#Pacarnya
Explore tagged Tumblr posts
Text
Lo sedih gasi ketika moots favoritlu HIATUS TIGA BULAN ANYING
#APAANSIHHH ASEMM#cuma dia yg bisa diajak ngehype chapter baru manga yg aku suka bgt#dia sama pacarnya lol....#pacarnya orangnya asik#kita ber3 udah ngomongin manga itu sejak lama#lah mereka pacaran#terus aku takut dibilang gatel#JADI SEKARANG AKU NGOBROL SAMA SIAPA DONG AH#AHHHH
2 notes
·
View notes
Text
Cerita Sex Teman Kampusku yang menjadi Pemuas Nafsuku
By penikmat satin 24 Mei 2024
Hari ini aku akan berbagi cerita tentang pengalamanku masturbasi dengan teman kampusku dan dia adalah sahabaku sendiri yang satu kampus denganku.
Akhir-akhir ini aku sering jalan Bersama Maya, dia teman satu kampus yang paling dekat denganku. Mulai dari pulang bareng, makan bareng hingga nonton bareng. Sebenarnya kami sudah kenal sekitar 1 tahun yang lalu dalam kegiatan kampus dan setelah itu kita menjadi temen.
Semenjak Maya putus dengan pacarnya, kami semakin dekat saja dan kemana-mana selalu bareng dan suatu malam pas malam minggu setelah aku dan Maya baru saja selesai menonton acara petunjukan seni budaya disalah satu gedung yang ada dikampus, malamnya aku langsung mengantarkan Maya pulang ke rumah kontrakanya.
Saat perjalanan dari kampus ke tempat kontarakannya dengan motorku. Sepanjang perjalanan, kami berbincang-bincang ringan. Tak disangka Maya merapatkan duduknya dan memeluku dari belakang sehingga bagian dadanya menempel sekali dibagian punggungku.
Maya tergolong cewek yang manis dan pintar bergaul. Penampilan yang sangat seksi banyak mata laki-laki selalu meliriknya Seperti sekarang ini, dia menggunakan kemeja satin berwarna merah dibalut bawahan dengan rok warna hitam dengan bahan satin sama seperti kemejanya seatas lututnya.
Sesampai rumah kontakanya terlihat sangat gelap sekali.
“Loh, May lampunya kok gak pada dinyalain sih”, kataku ketika sampai di depan rumah kontrakan.
“Biasa Tom kalau sudah hari sabtu dan minggu mereka pada balek kerumah orang tuanya kecuali aku. Masuk Tom”
“Lah emang teman-teman kamu orang mana sih pakai pulang segala?”, tanyaku.
“Lah mereka kan Cuma asli orang Solo dan Wonogiri aja”.
Kulihat rumah kontrakan Maya cukup besar dan terdapat 3 kamar dan teman-teman yang mengontrak disini juga sama-sama teman satu kampus dengan Maya.
Malam itu aku duduk diruang tamu sambil menunggu Maya keluar dari kamar dan setelah menunggu sekitar 5 menitan begitu keluar dari kamar Maya sudah mengganti pakaian dengan pakaian tidur model daster berkain satin berwarna krem sambil membawa sebuah laptop dan mengajaku pidah ke ruang tengah.
Diruang tengah kami duduk santai diatas karpet lesehan karena memang tidak ada kursi atau sofa di rumah kontrakanku ini.
“Oh ya Tom, ini data-data tugas yang diberiakan oleh dosen kemarin kamu tinggal pidah ke hardisk aja”.
Setelah beberapa tugas aku copy dari laptop ke hardisk ku, aku menemukan beberap file film-film semi thailand yang ada dilaptopnya dan sempat aku buka beberapa filmnya saat Maya meninggalkan aku untuk membuat secangkir kopi panas. Tapi saat aku baru beberapa menit membuka film itu tiba-tiba dari belakang Maya datang.
“Gimana udah belum copynya ke hardisk Tom”, Tanya Maya kepadaku.
“Tinggal dikit May…tapi lama juga copynya”, kataku.
“Gimana ngak lama kalau pakai nonton film juga”
“Hehehe….”, aku sedikit malu saat Maya berkata seperti itu, aku kira dia tidak tau.
“Ya udah nonton aja Tom”, dengan santainya Maya duduk disampingku.
“Kamu suka ya May nonton film seperti ini”.
“Ya suka aja sih dari pada dikontrakan sendiri, kadang iseng-iseng nonton seperti ini”.
Sekitar 30 menit, kami nonton beberapa koleksi film yang ada dilaptopnya, tak terasa kulihat jam dinding sudah menujukan pukul 23:45. Sebenernya copy tugas-tugas kuliah yang dilaptop sudah selesai aku pindah ke dalam hardisk ku tapi karena kita berdua masih focus melihat beberapa adegan seks difilm itu aku jadi lupa waktu.
“Oh ya May, udah malam aku pulang dulu ngak enak kalau ada orang yang lihat”.
“Pulang besok pagi aja Tom, malam ini kamu nginep aja disini, apalagi hari udah larut malam”, jawab Maya.
“Tapi ngak enak May, nanti ada orang lihat aku nginep disini”.
“Udah santai aja disini ngak ada siapa-siapa dan bebas kok”.
“Ya udah lah kalau gitu malam ini aku tidur disini, tapi tidur dimana May?”.
“Tidur di kamar aku aja”, katanya sambil senyum.
“Wah ngak enak May, mendingan aku tidur di sini aja”, kataku sambil menunjuk kasur lipat yang diruang tengah.
“Ya udahlah terserah kamu aja”, kemudian Maya masuk kedalam kamar untuk istirahat.
Malam itu aku tidak memiliki pikiran yang macam-macam soal Maya karena aku anggap dia sahabat paling dekat denganku dilingkungan kampus dan Kedekatan kita hanya sebatas teman. Malam itu aku tidak langsung tidur aku masih menonton koleksi film-film semi yang ada dilaptop milik maya.
“Cekreeeeek…” tiba-tiba pintu kamar Maya terbuka dan sejenak aku memperhatikan Maya keluar dari kamar.
“Kenapa May?” terlihat Maya telah melepas Branya dibalik dasternya yang dikenakanya itu, karena jelas sekali ada benjolan kecil yang menjeplak dikain satin dasternya.
“Belum bisa tidur Tom”, kata Maya sambal duduk di sampingku.
“Ya udah, ikutan nonton Film-film koleksi kamu ini, Ntar juga ngantuk sendiri kamu”, jelasku kepada Maya sambil tersenyum.
“Bukanya ngantuk Tom, malah nanti jadi terangsang kalau nonton setiap ada adegan seksnya”.
“Ya tergantung sih”, kataku sambil kita berdua menonton diatas Kasur kecil diruang tengah.
Setengah jam berlalu kita berdua menonton, lama-lama Maya menyandarkan kepalanya di pundakku. Baru kali ini Maya bertingkah seperti itu. Aku memperhatikan wajahnya yang memang mulai mengantuk, matanya agak sayu sambil memperhatikan film yang ada dilaptop.
“May pindah kamar dikamar saja, tidur di dalam aja”, kataku sambil dengan sopan memegang tangannya.
“Iya Tom”, jawabnya.
Tanganku tidak di tepis olehnya. Maya kemudian beranjak dari duduknya dengan tetap memegang tanganku dan menariknya.
“Temenin yuk Tom”, pintanya, sedikit memaksa dan manja.
“Tapi May”, aku tidak percaya.
Maya menarikku masuk kedalam kamarnya lalu dia merebahkan tubuhnya di sisi ranjang yang dekat tembok. Aku yang masih tidak percaya dengan prilaku Maya malam ini dan aku masih posisi berdiri dekat ranjang. Namun aku tidak berani mengambil inisiatif dengan langsung merebahkan tubuhku diatas ranjang itu.
“Tomi, sini dong”, kata Maya dengan nada manja sambil menepuk ranjang, menunjukkan kalau maya minta aku tidur disebelahnya.
Maya sepertinya paham kalau aku merasa tidak enak sekamar dengannya walaupun dirumah itu tidak ada siapa-siapa hanya kita berdua.
Kemudian aku rebahkan tubuhku diatas ranjang disamping Maya. “Tomii…”, panggil Maya. Kedua mata kita langsung saling berpandangan dan Maya mendekatkan kepalanya kemudian bibirnya menyentuh bibirku. Ciuman itu terasa hangat dan lembut.
“Kenapa May?”, aku dibuatnnya kaget dan baru kali ini bibirku dicium oleh seorang wanita yang tanda kutip dia bukan pacar tapi melainkan hanya teman dekat saja dan ketika mulut kita berhenti berciuman.
“Tom…efek nonton film semi tadi aku jadi pengen”, jawab Maya sambil merapatkan tubuhnya. Aku hanya tersenyum mendengar itu.
“Hahaha, Efek kelamaan jomblo juga yah?”, sindirku.
“Iiihhhh….Tomiii…”, Maya memukul tanganku.
