, mungkin tema besar dari 2022 adalah berpindah dan bertumbuh. Sambil mereka-reka bagaimana cara untuk perlahan-lahan menemukan bentuk dan tempatku. Awal tahun akhirnya aku pindah ke posisi sekarang di kantor -100% lebih sesuai dengan aspirasi dan bikin aku semangat untuk kerja (bumi langit dengan motivasi saat di marketing dulu, maafkan aku kantor n brand).
Di tahun ini juga mulai relokasi ke Jakarta karena udah dapet jatah mess kantor dan WFO 2-3 kali seminggu. Karena ongkos ojol naik terus, ditambah diskon makin minim, dan kepengen aja gitu pergi-pergi naik public transport - jadi aku beli kartu Jaklingko dan mulai naik kombinasi TJ + angkot. Pas pertama kali naik culun banget asli hehe, gatau kan harus nge tap nya gimana, n kapan, dan kalau naik/turun itu apakah harus di bus stop atau gimana. Setelah beberapa kali naik, akhirnya dikonfirm sama penumpang kalau naik itu harus di bus stop tapi kalau turun boleh ‘kiri’ dimana aja. 
Mengalami jadi rakyat jelata yang harus berdesak-desakan di dalam bis/angkot, terjebak kemacetan yang tak masuk di akal, bikin aku merasa bahwa Jakarta memang bukan kota yang tepat untuk berkehidupan. Kerasa banget menua di jalan. Kayak... ada terlalu banyak waktu yang habis untuk berpindah lokasi, padahal mungkin waktu itu bisa dialokasikan untuk aktivitas lain - entah untuk beristirahat, berolahraga, bersosialisasi, belajar, dan juga bermacam opsi lainnya. Mau punya mobil pun menurutku nggak akan menjadi solusi yang baik - gak kebayang deh gimana senewennya nyetir berjam-jam setiap hari, kaki pegel dan entah habis berapa juta untuk beli bensin, bayar parkir, bayar pajak, dan juga semua pengeluaran lainnya. 
Pokoknya Bandung ftw.
Akhir Agustus kemarin Gio cabs ke Belanda untuk S2, jadi ya ini juga proses adaptasi ber-LDR ya sekalian nyicil nyiapin ini-itu buat nikah tahun depan. Untungnya kami sama-sama sibuk sih jadi ya nggak ada konflik yang gimana juga, komunikasi juga alhamdulillah masih aman.
Tahun ini merasa bersyukur karena masih bisa sering ketemu sama teman-teman - baik teman-teman S1 ataupun S2 (meskipun harus menerjang kemacetan dan kepadatan Jakarta yang nauzubillah). Seneng aja karena masih tahu kabar orang-orang secara real time. Semoga masih bisa kujaga dengan baik sampai kapanpun juga. 
Di akhir tahun dapat kabar kurang baik mengenai nenekku, yang belakangan ini memang batuk-batuk terus. Setelah cek ini-itu, kami dikabari bahwa ternyata kankernya balik lagi dan sekarang sudah metastase ke berbagai organ (setelah 7 tahun cancer-free). Waktu itu hari Senin pagi, Mama ngasih tau aku via WA, dan asli sedih banget. Nggak bisa kerja. Akhirnya aku pergi lagi pesen travel untuk kembali lagi ke Bandung jam 2 siang. Di momen-momen buruk seperti ini aku merasa paling bersyukur bahwa aku cuma 3 jam perjalanan darat jauhnya dari orang-orang yang paling berharga untukku. I promise that I will drop everything on my hands to come to them, immediately. Udah gitu kemarin Aki sempet diopname di rumah sakit (kata mama kayanya karena minum Coca Cola :( ), terus Akung juga sama diopname karena sakit kepala dan ternyata tekanan darahnya tinggi sekali. Sekarang sih Aki sama Akung udah keluar rumah sakit, kondisi udah kembali seperti semula, dan Nini juga lagi mulai pengobatan.
Sejak dapet kabar itu, aku jadi sering pulang ke Bandung sih. Nggak cuma Nini aja kan yang harus ditemenin, tapi Mama juga pasti sedih dan khawatir. Sekarang juga om-tante lagi sering nyamperin ke Siliwangi. Yah, aku sih percaya asal tetap optimis dan positif dan menjaga makan dan mengobati diri walaupun tanpa kemo, insyaAllah Nini masih bisa sehat dan masih bisa berumur panjang. Itu aja sih satu hal yang lagi jadi topik utama doaku ke Tuhan.
Hari terakhir 2022 ini isinya gitu aja: bangun jam 9, beres-beres kamar, pergi ke rumah Nini karena mama mau bikin jus dll, terus ke KBP untuk makan Pho dan ke IKEA karena mama mau beli lampu, terus beli jajanan IKEA, abis itu balik lagi ke Siliwangi, terus ke tukang rongsok untuk ngejual 11kg sampah kertas dan kardus packaging yang udah menumpuk di kamarku (dihargain 1500 aja geng per kilo nya), terus balik lagi ke rumah, makan malem bertiga aja sama mama dan bapak. Nge-gofood Hokben dan mesen es merah delima yang legend itu (Dan enak! Padahal w makan 2 kali di Gambir asli gaenak banget tu delimanya rasa tepung).
Segitu aja sih tulisanku tentang 2022 - alhamdulillah bisa menjalani hidup seperti kebanyakan warga ibukota, semakin sadar mengenai apa yang aku mau dan tidak mau (gamau tinggal di Jakarta kecuali jarak rumah-kantor hanya selemparan batu). Banyak pembelajaran: belajar untuk bekerja dan menjadi bagian dari sebuah perusahaan, belajar menjaga hubungan dan komunikasi dengan teman-teman, belajar hidup sendiri, belajar menjaga hubungan jarak jauh, dan juga belajar untuk selalu memprioritaskan keluarga.
Untuk 2023 nggak muluk-muluk sih: aku harap semua rencanaku dilancarkan dan diberikan kemudahan. Dan tentunya semoga selalu bisa menjadi manusia yang lebih baik daripada hari kemarin.
10 notes · View notes
matapelangi · 2 years ago
Text
Cinta Yang Munafiq
“Assalamualaikum bel, mau nanya dong” Sontak Ara mengagetkanku
“Iya mau nanya apa bel”
“Kriteria pasangan hidupmu apa?”
