#Toko Sepeda
Explore tagged Tumblr posts
Text
"Lapisan Pelindung Kualitas Pada Permukaan Ban Luar"
Tulisan Eka Nugroho Sri Prajanta (pria, lahir 1981) dalam 17 baris paragraf tanggal 29 Agustus 2024.
Eka Nugroho Sri Prajanta (Sapaan: Eka Nugroho. Pria kelahiran 1981) seorang pembelajar mandiri sepanjang hayat keahlian fotografi, menulis dan desainer grafis.
Eka Nugroho berdagang produk merchandise, komponen sepeda dan sepeda dengan mendirikan dan 100% memiliki merk CYCLING-★-MADNESS, serta gerai daring www.tokopedia.com/CyclingMadness .
1/20 Zulpata Zainal, manajer pengujian produk pada kendaraan (PG-On Vehicle Test Manager) dari PT Gajah Tunggal Tbk dalam artikel "Teliti saat Beli Ban Baru, Cek Apakah Ada Lapisan Lilin? Ini Fungsinya" yang diterbitkan kompasDOTcom pada 24/09/2019 menyampaikan ban luar kendaraan baru berkualitas akan selalu dilapisi selaput berwarna keputihan.
2/20 Lapisan selaput ini terbentuk dalam proses pembuatan ban luar. Saat ban luar sudah digunakan, akan hilang sendirinya.
3/20 Lapisan berwarna putih, yang kerap disebut lilin, berfungsi menjaga campuran bahan pembuat ban luar/kompon (compound) supaya tidak rusak saat disimpan.
4/20 Lapisan lilin pada permukaan ban luar menjamin kualitas dan kinerja ban luar akan tetap optimal, hingga saat ban luar mulai digunakan. Walau ban luar tersebut tahun produksinya sudah cukup lama.
5/20 Hal Yang Perlu Diperhatikan Pesepeda Dengan Adanya Lapisan Pada Permukaan Ban Luar Baru
6/20 Penggunaan lapisan lilin pada permukaan ban luar, saat pemakaian awal (0 hingga 100 kilometer) akan membuat berkurangnya kemampuan traksi (gaya traksi) ban luar menapak pada permukaan jalan berkurang.
7/20 Gaya traksi ban luar sepeda yang baru dipakai akan sangat terasa berkurang, terutama saat sepeda melintasi permukaan jalan dari bahan aspal halus (aspal hotmix) atau permukaan trotoar dari semen yang rata sempurna.
8/20 Pengalaman CYCLING-★-MADNESS Berdagang Ban Luar Sepeda sejak 2020
Sejak usaha komponen dan sepeda CYCLING-★-MADNESS dimulai tahun 2020, hingga saat ini CYCLING-★-MADNESS sudah memperdagangkan ban luar sepeda merk Bontrager, Continental, Deli Tire dan Schwale.
9/20 Semua produk ban-ban luar dari merk diatas permukaan tapaknya dilapisi selaput transparan/keputihan.
10/20 Saat menangani penyimpanan dan pengiriman pesanan ban luar, baik Eka Nugroho selaku pemilik sekaligus pendiri merk CYCLING-★-MADNESS juga keluarga yang membantu penerimaan ban luar sepeda dari distributor, saat menyimpan, dan saat mengemas ban luar sepeda dengan tangan langsung (tanpa menggunakan sarung tangan), usai memegang permukaan ban luar sepeda baru akan merasakan menempelnya sebagian bahan permukaan lapisan ban luar sepeda pada telapak tangan.
11/20 Menempelnya sebagian bahan pelapis permukaan ban luar membuat telapak tangan menjadi lengket.
Lengketnya sama seperti saat permukaan tangan usai memegang Hansaplast/Tensoplast/Band Aid, juga isolasi maupun double-tape juga selotip (sello-tape) atau perekat kertas label.
12/20 Ruang Penyimpanan Ban Luar Sepeda Milik CYCLING-★-MADNESS
Ban luar sepeda yang diperdagangkan CYCLING-★-MADNESS saat ini disimpan dalam ruangan teduh, sehingga ban luar persediaan kami terlindung dari sinar matahari langsung.
13/20 Tidak ada panas dari sinar matahari yang mengenai permukaan ban luar persediaan kami.
14/20 Suhu ruang penyimpanan ban luar sepeda milik CYCLING-★-MADNESS kami jaga dengan sirkulasi udara yang baik. Sirkulasi udara baik kami andalkan untuk menjaga suhu ruangan dan ban luar dalam rentang suhu kamar, terhindar dari panas karena suhu tinggi.
15/20 Untuk menjaga harga ban-ban luar kami yang kami perdagangkan terjangkau untuk lebih banyak pesepeda, walaupun produk-produk ban luar yang kami perdagangkan bermutu dan berkualitas tinggi, kami menekan biaya/pengeluaran usaha dengan tidak menggunakan mesin pengatur suhu ruangan (Air Conditioner/AC) di ruangan penyimpanan ban luar.
16/20 Perubahan Fisik Lapisan Pada Permukaan Ban Luar
Pengalaman CYCLING-★-MADNESS pada produk-produk yang disimpan dan terkena lapisan debu pada ruangan penyimpanan tanpa AC, selaput/lapisan pada permukaan ban luar sepeda bisa/mungkin berubah warna menjadi agak kecokatan (karena partikel tipis debu yang menempel).
17/20 Selaput/lapisan pada permukaan ban luar sepeda juga sangat mungkin menjadi kerak kering.
18/20 Selaput/lapisan pada permukaan ban luar yang relatif kering dapat terkelupas, membuat warna bahan karet yang berwarna hitam pekat (black doff) nampak.
19/20 Cara Aman Berkendara Menggunakan Ban Luar Baru dari CYCLING-★-MADNESS
Pengendara kendaraan dan pesepeda yang baru mengganti ban luar pada roda, CYCLING-★-MADNESS sarankan untuk tidak melakukan perubahan arah berkendara/manuver laju sepeda yang ekstrem, untuk menghindari roda sepeda selip dan pesepeda tergelincir.
20/20 Terimakasih sudah membaca dan “Teruslah bersepeda!”.
Glosarium:
Gaya traksi: Gaya cengkram ban ke jalanan. Gaya yang mempengaruhi kestabilan pengendara saat mengendalikan kendaraan.
Semakin baik ban dalam memberikan gaya traksi, maka kemampuan ban untuk melakukan pengereman di jalanan akan semakin baik.
Sebaliknya, ban yang memiliki gaya traksi rendah, saat melakukan pengereman kemungkinan ban untuk selip, kemudian tergelincir cukup tinggi.