Karena aku juga sudah sangat bergairah melihat Maya yang hanya mengenakan daster satin itu dan efek nonton film-film koleksi Maya tadi kemudian aku membalas ciuman dibibirnya. Mayapun membalasnya dengan penuh nafsu dan kita sudah sama-sama saling menyedot antara bibir dan lidah. Aku mulai meraba buah dadanya yang sudah tidak memakai Bra itu. Kuremas-remas buah dadanya sambil kumainkan putting susunya yang masih terhalang kain satin dasternya.
“Uuuhhh…”, suara desahan kecil yang keluar dari sela-sela mulutnya Maya.
Maya juga tidak mau kalah meraba bagian selangkanganku. Dalam hitungan detik saja baju dan celanakau sudah tergeletak disamping kasur. Tanpa menunggu lama, aku meremas dengan lembut kedua buah dadanya yang memiliki putting mungil menojol menjeplak dikain satin dasternya itu.
“Aaaannggghhh…Tomiiiii…”, Maya mendesah.
Aku jiliat bagian puttingnya dan kusedot secara bergantian kiri dan kanan sambil memintir puttingnya yang tidak kusedot tanpa membuka penghalang kain satin yang menetupi kedua putting susunya.
“Teruuus Tomiiii…ungghhh…enaaaak…sedot yang kuat gigit tomiii….”, Maya mulai mendesah sambil mengacak-acak rambutku.
Kemudian tangannya mencoba meraih batang penisku yang sudah sangat tegang lalu dikocok-kocoknya penisku.
“Uuuhhh..enak Mayaaaa…”, lembut banget tangan.
Aku masih tetep meremas buah dadanya dan terus tanpa henti menyedotnya dan kedua tanganku berusaha mencoba membuka celana dalamnya.
“Boleh dibuka May?”, kemudian Maya menghentikan kocokannya dan melihatku.
“Boleh Tom, tapi aku takut…”
“Kenapa? Kamu masih perawan?”, aku jadi penasaran.
“Sebenernya dulu sering kayak gini sama pacarku, cuma gak sampai dimasukin. Biasanya dia hanya digesek-gesekin aja, petting doang”, jelas Maya.
Kemudian Maya mencium pipiku. “Gak pa-pa kan Tom, kalau cuma digesekin?”, tanya Maya dan aku hanya berusaha tersenyum dan mengangguk saja.
Maya lantas melepas sendiri celana dalamnya. Aku melihat bentuk vagina yang indah dengan rambut yang sudah bersih dicukur habis. Bagian klitorisnya masih tertutup rapat.
“Maya kita main gaya 69 yuk”, kataku memancingnya.
“Ayo aja…Tom biar sama-sama menikmati”.
Maya beranjak berdiri dan menindih tubuhku yang terlentang diatas ranjang. Setelah mengatur posisi supaya nyaman, aku melenguh duluan. “Uuuuhhhhh…Mayaaaa…”, Maya sudah melahap penisku bagaikan es krim.
Penisku terasa hangat di dalam mulutnya. Tangan kiri Maya juga mengocok penisku. Variasi blowjob yang dilakukan Maya membuatku sedikit lupa kalau di depan mukaku terdapat vaginanya. Tidak mau kalah, akhirnya aku mulai memainkan jari-jariku di vaginanya. Kubuka bagian klitoris yang masih tertutup rapat dan ketika sudah terlihat daging kecil menonjol itu lantas ku elus pelan.
“Aaahhhh…”, suara lenguhan Maya tiba-tiba terdengar dikesunyian malam didalam kamarnya.
Tidak berhenti sampai di situ, aku mulai menjilati bagian lubang vaginanya. Desahan Maya makin lama semakin keras. Selain menjilat terkadang aku menyedot dan memasukkan lidahku ke dalam vaginanya. Akhirnya vaginanya semakin basah dan becek, tidak hanya karena ludahku tapi juga cairannya mulai keluar. Setelah merasa cukup dengan posisi 69, Maya beranjak dan merebahkan tubuhnya di sampingku.
Nafasnya sedikit terengah-engah. Bibirnya menyunggingkan senyum. Mungkin itu semacam kode untukku agar aku melanjutkan aksi ini. Aku mulai menciumi wajahnya mulai dari kening, hidung, dan bibirnya. Kemudian turun menuju puncak buah dadanya. Puttingnya sudah tegang maksimal.
Maya begitu menikmati semua perlakuanku terhadap tubuhnya masih terbalutnya licinya kain satin dasternya. Matanya terpejam namun bibirnya sedikit terbuka, dan kadang desahan-desahan kecil keluar dari mulutnya. Perlahan-lahan aku menindih tubuhnya. Mata kita saling sama-sama berpandangan lagi. Bibirnya menyambut bibirku. Aku sudah sangat bernafsu, aku agak tidak menghiraukan permintaan hanya petting saja. Mayapun begitu diliputi hawa nafsu, desahannya semakin intens. Namun dia menghentikan ciuman dan menatap kedua mataku.
“Digesekin aja ya Tom”, kata Maya mengingatkan.
“Aku udah gak tahan lho May. Ntar kalo keenakan terus masuk gimana?”, ledekku.
“Iiihhh…Tomiiii…”, Maya tertawa kecil sambil mencubit lenganku.
“Aku yang nahan Tom, udah pengalaman…”, lanjutnya.
“Tapi aku yang gak tahan. Apa gak usah aja?”, kataku sambil berpura-pura beranjak dari tubuhnya Maya.
“Tomiiii…….”, Maya merengek dan kemudian menarik tanganku.
Bibir kita berciuman lagi. Maya melebarkan kedua pahanya dan meraih penisku supaya tepat berada di depan bibir vaginanya. Kemudian Maya menggesek-gesekkan sendiri penisku dengan tangannya.
“Uuuuhhh…ssshh…”, Maya mulai mendesah ketika aku menggerakkan pinggulku. Kedua tangannya kini merangkul leherku.
“Enak May?”, Maya mengangguk dan ikut menggoyangkan pinggulnya.
“Tomiii… Uuuhhh…”, desah Maya diiringi kepalanya yang bergerak ke kiri dan ke kanan.
Di bawah sana, kepala penisku hanya menggesek-gesek bibir vaginanya yang semakin basah. Ujungnya benar-benar tepat di lubang vagina sehingga kalau aku nekat dan khilaf perawan Maya bisa-bisa tembus oleh penisku.
“Aku ganti diatas aja Tom”, kata Maya.
Kita bertukar posisi, women on top. Maya menekan penisku tepat di belahan vaginanya. Maya lalu mulai bergerak maju mundur. Payudaranya ikutan bergoyang.
“Aaanggghhh…uuugggghhh…Tomiiiii…”, mulut Maya mendesah semakin nyaring
“Tomiiiii…mainin tetek akuuu…ssshh…”. Tanganku lantas meraih dua buah dadanya yang menggantung terhalang kain satin dasternya itu.
Ternyata Maya semakin mempercepat gerakannya. Pinggulnya bergeak ke kiri, ke kanan, ke depan, ke belakang. Mungkin sebentar lagi dia akan mendapatkan orgasmenya. Aku sebenarnya juga sudah tidak tahan karena efek gesekan belahan bibir vaginaya. Tapi sayang sekali kalau cuma petting saja membuat orgasme.
“Aaaaahhhh…Aaahhh….Anghhhh!!!”, Desahan panjang sekali.
Tubuhnya mengejang-ngejang beberapa saat merasakan orgasme kemudian setelah puas merasakan orgasme tubuhnya langsung lemas tergeletak ditubuhku. Maya memeluk tubuhku dan nafas masih memburu. Aku mengelus rambut hitam bergelombang miliknya. Cukup lama juga, kita diposisi seperti itu.
“Tom, belum keluar yah?”,
“Belum May. Tapi kalau kamu capek, ya gak pa-pa kok”, aku mencoba mengerti walaupun
sebenarnya merasa nanggung.
Maya mengubah posisi dan langsung memegang penisku yang masih tegang. Lagi-lagi Tindakan tiba-tiba yang mengasyikkan, Maya melakukan blowjob. Kepalanya terlihat naik turun.
“Aaaaahhh…”, aku hanya bisa mendesis seperti itu.
Kemudian secara reflek aku memegang kapalanya dan menahannya. Aku menggerakkan pinggul seoalah-olah aku sedang ML dengan mulut mungilnya. Seketika Maya melepas emutannya dan melihatku. Aku agak kaget karena takut dia tidak suka ketika aku menahan kepalanya seperti tadi.
“Mayaaa…aku udah mau keluar? Jangan di mulut may?”, kataku.
“Terus dimana Tom?”
“Aku pingin gesek-gesek dikain satin dastermu”.
Kemudian maya terlentang diatas ranjang dengan cepat aku naik keatas tubuhnya dan langsung saja aku gesek-gesekan batang penisku diatas permukaan perutnya.
“Unggghhh….Mayaaa….enak…banget….”, gesekan penisku dipermukaan kain satin dasternya terasa licin sekali dan membuat cairan spermaku mucrat sangat banyak.
