#akumencintaimukarenaAllah

[rihlahpemuda-blog]

Nasehat memang terkadang terasa pahit. Namun, apakah kita akan selalu menghindar dari yang “pahit-pahit”?

Kenapa kita tidak memulainya dari sekarang?

Merenung dan bertafakur untuk mencari dan mengumpulkan kembali berlian yang sempat terbuang. Kawan-kawan kita adalah tumpukan berlian. Jangan pernah berfikir untuk membuang berlian!

Mulai detik ini, marilah kita belajar cara merawat dan memperlakukan berlian. Bagaimanakah langkah yang tepat untuk membersihkannya? Dimanakah tempat terbaik untuk menyimpannya? Bagaimana cara memegang dan menggenggamnya? Agar berlian itu tidak tergores, tidak cacat dan tidak retak. Agar berlian itu tidak pecah.

Al Imam Abu Abdillah Muhammad bin Idris yang lebih dikenal dengan Al Imam As Syafi’i mengatakan tentang perkawanan,

“Orang yang jujur di dalam berkawan adalah orang yang bisa menerima alasan kawannya, menutupi kekurangan dan memaafkan kesalahannya” (Al Imam As Syafi’i karya Ad Daqr hal 343)

Barangkali ucapan Al Imam As Syafi’ di atas bisa mencerahkan pemahaman kita tentang langkah-langkah indah untuk merawat perkawanan sebagaimana kita merawat berlian.

Kini, pembuktian dan pelaksanaannya kembali kepada kita masing-masing. Melakukan koreksi pada diri sendiri selagi masih di dunia pasti jauh lebih mudah dan ringan sebelum dihisab di hadapan Allah kelak. Sitrak wa luthfak, yaa Rabb….

Terima kasih, lidah ini masih bergoyak merangkai kata syukur kepada Rabb yang membuat langit berlapis tujuh dan ‘Arsynya yang mulia atas kawan - kawanku yang dengan ghirahnya menasehatiku jikalau aku berbuat salah, jangan bosan bosan yaa