#celana dalam anak
Explore tagged Tumblr posts
Note
zazaii pode fazer uma perso do taehyung do bts pra mim pfvv!:))
Claro meu amor ,aqui !
Lockscreens
Ser for salvar, segue e curta !
#bts jimin#bts#bts.#celana dalam anak perempuan umur 12 tahun#enhypen.#kpop gg#kpop icons#lockscreens#moodboard#lockscreens.#ask me anything#gg moodboard#my hero academia#gg layouts#pokemon hgss#kpop layouts#ourdadai#kpop moodboard#kpop#hey-zazai#kpop lockscreen kpop wallpapers kpop edits messy bios kpop wallpaper gg lockscreens lockscreens wallpapers kpop gg headers gg#stray kids jeongin stray kids imagines stray kids icons stray kids memes stray kids moodboard stray kids i.n
38 notes
·
View notes
Text
HP/WA 0813-4228-5540, Sunder Grosir Pakaian Dalam Anak Sanggau Kalimantan Barat
KLIK https://wa.me/6281342285540, Grosir Pakaian Dalam Anak Sanggau Kalimantan Barat Toko Grosir Pakaian Dalam Terdekat, Grosir Pakaian Dalam Surabaya, Grosir Pakaian Dalam Makassar
Kami adalah Grosir Pakaian Dalam Berkualitas Seperti Sorex, Tally, GT Man, Lydyly, Golden Nick Dsb Langsung Dari Pabrik. Model Selalu Up to date dan Terbukti Laris dipasaran. Reseller Dan Dropship Pasti UNTUNG!!! Kontak CS Kami di 0813-4228-5540 Untuk Info Lebih Lanjut.
Bisnis ini menjadi sangat menarik untuk dijalankan, untuk pilihan produk yang tersedia disini celana dalam pria, celana dalam wanita, celana dalam anak, tanktop, singlet pria, lingerie, sampai legging. Bayangkan jika dalam 1 hari 1 orang saja ganti 2-3 kali belum lagi jika punya banyak keluarga bisa dihitung berapa kebutuhan pakaian dalam mereka dalam 1 hari, 1 minggu, 1 bulannya? Banyak keuntungan yang anda dapatkan jika bergabung bersama kami, dari cara berjualan online, iklan produk di sosial media. Untuk pengiriman kita bekerjasama dengan banyak expedisi dan cargo seperti JNE, JNT, TIKI, POS, LION PARCEL, INDAH CARGO, PAPANDAYAN, DAKOTA dan masih banyak lainnya. Pengiriman paket pesanan setiap hari ke seluruh Wilayah Di Indonesia.
Hubungi kami :
HP/WA : 0813-4228-5540
IG : sentrapakaiandalam
#Pakaian dalam anak remaja price#Celana Dalam Anak Perempuan Umur 12 Tahun#Celana Dalam Wanita#BH Remaja#Miniset Remaja#Jual Celana Dalam Pria terdekat#Grosir Pakaian Dalam terdekat#Grosir Celana Dalam Harga Pabrik#Toko Celana Dalam Terdekat#Toko Pakaian Terdekat
0 notes
Text
HP/WA 0813-5985-2887, Sunder Distributor Pakaian Dalam Teluk Wondama Papua Barat
KLIK https://wa.me/628081359852887 Toko Pakaian Dalam Terdekat, Pakaian Dalam Anak Perempuan, Pakaian Dalam Anak, Pakaian Dalam Anak Laki Laki
Kami adalah Grosir Pakaian Dalam Berkualitas Seperti Sorex, Tally, GT Man, Lydyly, Golden Nick Dsb Langsung Dari Pabrik. Model Selalu Up to date dan Terbukti Laris dipasaran. Reseller Dan Dropship Pasti UNTUNG!!! Kontak CS Kami di 0813-3521-5721 Untuk Info Lebih Lanjut.
Bisnis ini menjadi sangat menarik untuk dijalankan, untuk pilihan produk yang tersedia disini celana dalam pria, celana dalam wanita, celana dalam anak, tanktop, singlet pria, lingerie, sampai legging. Bayangkan jika dalam 1 hari 1 orang saja ganti 2-3 kali belum lagi jika punya banyak keluarga bisa dihitung berapa kebutuhan pakaian dalam mereka dalam 1 hari, 1 minggu, 1 bulannya? Banyak keuntungan yang anda dapatkan jika bergabung bersama kami, dari cara berjualan online, iklan produk di sosial media. Untuk pengiriman kita bekerjasama dengan banyak expedisi dan cargo seperti JNE, JNT, TIKI, POS, LION PARCEL, INDAH CARGO, PAPANDAYAN, DAKOTA dan masih banyak lainnya. Pengiriman paket pesanan setiap hari ke seluruh Wilayah Di Indonesia.
Hubungi Kami : HP/WA :0813-5985-2887 IG : sentrapakaiandalam
#celana dalam anak laki#pakaian dalam terdekat#grosir celana dalam harga pabrik#toko celana dalam pria terdekat#jual celana dalam pria#toko celana terdekat#toko baju anak terdekat#bohopanna jogja#supplier baju anak tangan pertama#toko baju anak di bandung
0 notes
Text
Celana Dalam Anak Bahan Babydoll Velvet Libby untuk usia 1-5 thn.
#celanadalamanakbabydoll #cdanaklibby #cdanakvelvetjunior #cdanakmurah #cdanakmotif #velvetjunior #littlequeen
Mulai Rp 25.250.
BELI DI SINI
1 note
·
View note
Text
anak saudara part 2
E nam bulan selepas aku dikerjakan oleh anak saudaraku yang berdua itu, aku sekali lagi diajak oleh suamiku pulang ke kampung. Kali ini bagi menghadiri kenduri majlis khatan Zaidin dan sepupunya. Aku bersetuju kerana bercuti ke kampung seronok juga. Suasana kampung yang tidak sesak dan sunyi sungguh nyaman.
“Mak Ngah, besok Zaidin akan bersunat. Boleh nak rasa burit Mak Ngah malam ni?”
Aku terkejut mendengar suara itu dan aku menoleh ke belakang. Terkejut aku melihat Zaidin yang sedang tersengih padaku. Waktu itu aku baru saja satu jam sampai di kampung. Aku sedang melihat-lihat buah rambutan yang sedang ranum di hadapan rumah ibu mertuaku.
“Tak boleh... tak boleh. Banyak orang di sini, Zaidin tak takut ke??” Jawabku dengan suara agak keras.
“Kenapa nak takut Mak Ngah, benda tu kan sedap.” Bersahaja saja Zaidin menjawab kata-kataku.
“Mak Ngah kata tak boleh, tak bolehlah,”jawabku memperlihatkan muka bengis.
“Ini ‘last’ lah Mak Ngah. Mak Ngah boleh rasa burung Zaidin yang tak sunat ni. Esok Zaidin dah nak sunat, Mak Ngah dah tak berpeluang rasa pelir kulup.” Zaidin masih menggodaku.
“Sudah. Mak Ngah tak mau layan Zaidin.”
“Mak Ngah tak takut rahsia Mak Ngah bocor?” Zaidin tersenyum ke arahku.
Aku berjalan ke arah rumah kakak iparku, emak Zaidin. Hatiku gelisah juga mendengar ugutan Zaidin itu. Kalaulah rahsiaku bocor, mati aku di tengah keramaian ini. Puluhan pasang mata akan tertumpu kepadaku. Aku belum sedia memikirkan alasannya. Aku risau.
Oleh kerana ramai orang di rumah kakak iparku maka aku di suruh tidur di rumah ibu mertuaku. Suamiku tidak bersamaku malam itu kerana dia masih seronok berbual dengan kawan-kawannya di rumah kakaknya. Biasalah bila ada keramaian seperti kenduri kendara di kampung maka mereka akan berbual sambil bekerja hingga ke pagi.
Malam itu aku terasa haus, aku berjalan ke dapur untuk minum. Semasa melalui sebuah bilik aku dengar suara nafas yang agak memburu dan desah tertahan. Suara desahan itu semakin jelas ketika aku mendekat, kulihat pintu bilik tidak tertutup rapat dan ada sedikit celah yang memungkinkan aku boleh melihat ke dalam bilik. Aku tergamam, dari pantulan cermin kulihat Zaidin telentang di atas katil telanjang dan tangannya sedang menggenggam kemaluannya, bergerak teratur naik turun, tentu saja aku tahu kalau anak itu sedang melancap.
Aku pernah membaca suatu artikel bahwah remaja seusia Zaidin sedang memasuki masa puber. Mereka mulai tertarik dan menyukai lawan jenisnya. Remaja seusia itu sedang berkembang organ reproduktif. Angan-angan dan fantasi seks membawa mereka untuk melakukan masturbasi. Namun yang membuatku terpukau adalah ukuran kemaluan remaja itu Pelir Zaidin sangat besar dan panjang bahkan terlalu besar untuk ukuran budak seusianya. Aku pernah melihatnya dulu tapi rasanya sekarang lebih panjang. Kepunyaan suamiku pun tak sepanjang itu.
Sekilas terlihat genggaman tangan budak itu sama sekali tak menutupi kepala kemaluannya yang tampak merah dan belum disunat. Zaidin masih mendesah perlahan dan tiba-tiba ia mempercepat gerakan tangannya lalu tubuhnya mengejang dan dari lubang kencing kepala kemaluannya keluar dengan pancutan yang cukup kuat melambung ke udara dan cairan itu mendarat di dadanya, beberapa kali kepala kemaluan itu menyemburkan cairan dan akhirnya dengan lesu tangan pemuda berusia 13 tahun itu mengendur.
Suatu perasaan ‘menggeletek’ menerpaku turun ke bawah ke pangkal pahaku. Aku merasai kemaluanku seperti mengemut dan farajku terasa lembab kerana menyaksikan pemandangan itu. Aku baru menyedari kalau celana dalamku ternyata sangat basah. Aku yang terpukau segera sedar dan cepat-cepat kembali ke bilikku, Aku terlupa untuk minum dan perasaan hausku seperti hilang.
Malam itu aku tertidur cepat, rasanya kepalaku begitu berat dan mengantuk. Begitu mengantuknya hingga aku lupa mengunci pintu kamarku. Mungkin juga kerana keletihan perjalanan jauh dari ibu kota ke kampung mertuaku. Lama setelah terlelap sampai aku dihinggapi sebuah mimpi. Aku merasakan sesuatu terjadi pada diriku, dimulai dengan munculnya rasa geli yang aneh pada kelangkangku. semakin lama yang kurasakan geli itu berangsur menjadi rasa nikmat yang dahsyat yang belum pernah kurasakan selama ini. Kini rasa nikmat itu semakin tak tertahankan menjalar ke sekujur tubuhku. Sampai akhirnya aku terjaga.
Mulanya aku hairan kerana rasa nikmat tadi masih terasa bahkan lebih hebat. Bila aku sepenuhnya tersedar, hampir menjerit bila aku dapati Zaidin sedang berada di antara kedua paha mulusku. Wajahnya terbenam berada tepat di hadapan kangkangku. Zaidin menyingkap ke samping celana dalam yang tipisku. ia begitu asyik menjilat taman rahsia ku. Lidahnya menjilat setiap jengkal daging kemaluanku yang mulai basah bagai seekor ibu kucing sedang memandikan anaknya.
“Apa yang kamu buat, Zaidin …ouhhhh?”
Budak itu tidak menghiraukan pertanyaanku, ia tetap asyik dengan kelakuan tak senonohnya itu. Tak guna aku merapatkan pahaku, tak guna aku menolak kepalanya kerana bibir mulutnya telah menguasai bibir daging kemaluanku sepenuhnya. Yang kurasakan kini hanyalah sensasi gatal nikmat yang menggila.
“Aaahhhh... oohhhh....”
Aku membiarkan Zaidin menguasaiku. Mataku terpejam tak sanggup menahan malu, aku tak berdaya menolak seorang budak yang belum bersunat mencabulku. Tubuhku mengeliat menahan birahi kerena cumbuan Zaidin kini berpindah ke dadaku, secara bergantian Zaidin menghisap hisap kedua puting susuku yang kenyal itu bagaikan bayi yang kehausan.
“Aaahhhh... oohhhh....”
Suara rintihanku tak dapat lagi kutahan. Budak ini benar-benar pintar merangsangku.
Kemaluanku mulai terasa basah dibuatnya. Perlahan kurasakan Zaidin menarik celana dalamku kebawah, hingga akhirny tubuhku yang indah sudah tak tertutup seurat benangpun. Aku mengeluh pasrah ketika Zaidin mendorongku hingga rebah terlentang di atas tilam. Aku berusaha merapatkan kedua kakiku agar kepala Zaidin menjauh dari celah pahaku. Namun semuanya percuma. Zaidin berhasil membenamkan wajahnya pada kangkangku, lidahnya menemui apa yang ia cari dan inginkan dengan penuh cekap dia melahap dan menghisap-hisap vaginaku yang sudah basah itu.
Lidahnya dengan liar menjilat bibir buritku yang sensitif dan kelentitku yang memekar. Rasa geli dan sengatan birahi membuatku semakin tak mampu menahan aksi ghairah Zaidin. Aku terpekik-pekik kecil dibuatnya, budak ini benar-benar sudah sangat berpengalaman. Perlakuannya sungguh membuat diriku serasa terbang, tubuhku menggelinjang-gelinjang geli diiringi erangan nikmat. Sampai akhirnya kurasakan otot vaginaku mengejang dahsyat.
“Aaahhhh... oohhhh....” pekikku tak kuasa menahan rasa geli dan nikmat yang ditimbulkan jilatan-jilatan lidahnya.
Inikah yang disebut orgasme? Begitu dasyat kenikmatan yang kurasakan. Dan aku memperoleh orgasme pertamaku dari seorang budak kecil di bawah umur yang sedang membelaiku. Seorang budak kecil yang akan bersunat esok hari. Ketika itu kurasakan seluruh tubuhku menggeletar, pandanganku kabur, terasa jiwaku melayang tinggi, badanku seperti terendam ke dalam samudera kenikmatan syurgawi yang tak bertepi. Kesedaranku seperti hilang, yang kulihat hanya warna putih yang berpinar di mataku lalu menjadi kabur.
Entah berapa lama aku tak sedar. Lalu perlahan-lahan dapat kurasakan kesedaranku telah hampir sepenuhnya pulih. Kurasakan lidah itu masih saja bekerja menjilat dan menjalar di lurah vaginaku. Tanpa sedar pula aku malah membuka kedua belah kakiku seolah-olah berharap Zaidin menjilat dan menghisap isi vaginaku yang membanjir.
“Sluurrpp… sluurpp.. sshhrrpp..” bunyi yang timbul ketika Zaidin menghisap habis tiap titik cairan cintaku tanpa sisa.
Sesaat setelah itu seperti terlambat kusadari bahwa Zaidin telah mengambil posisi menindihku, pinggulnya tepat di atas pinggulku yang terbuka, dan tubuhnya di antara kedua kakiku yang masih terbentang lebar.
“Sekarang Mak Ngah rasa kulup Zaidin.”
Aku hanya menunggu, aku pasrah. Aku mula merasai daging kelaki-lakiannya telah menyentuh alat kelaminku. Badanku masih lunglai selepas orgasme dan benar-benar tak mampu menghindar lagi. Kedua kakiku yang telanjang begitu lemah ketika ia membukanya lebar-lebar dan melipat lututku, sehingga aku mula merasai kelopak kewanitaanku mula bergeseran dengan kepala pelirnya tanpa penghalang sedikitpun. Lalu kurasakan dengan perlahan Zaidin mulai mendorong pinggulnya ke arahku berusaha memasuki pintu kemaluan dan kurasakan bibir buritku tertekan ke dalam.
Zaidin mendorong pinggulnya lagi ke arahku sehingga hujung pelirnya mulai menyelinap membelah kelopak kewanitaanku. Zaidin yang sudah berpengalaman mendorong tubuhnya ke depan sehingga separuh batang pelir yang akan disunat esok hari itu terbenam dalam rongga buritku.
Zaidin menarik batangnya dan menekan lagi dengan penuh birahi.Tubuhku yang putih mulus kini tak berdaya di bawah himpitan tubun Zaidin yang kecil. Di tarik dan ditekan lagi lebih kuat hingga tundunnya menekap ke tundunku. Terasa kepala kulupnya mula menyentuh pangkal rahimku. Dia merendamkan batangnya seketika tapi mulutnya lincah menjilat dan mengisap puting tetekku. Aku mengerang kesedapan.
Zaidin meneruskan goyangannya. Pinggulnya digerak maju mundur. Batang kulupnya bergerak keluar masuk dalam lubang kemaluanku yang menyepit kuat zakar budak belasan tahun. Pelir Zaidin kurasakan cukup besar menikam vaginaku yang masih sempit. Setiap geseran butuh Zaidin menimbulkan rasa sedap yang membuatku merintih-rintih. Semakin lama batang pelir Zaidin semakin lancar keluar masuk menggesel vaginaku bila cairan cintaku makin banjir. Anak nakal ini ternyata memang pintar membangkitkan nafsuku. Hisapan-hisapan lidahnya pada putingku menyebabkan benda itu makin mengeras saja. Aku makin kuat mengerang kenikmatan.
“Ooooh… , oooouugh… , aahhmm… , ssstthh!” Erangan panjang keluar dari mulutku yang mungil.