Crottt….crottt…crottt…tubuhku mengejang-ngejag dibawah tubuhnya Maya diiringi cairan sperma yang keluar dan muncrat hingga mengenai bagian buah dadanya. Kemudian Maya menjilat penisku untuk dibersihkan dari sisa-sisa cairan spermaku yang masih keluar.
“Enak Tom gesek disitu”, kata Maya ketika sudah selesai.
“Enak banget terasa licin dan bikin ketagihan May”, Maya langsung merebahkan tubuhnya di sampingku.
“Kapan-kapan kalua mau nanti aku pakai baju tidur seperti ini biar kamu puas Tom, Yuk tidur…”. Katanya.
“Oh ya May aku pakai baju dulu biar ngak kedinginan”, kataku sambil mencoba beranjak dari kasur. Tapi tangan Maya menahan.
“Kenapa May?”
“Kan bisa minta peluk aku Tom”, jawabnya sambil memelukku.
“Tapi kan AC kamarmu dingin banget May”.
Kemudian Maya beranjak bangun dari ranjang dan mengambil sesuatu dari dalam lemari dan ternyata selimut satin yang sangat lebar bermotif gambar mawar dan langsung menetupi tubuh bugil dan saling berpelukan diatas ranjang.
“Gimana enakan tambah licin dan hangat Tom”, katanya.
“Iya May, kamu ngerti aja sich”, Tiba-tiba tangannya iseng mengelus-elus penisku. Mataku yang hampir terpejam menjadi sedikit melirik ulah iseng Maya.
“Ntar kalau tegang lagi, aku masukin punya kamu nanti”, ancamku.
“Mau dong Tom, hihihi…”, Maya malah menggodaku.
Kemudian dia membalik tubuhnya dan membelakangiku dengan posisi nungging lalu kupeluk dari belakang sambil kugesek-gesekan dikain satin dasternya .
“Sabar ya Tom, ntar ada waktunya pasti kamu akan rasakan kok”, Maya menggumam.
Samar-samar aku mendengar kata-kata yang diucapkannya itu. Namun tidak terlalu yakin dengan maksud kata-kata itu. Perasaanku campur aduk, kaget, senang dan berharap bisa melakukan seperti ini lagi bersama Maya walau sekadar kita masih berteman dan belum menjadi pacar.
193 notes
·
View notes
Text
Dialog Masalah
Dok, nanti edukasi pasien ini nggak bisa pakai BPJS ya.
Eh kenapa?
Pasien anak SMA, minum obat xx hampir satu strip, untuk menggugurkan janinnya. Dibelikan pacarnya online.. Jadi masuk kategori pembunuhan terencana.
Ujar staff BPJS di RS-ku.
Dok, anak-anak di SD ini susah akademisnya. Banyak yang ditinggal orang tuanya ke Jakarta, atau single parent.
Seorang kepala sekolah cerita padaku setelah usai penyuluhan.
Dok, tolong periksa pasangan calon penganten ya.
Oke
Tapi sudah positif.
Eh positif apa?
Hamil.
Seorang bidan meminta tolong sambil tersenyum iba.
Dok minta tolong visum ya.
Pasien apa, Mbak?
Ibu-ibu di KDRT, sudah 13 tahun dipukuli suaminya. Hari ini akhirnya berani memeriksakan diri.
Ujar seorang perawat saat kami di IGD.
Dok ini pasien hamil risiko tinggi, jangan lupa dirujuk.
Kenapa Bu?
Usia 15 tahun, sudah hamil 5 bulan
Percakapan di poli KIA.
Iya dok, anak itu dibully temannya karena hitam kulitnya. Sedari kecil susah mengikuti pelajaran, sosial juga kurang. Ibu bapaknya juga sulit diajak kerjasama.
Curhatan seorang guru TK tentang muridnya usai skrining perkembangan.
Bu, Pak. Anda berdua positif terkena penyakit Gonorrhea. Secara objektif ini saya sampaikan ada kumannya.
Lah, Dok? Saya gak tau dok kenapa saya sakit gini setelah menikah dengan suami saya ini!
Saya yakin saya nggak ‘jajan’, Dok. Istri saya pasti yang bawa penyakitnya!
Pertengkaran suami istri di suatu poli Infeksi Menular Seksual (IMS).
Ya Allah.. memang saat ini ummat sedang sakit ya. Semoga pribadi kita dikuatkan, keluarga dikokohkan, dan semoga Allah lindungi ummat dari kemaksiatan.
Selamat terus “belanja masalah” yaa, dan semoga Allah takdirkan kita menjadi yang bisa memberi solusi dari masalah, bukan diam saja, apalagi memperkeruh. Huhu.
-h.a.
156 notes
·
View notes
Text
The novel with the story and characters I like the most
1. MALIOBORO at MIDNIGHT by skysphire
Cerita dalam novel ini berpusat kepada Serana Nighita Slavina. Dia seorang mahasiswi ya, bukan mamahnya cipung abubu acikule. Selain Serana Nighita, cerita ini juga memunculkan male lead yang keren. Namanya Malioboro Hartigan. Keren ya namanya, walau kayak nama jalan wkwkwkwkwk. Tapi selain namanya yang keren, orangnya juga keren. Dia bisa bikin hidup Serana Nighita jadi lebih berwarna.
Serana punya pacar. Namanya Jan Ichard, seorang artis yang lagi viral. Maka dari itu, dia harus rela LDR dengan pacarnya yang sedang merintis karirnya di Jakarta. Namun seperti yang kita tahu, hubungan LDR itu sulit. Akan banyak sekali kesalahpahaman dan kurangnya komunikasi. Disaat hubungan Serana dengan pacarnya tidak baik-baik saja, datanglah seorang Malioboro Hartigan dengan sejuta perlakuan yang bikin Serana nyaman dengannya.
Sebenarnya di novel ini tidak ada yang salah. Hanya ada kesalah pahaman aja. Tapi namanya juga jodoh, ngga akan kemana. Ya kan Malio? Wkwkwkwk.
Kalau ditanya siapa tokoh fiksi yang paling ku sukai, sudah pasti jawabannya. MALIOBORO HARTIGAN.
Jujur suka banget sama tokoh Malio. Siapa coba yang bisa nolak seorang Malioboro Hartigan? Cowok yang suka dengerin lagu EXO gara-gara orang yang ditaksir alias Serana suka banget sama Exo, bahkan ngumpulin film barbie buat Serana kalau lagi sedih. Tapi kelakuan Malio yang paling bikin baper tuh foto polaroid alias cctv Malio dan sticky note yang ditempel di dinding kamar apartemen Malio.
Novel ini rekomendasi banget buat kalian yang suka sama cowok tengil, baik hati, tidak sombong, dan suka menabung seperti Malio.
2. Hello Cello by Nadia Ristivani
Sejujurnya aku emang suka banget sama novel fiksi. Kita ngga butuh pacar buat merasakan butterfly era. Jadi rekomendasiku yang kedua yaitu Hello Cello karya Ristivani. Yang kedua ini male ladenya ngga kalah keren. Seorang Marcello Este. Orangnya perhatian abis apalagi sama cewek. Saking perhatiannya dia dikata ‘buaya darat’. Katanya, siapapun yang dideketin Cello artinya dia cantik. Helga sempet geer karena dideketin Cello, tapi ternyata dia minta nomor temennya Helga. Jadinya Helga dari awal ketemu udah trust issue dulu sama Cello. Tapi Cello ini pinter deketin Helganya.
Lagi-lagi cowoknya tengil. Tapi ketengilan Cello ini tuh, bikin gemezzz dan baper parah. Cello bakalan jadi orang pertama yang nolongin Helga dari masalah-masalahnya. Image manja Cello sebagai anak terakhir yang selalu dimanja akan luntur ketika dia berhadapan dengan Helga si anak pertama yang butuh sandaran.
Kalau aku sih lebih suka Malio. Kalau kalian lebih suka siapa?
35 notes
·
View notes
Text
Mengemis
Dari kemarin berseliweran soal lamaran di akuarium (seaworld?), ku skip sih, yang ternyata itu seorang mbak yang ngelamar cowok (pacarnya?). Terus banyak yang komen kalo mbaknya "mengemis", atau tidak sesuai "budaya" yang seharusnya, yaitu pria melamar wanita.
Responku? mengemis? hah? ya boleh-boleh aja dong perempuan melamar cowoknya. We never know apa yang sebelumnya terjadi, mungkin mbaknya gemes si cowok cuma jago kode, jadi daripada nunggu lama yekan keburu jadi kanebo kering. Jadi gas aja, dengan segala resiko yang ada, termasuk ditolak.
Jadi, sampai kapan narasi "diam-diam suka menunggu semesta mempertemukan dengan hanya berdoa di sepertiga malam" itu kamu jadikan filosofi hidup dik? Tanpa adanya komunikasi, bahkan dia gak tau kamu ada di dunia ini, atau dia tau, tapi follow-an aja enggak, apalagi punya nomor WA juga enggak. Sudahi halusinasi mu. TANGI. Sadar.