“Haa? Kenapa emangnya ara kok tiba-tiba tanya yang begituan” Dahiku mengernyit
“Ya pengen tahu aja kriteria ukhiti-ukhti Solehah kayak kamu tu gimana hahaha” Tawanya renyah
“Dasar kamu ya, emangnya kamu akhi-akhi apa?” Balasku menepuk pundaknya
“Hmmm.. kriteriaku yang penting soleh dan baik orangnya” ucapku kembali
“Serius cuman itu?”
“Iyaa la emangnya apalagi?”
“Meskipun dengan si Toni ketua rohis yang culun pendek itu, atau si Anang yang berat badannya 115 kg itu?”
“Mm agamanya bagus, sholat subuhnya selalu di masjid, Insyaa Allah mah deh”
“Kalau Rian si perjaka tua itu ?” Lanjutnya kembali
“Iya dia dewasa, baik, soleh, dan berbakti dengan orang tua.”
“Masyaa Allah kamu benar-benar istri idaman ya, jarang ada wanita yang sepertimu. Semoga Allah memberikan balasan untukmu ya bel, maksih udah mau di tanya-tanya. Aku pamit dulu ya”. Sontak Ara langsung pergi meninggalkanku
Sesaat hatiku terasa sesak, pertanyaan Ara membuat kepalaku berfikir tentang jawaban yang ku berikan tadi.
“Apa iya aku mau menerima Anang yang berat basanya 3x lipat dari berat badanku, apakah aku sanggup memiliki suami yang pendek dan culun, dan apakah aku mampu hidup dengan seseorang yang usianya 15 tahun lebih tua dari kakakku. Lagi-lagi perkataan ku tak sesuai hatiku Ra.” Ucapku lirih
“Aku tidak semulia ibunda Khadijah dan Fatimah yang meletakkan Agama di atas segalanya, yang rela hartanya habis untuk mendukung suaminya, dan ibunda Fatimah yang mau menikahi laki-laki miskin. Padahal Ayah dan ibundanya adalah orang terpandang. Sedangkan aku hanya wanita akhir zaman yang jauh dari kata sempurna. Perihal jodoh yang ku tahu bisa datang dalam kondisi yang tidak di sangka. Bisa jadi berwujud penjahat dan kamu hidayahnya, bisa juga kamu adalah ibu sambung dari anak dengan istri sebelumnya, atau bisa saja kamu menikah dengan sodaramu. Tentang pernikahan yang paling terpenting adalah memupuk persiapan dari sekarang “Lagi-lagi aku berani mengucapkannya ketika Ara sudah pergi, ternyata aku adalah orang yang di anggap alim namun munafiq. Semoga Allah mengampuni :(
#5CC #5CC9 #DioramaCarerrClass #BentangPustaka
5 notes · View notes
444names · 2 years ago
Text
quenya names with diacritics removed and encoded with inglosh
Aliss Ameregrem Andirali Anmenwi Ansuant Antami Aonwi Araun Athwindi Attir Atyer Bigolmol Bione Bistup Brinvoi Bronyes Brounwi Brovi Caongs Cembigon Cemenyer Cenelecun Cerenuwi Ceres Ceriegi Cerong Ceste Cester Cestofiem Chosli Churds Chussi Cilpir Collo Colvi Colwir Coroe Coroi Coroin Coromi Culear Cullundi Culun Cundemern Cungu Cunin Daroght Delul Delun Derir Dimnur Dullid Duruldrid Dwest Earoun Elculab Elcun Eldece Elene Eleng Elindi Ellind Elmenge Eloifone Elosts Elqai Emonder Ennemu Entaroeng Enten Enwild Eorindin Epelember Epeseruht Eptelli Eptere Erceri Erimmeoti Ermecor Erodi Eround Ertend Erter Erwin Essiri Etear Eteariss Etenye Eterme Eteyilce Etyevir Eurildes Eurundi Evegli Eveley Eveli Evelong Eveng Eventar Evister Felcene Feleracun Feleter Felir Fellete Felogh Felqairs Feoty Fetelana Fient Foncerear Fondacur Fondu Fondull Fonyelf Frasovir Frastroun Frondu Furil Furmind Furutil Gaety Geots Germily Giniwi Gistu Gluromol Glutid Gofiedund Gofty Gondassi Groern Helmur Helumang Henuldiri Heolmu Herds Hesekonye Hiess Hieste Hilyendi Hiraonal Hirondu Hironim Hirwi Hoinu Hondu Honsi Hormu Hroght Hrusi Hurmin Huuti Hyeftid Hyelondu Hyemossi Hyenwi Icild Iecol Iekonen Iesti Iestreonu Ikkes Ildeloen Ildoins Ildriin Ilfleter Ilipteruw Illimin Illin Illong Ilmunt Ilpir Iltestid Ilwindis Imili Indace Indii Initti Inqait Intoi Iruws Irvelun Isteldu Istilcer Iurear Jiwimindo Jiwin Kalong Konden Konil Konur Konwi Konye Lamil Lamind Lamir Lammer Laovosol Lecol Lecoriyni Lecoruns Ledumi Lember Lenamberd Lendi Lenosi Lenye Lercol Lernsunds Lests Letaloe Loiftilde Loild Lomin Longin Loson Loste Lovidi Luminin Lumis Lunili Lunis Lunne Luroghter Luronwi Luwveng Marnosong Mecin Mecoi Melente Melmeqait Melmerd Melte Mendistoi Menyeroi Meoene Meori Meors Meqai Merbudy Mermuri Meroivi Miertu Mindi Mindu Mintelen Moiri Mondi Mongu Moromerd Moron Morruends Moruendi Motid Muands Munds Murmenun Mutir Nambe Nammen Nands Naras Nasser Nelmun Nende Nerun Netenter Neveril Nildetyil Nilimihte Niluti Nilvoc Nindo Ninil Nistind Nistu Nistur Noidlid Nosol Nosti Nuhol Nuldane Nundus Nurur Nuryerong Oinqai Ollie Omiht Ondaris Ondun Onilvin Onqai Orickli Osici Ostamin Osturun Oundarin Peleod Peler Pelers Pellie Penyeteor Piipter Piraenne Piras Piriever Plest Plirme Pustu Qaegi Qaitwe Ractar Rakyili Ramurni Raona Rearwi Rebili Rebleloe Recin Rendolme Rennu Rentinid Riest Rilvir Risterp Roami Rofing Rointu