Akhirnya aku biarkan diriku terbuai dan tenggelam dalam goyangan birahi Zaidin. Aku memejamkan mata berusaha menikmati perasaan itu. Aku membiarkan tubuhku dicumbui seorang budak berumur 13 tahun. Pelirnya kini mulai meluncur lancar sampai menyentuh rahimku. Aku mengerang setiap kali dia menyondolkan pelirnya. Geserrn demi geseran, sondolan demi sondolan sungguh membuatku terbuai dan semakin menikmati persetubuhan ini. Sambil bergoyang menyetubuhiku bibirnya tidak henti-hentinya menyantap bibir dan puting susuku, tangannya pun rajin menjamahi tiap lekuk tubuhku sehingga membuatku mengeliat kenikmatan.
Rintihan panjang akhirnya keluar lagi dari mulutku ketika mulai mencapai klimaks, sekujur tubuhku mengejang beberapa detik sebelum melemas kembali. Keringat bercucuran membasahi tubuhku yang polos itu sehingga kulitku yang putih bersih kelihatan mengkilat membuat Zaidin semakin bernafsu menggomolku. Aroma tubuhku semakin semerbak bersama keringat yang mengalir keluar. Ghairah Zaidin semakin membara bila dia semakin geram menghidu aroma tubuhku. Kedua ketiakku yang tak berbulu dicium dengan geramnya. Aku mengerang kegelian.
Birahi Zaidin semakin menggila melihat tubuhku yang begitu cantik dan mulus itu tergeletak pasrah tak berdaya di hadapannya dengan kedua paha yang halus mulus terkangkang dan bibir kemaluanku yang mungil itu menyepit dengan ketat batang pelirnya yang cukup besar itu. Sungguh aneh rasanya. Seorang isteri muda yang sepatutnya mendapat nikmat dari suaminya tapi malam ini aku sedang menikmatinya dari seorang remaja yang akan bersunat esok hari.
“Ouughh..oohhh… ooohhhh…” Hanya suara-suara seperti itu saja yang keluar dari mulutku.
“Sedapnya Mak Ngah, sedapnya....” Itu pula suara yang keluar dari mulut anak saudaraku.
Aku merintih halus ketika kurasakan batang pelir Zaidin masih bersarang di vaginaku sementara hujungnya menyentuh rahimku. Rintihanku semakin kuat ketika Zaidin mulai menyantap buah dadaku sehingga menimbulkan perasaan geli yang amat sangat setiap kali lidahnya memyapu-nyapu puting susuku. Kepalaku tertengadah ke atas, pasrah dengan mata setengah terkatup menahan kenikmatan yang melanda tubuhku sehingga dengan leluasanya mulut Zaidin melahap bibirku yang agak basah terbuka itu. Setelah beberapa ketika puas menikmati bibirku yang lembut dia mulai menggerakkan tubuhnya naik turun.
“Ouuhhh… sempitnya burit Mak Ngah. Sedapnya...”
Suara Zaidin sayup-sayup kudengar di telingaku. Aku tak memperdulikannya lagi, waktu ini tubuhku tengah tergoncang-goncang hebat oleh goyangan pinggul Zaidin yang semakin cepat. Aku hairan dengan kemampuan remaja ini. Dia masih mampu bertahan sedangkan aku sudah berkali-kali mengalami orgasme. Sesekali budak ini melakukan gerakan memutar sehingga vaginaku terasa seperti diaduk-aduk. Aku dipaksa terus mempercepat goyanganku karena merasa sudah mau keluar, makin lama gerakannya makin liar dan eranganku pun makin tidak keruan menahan nikmat yang luar biasa itu. Dan ketika orgasme kedua itu sampai, aku menjerit histeria sambil mempererat pelukanku. Pinggulku terangkat sedikit tanpa sedar kerana takut pelir Zaidin terlepas dari cengkaman vaginaku. Ternyata nikmat sekali sensasi ini.
Benar-benar dahsyat yang kuperoleh walaupun bukan dari lelaki dewasa. Walau pun masih kecil tapi Zaidin masih mampu menakluk wanita dewasa sepertiku. Rasaku Zaidin pasti kerap melakukan seks dengan kawan-kawan perempuannya seperti yang dia ceritakan dulu. Gerak lakunya seperti orang yang banyak pengalaman. Kali ini dia membalikkan badanku hingga posisi tubuhku menungging lalu mengarahkan kemaluannya di antara kedua belah pahaku dari belakang. Dengan sekali sentak Zaidin menarik pinggulku ke arahnya, sehingga kepala pelirnya membelah dan tersepit dengan kuat oleh bibir-bibir kemaluanku.
“Oooooouh… ouuuhhgh!” Erangku dengan suara tertahan.
Untuk kesekian kalinya pelir anak saudaraku membolos masuk ke dalam liang vaginaku dan Zaidin terus menekan pantatnya sehingga perutnya yang kurus itu menempel ketat pada pantat mulusku. Selanjutnya dengan ganasnya Zaidin memainkan pinggulnya maju mundur dengan cepat sambil mulutnya mendesis-desis keenakan merasakan batangnya tersepit dan tergesel-gesel di dalam lubang vaginaku yang masih rapat itu. Walaupun berusaha bertahan aku ahirnya kalah juga menghadapi Zaidin yang ganas dan kuat itu. Budak itu benar-benar luar biasa tenaganya.
Sudah hampir satu jam ia menggoyang dan menyetubuhiku tetapi tenaganya tetap prima. Tangannya terus aktif menjalar ke seluruh lekuk-lekuk tubuhku. Kuakui sungguh hebat anak lelaki seumur dia dapat bertahan begitu lama dan membuatku orgasme berkali-kali. , Aku pasrah saja ketika tubuhku kembali di terlentangkan Zaidin diatas tilam dan digomolinya lagi dengan penuh birahi. Rasanya tak ada lagi bagian tubuhku yang terlepas dari jamahannya. Zaidin terus melakukan gerakan maju mundur beberapa kali, yang awalnya perlahan, lalu semakin cepat dan beberapa minit kemudian terasa badannya mula mengejang.
Ougggggh…Mak Ngah!!!” Zaidin terpekik nikmat sambil memuntahkan spermanya di dalam rahimku.
Ada rasa hangat di dalam rahimku ketika dia menyemborkan benih-benihnya itu. Gerakannya semakin melemah lalu rebah di dadaku. Kemaluannya sudah kembali keukuran semula dan terlepas dari celahan bibir buritk. Aku yang keletihan lalu mendorongnya ke sampingku. Ia pun rebah di sana. Aku lihat di sampingku tergolek tubuh hitamnya. Ia terlihat sangat nyenyak, juga di wajahnya terpancar kepuasan. Aku pandangi wajah keanak-anakannya. Mulai dari kepalanya, hingga perutnya yang hitam juga benda panjang yang baru saja mengaduk-aduk kewanitaanku. Batang berkulup itu biasa-biasa saja tapi anehnya ia mampu memberi kepuasan tak terhingga pada diriku.
Aku terlentang terkedip-kedip kerana mataku tidak mengantuk. Tiba-tiba Zaidin terjaga lalu ia membelai bahuku dan menghembuskan nafasnya yang hangat. Aku sedar ia ingin merangsangku kembali. Aku biarkan saja tingkahnya itu. Ia semakin meningkatkan rabaanya di bahu dan payudaraku. Aku merinding saat itu, dan berusaha menghalangi dia mencium tengkukku. Usahaku tidak berhasil, malah dia yang semakin berusaha membalikkan wajahku untuk berbalik ke arah wajahnya. Dalam keadaan itu akupun terpaksa menghadap wajahnya. Lalu ia meraih daguku dan bibirku diserbu dengan ciuman. Tangannya tak tinggal diam, meramas dan membelai buah dadaku. Aku semakin merintih menahan rasa geli dan hangatnya belaian tangan kecilnya.
“Mak Ngah, Zaidin nak lagi. Zaidin mau betul-betul puas sebelum bersunat esok,” Zaidin berbisik di telingku. “Mak Ngah suka tak pelir belum bersunat?” tanyanya.
Aku tidak menjawab tapi mengangguk tanda aku menikmatinya. Lalu tangan kirinya turun ke bawah, ke arah liang kewanitaanku. Membelai-belai kelentitku lalu dengan jari tengahnya ia menjolok bahagian dalam liang kewanitaanku yang kini sudah mulai becek lagi. Aku semakin tak kuasa menahan setiap gerakan jarinya. Aku sudah mulai terbakar birahi lagi. Mukaku kembali memerah dan keringatku kembali timbul kerana dibakr birahi. Zaidin beranjak bangun sambil menyingkirkan selimut yang menutupi diriku. Kini tubuhku dan Zaidin sudah sama-sama bogel. Ia berusaha membuka kedua pahaku kembali dan memposisikan tubuhnya tepat di antara pahaku. Aku tahu ia kembali ingin menghabiskan malam itu denganku dengan melakukan hubungan badan lagi. Dan dia juga tahu aku sudah siap untuk disetubuhi lagi.
Aku sedar diriku tak perlu membantah lagi. Alang-alang menyeluk pekasan biar sampai ke pangkal lengan. Malah kini aku membantunya dengan membuka kedua pahaku lebih lebar untuk di masukinya. Kini kami sudah berhadap-hadapan, siap untuk melakukan keintiman. Berhati-hati Zaidin mulai mengarahkan kemaluannya ke dalam vaginaku. Terlihat bahagian kepalanya sudah terjengul keluar dari kulupnya. Aku kini merasakan sensasinya amat dalam. Mula-mula hanya kepala kemaluannya yang menyentuh bibir kemaluanku, lalu beransur-ansur tenggelam bila Zaidin makin merapatkan badannya ke badanku. Aku kini merasakan sentuhan kemaluan Zaidin yang keras masuk ke dalam liang vagina hingga menyentuh rahimku.
Zaidin bergerak maju mundur mendayung dengan teratur. Kini ia tak tergesa-gesa seperti tadi. Kali ini dia melakukan dengan penuh perasaan dan kelembutan. Matanya bercahaya memandang mataku. Malah aku merasa malu diperhatikan begitu oleh anak saudara sendiri. Budak kecil yang sedang mencari nikmat dari tubuh wanita dewasa isteri bapa saudaranya. Lalu gerakannya kembali beransur cepat dan cepat. Aku merasakan ada sesuatu yang akan meledak di dalam kewanitaanku. Aku berusaha menahan rasa itu hingga tanpa mampu aku halangi, kini malah tubuhku serasa mengejang dan otot-otot diseluruh persendianku mengeras.
“Aahhh... ooohhhh....” pekikku nikmat.
Aku mendapatkan orgasmeku, namun Zaidin masih saja tetap masih dalam gerakan mengepam semakin cepat. Tangannya tak tinggal diam sambil meramas kedua payudaraku. Aku semakin tak mampu mengendalikan diri lagi. Aku raih bahunya, dan aku lingkari kedua kakiku di pinggangnya. Hingga beberapa minit kemudian tubuh Zaidin mula mengejang dan gerakan pinggulnya seakan mendorong kemaluannya ke dalam rahimku. Ia seakan ingin memasukan kemaluannya lebih dalam lagi. Tanpa mampu aku cegah lagi, ia pun menyemburkannya benihnya dalam rahimku. Ia lalu memelukku amat erat, seakan tak mau terpisah dari tubuhku. Keadaan kami masih dalam posisi melekat dengan tubuhku di bawah tindihan tubuh kurusnya tanpa melepas ikatan kelamin kami. Dengan tubuh masih basah oleh keringat dan lendir sisa sisa persetubuhan, aku pun akhirnya tertidur bersama Zaidin sambil berpelukan di katil rumah mertuaku.
Aku tak tahu berapa lama aku tertidur. Bila mendengar bunyi kokokan ayam aku terjaga. Aku memerhati tubuh Zaidin yang terlentang nyenyak. Jelas terlihat batang pelirnya mengecil dan kepala pelirnya kembali bersembunyi dalam kulupnya. Kulit kulup itulah yang akan di potong besok hari. Dan berakhirlah keseronokanku menikmati zakar tak bersunat..
1K notes
·
View notes
Text
Aku Disetubuhi Pacar Adikku Saat Suamiku Dinas Luar
“Kirim aja kak?” Suara yang ramah mengagetkanku dari belakang.
“Aku.. Iya” Jawabku sambil menoleh ke belakang.Namaku Irma, tapi biasa dipanggil Iin oleh orang di rumah. Aku anak tertua dari 4 bersaudara yang semuanya perempuan. Saat ini usiaku 34 tahun dan adikku Tita 21 tahun. Aku sangat menjaga bentuk tubuhku, dengan tinggi badan 167 cm dan berat badan 59 kg, tak disangka kalau aku sudah memiliki 2 orang anak yaitu Echa yang berusia 6 tahun dan Dita yang berusia 3 tahun. Kalau menurut suamiku, teman-temannya sering memuji tubuhku, terutama pada bagian pinggul dan payudara yang terlihat sangat seksi jika sedang mengenakan baju yang menempel di badan. Beginilah ceritaku..Kenaikan jabatan yang diterima oleh suamiku membuatnya harus berada di luar daerah, dan hanya bisa pulang sebulan sekali. Otomatis kebutuhan biologisku hanya dapat terpenuhi pada saat suamiku pulang saja. Bahkan sering juga aku harus berpuasa sampai berbulan-bulan karena pada saat suamiku pulang aku sedang kedatangan “tamu”. Tapi itu tak terlalu kupedulikan, juga saat kita berhubungan, aku jarang sekali mengalami orgasme karena suamiku biasanya sudah keluar duluan dan bila sudah begitu pasti ia langsung tertidur dan membiarkanku menggantung sendirian.Sampai akhirnya terjadi peristiwa yang membuatku sangat malu pada awalnya, namun menjadi ketagihan pada akhirnya. Orang yang membuatku mabuk kepayang itu bernama Hasan yang tidak lain adalah pacar adikku yang paling berani. Orangnya lumayan tampan dengan bentuk tubuh yang aneh karena ia adalah seorang atlet renang perwakilan daerah. Hasan sudah berpacaran dengan adikku Tita selama 5 tahun sehingga hubungan keluarga kami dengan sudah sangat dekat, aku sendiri bahkan sudah menganggapnya sebagai adik iparku demi melihat keseriusan hubungan Hasan dan adikku.Hasan juga sering datang ke rumah untuk mengantarkan aku pergi karena aku tidak bisa naik motor, tentu saja sebelumnya aku selalu meminta tolong melalui Tita. Selama tidak sibuk, dia pasti mau menolongku sehingga kami menjadi lumayan dekat. Ia sering bercerita tentang hubungannya dengan Tita, adikku, sehingga aku jadi tahu kalau dia adalah pemuda yang sangat menghormati wanita. Itu adalah pandanganku sebelum terjadi perselingkuhan antara kita berdua.Jadi saat itu aku berangkat bersama diantar Tita adikku untuk berenang di sebuah hotel yang cukup besar di kota SMD. Setelah berganti dengan baju renang, aku melangkahkan kaki ke tepi kolam. Beberapa pemuda melirikku dengan pandangan nakal. Setelah melakukan pemanasan, aku lalu turun ke udara. Setelah menyesuaikan diri dengan suhu air baru, saya mulai berenang. Setelah bolak-balik 3 kali putaran, saya beristirahat di tepi kolam sambil mengatur napas. Beberapa pemuda yang menggodaku, aku hanya tersenyum. Lalu aku terhanyut dalam lamunanku yang sudah 3 bulan tidak melakukan hubungan suami-istri.Setelah melihat siapa yang menyapaku, aku menjadi tenang tetapi sedikit berisiko karena ternyata ia adalah Hasan yang melihatku tanpa berkedip. Sambil mengajakku mengobrol, ia melakukan pemanasan. Kadang-kadang aku melirik untuk melihat tubuhnya yang aneh. Lalu mataku turun lagi ke dada yang bidang dan perutnya yang sangat berotot. Saat mataku sampai ke celana renangnya, dadaku berdegup ketat, celana itu terlihat sangat menonjol di bagian tengahnya. Pasti besar sekali, bahkan mungkin lebih besar dari pada milik suamiku, batinku.Lalu aku terkejut saat Hasan melompat terjun ke kolam renang dan langsung meluncur. Setelah 7 kali bolak-balik ia menepi ke sampingku untuk beristirahat. Ia meletakkan tangan di sampingku sehingga sikunya menyentuh paha kananku.
“Kesini pake apa Kak?” Tanyanya sambil menatapku dengan tajam.
“Diantar sama Tita” Jawabku sambil menghindari pandangan mata.
“Benar.. Sekarang Titanya kemana?” Sahut Hasan melirik sekeliling.
“Langsung pulang jagain Dita sama Echa..” Sebelum dia sempat menanyakanku lagi, aku langsung melompat terjun.Setelah menyeberang, saya berencana naik karena ingin segera pulang. Sebelumnya aku tidak menyangka akan bertemu dengan orang yang kukenal di kolam ini. Dan yang bertemu denganku ternyata Hasan, terlebih lagi aku hanya mengenakan baju renang hingga otomatis menampakkan sebagian tubuhku. Aku tidak mau menoleh ke belakang karena aku takut Hasan akan berbicara lagi denganku. Setelah mengenakan rok setinggi lutut, aku mengenakan pakaian yang cukup ketat sehingga memperlihatkan garis tubuhku yang masih terbentuk.Saat melangkahkan kaki menuju jalan raya untuk mencari angkot, ada motor yang memotong jalanku. Aku kaget bukan kepalang, terlebih lagi saat melihat siapa yang menaikinya, lagi-lagi ternyata Hasan.“Aku antar ya Kak?” Tawar Hasan dengan sopan.
