#Tempat Tidur Kayu Jati
Explore tagged Tumblr posts
Video
youtube
Mimbar Podium Pulpits Minimalis Gereja Zaman Now Model Podium Stainless Akrilik READY STOCK BANYAK.
SELAMA IKLAN MASIH TAMPIL, STOCK BISA LANGSUNG KIRIM.
SILAHKAN LANGSUNG DI ORDER.
Best Seller Produk Terbaru dan Ter Laris Sepanjang 2023 dengan Model Minimalis Modern Untuk lebih mudah dalam Ceramah maupun Pidato Penting lainnya.Mimbar / pulpits / podium akrilik /arcylic minimalis model saat ini / jaman now. Sudah banyak digunakan oleh gereja2 sperti GPDI, GSJA, CWS, GBI, GKKI, GSPDI, GKI, Community Chruch, GMCC, GKPB, Methodist, Abbalove, & GSKI. cocok jg utk presentasi dikantor / hotel.Dengan model mininalis yg elegant, stylish, sangat kokoh, mudah dibersihkan, & dipindahkan.
Sepesifikasi Podium Pulpit :-Tinggi -+115 cm-Tiang Stainless Steel SILVER, Stainless Steel GOLD / EMAS dan Stainless Steel HITAM.-Kaki pondasi Plat besi dilapis Stainless Steel SILVER, Stainless Steel GOLD / EMAS dan Stainless Steel HITAM.-Meja Atas Acrylic / Akrilik 8 mm,-Ukuran atas acrylic / akrilik 46cm x 55cm.-Teknik cutting laser sehingga hasil lebih rapi, elegan, modern, & mewah-Bagian atas mimbar menggunakan teknik tekuk, bukan sambungan.Info Harga dan Pemesanan Mimbar Masjid Minimalis Kayu Jati Solid Finishing Maroon dengan List Emas.
Info Harga dan Pemesanan Mimbar Podium Pulpits Minimalis Gereja Zaman Now Model Podium Stainless Akrilik READY STOCK BANYAK.
Podium Pulpits Akrilik
https://www.bawufurniture.com/furniture-idea/contoh-model-podium-minimalis-jepara-untuk-pidato/
https://www.bawufurniture.com/product/podium-stainless-akrilik-minimalis-ready-stock-jepara/
Silahkan Langsung Kontak Kami Untuk Informasi dan Pemesanan Melalui Salah Satu Chat di Bawah Ini, Karena Harga Mimbar Masjid Minimalis Kayu Jati Solid Finishing Maroon dengan List Emas Berkualitas dengan Harga Murah :
Add Nomer WhatsApp : 085 726 859 954 / 085 290 206 219
Bisa Juga Langsung Chat Melalui Aplikasi WhatsApp Tanpa Harus Simpan Nomer Telephone dengan Klik Logo WhatsApp Yang sudah kami Sediakan. (
https://bit.ly/Belifurniture
/
https://bit.ly/Belifurnitures
)
Kami menyediakan beberapa poduk Furniture, Meliputi Kusen, Pintu, Kursi, Sofa, Meja, Dipan/Tempat Tidur, Lemari, Kamar Set, Mimbar/Podium dan Furniture Lainnya (Bisa Custom Sesuai Permintaan Jika Sudah Punya Model yang diSukai). Kerjasama dan Kepuasan Anda adalah Prioritas Kami.
#podiumpulpits #podiumgereja #mimbargerejaminimalis #podiumakrilik #podiumhotel #podiumstand #podiumminimalis #podiumpidatominimalis #podiumgki #podiumgpdi
UPDATE BARANG SELALU READY STOCK Mimbar Podium Pulpits Minimalis Gereja Zaman Now Model Podium Stainless Akrilik READY STOCK BANYAK., Hadirkan Sentuhan Podium Mimbar Modern kedalam Setiap Khutbah di Gereja!
Cocok untuk Kebutuhan Mimbar Gereja juga :
https://www.bawufurniture.com/product-category/furniture/mimbar-gereja/
Selamat Belanja,Terima Kasih,
Salam
https://www.BawuFurniture.com/
#podiumpulpits#podiumgereja#mimbargerejaminimalis#podiumakrilik#podiumhotel#podiumminimalis#podiumpidatominimalis#podiumgki#podiumgpdi#mimbar gereja#hargamimbargereja#mimbargerejakatolik#mimbargerejakaca#mimbargerejakristen#mimbarkristen#mimbaragamakatolik#mimbargerejaakrilik
6 notes
·
View notes
Text
Ingin menjadi Rumah
[bag.1 - Jendela]
Ada satu jendela yang kutemui di sebuah rumah tanpa daun pintu. Rumah yang letaknya tak jauh dari tempat dimana aku menetapkan akan tinggal, guna bersembunyi setelah lelah dari berlarian di tengah kota. Neptunus menjadi satu-satunya tempat dimana aku bisa bersembunyi. Hilang dari peradaban. Tenggelam di suatu tempat yang orang-orang bahkan tak ingin datang walau untuk sekedar singgah pulang hari.
Mengenai jendela yang kusebut tadi, ada hal istimewa yang kutemukan disana. Rumah tua dengan ornamen kayu jati yang sangat kuat, namun tak memiliki daun pintu hingga pintu depannya dibiarkan terbuka sedikit agar siapa saja bisa masuk kedalamnya. Aku berlari kesini karena kupikir, ada beberapa orang yang mencariku lantaran sudah menghilang untuk waktu yang lama. Dan menemukan rumah ini, seperti menemukan sesuatu yang kita butuhkan. Bukan yang kita inginkan.
Jendela itu letaknya di lantai dua dari ujung tangga berwarna cokelat. Debu dan udara lembab, menghiasi isi rumah yang hampir tak tersentuh tangan manusia. Kurasa, pemiliknya dahulu meninggalkannya dengan sengaja. Kursi dan semua peralatan rumahan seperti meja makan, dapur kecil, dan sebuah papan tulis dengan rak buku-buku itu dibiarkan begitu saja berselimut kain berwarna putih. Entah apa yang menyebabkan serangga dan hewan-hewan pengerat seperti tikus tidak memakannya, tapi yang kulihat, semuanya masih terlihat baik-baik saja kecuali debu yang menebal menempel disetiap permukaan benda disini. Ketika menaiki anak tangga satu persatu, ada perasaan was-was disana. Takut kalau ternyata kayunya lapuk dimakan rayap. Tapi ternyata dugaanku salah besar. Semua ukiran kayu dan susunannya tampak kokoh dan kuat. Kutelusuri semua isi rumah yang hanya berlantai dua namun terlihat begitu nyaman dan luas. Di lantai dua, ada satu tempat tidur yang letaknya disamping jendela berwarna hijau. Ada sebuah meja belajar pendek tanpa kursi, dan lemari kayu dengan beberapa perabot disampingnya. Semua dominasi warna rumah ini, bisa kusimpulkan dalam hanya satu detik melihatnya. Coklat, iya.. warna cokelat yang sangat pekat namun membawa nuansa yang sangat teduh. Hanya satu jendela ini yang warnanya di cat hijau muda telur asin.
Cahaya siang yang sudah berangsur menuju sore seakan memberikan ketenangannya sendiri. Jendele yang kulihat dari luar, ternyata memang indah bila melihatnya dari dekat secara langsung. Sinar matahari yang jatuh mengenai ukiran jendela ini, seakan memberitahukan bahwa jendela ini memang dibuat untuk dinikmati keindahannya oleh siapapun yang melihatnya.
Dari dalam rumah ini, tepat kaki ini berdiri didepan jendela hijau yang terbuka, aku melihat pemandangan taman depan rumah yang begitu asri namun tak terawat keadaannya. Begitu banyak daun berserakan, juga dengan ilalang yang mulai tumbuh ditempat yang tak seharusnya. Sejauh mata memandang, jalanan yang kulewati tadi, terlihat juga meski tidak begitu jelas. Rumah ini sepertinya memang tidak pernah disinggahi oleh siapapun kecuali aku. Karena kulihat, jejak debu dilantai ini hanya milik kakiku saja. Kuputuskan untuk duduk dipinggir jendela hijau ini sembari menunggu sore datang mencariku. Aku akan menetap disini malam ini. Gumamku dalam hati.