Romir Romosts Ronwi Rumolaong Rumwir Runulab Runwi Rusts Ruuminun Ruwnihter Saffong Sandoer Sanondun Searu Selen Seron Shebori Shenu Shodi Shoindol Shotid Siiptents Skone Snurner Solms Soloend Solone Sonem Stenyer Sterds Sterid Sterknu Sterne Sterro Stili Stlernil Suaght Suari Suatti Sunilpil Suroinild Suryer Taemendol Talont Tambero Tamilir Tandurdo Tarenenun Tarinyer Tearmur Telome Telumi Tendeti Tenere Tengi Teocuru Teongeron Terds Terembe Termerdo Terox Thene Thirid Thirriid Thondu Tilur Tilusi Toively Tonsuath Toroindu Torrie Tounwiss Tovon Tovonens Trustlity Tumil Tumoruht Twuuttid Tyethiras Tyilittu Tyirambi Uccarcur Ufter Ulummi Undask Undir Undur Unner Uounnert Urnist Uroti Urter Uruti Uxfurmit Velong Vennercer Vennoi Venol Venwi Veodo Vestid Vissi Vocin Vondar Vuong Vurun Weronge Wetyero Wevin Whuonist Wirrili Wouni Wounteref Wumongemu Yisti
same thing but greater order
Aleori Anmer Anmeryes Aonindol Battir Battirs Biestlent Biesty Biguttirn Bilir Biluvir Bluwbuldu Brienurnu Brodir Brogong Brogongi Bruodinoi Cands Celearilde Celestirne Celoi Celomun Celondol Celondun Ceneru Cerneti Ceroi Cestir Chempenuri Cimir Cindo Coronwi Coryes Crieth Criethi Cuestuni Cullund Cummeoti Curmi Curmint Curtrineru Curumbermi Curune Daeluarnoi Daroi Dasturnus Deaghtid Diimi Diimin Dipermin Divuti Doive Drindol Ealind Edmor Elceregi Elcermindi Elcerminur Eldevir Eldur Eledy Elend Elmeroil Elmeryetar Elqainyer Emend Emens Emeodi Emeoti Emeroam Endactoun Endir Endol Enefonwi Enendi Eneron Engaegi Ennune Eocenurnid Eocetoun Eolomi Eolongwir Eorebli Eorifonwi Ercember Ercol Erdoen Ereci Erennete Erenu Erenurni Eressicur Eretenemu Eroen Erten Ertid Ervis Esteroun Estilpi Etyell Etyemeroil Euroendi Everds Felecol Felend Feleroil Fenges Feorebli Fient Fillo Fondeten Fonveons Fonwe Forid Foroun Froin Froindol Fullendu Fulleori Fulli Furmeste Furtristli Furun Gindu Ginoi Gluum Gressi Gresti Griynisse Gunds Helloive Hendeluti Henduroun Henexer Heverdol Hicints Hiestilir Hievir Hilmecol Hiriste Hoght Holdar Horruenwe Hosis Hoste Hrosi Hroste Hrundol Hrunte Hrunter Huaghon Hyells Hyendaro Hyendir Hyendo Hyernoi Ierente Iernoi Iernong Iestemor Iestlenter Iesty Ildeli Ildelundu Ildemoroth Ilderen Ildevir Ildol Ilfhilce Ilfhilloi Ilflemends Ilfsturnu Ilimmoroun Ilinderu Ilindu Ilinwinds Ilironwi Ilirundi Ilrun Ilwin Indong Iniwilloun Inqae Irakundol Iraleori Irali Iralis Irands Iraots Irassi Iurld Jadgim Jiwill Juare Juarnin Kongdeys Lamin Lance Lancenu Lanen Laveonar Leariloi Lelwin Lembe Lemen Lempoun Lenteloive Leocetoun Leorifox Leorst Leoti Lierne Limmor Lister Londir Londmust Londol Lonqaiste Lonurimin Lotte Lottelie Lovoinne Lumin Lumir Lumoil Lundol Lundu Lusteon Lustor Manocetoun Mberme Mehend Meher Mehter Meloistemu Memen Memeoe Mendoi Meneorebli Meneterni Menti Menye Menyer Meotovi Merren Milde Milyen Minondli Minur Mockli Mockly Moghti Monde Monetid Monyeter Muandask Muandus Muaregrenu Muarn Murni Murnol Namihte Naminilwi Naminte Nandu Narter Nduhor Ndurent Neacu Nenuldin Neroer Ngulung Nilte Nilteren Ninderon Nindoi Nirdol Nirwhoti Nisser Noilondmus Nondemor Nulome Nuluste Nunendum Nuoroi Nuorost Nuriss Nurnelter Nutomun Olqae Olthendir Olthet Omoro Onges Onguld Ongwoldi Orour Osond Ostoroun Pelecol Peleqaint Pelerroun Pellid Pellu Pertenyi Pessovi Phenter Pilulemen Piriste Pironelte Polli Prifondi Prossi Puarn Puarnissid Pussi Puwid Qaisti Qaistor Ralondur Rassi Reacurme Redoenti Renuri Reoti Ripussu Risterso Ritael Ritaeluti Ruhor Rumber Rumberasse Ruminur Rumir Rumis Rumitte Runte Ruyelleori Saminne Sammiron Sariem Sehten Selmecol Sengs Sheduwirs Sherds Shiipvele Shiipvelon Skolloun Smotter Soght Sonildiri Soroen Sorosoun Spertehir Sporoerent Stelome Strenurive Suruhor Surumi Surundu Surundur Surunghuld Talirur Tameor Taractar Taractoun Tarcenasse Tarcu Tearirs Tearustuni Temoletid Teroin Terun Tesemp Tetoun Tholdo Thordsmeny Thorru Thorrussi Thrunduloi Tilamir Tilindol Tilponur Tonteroil Tontu Torols Tuaght Tullu Tumbertu Tuwid Tyilcer Undonger Uniweona Untury Unuri Urminur Uruck Uruferniy Urumen Usendir Ustury Uxfurunen Velend Velendolmi Velente Velli Vellondir Veloi Velommecer Velommecol Velommeoti Velonderun Venner Venwi Veolonessi Verds Veroenter Verundol Verunte Vonyer Vuocir Vurumi Vurundi Wellundid Werrome Wetid Wevins Wevir Wievis Wievoi Wievonyell Wisti Wolwerd Wozerde Wreon Wreosi Wumenyer Wurds Yevongir Yieri Yister Yistied Yuant
1 note · View note
namhajoonnnn · 6 days ago
Text
Choi Siwon bakal beradu akting dengan Jung In Sun dalam drama terbaru 'DNA Lover'. Demi menggugah rasa penasaran fans, video teaser terbaru 'DNA Lover' baru-baru ini dirilis.