Kalo suka, dan sudah di level sakit kepala mengganggu produktifitas, ya sampaikan. Biar gak investasi bodong. "Aku berdoa semoga suatu saat dia melihatku", tapi kon meneng ae say hi aja enggak. What do you expect?
25 Mei 2024
44 notes
·
View notes
Text
Ini Khusus Buat UMMI!
Suatu ketika di ruangan sekre BEM UNS, aku beranikan diri membuka obrolan dengan seseorang yang saat itu membawa pacarnya ikut rapat -ya sebenernya ini gak sekali aja, aku suka mensurvey kenapa orang memilih untuk pacaran, dan jawabannya beragam, lain kali aja dibahasnya- lalu percakapan terjadi, dan aku beranikan diri dan InsyaAllah- semoga Allah mampukan juga-memegang prinsip itu sampai hari ini; saya katakan pada orang itu "kalau aku si gak pacaran yak wkwk, soalnya masih punya ibu, mba perempuan, dan adik perempuan juga; perempuan-perempuan yang lebih berhak untuk dikasih perhatian dsb"
Ya, untuk apa kita memberi perhatian yang bahkan bertemu kita saat sudah besar; apakah dia memberi perhatian saat kita kecil?
Ah rasa-rasanya sebermanfaat apapun punya pacar, tetep tidak bisa dibanding dengan kasih sayang seorang Ibu
Ini ku tulis khusus buat UMMI!
Ya walaupun kalau diingat-ingat rasanya masih kurang memberikan sesuatu yang bisa membalas jasa beliau, semoga kelak ini bisa menjadi saksi bahwa aku berikhtiar untuk berbakti kepada orang tua
UMMI! Yang disebut tiga kali baru kemudian ayah, betapa dahsyat doa dan ridho jika kita mendapatkannya
Yakinilah dan buktikan; karena iman tak sekadar di hati atau di lisan;butuh juga untuk dibuktikan "ridho Allah bersama ridho orang tua" pembahasan soal ridho, paling mudah dimaknai sebagai membuat senang; maka buatlah orang tua kita senang
Suatu waktu, aku pun baru tau cerita ini setelah mba cerita, abah sampai bilang "emang ya, doa seorang ibu itu ga bisa dikalahkan; konteksnya ummi pengen aku di kedokteran, abah pengen aku di LIPIA"
Banyak keajaiban lain yang aku rasakan, tapi masih ku simpan, rilis tunggu di waktu yang tepat
Berbaktilah, buatlah orang tua kita senang, terutama ibu kita; walaupun kita rasa pola pendidikan yang salah, kurang tepat, tidak seperti teman-teman yang lain atau prasangka-prasangka buruk yang muncul; doakanlah dan mintakan maaf atas ketidaktahuan dan kesalahan mereka, dan tidakkah kau ingat, kau ada hari ini dengan segala yang kau capai, karena kau lahir dari seoang ibu?
"Jika seorang anak tak pernah mendoakan kedua orang tuanya" begitu aku baca sebuah hadist di buku Bahagia Merayakan Cinta yang diriwayatkan oleh Hakim, "niscaya rejekinya akan berhenti"
Dan aku tutup dengan sebuah nasihat dari Ibu Harsini, perawat di RSUD Moewardi di Poli Bedah Anak, "mas, berbaktilah pada ibumu yak. Saya gini-gini sebagai menantu, tetep ngasih ruang buat suami saya berduaan sama ibunya, kenapa? Karena saya itu ketemu suami saya pas udah besar, udah sukses, nah yang mendidik suami saya bisa jadi seperti itu siapa? Ya ibunya!"
Ah, terima kasih Ibu Harsini, nasihat yang sangat hangat, buat aku yang jarang pulang, dan selalu rindu dengan masakan UMMI!
Jadi, ini khusus buat UMMI!; semoga Allah ridho!
136 notes
·
View notes
Text
“Kemudian, apa alasamu untuk menikahi anak putriku Nak?”
Tiba-tiba pertanyaan itu terlontar dari laki-laki paruh baya yang berada didepanku. Disampingnya, duduk seorang gadis teduh berdandan sederhana, ditemani oleh ibunya yang juga berpakaian rapi ketika itu.
Aku yang sudah sedari tadi berbicara panjang lebar basa basi dengan dua orang paruh baya ini mulai memutar otak untuk menjawab pertanyaan ini dengan baik, tertata dan mengena.
Aku menegakkan punggungku, menghirup nafas dengan rileks, dan merapikan sedikit bajuku yang sudah cukup lusuh karena tebaran angin sore itu.
Disituasi itu, apa yang harus aku lakukan? Kamu sebagai pembaca, apa hal yang bakal kamu lakukan jika kamu berada disituasi itu? Kalau aku, mungkin, aku akan cukup bingung menjawabnya.
Karena, kadang, apa yang kita lakukan sering kali tanpa alasan. Tentang makanan yang kita makan, apakah kita betul memikirkan nutrisinya? Tentang kebiasaan scrolling social media yang kita lakukan setiap hari, apakah kita membatasinya? Tentang mengerjakan tugas sekarang atau nanti, apakah kita memang sudah menghitungnya betul-betul? Sepertinya banyak hal didalam hidup kita yang dilakukan secara otomatis, tanpa sadar.
Tapi untuk ini, aku tak bisa melakukan secara otomatis, aku harus mempunyai alasan. Tapi apa. Aku masih mencarinya.
Aku berhenti sejenak, menghidup nafas cukup dalam dan melepaskannya dengan perlahan. Pikiranku menelusuri ruang perasaan didalam hati, berharap aku bisa menemukan jawaban itu. Aku menyelam kedalam diriku dengan serius, ada hal yang harus aku jawab. Ada seseorang yang membutuhkan jawabannya. Kenapa ya aku memilih dia? Apakah karena cantik? Sepertinya bukan itu poin utamanya. Apakah karena dia pendengar? Iya memang, tapi hatiku berkata bahwa aku mempunyai alasan yang lebih tinggi daripada itu. Apakah karena pekerjaannya? Sebentar-sebentar, sepertinya aku tahu. Oke, aku menemukan alasannya!
“Saya ingin menyelamatkan diriku dan anak keturunanku, Ayah.” Kataku
Sejenak ruangan tamu rumah ini menjadi hening. Suara detikan jam dinding terdengar lebih keras dari sebelumnya. Suara angin dari sebuah kipas di pojok ruangan juga menjadi terdengar lebih kencang. Waktu seperti berhenti ketika itu. Dan nampaknya perempuan itu juga tidak paham dengan apa yang baru saja aku sampaikan.
“Aku kurang paham dengan jawabanmu, bisa tolong jelaskan lebih lanjut?” Kata pria paruh baya itu
Baik, aku menghela nafas lebih dalam, mengatur intonasi dan ritme paragraf-paragraf panjang yang akan aku keluarkan. Tak lupa, aku juga membaca doa untuk memperlancar lisanku, yaitu doa yang sama ketika Nabi Musa diperintah oleh Allah untuk menghadap penguasa Mesir ketika itu .
“Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii.”
Paragraf pertama aku buka dengan sebuah teori psikologi
Jadi maksud saya seperti ini, Ayah. Saya selalu percaya, bahwa baik buruknya seseorang sangat bergantung pada lingkungannya. Orang akan menjadi baik jika dia berkumpul dengan orang baik. Dan juga sebaliknya, orang akan menjadi “jahat” jika dia berkumpul dengan orang yang kurang baik. Iman juga seperti itu. Bahkan Rasulullah pun pernah bersabda, bahwa hati manusia itu sangat lemah. Dia harus terus diikat dengan pertemanan yang baik.
Saat ini, dunia sudah tidak seaman dahulu. Banyak orang menganggap bahwa berpacaran adalah hal yang lumrah. Menonton tayangan tidak senonoh juga sepertinya sudah menjadi bagian hidup bagi beberapa orang diluar sana. Bahkan, beberapa waktu yang lalu, banyak anak SMP dan SMA di suatu kabupaten mengajukan pernikahan dini. Bukan karena memang sudah siap menikah, tetapi mereka telah hamil diluar nikah.
Kejadian seperti ini yang membuat saya takut. Bagaimana jika anak saya juga seperti itu. Bagaimana jika pada suatu saat nanti anak saya merengek untuk pergi satu malam bersama pacarnya. Apa jadinya jika dia pergi bersama pacarnya kemudian dengan rela pahanya dipegang-pegang oleh pacarnya dan dia tidak merasa risih sedikitpun. Mungkin terlihat klise, tapi saya benar-benar pernah melihatnya di jalan, dengan kedua mata kepala saya.
Disisi lain, orangtua juga tak kalah berzinanya. Ada isteri yang selingkuh dengan rekan sekantornya karena dia lebih mendengarkan dan menerima apa adanya daripada suaminya. Ada juga suami yang mempunyai hubungan asmara lain dengan asistennya, yang lebih muda, yang lebih cantik, dan yang lebih sering bertemu dikantornya. Bahkan ada juga orang yang sampai sengaja check in di hotel bersama teman sekantor atau asistennya untuk melakukan hubungan haram itu.