1 note
·
View note
Text
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/0d85ada87f83e4cf1f0921b05e12172c/6507403506d48fec-65/s540x810/461a69f9a72491d3d5e61dab67bb19d5aeb5e3e1.jpg)
MALAM ITU, DAN MALAM INI (TENTANG AYAH)
Oleh: Arfat Ardi Setiawan
Dahulu, suatu malam saat aku masih kecil, tangan mungilku memeluk erat ayahku dari belakang, Kami mengitari kota dengan motor Supranya, lampu jalan yang redup, jalanan yang masih basah setelah diguyur gerimis, kendaraan yang lalu lalang, sebuah rekaman sudut kota kecilku yang masih melekat di dalam benak.
Potongan kenangan itu hadir kembali dalam bentuk siluet yang lewat satu persatu. Malam itu aku sering memerhatikan dengan penuh takjub lelaki-lelaki lusuh di pinggiran jalan; pejaja koran yang mendekap semua lembaran itu ke dadanya, pemilik toko kelontong yang menatap stoples jajan yang masih penuh, tukang parkir yang bising dengan peluitnya, pedagang sate yang membolak balik arang padahal tidak ada pembeli, pengumpul rongsok yang sampai membungkuk menarik gerobak reyotnya.
Malam itu sesekali aku bertanya, apa yang mereka lakukan? Mengapa harus sampai selarut ini? Apa mereka tidak lelah? Apa mereka tidak ngantuk?.
Seiring bergulirnya waktu sekarang aku sepenuhnya mengerti. Ternyata di balik peluh pejaja koran itu ada beras yang habis, di balik tatapan kosong pemilik toko kelontong itu ada tagihan sekolah anak-anak yang belum terbayarkan, di balik nyaringnya peluit tukang parkir itu ada istri yang sebentar lagi melahirkan, di balik goretan arang pedagang sate itu ada sewa kontrakan yang harus segera disetorkan, dibalik tumpukan rongsok itu ada harapan untuk kehidupan lebih baik bagi anak dan istrinya. Semua kemungkinan itu aku gambar sendiri dalam benak setelah statusku berubah menjadi seorang ayah.
Malam itu aku mengira mereka yang tengah termenung di pinggir jalan, atau sekedar mengasingkan diri di bangku taman, menatap langit sambil sesekali mengusap muka, aku kira mereka tengah menikmati malam, terpesona dengan kerlip bintang dan rembulan. Namun ternyata mereka tengah berdebat dengan pikiran, berdiskusi dengan jiwa yang begitu lelah, tentang satu perkara, yang menjadi alasan semua perjuanganya, ‘bagaimana cara mencukupi kebutuhan anak dan istri serta membahagiakan mereka’, sebuah alasan yang sederhana, namun telah membatu dari masa ke masa.
Memang ayah tidak seperti ibu yang menunggumu di hari-hari pertamamu sekolah, mengintip dari sudut jendela memastikanmu tak menangis di dalam, namun ia yang berkelahi dengan dunia agar sekolahmu tak terputus di tengah jalan. Memang ayah tidak seperti ibu yang meninabobokanmu di waktu malam, namun ia yang selalu menanyakanmu dari jauh dan mendekap kerinduan itu dalam-dalam. Memang ayah tidak seperti ibu yang mengajarkanmu tentang lemah lembut dan kasih sayang, namun ia yang memberimu contoh tentang kerja keras dan tanggung jawab.
Pernah tidak kau meminta sesuatu kepada ayahmu, mungkin sepeda baru seperti milik kawanmu, atau tas baru dengan gambar karakter favoritmu, atau mungkin hanya sekedar mainan baru yang sedang ngetren zaman itu, lalu ayahmu hanya berkata “In sya Allah Nak, doa dulu ya biar dikasih sama Allah”, pernahkah? Ketahuilah saat itu jawaban yang tak kau tau adalah ia tengah tak memiliki uang yang cukup untuk permintaanmu, atau sedang ada kebutuhan yang sangat mendesak untuk didahulukan. Karena ayahmu, selama ia mampu untuk mengukir senyum di bibir mungilmu, atau mampu untuk menghilangkan sedih dari hati polosmu, ia akan pergi membelikanmu mainan yang kau minta walau harus dengan berjalan tanpa alas kaki. Bagaimana dengan keinginannya sendiri? Hah, telah lama ia telan semua itu bulat-bulat. Mengubur lalu melupakannya.
Tahukah kau, saat ayahmu mampu mengabulkan permintaanmu, atau saat menenteng sebuah kejutan kecil untukmu, selama perjalanan pulang, yang ada dalam hati dan pikirannya hanya lukisan senyum dan kebahagiaanmu, percayalah. Letih, peluh, luka, semua terabaikan hanya dengan bayangan senyum dari keceriaanmu.
Kalau ibu diibaratkan seperti rumah yang memberikan kehangatan dan kenyamanan, maka ayah merupakan pondasinya yang menopang semua beban rumah itu. kalau ibu diibaratkan sinar lentera yang menerangi, maka ayah adalah batang lilin yang rela meleleh untuk menjaga lentera itu tetap bercahaya. Kalau ibu diibaratkan bahtera yang melindungi kita dari terjangan ombak, maka ayah adalah angin yang senantiasa berhembus agar bahtera itu dapat berlayar.
Sayangnya, semua berbicara tentang kasih sayang ibu, namun sedikit yang merenungi perjuangan seorang ayah. Angin yang tak tampak namun selalu ada, gula yang larut namun selalu terasa, itulah ayah. Kadang ia tak pandai mengungkapkan kasih sayangnya melalui untaian kata atau bahasa kelembutan, namun dirimu sepanjang hidupnya akan menjadi alasan baginya untuk tetap kuat dan bertahan.
Dalam sebuah hadits disebutkan:
جَاءَ رَجُلٌ إلى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ، فَقالَ: مَن أَحَقُّ النَّاسِ بحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قالَ: أُمُّكَ قالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قالَ: ثُمَّ أُمُّكَ قالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قالَ: ثُمَّ أُمُّكَ قالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قالَ: ثُمَّ أَبُوكَ.
"Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Dan orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi,' Nabi shalallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Kemudian ayahmu.'" (HR. Imam Bukhari No. 5971, dan Imam Muslim No. 2548).
Dalam hadits di atas walaupun seorang ibu di sebutkan tiga kali, namun ada ayah di situ, ia disebutkan terakhir bukan berarti tak ada atau terabaikan. Maka kewajiban untuk berbakti dan menyayangi berlaku juga untuknya.
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أ��وْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا، وَٱخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia, Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil’”. (Qs. Al-Isra: 23-24).
