Tumgik
#boyong
paradises-library · 1 year
Text
'To put it simply: technology is neutral. But the progress of technology will cause a free world to become ever freer, and a totalitarian world to become ever more repressive.'
-'The City of Silence,' Ma Boyong
1 note · View note
dilirebas · 2 years
Text
we’re about to find out if zhang ruoyun is so powerful that he can make a ma boyong story watchable 😬
3 notes · View notes
hatutannews · 1 year
Text
Family Time: Raul Lemos Boyong Krisdayanti, Amora dan Kellen ke Pulau Jaco
Hatutan.com, (05 Oktober 2023 ) Lospalos– Kesibukan sehari-hari seorang Raul Lemos dan sang diva pop Indonesia Krisdayanati atau KD bukan menjadi alasan untuk tetap meluangkan waktu untuk keluarga (family time). Continue reading Untitled
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
niteshade925 · 3 months
Text
Although my outline for the posts on the show Under the Microscope is 12+ pages long (that's just the outline btw), the deeper I dive into the book, the more I've realized that I really need to finish the book before I can finish these posts, because the show actually takes inspiration from all 6 (real historical) stories, and the 5th one, the longest story, is paramount to gaining a good understanding of the subject matter.
Also I gotta say I feel really bad for the author of the book and screenwriter for the show, Ma Boyong. My dude did a stellar job on the book compiling all those historical info (the book is nonfiction), and he also did a great job writing the screen adaptation, but despite all that, the show never saw commercial success. What a damn shame.
Dude got screwed over on The Longest Day in Chang'an adaptation too, imo the biggest reason why Longest Day the show isn't great (esp in the second half, ep25-end) is because the screenwriters artificially dragged the whole show out to 48 eps when it could have concluded at around 35 eps. That's why the pacing was dismal in the second half. By ep45 I could not wait for the show to just end. I listened to the whole audiobook of the novel afterwards and the novel wasn't stellar, but it was still leagues better than the show adaptation, so I think that's probably a reason why Ma Boyong wanted to be the screenwriter for Under the Microscope (and probably why this show ended up being 14 eps). Personally I have zero complaints with the screenplay or the acting this time, both are really good, and although there are minor issues with the costuming (will mention that in the posts), it's still mostly accurate, and for period cdramas, it's ultra rare to have a good screenplay, good acting, and generally historically accurate costuming and props in the same show. It's almost like an impossible trinity, usually you only get 2 of these at best, and that's what makes this show great.
17 notes · View notes
acaffieneaddictt · 5 months
Text
all I am asking for is ONE park boyong and kim youngkwang drama/movie with a happy ending. ONE.
2 notes · View notes
lamyaasfaraini · 8 months
Text
Ponakan 26 tahun
Iya betul, ponakan aku udah pada dewasa. Ponakan paling besar kan kelahiran 90, dia ngga manggil ateu krn jaraknya cm setahun bedanya manggilnya teteh aja. Ponakan sulungku dari kakanya bapak yg sulung jg, dari teteh sepupuku yg sulung. Skrg baru lahiran anak ke 2. Nikahnya beda 3 bulan duluan dia, punya anak sulung seumur pula beda 3 bulan duluan nemo, iya dia ngga lsg hamil, aku duluan yg hamilnya tp skrg baru brojol anak ke 2 nya.
Nah dari kaka sulung bapak ada 3 anak, yg bungsu ada 2 anak cewe salah 1 nya Bila si sulung, ini si ponakan umur 26 tahunku. 1 lg ada yg umur 26 tahun udah dinikahin org Mesir dan di boyong kesana jd tinggal disana. Bila ini udah ditinggal papanya ada kali 10 tahun lalu. Dan akhirnya mamahnya alias teteh ku nikah lg sama duda anak 2 yg udah pada dewasa. Bila ikut tinggal disana, kalo adikknya ttp di Tasik soalnya kuliahnya disana.
Kemarin pas fam gath dia datang kan bertiga sama papa tiri dan mamanya. Btw abang (papa tirinya) ini alhamdulillah sayang bgt sama Bila, baik bgt dan ngeblend sm keluarga, ngga segan2 sama kami yg muda2 jg ngajak ngobrol, ke suamiku pun sama apalagi sama2 ududers ya kalo lg bareng ada aja obrolannya.
Bila blg ke aku dan adikku
Bila: "hey kalian ko awet muda sih?"