** Hari sudah malam saat aku terbangun. Sepertinya, perjalanan tadi membuat tubuhku lelah dan berakhir ketiduran disini. Iya dengan posisi kakiku menjuntai ke luar jendela, dan tubuhku yang hampir jatuh sebab terbangun dalam keadaan kaget. Aku langsung berangsur turun dari jendela hijau ini, yang tingginya hanya sekitar setengah dari badanku yang tidak begitu tinggi atau begitu pendek. Aku membuka kain putih yang menutupi kasur serta lemari dan meja belajar diruangan ini. Menggulungnya menjadi satu bagian kain, dan kuletakan diujung tangga agar bisa kubawa turun untuk ku cuci besok, pikirku.
“ahh nyamannya” badanku rebah juga diatas kasur empuk yang berukuran sedang. Aku membuka mataku seraya melihat langit-langit rumah ini. Betapa terkejutnya aku, ketika kudapati langit-langit rumah ini berubah menjadi gugusan bintang-bintang yang berpendar, berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya. Spontan kedua tanganku memastikan mata ini tidak salah melihat, dan benar saja, langit-langit itu memang bergerak. Bagai gugusan galaksi yang terdapat banyak sekali bintang. Bertebaran. Indah sekali.
Alih-alih merinding pada keanehan kota kecil tak berpenghuni ini, aku bangun dan melihat kearah langit luar lewat jendela hijau di sebelahku. Kupastikan langit di kota ini sekali lagi. Ternyata memang sangat indah pada malam hari. Aku bahkan baru saja melihat sebuah planet besar melayang yang melewati beberapa meter dari rumah ini, dimana itu adalah pemandangan yang sangat tidak biasa. Sangat menakjubkan.
Lalu, tak berapa lama, saat sedang menikmati keindahan langit pada kota kecil di Neptunus ini, aku melihat beberapa orang bergerombol melewati rumah ini. Tunggu-tunggu, maksudku barusan kupikir yang tadi itu orang sepertiku, ternyata mereka lebih menyerupai tokoh kartun yang pernah kulihat disebuah film. Entahlah, sebab penasaran, aku berlari menuruni tangga dan keluar mencari beberapa makhluk yang tadi melewati jalan ini. Tapi, mereka sudah pergi cukup jauh. Jalannya santai jika kulihat dari atas jendela tadi, namun kenapa mereka sudah jauh sekali.
“besok, aku akan berkeliling, perutku juga mulai lapar, dan aku tau aku memang harus mencari sumber makanan lagi” dengan lemas aku memutuskan masuk kembali kerumah tanpa daun pintu itu. Menaiki tangga kembali dan menyandarkan punggungku pada kasur empuk dengan kantuk yang mulai menyerang. Aku terlelap.
** “Selamat pagi, apakah tidurmu nyenyak nona muda” suara seorang anak kecil membangunkan tidurku pagi ini. Dengan perasaan kaget, aku sadar rumah ini memang bukan rumahku, kenapa aku tidak terpikir jika ada yang menghuninya, kenapa pikiranku malah mengarah pada rumah yang kosong yang tidak ditempati siapapun, gumamku dalam hati sambil bangun dari tempat tidur. Anak kecil itu, membelakangiku, ku kira-kira usianya mungkin sekitar 10, atau 11, entahlah. Tapi yang jelas, dia bahkan malah sibuk merapikan sudut demi sudut ruangan ini yang tertutup oleh debu. Seraya membalik badannya, anak itu berjalan ke arahku, tepat didepan jendela hijau ini aku melihat wajahnya yang begitu ceria.
“hai, perkenalkan, namaku Natsuko” aku menjabat tangan mungilnya. Dia anak laki-laki dengan rambut berwarna coklat muda, berwajah sedikit kotak, dan kulitnya putih bersih. “Sabine” sahutku singkat memperkenalkan namaku padanya. “Tak usah kikuk, aku yang berterima kasih kepadamu, karena sudah datang dan memilih menetap dirumah ini” dia berjalan menuju tangga, mrmbawa kain yang kugulung semalam. Karena masih menelaah kondisi ini dan kejadian aneh dari semalam, aku berlari kecil mengikuti Natsuko menuruni tangga keruang utama dibawah.
Kakiku terhenti saat kulihat seisi ruangan dibawah sudah berbeda jauh sekali dari yang semalam kulihat. Rak buku, meja, bahkan lantainya pun kini sudah bersih tanpa debu menempel barang setitik. “WAAAH” sontak suaraku terdengar oleh Natsuko yang sadar akan kehadiranku.
“Selamat datang dirumah, beritahu aku jika kau membutuhkan sesuatu” katanya lagi sambil sibuk membuat sesuatu di dapur mungil yang bersih itu.
Bersambung…
3 notes
·
View notes
Text
HARGA PUSAT, call 0858 - 6920 - 4616 Nakas Kayu Jati Mix Webbing
HARGA PUSAT, call 0858 - 6920 - 4616 Nakas Kayu Jati Mix Webbing
KLIK https://wa.me/6285869204616 Nakas Minimalis Jati, Nakas Tempat Tidur, Nakas Ruang Tamu Minimalis, Meja Tv Kayu Jati, Bufet Minimalis
Open Pree Order Nakas Unik • Material kayu jati dan Webbing • Kualitas premium / ekspor • Treatment anti rayap dan anti jamur
KAY HOMEDECOR 📍Jl. Kasongan No 3 Karangpule, Tirtonirmolo Kasihan, Bantul Yogyakarta (Sebelah Timur Jembatan Kasongan Sebelah PT Timboel)
KUNJUNGI JUGA :
Tiktok : https://www.tiktok.com/@dekorumah_jogja?_t=8oXQacoqUFj&_r=1 Fb : https://www.facebook.com/share/5hFiTE3iuuh3Ky5h/?mibextid=LQQJ4d Website : https://kayhomedecor.id
#nakaskayujatiminimalis #nakaskayujatibelanda #nakasjatimodern #nakasjatijepara #nakasjatibelanda #nakasjatiminimalis #nakaskayuminimalis #nakasruangtamuminimalis #mejanakasruangtamu #furnitureruangtamu
0 notes
Text
Tukang Kayu Furniture
Tukang kayu furniture adalah profesi yang memadukan keterampilan, kreativitas, dan ketelitian dalam menciptakan berbagai jenis perabotan dari bahan kayu. Dari kursi dan meja hingga lemari dan tempat tidur, tukang kayu memiliki peranan penting dalam mendesain dan memproduksi furniture yang tidak hanya fungsional, tetapi juga estetis. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang peran tukang kayu furniture, teknik yang digunakan, dan bagaimana pekerjaan ini berkontribusi pada industri mebel.
Sejarah dan Perkembangan Tukang Kayu Furniture
Sejak zaman dahulu, kayu telah menjadi salah satu bahan utama dalam pembuatan perabotan. Tukang kayu, atau yang dikenal dengan sebutan pengrajin kayu, sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Pada masa lalu, furniture dibuat dengan cara yang sederhana dan dengan alat yang terbatas. Namun, seiring perkembangan teknologi dan peningkatan permintaan akan furniture berkualitas, profesi ini mengalami evolusi yang signifikan.
Dalam sejarah, tukang kayu furniture memainkan peran penting dalam banyak budaya. Di Eropa, misalnya, tukang kayu pada abad pertengahan dikenal sebagai anggota guild yang terampil, menciptakan karya-karya yang mencerminkan status sosial dan kekayaan. Di Indonesia, pengrajin kayu tradisional menghasilkan furniture dengan teknik yang diwariskan secara turun-temurun, menciptakan produk yang kaya akan nilai budaya dan seni.