Malam ini, melalui tulisan sederhana ini, sebuah pesan singkat untuk semua anak “Ayahmu, masih menyayangimu seperti dulu, dengan kasih sayang yang tak pernah luntur, dan masih menjadi salah satu pintu surga bagimu”, dan teruntuk semua ayah “Kalian hebat, perjuanganmu semoga menjadi ladang pahala bagimu, jazakumullah khoiron, semoga Allah ﷻ membalas kalian dengan seindah-indah balasan di dunia dan akhirat”.
Makkah, 15 November 2023
9 notes
·
View notes
Text
Home Management
Pada suatu hari aku bertemu dengan teman masa TK ku, seorang ibu Rumah Tangga dengan 2 orang anak. Bermula dari pertanyaan tentang toko yang baru disewanya, lanjut dia bercerita bahwa saat itu sejak punya toko dia pisah rumah dengan orangtuanya (sebelumnya tinggal bersama orangtua) dan memilih tinggal di toko bersama keluarga kecilnya. Dia bertekad ingin belajar mandiri dengan segala kesulitan yang mungkin dia hadapi.
"Karena dari dulu segala printilan ibuku yang ngurus dan sekarang jadi semua yang aku kerjakan di masa awal pindah aku nangis hampir setiap hari. Hehe lebay yaa... Tapi memang rasanya kaget waktu itu, keteteran dan ingin rasanya balik ke rumah." Ujarnya menceritakan masa-masa awalnya pindah.
"Terus cerita sama ibu, dan ibu cuma nasehatin "nduk bagi seorang ibu itu kuncinya cuma 1 biar semuanya beres dengan nyaman. Yaitu kamu harus bangun pagi. Kerjakan semua urusanmu di pagi hari nanti kamu akan mudah menjalani sepanjang hari itu."" Ceritanya.
"Aku dengerin tuh nasehat ibu dan aku bener-bener praktekin. Pagi-pagi setelah subuh aku udah mulai masak nasi, bersih-bersih, cuci baju, mandiin anak, eh beneran aku pagi-pagi itu udah santai duduk-duduk depan toko." Ceritanya lebih lanjut tentang pengalamannya.
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/f612452c1a79019d8b28024456b42b3c/b8ba29c6d39e6a10-46/s540x810/dc47e4e25a329c93261751e1960cd2ea5ccc0b9d.jpg)
***
Aku terinspirasi oleh percakapan singkat dengan teman masa TK ku itu. Aku langsung refleksi bagaimana pagi hariku sehari-hari. Walaupun aku adalah morning person tapi kegiatan pagiku tak benar-benar produktif. Biasanya setelah shalat aku hanya akan main gadget hingga akhirnya kelabakan karena sudah kesiangan. Aku menyadari ini tapi pada prakteknya masih timbul tenggelam belum cukup konsisten.
1. Decluttering Barang di Rumah
Aku harus mengakui bahwa barang dan perabot di rumahku itu banyak dan aku tidak cukup berani untuk mendonasikan peninggalan orangtuaku itu tanpa ijin kakak-kakakku. Suatu hari tetanggaku mengalami kebakaran. Dan aku berinisiatif menyumbangkan dipan beserta kasurnya dan beberapa kursi dan meja peninggalan bapak dan ibu. Alhamdulillah di acc kakak. Cukup memberi ruang yang tadinya penuh.
Aku dan suami juga memilah pakaian yang masih layak dan bisa dibagikan. Dan alhamdulillah isi lemari tidak sesak lagi. Aku lumayan rutin melakukan ini jika dirasa sudah penuh. Barang-barang yang sepertinya akan dipakai tapi tak kunjung dipakai akan berakhir dibuang atau ditukar ke abang rongsokan.
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/896ad6d5079b2e31ade9694f4c81932f/b8ba29c6d39e6a10-41/s540x810/84b57adf68eefec16ff630d6d115785998eb7aae.jpg)
2. Rancangan Sistem Kerja Manajemen Rumah Tangga
a. Aku Menghapus Aplikasi Sosmedku di Ponsel
Karena aku rasa aplikasi Sosmedku terlalu banyak jadi aku decluttering aplikasi di ponselku. Walau tak banyak tapi lumayan mengurangi distraksi karena sosmed. Sehingga jadi lebih rajin bebersih dan olahraga.
b. Aku Sedang memulai 40 Days Challange untuk membuat kebiasaan.
Di sini suami sebagai mentorku memintaku untuk mencari 1 hal sederhana aja yang bisa ku kerjakan setiap hari tanpa putus. Dan suamiku memilihkan "membersihkan tempat tidur" sebagai challenge pertamanya. Karena memang sebelumnya aku kurang konsisten membersihkan tempat tidur. Dan alhamdulillah tanggal 30 Juli ini genap 40 hari aku tuntas menyelesaikan challenge ini. Yeay. Next target adalah meletakkan barang di tempatnya utamanya kain-kain tidak ada yang di kursi meja dst.
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/0a199aaece8a5bbbb4eacc3e4f243d6e/b8ba29c6d39e6a10-b5/s540x810/042cd83af03a506159fbcd07158414cb0f5973f5.jpg)
c. Jadi Morning Person Sejati
Selanjutnya aku akan mengkonsistenkan diri menjadi morning person seperti temanku itu. Menjadi tonggak pertama kokohnya rumah tangga. Aseeek hehe.
3. Job Description Keluarga
Hal-hal yang sudah berjalan dan menjadi kebiasaan dalam keluarga kami, yaitu:
Suami: lipat bajunya sendiri (yang tidak perlu disetrika), cuci bajunya sendiri, nyapu ngepel, buka/tutup jendela, menghidupkan lampu, menguras kamar mandi, mengisi bak mandi WC, kadang mencuci piring, memastikan sepeda motir aman terkendali, dst.
Istri: membersihkan tempat tidur, membersihkan debu, memasak, menyetrika, cuci baju sendiri, kadang mencuci piring, memberihkan dapur, membuang barang yang tak terpakai, dst.
Alhamdulillah semoga semakin kompak dan punya rumah yang bersih nyaman dan aman untuk sehat jiwa raga. Aamiin
3 notes
·
View notes
Text
REZEKI DAH DIATUR!
Menjalani weekend seorang jomblo seperti biasa, gowes menyusuri garis pantai gampong jawa selalu menjadi pilihan setiap minggu pagi. Hari ini aku berangkat pagi-pagi sekali ke kantor untuk mengambil sepeda. Qadarullah, minggu lalu sepeda sudah lelah dan ngambek jadi agenda pagi hari ini selain bersepeda adalah membawa sepeda ke toko sepeda untuk di-service dan diperbaiki bagian yang rusak.