Aku, Adik: "aaah mazazieeehh"
Bila: "iya ih udah pada punya anak ko masih aja kek gadis"
Aku, Adik: "alhamdulillah atuh, knp yah? Takdir illahi gt wkwkwk"
Btw, emg sempet mikir knp bisa dinilai begitu, apa mungkin selera pakaian kita belom "ibu2" bgt? Atau badan kita kali yaa msh belom "ibu2" bgt soalnya dibilangnya masih aja kek gadis hahaha.
Adik: "mana pacarnya ngga dibawa?"
(pacarnya nyaleg btw haha)
Bila: "engga ih, sibuk diamah"
Adik: "ada rencana nikah ngga (sambil canda)"
Bila: "iya atuh doain ya, duh kapan ya kan umurku udah 26 thn"
Aku: "kalem, aku jg nikah umur 28 thn"
Adik: "aku jg 27 thn nikahnya"
Bila: "oiya ya? Tenang ajalah yaa? Hehe"
Bila lupa umur2 kita pas nikah, dah mateng cuy wkwkwk. Kita doakan buat ponakan kita, semoga pacarnya segera meminangnya, apalagi kalo nyalegnya menang kan pasti tuh ya yunowlah. Tp yg pasti yg terbaik aja buat Bila kalo jodoh lanjut kalo ngga mudah2an dipertemukan sama yg lebih baik aamiin
Btw, abang (papa tiri Bila) pernah share ttg kasus karyawan nilep uang ownernya yg viral itu. Abang share di grup keluarga. Wkt itu aku kurang ngikutin, suami yg ngikutin di tiktok laaah taunya anaknya abang sendiri itu ownernya. Bahkan video lg marahin si penipunya yg ada abangnya viral wowww.. Wkt itu abang di grup blg minta doain dan nonton kasusnya masuk rumpi trans tv. Beeuhhh..
Tumblr media
Ngikutin2 yg viral2 taunya, keluarganya abang. Walaupun kita jg ngga kenal anak2nya yaa kita doain aja kan abangnya minta doa ke grup kelg kita. Memang yah ngga ada yg tau kdg ternyata itu relasi kita, hidup teh meni random.. Btw ya memang tetehku sama abang nikahnya jg baru sih, belom 5 tahun kayanya.. Aku pribadi ktemu abang jg baru 2 apa 3x yah lupa..
Lebih random lagi ttg relasi keluarga. Teteh sepupuku anak sulung dari kaka ke 2 nya bapak yg anak sulungnya seumur Bila udah di nikahin bule Mesir, nah teteh ini nikah sama bapak mayor jendral nih pernikahan ke 2 dari dua2nya yg sama2 ditinggal meninggal pasangannya masing2. Tetehku ini udah lebih lama lg nikahnya kayanya ada 7-8 tahun lalu, nikahannya jg mayan besar2an ya gmn atuh ya pensiuan jendral gt huhu. Fun fact nya lagi, anak bapak jendral yang ke 1 apa ke 2 ya kan cewe itu, punya suami lah, suaminya ternyata sepupunya sobi gigs aku, fya! Hahaha. Kami bahas ini sambil ketawa2 lah, jadi wkt di nikahan tetehku dan pak jendral itu sepupu fya ya hadir lah, wong bapak mertuanya kawin. Jadi kesimpulannya aku dan fya jadi ada keterikatan sodara yah hahaha giling kan kerandoman ini! Btw lagi pak jendral ini jg sama2 humble kek abang, baik bgt sama kami, ngobrol2 jg kalo lg ngumpul sama para bapak2 suamiku termasuk ngobrol intimate..
Dari ngobrolin si Bila jadi ngobrolin para Aa sepupu (yg seumuran bapakku) yg udah pada senior initeh ganyambung tp gpp wkwk
3 notes · View notes
rstw09 · 9 months
Text
sudah lah nona, mengenai ingatan-ingatan yang kukemasi dengan rapi jangan kau boyong kembali
2 notes · View notes
daissylatte · 8 days
Text
Hai Malam. Lama aku ga berkunjung kesini. Hari ini, 13 September 2024. Pukul 21.45.
Banyak kejadian sejak terakhir aku menulis di blog ini. 2 September kemarin aku boyong, dari Tulungagung sekaligus resign dari Toko. Express yang selama ini aku banggakan harus kutinggalkan untuk mengejar peluang yang lebih besar. Aku ninggalin 5 Hardcoverku ke Elsa. Makasiih Elsa sudah membantuku.