Teknik dan Keterampilan dalam Pembuatan Furniture
Tukang kayu furniture memerlukan berbagai keterampilan dan teknik untuk menciptakan produk yang berkualitas. Berikut adalah beberapa teknik yang umum digunakan dalam pembuatan furniture:
1. Pemilihan Bahan
Pemilihan bahan kayu yang tepat sangat penting dalam pembuatan furniture. Tukang kayu harus memahami karakteristik berbagai jenis kayu, seperti kekuatan, ketahanan terhadap cuaca, dan estetika. Kayu keras seperti jati, mahoni, dan kayu oak sering digunakan karena daya tahannya yang baik dan keindahan seratnya.
2. Pengukuran dan Pemotongan
Setelah memilih bahan, tukang kayu melakukan pengukuran dan pemotongan kayu sesuai dengan desain yang telah dibuat. Ketelitian dalam pengukuran sangat krusial, karena kesalahan kecil dapat memengaruhi kualitas dan fungsi furniture.
3. Perakitan
Proses perakitan melibatkan penggabungan berbagai bagian furniture menggunakan teknik penyambungan yang tepat. Tukang kayu menggunakan paku, lem, atau teknik sambungan khusus seperti dovetail dan mortise untuk memastikan kekuatan dan daya tahan produk akhir.
4. Finishing
Setelah furniture dirakit, tahap finishing dilakukan untuk memberikan tampilan yang menarik dan melindungi kayu dari kerusakan. Finishing dapat berupa pelapisan dengan cat, vernis, atau minyak untuk memberikan kilau dan melindungi kayu dari kelembapan serta serangan hama.
Kontribusi Tukang Kayu Furniture terhadap Industri
Tukang kayu furniture tidak hanya menciptakan produk yang fungsional, tetapi juga berkontribusi pada ekonomi lokal dan pelestarian budaya. Dalam industri furniture, mereka seringkali bekerja sama dengan desainer untuk menciptakan produk yang inovatif dan sesuai dengan tren pasar.
Di samping itu, tukang kayu furniture juga berperan dalam pelestarian teknik dan tradisi pembuatan furniture. Banyak pengrajin yang masih menggunakan metode tradisional, sehingga menghasilkan produk yang unik dan berkualitas tinggi. Hal ini penting dalam menjaga identitas budaya dan warisan lokal.
Kesimpulan
Tukang kayu furniture merupakan profesi yang memerlukan keterampilan, dedikasi, dan kreativitas. Mereka tidak hanya menciptakan furniture yang indah dan fungsional, tetapi juga berkontribusi pada ekonomi dan pelestarian budaya. Dengan memahami sejarah, teknik, dan peran tukang kayu dalam industri furniture, kita dapat lebih menghargai setiap potongan perabotan yang ada di sekitar kita. Saat memilih furniture, penting untuk mempertimbangkan kualitas dan nilai yang ditawarkan oleh tukang kayu yang berpengalaman, sehingga setiap produk yang dimiliki tidak hanya berfungsi sebagai alat, tetapi juga sebagai karya seni yang bernilai.
Apakah Anda sedang mencari solusi untuk menciptakan interior rumah atau kantor yang menawan dan fungsional? Pusat Interior Medan siap membantu Anda dengan berbagai pilihan desain dan produk berkualitas tinggi! Kunjungi kami di Lt. 1 KOMP. SETIA BUDI POINT, Jl. Setia Budi No.15 BLOK C, Tj. Sari, Kec. Medan Selayang, Kota Medan Nomor Hp: - 082374570543 (Admin 1) - 082277873412 (Admin 2)
0 notes
Text
Meja Rias Minimalis
Pengertian Meja Rias Minimalis
Meja rias minimalis adalah salah satu perabotan penting dalam dekorasi interior modern. Desainnya yang sederhana namun elegan membuatnya sangat populer di kalangan pecinta gaya minimalis. Meja rias ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat untuk merias diri, tetapi juga sebagai elemen dekoratif yang dapat meningkatkan estetika ruangan.
Desain dan Bahan
Meja rias minimalis biasanya memiliki desain yang simpel dan tidak banyak detail ornamentik. Bahan-bahan yang umum digunakan untuk membuat meja rias minimalis antara lain kayu ringan seperti kayu jati atau kayu engineered, logam, dan kadang-kadang menggunakan kaca atau bahan-bahan sintetis lainnya. Warna yang dominan adalah netral seperti putih, abu-abu, atau hitam, sehingga mudah dipadukan dengan berbagai gaya dekorasi ruangan.
Ukuran dan Bentuk
Ukuran meja rias minimalis seringkali lebih kecil dibandingkan dengan meja rias tradisional, sesuai dengan filosofi minimalis yang mengedepankan kepraktisan dan keefisienan ruang. Bentuknya bisa beragam, mulai dari model yang simpel dengan satu cermin besar dan beberapa laci atau rak kecil di bawahnya, hingga model yang lebih kompleks dengan banyak laci dan ruang penyimpanan tambahan.
Fungsi dan Kepraktisan
Meskipun sederhana dalam desainnya, meja rias minimalis tetap sangat fungsional. Biasanya dilengkapi dengan cermin besar yang memudahkan untuk merias wajah secara menyeluruh. Selain itu, laci-laci atau rak-rak kecil di bawahnya dapat digunakan untuk menyimpan berbagai perlengkapan kecantikan seperti makeup, sikat rambut, atau perhiasan. Ini memungkinkan penggunanya untuk tetap rapi dan terorganisir dalam merias diri.
Estetika dan Penyelarasan dengan Ruangan
Salah satu kelebihan utama dari meja rias minimalis adalah kemampuannya untuk menyatu dengan baik dalam berbagai gaya ruangan. Dengan warna-warna netral dan desain yang bersih, meja rias ini dapat menyesuaikan diri dengan baik dalam ruang tidur, kamar mandi, atau bahkan ruang keluarga yang didesain dengan konsep minimalis. Penempatan yang strategis dan pencahayaan yang tepat dapat membuat meja rias ini menjadi titik fokus yang menarik dalam ruangan.
Perawatan dan Pemeliharaan
Perawatan meja rias minimalis umumnya cukup mudah. Kayu-kayu yang digunakan biasanya dilapisi dengan pelapis tahan air atau anti gores untuk melindungi dari air atau noda. Cerminnya bisa dibersihkan menggunakan pembersih kaca biasa untuk menjaga kejernihan dan kilauannya. Untuk laci-laci atau rak-rak kecil, disarankan untuk secara rutin membersihkan dan mengatur kembali barang-barang di dalamnya agar tetap terorganisir.
Meja rias minimalis adalah pilihan yang sangat baik bagi mereka yang mengutamakan kesederhanaan dan kepraktisan dalam dekorasi ruangan. Desainnya yang elegan namun tidak berlebihan membuatnya cocok untuk berbagai gaya dekorasi interior. Fungsionalitasnya yang baik sebagai tempat merias diri dan penyimpanan perlengkapan kecantikan membuatnya menjadi investasi yang berharga untuk mempercantik ruang dan memudahkan aktivitas sehari-hari. Dengan pemilihan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan selera pribadi, meja rias minimalis dapat menjadi elemen penting yang melengkapi dan meningkatkan nilai estetika ruangan secara keseluruhan.
#interior#interior design#pusat interior medaan#tukang interior medan#perabot medan#furniture medan#tempah furniture medan#tempah perabot medan#medan#interiorinspo
0 notes
Text
Hunian Premium Dekat Kampus UIN Malang (Hub 0889-8964-3555)
Menggapai hunian idaman merupakan impian setiap individu. Hunian yang tidak hanya menyediakan tempat tinggal, tetapi juga menawarkan kenyamanan dan kemewahan. Rumah Eksklusif Singosari Malang (Hub 0889-8964-3555) hadir untuk mewujudkan impian tersebut. Dengan lokasi yang strategis dan fasilitas yang unggul, rumah ini menjawab semua kebutuhan Anda akan hunian yang sempurna.