Tumblr media
 Choi Siwon bakal beradu akting dengan Jung In Sun dalam drama terbaru "DNA Lover". Berbeda dengan drama-drama sebelumnya, Siwon kali ini berperan sebagai seorang dokter kandungan yang sangat berbakat dan sensitif bernama Shim Yeon Woo.
Sosok Yeon Woo dikenal memiliki kecerdasan sosial yang tinggi. Ia selalu memenangkan hati para wanita yang melihatnya. Demi menggugah rasa penasaran fans, tim produksi baru-baru ini merilis video teaser terbaru "DNA Lover".
Video teaser tersebut dibuka dengan narasi yang cukup menyentuh, "DNA adalah alat navigasi yang membantu Anda menemukan kekasih." Narasi ini lantas menimbulkan berbagai pertanyaan lainnya, termasuk siapakah pasangan yang ditakdirkan.
Cuplikan adegan kemudian memperlihatkan sosok Yeon Woo yang sedang melakukan presentasi. Para wanita yang ada di sana tampak terbius dengan ketampanan Yeon Woo.
Selanjutnya, Han So Jin (Jung In Sun) mendadak tanpa sengaja membuat hidung Yeon Woo terluka. Yeon Woo kembali terkena sial saat So Jin tiba-tiba bersin. Ingus So Jin rupanya mendarat di dahi Yeon Woo.
Adegan So Jin saat bertemu dengan Seo Kang Hoon (Lee Tae Hwan) yang berprofesi sebagai pemadam kebakaran tampan juga ikut dipamerkan. Di akhir video So Jin pun mempertanyakan siapakah kekasih DNA dirinya.
Sementara itu, "DNA Lover" bercerita tentang Shim Yeon Woo (Choi Siwon) yang berprofesi sebagai seorang dokter kandungan. Ia dikenal pandai memikat hati wanita, tetapi ketika wanita jatuh cinta padanya dan menjadi posesif, maka Yeon Woo akan mengakhiri hubungan tersebut.
Sedangkan, Han So Jin (Jung In Sun) adalah seorang peneliti yang bekerja di sebuah pusat gen. Ia agak culun dan terobsesi untuk menemukan pria yang secara genetik tepat untuknya. Tanpa disengaja, Yeon Woo dan So Jin terlibat satu sama lain. Di sisi lain, muncul Seo Kang Hoon (Lee Tae Hwan), seorang petugas pemadam kebakaran yang tampan dan selalu memberikan kenyamanan kepada So Jin. Hal ini pun membuat So Jin dilema.
Rencananya, "DNA Lover" bakal tayang 17 Agustus mendatang. Drama komedi romantis besutan sutradara Sung Chi Wook ini akan menggantikan slot waktu "My Happy Ending" TV Chosun setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 21.10 waktu setempat.
0 notes
dyanazzahra · 8 days ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Seneng banget hari ini bisa hadir di kelas Mas Nic ngejelasin banyak hal soal creative thinking & creative process. Tadi di kelas gak dibolehin buka kamera hp selama kelas, tapi seru banget meskipun cuma satu jam aja 😭
Sebenarnya ini impian masa remaja terutama dulu pengen banget ketemu, soalnya dulu kenal Mas Nic malah waktu nonton Soe Hok Gie, bukan suka saat dia berperan di AADC. Oiya, film ini menggambarkan seorang aktivis yang terkenal keras dalam mengkritik pemerintah era 65, seorang yang romantis, tapi juga culun.
Tadi dia bilang juga kurang lebih gini:
Film Soe Hok Gie itu sebenarnya menyampaikan bahwa menjadi aktivitis itu gak harus selalu berada di depan, tetapi peran di belakang juga sangat penting, inilah pentingnya seorang intelek.
saat memerankan Soe Hok Gie, Mas Nic juga cerita sebenarnya pada waktu itu dia menggabungkan identitas dan data soal Soe Hok Gie, lalu dalam seninya ia juga mencoba mengkolaborasi pembawaannya dalam peran.
0 notes
artiarini · 8 days ago
Text
Tumblr media Tumblr media
Deskmate jaman culun.. yaah pertemanan yg berjalan baru 24 tahun lah 😄😄
0 notes
dian-kartawijaya · 1 month ago
Text
Perjalanan sebagai Pembelajaran Hidup: Kisah Seorang Petualang Jadi-jadian
Sejak kuliah di bidang perjalanan wisata, saya sudah memimpikan untuk berpetualangan keliling Indonesia. Mungkin karena otak saya sudah dicuci habis-habisan oleh film Indiana Jones. Yah, namanya juga bocah culun yang tidak punya kehidupan sosial. Bahkan koleksi buku saya pun buku panduan Periplus dan Lonely Planet. Sungguh, tidak ada yang lebih membosankan dari itu.
Tapi anehnya, semakin saya mengejek diri sendiri, semakin saya sadar bahwa mimpi konyol inilah yang membentuk jalan hidup saya. Karena terkadang, dari obsesi yang paling memalukan, lahirlah passion yang paling tulus.
Pengalaman Pribadi: Ketika Realita Menampar dengan Lembut
Bayangkan dirimu terapung di atas perahu reot di tengah sungai Kalimantan. Aroma khas yang menusuk hidung—campuran antara lumpur, ikan, dan entah apa lagi—menyerang indera penciuman kamu tanpa ampun. Sementara itu, orkestra nyamuk berdenging di telinga, seolah-olah mereka sedang mengadakan konser rock di udara lembab yang menyelimutimu.