Saya takut jika itu akan terjadi di keluarga saya. Saya boleh menerima cobaan apapun, asal jangan cobaan dalam keluarga dan agama. Karena konon itu adalah cobaan yang paling berat di dunia dan jarang ada orang yang bisa melewatinya dengan baik.
Oleh karena itu, saya harus memilih pasangan yang salihah. Orang yang telah menjaga dirinya. Perempuan yang juga telah berkomitmen lama untuk menjaga hawa nafsunya dengan tidak bermesraan dengan seseorang jika belum sah. Dan, aku melihat, bahwa puteri bapak adalah muslimah yang taat.
Saya pernah mendengar dari sahabatnya bahwa dia selalu shalat hajat sebelum tidur, menjaga shalat tahajjudnya seperti dia menjaga barang yang dicintainya, bahkan sahabatnya juga pernah melihat dia tak sengaja tertidur diatas sajadahnya dengan memeluk mushafnya akibat lelah menuntaskan target bacaan hariannya.
Saya mempercayakan hidupku untuk dilengkapi oleh dia.
Saya sangat selektif dalam memilih teman, maka saya juga berhak selektif dalam memilih pasangan.
Orang yang membeli sepatu mungkin hanya menyesal satu atau dua minggu ketika dia memilih barang yang salah. Orang hanya akan kesal selama satu atau dua tahun jika salah memilih pekerjaan. Tapi, soal pasangan, akan seberapa menyesal jika orang telah salah memilih pasangan?
Saya ingin menyelamatkan diri dari lingkungan yang tidak sehat. Saya ingin menyelamatkan anak dan isteriku dari zina yang telah dihiasi sedemikian rupa. Aku, juga ingin memilihkan ibu yang cerdas dan salihah untuk anakku nanti. Itulah satu alasanku untuk memilih dia sebagai pasangan saya.
Satu paragraf gagasanku telah terucap dengan lancar. Aku melihat orang tuanya mengangguk-angguk setuju dengan jawabanku. Hope it will be. Aku menghela nafas sejenak, menyadari ternyata keren juga ya aku bisa mempunyai gagasan yang kuat seperti itu. Ternyata berdebat di kelas tentang teori psikologi ketika S1 ada gunanya juga hari ini.
180 notes
·
View notes
Text
Katarsis Part 3456789
Aku tau ini melanggar privasi, tapi beberapa hari lalu aku menyengaja membuka pesan instagram adekku di ig pribadinya. Dan ini udah acapkali sih, adekku suka sekali memaki-maki perempuan. Well, ternyata dia pacaran dan yak aku tau ada dua pacarnya yang sudah selalu dia maki-maki.
Well, tipikal love bombing, lalu menyengaja bilang "Kalau aku toxic, kamu masih sayang ga?"
Lalu muncullah sumpah serapah itu. Memaki-Maki dan segala macamnya.
Aku jadi berfikir, apa yang membuat anak pendiam yang bahkan tidak pernah terlihat kasar pada perempuan saat di rumah ini menjadi sebengis dan semenyebalkan ini? Aku jadi berfikir apa yang membuat anak yang nampak baik-baik saja ini dan tidak pernah berkata kasar di depan keluarganya malah mengobral nama-nama kebun binatang di luar sana? Dan sialnya, semua itu ditujukan kepada perempuan. Siyal!
Tiba-tiba, memoriku berputar pada bagaimana ia dibesarkan. Bagaimana ia tumbuh. Bagaimana otaknya berkali menyaksikan kejadian demi kejadian yang terjadi di rumah.
Dia tumbuh menyaksikan bapak yang disfunction dalam keluarga, ditindas oleh ibunya sendiri. Dimarahi, ditampar, dibuang bajunya, dilempar dengan ember, dan banyak kekerasan lainnya yang terjadi. Si Bapaknya? Diam tidak berdaya. Diam seribu bahasa. Berkali, bertahun, selama 13 tahun kejadian itu berulang. Dan mungkin, masih berlangsung saat ini, dengan objek yang berbeda.
Maka, ia bisa jadi ia tumbuh dengan amarah yang terpendam dan menyimpan rasa benci pada perempuan. Marah dan kesalnya bertumpuk, ia pendam sendiri bertahun. Lalu, saat ada kesempatan dia menyalurkan kekesalannya pada perempuan yang dia rasa tidak memiliki "daya", dia salurkan semua ledakannya.
Siyal.
Tapi, bisa jadi polanya berulang.
Aku tertawa getir rasanya saat melihat diriku sendiri saat kecil. Aku tumbuh dengan perasaan sangat membenci laki-laki. Bahkan beberapa temanku bilang tiap kali aku mengobrol dengan laki-laki selalu seperti marah dan enggan merespon lebih.
Iya, this little Miss tumbuh dengan kebencian terhadap laki-laki. Tumbuh melihat Bapaknya berkali menyiksa ibunya dengan segala hal yang bisa dilakukan. Dan kondisinya? Ibunya tidak berdaya. Diem aja. Cuma bisa nangis.
aaaaaaarghhhh aku marah rasanya sama semua yang terjadi di rumah.
Tiba-tiba pengen nangis. Bukan nangis karena apa yang udah terjadi sama di rumah. Tapi nangis karena merasa I failed to be a parent for my own brother. Aku gabisa menyelamatkan dia buat ga suffer dari luka pengasuhan. I failed to save him. I saved myself but I failed to save him. :)
Benar ya, kondisi rumah itu mempengaruhi ga cuma perkembangan anak-anak, tapi juga bagaimana ia tumbuh dan hidup saat dewasa. Dulu aku selalu berulang kali bilang, jahat banget orang-orang ngejudge anak-anak yang tumbuh dari keluarga yang rumahnya kacau. Katanya, mereka takut mereka mengalami hal yang sama.
Aku berkali bertanya, kan tidak ada yang meminta menjadi begini? Lalu, apakah kami tidak pantas untuk dicintai?
Tapi aku sekarang faham, orang-orang dengan latar belakang yang rumit, memang juga akan tumbuh menjadi orang yang rumit selama mereka tidak berusaha sendiri memutus mata rantai itu.
Aku kemudian akhirnya faham bahwa benar, jangan menggenap dengan yang lain selama kamu sendiri belum sembuh. Jangan. Kasihan anak orang.
Ya Allah, semoga nanti aku menemukan cara untuk menunjukkan pada adekku bahwa dunia ini ga semenyeramkan itu kok, Nak. Kamu ga perlu jadi jahat cuma karena kamu marah :')
:')
Bandung, saat tremor 17 November 2023
27 notes
·
View notes
Text
A cold take on Past Lives (2023)
Aku nggak terlalu tahu sih apa yang aku harapkan dari film ini, tapi kayaknya setelah baca review orang-orang yang sangat positif aku mengharapkan lebih banyak perasaan dari Past Lives. Filmnya bukan yang biasa juga sih... bagus lah, tapi nggak sebagus itu. No tears, no pang in my heart, no strong aftertaste. Kayaknya w mencerna plot dengan terlalu rasional aja jadi buatku kisah Nora dan Haesung itu terlalu romanticized.
Sorry for those who think that film is a masterpiece, we just have to agree to disagree. If you still plan on watching the movie on your own and you hate spoilers, here's your cue to scroll past this post.
*
Ok here goes. Jadi cerita ini bermula di tahun 2000-an dimana Nora (waktu itu masih di Korea Selatan jadi masih pake nama Korea-nya: Nayoung), dan Haesung, sepasang anak berumur 12 tahun yang saling suka, harus terpisah benua karena keluarga Nora imigrasi ke Kanada. Mereka hilang kontak sampai akhirnya 12 tahun kemudian ketika umur mereka pertengahan 20, Nora mengirimkan pesan Facebook ke Haesung, dan mereka mulai rajin chat, ganti-gantian begadang demi bisa Skype di awal dan akhir hari. Sampai akhirnya Nora bilang ke Haesung bahwa kayaknya mereka berdua harus stop berhubungan dulu karena dia merasa nggak fokus mengejar apa yang dia kejar sebagai seorang penulis di New York. Di saat yang sama, Haesung juga lagi sibuk kuliah dan cari kerja.
Ada sih pengorbanan-pengorbanan kecil yang sama-sama mereka lakukan: Nora bangun sebelum jam 7 pagi supaya bisa Skype sama Haesung. Dan sebaliknya. Tapi yang aku gak suka adalah adegan dimana Nora tanya: "Jadi kapan kamu bisa ke New York?", Haesung jawab: "Paling satu setengah tahun lagi, abis aku exchange". Dan sebaliknya, pas Haesung tanya kapan Nora bisa ke Korea, dia jawab: "Ngapain aku ke Korea? Paling aku bisa kesana setahun lagi." Ok aku paham mungkin dia ngomong gitu karena bete sama jawaban Haesung, but what kind of relationship would it be? I will give you A but only if you give me A in return? Again: what kind of relationship would it be?