Lokasi dan Aksesibilitas
Singosari, Malang, dikenal sebagai kawasan yang memiliki nilai historis dan perkembangan pesat. Terletak di antara pegunungan yang indah, kawasan ini menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan. Rumah Eksklusif Singosari Malang (Hub 0889-8964-3555) memiliki akses yang mudah ke berbagai fasilitas penting seperti pusat perbelanjaan, institusi pendidikan, dan rumah sakit. Dekat dengan jalur utama, rumah ini juga menawarkan kemudahan mobilitas bagi penghuninya.
Desain Arsitektur dan Interior
Desain arsitektur Rumah Eksklusif Singosari Malang (Hub 0889-8964-3555) mengusung konsep modern dengan sentuhan elegan. Arsitektur yang apik ini memadukan unsur-unsur tradisional dan kontemporer, menciptakan tampilan yang unik dan menarik. Setiap detail dirancang dengan cermat untuk memastikan keindahan dan fungsionalitas.
Interior rumah ini didesain dengan fokus pada kenyamanan dan estetika. Ruang tamu yang luas, kamar tidur yang nyaman, dan dapur yang modern adalah beberapa fitur unggulan dari rumah ini. Penggunaan material berkualitas tinggi seperti marmer, kayu jati, dan kaca tempered memastikan bahwa rumah ini tidak hanya terlihat indah tetapi juga tahan lama.
Fasilitas Unggulan
Fasilitas yang tersedia di Rumah Eksklusif Singosari Malang (Hub 0889-8964-3555) dirancang untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup modern. Beberapa fasilitas unggulan yang disediakan antara lain:
Kolam renang pribadi: Menawarkan tempat yang ideal untuk bersantai dan menikmati waktu bersama keluarga.
Gym pribadi: Dilengkapi dengan peralatan fitness terbaru, memungkinkan penghuni untuk menjaga kebugaran tubuh tanpa harus meninggalkan rumah.
Ruang multifungsi: Cocok untuk berbagai kegiatan seperti rapat bisnis, pesta keluarga, atau bahkan ruang hobi.
Taman hijau: Menyediakan ruang terbuka hijau yang asri, menciptakan suasana yang tenang dan nyaman untuk bersantai.
Keamanan dan Kenyamanan
Keamanan merupakan prioritas utama di Rumah Eksklusif Singosari Malang (Hub 0889-8964-3555). Sistem keamanan 24 jam dengan pengawasan CCTV dan petugas keamanan yang terlatih memastikan lingkungan yang aman dan tenteram bagi penghuninya. Selain itu, sistem akses kontrol yang canggih memastikan bahwa hanya penghuni dan tamu yang diizinkan yang dapat memasuki area perumahan.
Kenyamanan penghuni juga menjadi fokus utama. Lingkungan yang tenang, udara yang segar, dan suasana yang jauh dari hiruk pikuk kota menjadikan rumah ini tempat yang ideal untuk beristirahat dan menikmati waktu bersama keluarga.
BACA JUGA:Hunian Premium Dekat Kampus UIN Malang
Potensi Investasi
Berinvestasi di Rumah Eksklusif Singosari Malang (Hub 0889-8964-3555) adalah langkah cerdas bagi mereka yang mencari keuntungan jangka panjang. Lokasi yang strategis dan perkembangan kawasan Singosari yang pesat menjadikan properti ini memiliki nilai investasi yang tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir, harga properti di kawasan ini mengalami peningkatan yang signifikan, didorong oleh pembangunan infrastruktur yang terus berkembang dan meningkatnya permintaan akan hunian berkualitas.
Dengan potensi pertumbuhan nilai yang tinggi, properti ini tidak hanya menawarkan tempat tinggal yang nyaman tetapi juga peluang investasi yang menguntungkan di masa depan.
Lingkungan dan Komunitas
Kawasan Singosari dikenal dengan lingkungan yang asri dan komunitas yang ramah. Berbagai kegiatan komunitas rutin diadakan untuk meningkatkan interaksi dan kebersamaan antar penghuni. Fasilitas umum seperti taman, area bermain anak, dan pusat olahraga mendukung terciptanya lingkungan yang sehat dan harmonis.
Interaksi antar penghuni juga didukung oleh berbagai acara komunitas yang rutin diadakan. Hal ini menciptakan suasana kebersamaan dan saling mendukung, menjadikan Singosari tempat yang ideal untuk tinggal dan membesarkan keluarga.
Kelebihan Properti
Lokasi Strategis: Dekat dengan berbagai fasilitas penting dan mudah diakses.
Desain Modern dan Elegan: Mengusung konsep arsitektur yang menarik dan fungsional.
Fasilitas Lengkap: Kolam renang pribadi, gym, ruang multifungsi, dan taman hijau.
Keamanan Terjamin: Sistem keamanan 24 jam dengan pengawasan CCTV.
Nilai Investasi Tinggi: Lokasi yang terus berkembang dengan potensi kenaikan nilai properti yang signifikan.
Kesimpulan
Rumah Eksklusif Singosari Malang (Hub 0889-8964-3555) adalah pilihan sempurna bagi mereka yang menginginkan hunian dengan desain modern, lokasi strategis, dan fasilitas lengkap. Keamanan yang terjamin dan lingkungan yang nyaman membuat properti ini menjadi tempat tinggal ideal bagi keluarga maupun profesional. Selain itu, nilai investasi yang tinggi menambah daya tarik bagi mereka yang mencari peluang investasi yang menguntungkan.
FAQ
1. Apa keunggulan utama dari rumah ini? Rumah Eksklusif Singosari Malang (Hub 0889-8964-3555) menawarkan kombinasi sempurna antara lokasi strategis, desain modern, dan fasilitas lengkap yang tidak ditemukan di properti lain di Malang.
2. Bagaimana sistem keamanannya? Properti ini dilengkapi dengan sistem keamanan 24 jam, pengawasan CCTV, dan petugas keamanan yang berjaga, memastikan lingkungan yang aman dan tenteram bagi penghuni.
3. Apakah rumah ini cocok untuk keluarga? Ya, rumah ini sangat cocok untuk keluarga. Fasilitas seperti kolam renang pribadi, gym, dan taman hijau menjamin kenyamanan dan kegiatan yang bermanfaat bagi seluruh anggota keluarga.
4. Bagaimana potensi investasi properti ini? Potensi investasi properti ini sangat tinggi. Lokasinya yang strategis dan perkembangan kawasan Singosari yang pesat menjadikan nilai properti ini terus meningkat.
5. Apakah tersedia fasilitas kesehatan di dekat rumah ini? Ya, terdapat berbagai fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan klinik yang mudah dijangkau dari lokasi properti ini.