Pukul 07.45 kuputuskan untuk berangkat dari rumah dinas ke kantor dengan sudah memakai perlengkapan bersepeda seperti biasanya (topi, kacamata, masker, sarung tangan, baju, dan sepatu olahraga). Perjalanan dari rumah dinas menuju kantor membutuhkan waktu sekitar 10 menit yang jaraknya hanya sekitar 5 km.
Pukul 08.00 barulah kubawa sepedaku menuju bengkel sepeda, untung bengkelnya sudah buka. Selama di perjalanan sedikit was-was karena takut kejadian minggu lalu terulang kembali, yang dimana rante sepeda copot karena penyangganya sudah lepas. Padahal sudah kuperbaiki sendiri tapi tetap aja rantenya copot berkali-kali. Alhamdulillah perjalanan lancar dan tidak ada hambatan.
Ketika sudah sampai di bengkel sepeda. Aku menjelaskan perihal kendala yang kualami terhadap sepeda kesayanganku. Alhamdulillah bapaknya paham (mungkin karena sudah expert juga). Ketika aku sedang menunggu sepeda diperbaiki, tiba-tiba sepedaku diletakkan dalam keadaan berbaring sehingga menyebabkan air mineral dalam botol tumblrku jatuh dan tumpah sebagian hingga mengotori lantai.
Bapaknya cukup expert dan keren tapi agak bar-bar, hehe. Akhirnya aku menyelamatkan sisa-sisa air mineral yang ada dalam botol. Tapi tetap saja, pemandangan lantai basah sangat mengganggu visualku. Seiring berjalannya waktu, 15 menit berlalu tiba-tiba datanglah seekor kucing abu-abu yang sedang hamil. Ternyata kucing itu kesayangan mbak-mbak kasir di toko sepeda itu. Dan kucing itu bernama "Stella" :) (lebih keren lagi nama kucing itu daripada namaku). Jadi stella ini selain lucu dan gemuk, dia juga tidak sombong dan mau di sayang.
Singkat cerita, Stella mendekati genangan air mineralku yang tumpah. Dan Stella minum dari air itu, ternyata Stella kehausan gaes. Sejenak aku mikir, kalau tadi kuminta mbak-mbak kasir langsung pel lantai yang basah mungkin si stella ga akan minum dari situ.
Konsep rezeki ternyata sesederhana dan se-mind blowing itu, ternyata kan apa yang kita miliki itu ada hak makhluk lain di dalamnya. Walau dengan cara Allah buat air mineralku tumpah yang kukira air itu tidak akan berguna lagi tapi ternyata engga dalam konsep yang Allah punya. Ternyata air yang tumpah itu menjadi rezeki si Stella untuk minum. Disaat yang sama, Allah sama sekali tidak menggerakkan hatiku untuk minta tolong mbak kasir mengepel lantai karena khawatir licin. Selang beberapa menit setelah Stella minum, barulah lantai basah itu di pel. Masya Allah banget.
Rezeki sudah ada yang atur ternyata bukan hanya sekadar kata-kata dan dongeng saja. Sebenernya kejadian 'rezeki sudah diatur' banyak kualami hari ini, tapi kurasa cerita pagiku ini cukup mewakili cerita-cerita yang lain. Kadang hal sepele minum aja, kita suka lupa ya kalau itu bagian dari rezeki yang Allah kasih ke kita. Bayangkan aja, air susah didapat sehingga kita akan berhemat untuk minum, jangan sampe gitu. I can't live without mineral water :(
4 notes
·
View notes
Text
Bab 4: Dasa Darma & Jatuh Suka
Keesokan harinya, Chia kembali menghubungi nomor Satya berharap ada kemajuan. Nihil. Ratusan pesan menumpuk tak terbaca. Chia hanya membuka pesan dari keluarganya atau keluarga Satya. Ada pesan masuk dari Mama Satya menanyakan kondisi dan keberadaan Chia. Ia hanya sanggup membalas baik-baik saja dan jangan khawatir.
Chia mengirimkan pesan kepada Iko untuk menemaninya membeli sepeda. Chia tidak bermaksud tinggal lama di desa, hanya menghabiskan cuti yang telah diambil agar tidak mubazir. Chia bergegas menemui Iko di bengkel tepi jalan raya, tempat ia bekerja.
"Sudah lama kerja di bengkel?" tanya Chia memecah keheningan di perjalanan menuju toko sepeda.
Iko mengemudikan motor. "Sejak bengkel dibuka, Mbak. Sudah dua tahun berarti," jawabnya.
"Pemiliknya orang sini juga?"
"Bukan. Orang jauh. Bos saya orang pintar yang kesasar ke desa," jawab Iko tertawa lirih.
"Kenapa gitu?"
"Biasanya orang pintar, lulusan universitas kan kerja di perusahaan. Bos saya pilih ke desa buka bengkel. Alhamdulillah sih, Mbak, bengkel itu jadi ladang rejeki kami. Bengkel serba ada. Orang-orang yang kerja di sana awalnya cuma buka praktik di rumah. Ada yang ahli sepeda onthel, ahli motor, ahli mobil, sampai ahli traktor juga ada. Mereka diajak gabung kerja di bengkel sama bos. Jadi, lengkap bengkelnya," jelas Iko membuat Chia manggut-manggut. Iko yang katanya pendiam ternyata bisa bicara panjang lebar.
"Mulia sekali," sahut Chia spontan.
Mereka sampai di toko sepeda terlengkap di pasar. Chia langsung menemukan sepeda yang cocok untuknya meskipun itu bekas. Iko menyarankan sepedanya untuk diperbaiki di bengkel dulu. Chia setuju.
Perjalanan ke bengkel, Iko berada di jok belakang sedangkan Chia mengambil alih kemudi. Lalu sepeda berada di tengah, dipegangi Iko. Kata Iko, lebih baik dia yang pegang sepedanya kasihan kalau Chia, nanti berat.
Setelah sampai di bengkel, sepeda Chia langsung diambil alih teman Iko. Sesaat akan berpamitan pulang, Chia melihat seseorang yang tidak asing.
"Pram?" sapanya. Orang yang berjalan ke arah dalam bengkel berhenti dan menoleh ke sumber suara.
Orang itu mengerutkan dahinya. "Chia?" Pekerja bengkel menghentikan aktivitasnya demi menyaksikan adegan tersebut.
"Kamu kenapa di sini?" tanya Chia keheranan.
"Itu bos saya, Mbak Chia, yang tadi saya ceritakan," celetuk Iko menimpali obrolan.
"Kalian saling kenal?" Pram nampak kaget dengan interaksi mereka.
Chia mengangguk. "Iko yang urus rumah eyang di sini."
Pramudya, hanya satu kata, akrab dipanggil Pram merupakan teman SMP Chia. Dulu Chia begitu dekat dengan Pram. Mereka terlihat klop, meski Pram cenderung cuek dan Chia sangat ceria. Namun, sejak kuliah hubungan keduanya renggang. Tak jelas penyebab lainnya, selain jarak jauh dan pertemuan yang jarang.