Aku berpikir sejenak, sebelum aku sempat menjawab Hasan sudah menyodorkan helm. Dengan ragu aku menerima helm itu, setelah mengenakannya aku lalu duduk menyamping di belakang dengan tangan kananku melingkar di pinggangnya. Sebenarnya hal ini sudah sangat sering kulakukan, tapi untuk saat ini aku merasa sangat serba salah. Perasaanku semakin tidak enak saat ia mengarahkan motornya ke arah yang berlawanan dengan arah ke rumahku. Bodohnya, aku cuma diam saja sampai akhirnya Hasan menghentikan motornya di depan sebuah bioskop yang cukup terkenal di kota SMD.
“Nonton dulu ya Kak?” Pintanya sopan.
“Aduh gimana ya San.. Ini kan sudah sore” Jawabku panik.
“Please Kak.. Ini film yang pengen banget aku tonton, lagian ini hari pemutarannya yang terakhir” Sahut Hasan dengan tatapan yang memohon.
“Iya deh.. Tapi habis itu langsung pulang” tegasku. Hasan tersenyum dengan penuh kemenangan.
Setelah memesan tiket, kami pun masuk ke dalam dan ternyata yang menonton sangat sedikit. Setelah mendapatkan tempat duduk, kami berdua mulai menikmati film yang diputar. Belum lama berselang, aku tercekat kaget saat tangan Hasan merangkul bahuku. Aku berusaha untuk tenang dan tak bereaksi apa-apa. Melihat aku diam saja Hasan semakin berani, mukanya didekatkan ke wajahku hingga sontak aku menolak saat ia mencoba mencium bibirku. Tapi malah bertambah parah karena yang dia cium adalah telinga dan leherku, padahal itu termasuk daerah sensitifku.
Aku menjadi deg-degan, dan sepertinya Hasan mengetahui kalau aku mulai memakan umpan yang ia berikan. Tangannya mulai turun ke dadaku dari bahu. Ternyata tangannya sangat lihai meskipun dari luar putaran-putaran jarinya mampu membuatku sesak karena buah dadaku yang telah mengeras. Tangannya terus aku pegang. Tangannya yang satu berhasil kutahan semantara yang lain berhasil lolos dan semakin aktif.
Dia berhasil membuka kancing-kancing bajuku bagian atas lalu tangannya bermutar-mutar di atas BH-ku yang tipis. Malu juga rasanya kalau Hasan tahu bahwa putingku sudah keras sekali. Bibirnya yang bermain di leherku mulai turun ke bahu dan entah bagaimana caranya, ternyata Hasan telah menurunkan tali BH dan bajuku sampai ke pinggang lalu bibirnya bermain diatas BH-ku dan sekali renggut buah dadaku telah terekspos pada bibirnya.
Aku menjadi semakin lupa diri, lupa pada suami dan anak-anakku, dan lupa kalau Hasan adalah kekasih adikku dan kemungkinan besar akan menjadi iparku kelak. Begitu buah dadaku terekspos, Hasan tidak langsung mencaplok tapi putingku yang keras dirangsang dulu dengan hidungnya. Nafasnya yang hangat sudah bisa membuat putingku semakin mengeras. Lalu dia ciumi pelan-pelan buah dadaku yang berukuran 34B itu, mula-mula bagian bawah terus melingkar sehingga hampir semua bagian buah dadaku dicium dengan lembut olehnya. Belum puas menggodaku, lidahnya kemudian mulai menari-nari di atas buah dadaku. Akhirnya pertahananku pun jebol hingga aku mulai mendesah halus. Akhirnya apa yang kukhawatirkan terjadi, lidahnya mulai menyapu sekitar puting dan akhirnya..
Akh.. putingku tersapu lidahnya.. Perlahan mula-mula, semakin lama semakin sering dan akhirnya putingku dikulumnya. Ketika aku merasa nikmat, ia melepaskannya dan kemudian mulai mengecup dari bagian tepi lagi. Perlahan mendaki ke atas dan kembali ditangkapnya putingku. Kali ini putingku digigitnya perlahan sementara lidahnya berputar-putar menyapu putingku. Sensasi yang ditimbulkannya sungguh luar biasa, semua keinginan yang kupendam selama 3 bulan ini serasa terpancing keluar dan berontak untuk segera dipuaskan.
Melihatku mendesah, Hasan semakin berani. Selain menggigit-gigit kecil putingku sembari lidahnya menyapu-nyapu, tangannya mulai bermain di lututku. Perasaan yang kupendam selama ini kelihatannya mulai bergejolak. Hal itu membuatku membiarkan tangannya menggerayangi lutut dan masuk menyelusup ke dalam rokku untuk mengelus pahaku. Dia tahu bahwa tubuhku merinding menahan nikmat dan dengan lihai tangannya mulai mendaki dan kini berada di selangkanganku.
Dengan lembut Hasan mengusap pangkal pahaku di pinggiran CD-ku. Hal ini menimbulkan sensasi dan nikmat yang luar biasa. Aku tak dapat duduk tenang lagi, sebentar-bentar menggelinjang. Aku sudah tak dapat lagi menyembunyikan kenikmatan yang kualami, hal ini bisa dia ketahui dengan telah lembabnya CD-ku. Jarinya yang besar itu akhirnya tak mampu kutahan ketika dia memaksa menyelinap ke balik CD-ku dan langsung menuju clitku. Dengan lembut dia memainkan jarinya sehingga aku terpaksa menutup bibirku agar lenguhanku yang keluar tak terdengar oleh penonton yang lain. Jarinya dengan lembut menyentuh clitku dan gerakannya yang memutar membuat tubuhku serasa ringan dan melayang.
Akhirnya pertahananku jebol, cairan kental mulai keluar dari vaginaku dan Hasan mengetahuinya hingga semakin mengintensifkan serangannya. Akhirnya puncak itu datang, kupeluk kepalanya dengan erat dan kuhunjamkan bibirku ke bibirnya dan tubuhku bergetar. Hasan dengan sabar mengelus clitku hingga membuatku bergetar-getar seolah tak berhenti. Lubang vaginaku yang basah dimanfaatkan dengan baik olehnya. Sementara jari jempolnya tetap memainkan clitku, jari tengahnya mengorek-ngorek lubangku mensimulasi apa yang dilakukan laki-laki pada wanita. Aku megap-megap dibuatnya, entah berapa lama Hasan membuatku seperti itu dan sudah berapa kali aku mengalami orgasme.
Aku lalu memberanikan diri, kujulurkan tanganku ke arah selangkangannya. Di sana jemariku menemukan gundukan yang mulai mengeras. Begitu tersapu oleh belaianku, gundukan itu berubah menjadi batang hangat yang mengeras. Jariku terus membelai turun naik sepanjang batang itu yang menurutku sangat besar untuk ukuran seorang pemuda berusia 21 tahun. Secara perlahan batang tersebut bertambah panjang dan besar hingga menimbulkan getaran-getaran yang membuatku kembali mencapai orgasme. Saat orgasme, tanganku secara tak sengaja meremas-remas bolanya sehingga Hasan pun terangsang.
“Kita ke tempat kosku ya Kak..” bisiknya kemudian sambil mengecup daun telingaku.
Aku mengangguk, dan setelah merapikan pakaian yang aku kenakan, Hasan menarikku sehingga aku berjalan mengikutinya. Setelah 10 menit naik motor, kami mulai memasuki sebuah bangunan yang besar dan agak sepi. Saat dia menggandeng pinggulku menuju kamarnya, beberapa orang anak kost di sana tampak menatap kami dengan pandangan penuh pengertian. Tapi itu tetap tak mengurangi rasa kikuk dan canggung yang menyerangku. Apa yang sedang kulakukan di sini, batinku.
Saat aku sampai di depan pintu kamar kostnya yang terbuka, aku terdiam sejenak. Keraguan besar mendadak menyerangku, dan itu ternyata ditangkap oleh Hasan. Dengan tenang dia menangkap bahuku dari belakang dan dengan pelan dia mendorongku masuk ke dalam. Setelah menutup pintu dan menguncinya, lalu tangannya turun ke pinggulku dan kemudian memutar tubuhku sehingga kini kami saling berhadapan untuk pertama kalinya sejak dari kolam renang.
Kami berhadapan sejenak, lalu Hasan tersenyum dan kembali bibirnya mengecup bibir bawah dan atasku bergantian dan berusaha membangkitkan gairahku lagi. Aku mendesah kecil ketika tangannya turun ke bokongku kemudian meremasnya lalu menarik tubuhku merapat ke tubuhnya. Bibirnya perlahan mengecup bibirku, bibirnya merambat di antara dua bibirku yang tanpa sadar merekah menyambutnya.
Lidah itu begitu lihai bermain di antara kedua bibirku mengorek-ngorek lidahku agar keluar. Sapuan lidahnya menimbulkan sensasi-sensasi nikmat yang belum pernah aku rasakan, sehingga dengan perlahan lidahku dengan malu-malu mengikuti gerakan lidahnya mencari dan mengikuti kemana lidahnya pergi. Dan ketika lidahku menjulur memasuki mulutnya, dengan sigap Hasan menyambutnya dengan lembut dan menjepit lidahku di antara langit-langit dan lidahnya. Tubuhku menggeliat menahan nikmat yang timbul, itulah ciuman ternikmat yang pernah kurasakan dalam hidupku.
Pada saat itulah aku merasa Hasan membuka kancing-kancing bajuku. Tubuhku sedikit menggigil ketika udara malam yang dingin menerpa tubuhku yang perlahan-lahan terbuka ketika Hasan berhasil memerosotkan bajuku ke lantai. Kemudian tangannya menjulur lagi ke pinggul, kemudian berhenti di bokong untuk meraih retsleting yang ada di rokku lalu menariknya ke bawah dan menanggalkan rokku ke lantai.
Aku lalu membuka mataku perlahan-lahan dan kulihat Hasan sedang menatapku dengan tajam tanpa berkedip. Dia tampak tertegun melihat tubuh mulusku yang hanya terbungkus oleh BH dan CD yang ketat. Sorotan matanya yang tajam menyapu bagian-bagian tubuhku secara perlahan, pandangannya agak lama berhenti pada bagian dadaku yang kencang membusung. BH-ku yang berukuran 34B memang hampir tak sanggup menampung bongkahan dadaku, sehingga menampilkan pemandangan yang mengundang syahwat lelaki, apa lagi darah muda seperti Hasan.
Tatapan matanya cukup membuatku merasa hangat, dan dalam hati kecilku ada perasaan senang dan bangga dipandangi lelaki dengan tatapan penuh kekaguman sperti itu. Rasanya semua usahaku selama ini untuk menjaga kekencangan tubuh tidak sia-sia. Aku terseret maju ketika lengan kekar Hasan kembali merangkul pinggangku yang ramping dan menariknya merapat ke tubuhnya. Tanganku terkulai lemas ketika sambil memelukku, Hasan mengecup bagian-bagian leherku sambil tak henti-hentinya membisikkan pujian-pujian akan kecantikan bagian-bagian tubuhku. Akhirnya kecupannya sampai ke daerah telingaku dan lidahnya secara lembut menyapu bagian belakang telingaku.
Aku menggelinjang, tubuhku bergetar sedikit dan rintihan kecil lepas dari kedua bibirku. Hasan telah menyerang salah satu bagian sensitifku dan dia mengetahui sehingga ia melakukannya berulang kali.
Kemudian bibirnya kembali menyapu bagian belakang telingaku hingga pangkal leherku. Aku tak sanggup menjawab, tubuhku terasa ringan dan tanpa sadar tanganku kulingkarkan ke lehernya. Rupanya bahasa tubuhku telah cukup dimengerti oleh Hasan sehingga dia menjadi lebih berani. Tangannya telah membuka kaitan BH-ku dan dalam sekejap BH itu sudah tergeletak di lantai.
Tubuhku serasa melayang. Ternyata Hasan telah mengangkat tubuhku, dibopongnya ke tempat tidur dan dibaringkan secara perlahan. Kemudian Hasan menjauhiku dan dengan perlahan mulai melepaskan pakaiannya. Aku sangat menikmati pemandangan ini. Tubuh Hasan yang kekar dan berotot itu tanpa lemak hingga menimbulkan gairah tersendiri untukku. Dengan hanya mengenakan celana dalam, Hasan duduk di ujung ranjang. Aku berusaha menduga-duga apa yang akan dilakukannya. Kemudian dia membungkuk dan mulai menciumi ujung jariku kakiku. Aku merintih kegelian dan berusaha mencegahnya, namun Hasan memohon agar dia dapat melakukannya dengan bebas. Karena penasaran dengan sensasi yang ditimbulkannya, akhirnya aku biarkan dia menciumi, menjilat dan mengulum jari-jari kakiku.
Aku merasa geli, tersanjung sekaligus terpancing untuk terus melanjutkan kenikmatan ini. Bibirnya kini tengah sibuk di betisku yang menurutnya sangat indah itu. Mataku terbelalak ketika kurasakan dengan perlahan tapi pasti bibirnya semakin bergerak ke atas menyusuri paha bagian dalamku. Rasa geli dan nikmat yang ditimbulkan membuatku lupa diri dan tanpa sadar secara perlahan pahaku terbuka. Hasan dengan mudah memposisikan tubuhnya di antara kedua pahaku. Aku berteriak tertahan ketika Hasan mendaratkan bibirnya di atas gundukan vaginaku yang masih terbungkus CD. Tanpa mempedulikan masih adanya celana dalam, Hasan terus melumat gundukan tersebut dengan bibirnya seperti saat sedang menciumku.
Aku berkali-kali merintih nikmat, dan perasaan yang lama telah hilang dalam setahun ini muncul kembali. Getaran-getaran orgasme mulai bergulung-gulung, tanganku meremas apa saja yang ditemuinya, sprei, bantal, dan bahkan rambut Hasan. Tubuhku tak bisa diam bergetar menggeliat dan gelisah, mulutku mendesis tanpa sengaja, pinggulku meliuk-liuk erotis secara refleks dan beberapa kali terangkat mengikuti kepala Hasan. Untuk kesekian kalinya pinggulku terangkat cukup tinggi dan pada saat itu Hasan tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menarik celana dalamku lepas. Aku agak tersentak tetapi puncak orgasme yang makin dekat membuatku tak sempat berpikir untuk bertindak apa pun. Bukit vaginaku yang sudah 3 bulan tak tersentuh suami terpampang di depan mata Hasan.
Dengan perlahan lidah Hasan menyentuh belahannya, aku menjerit tak tertahan dan ketika lidah itu bergerak turun naik di belahan vaginaku, puncak orgasmeku datang tanpa tertahankan. Tanganku memegang dan meremas rambut Hasan, tubuhku bergetar-getar dan melonjak-lonjak. Hasan tetap bertahan pada posisinya, sehingga lidahnya tetap bisa menggelitik klitorisku ketika puncak kenikmatan itu datang. Aku merasa dinding-dinding vaginaku telah melembab, dan kontraksi-kontraksi khas pada lorong vaginaku mulai terasa. Itulah salah satu kelebihanku yaitu lorong vaginaku secara refleks akan membuat gerakan-gerakan kontraksi hingga membuat suamiku selalu tak bisa bertahan lama.
Hasan tampaknya bisa melihat kontraksi-kontraksi itu, sehingga membuatnya semakin bernafsu. Kini lidahnya semakin ganas dan liar menyapu habis daerah selangkanganku, bibirnya ikut mengecup dan bahkan cairanku yang mulai mengalir disedot habis olehnya. Nafasnya mulai memburu, aku tak lagi bisa menghitung berapa kali aku mencapai puncak orgasme oleh permainan lidah dan bibirnya. Hasan kemudian bangkit. Dengan posisi setengah duduk dia melepaskan celana dalamnya. Beberapa saat kemudian aku merasa batang yang sangat besar itu mulai menyentuh selangkanganku yang basah.
Hasan membuka kakiku lebih lebar dan mengarahkan kepala kemaluannya ke bibir vaginaku. Meskipun tidak terlihat olehku, aku bisa merasakan betapa keras dan besarnya milik Hasan. Dia mempermainkan kepala penisnya di bibir kemaluanku, digerakkan ke atas dan ke bawah dengan lembut untuk membasahinya. Tubuhku seperti tidak sabar untuk menanti tindakan selanjutnya, lalu gerakan itu berhenti. Dan aku merasa sesuatu yang hangat mulai mencoba menerobos lubang kemaluanku yang masih sempit. Tetapi karena liang itu sudah cukup basah, kepala penis itu dengan perlahan tapi pasti terbenam, semakin lama semakin dalam.
Aku merintih panjang ketika Hasan akhrinya membenamkan seluruh batang kemaluannya. Aku merasa sesak tetapi sekaligus merasakan nikmat yang luar biasa, seakan seluruh bagian sensitif dalam liang itu tersentuh. Batang kemaluan yang keras dan padat itu disambut hangat oleh dinding vaginaku yang sudah 3 bulan tidak tersentuh. Cairan-cairan pelumas mengalir dari dinding-dindingnya dan vaginaku mulai berdenyut hingga membuat Hasan membiarkan kemaluannya terbenam agak lama untuk merasakan kenikmatan denyutan vaginaku. Kemudian Hasan mulai menariknya keluar dengan perlahan dan mendorongnya lagi, semakin lama semakin cepat.
Sodokan-sodokan yang sedemikian kuat dan buas membuat gelombang orgasme kembali membumbung, dinding vaginaku kembali berdenyut. Kombinasi gerakan kontraksi dan gerakan maju mundur membuat batang kemaluan Hasan seakan diurut-urut, suatu kenikmatan yang tidak bisa disembunyikan oleh Hasan hingga gerakannya semakin liar, mukanya menegang dan keringat bertetesan dari dahinya. Melihat hal ini, timbul keinginanku untuk membuatnya mencapai nikmat.