Sungguh romantis, bukan? Hampir sama romantisnya dengan sensasi diare yang menghantui kamu setelah dengan berani (atau bodohnya) mencicipi hidangan lokal yang katanya "otentik". Tapi tunggu dulu, sebelum kamu buru-buru menertawakan kebodohan saya atau mengasihani nasib malang ini, mari kita renungkan sejenak.
Bukankah ada sesuatu yang aneh namun memikat dalam pengalaman ini? Di satu sisi, tubuh kamu memberontak, protes keras terhadap kondisi yang jauh dari nyaman ini. Namun di sisi lain, ada getaran halus kegembiraan yang tak bisa kamu pungkiri. Mungkin ini yang dinamakan "hidup di luar zona nyaman"—sebuah frasa klise yang ternyata punya makna lebih dalam dari yang kita sadari.
Saat fajar menyingsing dan kabut mulai terangkat dari permukaan sungai, pemandangan yang terhampar di hadapanmu seolah menertawakan segala keluhanmu semalaman. Kilauan air yang memantulkan cahaya mentari pagi, kicauan burung-burung eksotis yang belum pernah kamu dengar sebelumnya, dan senyum tulus dari penduduk lokal yang menyambutmu di tepian sungai—semuanya seolah berbisik, "Lihat apa yang hampir kau lewatkan karena terlalu sibuk mengeluh?"
Lalu ada "hidangan otentik" yang tadi saya sindir. Ya, mungkin perut kamu tidak setuju, tapi bukankah ada cerita di balik setiap suapan? Resep turun-temurun yang menyimpan sejarah, bahan-bahan lokal yang menceritakan kekayaan alam setempat, dan keramahan tuan rumah yang dengan bangga menyajikan makanan terbaiknya—semua itu adalah pengalaman yang tidak bisa kamu dapatkan dari restoran bintang lima mana pun.
Jadi, apakah perjalanan ini adalah surga atau neraka? Well, mungkin keduanya, atau mungkin bukan keduanya. Yang jelas, ini adalah potongan hidup yang kaya, kompleks, dan paradoksal—persis seperti kehidupan itu sendiri. Dan bukankah itu justru yang membuat perjalanan ini begitu berharga?
Mungkin kita memang perlu diingatkan bahwa kenyamanan sering kali adalah musuh dari pengalaman sejati. Tapi lebih dari itu, mungkin kita perlu belajar untuk melihat keindahan dalam ketidaknyamanan, menemukan makna dalam penderitaan, dan yes, bahkan menemukan humor dalam situasi yang paling menyebalkan sekalipun.
Karena pada akhirnya, bukankah itu esensi dari perjalanan—dan hidup—yang sesungguhnya?
0 notes
muslimsyaebani · 3 months ago
Text
Culun banget ya aku di tahun 2011 😂 #muslimsyaebani #2011
Tumblr media
0 notes
momochishortstories · 4 months ago
Text
Chapter #1: Lelahnya jadi Pengangguran
Warning: contains self harm and suicidal thoughts
Perekonomian di dalam negeri saat ini sedang tidak baik-baik saja. Mungkin mendengar berita kalau ada perusahaan yang melakukan PHK massal sudah biasa terdengar. Resources perusahaan juga mengalami kenaikan harga, dimana mendorong perusahaan untuk melakukan efisiensi seefisien mungkin.
Salah satu yang terkena dampak dari ketidakstabilan ekonomi ini adalah Cici, wanita berusia 27 tahun yang sudah lama menganggur meskipun ratusan lamaran disebarnya. Cici kena PHK sebulan sesudah masa probationnya selesai di perusahaan sebelumnya. Alasan mengapa Ia kena PHK karena perusahaan menganggap Cici tidak dapat bekerja efisien, meskipun Cici sudah berusaha semaksimal mungkin. Ya, wajar kalau akhirnya Cici mendapat cut off dari perusahaan karena dinilai kinerjanya tidak membuat kinerja perusahaannya efisien.
Sebenarnya, Cici adalah wanita yang ambisius dan bersemangat dalam pekerjaannya. Tetapi, penyakit depresi yang dialaminya membuat moodnya kerap berantakan, dimana ini dinilai tidak membuat kinerjanya efisien. Cici didiagnosa mengalami depresi mayor dikarenakan pernah mendapat bullying cukup parah dari teman SMP dan SMAnya. Faktor dibanding-bandingkan dengan sepupunya, Coco juga memperparah kondisi Cici.
Tepat pada hari diumumkan bahwa Cici tidak dilanjutkan kontraknya, Cici benar-benar kecewa dengan diri sendiri. Bahkan malam hari sesudah Ia pulang bekerja dari last daynya, Ia mengambil gunting dan mulai menggores pahanya hingga berdarah banyak. Maka itu, Cici jarang mengenakan celana pendek untuk menutupi lukanya.
Alasan mengapa Ia sampai ingin melukai diri sendiri dan bahkan terpikir bunuh diri karena Ia menyalahkan dirinya tidak bisa tahan mental dan bekerja sesuai ekspektasi perusahaan, sehingga membuatnya diPHK. Manajernya sebenarnya sudah sering muak dengan kondisi Cici yang kerap ditemukan bengong atau tidak bersemangat bekerja. Hal ini dikarenakan saat bekerja, Cici kerap mendapat episode depresi.
Kondisi Cici yang sekarang statusnya berubah menjadi pengangguran membuatnya tambah depresi hingga akhirnya berkali-kali Ia diberikan obat penenang supaya meredakan gejala depresi beratnya. Tentu saja kedua orang tuanya sangat sedih dengan kondisi Cici yang terkena sakit mental hingga harus kehilangan pekerjaannya. Untung Papa Cici masih bekerja.
Sudah setahun lewat Cici menjadi seorang pengangguran. Semua ratusan lamaran disebarnya tidak ada yang menerima Cici, padahal apapun sudah dilakukan Cici seperti kursus, membuat portfolio dan latihan psikotes. Cici memang bukan orang yang fast learner atau termasuk orang dengan kemampuan biasa-biasa saja. Sementara perusahaan dimata Cici seakan hanya dapat merekrut orang pintar dan berprestasi, saking Cici frustrasinya.