Pram, seperti yang diceritakan Iko, memang manusia pintar. Saat SMP bahkan dapat julukan "Einstein". Dia sering menghabiskan waktu di laboratorium dan mengikuti lomba sains. Bagi Chia, Pram adalah penyelamatnya. Sebab Chia yang sering dispensasi mengikuti pertandingan badminton kerap ketinggalan pelajaran. Sehingga Pram menjadi tujuannya untuk belajar dan menyelamatkan nilai rapor.
Pertemuan tak terduga ini tanpa sadar membuat Chia tersenyum setelah muram tiga hari terakhir. Tak ada Satya, Pram pun jadi.
4 notes
·
View notes
Text
Asupan
Tempat makan (warung makan) halal yang mudah ditemukan, penjual makanan halal Indonesia yang dekat, atau minimal frozen food halal (timur tengah, Arab) dengan beberapa pilihan tak bisa aku lihat di dekat tempat tinggalku. Ada namun cukup jauh. Harus ditempuh dengan kereta sekitar 17 menit dan sebelum itu ke stasiun dengan sepeda 10 menit, belum dengan menunggu kereta dan berjalan kakinya menuju toko. Agaknya hal ini membuatku bersiap akan benar-benar memasak setiap hari dan akan jarang sekali makan di luar karena lebih nyaman di rumah dan tentunya lebih hemat waktu dan ongkos.
Keterampilan memasak yang belum begitu panjang jam terbang tentunya membuatku khawatir. Khawatir masakan kurang enak (kelebihan atau kekurangan bumbu), salah proses (kontaminasi silang, gizi berkurang atau hilang) atau salah resep <alhamdulillah yang satu ini belum pernah terjadi>. Namun, kecemasan itu hanya sejenak aku rasakan karena benak dan pikiran terfokuskan dengan, "akan masak apa aku besok dengan bahan yang ada?". Bahan makanan halal yang terbatas alhamdulillah cukup mudah diatasi karena ada satu Supermarket yang menyediakan bahan makanan dan kudapan dari berbagai negara (termasuk Indonesia) walaupun tidak banyak pilihan dan cukup berbeda rasanya, contoh saja tempe dan tahu. Tentunya di lidah lebih cocok yang biasa dijual di kampung halaman. Pesan antar makanan seperti Go Food tentu tidak ada, hanya saja ada orang Indonesia yang menjual lauk pauk masakan Padang atau masakan Nusantara lain yang tentu ada ongkos kirim dengan jarak tempuh yang tidak dekat.
Menikmati proses level-up memasak dalam keadaan terbatas seperti ini mengingatkan ku materi kajian dari Ust KH Syatori Abdurrauf, Beliau menyampaikan "Kesulitan yang kita hadapi adalah tanda bahwa Rahmat Allah akan turun jika kita ikhlas, sabar dan tetap ikhtiar". Bahwa ketidaknyamanan, kekurangan, kesulitan dalam hal apapun (termasuk finansial, ujian menghadapi orang tua, anak dan lainnya) bisa mendatangkan Rahmat Allah selama kita sabar, ikhlas dan ikhtiar. Jadi, keterbatasan pilihan makanan halal di sini semoga menjadi sebab datangnya salah satu Rahmat Allah kepada kita umat Muslim disini.
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/5ddec153e15a4a359477f3a188c5260c/b3775d5c10f92121-c1/s640x960/1a582c5c1aa7d3c6dda0652e21684a775a19ba58.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/ed32a08cc2a104108220e0ff8a4b1d40/b3775d5c10f92121-a3/s640x960/8013793a6463afd1fd196ad57b6518ff0d3666f6.jpg)
3 notes
·
View notes
Text
Berpindah tempat
Sejenak membuka Twitter dan menemukan berita bahwa McD di Kayutangan-Malang akan ditutup dan dipindah. Kenangan tentang masa kecilku di sekitar tempat itu bermunculan kembali. Aku yang hafal betul bagaimana senangnya berbalanja di Toko AVIA hanya untuk mendapatkan es krim petit rasa anggur atau permen kapas koala. Ramainya lalu-lalang di depan RSU Saiful Anwar, atau menunggu lampu merah saat akan menyebrang di depan AVIA sepulang dari TK. Maklum karena saat itu aku tinggal bersama nenekku dan keluarga besarnya di sekitar sana sejak usia tiga sampai kurang lebih lima tahun. Asrama polisi yang kami tinggal terletak di depan RSU Saiful Anwar, yang sekarang sudah menjadi kantor Polresta Malang sejak tahun 1999-2000. Tinggal di tengah kota yang tidak pernah sepi, bahkan suara lalu lalang kendaraan yang masih terdengar saat aku tidur. Bagaimana rukunnya orang-orang yang ada di gang-gang rumah. Ramainya anak-anak kecil yang bermain dari sore hingga malam. Kamar mandi, bilik wc, dan tempat mencuci bersama yang selalu ramai tiap pagi dan sore dimana orang mengantri dan bergantian memakainya. Kamar mandi disana tidak ada di setiap rumah, jadi kami harus mengantre untuk mandi, buang air dan mencuci. Tapi dengan kondisiku yang masih kecil saat itu, aku tidak terlalu mempermasalahkannya. Kalau diingat-ingat sekarang, kondisi tersebut sungguh tidak layak dan mempunyai kamar mandi di dalam rumah adalah sebuah hal yang mewah. Orang-orang menyebut daerah tersebut Asrama Polisi Celaket. Tapi ditengah semua kekurangan itu, orang-orang saling membantu, aku bisa belajar naik sepeda roda dua disana. Walaupun meminjam jalanan di depan Sekolah Frateran tiap hari minggu untuk berlatih bersama orang tuaku. Melihat perjuangan orang tuaku membesarkanku dengan kondisi yang sulit sampai di titik sekarang, rasanya kurang pantas jika aku tidak bisa memaafkan mereka atas kesalahan yang meraka lakukan dalam pengasuhan. Mereka tidak tumbuh di lingkungan yang ideal. Ada himpitan masalah sandwich generation dan ekonomi yang membuat mereka terus mementingkan pekerjaan daripada bisa membersamai tumbuh kembang anaknya secara langsung. Tapi aku yakin mereka berusaha, dan berdoa untuk anak-anaknya. Terutama soal pendidikan, dan bagaimana cara orang tuaku membesarkanku untuk masuk sekolah-sekolah favorit yang awalnya kukira hanya untuk memenuhi gengsi mereka. Ternyata setelah lama aku mencoba berdamai dan mencari alasannya, mungkin mereka hanya ingin