Gimana toh? Saling suka tapi ya sudah jelas bagi saya sebagai penonton bahwa mereka tuh nggak sesuka itu untuk memberikan lebih dari waktu tidur mereka. To me, the right thing would be for either of them, at that very time, to fly to the other person and really talk about how they're gonna proceed with whatever they were. Masalahnya, pas Nora bilang mereka harus berhenti berhubungan, sebenernya mereka tuh gak pacaran. Guys, you didn't even make it past the talking stage.
Terus loncat lagi ke 12 tahun setelahnya, di umur masing-masing udah pertengahan 30. Nora udah nikah sama Jew-American bernama Arthur selama 7 tahun. Arthur adalah sesama penulis yang ketemu dia di program residensi penulis. Haesung masih kerja di Korea, dia baru aja putus dari pacarnya, dan dia ngontak Nora untuk bilang bahwa dia akan pergi ke New York. Tiga malem doang di New York, after 13 hours of flight. Haha.
Jadilah selama dua hari Haesung di New York, dia dan Nora keliling-keliling New York sambil ngobrol yang isinya 'What ifs', mengingat-ingat masa lalu, mempertanyakan ini dan itu. Menurut w gak appropriate sih karena kasian aja gitu sama si Arthur. Udah mana menurut w si Arthur ini cowok spineless yang bilang: "That guy flew thirteen hours to be here. I'm not going to tell you that you can't see him or something. He's your childhood sweetheart." Terus pas si Nora pulang malem-malem abis ketemu Haesung, dia gak berenti ngomongin Haesung. Di tempat tidur, si Arthur ngomong lagi bahwa ini bisa jadi cerita yang hebat banget, "..in this story I am the white American husband who stands in the way of destiny."
Man if you're so insecure about your wife why even bother staying in that relationship lah. Menurut w dinamika hubungan Nora-Arthur tuh aneh banget, seakan merasa bahwa Nora tuh nikah sama dia ya emang karena butuh greencard aja (Dimana nggak mungkin juga sih? Orang mereka emang pacaran lama banget sebelum nikah?). I don't know. I just don't like it. Apalagi di adegan dimana Nora bawa Haesung pulang ke rumah terus si Arthur menyambut dengan posturnya yang slouchy dan mukanya yang udah siap nangis - seakan udah siap melepas Nora untuk pergi ke Korea di dalam pelukan Haesung.
Terus kasian banget sama Arthur pas ada adegan mereka bertiga duduk di bar tapi sepanjang malam Nora cuma ngobrol sama Haesung dalam bahasa Korea jadi Arthur dikacangin sepanjang malam 😭😭😭😭😭 Guy's so pathetic.
Beberapa pertanyaan whatifs yang keluar dari mulut Haesung pun buatku nggak cukup believable. Dia tanya, apa ya yang akan terjadi kalau dulu kita nggak berenti ngobrol? Apa kita bakal nikah? Apa kita bakal putus? Apa kita bakal punya anak? Banyak juga dari scene Nora-Haesung itu isinya cuma mereka berdua saling tatap-tatapan sambil senyum-senyum. Terus jujur emosi banget pas mereka bahas jangan-jangan di masa lalu kita tuh dalam doomed relationship ya? Atau waktu Haesung nanya apakah nanti mereka bisa ketemu lagi di next live?
Me watching them both: That's what you should've asked twelve years ago. I mean, why talk about the past and the future when you can talk about the PRESENT?? If you really love her then take her hands, ask her to come back with you to South Korea. Shoot your shot!!
W paham sih kayanya inti dari pertemuan mereka berdua adalah sebuah closure? Tapi terus apa? Kesimpulannya adalah mereka berdua itu sebenernya saling suka tapi momentum itu udah lewat jadi sekarang yang bisa mereka berdua lakukan adalah terus meromantisasi masa lalu? Closure is overrated, people.
I personally don't believe that they will work out, anyway. Nora adalah seorang imigran Korea yang emigrasi dua kali (ke Kanada lalu ke Amerika Serikat), mengejar karir sebagai penulis di New York. She's Americanized, she's no longer the 12 year old Nora Haesung fell in love with. Haesung adalah orang Korea yang konservatif secara pikiran dan juga tindakan. I don't think any of them are willing to give up their life and move halfway across the world for the other person.
And so they settled for the whatifs, at the romanticization of what nice little memories they had from back when they were both twelve years old.
Menurutku pun, sebenernya setelah kedatangan Haesung ke New York, hubungan Nora dan Arthur gak akan bisa kembali lagi seperti biasa. Arthur udah tahu dengan lebih jelas bahwa Nora tuh masih ada rasa sama Haesung, dan mungkin akan seumur hidup penasaran sama semua whatifs yang mungkin terjadi antara mereka berdua. Udah mana di scene akhir itu Nora nangis di pelukan Arthur setelah dia nganter Haesung ke Uber untuk pulang lagi ke Korea. Tega banget Nora, asli deh.
Tldr; I don't think Nora and Haesung have enough feelings for each other to go beyond the staring at each other while smiling stage, or the staying awake til 2 in the morning to Skype with you stage. That is not love. That is mere curiosity of a road none of them are willing to take.
20 notes
·
View notes
Text
Kemarin malam, temanku dan doinya mengajak aku ke pantai. Bayangkan, jam 7 malam mereka mengajak, jam setengah 8 malam kami berangkat.
Jarak tempuh dari kosan ke pantai anyer kurang lebih 1 jam perjalanan, melewati jalan pintas yang cukup gelap karena sekelilingnya banyak pepohonan besar dan bukit. Tetapi, karena sepanjang jalan kami bertiga banyak mengobrol, jadi membuat perjalanan kami tidak terlalu horor dan membosankan.
Aku seperti anak keduanya, sesekali menengahi perdebatan mereka berdua. Karena doinya temanku umurnya lebih tua diantara aku dan temanku, jadi sepanjang obrolan, aku lebih banyak mendapat insight dari dia. Ya meskipun kebanyakan aku yang diroasring sih perihal kemampuanku yang ngga mau aku expose. Keduanya adalah pemerhati, aku cukup terharu hahaha.
Sesampainya di pantai jam setengah 9 malam, kondisinya sepi tapi masih ada beberapa warung yang buka. Jadi, kami bertiga memutuskan untuk membeli pop mie dan es, lalu dinikmati di saung sambil mendengar suara ombak.
Suasana pantai sangat sepi dan cukup gelap. Aku dan temanku sesekali mengambil foto sambil menikmati pasir dan ombak.
Temanku dan doinya melanjutkan foto-foto, sedang aku kembali duduk di saung dan melanjutkan memakan pop mie.
Jam 11 kita memutuskan untuk pulang. Namun, perjalanan pulang melewati rute yang berbeda. Aku bilang, rute pulang harus di jalan yang ramai karena ada kejadian yang membuatku cukup merinding ketika di pantai tadi. Rute pulang melewati kota Cilegon, karena rute jalannya cukup ramai dikelilingi pabrik.
Jam 12 kami sampai di kosan. Alhamdulillah sekali sampai kosan dengan selamat.
Aku tahu kenapa temanku tiba-tiba mengajakku ke pantai, karena dia ingin membuatku keluar mencari angin. Ya seperti refreshing setelah melewati banyak hal beberapa bulan ini. Baiknya temanku disambut dengan baiknya pacarnya. Aaaaa aku jadi terharu, karena masih ada orang yang memperhatikan dan memperdulikanku.
- 16 Mei 2024
9 notes
·
View notes
Text
haorae : stupidly in love with you?
"should i be a poet to say i love you, because you are the poem." belum sempat dibalas bibir taerae sudah dikecup sekali oleh pacarnya, hitung-hitung mencuri kecupan habis makan manisan gulali barusan. musim panas enaknya bertemu sambil bahas cinta-cintaan. seperti ini, budak roman picisan yaitu zhang hao, pacar kim taerae.
"banyak orang."
"bagus, biar tahu kita orang pacaran, paling mereka cemburu karena melihat kita saling romantisnya." pacar taerae itu setiap saat sayang taerae, cinta taerae, kadang sampai buat taerae jadi kepikiran apakah hao akan merasa kurang padanya? apa segitu banyak hao beri taerae santapan cinta sampai taerae terasa penuh tidak kekurangan sama sekali. apakah memang pacaran selayaknya begitu? "kenapa?"
"gak," bingung ingin mengatakan apa, taerae pasti sudah ketahuan murung depan pacarnya. "aku gapapa."
"kenapa taerae, tadi mukanya sumringah sekarang murung? apa permen kapasnya kurang? aku bisa ngantri sekarang buat beliin kamu dua lagi." tuh kan, zhang hao selalu begitu.
"jangan, nanti kelamaan, kamu ngantri tadi aja berapa lama?"
"hampir setengah jam sih? pegel berdiri tapi abangnya buat gulalinya cepet kok."
"aku mau duduk aja."