Pinggulku kuangkat sedikit dan membuat gerakan memutar manakala Hasan melakukan gerakan menusuk. Hasan tampak terkejut dengan gerakan ‘dangdut’ ini hingga mimik mukanya bertambah lucu menahan nikmat, batang kemaluannya bertambah besar dan keras, ayunan pinggulnya bertambah keras tetapi tetap lembut. Akhirnya pertahanannya pun bobol, kemaluannya menghunjam keras ke dalam vaginaku, tubuhnya bergetar dan mengejang ketika spermanya menyemprot keluar dalam vaginaku berkali-kali. Aku pun melenguh panjang ketika untuk kesekian kalinya puncak orgasmeku kembali tercapai.
Sesaat dia membiarkan batangnya di dalamku hingga nafasnya kembali teratur. Tubuhku sendiri lemas luar biasa, namun kuakui kenikmatan yang kuperoleh sangat luar biasa dan belum pernah kurasakan sebelumnya selama aku telah 10 tahun menikah. Kami kemudian terlelap kecapaian setelah bersama-sama mereguk kenikmatan.
Pagi itu aku terbangun sekitar jam 05:45, dan aku merasa seluruh badanku sangat pegal dan linu. Setelah beberapa saat mengembalikan kesadaran, aku kembali teringat tentang malam hebat yang baru saja aku lalui. Bahkan saat malam pertama bersama suami dulu pun aku tidak merasakan kepuasan yang teramat sangat seperti ini. Bulu kudukku meremang saat mengingat tiap detik kejadian tadi malam. Lalu aku mencoba bangkit untuk duduk, tapi badanku tertahan.
Saat kuperhatikan, ternyata badanku tertahan oleh kedua lengan Hasan. Tangan kanannya menjadi bantal untuk kepalaku dan sedang menggenggam lemah salah satu payudaraku, sementara tangan kirinya melingkar di pinggang dengan telapak tangan terjepit di antara kedua belah pahaku. Lalu aku merasakan hembusan nafas hangat yang halus di tengkukku, lalu aku menolehkan kepala sedikit. Aku melihat wajah Hasan yang sedang tertidur tenang di sampingku, wajah itu seperti sedang tersenyum puas. Siapa pun akan berwajah seperti itu jika habis ML, batinku.
Saat aku mencoba melepaskan tangan kirinya, aku mendengar suara Hasan yang bergumam di belakangku. Kutolehkan wajahku, perlahan dia membuka kedua matanya lalu sebuah senyum tipis terlihat di wajahnya. Bersamaan dengan itu aku merasakan tangan kanannya semakin erat menggenggam payudaraku dan tangan kirinya mulai mengelus-elus pangkal pahaku. Aku yang tidak siap dengan serangan itu agak terkejut sehingga tubuhku bergetar halus.
“Pagi Kak I’in tersayang”, sapanya halus sambil mengecup leherku.
“Mmh.. Pagi san.. kamu.. mau.. ngapain..?”, balasku sambil mencoba mengatasi pergerakan kedua tangan Hasan yang semakin aktif.
Lalu kecupannya mulai bergerak dari tengkuk menuju leher di bawah telinga kemudian lidahnya menjilati belakang telingaku yang memang sejak semalam mendapatkan rangsangan berkali-kali.
“Saan.. Kakak boleh nanya nggak?”, ucapku sambil menikmati jilatannya.
“Masalah apa Kak?”, balasnya sambil terus menjilat dan meremas.
“Kenapa kamu.. Mau sama Kak I’in yang sudah tua ini?”.
Sejenak Hasan terdiam, lalu ia membalikkan tubuhku sehingga kini aku berhadap-hadapan dengannya, kemudian dia mengecup bibirku lembut. Lalu Hasan bercerita kalau dia sangat suka melihat keindahan tubuhku yang tetap terjaga walaupun telah memiliki 2 orang anak. Selama ini dia masih bisa menahan hasratnya, tapi saat melihat aku yang mengenakan pakaian renang, Hasan tidak dapat lagi mengendalikan birahinya. Saat aku menanyakan bagian mana dari tubuhku yang membuatnya sangat terangsang. Hasan mengatakan bahwa pinggangku yang ramping terlihat sangat seksi dari belakang. Terutama kalau mengenakan celana kain yang ketat, tambahnya.
Aku cuma terdiam mendengar penuturannya, tak kusangka kalau selama ini Hasan sangat memperhatikan diriku. Lalu dengan tenang Hasan mulai meremas dadaku lagi, aku cuma diam menerima apa yang bakal dia lakukan. Kedua jari-jari tangannya aktif meremas kedua payudaraku, apa lagi saat jari-jari itu mulai memilin dan kemudian memelintir kedua puting susuku. Rasa nikmat yang luar biasa dari dada itu menyebar ke seluruh badanku, sehingga membuat tubuhku bergetar dan mengerang halus. Tiba-tiba semua kenikmatan itu terhenti, tapi ada sesuatu yang hangat di sekitar dadaku, terus berhenti di putingku. Aku membuka mata sebentar, ternyata Hasan sedang asyik menjilati putingku dan sesekali menghisap-hisapnya.
Aku terus meresapi setiap kenikmatan yang dihasilkan oleh permainan lidah Hasan di dadaku, pelan-pelan kubuka mataku. Dan aku bisa menyaksikan bagaimana Hasan menjelajahi setiap lekuk tubuhku. Aku mendesah panjang saat aku merasakan ada sesuatu yang menyentuh vaginaku. Rupanya jari-jari Hasan telah mengelus-elus vaginaku yang sudah basah sekali. Sambil terus memainkan lidahnya di puting susuku yang sudah sangat mengeras, seperti semalam sambil menghisap lidahnya memutar-mutar puting susuku, sesekali dia menggigitnya sehingga aku menjadi berkelojotan tak tertahankan. Saat aku terengah-engah mengambil nafas, Hasan memindahkan serangannya ke arah selangkanganku.
Aku menarik nafas dalam-dalam sewaktu lidahnya yang basah dan hangat pelan-pelan menyentuh vaginaku, aku mendesah tertahan saat lidahnya naik ke klitorisku dan menyentuhnya. Kemudian dengan lihainya Hasan memelintir klitorisku dengan bibir hingga benar-benar membuatku merem-melek keenakan. Aku seperti tersetrum karena tidak tahan, melihat itu Hasan semakin ganas memelintir klitorisku.
Aku sudah tidak tahu bagaimana keadaanku waktu itu, yang jelas mataku buram, semua serasa memutar-mutar. Badanku lemas dan nafasku seperti orang yang baru lari marathon. Aku benar-benar pusing, terus aku memejamkan mataku, ada lonjakan-lonjakan nikmat di badanku yang bermula dari selangkangan merambat ke pinggul lalu bergerak ke dada dan akhirnya membuat badanku kejang-kejang tanpa bisa kukendalikan.
Hasan memandangi wajahku yang sedang menikmati puncak kenikmatan yang telah dia berikan, sesungging senyum terlintas di sana. Aku mencoba mengatur nafasku, dan sewaktu aku telah mulai tenang Hasan menyodorkan penisnya yang.. wow, ternyata 2 kali lebih besar daripada milik suamiku.
Kini penisnya yang telah hampir maksimal berdiri di depan mukaku, tangan kanannya digunakan untuk memegang batang penis itu sementara tangan kirinya membelai rambutku dengan lembut. Aku tahu dia mau dioral. Sudah 2 tahun aku tidak melakukannya sehingga ada rasa jijik sedikit. Tapi rasanya tidak adil, dia sudah memuaskan aku, masa aku tolak keinginannya.
Aku buka mulutku dan kujilat sedikit kepala penisnya, terasa hangat dan membuatku ketagihan. Aku mulai berani menjilat lagi terus dan terus. Hasan duduk di ranjang, kedua kakinya dibiarkannya telentang. Aku juga duduk di ranjang, lalu aku membungkuk sedikit, aku pegang batang penisnya yang 2 kali lebih besar daripada milik suamiku itu dengan tangan kiri dan tangan kananku menahan badanku agar tidak jatuh saat mulutku sedang bekerja.
Mula-mula cuma menjilati, terus aku mulai kulum kepala penisnya. Aku hisap sedikit terus kumasukkan semuanya ke mulutku tapi sayang tidak bisa masuk semuanya. Kepala penisnya sudah menyodok ujung mulutku tapi masih ada sisa beberapa centi lagi. Aku tidak mau memaksakannya, aku gerakkan naik turun sambil aku hisap dan sesekali aku gosok batang penisnya memakai tangan kiriku.
Hasan sepertinya puas dengan permainanku, dia memperhatikan bagaimana asyiknya aku mengkaraoke batang penisnya, sesekali dia membuka mulut sambil sedikit mendesah. Sekitar 10 menit kemudian, masih juga belum ada tanda-tanda kalau dia akan keluar. Lalu dia melepaskan batang penisnya dari mulutku yang masih penasaran. Lalu Hasan berdiri dan mendorong tubuhku ke ranjang sampai aku telentang.
Lalu dibukanya pahaku agak lebar dan dijilatinya lagi vaginaku yang sudah kebanjiran. Terus dipegangnya penisnya yang sudah berukuran maksimal, kemudian Hasan mengarahkan batang penisnya ke vaginaku, tapi tidak langsung dia masukkan. Dia gosok-gosokkan kepala penisnya terlebih dulu ke bibir vaginaku, baru beberapa detik kemudian dia dorong batang penisnya ke dalam.
Terasa sesuatu yang keras padat hangat dan besar memaksa masuk ke dalam vaginaku, menggesek dindingnya yang sudah berlendir. Aku mulai berkejap-kejap lagi merasakan bagaimana penisnya menggosok-gosok dinding vaginaku hingga rasa nikmat yang luar biasa kembali menjalari tubuhku. Tiba-tiba penis Hasan memaksa masuk terus melesak ke dalam vaginaku hingga membuat tubuhku berkelojotan tak karuan menahan nikmat.
Lalu Hasan mulai menggerakkan pinggangnya naik turun. Penisnya menggesek-gesek vaginaku, mula-mula lambat lalu semakin lama semakin cepat. Ada rasa nikmat luar biasa setiap kali Hasan menusukkan penisnya dan menarik penis itu lagi. Hasan semakin cepat dan semakin keras mengocok vaginaku, aku sendiri sudah merem-melek tidak tahan merasakan nikmat yang terus mengalir dari dalam vaginaku.
Saat rasa nikmat itu semakin menggumpal dan hampir tumpah keluar, tiba-tiba Hasan mencabut penisnya dari vaginaku. Dia tengkurap diatasku, walau sudah lemas tapi aku tahu apa yang ingin Hasan lakukan. Lalu aku angkat pantatku ke atas, aku tahan pakai lututku dan kubuka pahaku sedikit sementara tanganku menahan badanku agar tidak ambruk dan aku bersiap untuk ditusuk olehnya dari belakang.
Hasan memasukkan penisnya ke vaginaku dari belakang, terus dia kocok lagi vaginaku. Dari belakang kocokan Hasan tidak terlalu keras, tapi semakin cepat. Aku sudah sekuat tenaga menahan badanku agar tidak ambruk, dan aku rasakan tangan Hasan meremas-remas dadaku dari belakang, terus jari-jarinya menggosok-gosok puting susuku hingga ini membuatku merasa seperti diserang dari dua arah, depan dan belakang.
Hasan kembali mengeluarkan penisnya dari vaginaku, kali ini dimasukkannya ke dalam anusku. Dia benar-benar memaksakan penisnya masuk, padahal inilah pertama kalinya ada batang penis yang menjelajahi lubang anusku. Hasan sepertinya tidak peduli, dia mengocok anusku seperti mengocok vaginaku, kali ini cuma tangan kirinya yang meremas dadaku sedangkan tangan kanannya sibuk bermain-main di selangkanganku, dia masukkan jari tengahnya di vaginaku dan jempolnya menggosok klitorisku.
Aku benar-benar melayang, tubuhku bergerak-gerak tak karuan dan mataku berkejap-kejap keenakan. Anusku dikocok-kocok, klitorisku digosok-gosok, dadaku diremas-remas dan putingnya dipelintir-pelintir dan vaginaku dikocok-kocok juga pakai jari tengah. Aku benar-benar tidak kuat lagi, serasa seperti ada aliran setrum yang menyerang tubuhku dan menyebar ke segala arah. Bersamaan dengan itu aku merasa kepala penis Hasan membesar di dalam lubang anusku. Secara bersamaan aku menjerit halus dan ambruk ke atas kasur, batang penisnya sudah tidak bergerak-gerak lagi tapi kedua tangannya tetap aktif bergerak membantuku meresapi setiap detik kenikmatan di setiap sendi tubuhku. Hasan lalu membalikkan tubuhku kemudian menjilati kedua puting susuku.
Sambil menikmati sisa-sisa gelombang orgasme yang masih terus menjalar, aku pegang rambut Hasan yang lumayan panjang dan kujambak. Setelah itu aku melangkahkan kaki ke kamar mandi yang terletak di dalam kamar kostnya. Guyuran air yang dingin mengembalikan kesegaran tubuhku yang terasa linu di sana-sini. Saat sedang asyik menikmati semua itu, ada ketokan halus dari arah pintu. Kubuka pintu kamar mandi dan Hasan tampak terkesima menyaksikan tubuhku yang telanjang bulat dengan rambut yang basah. Dia masuk dan langsung merangkul tubuhku.
Ternyata dia mau menurut dan langsung mengguyur badannya dengan air, kemudian Hasan menyabuni tubuhnya dengan sabun cair. Melihat tubuh kekar yang berotot itu basah oleh air, gairahku mulai naik kembali.
Selama ini aku belum pernah bercinta sambil mandi dengan suamiku, mungkin inilah kesempatan untukku, batinku. Kudekati tubuh Hasan, kuambil sedikit sabun cair lalu kuoleskan ke telapak tanganku. Setelah itu kusabuni tubuhnya, pertama ke dadanya yang bidang, lalu turun ke perutnya yang berotot dan akhirnya ke arah batang penisnya yang sudah berdiri tegak kembali.
Melihat batang kejantanannya yang membesar dan mengeras itu membuatku bergidik dan gemas. Pelan-pelan kuoleskan sabun ke penisnya lalu kuusap-usap lembut batang penis yang perkasa itu. Kulihat Hasan mulai gelisah, sehingga kutingkatkan gerakan tanganku menjadi sebuah kocokan tapi tetap lembut. Kulihat gerakan tubuh Hasan semakin tidak beraturan, mau keluar rupanya dia, batinku.
Tiba-tiba Hasan menarik tanganku dan melepaskannya dari batang penisnya. Lalu Hasan ganti menyabuni tubuhku, mula-mula dia menggosok kedua tanganku terus kedua kakiku. Sampailah gerakan menyabunnya pada daerahku yang vital. Lalu Hasan berdiri di belakangku. Kemudian dia merangkulku dan mulai menyabuni kedua payudaraku dengan telapak tangannya yang besar dan lebar. Aku berusaha bertahan agar tidak mengeluarkan suara desahan, tapi apa mau dikata saat dia mulai memelintir puting susuku sebuah desahan panjang keluar juga dari bibirku.
Puas bermain di sekitar dada, usapannya merangkak ke bawah melewati perutku dan terus turun hingga akhirnya sampai di liang senggamaku. Aku kembali merintih saat Hasan mengusap liang vaginaku dengan lembut, busa sabun hampir menutupi permukaan lubang vaginaku. Saat gerakanku semakin liar, Hasan menarik tangannya dari bawah pahaku dan mengguyur tubuh kami berdua dengan air yang dingin menyejukkan. Aku lalu membalikkan tubuhku sehingga kini kami saling berhadapan, tinggi badanku hanya sampai kening Hasan.
Kucium bibirnya dan dia membalasnya, gerakan lidahnya yang liar menari-nari di dalam rongga mulutku dan aku sangat menikmatinya. Tangan kami pun tidak tingal diam, dia menyentuh payudaraku dan aku pun menyentuh batang kejantanannya yang berdiri tegak perkasa. Terjadilah perang gerakan tangan antara kami berdua, Hasan asyik meremas dan memelintir sepasang puting susuku sambil sesekali menghisap dan menggigitnya. Sementara aku mencoba mengimbanginya dengan terus aktif mengocok batang penis Hasan yang sudah sangat keras. Desahan nafas dan rintihan kenikmatan kami berdua memenuhi semua sudut kamar mandi itu.
Setelah kurasa cukup, secara perlahan kubimbing batang penisnya untuk memasuki lubang vaginaku. Kulebarkan sedikit kakiku agar batang kejantanan Hasan dapat lebih mudah memasuki liang vaginaku. Secara perlahan batang penis itu mulai menerobos liang senggamaku yang seakan menyedotnya. Kubiarkan sejenak rasa nikmat itu menjalari semua sendi tubuhku, lalu kulilitkan tanganku ke lehernya. Lalu Hasan menggendongku dan menyandarkan tubuhku ke dinding kamar mandi. Kemudian Hasan mulai menggoyang pinggulnya yang membuat batang kejantanannya keluar masuk di lubang vaginaku. Rasa nikmat luar biasa menderaku saat batang penis Hasan menghunjam ke dalam liang senggamaku. Sekitar sepuluh menit kemudian rasa nikmat itu mulai menjalari tubuhku, dan akhirnya sebuah erangan panjang menyertai ledakan orgasme yang menghantam tubuhku.