Cici juga sudah capek mendengar cerita-cerita menarik dari adik sepupunya, Coco yang baru saja dipromosikan menjadi manager dan mendapat gaji dua digit. Karena Coco termasuk cool kids sementara Cici culun, maka sudah wajar kalau Coco selalu memandang rendah Cici sejak masa kecilnya. Hal ini yang membuat Cici selalu tertekan jika mendengar keberhasilan Coco.
................................
"Aku mau keluar rumah bentar ya, ma..mau jajan es kopi susu". Salah satu yang membuat Cici bahagia dan bertahan sementara karena segelas kopi susu latte favoritnya. Dengan budget seadanya, Cici ke minimarket untuk membeli kopi susu seharga pasar. Hal ini dikarenakan uang Cici sudah banyak habis karena dipakai untuk keperluan pribadinya dan Ia belum ada pemasukan.
Sehabis membeli kopi susu, Cici menikmatinya sembari bengong di taman deket rumahnya untuk meratapi kondisinya sekarang ini. "Teman-teman sebaya aku sekarang gimana ya, apa mereka sudah menjabat sebagai manager kayak Coco, apa mereka sudah bisa bayar DP aset, duhh kenapa ya aku ketinggalan banget jangankan sama temen2 seumuran sama adik kelas aja aku ketinggalan.."
Sesaat Ia bengong, tiba seorang anak perempuan, sekitar usia 14 tahun markir sepedanya yang berisi keranjang kue2 dan duduk sebelah Cici.
"Kenapa hidup itu ga adil ya.." Cici berujar sendiri. "Iya, aku juga capek banget hari ini.." Anak perempuan tersebut tiba-tiba menjawabnya.
"Hai Ci, kuenya harga berapaan, ada kue apa aja, ada kue ku gak.."
"Waduh, Kak..sudah habis kayaknya, tapi ada donat gula nih yang kayaknya cocok untuk teman ngopi Kakak.." Jawab anak perempuan itu.
"Yaudah boleh deh..kubeli satu ya..Kayaknya bersemangat banget kamu ya jualannya.."
Anak perempuan itu menunduk tiba-tiba, dan membalasnya "...abis, Kakak perempuanku Ci Mona sudah mendapat PHK dari kantornya..sementara kami tidak punya kedua orang tua dan Ci Mona adalah salah satu tulang punggung keluarga kami.."
Cici hanya bisa terdiam. Kondisi Ia masih lebih baik jika dibandingkan dengan anak perempuan bernama Niki tersebut. Niki mau tidak mau harus berhenti sekolah pada SMP kelas 9 tersebut, karena membantu mencari nafkah untuk keberlangsungan keluarganya.
"Kakak perempuanku sudah apply kerja kemana-mana, tetapi sulit diterimanya karena Ia hanya lulusan SMA. Hingga kini, Ia masih menganggur dan kita hidup dengan biaya seadanya..."
"....Supaya saling menguatkan, gimana kalau mulai sekarang kita berteman aja? Apakah kamu ada nomor WA..?" Respon dari Cici
"..Aku belum punya smartphone, hanya Kakak perempuanku yang punya, aku selalu beristirahat di tempat ini setiap sore. Jadi kalau Kakak ingin menemukan aku, temui aku di tempat yang sama aja hehehe.."
Sejak itu, Cici disadari lagi bahwa ada orang yang hidupnya lebih sulit dibandingnya. Membayangkan Niki dan saudara-saudaranya harus hidup mandiri dimana posisi Kakak tertuanya menjadi korban PHK. Meskipun Cici harus bersyukur dengan proses yang diizinkan-Nya, tetapi Cici tetap berusaha keras agar bisa mendapat pekerjaan dan rezekinya kembali.
Semakin lama, pertemanan Cici dengan Niki semakin erat, meskipun hanya ngobrol sementara di taman dekat rumahnya setiap sore. Cici semakin bersyukur dengan hadirnya Niki teman senasibnya.
0 notes
evikdpriagung · 7 months ago
Text
Mohon Doa Restu (Netflix)
20240405 #2 22.47 WIB96/366 Days 12,406 Ngeliat Jeffry Nichol culun yang biasanya cool, terus ngeliat Syifa Hadju yang manja cantik lalu Dea Panendra, you steal the showbeeeeb. Love you. Kocaaak deeeh. Ribet y yang mau ngejodoh2in, ini idup y siapa cobaaaa. Here is my score:Acting: 8.5Story: 8Music: 8Visual: 8Plot: 7Moral Values: 7.5AVERAGE: 7.83/10Source: Google #Opinion #Review #Movie #Family…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
sololiquelogbook · 9 months ago
Text
Log 3. I miss my head where it once vacant
9 Februari 2023
Aku agak keberatan kalau dibilang kutu buku. Orang sepertiku, cuma kebetulan tahu beberapa hal, tapi bukan berarti aku menghabiskan waktu buat jadi orang culun.
Memang, ada dilema soal itu. Aku tidak suka jadi seorang istri trofi, rasanya seperti jadi ikan hias eksotis punya bapa-bapa menyedihkan. Sejauh ini, pujian yang paling merdu di telingaku semacam “Anak itu anak yang normal,” tetapi, ironisnya belum pernah singgah sama sekali.
Aku kurang mengerti, tampaknya seluruh lusinan orang yang aku temui dari mulai masa pubertas hingga kini masuk ke episode angkatan kerja, mereka sepakat kalau aku tidak normal. Terus, mereka seolah membuat itu macam lelucon yang semua orang tau.
Tapi, di sisi lain juga, aku suka diprioritaskan. Aku tahu aku sama sekali ngga dominan, tapi karena tuntutan kehidupan aku terlalu mendalami peran turun temurun keluarga kami sebagai wanita tangguh yang ngga perlu lelaki. Padahal, aku ngiri berat waktu baca komik Chacha si penyihir kecil terus dia punya—entah, siapa itu namanya—teman lelaki yang lindungi dia. Kaya, “wah, aku juga mau begitu!”
Ngomong-ngomong, gara-gara komik itu juga aku terekspos genre yuri. Tapi, yang jelas aku benar-benar suka perlakuan seperti itu.