"bilang dong kalau capek jalan-jalan."
pasar malam makin ramai saja di musim panas seperti ini, banyak kok yang pacaran bukan cuma hao dan taerae, tapi semesta tahu yang di sini paling spesial. menurut hao begitu, pacaran taerae harus spesial karena taerae itu paling spesial, paling manis, paling cantik, paling tampan. makanya hao suka.
"kamu pernah kepikiran gak?"
"apa?"
"soal kita."
"emangnya kenapa soal kita?" duduk manis berhadapan gini, buat hao sedikit canggung. apalagi nada taerae yang kelihatan banget pengen serius. "I love my baby sweet darling angel child sweetie lovely light of my life little guy angel can-do-no-wrong beautiful offspring."
taerae gak mau pergi, apalagi kalau hao merasa cinta dia kurang. apalagi kalau cowok itu jadi sedih dengan pertanyaan dia barusan. taerae gak mau pacarnya sedih, hubungan mereka masih panjang, benar kata hao. seumur hidup pasti gak akan cukup buat mereka saling mengadu cinta.
sekali lagi tolong perasaan taerae yang seperti ini jauh-jauh saja, tidak baik untuk hati kecilnya, yang berubah jadi pikiran besar.
"aku gak suka lihat kamu sedih, kita seneng-seneng barusan, taerae kepanasan atau ingin pulang?" taerae geleng. pacarnya pasti tahu apa yang dia sembunyikan sekarang.
"hao..."
"apa?"
"aku tahu kamu itu romantis banget, paling banyak perhatiannya sama aku, bahkan kamu mau menyisihkan waktu buat malam mingguan sama aku sekarang. aku juga tahu kamu kalau quality time itu penting buat kamu. tapi pernah gak kamu ngerasa aku kurang buat kamu? because that's what i felt right now, dibanding kamu, yang selalu effort tuh kamu bukan aku."
"kata siapa?" hao cepat-cepat menimpali, mata cowok itu yang barusan berkelipan paling terang di bawah malam, kini berubah jadi tenang. bukan marah, ataupun buat taerae makin sedih.
"kata aku lah..., zhang hao. kamu dengerin gak sih?!" taerae itu tetap cantik kalau menangis, tapi bukan saat seperti ini, karena buat dada hao sesak sekarang. apapun yang taerae rasakan sekarang, pastikan hao tidak akan pernah merasa kurang.
"aku denger, tapi yang kamu bilang barusan itu omong kosong semua."
"ih?" taerae makin menunduk. "kamu beneran ngerasa aku gak sayang sama kamu."
"sayang." persetan dengan orang yang melirik mereka, tapi hao paling tidak suka kalau taerae menyalahkan dirinya seperti ini. "kim taerae."
"aku sedih, jangan panggil nama."
"sayangku, my sweet little baby duckling. i love you, i love you till the day i die, i love you because you are love, you are what i want, aku gak pernah merasa kurang sedikit pun dari cinta kamu." kini hao sudah mengambil perhatian taerae, "aku gak tahu apa yang kamu rasain, thank you for telling me this, jadi aku tahu perasaan kamu gimana."
"hm."
"aku boleh pindah, duduk samping kamu gak?"
taerae mengangguk, tenaganya habis dengan isi pikiran yang berkecamuk di kepalanya, seperti ini skenario jelek yang ada di kepalanya merenggut taerae yang sedang kencang dengan hao.
"maybe love wasn't enough to tell how much i love you right now, taerae. aku bilang kalau aku gak pernah ngerasa kamu kurang cinta aku, kamu mau dengerin gak?"
"iya... tapi yang jujur."
"masa aku bohongi pacarku."
"kamu pernah bohong makan puding coklat aku." tidak seharusnya hao tertawa dalam situasi serius seperti ini.
"itu sekali, aku lapet sayang, waktu itu kita masih pdkt. gak sengaja nemu pudding tinggal satu di kulkas kamu."
"aku udah maafin kok itu, kamu gantiin dua kerdus, ZHANG HAO DUA KERDUS, banyak banget."
"aku tahu kamu suka banget, sekalian aja jadi stok di kulkas."
memang dari awal zhang hao sudah terlalu cinta, mungkin.
"taerae... now i can tell you how much i love to spend my time with you, aku suka kamu mau dengerin aku seharian ngomong soal apapun bahasan yang aku buat, dari soal bintang-bintang, orion, sirius, and we can yap everything about life, love, universe, and i love you for that. you know i love for things to talk about, bahkan kamu bisa ngerti aku saat ngomong bulan, and how want to be the first person who still the moon for the one he loves." hao tahu taerae sayang padanya, tidak kurang, tidak lebih, cukup buat dirinya tenang.
malam ini masih dengan bulan yang sama, bulan yang waktu itu hao ceritakan ingin ia curi, diberikan pada yang terkasih, kim taerae. jadi kriminal nomor satu karena bulan untuk bumi hilang.
"i say i wanna love you in every universe, gimana?"
"aku juga inginnya ada kamu dalam hidup aku."
"in every constellation on universe, with their verses, i swear will be there to find you and i always known you like we were together for so long, kim taerae, i swear i will never leave you alone."
bahkan kalau selamanya tidak cukup, hao ingin selamanya bersama taerae.
“i love you, zhang hao, you are the one who makes me feel love, you are so full of love, i love you too, might not be forever, but if it’s forever, that will be even better, i wanna be with you till the day i die, i am scared that i am turning blue and you won’t feel the same as i love you before. you are the coolest person i ever know, i love you more.” taerae tidak sampai tega kalau hao akan sendirian tanpanya, bahkan tahu sendiri dirinya juga tidak akan jauh dari pacarnya. "and even in another life, you will be able to find me."
"iyalah, gak percaya sama pacar keren kamu ini?"
"susah percaya sama manusia."
"betul." usapan di puncak kepala taerae, hao belum selesai sampai di situ, bibirnya dibuat menyatu dengan taerae perlahan, mengikis sisa jarak di antara mereka. malam minggu ini paling enak untuk ciuman di bawah bulan. tenang saja, hao belum siap jadi kriminal. "you can trust this person tho." tapi tetap ada nada tidak percaya diri dari hao. karena soal kepercayaan pasti susah buat manusia.
"haha, after that pudding gate, no."
"kim taerae."
"bercanda." kekeh si manis. "serius, hao, kalau kamu ngerasa aku gak cinta kamu gimana? aku gagal jadi pacar kamu berarti."
"enak aja, tarik cepet kalimat jelek begitu," dengus hao sambil menahan panik. "tarik cepet."
"iya, maaf." pasti satu kecupan dari taerae buat hao memaafkannya. "aku cuma kepikiran dikit."
"kamu kepikiran sedikit buat aku yang bisa kepikiran seminggu penuh nanti."
"dasar." hao lebay, tapi taerae suka.
"awas aja ya, aku ucapin cinta tiap hari gak kamu jawab."
"harusnya aku yang begitu."
"aku juga mau bilang sayang ke bebek aku satu ini."
bebek. bebek. "bebek?"
"iya, bebek. kamu kalau manyun kayak bebek, pengen aku cium."
"kamu ciuman sama bebek beneran aja, jangan sama aku."
"pacar aku 'kan kamu, bukan bebek."
dipastikan pasangan kita hari ini kembali ke semula, habis ciuman panjang di malam minggu dengan situasi berisik saling ledek, saling cinta maksudnya.
5 notes
·
View notes
Text
TW/ BLOOD
Soft thought / Ino Kitty.
Ino gak pernah kasih kitty benda-benda tajem, cus she’s too clumsy ada aja kejadiannya. Apalagi kalo masak, makannya main cooknya ya Lino kalo gak delivery.
One night Ino lg prep to make their dinner and he ditched his work soalnya ada urgent call. And then Kitty came ngeliat ada potongan-potongan tahu di talenan, pengen ikut motong (( kepo )) and ya.. beneran dipotongin sama dia.
Bener aja baru ngiris, irisnya jelek lg wkwk 3-4 potong tau-tau jarinya berdarah. Terus berdarahnya yg lebay ngocor. And she was dumbfounded tp gak panik kayak diem aja ngeliatin jarinya.
Pas dateng langsung nepok jidat, matiin kompor sambil ngedumel ngomel kaya baru kecolongan anak kecil. Kitty digendong sama dia ke kamar mandi (( biar cepet )) suruh duduk di kloset sambil dia ngambilin kotak obat.
Diomein tp bukan yg diomelin marah lebih kayak
“Udah aku bilang ga usah pegang-pegang masakan”
“Udah kayak gini pasti masih belum kapok”
“Besok-besok apa lagi yang mau keiris?”
“Ini kalo pendarahan nyari donor darah kamu susah”
Dan dia stock plaster luka sama salep memar tuh banyak bgt bcs she’s just too clumsy.. tiap ke jepang (kerjaan) pasti selalu nyetok kayak obat yg bagus dr sana.
Abis diplester dikecup jarinya sama dia, si Kitty mah nyengir aja wkwkw lucu pacarnya yg sok galak itu gak bisa marah banget kalo doi bandel.