Lanjuttt sempet daftar² loker lewat instagram infolokerjbg and u know,, sempet keterima gess di Komukuna Studio Jombang Cabang Kota Jombang Kota. Sebenernya nyaman bangett aku disitu, cumaa karna aku polih full time otomatis sebagian besar waktuku akan habis disitu. Kupikir² untuk saat ini harusnya aku lebih sedikit sabar untuk mengejar peluang besarmu. BI, Bulog, CPNS, BSI, dkk. Harusnya tidak kamu ambil. Trining cuma sehari akhirnya resign. Gile :) Makasii buat Mas Reza dan Mba Yola selaku suami istri pemilik Komukuna yang sudah menerima aku dengan senang hatii. Maybe soon kita ketemu lagi dalam keadaan yang sebaik baiknya.
And u know gess.
Aku masiih gamon sama mas I. Gamon bangett. Tersiksa aku sama perasaanku. Ga berharap jadian tapi ingin sama² menyampaikan perasaan. Minimal ketemu atau ngobrol kek mass 😭😭 gatau sampe kapan aku sanggup mendem ni perasaan ... aku akan tetap meninggalkan jejak diplatform ini.
Dahla aku besok mau tes wawasan BI. Semangattt say
0 notes
honeymuggle · 12 days
Text
Here's some list of songs that I'm currently listening to :
1 Mitski (Washing Machine and Francis Forever)
2. Bit weird and pick me but tbh, I kinda love traditional culture music.
3. Sore ( Mata Berdebu, Somos Libres)
0 notes
maulia89 · 19 days
Text
Boyong Medali di Olimpiade Paris 2024, Rizki dan Veddriq Masing-masing Dapat Bonus Rp2,5 miliar
BERTUAHPOS.COM – Tiga atlet Indonesia yang berhasil meraih medali di Olimpiade Paris 2024 mendapat apresiasi besar dari pemerintah. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan bonus total senilai Rp6 miliar kepada mereka. Adapun penerima bonus tersebut adalah Rizki Juniansyah, atlet angkat besi; Veddriq Leonardo atlet panjat tebing; dan Gregoria Mariska Tunjung, atlet bulu tangkis. Bonus […] Berita Ini telah terbit di BertuahPos. http://dlvr.it/TCkmsM
0 notes
devirefriyantiputri · 19 days
Text
Boyong Medali di Olimpiade Paris 2024, Rizki dan Veddriq Masing-masing Dapat Bonus Rp2,5 miliar
http://dlvr.it/TCkmsH
0 notes
romijuniandra · 19 days
Text
Boyong Medali di Olimpiade Paris 2024, Rizki dan Veddriq Masing-masing Dapat Bonus Rp2,5 miliar
http://dlvr.it/TCkmrm
0 notes
konfrontasi · 21 days
Text
Prabowo akan Boyong Sebagian Menteri Jokowi ke Kabinetnya
http://dlvr.it/TCcGxQ
0 notes
lamyaasfaraini · 11 months
Text
Sobat Gigs ku..
Anak skena they said, entah scr arti pastinya gmn sik gapaham jg. Maksudnya anak muda penyuka nonton konser si paling gaya atau cemana. Mungkin itu sebutan baru gen Z yah. Jaman gen millenial di early 20 thn an mah disebutnya anak gigs cenah.
Ngemeng-ngemeng anak gigs (enakan nyebut gini berasa nostalgia). Sobat gigs ku yg skrg tinggal di Akita, Jepang sana yg ikut suaminya sekolah lg, boyong anak 2 kesana, sobatnya yg scr intens msh kontakan dibanding yg lain (ya kami 1 geng kuliah tp udah ngga sedekat dulu sm yg lain, exp diz one). Bahkan kami pny group di dalam group yg isinya cm bertiga wkwk. WA lah tadi subuh.. Begini.. Si random
Tumblr media
Kan.. Kami jd mengenang. Sori kami emg ngomongnya uang aing, doi anak jkt yg lahir di bdg, basa sundanya kaco dikit2 bisa yg kasar2 hahaha.
Yakkk! Dia ini sobiku yg mencekokiku pergigsan, semesta mendukung seperti ada magnet kami nyambung aja 1 frekuensi selera musiknya. Jadi ngajak ke konser ini, festival itu ya oke krn kami suka. Dari 8 member geng, emg selera musiknya paling nyambung sama dia, tiap menghadiri perkonseran pun kami selalu "hayu" kdg ada temen lain ikut atau temennya dia dr geng lain.