Jadi, tiap orang-orang di kampusku bilang aku pintar, rasanya itu seolah menyakiti harga diri. Maksudku, aku cuma pingin dianggap normal, itu saja. Terus, melabeli aku pintar seperti itu rasanya menjauhkan aku dari kata normal.
Ngomong-ngomong, aku sudah beberapa bulan kabur dari dua tanggung jawab. Entah kenapa rasanya lelah buat melakukan sesuatu atas nama pengabdian, aku memang ngga mau jadi orang picik yang cuman mikirin uang, tapi jangan munafik sekarang, aku memang masih perlu itu.
Aku perlu uang dan aku gamau ngasih tenaga yang ngga sebanding sama uang yang aku terima. Jadi, untuk sekarang, kalau bukan untuk investasi pada karir yang lebih cemerlang dan meraih penghidupan yang layak, aku gaakan mau kontribusi.
Masalahnya, Bela perlu makan dan makanannya perlu bergizi. Aku juga perlu makan yang bergizi.
Aku juga, ngga mau yang muluk-muluk. Sekarang aku cuma mau hidup enak, ada orang yang bakal bawain air putih buatku kalau aku sakit dan ada orang yang bakal bikin aku ketawa, itu sudah cukup.
Tapi, ada harga yang dibayar dari jadi dewasa. Aku jadi kurang imaginatif. Sekarang pikiran-pikiran ini penuh dengan tugas akhir yang perlu dicicil dan juga skrip video powerpoint yang perlu diselesaikan.
Teman-temanku, semuanya sudah mulai melakukan apa yang selalu mereka sukai dari dulu.
Aku harap nanti ngga telat pas saatnya aku bisa ngelakuin itu.
0 notes
naufal-portofolio · 10 months ago
Text
Skinny Jeans, Biar Sempit yang Penting Gaya!
NOVEMBER 2010
Hai Sob-X! Apa sih enaknya pakai jins skinny ala The Changcuters atau D'Massiv?
a) Nggak ada enak-enaknya! Susah Pakainya!
b) Bikin PD, kali! Kesannya gaul.
c) Tau deh! Kadang-kadang aja pakainya.
Pilih jawaban dan ketik komenmu di sini. Foto dan komen bakal dimuat di Xpresi edisi Selasa besok (16 November) bertema Skinny Jeans. Thanks yang sudah komen tema Hari Raya Idul Qurban. Cek Xpresi hari ini! Apakah kamu ada di sana?
Hasil survei:
a) Nggak ada enak-enaknya! Susah Pakainya! = 75%
b) Bikin PD, kali! Kesannya gaul = 15%
c) Tau deh! Kadang-kadang aja pakainya = 10%
Yeah, skinny jeans di mana-mana! Mau bukti? Coba Sob-X main ke mal atau nongkrong di alun-alun kota. Perhatikan lalu-lalang anak muda di sana. Fokuskan pada fesyen yang mereka kenakan. Pasti Sob-X akan menemukan banyak anak muda yang mengenakan skinny jeans alias celana pensil. Yup, termasuk remaja di Banten. Kawula muda di provinsi kita juga banyak yang mengenakan celana panjang yang semakin mengerucut di bagian kaki loh.
Well, sebenarnya dari kapan sih gaya celana sempit ala The Changcuters ini hits? Yang pasti sudah lama banget, Sob. Dari zaman The Beatles pun, celana skinny ini sudah jadi tren loh. Sempat tenggelam beberapa masa, tapi akhirnya sekarang-sekarang beken lagi. Di mana-mana anak muda mengenakan celana ini. Rasanya nggak gaul deh kalau belum pakai celana pensil.
Padahal, celana panjang jenis ini agak susah juga dikenakan karena semakin mengecil di bagian kaki. Jadi, memakai dan melepaskannya juga sulit. Tapi, dengan alasan gaya semata, banyak anak muda ikut-ikutan pakai skinny jeans. Well, mungkin karena nggak ingin dibilang ketinggalan zaman, jadi dipakailah itu celana pensil.
Nih, coba kita simak opini para Sob-X mengenai skinny jeans. Mungkin ada yang bilang nggak enak karena susah memakainya. Atau, jadi bikin PD karena terkesan gaul. Bahkan, ada juga yang kadang-kadang saja memakainya. Memang macam-macam alasan anak muda berfesyen skinny jeans.
Mustika K Sriefiani mengungkapkan, nggak enak karena susah memakainya. “Nggak enak. Diliatnya juga nggak enak. Kayak nggak ada dagingnya, tulang semua. Hahaha,” ujar cewek asal Serang ini. Pendapat Mustika ini diwakilkan dengan suara sebanyak 75 persen yang berpendapat nggak enak banget pakai celana pensil karena ribet dalam mengenakannya.
Setali tiga uang dengan Mustika, Ning Zalsabiela juga berkata demikian, “Nggak ada enak-enaknya tau. Suka makenya ketat. Culun lagi keliatannya. Kayak wong ndeso. Hahaha,” imbuh cewek berjilbab ini. Begitu juga dengan Rosna. Cewek berambut panjang ini berkomentar, nggak ada enaknya banget. “Ogah deh kalo cowok pake celana super ketat gitu ala Changcuters. Hehehe,” timpal dara kelahiran 14 Maret 1990.
Namun, ada juga suara sebanyak 15 persen yang mengemukakan, PD-PD saja tuh memakai celana pensil. Keliatan gaul malah. Kayak Rini. Jebolan SMKN 1 Kota Serang ini beropini, bikin PD dan kesannya gaul. “Karena yang aku liat, kehidupan jaman sekarang penampilan is number one! Dan biar nggak dikirain norak. Makanya ngikutin gayanya ala-ala seleb gitu deh,” ungkap cewek mungil ini. Adi juga setuju dengan pendapat Rini. “Kan lagi musim. Masa hari gini pake jins cutbray. Norak!” seru cowok yang nge-fans dengan Iwan Fals.
Dan, ada 10 persen Sob-X yang memilih, nggak tau! Kadang-kadang sih pakainya. Sama kayak Ratu Fherriz yang berpendapat, tau ah, jarang-jarang juga pakainya. “Kalau aku sih kadang-kadang aja tergantung kebutuhan dan kepentingan. Kalau terus pake juga lama-lama nggak bagus untuk kesehatan,” tutur cewek bertinggi badan 166cm ini.