Hasan berhenti sejenak untuk memberikan kesempatan padaku menikmati orgasme yang kesekian kalinya. Setelah melihat nafasku yang kembali teratur, dia kembali melanjutkan gerakan pinggulnya yang semakin cepat dan tajam. Aku tak menyangka kalau gerakannya itu bisa kembali membuatku merasakan detik-detik menjelang orgasme. Saat Hasan menjerit dan menumpahkan spermanya ke dalam lubang vaginaku, saat itulah aku merasa tubuhku seakan disetrum dan kembali ledakan orgasme menderaku. Padahal baru lima menit yang lalu aku mencapai klimaks. Setelah cukup tenang, aku menarik wajah Hasan lalu menciumnya lembut.
“Saan.. Kakak boleh nanya nggak?”, ucapku membuka pembicaraan.
“Apa kamu sudah pernah melakukan ini dengan Tita.. Atau dengan cewek lain?”, tanyaku lembut. Dia tersenyum menatapku, lalu ia memelintir kedua puting susuku sehingga aku mendesah kecil, lalu dia berbisik..
“Kak I’in adalah orang pertama yang menikmati batang kejantananku”.
Astaga, ternyata pada saat Hasan bercinta denganku dia masih perjaka, tapi aku tidak begitu saja percaya dan sepertinya Hasan bisa melihatnya dari air mukaku. Lalu ia berkata bahwa dia rajin membaca buku dan cerita mengenai seks, selain itu dia juga sering menonton film BF untuk mencari trik-trik baru. Dan saat bersamaku dia mengeluarkan semua ilmu yang telah didapatnya, dan yang membuatku lebih kaget lagi adalah dia mengatakan bahwa itu pun belum semua ilmunya dikeluarkan.
Karena periode datang bulanku dan kepulangan suamiku dari tempatnya bekerja, membuat hubunganku dengan Hasan agak terganggu. Praktis selama dua minggu lebih kami tidak melakukan pertemuan sejak hubungan seks pertama yang kami lakukan. Memang pernah sekali dia datang ke rumahku tapi itu hanya untuk menemani Tita adikku yang juga pacarnya.
Selama dua minggu itu, aku selalu terbayang-bayang bagaimana perkasanya Hasan saat sedang mencumbuku malam itu, bahkan saat sedang bercinta dengan suamiku, yang kubayangkan saat sedang memasukkan batang kejantanannya ke liang senggamaku adalah Hasan.
Dan siang itu, setelah suamiku kembali ketempat dia bekerja, aku mendapat SMS dari Hasan yang mengatakan bahwa dia sangat kangen padaku dan ingin bertemu di sebuah mall yang cukup terkenal di kota kami. Aku segera bersiap sambil mengkhayalkan apa yang akan kami lakukan siang ini.
Setelah mengenakan celana kain ketat berwarna hitam lalu BH yang juga berwarna hitam yang menjadi pilihanku untuk menopang sepasang payudaraku yang menggantung indah. Dengan baju kaus warna putih yang agak kekecilan sehingga memamerkan lekuk tubuhku yang tak kalah dengan anak remaja. Aku segera bergegas pergi ke Mall dengan taksi yang kupesan melalui telepon.
Setelah membayar ongkos taksi, aku segera melangkahkan kaki ke dalam mall yang cukup megah itu. Lalu aku menunggu di suatu tempat yang mana dari tempat itu kita akan bisa melihat hampir ke seluruh sudut ruangan. Saat sedang asyik memperhatikan orang-orang yang berlalu-lalang, ada tangan yang merangkul pinggangku dan disertai sebuah ciuman di pipi.
“Halo Kak I’in.. Apa Kabar? Aku kangen loh..” sapanya sopan.
“Baik.. Kangen ketemu.. Atau kangen yang lain..?” godaku.
“Ah kakak.. Paham aja..” sahut Hasan sambil meremas pelan pantatku.
Kemudian kami berbincang-bincang sejenak untuk menghilangkan kekakuan. Berkali-kali Hasan memuji penampilanku saat itu yang katanya tidak seperti seorang ibu yang telah memiliki dua orang anak, tetapi lebih mirip seorang perawan yang minta diperawani. Aku merasa malu dan langsung mencubit pinggangnya sehingga dia berteriak dan membuat beberapa orang yang lewat menoleh ke kami. Lalu Hasan menarik pinggulku untuk segera beranjak pergi dari sana.
Dengan mesra kulingkarkan tanganku ke pinggang Hasan, sementara tangan Hasan semakin sering meremas-remas sepasang pantatku yang terlihat kencang dibalut celana kain yang ketat. Aku menunggu sebentar di luar mall, tak berapa lama Hasan datang dengan motornya. Lalu aku membonceng ke motor itu dan melingkarkan kedua tanganku ke pinggangnya sementara sepasang payudaraku menempel di punggung Hasan yang lebar.
Sepanjang perjalanan, Hasan terus bercerita bagaimana dia sangat ingin bertemu lagi denganku, sementara aku hanya berdiam menempelkan dadaku ke punggungnya. Begitu sampai di tempat kostnya, Hasan memintaku naik duluan karena ia masih harus memarkir motor. Beberapa mata mengawasiku saat melangkahkan kaki ke kamar Hasan, entah karena penampilanku atau karena aku pernah bermalam di sini. Setelah membuka pintu aku melangkah masuk dan menutupnya lagi, kuperhatikan seisi kamar masih rapi seperti terakhir kali saat aku berkunjung dan bercinta di sini.
Tak lama aku mendengar suara pintu dibuka lalu ditutup lagi, kemudian ada suara langkah kaki yang mendekat ke arahku. Kemudian sepasang tangan yang kokoh merangkul pinggangku, dan sebuah kecupan halus mendarat di leherku. Kuletakkan tanganku di kedua tangan Hasan yang sedang merangkulku, kemudian kecupan bibirnya bergerak ke arah sisi lain leherku. Perlahan tapi pasti rangsangan itu mulai merasuk ke tubuhku, ini kurasakan dari payudaraku yang mulai mengencang dan liang vaginaku yang mulai basah.
Lalu kecupan di leher itu mulai berubah menjadi jilatan di sekitar leherku. Sementara tangan Hasan sudah mulai menelusup masuk ke dalam bajuku dari arah depan. Aku memejamkan mataku saat tangan itu mulai mengusap-usap perutku, jarinya berputar-putar di sekitar lubang pusarku hingga menimbulkan sensasi geli tertahan. Kemudian tangan itu bergerak ke atas sambil menyingkap bajuku, sementara kecupan dan lidah Hasan menyerang telingaku sebelah kanan. Ini membuatku mendesah halus.
Perlahan aku membuka kedua mataku, dan entah kapan ternyata Hasan telah memindahkan posisiku yang kini menghadap ke arah cermin lemari pakaiannya. Di cermin itu aku menyaksikan bahwa tangan Hasan telah sampai ke buah payudaraku, sementara kaus yang kukenakan sudah tersingkap setengahnya. Lalu kedua tangan Hasan mulai meremas lembut sepasang payudaraku yang masih berbalut BH, mataku menyipit dan dari bibirku keluar suara mendesah yang halus menikmati remasan tangannya pada dadaku.
Lalu Hasan melepaskan baju kaus yang masih menggantung di leherku sehingga kini tubuh atasku hanya mengenakan BH hitam yang kontras dengan warna kulitku yang putih kekuning-kuningan. Aku merasakan di punggungku ada benda hangat yang bergerak turun dengan perlahan. Dengan giginya Hasan membuka kaitan pada bagian belakang BH-ku, dan dengan gerakan yang lembut akhirnya BH hitam itu melayang jatuh ke lantai. Seperti dikomando, semua aktivitas Hasan di tubuhku berhenti serempak.
“Kakak punya sepasang susu yang sangat indah..” bisiknya di telingaku. Aku melihat ke arah cermin dan bola mata Hasan tampak sangat bersinar terbakar oleh kobaran api birahi.
“Aku nggak bosan.. dan tak akan pernah bosan melihat.. menikmatinya..” bisik Hasan sambil mencium pipiku. Aku menjadi terharu mendengar perkataannya hingga rasa sayang dan hasrat birahiku semakin menjadi-jadi padanya.
Aku bisa merasakan nafasnya mulai memburu dan berat. Dengan pasti bibir kami saling bertemu, pertama-tama hanya ciuman ringan. Kemudian mulai menjadi liar tak terkendali lagi, mataku kembali terpejam menikmati setiap sensasi yang kualami. Kusambut serangan lidah Hasan yang bergerak-gerak liar di dalam rongga mulutku. Selama beberapa saat lidahku dan lidah Hasan bergulat bagai dua naga langit yang sedang bertarung. Secara tiba-tiba Hasan mencengkeram kedua payudaraku dengan keras hingga membuatku melenguh keras dan kakiku limbung seolah tanpa pijakan.
Entah mengapa ia melakukannya tapi itu memberikan sensasi luar biasa pada diriku. Aku hanya bisa pasrah sambil tanganku meremas rambut Hasan. Selama beberapa detik ia menahan posisi itu sehingga membuat nafasku mulai menjadi sesak, lalu secara perlahan dia melepas cengkeraman tangannya dan aku segera menghirup udara segar sepuas-puasnya. Tangan Hasan kembali bekerja dengan lembut di kedua buah payudaraku. Sesekali tangan nakal itu memilin-milin puting susuku kemudian meremasnya lagi dengan lembut, lalu puting susuku ditekan dan ditarik sampai membuatku menjerit pelan karena sensasi nikmat yang ditimbulkannya.
Sambil duduk di tepi kasur Hasan memutar tubuhku hingga kini kami saling berhadapan, sementara kepalanya tepat berada di depan payudaraku yang telah mengeras dengan putingnya yang telah memerah. Sebuah senyum simpul terlukis di wajahnya, lalu dia membenamkan wajahnya di belahan kedua payudaraku. Aku bisa merasakan hembusan nafasnya yang hangat di sana, kemudian seperti seekor anjing yang sedang mengendus bebauan, hidung Hasan bergerak mengitari kedua payudaraku, ini menambah rasa geli dan nikmat yang kurasakan.
Akhirnya mulutnya memangsa salah satu puting susuku yang telah memerah dan mengeras. Di dalam mulutnya putingku mendapat serangan yang teramat dahsyat, lidah itu bergerak melingkar-lingkar di putingku sementara giginya menggigit-gigit halus buah dadaku. Hasan melakukannya bergantian pada kedua payudaraku. Dan ini sangat menyiksa batinku hingga kulampiaskan dengan menjambak rambut Hasan yang gondrong ikal itu.
Kedua tangan Hasan mulai turun ke arah pantatku dan mulai meremasnya dengan lembut. Hisapan, jilatan dan gigitan pada payudaraku, dan remasan pada sepasang pantatku yang kencang membuatku semakin tak dapat mengontrol diri. Aku bisa merasakan bagaimana selangkanganku sudah sangat basah dan lembab, sementara belum ada tanda-tanda bahwa Hasan akan segera menyelesaikan permainannya pada bagian-bagian sensitif pada tubuhku. Tangannya tetap asyik bekerja di pantatku dan mulutnya terus aktif memangsa sepasang payudaraku.
Ada rasa lega saat Hasan mulai membuka resleting celanaku, dan saat ia memerosotkannya ke bawah tampaklah pemandangan yang pasti akan membuat setiap lelaki akan lupa diri jika melihatnya. CD putih yang kukenakan sudah sangat basah sehingga mencetak jelas apa yang ditampungnya di sana. Rambut vaginaku yang tebal karena belum sempat dicukur sudah basah oleh lendir yang keluar dari liang senggamaku dan mengeluarkan bau khusus yang merangsang.
“Wah sudah basah banget nih Kak.. Gimana dong..?” godanya nakal.
“Kamu sich nakal.. Bikin kakak terangsang hebat.. Pokoknya kamu harus tanggung jawab San” bentakku pura-pura dongkol.
dengan sekali sentak aku merasa melayang dan saat tersadar, tubuhku sudah terbaring di kasur tanpa ada benang yang melekat pada tubuhku. Lalu Hasan naik ke atas kasur dan langsung menindih tubuhku. Dengan nakal dia mencium bibirku lembut dan saat aku ingin membalasnya, bibirnya sudah bergerak turun ke arah leher sampai akhirnya mendarat di dadaku. Di sini bibir itu berhenti sejenak untuk menetek pada sepasang payudaraku, setelah puas di sana bibir itu kembali bergerak turun. Dan ketika mulai menyentuh rambut kemaluanku, bibir itu kembali berhenti dan menjulurkan lidahnya untuk menjilat perbatasan antara bagian yang berambut dan yang tidak.
Aku yang benar-benar telah terbakar oleh birahi jadi tak sabar. Kujambak rambut Hasan dan kuarahkan kepalanya ke arah pangkal pahaku. Sebuah lenguhan panjang keluar dari sepasang bibirku saat lidah Hasan menyentuh bibir vaginaku.
“Kakak cantik dan seksi sekali, Sayang..” katanya dngan suara parau pertanda bahwa dia juga sudah sangat terangsang.
Setelah itu Hasan membentangkan kedua belah pahaku lebih lebar, kemudian kepalanya kembali tenggelam di selangkanganku. Tanpa membuang waktu, bibir Hasan mulai melumat bibir kemaluanku yang sudah sangat basah. Tubuhku menggelinjang hebat, sementara kedua tangannya merayap ke atas dan langsung meremas-remas kedua buah payudaraku.
Bagaikan seekor singa buas ia menjilati liang kemaluanku dan meremas buah dadaku yang kenyal dan putih ini. Lidahnya yang hangat mulai menyusup ke dalam liang kemaluanku. Tubuhku terlonjak dan pantatku terangkat ke atas saat lidahnya mulai mengais-ngais bibir vaginaku. Diringi desahan dan erangan dari bibirku, tanganku menarik kepala Hasan lebih ketat agar lebih kuat menekan selangkanganku, sedangkan pantatku selalu terangkat seolah menyambut wajah Hasan yang masih tenggelam di selangkanganku.
Aku semakin megap-megap dan mengerang karena kenikmatan yang amat sangat dan sulit dilukiskan dengan kata-kata. Aku menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan karena rasa geli dan nikmat ketika bibir dan lidah Hasan menjilat dan melumat bibir kemaluanku. Aku semakin melayang dan seolah terhempas ke tempat yang kosong. Tubuhku bergetar dan mengejang bagaikan tersengat aliran listrik. Aku mengejat-ngejat dan menggelepar saat bibir Hasan menyedot klitorisku dan lidahnya mengais-ngais dan menggelitik klitorisku.
Dengan diiringi jeritan panjang akhirnya aku merasakan orgasme yang teramat nikmat. Benar-benar pandai memainkan lidah si Hasan ini, pikirku, hingga pantatku secara otomatis terangkat dan wajah Hasan semakin ketat membenam di antara selangkanganku yang terkangkang lebar. Napasku tersengal-sengal setelah mengalami orgasme yang sangat hebat tadi.
Lalu dengan tenang Hasan membersihkan cairan kenikmatan yang masih terus mengalir keluar dari liang senggamaku, sementara aku masih menetralisir aliran nafasku yang tersengal-sengal setelah mencapai puncak orgasme yang luar biasa. Rasanya seluruh tubuhku remuk dan pegal, kemudian Hasan pamit ke kamar mandi untuk berkumur sebentar.
Beberapa saat kemudian dia kembali sudah dalam keadaan telanjang bulat dan langsung berdiri di samping kepalaku dengan batang kejantanannya berdiri tegak menantang ke arahku. Aku merinding melihat besarnya batang pelir milik Hasan dan saat membayangkan bagaimana rasanya saat batang kontol yang besar itu memasuki liang vaginaku. Hasrat yang sempat turun itu mulai naik lagi. Saat tanganku hendak memegangnya, Hasan bergerak mundur hingga membuatku menjadi bingung.
“Hari ini biarkan aku saja yang muasin Kakak ya..” ucap Hasan sambil duduk di tepi kasur.
“Maksud kamu..? Kakak nggak ngerti San..?” tanyaku bingung.
“Hari ini aku pengen sepuasnya menikmati setiap inci tubuh Kakak” katanya tersenyum sambil membelai rambutku yang awut-awutan.
“Hari ini aku pengen membuat kakak mencapai kenikmatan sampai mau pingsan.. Boleh ya Kak..?” pintanya memelas.
“Ya udah.. Terserah kamu aja..” jawabku, walaupun sebenarnya aku tidak begitu paham dengan apa yang dia inginkan.
Kemudian dengan tersenyum Hasan mencium keningku yang dilanjutkannya dengan mencium kedua mataku, lalu bibirnya mengecup hidung dan kedua pipiku. Setelah menggosok-gosokkan hidungnya dengan hidungku, bibirnya mengecup pelan bibirku. Dengan mesra aku melingkarkan kedua tanganku pada lehernya dan menariknya agar lebih puas, aku ingin menikmati permainan lidahnya dalam mulutku karena tadi aku merasa lidah itu terlalu cepat turun ke bawah.
Lidah Hasan mulai menari-nari di dalam rongga mulutku, dengan lihainya lidah itu menelusuri setiap sudut rongga mulutku seolah memiliki mata. Sementara gerakan lidahku tidak dapat mengimbangi pergerakan lidah Hasan yang sangat liar. Dan itu menimbulkan sensasi nikmat yang memabukkan. Apa lagi saat kedua tangan Hasan mulai meremas-remas kedua buah payudaraku yang telah mengeras lagi. Payudara berukuran 34B itu seakan tenggelam dalam genggaman tangannya yang besar.
Hasan lalu memegang batang kemaluannya dan ditusukkannya ke celah-celah bibir kemaluanku yang sudah sangat licin. Dengan lembut dia mendorong pantatnya sampai akhirnya ujung kemaluan Hasan berhasil menerobos bibir kemaluanku hingga membuat tubuhku menggeliat hebat ketika ujung kemaluan yang besar itu mulai menyeruak masuk. Perlahan namun pasti rasa nikmat mulai kurasakan dari arah selangkanganku.