0 notes
Text
MURAH!!0823–3828–0005, Toko Sofa Di Tegal,
0823 3828 0005, Toko Sofa Di Tegal, Jual Sofa Daerah Tegal, Jual Sofa Murah Tegal, Jual Sofa Murah Di Tegal, Jual Sofa Minimalis Di Tegal, Toko Sofa Tegal, Toko Sofa Bed Tegal, Harga Sofa Murah Di Tegal, Toko Mebel Tegal, Supplier Mebel Tegal, Mebel Jepara Tegal, Toko Furniture Tegal, Rumah Furniture Tegal, Harga Furniture Kota Tegal, Toko Furniture Kayu Jati Tegal, Produsen Rak Piring Tegal, Toko Rak Piring Terdekat Tegal, Harga Rak Piring Murah Tegal, Harga Bufet Tv Minimalis Tegal,, Tempat Furniture Di Tegal, Furniture Rumah Tegal, Furniture Tegal Minimalis, Pabrik Furniture Tegal, Kasur Busa Tegal, Kasur Busa Daerah Tegal, Agen Kasur Busa Tegal, Toko Kasur Busa Di Tegal, Toko Kasur Busa Inoac Di Tegal, Asur Busa Inoac Tegal, Kasur Busa Inoac Di Tegal, Agen Kasur Busa Inoac Tegal, Distributor Kasur Busa Tegal, Grosir Kasur Busa Tegal, Kasur Busa Murah Di Tegal, Kasur Busa Daerah Tegal, Sofa Murah Minimalis Kedungbanteng Tegal, Sofa Ruang Tamu Kecil Murah Adiwerna Tegal, Sofa Santai Depan Tv Murah Balapulang Tegal, Sofa Bed Murah Bojong Tegal, Sofa Ikea Murah Bumijawa Tegal, Sofa Bed Minimalis Murah Dukuhturi Tegal, Sofa Minimalis Murah Dukuhwaru Tegal, Sofa Kayu Jati Minimalis Jatinegara Tegal, Sofa Murah Minimalis Kedungbanteng Tegal, Kursi Sudut Sofa Murah Kramat Tegal, Harga Sofa Murah Lebaksiu Tegal, Sofa Kecil Minimalis Murah Margasari Tegal, Sofa Ruang Tamu Minimalis Murah Pagerbarang Tegal, Kursi Sofa Murah Pangkah Tegal, Sofa Kancing Minimalis Slawi Tegal, Sofa Ruang Tamu Murah Suradadi Tegal, Sofa L Putus Minimalis Talang Tegal, Sofa Depan Tv Minimalis Murah Tarub Tegal, Kursi Tamu Sofa Murah Warureja Tegal, Sofa Single Murah Tegal, Sofa 211 Minimalis Tegal, Sofa Tempat Tidur Minimalis Tegal, Sofa Bed Kayu Minimalis Tegal, Sofa Bed Rasfur Terbaru Tegal, Harga Kursi Tamu Sofa Murah Tegal, Kursi Tamu Sofa Minimalis Murah Tegal, Promo Sofa Murah Tegal, Sofa L Murah Tegal, Harga Sofa Termurah Tegal, Service Sofa Murah Tegal, Harga Kursi Sofa Murah Tegal, Kursi Ruang Tamu Minimalis Murah Tegal, Sofa Minimalis 211 Tegal, Harga Sofa 1 Set Murah Tegal, Sofa Termurah Tegal, Sofa Mewah Murah Tegal, Sofa Bed Inoac Minimalis Tegal, Sofa Bed Murah Berkualitas Tegal, Sofa Kecil Murah Tegal, Sofa Outdoor Murah Tegal, Sofa Inul Mura Tegal, Sofa Bagus Dan Murah Tegal, Sofa Lesehan Murah Tegal, Sofa Single Minimalis Murah Tegal, Sofa Biasa Harga Murah Tegal, Kursi Leter L Murah Tegal, Kursi Sofa Minimalis Murah Tegal, Tempat Tidur Sofa Terbaru Tegal, Sofa Leter L Murah Tegal, Sofa Jati Minimalis Murah Tegal, Sofa 321 Murah Tegal, Sofa L Minimalis Murah Tegal, Sofa Procella Minimalis Tegal, Sofa Lipat Murah Tegal, Sofa Murah Solo Tegal, Sofa Mini Murah Tegal, Kursi Nonton Tv Murah Tegal, Harga Sofa Ruang Tamu Murah Tegal, Sofa Cafe Murah Tegal, Sofa Kayu Minimalis Murah Tegal, Sofa Tamu Murah Tegal, Sofa Kulit Murah Tegal, Harga Sofa Bed Murah Tegal, Sofa Murah Berkualitas Tegal, Daftar Harga Sofa Murah Tegal, Sofa Bed Terbaru 2025 Tegal, Harga Sofa Paling Murah Tegal, Sofa Malas Murah Tegal, Sofa Sudut Murah Tegal, Sofa Santai Murah Tegal, Kursi Sofa Tamu Murah Tegal, Harga Sofa Yg Murah Tegal, Harga Sofa Leter L Murah Tegal, Sofa Plus Tempat Tidur Tegal, Harga Sofa Tamu Murah Tegal, Sofa Simple Dan Murah Tegal, Cari Sofa Murah Tegal, Model2 Sofa Dan Harganya Tegal, Sofa Harga Murah Tegal, Kursi Jaguar 321 Tegal, Harga Kursi Leter L Murah Tegal, Sofa Tamu Minimalis Modern Murah Tegal, Sofa Sudut Minimalis Murah Tegal, Sofa Yg Murah Tegal, Sofa Beserta Harganya Tegal, Kursi Sofa Termurah Tegal,
0 notes
Video
youtube
Tempat Tidur Minimalis Modern Kayu Jati
Untuk konsultasi dan Info lebih jelasnya di wa.me/+6282323793222
Video lengkapnya ada di youtube channel https://www.youtube.com/c/mebelindonesia , Silahkan di subsrcibe ya BOSS!!! Informasi lebih lanjut bisa langsung hubungi kontak kami 👇👇👇 ☎️ Telephone : +6282323793222 📲 WhatsApp Bisnis : wa.me/+6282323793222 📲 WhatsApp : wa.me/+628995700859 🌎 Website : www.mebelindonesia.co.id Instagram: @mebelindonesia.co.id 🛒 Tokopedia : https://www.tokopedia.com/meubelindonesia 🛒 Shopee : https://shopee.co.id/mebel_indonesia alamat workshop ada di Jl. K.H. Nawawi, RT 07 RW 02, Sinanggul, Kec. Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah 59452
0 notes
Link
Tempat Tidur anak Model Tingkat Kayu Jati Jepara ini mempunyai desain minimalis yang terbuat dari bahan baku kayu jati dan finishing walnutt muda, maka tempat tidur ini terlihat mewah dan elegan
0 notes
Text
Temukan Kenyamanan Sejati dengan Tempat Tidur Kayu Jati
Dapatkan tidur berkualitas tinggi dan tambahkan sentuhan elegan ke kamar tidur Anda dengan Tempat Tidur Kayu Jati kami. Ini bukan hanya tempat tidur, tapi juga karya seni kayu jati yang tahan lama dan indah. Pesan Sekarang dan Rasakan Keistimewaan Tempat Tidur Kayu Jati Kami! Jangan kompromi dengan kenyamanan tidur Anda. Dengan tempat tidur kayu jati kami, Anda tidak hanya mendapatkan tempat…
View On WordPress
0 notes
Text
Carnival
Description:
Brassica merupakan kota kecil di utara pegunungan Bacopa tempat Cassine tinggal selama dalam persembunyiannya. Semenjak adiknya, Foster, mati dalam tragedi Pentagona Engelm, ia merasa terpuruk hingga menarik diri dari dunia. Kota ini satu-satunya yang membantu Cassine hidup selama masa tenangnya berlangsung.
***
Paru-paruku dirasa sesak. Napas memburu. Rasanya seperti terperangkap dalam ruang sempit. Sesuatu terbuat dari kayu. Aku refleks menggedor apa pun itu di hadapanku sekarang dengan sekuat tenaga. Ada hawa panas yang juga ikut terperangkap bersamaku.
Oh, tidak...
Tidak lagi!
"Somebody's help! Help!" Teriakku sambil terus mendobrak dengan siku. Berulang kali. Seketika aku merasakan ada yang menjalar dari ujung kakiku. Hewan kecil dengan kaki banyak merayap dalam jumlah banyak dan cepat.
"Please... somebody..."
Aku bisa merasakan bahwa mereka sudah sampai sepinggang. Mau tidak mau aku harus lebih kuat lagi menyikunya.
KRAK!
Lagi-lagi aku terbangun dengan cara yang jelek. Aku bersumpah, sebelumnya aku tidak pernah terbangun seperti ini. Mimpi buruk selalu muncul tapi aku baru pertama kali terbangun tidak karuan semenjak menempuh perjalanan dengan Cassine. Mungkin saja ini suatu pertanda. Entah baik atau buruk. Sikuku terpentok oleh pinggir kasur yang terbuat dari kayu jati. Saat sadar, ada memar pada lengan. Untungnya kasur ini tidak hancur. Kalau hancur bisa jadi pemilik penginapan dan bar ini, Aregelia, marah. Minta pertanggung jawaban. Walau sebenarnya ia bukan tipikal laki-laki seperti itu, sih. Aku bangkit dari tempat tidurku yang cuma beralaskan selimut dan lantai kayu yang lembab. Saat menoleh ke arah kasur, sudah kosong. Hanya ada baju berkerah bewarna biru dan bawahan berwarna putih dengan catatan:
Akan ada pesta mid-spring nanti siang sampai nanti malam. Pakai baju ini sebagai dress-code, Lalu diikuti dengan tanda heart di akhirnya.