anak-anaknya mendapatkan lingkungan pendidikan yang terbaik. Aku setuju jika sekolah tidak menjamin kesuksesan karir kita, tapi pendidikan akan membukakan banyak pintu-pintu kebaikan, kematangan berpikir, wawasan yang luas, dan lingkungan yang membangun. Bagaimana mereka berusaha untuk memenuhi biaya sekolah bahkan masih memberi kami uang saku pula ditengah kondisi ekonomi yang pas-pasan. Tidak pernah terpikirkan, barangkali semua usaha mereka mengantarkan anaknya ini ke banyak tempat, bertemu berbagai macam manusia dengan beragam pola pikir. Kadang aku merasa tersesat ketika harus pergi ke tempat-tempat yang jauh. Kehilangan arah dan jati diri ketika berkali-kali tinggal di tempat baru untuk beradaptasi kembali. Masih belum mengetahui hakikat bahwa sejatinya sejauh apapun kita pergi, hakikatnya adalah untuk berpulang. Jika orang tuaku tahu bahwa anak yang dulu mereka besarkan sambil dibawa berbelanja ke Pasar Oro-oro Dowo, berjalan bersama untuk ikut bekerja bersama pagi-siang-sore, nantinya akan pergi jauh sekali ke banyak tempat meninggalkan mereka. Ayah dan ibuku pergi memberi les sepulang mereka mengajar. Kadang aku harus pulang terlambat karena sama-sama ikut les di tempat lain, atau menunggu mereka selesai memberi les dan pulang berjalan bersama ibuku mencari angkot jika ayah tidak bisa menjemput kami karena mengajar. Ternyata perjalanan ke banyak tempat itu hanya untuk mencari hikmah bahwa dimanapun kita pergi, ilmu Allah itu sungguh luas, dan keberagaman dunia membuat kita semakin yakin akan kebenaran ilmu-Nya. Dua atau tiga bulan lagi insyaAllah akan berpindah tempat tinggal lagi, ke benua jauh yang belum pernah kudatangi. Tidak pernah terpikirkan bahwa akan pergi ke negara ini, tapi begitulah takdir Allah yang harus dijalani. Jauh-jauh hari sudah menyiapkan barang-barang yang aka dibawa.Terbiasa berpindah-pindah tempat tinggal membuatku semakin mengerti untuk meninggalkan kemelakatan, dan rasa memiliki terhadap apa-apa yang kita anggap milik kita. Pada akhirnya kita hanya bisa membawa pengetahuan, kesiapan mental dan bekal-bekal seadanya yang bisa bermanfaat untuk diri dan orang-orang disekitar kita. Sekaligus membuatku berpikir bahwa perjalanan dunia saja sudah membuat kita bersiap menyiapkan banyak bekal, bagaimana dengan perjalanan kita menuju alam selanjutnya? Sesungguhnya kita itu cuma berpindah pindah fase dan tempat, entah kapan kita akan berangkat. Tidak melekatkan diri dengan hal-hal di dunia adalah cara terbaik menghindari rasa sakit karena harus meninggalkan dunia ini nantinya. Sudahkah kita menyiapkan bekal terbaik kita untuk berangkat ke tempat yang lebih jauh ?
5 notes
·
View notes
Text
Wanita di Bangkalan Gagal Dibegal Usai Motornya Terperosok Masuk Selokan
BANGKALAN, MaduraPost – Seorang wanita muda nyaris menjadi korban begal di Bangkalan, Jawa Timur, pada Sabtu (8/2) dini hari. Beruntung, ia selamat setelah sepeda motornya terperosok ke dalam selokan, menggagalkan upaya para pelaku. Korban, LDA (23), warga Kecamatan Kamal, dalam perjalanan pulang usai lembur di sebuah toko kosmetik di pusat kota Bangkalan. Saat melintasi lampu merah dekat…
0 notes
Video
youtube
Toko Handphone Berubah Jadi Toko Sepeda Listrik Apakah ijin?
0 notes
Text
Kamu sudah pernah di masa itu.
Berkeliling pusat perbelanjaan,
dengan teman di waktu luang.
Berkendara dengan kereta listrik,
di malam hari hanya untuk bolak-balik.
Berlama-lama di toko buku,
menyentuh beberapa lalu membeli satu.
Kini kamu di masa lain.
Yang dulu kamu ingin.
Berkendara dengan sepeda motor di sore hari,
sambil memegangi anakmu yang senang berdiri.
Berlama-lama di ruang tamu,
membacakan buku atau bermain kereta-keretaan dengan anak kesatu.
Tapi menurutmu kamu tidak lagi tenang.
Menurutmu kamu tidak lagi bebas berjalan.
Kamu rindu kesana kemari sendirian.
Kamu rindu berada di toko buku berjam-jam.
Kamu rindu berangkat ke tempat yang tak pernah kamu datang.
Sabarkan dirimu.
Nanti masa itu akan lagi bertamu.
Dan bersama anak-anakmu adalah masa yang kamu rindu.
0 notes
Text
Hari itu matahari tidak begitu terik. Tapi cukup untuk membuatku berkeringat sedikit. Tetap saja itu tak mengurungkan niatku untuk tetap memakai sweater pemberian seorang kawanku dua tahun lalu itu. Sweater hitam usang yang warnanya mulai pudar itu masih saja kupakai mana kala aku bepergian. Rasanya nyaman tanpa harus berganti ganti pakaian luar yang lain. Setidaknya warnanya masih cocok dengan warnamu.
Suara denting bel itu sedikit mengagetkan penjaga toko buku yang sedang kita hampiri. Menyambut hangat kedatangan kita berdua lengkap dengan kamera ditangannya. Ia meminta izin dengan sopan untuk mengabadikan foto kita berdua di toko buku itu. Kebetulan ada seekor anak kucing yang antusias ikut berfoto. Dan warnanya masih sama dengan warnamu.
Hingga dipertengahan jalan, kamu mengerang kesakitan. Pelan. Kamu tak pernah meninggikan suaramu agar aku khawatir denganmu dan aku selalu tahu itu. Dan itu juga yang membuatku semakin khawatir. Hanya saja, kamu tetap bersikeras untuk melanjutkan perjalanan itu. Ke taman paling dekat dengan posisi kita saat itu.
Kali ini warnanya berbeda. Beberapa warnanya hijau, warna kesukaanku. Beberapa diantaranya warna biru, warna yang dulu sempat kamu sukai sebelum berganti ke hijau toska. Mengayuh alat sepeda sepedaan. Antusias ketika melihat lampunya menyala setiap kali kita kayuh dengan kencang. Atau menatap bingung satu benda yang kita sendiri tidak paham konsepnya sama sekali. Itu lucu. Dan kita tertawa. Mencoba beberapa benda aneh lainnya.