Kenikmatan yang kurasa betul-betul membuatku hampir berteriak histeris. Sungguh batang kemaluan Hasan luar biasa nikmatnya. Liang kemaluanku serasa berdenyut-denyut saat menjepit ujung topi batang kemaluan Hasan yang bergerak maju mundur secara perlahan. Dia terus menerus mengayunkan pantatnya, sementara keringat kami berdua semakin deras mengalir dan mulut kami masih terus berpagutan.
“Akkhh.. Ssaann..” aku menjerit perlahan saat kurasakan betapa batang kemaluan Hasan menyeruak semakin dalam dan serasa begitu sesak memenuhi liang senggamaku. Batang penisnya terasa berdenyut-denyut dalam jepitan liang vaginaku. Apa lagi lidah Hasan yang panas mulai menyapu-nyapu seluruh leherku dengan ganasnya hingga bulu kudukku serasa merinding di buatnya.
Aku tak sadar saat Hasan kembali mendorong pantatnya hingga batang kemaluannya yang terjepit erat dalam liang kemaluanku semakin menyeruak masuk. Aku yang sudah sangat terangsang menggoyangkan pantatku untuk memperlancar gerakan batang kemaluan Hasan dalam liang kemaluanku. Kepalaku bergerak-gerak liar merasakan sensasi hebat yang sedang kualami. Liang kemaluanku semakin berdenyut-denyut dan ada semacam gejolak yang meletup-letup hendak pecah dari dalam diriku.
Bless.., dengan perlahan tapi pasti batang kemaluan yang besar itu melesak ke dalam lubang kenikmatanku. Vaginaku terasa penuh sesak oleh batang kemaluan Hasan yang besar itu.
“Hebat Kak.. Gak terasa kalau lubang kakak ini sudah dua kali ngeluarin anak..” puji Hasan. Ini membuatku semakin merasa bangga dan bahagia.
Terasa kehangatan batang kemaluannya dalam jepitan liang kemaluanku. Batang kemaluan Hasan mengedut-ngedut dalam jepitan lubang kenikmatanku. Kemudian dengan perlahan sekali Hasan mulai mengayunkan pantatnya hingga kurasakan batang kejantanannya menelusuri setiap inci liang kenikmatanku. Ini menimbulkan sensasi yang teramat nikmat untukku. Aku tak sempat mengerang karena tiba-tiba bibir Hasan sudah melumat bibirku. Lidahnya menyeruak masuk ke dalam mulutku dan mencari-cari lidahku. Aku pun membalasnya.
Hasan mendengus perlahan pertanda bahwa birahinya sudah mulai meningkat sementara gerakan batang kemaluannya semakin mantap di dalam liang kemaluanku. Aku dapat merasakan bagaimana batang kontolnya yang keras menggesek-gesek dinding vaginaku. Aku pun mengerang dan tubuhku bergerak liar menyambut gesekan batang kejantanannya. Pantatku mengangkat ke atas seolah-olah mengikuti gerakan Hasan yang menarik batang kejantanannya dengan cara menyentak seperti orang memancing sehingga hanya ujung batang kejantanannya yang masih terjepit di dalam lubang kenikmatanku.
Lalu ia mendorong batang kejantanannya secara perlahan hingga ujungnya seolah menumbuk perutku. Hasan melakukannya berulang-ulang. Aku merasa ada semacam sentakan dan kedutan hebat saat Hasan menarik batang kemaluannya dengan cepat. Gerakannya ini membuat napasku semakin terengah-engah dan merasakan kenikmatan yang terus naik dan tak tertahankan. Besarnya batang kejantanan Hasan membuat liang vaginaku terasa sempit. Sangat terasa sekali bagaimana nikmatnya batang kemaluan Hasan menggesek-gesek dinding liang vaginaku.
Secara refleks aku pun mengimbangi genjotan Hasan dengan menggoyang pantatku. Semakin lama genjotan Hasan semakin cepat dan keras, sehingga tubuhku tersentak-sentak dengan hebat. Slep.. slep.. slep.. demikian bunyi gesekan batang kejantanan Hasan saat memompa liang kemaluanku.
“Akhh..! Akkhh..! Oohh..!” erangku berulang-ulang. Benar-benar luar biasa sensasi yang kudapatkan. Hasan benar-benar menyeretku ke surga kenikmatan, aku kembali merasa seperti gadis perawan yang sedang melepaskan mahkotanya.
Tak berapa lama kemudian aku merasakan nikmat yang luar biasa dari ujung kepala hingga ujung kemaluanku. Tubuhku menggelepar-gelepar di bawah genjotan Hasan. Aku menjadi lebih liar dan menyedot-nyedot lidah Hasan dan kupeluk tubuhnya erat-erat seolah takut terlepas.
“Ooh.. Oh.. Akhh..!” aku menjerit ketika hampir mencapai puncak kenikmatan. Tahu bahwa aku hampir orgasme, Hasan semakin kencang menggerakkan batang kemaluannya yang terjepit di liang kenikmatanku. Saat itu tubuhku semakin menggelinjang liar di bawah tubuh Hasan yang kekar. Tak lama kemudian aku benar-benar mencapai klimaks.
“Oohh.. Aauuhh.. Oohh..!” jeritku tanpa sadar. Secara refleks jari-jariku mencengkrram punggung Hasan. Pantatku kunaikkan ke atas menyongsong batang kemaluan Hasan agar bisa masuk sedalam-dalamnya. Lalu kurasakan liang senggamaku berdenyut-denyut dan akhirnya aku merasakan sedang melayang, tubuhku serasa ringan bagaikan kapas. Aku benar-benar orgasme! Gerakanku semakin melemah setelah mencapai puncak kenikmatan itu. Hasan lalu menghentikan gerakannya.
“Enak kan Sayang..” bisik Hasan lembut sambil mengecup pipiku. Aku hanya terdiam dan wajahku merona karena rasa malu dan nikmat. Hasan yang belum mencapai klimaks membiarkan saja batang kejantanannya terjepit dalam liang kemaluanku. Hasan sengaja membiarkan aku untuk menikmati sisa-sisa kenikmatan itu. Aku kembali mengatur napasku, sementara aku merasakan batang kemaluan Hasan mengedut-ngedut dalam jepitan liang senggamaku. Tubuh kami berdua sudah mengkilat karena peluh yang membanjiri tubuh kami berdua. Hanya kipas angin yang membantu menyejukkan kamar kost mesum itu.
Setelah beberapa saat, Hasan yang belum mencapai klimaks kembali menggerak-gerakkan batang kemaluannya maju mundur. Gerakannya yang perlahan, lembut dan penuh perasaan itu kembali membangkitkan birahiku yang telah sempat menurun. Kugoyangkan pinggulku seirama gerakan pantat Hasan. Rasa nikmat kembali naik ke ubun-ubunku saat kedua tulang kemaluan kami saling beradu. Gerakan batang kemaluan Hasan semakin lancar dalam jepitan liang senggamaku.
Aku yang sudah cukup lelah hanya dapat bergerak mengimbangi ayunan batang kemaluan Hasan yang terus memompaku. Hasan semakin lama semakin kencang memompa batang kemaluannya. Sementara mulutnya tidak henti-hentinya menciumi pipi dan leherku dan kedua tangannya meremas sepasang payudaraku yang indah. Mendapat rangsangan tanpa henti seperti itu, nafsuku kembali merambat naik menuju puncak. Dapat kurasakan bagaimana kenikmatan mulai kembali menjalari seluruh tubuhku.
Bermula dari selangkanganku, kenikmatan itu menjalari putingku dan naik ke ubun-ubun. Aku balik membalas ciuman Hasan. Pantatku bergerak memutar mengimbangi batang kemaluan Hasan yang dengan perkasanya menusuk-nusuk lubang vaginaku. Gerakan Hasan semakin liar dengan napas yang mendengus tak beraturan. Pantatku kuputar-putar, kiri-kanan semakin liar untuk menggerus batang kejantanan Hasan yang terjepit erat di dalam lubang kenikmatanku.
Aku pun semakin tak bisa mengontrol tubuhku hingga kusedot lidah Hasan yang menelusup masuk ke dalam mulutku. Tubuh Hasan mengejat-ngejat seperti orang yang terkena setrum karena rasa nikmat yang luar biasa. Kemudian jeritan panjang memenuhi ruangan kost itu saat aku mencapai orgasme untuk yang kesekian kalinya. Sementara gerakan tubuh Hasan mulai mengejat-ngejat tak beraturan.
“Ough.. Ough.. Ughh..!” Dengan napas yang terengah-engah, Hasan yang berada di atas tubuhku semakin cepat menghunjamkan batang kejantanannya. Lalu.. Crrtt.. Crrtt.. Crrtt.. Crrtt.. Crrtt.. Aku bisa merasakan bagaimana batang kejantanan Hasan menyemprotkan air maninya dalam kehangatan liang senggamaku. Matanya membeliak dan tubuhnya berguncang hebat. Batang kejantanan Hasan pun mengedut-ngedut dengan kerasnya saat menyemburkan air maninya. Aku bisa merasakan ada semprotan hangat di dalam sana, nikmat sekali rasanya. Kami mencapai puncak kenikmatan secara bersamaan.
“Teruss.. Teruss.. Putarr.. Sayanghh..!” dengus Hasan. Aku membantunya dengan semakin liar memutar pinggulku. Setelah beberapa saat, tubuhnya ambruk menindih tubuhku dengan batang kemaluan yang masih menancap pada liang vaginaku. Kurasakan ada cairan yang mengalir keluar dari liang kemaluanku. Napas kami menderu selama beberapa saat setelah pergumulan nikmat yang melelahkan itu. Lalu kupeluk tubuh Hasan yang basah oleh keringat, kuciumi seluruh wajahnya.
“Thank’s ya San.. Kamu memang sangat perkasa.. Tita sangat beruntung memilikimu..” bisikku di telinganya.
“Kak I’in juga.. Jangan menolak kalau lain kali aku pengen bercinta lagi dengan kakak ya..” balasnya. Aku mengangguk perlahan.
Lima belas menit kemudian aku membersihkan diri di kamar mandi sementara Hasan masih berbaring mengatur napasnya. Saat mengenakan pakaian dan celana, Hasan masih mencuri kesempatan untuk meremas kedua dadaku dan mencium bagian belakang leherku. Atas permintaannya, BH dan CD yang kupakai saat itu kuberikan pada Hasan sebagai tanda mata bahwa hubungan kami tak akan berhenti sampai di sini saja.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
324 notes
·
View notes
Text
KENIKMATAN BERSAMA MAMA TIRIKU (Part-1)
Semenjak aku tinggal diMalang hampir dua tahun lamanya, tiba-tiba aku dikejutkan oleh kedatangan seorang wanita dia adalah Mama tiriku yang sudah aku anggap sebagai Mamaku sendiri. sejak Mama tiriku bercerai dengan Papa Mama sudah jarang datang ke Malang untuk melihatku lagi.
“Saya kira Mama sudah Lupa sama Andre”, tanyaku saat Mamaku datang mengunjungi di Malang.
“Maaf sayang Mama sibuk”.
“Sibu kapa sibuk paling Mama sudah dapat pacar baru ya?, dan sudah lupa sama Andre”. Dengan Nada sedikit kesal.
“Ih kenapa sih anak Mama, kok nuduh Mama punya pacar lagi”, kata Mama sambil tersenyum sambil membelai rambutku.
“Pokonya aku ngak mau kalo mama dapat papa baru lagi”.
“Ngak sayang, Mama masih sayang Andre sebagai anak mama, jangan main curiga dulu dong sayang”, Mama terus membelai rambutku dan membuat amarahku jadi meredam.
Kemudian Mama mencium pipiku dan akhirnya kami berpelukan.
Oh iya sebelum aku melanjutkan cerita ini aku ingin mengatakan bahwa Mamahku ini bukan Mama kandung tapi Mama tiriku yang sudah merawat aku dari kecil hingga dewasa dan Mama kandungku yang asli sudah meninggal. Jadi sekarang ini aku sudah dianggap sebagai anaknya sendiri.
Singkat cerita setelah makan malam berdua dirumah, lalu kami bedua ngobrol-ngobrol diruang keluar sambill menyaksikan acara TV. Sambil melepas kangen yang sudah jarang bertemu Mamahku memijat-mijat tubuhku dengan posisi aku dibawah lantai sedangkan mamaku diatas kursi sofa.
“Gimana Andre pijatan Mama enak kan?”.
“Enak mah, udah kangen pijatan seperti ini, habisnya mama sudah lama ngak kesini”, kataku.
“Ya maaf Andre mama dijakarta kerjaan banyak sekali sayang”.
“Kerjaan melulu waktu buat Andre ngak ada”. Protesku.
“Yau dah sekarang Mama kan ada disini”, sambil memijat-mijat bagian ubun-ubun kelapalku.
“Andre ngomong-ngomong pacarmu sekarang siapa”, tanya mama saat memijat kepalaku.
“Belum ada Ma, tapi baru lagi pendekatan sama teman kantor” sahutku.
“Tuh kan, kamu ngelarang mama cari pacar, tapi kamu sendiri mau pacaran”, dengan nada kesal Mama berbicara.
“Pokonya Mama ngak mau Andre pacarana dulu, mendingan focus dulu dengan kerjaan biar dapat karir yang cemerlang, tapi kalau Andre tetap mau pacaran berarti Andre sudah tidak sayang mama lagi”. Ocehanya yang terus memijat kepalaku.
“Enggak kok Ma, aku masih sayang Mama”.
Selesai memijat tubuhku kemudian aku Kembali duduk berdua dikursi sofa sambil berhadapan dengan mamahku. Sambil terus ngobrol sana kesini bedua hingga larut malam tiba-tiba aku berkata.
“Ma, apa dijakarta mama ngak kesepian sejak pisah sama papa”.
“Ya kesepian sih Andre, makanya Mama main kesini biar bisa ketemu sama anak mama yang mama sayang”.
Karena aku duduk menghadap mama dengan jarak sangat dekat, tanpa kusadari kedua mataku tertuju kebagian kedua tonjolan putting susunya yang menjeplak dipermukaan kain satin dasternya karena malam itu mama ku hanya memakai baju tidur satin model daster yang sangat seksi berwarna merah muda.
“Mah, ngapai sih Mama pake baju tidur seperti itu?”.
“Lho emang kenapa sih Andre dengan baju tidur mama ini, emangnya kamu ngak suka ya”, tanya mamahku sambil memandagku.
“Tuh kelihatan”, sambil kutunjuk putting susunya yang terliaht menonjol menjeplak dibalik kain satin baju tidurnya.
“Huuuussss, Adreeee”, teriak kaget.
“Lah salah siapa sampai kelihatan seperti itu, entar jangan-jangan ngak pakai celana dalam juga”, proteseku.
“Lah kan mama kalau dirumah pakai seperti ini jarang pakai bra dan cd hanya pakai baju tidur saja, lagian disini ngak ada orang lain Cuma ada mama dan kamu Andre”.
“Tapi Ma?”.
“Memangnya Andre ngak suka ya kalau Mama pakai seperti ini?”.
“Ya suka benget dong Ma, apalagi baju tidur mama sangat seksi dan bikin Andre jadi bergairah”, senyumku.
“Huuussss, kamu ini sudah berani-berani merayu mama”.
“Aku ini sudah dewasa Ma, bukan anak kecil lagi. Apalagi melihat benda yang seksi seperti ini mana ada yang mau nolak pasti akan tertarik”.
“Mah, boleh aku peluk Mama” sambil tersenyum.
“Dengan senang hati Andre”. Kupeluk tubuh mamahku sambil kubisikan ditelinganya.
“Mah…boleh kupegan buah dada mama, Andre pingin banget Maaa…”.
“Kamu pingin ya Andre”.
“Ya ma….habisan mama pakai baju tidur seperti ini bikin adik yang dibawah jadi bangun Ma”.
Setelah mama ku menigizinkan kemudian kupeluk dan kuremas kedua buah dadanya tanpa membuka kain satin baju tidurnya yang menghalagi kedua buah dadanya.
“Uuuhhhh Ma…., sungguh terasa licinnya kain satin dasternya punya Mama”, kubisikan lagi ditelinganta saat kuremas-remas buah dadanya.
Setelah beberapa kali kuremas-remas buah dadanya kemudian kujilat dan kusedot putting susunya yang terlihat semaikn menonjol itu tanpa membuka baju tidurnya yang menghalangi putingnya itu.
“Ounghhhhh….angggghhhhhh…Andreee”, desahan kecil yang mulai terdengar dari suara mama saat kusedot-sedot putting susunya.
“Enak Ma….”, saat desahanya semakin kian mengeras.
Kemudian Mama mengarahkan tangan kananku dan meletakan disebelah buah dadanya yang tidak aku sedot.
“Andreeee….sedot….yang kuat sayannnggggg….unghhhh….ounghhhh….anghhhh dan Remas buah dada mama…..sayang”, desahan mama semakin kian keras dan tubuhnya mulai meliuk-liuk, kedua tangannya mulai medekap kepalaku sangat kuat hingga wajahku tenggelam kedalam buah dadanya.
“Ounghhhh…Andreee….bawa mama kedalam kamar sekarang”, katanya.
Tanpa berpikir Panjang lagi kubopong tubuh mama dan kuangkat ketempat tidur dengan sangat hati-hati dan kurebahkan denga posisi terlentang diatas ranjang dengan nafasnya sudah mulai terburu-buru. Kemudian aku naik keatas tubuhnya dan kutindih. Tampak kedua matanya mulai menetapku.