Konser tunggal international pertamaku, Copeland.. Thn 2010 umurku 21 thn berarti. Rejeki bgt konsernya di bdg, yeay! Ngga nyangka sobiku ini suka jg sama Copeland, gaskeun aja beli tiketnya. Maap sobi ini fotomu sebelum pake tiung hehe
Tumblr media
Masih di thn 2010, bulan Nov udah janjian nonton sama sobiku The Temper Trap alhamdulillah msh di bdg jg. Gaskeun beli tiketnya. Ternyata takdir berkata lain, ibuku kondisi kesehatannya semakin memburuk, konsernya itu 2 mingguan sebelum ibu meninggal. Selama konser sobiku dan aku cuma bisa sms, cerita ttg keadaan disana. Ngga nyesel sih krn ini ttg ibuku, cuma jadinya kaya sedih aja ko aku harus dihadapkan sama keadaan kaya gini.
Ini foto tiketnya sblm kujual dan laku dgn cepat. Btw adikku rencananya ikut serta tp ya mau gmn lg.
Tumblr media
Tahun depan di 2011 udah mulai janjian2 lg ngegigs sama sobi, berburu tiket lg yg ngga serumit skrg haha. Tapiii di jkt, yaudah gpp da alhamdulillah jg dpt izin dari bapak, iya thn 2011 ibuku udah meninggal. Aku gabisa nyeritain lg ke ibuku betapa bahagia dan excitednya aku nonton konser, beliau selalu mendengarkan dgn raut senang melihat anaknya senang huhu i miss you ibu!
2011, dpt tiket Giveaway, nonton Suede.. Skrg nambah 1 org lg dr geng kuliah jd kami ber 3. Saat fotbar sama vincent, karena sobiku yg nyamperin duluan, aku ya malu2 meong biasalah jaim jaga imah. Dulu mah hp jg kameranya barutut, kami biasanya mengabadikan moment pake camera digital, mayan cuco pada masanya. Handy bgt, ngga berat, udah cukup jelas dan ngga pecah.
Tumblr media
Masih di thn 2011, festival Java Rockin Land. Seruuuu bgtttt.. Fest musik international pertamakuuu, panggungnya banyaaak, gempor bgt, bandnya banyaaakk, sampe bingung mau yg mana dulu haaa~ kami dtg di day 2 ngincer The Cranberries! Sadly skrg vocalistnya mbak dolores udah meninggal jg, kami dpt kesempatan bisa nonton band legend wkt itu huhu.
Ke JRL makin banyak gengnya ini, yg gapaham bgt bandnya jg pada pgn ikut katanya pgn seru2an haha baiklaaa~ sama temen kuliah kelas sebelah jg jd kami bergerombol, makin seru! Naaaah si sobiku bawa pacarnya (yg mana jd sopir kami, dan skrg statusnya jd suaminya haha). Jadi mreka maunya berduaan aja entah kemana, ya gpp wajarin namanya org kasmaran wkwkwk. Mencar bgt sm dia, ngga ada dokumentasi bgt. Sampe kita foto sama Eross SO7 aja dia ngga ada, padahal kesukaannya bgt
Tumblr media
Ya! Dia suka bgt sama Sheila on 7, bahkan kakaknya masuk member Sheila gank, mreka berdua ngebelain nonton konser tunggal SO7 ke jogja terbang pake pesawat hahaha. Di JRL jg ada SO7 tp di day 1 entah 3 gt jd ngga jodoh bgt. Dan sampe skrg wishlist ku nonton gigs SO7 mau festival mau konser tunggal apa aja bebassss semogaaaa yaaaahh. Btw ktemu Eross jg di konser Blur 2 thn kemudian, posisi nonton di kelas festival ngga di VIP napa yaakk haha, dibelakang aku bgt, kalem dan anteng nontonnya wkwk.