Lalu, kita berhenti didepan corong besi yang saling terhubung di kedua ujungnya. Aku mencoba mengucapkan beberapa kata yang dibalas dengan tawamu yang meledak. Itu menggema di corong besi itu. Aku tertawa. Menyambut tawanya. Sebelum akhirnya besi itu menjelma menjadi ular besi yang panjang. Yang siap melahapmu dan mengantarkanmu pada kepulangan. Dan aku memelukmu erat. Tak peduli betapa ramainya stasiun kala itu. Lama. Karena kupikir itu pelukan terakhir yang akan kupertaruhkan di separuh hidupku.
"Mampir lah kalau sempat". Dan aku masih saja belum mencintai diriku sendiri. Titik.
0 notes
Text
Citra Garden Bintaro Hunian Nyaman dan Modern di Lokasi Strategis
Citra Garden Bintaro adalah salah satu kawasan perumahan yang menawarkan konsep hunian modern dengan berbagai fasilitas unggulan. Berlokasi di wilayah Bintaro, Tangerang Selatan, kawasan ini menjadi pilihan tepat bagi Anda yang mencari tempat tinggal nyaman, strategis, dan mendukung gaya hidup modern.
Lokasi Strategis
Citra Garden Bintaro memiliki lokasi yang sangat strategis. Berada di dekat pusat bisnis dan hiburan Bintaro, perumahan ini mudah diakses melalui berbagai jalur utama seperti Jalan Tol Jakarta-Serpong dan Jalan Tol JORR. Lokasinya juga dekat dengan stasiun kereta api dan halte bus, sehingga memudahkan mobilitas para penghuninya.
Selain itu, Citra Garden Bintaro dikelilingi oleh berbagai fasilitas umum seperti:
Pusat Perbelanjaan: Bintaro Xchange Mall, Lotte Mart, dan berbagai toko retail.
Layanan Kesehatan: Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro dan RS Premier Bintaro.
Institusi Pendidikan: Sekolah internasional, seperti Global Jaya School dan British School Jakarta.
Tempat Hiburan: Area rekreasi keluarga, taman, dan pusat olahraga.
Fasilitas Unggulan
Citra Garden Bintaro dirancang dengan konsep hunian modern yang dilengkapi fasilitas lengkap. Beberapa fasilitas yang ditawarkan antara lain:
Keamanan 24 Jam: Dengan sistem keamanan canggih, termasuk CCTV dan pos keamanan, Anda dapat merasa aman tinggal di kawasan ini.
Area Hijau dan Taman Tematik: Lingkungan asri dengan taman-taman tematik memberikan udara segar dan suasana nyaman bagi penghuni.
Clubhouse dan Kolam Renang: Tempat ideal untuk bersantai dan berkumpul bersama keluarga.
Jalur Sepeda dan Jogging Track: Mendukung gaya hidup sehat bagi para penghuni.
Ruang Komunitas: Fasilitas ini memungkinkan penghuni untuk mengadakan acara atau sekadar bersosialisasi dengan tetangga.
Desain Rumah Modern
Rumah-rumah di Citra Garden Bintaro mengusung desain arsitektur modern yang memadukan estetika dan fungsi. Setiap unit dirancang dengan tata ruang yang efisien, pencahayaan alami yang optimal, serta material bangunan berkualitas tinggi. Tersedia berbagai tipe rumah yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya hidup penghuni, mulai dari keluarga kecil hingga keluarga besar.
Investasi Menguntungkan
Selain menjadi tempat tinggal yang nyaman, Citra Garden Bintaro juga merupakan investasi properti yang menjanjikan. Lokasinya yang strategis dan terus berkembang membuat nilai properti di kawasan ini cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Banyak investor yang melirik kawasan ini sebagai peluang investasi jangka panjang.
Kesimpulan
Citra Garden Bintaro adalah pilihan hunian yang ideal bagi Anda yang menginginkan kenyamanan, kemudahan akses, dan fasilitas lengkap di satu lokasi. Dengan lingkungan yang asri dan modern, kawasan ini tidak hanya cocok untuk tempat tinggal tetapi juga sebagai investasi properti yang menjanjikan.
Jika Anda sedang mencari hunian di kawasan Bintaro, Citra Garden Bintaro bisa menjadi pilihan yang tepat. Jangan ragu untuk mengunjungi lokasi dan melihat langsung berbagai keunggulan yang ditawarkan.
0 notes
Text
TELP/WA : 0822.3006.6162, Toko Tas Obrok Tangerang, Toko Tas Kurir Jogja, Toko Tas Kurir Batam
TELP/WA 0822-3006-6162, Kami merupakan Pabrik Tas Obrok Laundry, Pabrik Tas Obrok Medan, Pabrik Tas Obrok Murah, Pabrik Tas Obrok Mini, Pabrik Tas Obrok Makanan, Pabrik Tas Obrok Online
Kami melayani pengiriman ke Jakarta Pusat, Malang, Banda Aceh, Batam, Bengkulu, Bontang, Ciamis, Cirebon, Karawang, Padang
Langsung KLIK https://wa.me/6282230066162/
Kami menyediakan berbagai macam produk :
Tas Delivery Makanan
Tas Delivery Non Makanan
Tas Pos Motor / Tas Obrok
Box Fiberglass
Tas Delivery Portable
Tas Laundry
Tas Vacuum Cleaner
Tas Custom
Kami juga merupakan Pabrik Tas Obrok Medan, Pabrik Tas Obrok Murah, Pabrik Tas Obrok Mini, Pabrik Tas Obrok Makanan, Pabrik Tas Obrok Online, Pabrik Tas Obrok Ransel
Tidak hanya itu, kami juga merupakan Pabrik Tas Obrok Murah, Pabrik Tas Obrok Mini, Pabrik Tas Obrok Makanan, Pabrik Tas Obrok Online, Pabrik Tas Obrok Ransel, Pabrik Tas Obrok Sepeda
Kami juga melayani pengiriman ke Jakarta Utara, Bandung, Pangkal Pinang, Pontianak, Serang, Singaraja, Sleman, Solo, Badung, Bandung Barat
youtube
Untuk info dan pemesanan :
Indah Tas Obrok Kedungkandang - Kota Malang TELP/WA: 0822-3006-6162
Link WA : https://wa.me/6282230066162/ Link Website : http://tasobrok.co.id/
Ikuti Sosial Media Kami :
Facebook : https://www.facebook.com/indah.TasObrok Instagram : https://www.instagram.com/indah.tasobrok/ Youtube : https://www.youtube.com/channel/UC8DABqNyMZgVKrPPdOmUuuw?view_as=subscriber