“Kanapa Mah?”, kataku.
“Andre udah lama mama tidak pernah disentuh oleh laki-laki selama mama bercerai dengan papahmu”, sambil berkata seperti itu, kedua tangan mama mulai melepas celana pendek dan celana dalamku.
Batang penisku yang sudah terlihat tegang itu langsung diremas-remas dan dikocok-kocok dengan kain satin dasternya oleh Mamahku.
“Ouungggghhhh…Maaa….enak….banget….”,mendengar aku mengerang kenikmatan Mama justru semakin keras mengocok penisku dengan kain satin yang licin itu.
Tak lama mengocok-ngocok penisku dengan gengaman tanganya yang dilapisi kain satin dasternya itu, membuat cairan bening langsung keluar dari lubang penisku membasai kain satin dasternya. Kemudian aku segera turun dari tubuhnya dan turun mengarah kebagian selangkanya. Melihat Mama yang sudah tidak memakai celana dalam dan terlihat sudah tidak ada lagi bulu-bulu kemaluanya yang tumbuh disekitar vaginanya yang dicukur habis membuat detak jantungku semakin berdebar kencang terpacu melihat pemandangan indah milik mamaku yang ada didepanku.
Tanpa di instruksi lagi aku langsung menjilat belahan vaginanya dengan ujung lidahku, tercium bau khas yang keluar dari belahan vaginanya dan membuatku tambah terangsang. Ketika lidahku mulai kumainkan dengan menjilat seputar belahan bibir vaginanya yang sudah mulai basah dan terasa asin itu terkena cairan vaginanya, Mama semakin kian mendesah semakin kuat.
“Andreee….Unggghh”, dengan nafas yang sudah memburu dan menahan dikepalaku dua tangan Mama yang terus menekan kepalaku.
Tanpa memita izin lagi, segera saja jari-jari tanganku membuka bibir vaginanya dan memainkan bibir vaginanya serta daging kecil yang sudah menyembul dari sela-sela vaginanya kusedot-sedot dengan bibirku.
“Unggghhh….anghhhh….Andree….kok kamu sangat pengalaman…sayang….dari mana….kamu…tau”, sambil mendesah kenikmatan mama mengatakan itu.
“Udah yang penting Mama menikamti saja”, jawab singkat dan jelas.
Aku semakin bersemangat dan terus kujilat dan kumasukan hidungku kedalam vaginanya serta kumainkan dilubang vaginanya. Terasa semakin kian nikmat desahan Mamahku menjadi erangan yang keras mengisi ruangan kamar, untungnya dirumah hanya ada kita berdua jadi mau sekeras suaranya tidak ada yang mendengarnya. Kedua tangan Mamahku semakin menekan kepalaku dan pantanya mulai digoyang-goyangkan naik turun sehingga wajahku sudah terasa basah semua terkena cairan kenikmatan yang keluar dari lubang vaginanya.
Aku terus berusaha memainkan lidahku tetapi tidak beberpa lama kemudian bisa kurasakan goyangan tubuh Mama semakin cepat dan terdengar nafasnya semakin cepat seperti seorang pelari. Tubuhnya tampak mengejang-ngejang seperti terkena tegangan 220 volt dan dibarengi oleh desahan yang sangat Panjang.
“Andree….sayaaannngggg…terusssh….jilat dan sedot semakin keras….sayanggg….anghhhh”. sambil kepalaku semakin ditekan lebih dalam lagi oleh kedua tangan Mama.
Lalu Mama terkapar lemas melepas kedua tanganya dari kepalaku dengan suara nafas yang sedikit ngos-ngosan. Aku yakin Mama baru saja mencapai titik orgasme yang sudah lama tidak dirasakan Lagi semenjak bercerai dengan papahku.
Melihat Mamahku terkapar dengan nafas yang ngos-ngosan aku segera naik dan tidur miring saling berhadapan disamping mama yang terlentang.
“Andre, kamu nakal sekali kecil-kecil udah sangat berpengalaman seperti orang dewasa”,kata Mamahku.
“Ma, Andre bukan anak kecil lagi tadi kan Andre sudah katakana, oh ya Ma boleh ngak penis Andre masuk kedalam punya Mama”, sambil ku usap-usap mama yang masih berkeringat.
“Boleh Andre, tapi kalau bisa jangan dimasukan belum saatnya ya sayang”, sambil menecup bibirku membuat aku sedikit kecewa.
“Tapi ngak enak Ma, kalau ngak dimasuki”, kataku protes.
“Kan digesek-geseki diluar saja udah enak kok Dreee, sini sayang naik ketubuh Mama”. Sambil meraih tubuhku untuk naik keatas tubuh mama yang terlentang ditempat tidur.
Begitu aku mulai naik keatas tubunya, Kedua pahanya dilebarkan sedikit dengan posisi batang penisku yang masih tegang itu pas tepat berada diatas belahan vagina Mama. Kemudian Mamahku memegang penisku untuk digesek-gesekan dibelahan bibir vaginanya dari atas kebawah secara pelahan-lahan. Dengan posisi seperti itu kesempatan aku untuk menjilat bagian leher mama.
Akupun beusaha besabar sedikti dan menunggu agar gairah dan nafsunya mamahku mulai naik Kembali karena sentuhan penisku yang kugesek-gesekan divaginanya. Kuperhatikan wajah mama mulai memejamkan kedua matanya mungkin dia sudah mulai menikamti setiap gesekan penisku divaginanya. Ketika mama menghentikan Gerakan tanganya dan melepaskan pegangan tanganya dipenisku.
“Andre, gimana enak ngak digesekan disitu”, katanya sambil memandangku.
“Lebih enak dimasukan Ma, gimana boleh kan Ma”, jawabaku sambil kudekatkan ditelinganya sambil kujilat.
Belum sempat berkata lagi Mamahku berusaha merenggagkan kedua kakainya pelan-pelan tanpa mengatakan kalimat lagi tapi mamahku masih menutup kedua matanya, karena aku masih terus menjilat telinga dan lehernya dengan kedua tangan mama masih memeluk punggungku lalu kutekan pantatku sedikit dan respon mamahku ikut menggeser pantatnya sedikit saat penisku sudah menepel dibelahan vaginanya agar lebih pas tepat ditengah-tengah lubang vaginanya, pelan-pelan kutekan sedikti penisku tepat pas tengah bibir vaginanya dan Blesss masuklah penisku sedikit demi sedikit kedalam lubang vaginanya yang sudah basah itu”.
“Unghhhhh….Andreee….kenapa dimasukan sayanggg….kamu jahat sayang” ucapan mamahku saat penisku mulai masuk kedalam vaginanya.
“Mahhh….enak gini dimasukan jadi Andre bisa menikmati dan mama juga”.
“Tapi Andreee….”, tanpa kujawab lagi pertanyaan itu langsung kugenjot penisku keluar masuk vaginanya.
Aku rasakan penisku seperti dihisap-hisap kuat didalam vagina mama dan tanpa kusadari langsung keluar dari mulutku “onghhh….Maaaa…unghhh….enak…ma….”. saking enaknya aku sudah tidak memperthatikan wajah mamahku lalu kugerkan terus tanpa henti naik turun penisku kedalam vagina mama untuk mersakan setiap gesekan keluar masuk penisku didinding vaginanya.
Tampak mamah mulai mengimbangi Gerakan yang berada diiatas tubuhnya dengan Gerakan berputar-putar pantatnya “Andreee…ounghhhh…enaaak…sayang…terusss….Dreee….terusss”, kudengar setiap desahan dan kata-kata yang sedikit terbata-bata dan dengan cepat kubungkam mulutnya dengan mulutku dan kedua tanganku kupegang diwajah mamahku. Sedangakn kedua tangan mama posisi di bagian pantatku dan terus menekan pantatku. Apabila pantatku lagi posisi naik goyangan dan Gerakan aku dan mama semakin cepat dan sampai terdengar bunyi ceplak…cplokk gesekan penisku keluar masuk vagina mama yang semakin becek.
Dengan Gerakan naik turun pantatku serta bunyi gesekan keluar masuk penisku didalam vaginanya, suara desahan mama kian makin kuat untungnya mulutnya masih kubungkan dengan mulutku sambil kumain-mainkan lidahku dimulutnya dan mama membalas menyedot lidahku.
Begitu mulutku terlepas oleh mulut mamahku, “Andree…..terussss…” kulumat lagi mulutnya dan aku masih terus menggejot tanpa henti dengan Gerakan semakin cepat hingga terdengar bunyi ceplak…ceplokk…cepak…cplok antara gesekan penisku dengan vagina mama yang sudah mulai becek membasahi kain sperai tempat tidur diaman kita masih terus untuk mencari titik orgasme.
Kedua kaki mamahku mulai menyilangkan dibagian pantatku dan Gerakan pantat mama juga ikut berputar semakin cepat mengikuti gerakanku dan tiba-tiba mama melaskan lumatan dibibirku dan langsung berkata.
“Andree…sayanggg…mama…mau hampir…Dreeee….terus tekan sayangg”, moment seperti ini tidak kusia-siakan, apalagi kebetulan aku juga sudah tidak tahan lagi menahan laju cairan spermaku yang akan keluar.
Kutekan dalam-dalam penisku sampai kedasar rahimnya dan kurasakan cengkreman kedua kakinya yang menyilang dipantatku dan juga kedua tanganya dipundaku semakin kuat sekali dan keperthatikan tubuhnya mengenjang – ngejang dan kurasakan penisku yang berada didalam vagina seperti ada denyutan-denyutan yang mencengkram penisku saat mama orgasme.
“Ounghhh….anghhh…anghhh….Andreeee…..sayanggggg….ini enak banget sayang punyamu enak banget sayang…unghhhh”, dengan nafasnnya ngos-ngosan.
Tak lama mama orgesme beberapa hitungan detik akupun memuncratkan cairan spermaku didalam vagina mama “Maaa….aku jugaaa….mauuu….keluarrr……anghhh….ahhhhh”, belum sempat menjawab perkataanku cairan spemaku keluar Crottt….crott…crottt.
Kuperhatikan mama hanya diam sambil menikmati sisa-sisa orgasme yang kedua kalinya sambil mengantur nafasnya dan begitupun aku juga sebaliknya masih menikmati sisa-sisa orgsme sampai menghabikan sisa cairan speraku yang ada didalam tubuhku. Kami beruda diam sejenak saling berpandangan dengan posisi aku masih diatas tubuh Mama dengan penis masih tertancap didalam vaginanya dan sesekali mencium bibirnya.
“Makasih ya ma, sudah bikin puas Andre malam ini sama mamahku tersayang”. Kataku sambil mengecup bibirnya.
“Iya Andreee yang mama sayangi, mama juga makasih sudah dua kali bikin mama puas malam ini udah lama mama tidak merasakan seperti ini sayang”. Dan mama juga mengecup bibirku.
Malam itu kami tertidur pulas berdua diatas tempat tidur saling berpelukan antara anak dan mama tanpa pergi kekamar mandi karena kami sama-sama capek. Dengan posisi miring saling berpelukan didalam selimut dan mama meminta penisku jangan dilepas dari dalam vaginanya akhirnya penisku lama-lama terlepas juga dari dalam vaginanya karena sudah Kembali mengecil.
Bersambung ke Part 2
457 notes
·
View notes
Text
Adakah yg punya kakak atau saudara laki-laki yang sedang mencari istri? Ada sahabat dekatku lagi cari suami. Berikut deskripsi singkatnya:
InsyaAllah dalam kondisi mental stabil, siap menikah, kelahiran 1997. Saat ini bekerja di Jogja (scr finansial cukup, ada side hustler jualan di shopee dan cukup lariiisss). Pandai menempatkan diri, gak menye-menye, sayang anak-anak, berani ambil keputusan2 strategis dan tahu batasan. Jilbab menutup dada, hanya pakai celana saat olahraga.
Hobi olahraga, rajin donor darah. Ibadah rajin🙏🏻
Minus : darah rendah, kadang suka ngegas but still in a good way🤣
Sengaja post di tumblr soalnya lingkungan tumblr cukup positif🥹🙏🏻 kalau ada yg mau dikenalin atau ditanya2, bisa DM aku!
140 notes
·
View notes
Text
Ep1 Isteri Setia
Surirumah sepenuh masa,memasak,mengemas, menjaga anak2. Hm bersedia menahan tujahan, asakan, hentakan,bajakkan dan henjutan suami tercinta "ahhhh..ahhh..ahhh sedap abg...uhhh..uhhh jolok laju2 abg...ahhhhh"lalu suamiku membenam cangkulnya bertalu talu ke dalam lubuk telaga madu ku..seraya dia menyemai benihnya ke dasar tanah lembapku... "ahhh abg.... jangan pancut lagi abg...dayung lagi... sayang belum klimaks abg."..ungkapku kecewa
Bangun pagi ini, seperti biasa menjalankan tanggungjawab sebagai seorang surirumah yang taat, memasak, mengemas rumah dan menghantar anak2 ke sekolah.. namun, terasa seperti ada kekurangan hari ini, menyebabkan moody, akibat dari ketidakpuasan nafsu kebetinaanku semalam.. terasa sunyi bila bersemdirian dirumah menyebabkan naluri kewanitaanku meronta2 kembali dek kerana ketidaklampiasan keinginanku... ditambah rasa ingin disetubuhi sepuas puasnya..
Kedinginan malam ini benar2 menguji keinginan kebetinaanku, kejadian semalam dimana aku ditinggalkan terkapai2 setelah dibajak separuh jalan benar2 mempengaruhi emosiku. Tatkala malam semakin menyepi, nafsu kebetinaanku semakin memberontak akibat dari ketidakpuasan persetubuhan semalam.
Ep2 Permulaan penyundalan
Sudah 3 malam suamiku outstation, dan aku masih lagi tidak dapat melupakan saat aku disetubuhi tanpa kepuasan oleh suamiku. Terasa sunyi di Blok B kompleks ini, unit kami yang berada di Level 5 nyata sunyi. Aku teringat jelingan tajam jiran kami, semasa aku menyidai kain di beranda tadi. Terdetik dihatiku, helokk jugak pegawai baru ni. Dengarnya dia masih bujang dan belum berkahwin.
Malam tu aku keluar bersama anak2 ku ke Bandar R untuk membeli keperluan. Setibanya dirumah, aku melihat pegawai muda itu sedang mengelap keretanya...
"keluar ke puan shima?" sapanya mesra..
" ya beli barang dapur sikit" jawabku spontan bersama lemparan senyumanku
"banyak barang tu, marilah saya tolong angkat" pelawanya manis. Memandangkan flat ini tiada lif, aku mengiyakan bantuannya, ditambah aku perlu mendukung ank2 ku
Dia menghantar baranganku sehingga ke dapur, oleh kerana anak2 ku telah tidur, aku mempelawanya untuk minum kopi. Memandangkan rumah kami bersebelahan, tiada masalah untuk ku membancuh secawan kopi kepadanya
"terima kasih puan shima, manis kopinya mcm tuannya juga" pujian penuh makna dari pegawai muda itu, membuatkn aku tersenyum simpul.
Ep3 Mimpi disiang hari
Aku terasa bahagia dipuji oleh pegawai muda itu. dahla hensem dan manis berkata2. sesudah menghabiskn secawan kopi, aku minta diri utk membasuh pinggan mangkuk di dapur.
"boleh sy tolong puan shima"? pegawai muda masuk beriringan ke dapur.
semasa didapur aku dpt rasakan dia telah menghampiriku dari belakang.. dan terus merangkul pinggangku.. aku tersentak.. tetapi tangannya pantas menekup mulutku
"maaf puan, saya dah lama terliur tgk puan, izinkan saya menyentuh puan"
aku terkejut dan teegamam " eh jangan u, i isteri orang, isteri anak buah u jgk"
"ya saya fhm puan, itu mmbuatkn sy lagi ghairah untuk menikmati tubuh puan, tubuh isteri org yg solehah ni"
tanpa bercakap byk, dia telah menolak ku ke kabinet dapur, dan terus mengangkat sebelah kakiku... sluurrop> sluurrtppoo ahhhh.. dia mencium buritku dari luar seluar celana ku..
"ahhh awk jgn buat mcmn"rayuku
namin tidak diendahkannya. da terus membelek seluar dalamku dan terus menjilat tanpa henti.. kali ini buritku tiada lagi protection.
aku walaupun masih dalam state of denial, tapi ku dapat rasakan bahawa buritku telah merembeskan cairan lendir kewanitaanku
6 notes
·
View notes
Text
Healing Journal
Sore ini keluar sama suami dan anak. Buat beli beras dan nyari makan. Kita naik motor karena itu kendaraan pribadi yang dipunya.
Jalan pulang, hujan turun. Karena di motor cuma ada satu jas ujan, kebetulan celana dan atasannya model batman. Jadilah aku pakai celananya, suami pakai atasannya. Sembari aku dan anak ngumpet di belakang.
Kita terjang hujan itu dengan modal Bismillah. Di tengah jalan, mungkin bisa banget perasaan sedih muncul, dengan serentetan tanya kenapa kenapa dan kenapa. Tapi yang terjadi sebaliknya.
Perasaannya justru hangat. Sepertinya Allah bantu untuk bersyukur. Bersyukur atas hal-hal yang sebenarnya kenapa harus disedihkan.
Untuk hal-hal yang belum dipunya harusnya memang nggak ada masalah, karena yang dipunya sekarang benar-benar berkah.
Semoga Allah selalu tambah rasa syukur itu dalam hati ini. Semoga teman-teman juga.