Weezer! 6 bulan sebelum konser aku dan sobiku udah beli tiket. Qodarulloh ih-bbrp minggu papanya sobiku masuk ICU krn serangan jantung, kondisinya memburuk jg. Hari H konser aku ttp menghadiri tp skalian nengok papanya, sobiku udah ngga bakal bisa nonton jd ngejual tiketnya dan laku cpt alhamdulillah, akupun ada temen nonton syukurlah. Lebih sedihnya, subuh2 setelah kelelahan nonton Weezer posisiku di kostan temenku, kabar duka dr papanya sobiku, meninggal :( gapake mikir aku lsg ke rumah duka sendirian, krn temenku yg ku tebengi harus brangkat kerja. Ada aja ya cerita duka saat kita lg melakukan hal hal yg kita senangi, keseimbangan hidup.. Kadang diatas kadang dibawah.
2013, nonton Blur sobiku gabisa karena kerjaan.. Aku mulai terbiasa dgn fase ini. Ada uang tp ngga ada wkt krn sibuk, mulai sulit ktemu jg yaiya kami beda kota. Dia balik dan kerja di jkt, aku ya di bdg. Akhirnya aku nonton Blur sama kawan lain (fiuh untung msh ada yg 1 frekuensi).
2014, festival musik international ada Yuna dari Malay.. Sobiku pun gabisa krn kerjaan, tp member geng lain ada yg ikut jd msh ada temen buat pergigsan ini.
2015, 2016, 2017.. Udah ngga ada perkonseran diantara kami, bahkan lokalpun kami dah ngga concern. Fase fokus sama pacar, menikah, punya anak. Dan lucunya wkt thn 2016 pas dia nikah, Copeland manggung lg di Bdg, di Kampoeng Jazz iya festival jd emg ngga sespesial konser tunggal tp kan pgn dong nostalgia (apalagi suamiku suka bgt Copeland cm wkt konser pertama ngga sempat nonton huhu sayang). Ya mau gmn lagi aku tetap memilih menyaksikan moment bersejarah pernikahan sobat gigs ku dong! Pacarku jadi +1 ku dong ngga pisah lalu nonton Copeland jg hahaha.
Sudahlah masa kejayaan kita udah habis, bahkan wkt Weezer dan Copeland main di day 2 Soundrenaline 2022 aja kami ngga ngebelain. Jujurly kami kontakan, hampir mau beli tiketnya. Tp yaa namanya ibu2 pertimbangannya banyak pisan ya Allah..
Balik lg ke mimpinya sobiku, iya itu mungkin dia kangen sama masa kejayaannya, malah dimimpinya melibatkanku jg hahaha akupun kangen sissss!
3 notes · View notes
temu-hoolan · 21 days
Text
[Arsip Perjalanan] Besok Hari Saya Bangun di Bagian Paling Timur Pulau Jawa, Banyuwangi!
Bagian satu. Dan semoga ada bagian-bagian lanjutannya.
Dalam rangka merawat ingatan, dan membayar rasa bersalah atas memori handphone yang penuh-hampir-tumpah-ruah; Perjalanan Banyuwangi-Bali kali ini akan saya abadikan dalam beberapa utas narasi ketimbang gambar visual. Biarlah penulis amatiran ini menantang sejauh apa kekonsistenannya. Biarlah laptop kecil yang saya boyong jauh-jauh dari Barat pulau Jawa ini bekerja lebih berat daripada biasanya. Untuk menutup petualangan (setidaknya dalam waktu dekat begitu) pada Pulau Jawa dan sekitarnya yang berakhir tepat setelah saya wisuda. 
Mari memulai utas ini dengan membuka catatan-catatan lama. Ingatan terjauh soal daerah ini membawa saya kembali ke tahun 2013-2014 sekian, saat ayah mengajak saya hadir di pernikahan seorang keluarga jauh disana. Saya yang masih kecil saat itu terlalu asing dengan nama Banyuwangi. Satu-satunya informasi menarik yang menggugah hati saya saat itu hanya kedekatan daerah ini dengan Bali. Warga Banyuwangi, dan seluruh masyarakat daerah pesisir laut lainnya. Saya punya pertanyaan yang belum terjawab hingga hari ini; Sebagai seorang anak yang lahir dan tumbuh besar tepat di tengah-tengah pulau terbesar kedua di Indonesia. Serba daratan. Serba hamparan hijau tanpa kebiruan. Apa rasanya hidup dekat dengan ganasnya laut? Wah.
Seingat saya, perjalanan kami cukup panjang. kurang lebih 1,5 jam jalur udara ditambah 5-6 jam jalur darat hingga sampai di rumah mempelai perempuan. Biaya perjalanan pulang pergi kami semua sepertinya sudah cukup untuk membuat satu acara lamaran sendiri. Bercanda hahaha. 