She really knows what she was doing.
I can not help but smiling seraya meremas kertas catatan itu sampai jadi bola. Lalu aku lempar ke tempat sampah dekat nakas di seberang kasur.
Di tempat ini, Cassine punya ruangan spesial yang tidak pernah disewakan kepada siapa pun. Hanya milik Cassine seorang. Dan seperti yang ia bilang dalam catatannya, kita sudah berada di pertengahan akhir musim semi, kota ini punya pesta tersendiri jadi tidak ada rungan lebih untuk disewa. Kami berakhir tidur di kamar yang sama. Terpaksa. Aku rasa perempuan itu juga seperti berhutang budi harus membantu. Aku tidak tahu apa yang terjadi di antara dirinya dan kota ini tapi ikut berpartisipasi juga tidak akan menyakitkan.
Aku langsung mandi, bersiap, dan menemukan serpihan bunga warna kebiruan di atas bantalnya.
Apa rambutnya sekarang dalam keadaan terkepang?
Atau digerai seperti biasa?
Gaun apa yang digunakan untuk acara ini?
Soalnya, seingatku ia hanya membawa dua pasang pakaian. Hanya ada satu cara untuk mengetahuinya. Yaitu turun ke bar dan mencari informasi, ke mana perempuan itu berada sekarang.
Tampaknya kota ini tidak pernah tidur. Karena sesaat kakiku menapak di anak tangga terakhir, setiap meja penuh. Saling bercengkrama satu sama lain sampai bergaung di seluruh sudut. Menyatu dengan lagu kebangsaan yang diputar lewat alat pengeras suara. Aku berjalan ke lounge untuk menghampiri Aregelia sebagai bartender dan juga pemilik tempat ini sedang sibuk dengan shaker-nya namun, sepasang mata biru itu malah terfokus ke televisi. Lalu duduk di salah satu bar stool.
"May I know where is my little companion go, Aregelia?"
"Morning, Kaner." Jawabnya dengan pandangan yang masih pada televisi. Menampilkan berita tentang perayaan tahunan untuk pertengahan musim semi di ibukota. "Well, she told me that she went shopping. Untuk persediaan makan menjelang tiga hari ke depan. Sisanya, mungkin kamu bisa temukan dia di aula county club. Ikut persiapan acara makan nanti malam." Kemudian ia menuangkan minuman dari dalam shaker ke beberapa cangkir kaca kecil. Rambutnya yang diikat ke dalam half-bun membuat sisa rambutnya terbang ke depan karena kipas angin yang ada di belakangnya. "Thanks, Aregelia." Kataku. "Sampaikan salamku untuk Cassine." Disusul oleh para pelanggan yang menyerobot karena mau mengambil sloki tersebut. Para pelanggan yang lain ikut menyapaku, aku menyapa balik. Dan dalam proses ini sudut mataku sempat menangkap akuarium tapi isinya bukan air dan ikan. Melain pasir dan dahan pohon.
Ular?
Aku keburu ditabrak oleh pelanggan lain yang masuk dari pintu depan. Sedikit gestur untuk minta maaf. Kakiku melangkah ke jalanan batu granit yang telah dipahat, disusun dengan rapi. Langit biru, awan berarak-arak, di baliknya mengintip cahaya matahari. Harusnya dengan suasana seperti ini aku akan mudah menemukan Cassine, tapi melihat bagaimana semua hampir mengenakan pakaian dengan warna baby blue yang sama, membuatku kikuk sendiri. Akhirnya karena mengikuti arahan dari Aregelia, mungkin lebih baik aku langsung mencarinya ke aula County Club daripada ke pasar. Sudah ramai, desak-desakan pula. Aku malas dengan semua perhatian tidak dikehendaki atas wujudku yang rupawan ini.
Terlalu mencolok.
Berdasarkan papan penunjuk jalan, harusnya aku tiba tanpa ada kendala. Benar saja, setelah melewati persimpangan yang banyak dan ada di setiap bangunan. Hingga berakhir dengan area taman, bangunan di tengah, lalu lapangan dengan tiang bendera di tengah. Tidak ada pagar, jadi bisa langsung berjalan ke pintu utama. Tapi aku bisa lihat banyak perempuan muda mengenakan dress berwarna biru. Bercengkrama, sibuk dengan nampan-nampan berisi kue kecil; teh earl grey; dan mungkin juga Seperti biasa, aku berjalan pelan-pelan. Melewati area taman yang mengantarkanku ke pintu belakang. Aku tidak tahu secara teknis ini bagian depan atau belakang bangunan karena mereka tampak sama, tapi yang pasti bagian bangunan ini lebih sepi; kosong malah.
Memasuki ruangan, aku sampai di dapur yang besar dengan meja panjang serta kursi kayu di setiap sisinya dalam keadaan kosong juga. Tutup oven masih terbuka, menguarkan kepulan asap tipis. Counter berantakan, licin beroleskan krim. Tempat sampah penuh dengan sampai buah dan kertas. Aku tidak mau tahu lebih lanjut hingga akhirnya naik ke tangga spiral yang ada di dekat situ. Mengantarkanku pada lorong panjang selanjutnya.
"Cassine?" entah apa yang aku pikirkan bahwa perempuan itu ada di salah satu ruangan besar ini. Suaraku menggema cukup untuk membuat lampu berkedip halus. Karena penasaran juga akhirnya aku masuk ke salah satu pintu besar. Sama seperti lorongnya, ruangan ini didominasi warna putih tulang dengan karpet burgundy.
"Wah, kamu menemukan ruang dansa rahasia!" tiba-tiba ada celotehan dari belakang punggungku yang disusul oleh wujudnya yang meluncur dari bawah sampingku, agak membungkuk, dengan nampan kue tart dalam pelukannya. Bisa-bisanya dalam situasi ini ia masih melindungi kuenya. Lalu Cassine menaruh wadah kue berlapis tutup kaca ke salah satu bangku yang tidak dilipat. Perempuan itu dengan riang kesana kemari dengan balutan gaun biru yang anggun. Ketukan heels warna putihnya menggema seiring dengan tempo langkah tiap berpindah sudut untuk mengangumi ruangan yang katanya ia cari selama bertahun-tahun. Karena Aregelia bilang, memang ada ruangan tersembunyi dan kebetulan ruangan itu biasa dipakai untuk latihan dansa.
Menurutku, sih, tidak setersembunyi itu. Namun, memang pintunya agak menyaru dengan dinding lorong.
Mungkin Aregelia tahu bahwa Cassine punya pandangan kabur. Pertama kali aku sadar akan hal itu ketika saat ia selalu butuh waktu lebih lama untuk menimbang-nimbang mana jalan yang harus ditempuh dalam hutan.
Ia bukan bingung, cuma tidak kelihatan.
Aku dengar ini juga normal terjadi pada manusia, entah karena faktor genetik, atau memang terganggu akibat paparan radiasi.
"Kamu bukannya harus mengantar kue ke meja di depan?" tanyaku.
"Meja depan? Oh, meja untuk suguhan tamu pesta mid-spring?" Ia berjalan mendekat. "Iya, benar. Tapi itu nanti saja, bisa nanti." Cassine tersenyum manis sebelum mengulurkan sebelah tangannya padaku. "Ajari aku berdansa, Tuan Oleander. Sebagai makhluk yang hidup lebih lama di dunia ini dan tinggal di kastil." Kataku.
"Maksudmu tua?"
Cassine tertawa. "Bukan aku yang bilang begitu, ya. Kamu sendiri."