Sip, setuju dengan Ratu. Pakai celana jins skinny memang ada nggak enaknya juga, karena ya terlalu ketat. Jadi, kulit sekitar kayak di bagian selangkangan, paha, betis, dan kaki jadi sempit dan nggak bias napas. Kulit kita juga perlu udara loh, Sob. Kalau keseringan pakai celana pensil, kasihan kulit kita. Yang ada entar malah kena penyakit, lagi. Hiihhh, nggak mau kan kena penyakit cuma karena celana skinny? Jadi, seperlunya saja deh pakai celana pensilnya. Sesekali, boleh lah pakai yang longgar-longgar. Biar nggak kesempitan. Jangan mengatasnamakan gaya cuma buat fesyen dan gaul. Kasihan kulit kita. Hehehe. (naufal-xpresi)
0 notes
tyassiyess · 11 months ago
Text
Terima kasihku, kau telah menuruti semua mauku. Entah karena memang kamu tulus atau karena kamu merasa bersalah tapi aku tetap ingin berterima kasih kepadamu. Sudah pula aku ucapkan secara langsung kepadamu. Sudah juga aku tulis dalam semua kisah agar ketika kita membacanya kita akan teringat lagi, biarkan ini menjadi sebuah kenangan, kenangan indah atau kenangan pahit aku tetap akan berterima kasih.
Terima kasih telah mengijinkanku menemanimu 6 tahun ini, dari kamu kurus kaya bocah hinggga kamu gembul jadi ayah 2 anak. Dari kamu kerja nganggur berbulan bulan jualan sana sini cari kerja yang tak kunjung dapat sampai dapat kerjaan tapi menyita waktumu dan akhirnya menetap bersamaku disini dengan pekerjaan. Yang jam kerjanya normal. Terima kasih atas pelajaran hidup yang sangat berarti, maaf aku banyak mengeluh dan banyak mau. Hanya bersamamu aku bisa terlihat lemah. Jika bisa, hanya sama kamu aku mau menghabiskan waktuku lebih lama. Hanya denganmu aku bisa menjadi diriku sendiri tanpa rasa takut.
Tumblr media
Aku suka foto ini, dari kamu gak pernah naik pesawat, tapi kamu beraniin naik sendiri demi ketemu keluarga besarku, karena pas moment acara keluarga besar. ehh malah cosplay jadi mas mas jawa yang bawa kembang mayang. yaaa inilah foto pertamamu ketemu sama keluarga super besarrrrrku. Kata adek dan ibu "mas aja disini gak pernah mau terlibat acara keluarga lah kok sama mbak malah mau" hihihi culun tapi aku suka 😍 dan di acara puncaknya pas resepsi malah dapat bucket bunga yang dilempar sama pengantin (mungkin mitos itu benar kalau dapat bucket bunga akan segera menyusul, lah kok malah jodoh)
Tumblr media
0 notes
salmonmentai · 1 year ago
Text
We Need Courage in Being Coward
There's a leaf that returns in the fall That no one can recall When winter comes around…
Tumblr media
Hai! Selamat pagi dari balik jendelaku. Di sekitarku daun-daun sudah pada rontok dan berserakan di jalan seperti ini. “Hai, Cowards!” sapaku pada daun-daun ini. Melihat mereka berserakan mengingatkanku pada sepenggal lirik lagu di atas.
Sebentar lagi pohon-pohon sudah selesai meranggas, musim terlalu dingin untuk menumbuhkan daun baru. Daun-daun musim gugur ini diam-diam hilang. Daun-daun yang pengecut, tidak punya keberanian untuk menghadapi udara dingin yang menusuk dan angin yang berhembus tidak ada hentinya. Payah! 
Kemudian aku melihat diriku di dalam daun ini, diriku yang gugur karena kejujuran itu sama tidak nyamannya dengan musim dingin. Kejujuran itu dingin. Aku tidak mau kedinginan dan gugur saja, sama seperti daun-daun ini. Aku dan daun-daun, sama-sama enggan untuk menghadapi dinginnya kejujuran. 
… Abandoned, denied Like a dead man out of mind No one trails the hearse
Karena enggan jujur, aku dan daun-daun, sama-sama diabaikan dan disangkal. Siapa yang mengabaikan kami? Diri kami sendiri. Siapa yang kami abaikan? Diri kami yang ‘culun’. Aku harap aku tetap keren dan tidak pernah sakit hati seperti nabi. Maka sisi diriku yang sensitif dan overwhelmed kusangkal dan kuabaikan. Semua berjalan mulus, sampai aku terpaksa overwhelmed dan tidak bisa menyangkalnya lagi. Semua baik-baik saja sampai kebohonganku terbongkar. Ini adalah gejala bahwa menyangkal diriku bukan langkah yang tepat. Karena semua penyangkalan niscaya akan terbongkar. 
Bagaimana cara untuk tidak menyangkal diri sendiri? Dengan mencoba berteman dengan sisi diri yang disangkal. Aku memang sensitif dan overwhelmed. sensitif dan overwhelmed yang awalnya diabaikan itu mesti dibiasakan untuk diakui. Pengakuan ini adalah perayaan bahwa aku sudah jujur. Selamat! 
Tapi setelah selesai menjadi pengecut di satu bidang: misalnya bidang kejujuran, maka aku akan jadi pengecut di bidang lain. Banyak sekali aktivitas yang jauh dari nyaman untuk dilakukan. Setelah jujur, aktivitas lain yang juga dingin adalah berteman dengan orang asing. Dalam hal ini, sisi culunku itu adalah hal yang asing untuk dijadikan teman. 
Kelak aku akan kembali untuk jadi pengecut yang takut jujur. Pengecut yang takut menemui sisi culunku itu. Tapi keberhasilanku kali ini akan menjadi bekal keberanianku untuk menghadapinya lagi. 
Jangan takut jadi pengecut!
(Shoot out untuk teman gundulku yang pengecut. We need courage in being a coward.)
Tumblr media
Pohon di persimpangan Rosenvangs Allé dan Rolfsgade, dari awal musim gugur sampai pertengahan musim gugur. Cantik!
0 notes