Dalam perjalanan itu, ayah bercerita bahwa dulu ia sering menepi ke Banyuwangi saat mengikuti pelatihan khusus untuk pelaksana bendahara di Bali. Keluarga jauh ini yang menampung ayah tiap kali butuh bantuan dan tempat menginap. Pertanyaan polos keluar dari mulut saya kala itu, 
“Kok bisa kita punya keluarga disini? Kan jauh banget ya? Emang ga takut?”
Saat itu, saya tidak melihat pernikahan se-serius itu. Skenario gila berputar di kepala saya. Kenapa jauh sekali dari rumah? Apa yang dicari? Apa yang dikejar? Kok berani? Kenapa mau menikah dengan orang yang entah-berantah asalnya? dan pertanyaan-pertanyaan berkonotasi negatif yang saya simpulkan sebagai empati saya kecil mengasihani keluarga jauh tersebut. Izinkan diri saya yang lebih dewasa meminta maaf atas pikiran saya hari itu. 10 Tahun berlalu dan saya baru menyadari bahwa hal tersebut adalah satu dari sekian keputusan paling berani yang dilakukan manusia-manusia ini dalam hidupnya. Bahwa mereka, menjadi pribadi yang beruntung, bebas menentukan dimana ingin berpijak, membangun keluarga dan beranak-pinak. Manusia merdeka. Seperti yang didenguskan Minke dalam tetralogi Pulau Buru milik Pram. Saya baru sampai buku ketiga, semoga keempat bukunya bisa saya selesaikan di tahun ini dan semoga Minke tidak menelan ludahnya sendiri soal hakikat Manusia merdeka pada halaman-halaman yang belum saya baca.
Saya juga ingat, momentum itu adalah kali pertama saya memasuki lingkungan sosial suku Jawa dengan logat dan dialeknya yang kental sekali. Sebagai orang yang cukup melankolis terhadap sekitar, hal itu jadi pengalaman budaya yang cukup berkesan. Maklum, Suku Jawa yang berada di Kalimantan khususnya di kota tempat saya tumbuh sudah terlalu berbaur dengan Suku Banjar dan Suku Dayak. Sedikit bercanda, tapi sebenarnya topik soal negosiasi budaya dan bahasa ini ingin saya angkat untuk penelitian lebih lanjut dalam konteks komunikasi antarbudaya masyarakat yang tinggal di Kalimantan Tengah. Menurut saya cukup unik karna secara pola komunikasinya, muncul beberapa karakterisitik baru saat suku-suku ini hidup berdampingan. Entahlah, akan saya utarakan lebih lanjut dalam utas lain mungkin. Semoga. Semoga bisa direalisasikan. 
Kembali ke Banyuwangi, saya ingat saat itu saya susah sekali memahami omongan semua orang disana. Jurang budayanya besar sekali. Selebar apapun saya membuka telinga, hampir tidak ada satupun kata yang saya pahami. Pikiran saya mengawang. Menyadari kalau di dunia ini, ada ratusan, ribuan, jutaan (hiperbola sedikit, menurut catatan tepatnya ada sekitar 7164 bahasa di dunia, kurang lebih ya) bahasa dan cara manusia berkomunikasi dengan sesamanya, yang mungkin tidak saya pahami. 
Tulisan ini akan meluncur tanpa kesimpulan. Saya percaya bahwa satu tulisan akan menjemput ilham untuk tulisan-tulisan lainnya. Setidak-tidaknya, tulisan ini akan menjadi catatan soal apa yang saya rasakan. Walaupun sedikit penat menungu kereta malam dan seorang teman yang sedang konser. Banyuwangi, sampai bertemu saat fajar menyongsong!
Ditulis di Surabaya, 31 Agustus 2024.
0 notes
Text
Erik Ten Hag Jelaskan Keputusan MU Boyong Manuel Ugarte: Kunci Strategi Baru
Manchester United kembali membuat gebrakan di bursa transfer dengan mendatangkan gelandang bertahan berbakat, Manuel Ugarte. Pelatih Erik Ten Hag, dalam sebuah wawancara eksklusif, mengungkapkan alasan di balik keputusan klub untuk merekrut pemain asal Uruguay tersebut. Menurut Ten Hag, Ugarte adalah sosok yang tepat untuk memperkuat lini tengah MU, terutama dalam menerapkan strategi baru yang…
0 notes