Aku ragu, tapi entah kenapa tanganku malah bergerak untuk menerima tangannya. Awalnya hanya melayang, namun secara perlahan ujung jemariku menyentuh kulit lembutnya; seperti dosa yang tak terputus. Bersanding manis dekat dengan kapalan kasar pada jari. "Alright," sebelah tanganku yang bebas bertumpu pada pinggangnya. Cassine tersenyum seperti anak kecil yang tidak sabar dengan hal baru yang akan ia terima. Aku tertawa sedikit. "Paling dasar sih melangkah seperti membuat bentuk persegi."
"Hah? Bagaimana?"
"Ikuti aku saja." Bingung menjelaskan dengan kalimat.
Ia mengangguk dan aku mulai melangkah.
Cassine mungkin dulunya adalah seorang putri kerajaan dari pusat negaranya. Ia seorang natural untuk slow-dance, waltzing, dan sejenisnya. Aku merasa diledek dengan permintaan untuk mengajarinya seakan ia hanya mengujiku apakah aku bisa atau tidak.
Melangkah satu-dua kali, berputar pelan, melangkah lagi, berputar. Begitu terus sampai leherku dirasa pegal karena posisinya agak menunduk dalam jangka waktu yang lama.
"Kakimu sudah pegal?" tanya perempuan itu.
"Bukan. Leherku yang pegal. Keseringan menunduk."
Tanpa aku sangka Cassine refleks memukul lengkanku. Anehnya, aku tidak sebal. Malah senang karena berhasil membuat sifat selalu-riang-nya berubah jadi gerutuan sebal. "Baiklah. Terima kasih." Ia berjalan menuju kue tart cokelatnya dengan hiasan krim di atasnya. "Aku akan kembali dalam misi pengantaran kue untuk sajian nanti." Lanjutnya. Dan sebelum ia mencapai ambang pintu, aku memanggilnya.
Wajah polos bingungnya itu lucu. Cassine memang tidak bicara tapi kata-katanya tertulis pada seluruh ekspresinya, seperti "Apa?" tanpa suara.
"Rambutmu."
Bibir kelopak bunganya berubah menjadi bentuk 'O' lagi lalu ia menyerahkan sebelah tangannya padaku. Karet rambutnya selalu digelangkan kalau tidak dipakai. "Tapi aku enggak bawa sisir." Ujarnya lagi seraya aku mengambil karet gelang itu dari tangannya.
"Tidak apa-apa. Daripada kamu terbunuh karena rambut berantakan."
Cassine menurut saja. Untuk pertama kalinya aku melihatnya bergeming; baik dalam ucapan; maupun gerakan tubuh. Masih sama dengan kepangan yang kemarin, bedanya tidak ada bebungaan. Rambut keritingnya bertaut rapi dalam kepangan dutch.
"There you go,"
"Terima kasih lagi." Perempuan itu tersenyum sebelum berjalan keluar ruangan.
Aku mengikutinya karena hitung-hitung mencari jalan keluar. Ternyata lorong ini langsung menghadap lapangan yang nantinya akan dijadikan pesta. Sebuah balkon yang luas.
"Kaner!" saat aku menoleh, aku melihat perempuan rambut merah dengan gaun birunya berlari kepadaku. Ia adalah perempuan sama yang semalam menyambut kami karena Aregelia sedang out of duty untuk berbelanja bahan makanan. Makanya laki-laki itu perlu menitipkan salam ketika aku bertemu dengan Cassine di aula; yang mana aku juga lupa menyampaikan. Nanti sajalah.
"Afternoon, Laurel." Kataku dengan gestur sedikit menundukkan kepala.
"Nice to see you here," ia bergabung denganku seraya memandang lapangan. "Tadinya aku pikir kamu tidak akan bergabung."
"Memang tidak. Tapi aku ikut karena mau mengawasi Cassine."
Laurel tertawa, "Selama 3 hari mengenalnya, kejadian ajaib apa bisa diceritakan? Did she cross the line, or... are you the one who cross the line?" Ada intonasi menggoda dalam kalimatnya. Ia begitu berbinar atas rasa penasaran. Kulitnya yang kuning kehijauan berkilau di antara cahaya matahari yang berlomba masuk di antar awan dan kanopi dari balkon ini.
"No. I don't taste her.... yet."
Tiba-tiba Laurel berubah kuning langsat. "You... are not supposed to eat her or you will die!" serunya. Kali ini lebih serius.
Aku santai mengibaskan sebelah tanganku. "There, there. She told me about it. Tapi tidak pernah selesai. What was going on?"
Laurel mulai bercerita soal bagaimana manusia dibagi menjadi tiga golongan berdasarkan jenis darah. Darah manusia dengan rhesus negatif, positif, dan null. Kadang, percampuran orang tua dengan darah rhesus berbeda seperti positif dan negatif—atau vice versa—sudah merepotkan bagi calon bayi. Karena komplikasi perbedaan imunitas setiap rhesus. "Tapi tenang saja, baik rhesus positif atau negatif, mereka masih bisa dikonsumsi. Namun yang berbahaya adalah ketika rhesusnya null. Atau tidak ada. Manusia menyebut mereka sebagai Golden Blood. Seperti namanya "null", the blood remains unknown and poisonous to any species who is carnivore or bloodsucker." Laurel mengedikkan bahu. "Kalau menurut ilmuwan mereka, darah inilah yang melindungi Cassie dari waktu. Ia tidak berubah satu dekade pun. Terlebih lagi manusia dengan darah ini hanya 10 orang di dunia. Dia termasuk. Semuanya laki-laki, hanya Cassie yang terlahir perempuan sendiri."
"How did you get all of this, Laurel?" tanyaku dengan kedua mata memicing saat menatapnya.
"Well, me, and her—Aregelia too—used to do a journey. Berkelana ke berbagai tempat untuk mengumpulkan hasil peneliatan para ilmuwan yang tidak akan pernah selesai atas dirinya."
"Where's the others?"
Laurel menggeleng. "No idea. Maybe died from natural cause."
Atau mereka bersembunyi di luar sana menunggu kesempatan untuk menculik Cassine. Aku punya feeling kalau mereka masih ada di dunia ini pasti sedang merencanakan revolusi untuk populasi manusia agar eksistensinya kembali. Aku mengerlingan mata dengan kedua tangan bersedekap.
"What is this golden blood do exactly do?"
"Mereka bisa—"
PRANG!
Suara pecahan kaca yang lantang membuat kami berdua menoleh ke arah sumber suara yang berasal dari lapangan. Aku butuh waktu beberapa menit untuk menemukan Cassine sedang tengkurang dengan kue tart yang dibawa-bawanya sedari tadi tapi Laurel sudah menjerit dan melompat turun. Ia mendarat sempurna dengan kakinya yang berbentuk seperti reptil. Tak jauh dari situ ada perempuan lain, hanya berdiri di dekatnya dengan pecahan kaca di sebelah tangan. Ada darah yang mengalir dari pangkal ke ujung. Terpantul teriknya matahari dengan warna kejinggaan. Padahal peserta lainnya sudah menjauh, saling berbisik. Semakin aku dekat dengan daratan saat menuruni tangga, semakin jelas sosok perempuan itu. Laurel telah membuat Cassine bangkit dengan wajahnya yang belepotan krim. Aku sudah yakin perempuan itu mau menangis. Dan dengan erat, Laurel menggeggam tangan Cassine yang mengalir darah. Langsung ditarik ke sisi bangunan untuk diobati dan masuklah anggota lain dengan cepat untuk membereskan kekacauan.
Perempuan berambut putih tulang dengan kulit abu-abu, jelas-jelas seorang turn-in vampire. Just like me.