#TasObrok#TasObrokTangerang#TasKurirJogja#TasKurirBatam#TasKurirBali#TasKurirMotorBandung#TasKurirKecilBandung#TasKurirDiMedan#TasKurirMotorJogja#TasKurirMedan#Youtube
0 notes
Text
WA/TELP : 0822-3006-6162, Pusat Tas Kurir Batam, Pusat Tas Kurir Bali, Pusat Tas Kurir Motor Bandung
Pusat Tas Kurir Batam, Pusat Tas Kurir Bali, Pusat Tas Kurir Motor Bandung
WA 0822-3006-6162, Kami merupakan toko Tas Obrok Mini, toko Tas Obrok Makanan, toko Tas Obrok Online, toko Tas Obrok Ransel, toko Tas Obrok Sepeda, toko Tas Obrok Terpal
Kami melayani pengiriman ke Jakarta Utara, Bandung, Surakarta, Tegal, Medan, Palangkaraya, Bali, Banda Aceh, Batam, Bengkulu
Langsung KLIK https://wa.me/6282230066162/
Kami menyediakan berbagai macam produk :
Tas Delivery Makanan
Tas Delivery Non Makanan
Tas Pos Motor / Tas Obrok
Box Fiberglass
Tas Delivery Portable
Tas Laundry
Tas Vacuum Cleaner
Tas Custom
youtube
Kami juga merupakan toko Tas Obrok Makanan, toko Tas Obrok Online, toko Tas Obrok Ransel, toko Tas Obrok Sepeda, toko Tas Obrok Terpal, toko Tas Obrok Top
Tidak hanya itu, kami juga merupakan toko Tas Obrok Online, toko Tas Obrok Ransel, toko Tas Obrok Sepeda, toko Tas Obrok Terpal, toko Tas Obrok Top, toko Tas Kurir Gendong
Kami juga melayani pengiriman ke Jakarta, Surabaya, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Sragen, Sukoharjo, Tegal
Untuk info dan pemesanan :
Indah Tas Obrok Kedungkandang - Kota Malang TELP/WA: 0822-3006-6162
Link WA : https://wa.me/6282230066162/ Link Website : http://tasobrok.co.id/
Ikuti Sosial Media Kami :
Facebook : https://www.facebook.com/indah.TasObrok Instagram : https://www.instagram.com/indah.tasobrok/ Youtube : https://www.youtube.com/channel/UC8DABqNyMZgVKrPPdOmUuuw?view_as=subscriber
#TasObrok#TasObrokDiMedan#TasObrokDiSemarang#TasObrokSurabaya#TasObrokBandung#TasObrokJogja#TasObrokBekasi#TasObrokBogor#TasObrokMotorBandung#TasObrokCirebon#Youtube
0 notes
Text
BAPAK
Siang tadi ketika tengah hari sekitar jam 12-an, pergi lah diriku ke toko MR.DIY berencana beli bucket hat untuk melindungi wajah dan kepala dari panasnya matahari di Aceh ini. Akhir-akhir ini Banda Aceh bahkan mungkin bukan cuma Banda Aceh saja tapi juga hampir sebagian provinsi di Indonesia sedang menghadapi gelombang panas yang cukup tinggi. Jadi kubeli lah bucket hat, berharap membantu mengurangi panas terik yang menembus kepala dan berharap tetap keliatan keren & stylish.
Setelah keluar dari MR.DIY, kuliat ada bapak-bapak jual buah potong, semangkanya Masya Allah keliatan merah segar, nanasnya kuning membara, dan pepayanya oren seterang kucing oren. Alih-alih langsung pulang kerumah tapi hati kecilku berteriak seolah-olah berkata "SEMANGKAA.. SEMANGKAA... SEMANGKAAA..." Yauda, kubeli dulu lah semangka, nanas, dan pepaya itu. Kalau dipikir-pikir makan buah potong segar disaat cuaca lagi terik-teriknya bukan ide yang buruk.
Sembari menunggu bapak kang buah menempatkan buah-buahan itu ke plastik, ku lihat bapak tukang parkir lagi sibuk-sibuknya mengatur motor, aku mikir "kok kuat kali ya bapak itu kerja siang-siang gini? apa ga panas? yauda kubelikkan ajala bapak itu buah juga, biar agak seger dan nambah semangat kerjanya." Yaudala, akhirnya kubelikkanlah buah potong untuk bapak kang parkir juga, karena terakhir kali aku ke MR.DIY bapaknya baik kali, dibantunya motorku keluar dan dia kerjanya jujur. Jadi senang hatiku kalau parkir di MR.DIY.
Sewaktu aku mau balik ke parkiran motor, pas bapak kang parkirnya mendekat, kukasilah buah potong dan uang parkirnya. Senang kali dia, Alhamdulillah aku pun ikutan senang. Pas agak lama aku pake sarung tangan, kuliat kok bapaknya ga makan buah yang aku kasih. Kok masih di pegang aja sama dia. Padahal semangkanya menggoda kali. Ga lama setelah itu, dia panggil anak perempuannya yang lagi main sepeda dekat MR.DIY. Dikasilah buah potong yang kukasih ke anaknya. Aku auto terharu. Kalau ku tau buah itu dikasih ke anaknya, mungkin akan kubelikkan lebih banyak lagi.
Cerita siang tadi benar-benar mengingatkanku kepada figur bapak yang tiap pulang kerja selalu bawa makanan dan makan bareng anak-anaknya. Memang benar adanya, bapak dan ibu itu gabisa tenang makan diluar sementara anak-anaknya dirumah ga merasakan makanan enak yang dia makan. Pasti hatinya ga tenang dan merasa bersalah karena merasa senang hanya seorang diri. Pokoknya bapak dan ibuku dulu mungkin selalu berprinsip "apa yang aku makan, anak-anakku harus makan."
Luar biasa, Masya Allah. Semoga Allah selalu memudahkan para bapak di seluruh dunia dalam mencari rizki yang halal untuk keluarganya dan juga merahmati para ibu yang selalu sabar mendidik anak dan menjaga rumah serta keluarganya.
4 notes
·
View notes
Text
Perampokan Bersenjata Api di Dharmasraya, Warga Alami Luka Tembak
INGATLAH.COM – Aksi perampokan bersenjata api mengguncang masyarakat Jorong Sungai Betung, Nagari Koto Baru, Kecamatan Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya, Kamis malam (16/1/2025). Enam pelaku bersenjata api menyerang Toko Sumber Barokah, sebuah toko barang harian yang juga menyediakan layanan perbankan BRIlink, sekitar pukul 20.00 WIB. Para pelaku menggunakan empat sepeda motor dan mengenakan sebo…
0 notes