9 notes
·
View notes
Text
Aku yang tidak fotogenic ini harus dihadapkan dengan tetehku yang kalau foto orang suka asal jepret. Alhasil potret aku yang melas inilah hasilnya.
Btw lebaran kali ini aku ngga beli baju lebaran, tapi karena masih Rizkyku, teteh dan sepupuku beliin aku baju hahaha. Tetehku yang lain beliin aku sepatu baru uhuyyy. Almarhum Abahku pasti terharu karena anak bungsunya masih dibeliin baju (padahal beli sendiri juga bisa awowkwkwkwk).
Baju tunik yang diberikan oleh tetehku ini aku padu padankan dengan celana putih yang sudah aku punya sendiri. Lalu aku memakai sepatu yang dibelikan oleh tetehku sebagai alas kakinya. Aku sendiri lebih nyaman memakai sepatu ketika berjalan kaki dalam kurun waktu yang cukup lama. Lebih nyaman dan terhindar dari panasnya matahari yang Masyaa Allah ini.
Outfit yang sering ku pakai adalah outfit yang membuatku nyaman hahaha. Aku lebih banyak mengoleksi baju tunik yang aku padu padankan dengan celana maupun rok. Pokoknya nyaman deh kalau dipakai dan ngga bikin risih juga.
- 19 April 2024
15 notes
·
View notes
Text
morning walk
gak kebayang sebelumnya akan menyenangkan bisa rutin jalan pagi. saat masih di sekolah dasar, beberapa kali saya diajak ayah jalan-jalan (tanpa jajan) pagi. lokasinya dekat rumah. karena jalan raya yang dekat rumah saat itu belum seramai sekarang dan memang banyak orang yang jalan pagi di jalur tersebut.
tapi sejujurnya saya kadang ikut karena bisa meminta beli jajan wkwkw. ada penjual blendung di dekat jembatan. suatu kali, saat mengikuti jalan pagi bareng ayah, saya pernah terjatuh. berdarah wkwk. ada batu kerikil yang tertancap (tapi ga terlalu dalam) di lutut. sakit luar biasa untuk ukuran anak SD. beruntung bisa dikeluarkan ayah. waktu itu kayaknya ngikutin ayah lari. tapi aku yang ngotot ikutan lari tanpa pake sepatu wkwk. pake sandal apa yah? lupa.
ternyata saya punya kenangan lucu-menyakitkan saat jalan pagi. fastforward di pesantren-kuliah. udah jarang dan hampir gak pernah jalan bareng ayah lagi. sampai beliau tiada :)
setahunan ini melihat mas Iqbal @academicus mengunggah aktivitas jalan pagi (lengkap pake sepatu), bikin saya kepancing. awalnya sih biasa saja kayak cuman like doang. tapi lama-kelamaan teringat momen jalan pagi bareng ayah.
akhirnya pelan-pelan saya coba jalan pagi. pakai kostum seadanya. maksudnya pakai kaos lengan panjang yang ada, celana training SMA, jilbab kaos blusukan dapat dari perlengkapan haji. sebenernya malu kalau pakai outfit olahraga bagus, tapi habitnya belum terbentuk wkwk. oh, saya juga membeli sepatu baru :D karena tidak punya sepatu untuk olahraga/bertali.
saya menggunakan aplikasi bawaan handphone, babystep to 5k, selama 10 minggu. karena saya pikir, jalan adalah olahraga paling murah & mudah versi saya yang banyak rebahannya. meskipun kadang dalam seminggu, ada yang ke-skip, yaa tidak apa-apa.
sejauh ini yang saya rasa, kalau saya duduk agak bungkuk lamaan dikit, berasa capek. sehingga mau gamau, kudu tegak. yaa memang harusnya begitu kan yaah kalau duduk :D saat di sekolah dasar pun, diajari guru duduk tegak. tapi yaa, siapa tahu di sekolah menengah wkwk.
halo, mbak Uti @prawitamutia count me in! hehe. semoga konsisten menulis di prompt 2, 3, 4 dst :D
19 notes
·
View notes
Text
HP/WA 0813-4228-5540, Sunder Grosir Pakaian Dalam Anak Mempawah Kalimantan Barat
KLIK https://wa.me/6281342285540, Grosir Pakaian Dalam Anak Mempawah Kalimantan Barat Grosir Pakaian Dalam Jakarta, Grosir Pakaian Dalam Di Makassar, Grosir Pakaian Dalam Di Denpasar
Kami adalah Grosir Pakaian Dalam Berkualitas Seperti Sorex, Tally, GT Man, Lydyly, Golden Nick Dsb Langsung Dari Pabrik. Model Selalu Up to date dan Terbukti Laris dipasaran. Reseller Dan Dropship Pasti UNTUNG!!! Kontak CS Kami di 0813-4228-5540 Untuk Info Lebih Lanjut.
Bisnis ini menjadi sangat menarik untuk dijalankan, untuk pilihan produk yang tersedia disini celana dalam pria, celana dalam wanita, celana dalam anak, tanktop, singlet pria, lingerie, sampai legging. Bayangkan jika dalam 1 hari 1 orang saja ganti 2-3 kali belum lagi jika punya banyak keluarga bisa dihitung berapa kebutuhan pakaian dalam mereka dalam 1 hari, 1 minggu, 1 bulannya? Banyak keuntungan yang anda dapatkan jika bergabung bersama kami, dari cara berjualan online, iklan produk di sosial media. Untuk pengiriman kita bekerjasama dengan banyak expedisi dan cargo seperti JNE, JNT, TIKI, POS, LION PARCEL, INDAH CARGO, PAPANDAYAN, DAKOTA dan masih banyak lainnya. Pengiriman paket pesanan setiap hari ke seluruh Wilayah Di Indonesia.
Hubungi kami :
HP/WA : 0813-4228-5540
IG : sentrapakaiandalam
#Pakaian dalam anak remaja price#Celana Dalam Anak Perempuan Umur 12 Tahun#Celana Dalam Wanita#BH Remaja#Miniset Remaja#Jual Celana Dalam Pria terdekat#Grosir Pakaian Dalam terdekat#Grosir Celana Dalam Harga Pabrik#Toko Celana Dalam Terdekat#Toko Pakaian Terdekat
0 notes
Text
HP/WA 0813-5985-2887, Sunder Distributor Pakaian Dalam Teluk Bintuni Papua Barat
KLIK https://wa.me/628081359852887 Toko Pakaian Dalam Terdekat, Pakaian Dalam Anak Perempuan, Pakaian Dalam Anak, Pakaian Dalam Anak Laki Laki
Kami adalah Grosir Pakaian Dalam Berkualitas Seperti Sorex, Tally, GT Man, Lydyly, Golden Nick Dsb Langsung Dari Pabrik. Model Selalu Up to date dan Terbukti Laris dipasaran. Reseller Dan Dropship Pasti UNTUNG!!! Kontak CS Kami di 0813-3521-5721 Untuk Info Lebih Lanjut.
Bisnis ini menjadi sangat menarik untuk dijalankan, untuk pilihan produk yang tersedia disini celana dalam pria, celana dalam wanita, celana dalam anak, tanktop, singlet pria, lingerie, sampai legging. Bayangkan jika dalam 1 hari 1 orang saja ganti 2-3 kali belum lagi jika punya banyak keluarga bisa dihitung berapa kebutuhan pakaian dalam mereka dalam 1 hari, 1 minggu, 1 bulannya? Banyak keuntungan yang anda dapatkan jika bergabung bersama kami, dari cara berjualan online, iklan produk di sosial media. Untuk pengiriman kita bekerjasama dengan banyak expedisi dan cargo seperti JNE, JNT, TIKI, POS, LION PARCEL, INDAH CARGO, PAPANDAYAN, DAKOTA dan masih banyak lainnya. Pengiriman paket pesanan setiap hari ke seluruh Wilayah Di Indonesia.
Hubungi Kami : HP/WA :0813-5985-2887 IG : sentrapakaiandalam
#celana dalam anak laki#pakaian dalam terdekat#grosir celana dalam harga pabrik#toko celana dalam pria terdekat#jual celana dalam pria#toko celana terdekat#toko baju anak terdekat#bohopanna jogja#supplier baju anak tangan pertama#toko baju anak di bandung
0 notes
Text
Celana Dalam Anak Bahan Babydoll Velvet Libby untuk usia 1-5 thn.
Mulai Rp 25.250.
BELI DI SINI
#celanadalamanakbabydoll #cdanaklibby #cdanakvelvetjunior #cdanakmurah #cdanakmotif #velvetjunior #littlequeen
#ceana dalam anak#celana dalam anak laki-laki#celana dalam wanita dewasa#cd wanita#celana dalam bahan velvet libby#baby doll
0 notes
Text
Nice Try
Halo! Lama gak cerita di sini, tapi kabarku baik kok. Masih hidup, aman terkendali. Oh iya, FYI, The Wild Robot B-A-G-U-S! Kalau sempat (dan niat) nanti aku buat review sotoynya (itu juga kalau ingat).
Sekarang mari kita tinggalkan jejak sebentar dan cerita soal ujianku kemarin.
Jadi, semuanya berawal dari kebiasaan mamak-mamak pada umumnya yang nge-forward info pendaftaran CPNS ke anak-anaknya, begitu pula mamaknya Faza.
"Dicoba aja kalau ada yg cocok", kata Ibu. Mungkin khawatir kali ya anaknya belum kelihatan progress apa-apa. (Iya, tau kok. Semua orang khawatir, apalagi aku sendiri 🙂). Akhirnya mulai cari tahu formasi mana aja yang mungkin cocok dengan jurusan S1.
Ternyata nyari posisi yang cocok tuh sesusah nyari jodoh ya. Wkwk. Tapi beneran. Giliran ada yang pas, penempatannya di IKN. Ada lagi yang pas, ada syarat TOEFL. Ada juga syarat bebas buta warna. Sampai akhirnya nemu formasi yang sesuai jurusan, jadi analis standardisasi, tapi ternyata formasinya cuma 1 orang, dan peluangnya sangat kecil.
Karena masih setengah hati, pendaftarannya aku tunda dulu, dan (seperti biasa) daftar di detik-detik terakhir. Inget banget waktu itu hujan gak berhenti dari pagi, dan berhenti sebentar jam 9.30 malam. Aku berniat buat nyari fotocopy yang masih buka dan bisa print-scan-dan jual materai. Kalau nggak nemu ya udah, gak jadi daftar. Untungnya fotocopy di bawah kost masih buka, dan akhirnya bisa daftar di detik-detik terakhir.
Pas foto yang dipakai juga sebenarnya gak sesuai ketentuan, karena pakai foto ijazah S1 yang diganti backgroundnya pake PPT. Jadi gak berharap banyak kalau bisa lolos seleksi administrasi. Tapi ternyata lolos juga. Pengumumannya lebih lambat dibanding kementrian lain, dan pengumuman tanggal tesnya juga lebih lambat lagi. Tapi masih ada 2 minggu kurang untuk persiapan tesnya.
Aku baru tahu kalau tes CPNS bentuknya kayak gitu. Ada 110 soal, yang terdiri dari Tes Wawasan Kebangsaan, Tes Intelegensi Umum, dan Tes Karakteristik Pribadi, dalam waktu 100 menit. Waktu coba ngerjain TO online ternyata cukup keteteran juga. Aku jadi sadar kalau kemampuan reading comprehension dan manajemen fokusku sekarang beneran memburuk. Apa gara-gara terlalu lama di internet, sering scroll medsos dan jarang baca buku ya? Mari kita biasakan baca buku dan menulis lagi mulai sekarang. Semoga bisa, wkwk.
Dan akhirnya waktu tes datang juga. Aneh aja rasanya ikut tes yang harus pakai seragam, kemeja putih, kerudung-celana-sepatu serba hitam, berasa jadi anak sekolahan yang lagi mau UN. Prosedurnya juga cukup ketat, harus datang 90 menit sebelum tes, dan pesertanya lumayan banyak. Kayaknya 1 sesi ada sekitar 250 orang. Beneran kayak ujian anak sekolah.
Waktu awal-awal ngerjain tesnya agak ngeblank, rasanya buat baca soal aja harus diulang-ulang, dan jawabannya juga mirip-mirip. Kayaknya memang salah strategi, jadi banyak waktu yang kebuang buat baca soal. Malah soal-soal hitungan aku kerjakan terakhir, bikin panik dan akhirnya gak fokus. Ya sudah, jadikan pelajaran saja.
Akhirnya dapat skor akhir 430, gak jauh beda dari skor TO ku yang terakhir, tapi masih di bawah target. Targetku sampai ke 450 atau 500 kalau mau aman. Waktu nilai keluar akhirnya cuma bisa nyengir aja.
Ya pantes gak dapet nilai sesuai target, orang usahanya aja minimal. Gimana mau dapet hasil maksimal coba? 🙃
Tadi aku penasaran dan nyari skor kandidat lain, dan ternyata sejauh ini sudah ada 3 orang yang nilainya di atas 430, itupun masih ada tes terakhir tanggal 11 nanti. Jadi dapat dipastikan aku gak lolos. Ya sudah, mari kita coba lagi lain kali.
Nilai segitu untuk percobaan pertama gak buruk-buruk banget lah ya. Anggap aja pengalaman pertama, jadi punya gambaran dan dapet banyak pelajaran yang bisa diambil buat tes selanjutnya.
Pelajaran dari tes kemarin:
Siapa tahu tahun depan beneran berminat daftar. Berlaku juga buat kehidupan keseluruhan.
Pertama: Luruskan Niat
Beneran deh, segala sesuatu itu bergantung sama niat. Kalau niatnya cuma buat main-main ya usahanya juga gak akan maksimal. Kalau niatnya cuma buat nyenengin hati orang tua apalagi, malah rasanya terpaksa buat ngejalaninnya. Harus bener-bener punya tekad yang kuat dan niat yang bener biar bisa menikmati semua prosesnya.
Kedua: Jangan Deadliner
Kata orang, “gagal mempersiapkan berarti mempersiapkan kegagalan”. Sebenarnya gak sepenuhnya setuju dengan statement ini, tapi memang ada benarnya juga. Intinya kita harus mempersiapkan diri semaksimal mungkin, semampu kita, masalah hasilnya berhasil atau gagal sudah urusan yang di atas. Kata “gagal mempersiapkan” di sini mungkin lebih mengarah ke persiapan yang belum maksimal (atau malah usaha yang dikeluarkan sangat sedikit). Kalau usaha kita sudah maksimal tapi tetap gagal ya sudah, gak akan ada penyesalan, karena memang tidak “gagal mempersiapkan”.
Persiapan yang maksimal butuh waktu. Semuanya butuh proses dan waktu yang gak sedikit. Walaupun menjadi deadliner sepertinya sudah jadi kebiasaan (buruk) ku, tapi sudah seharusnya aku mulai mengurangi kebiasaan ini. Dari sekian banyak waktu yang ada untuk bersiap, ya gunakanlah sebaik mungkin. Ada ratusan orang lain yang sama-sama berjuang meraih hal yang sama. Dengan persiapanmu yang singkat apakah sudah layak untuk disebut “berhasil mempersiapkan?”
Mari kita persiapkan keberhasilan itu 🫡
Ketiga: Buat Strategi
Seperti berperang, ujian juga perlu strategi. Urutan pengerjaan soal, sampai cara menyelesaikannya secepat mungkin. Gimana cara tahu strategi yang tepat? Sering latihan. Semakin sering berlatih, kita bakal semakin paham kelemahan dan kekuatan diri kita.
Dari tes kemarin aku sadar kalau harus mengasah lagi skill membaca cepat dan memahami konteks pertanyaan. Setelah tes aku sadar kalau sepertinya soal-soal panjang tentang kepribadian dan wawasan kebangsaan gak perlu dibaca seluruhnya. Cukup cari jawaban yang paling sesuai dengan konteks dan tema soal. Jadi gak perlu bolak-balik baca soal yang akhirnya malah jadi gak fokus. Harus pintar-pintar ngatur waktu juga, tapi harus tetap tenang dalam saat yang bersamaan.
Ini semua bisa dilatih dan strategi yang sesuai bisa diperoleh kalau apa, teman-teman?
Yak, betul. Kalau sering latihan dan mempersiapkan dengan matang 😀
Bukan begitu, Faza? 🙃
Terakhir: Berserah
Kalau semua usaha sudah dikeluarkan, hal terakhir yang bisa dilakukan hanya berserah. Percaya kalau apapun hasilnya pasti itu yang terbaik. Kalaupun gak sesuai dengan harapan, artinya kita dapat pelajaran. Pasti akan ada jalan lain yang lebih baik dan menunggu untuk diusahakan.
Berserah loh ya, bukan pasrah. Berserah artinya kita sudah berusaha semampu kita, dan menerima apapun hasilnya. Kalau pasrah berarti kita belum berusaha dan akhirnya menyerah.
Jangan lupa berdoa. Se-bagus apapun usahanya, kalau Allah gak mengizinkan ya gak akan tercapai. Minta doa orang tua dan orang-orang terdekat. Berbuat baik sama semua orang. Kita gak tahu doa siapa yang dikabulkan, kan?
———
Terakhir banget. Ini apresiasi buat aku yang sudah mencoba dan berusaha. Mungkin ini bukan usaha terbaikku. Niat dan doa nya juga masih kurang. Tapi setidaknya sudah berani mencoba. Kita gak akan pernah tahu rasanya kalau belum mencoba, kan?
Terima kasih sudah mencoba.
Jadikan ketidakberhasilan (gak mau nyebut kegagalan wkwk) sebagai pelajaran. Skor segitu untuk percobaan pertama sudah baik, kok. Kita coba lagi kapan-kapan.
Nice try, Faz!
5 notes
·
View notes