0 notes
Text
HARGA SPESIAL, Call 0813-2681-6357 NAKAS KAYU JATI MINIMALIS
HARGA SPESIAL, Call 0813-2681-6357 NAKAS KAYU JATI MINIMALIS
KLIK https://wa.me/6281326816357 Nakas Minimalis Jati, Nakas Tempat Tidur, Nakas Ruang Tamu Minimalis, Meja Tv Kayu Jati, Bufet Minimalis
Open Pree-Order Nakas Kayu Jati • Material Asli Kayu Jati • Kualitas premium / ekspor • Treatment anti rayap dan anti jamur
KAY HOMEDECOR 📍Jl. Kasongan No 3 Karangpule, Tirtonirmolo Kasihan, Bantul Yogyakarta (Sebelah Timur Jembatan Kasongan Sebelah PT Timboel)
KUNJUNGI JUGA :
Tiktok : https://www.tiktok.com/@dekorumah_jogja?_t=8oXQacoqUFj&_r=1 Fb : https://www.facebook.com/share/5hFiTE3iuuh3Ky5h/?mibextid=LQQJ4d Website : https://kayhomedecor.id
#nakaskayu #nakasminimalis #nakaskayuminimalis #nakasminimalismodern #nakasmeja #nakastv #nakasjatiminimalis #nakasaesthetic #nakasacehardware #desainnakasminimalis
0 notes
Link
0 notes
Text
sepotong cerita tentang nanas
Moetiara Anjani secara tidak sadar membiarkan nanas memakannya hidup-hidup.
Kejadiannya sudah berlangsung selama hampir empat tahun. Di tahun kedua, Moetiara Anjani sudah memanggil Tukang Buah dan memintanya untuk menghentikan kejadian yang perlahan-lahan membunuh dirinya itu.
Pada awalnya, Tukang Buah melumuri nanas itu dengan garam sehingga taring-taringnya berhenti mengoyak tubuh Moetira Anjani. Hanya saja, setelah garam itu mencair, nanas itu kembali memakannya hidup-hidup.
Moetiara Anjani duduk di salah satu kursi restoran yang terbuat dari kayu jati. Di atas meja oval marmernya, ada sepiring crab raviolli, lengkap dengan alat makan dan sapu tangan bermotif kotak-kotak berwarna merah, merah muda, dan putih.
Awal kemunculan monster nanas ini adalah ketika Putih, seorang laki-laki yang memiliki kunci liver kepunyaan Moetiara Anjani, berubah menjadi Abu-Abu. Lalu, kedua tangan Abu-Abu menjadi empat. Selama berhari-hari, Moetiara Anjani pergi ke Tempat Pemujaan dan berdoa agar Abu-Abu menjadi Putih lagi. Tetapi, itu tidak pernah terjadi. Abu-Abu bahkan menjadi Hitam. Kali ini, dua tangannya putung tetapi lekas kembali tumbuh dua tangan baru yang lain, yang lebih pendek dari tangannya yang lalu.
Saat ini, Hitam berada di salah satu sel jeruji tahanan. Kantornya terkena kasus korupsi dan beritanya menggemparkan Jagad Raya. Seluruh media komunikasi dan berita dipenuhi kabar terbaru dari kantor Hitam yang menaranya hancur lebur serta para petinggi yang berhamburan membawa papan nama jabatan mereka.
Sebelum itu terjadi, Moetiara Anjani ditawari dua pilihan: menjadi seorang dengan jas putih dan berdiri di atas mimbar-mimbar tetapi suatu hari akan terjadi sesuatu hal buruk di kantor Hitam dan dirinya tidak dapat membantu, atau menjadi seseorang yang hanya bangun dan tidur di kamar putihnya.
Di tengah-tengah dirinya yang hampir mati tercekik, Moetiara Anjani menimbang-nimbang. Hitam tidak pernah datang menyelamatkannya. Dengan sedikit sisa serpihan otaknya, Moetiara Anjani akhirnya memilih pilihan pertama. Hitam terlalu sibuk dengan keempat tangannya yang saling menggenggam.
Sekitar dua tahun sebelum itu, Moetiara Anjani memanen matahari dan mengikatnya bersama percikan bintang yang bersinaran. Moetiara Anjani meletakkan semuanya di kantong bajunya. Lalu, dirinya bersiap untuk pergi dan tidak sabar memberikannya kepada Hitam—yang waktu itu masih berupa Putih—di balik meja.
Hari itu, ternyata tangan Hitam sudah menjadi empat dan dirinya bukanlah lagi Putih yang punya kunci liver milik seorang Moetiara Anjani. Hari itu, Putih menjadi Abu-Abu.
Lamunan Moetiara Anjani pecah ketika seorang pengunjung restoran berbisik padanya.
“Benar kamu masih ingin menghabiskan hidupmu dengan orang itu? Setelah tubuhmu bolong-bolong karena dimakani nanas? Setelah usus dua belas jari orang itu kami gigiti hingga putus?” Salah seorang pengunjung restoran itu bertanya kepada Moetiara Anjani dengan tatapan tidak percaya. Sudah jelas pengunjung itu berpikir bahwa Moetira Anjani sudah tidak waras.
Moetiara Anjani tidak menjawab, dirinya memandangi sepiring crab raviollinya. Kemudian, berusaha menggunakan sisa empat jarinya untuk memegang alat makan dan menyuap potongan makanan itu ke mulutnya.
Jari manis Moetiara Anjani putus sekitar setahun lalu. Menyisakan empat jarinya yang lain. Badannya bolong-bolong. Untungnya, jantungnya masih berdetak.
Sekarang, indra perasa di lidahnya berhenti beroperasi total akibat panas telinganya pada saat mendengar Abu-Abu yang menjadi Hitam, ditambah keempat tangan Hitam yang sudah beregenerasi beberapa kali. Otak Moetiara Anjani hanya tertinggal bagian amigdalanya saja dan sisanya hanya bungkusan kopong yang terlihat seperti otak.
Moetiara Anjani benar-benar hampir tidak dapat dikenali sedangkan nanas masih menggerogotinya hidup-hidup.
Hitam memasuki restoran dua puluh menit setelah itu. Beberapa pengunjung restoran menatap ke arahnya dengan tatapan yang beragam.
Ketika Moetiara Anjani mendapati bahwa tangan Hitam masih berjumlah empat, jantungnya hampir meletus dan telinganya kembali membara.
“Moetiara Anjani…,” Setelah melapalkan nama Moetiara Anjani, Hitam kemudian mulai meletakkan keempat tangannya di atas meja. Genggamannya agak longgar tetapi tetap saja jumlahnya empat.
Dengan sisa daging dan tulangnya, Moetiara Anjani membuka mulut, “Aku sudah dapat kunci liver yang baru,” katanya, padahal berbohong, “Bagaimana caranya agar tangan bisa bertambah menjadi empat?”
Lima menit kemudian, Moetiara Anjani mati.
Tetapi, nampaknya, doa-doanya di Tempat Pemujaan kemudian dikabulkan oleh Para Dewa dalam bentuk lain. Ketika semua pengunjung mengelilingi mayatnya, Moetiara Anjani hidup lagi dengan tubuhnya yang sama bolong-bolongnya dan otaknya yang hanya tersisa amigdala.
Raga Moetiara Anjani yang baru berdiri di ambang pintu restoran dan menatap mayatnya yang dikelilingi para pengunjung. Lalu, menatap ke arah Hitam secara bergantian.
Dengan sisa otaknya dan jantungnya yang berdegub pelan itu, Moetiara Anjani membatin dengan percaya diri, “Bisa jadi akhirnya seperti doa-doa di Tempat Pemujaan. Lalu, tangan kami sama-sama jadi empat.”
Di Majelis Para Dewa, ada sebuah surat laporan untuk Tetinggi Dewa perihal seorang Moetiara Anjani yang hidup lagi, isinya adalah sebuah kalimat: Moetiara Anjani, tidak mau kalah bahkan dengan sesuatu yang sudah membuatnya mati berkali-kali, kali ini mohon ketersediannya untuk memberinya kesempatan lagi atas keyakinannya yang tidak goyah.
Ini adalah kematian ketiga Moetiara Anjani. Penyebabnya? Putih yang berubah menjadi Abu-Abu. Kemudian, tangan Abu-Abu yang menjadi empat. Lalu, Abu-Abu yang menjadi Hitam dan tangannya yang beregenerasi tetapi tetap berjumlah empat. []
16.11.23
0 notes