Paling care banget padahal masalah-masalah kecil menurut Kitty.
20 notes
·
View notes
Note
Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh
Kang semoga sehat dan selalu diberkahi oleh Allah taala, dan dimudahkan segala urusan dan rencana pencapaiannya.
Saya mau tanya kang, namun sedikit cerita gambarannya seperti ini. Saya di kantor, dalam tim saya, saya terkesan mungkin paling udik, kuper, polos dan ya kaya gak neko neko lurus2 aja lah. Sedangkan temen2 yang lain beuh update lah gaul, dan minum kopi itu udah jadi bagian life style, lah saya biasa juga minum teh sis*i wkwkw. Mereka juga gampang banget kalau kesel mengucap sial*n, brengs*k, dan kata kata sejenisnya meski terkesan gak marah. pernah suatu ketika saya kek diisengin sama mereka suruh bilang salah satu kata itu ekwk, dengan polosnya saya jawab "gak ah, mulut saya tanggung jawab saya kalau ada kata baik kenapa harus pilih kata itu sih" wkwkw, sontaklah mereka terkesan kaya digurui atau apa intinya suasana jadi beda aja.
pertanyaannya, gimana ya kang bisa tetep elegan menjadi diri sendiri ditengah temen2 bgtu tanpa harus menggurui dan biat gak dimanfaatkan kepolosan saya ini.
TETAP ELEGAN MENJADI DIRI SENDIRI
Wa'alaikumsalam wr wb
Jawaban ini cukup panjang. Semoga bermanfaat.
Aamiin, ya Allah atas doanya. Semoga doa yang sama kembali kepada dirimu dan juga ikut tercurahkan kepada segenap yang baca.
Menjadi diri sendiri itu adalah dengan tidak terlalu ambil pusing pilihan hidup orang lain. Tidak perlu menjadikan apa yang ada pada mereka menjadi kompas gaya hidup kita. Mereka punya dunianya sendiri, kita pun begitu. Menjadi apapun kamu, selama kamu nyaman dengan itu semua, ya, tidak perlu malu. Apalagi minder. Selama tidak mengganggu orang, kita punya hak untuk hidup dengan cara kita sendiri.
Tapi saya sendiri sebenarnya memahami maksud dari situasi ini. Sedikit ada saran dari saya agar tetap elegan dengan pilihan sederhana.
Percaya diri adalah kunci. Begini, kita tidak bisa lari dari konsep percaya diri yang mana memang kunci segara situasi. Mau kamu kaya atau miskin, selama kamu percaya diri itulah cermin paling jelas yang kamu punya. Percaya diri adalah soal keyakinan atas apa yang kita pilih. Kondisi apapun kita, kepala tetap tegak dan kita bisa mati-matian mempertahankan keyakinan.
Sederhana itu tidak berarti kurang pergaulan atau kurang pengetahuan. Kita boleh tahu trend terbaru; kita paham hal-hal yang viral; kita juga mengerti istilah-istilah daring. Tapi bukan berarti kita juga harus ikut-ikutan. Di sinilah terkadang letak konsistensi diri agar tetap menjadi diri sendiri: susah. Kebanyakan dari kita akhirnya ikut-ikutan, sadar atau tidak. Biasanya lingkungan yang akhirnya memaksa kita begini. Karena teman kantor minum kopi ini-itu, membicarakannya di kantor, dan bergaya dengan itu semua, akhirnya kita ikut-ikutan. Yang paling parahnya, kehilangan jati diri. Seringkali saya kenal beberapa orang yang waktu kuliah cukup "akhwat" sekali, misalnya. Aktivis dakwah kampus. Saat masuk dunia kerja, perlahan mulai ada perubahan. Kelak, bukan lagi "perlahan", tapi "merosot". Awal kerja masih jilbab rapi dan panjang, sekarang sudah makin pendek. Belakangan mulai posting bareng pacarnya. Saya mengikuti perkembangan beliau dan sangat relate dengan topik ini. Kita boleh banyak pergaulan, tapi jangan tenggelam dengan itu semua.
Tetap bersama orang-orang baik. Jika kamu mencoba hal yang kedua di atas, saran saya untuk tetap berinteraksi dengan orang-orang yang terjaga. Mereka yang tenggelam itu karena menjauh dari orang-orang yang bisa menjaga. Tetap ikuti pengajian, tarbiyah, atau klip-klip ustadz yang nyaman kita ikuti. Ini semua termasuk membatasi diri dengan hal-hal kita coba ikuti. Misalnya, jika kamu perlahan mulai suka dengarkan musik-musik pop, dampingi dengar murotal atau ceramah-ceramah.
Memperhatikan diri sendiri. Maksud saya, bagaimanapun kita harus merawat diri. Misalnya dengan cara berpakaian, menggunakan parfum secukupnya dan deodoran, serta perawatan wajah. Tidak, ini bukan untuk tabarruj. Ini untuk menunjukkan bahwa kita sebagai pribadi yang menjaga anjuran agama untuk tetap bersih. Sangat berbeda antara bersolek dengan merawat diri. Elegan itu bukan hanya sikap, tapi juga penampilan. Sering-sering menggunakan kaca besar untuk melihat diri kita sendiri. Percaya atau tidak, saya punya kaca besar yang biasa ada di toko pakaian di kamar saya. Saya gunakan untuk melihat penampilan; apakah baju sederhana saya sudah cocok dengan celana yang saya pakai? Saya suka mengenakan hal-hal yang simpel, tapi tetap memperhatikan keeleganannya.
Jika kamu sudah memiliki itu semua, saya yakin karaktermu akan tetap elegan di tengah kesederhanaan sikap yang kamu ambil.
51 notes
·
View notes
Text
Hal terberat di tahun ini; melepaskan sahabat ke kehidupannya masing-masing. Bahagia dan sedih di satu waktu. Gak ada lagi keriwehan ngatur jadwal buat nongkrong tiap weekend, gak ada lagi chat “kau sibuk gak? Aku galau, mau cerita, lama”, gak ada lagi telpon tengah malam cuma buat nemenin buang air kecil, gak ada lagi chat random cuma buat ngetawain hal receh yg kadang sampe bikin mikir “kok bisa sampe kepikiran gitu, ya?”, gak ada lagi ajakan shopping yg sampe harus maksa buat ikutan belanja juga sampe dipilihin barang-barang yg girly sekali, gak ada lagi kiriman meme receh yg bisa mengalihkan sejenak dari riuhnya pikiran, gak ada lagi yg ngejemput dan dengan santainya ngomong “nanti kau yg bawak motornya ya, aku capek habis jadi musafir”, gak ada lagi yg tiba-tiba nongol depan rumah karena hapenya ketinggalan di mobil pacarnya, gak ada lagi ajakan buat nyobain menu baru di sana-sini, ah masih banyak lagi.
Iya, time flies. Senangnya punya banyak memori indah, berpisah karena hal yg membahagiakan.
Melihat satu persatu berpasangan berdiri di pelaminan, membagikan moment bersama di akun sosial media masing-masing, mengganti foto profil akun whatsapp menjadi foto berdua. Senangnya menjadi bagian dari perjalanan hidup mereka.
Rasa sepi ini tidak sebanding dengan bahagianya melihat mereka bahagia.
Semoga apupun yg terjadi, mereka tetap mencintai dan dicintai pasangan mereka dengan tulus, selama hidup, sampai syurga 🤲
- Pekanbaru, 26 Desember 2023
9 notes
·
View notes
Text
Masih Tentang 25
Biasanya setiap bertambah umur, ucapan dan doa masuk silih berganti. Namun kali ini benar-benar tidak ada. Orang tuaku juga lupa, hanya murrobiku dan bulikku yang mengirim chat ucapan melalui Whatssap, sedangkan orang tuaku sudah larut malam, tapi bukan itu yang akan ku bahas.
Jadi kemarin adalah hari wisuda sepupuku yang laki-laki dan kebetulan bapak yang nyetir mobil sekeluarga untuk datang kesana. Hal yang benar-membuatku kecewa adalah sepupuku membawa pacarnya dan mengenalkan di keluarga kami, karena pada saat itu juga ternyata orang tua dari cewenya tidak hadir. Alhasil ia ikut dengan keluarga kami dari foto sampai makan bersama. Kenapa aku kecewa? Pembahasan dan cerita eforia itu sampai ke rumah dan di ulang-ulang, seakan memang benar-benar mereka akan berjodoh dan sudah membicarakan masa depan yang panjang. Padahal usia mereka saja masih 21 an. Bahkan bapakku bilang "Sekarang banyak yang pacarnya orang madiun ya, kalau besanan nanti kesana berarti"
Mungkin itu kalimat biasa dan memang wajar jika pada akhirnya memang kenyataannya begitu. Tapi jujur aku kaget karena bapakku sendiri yang mengucapkan, bahkan air mataku sempat mau jatuh. Aku tidak nyaman dengan pembahasan ini, padahal biasa aja dengerin tetangga pada bilang "Emang dia (maksudnya aku) punya cowok, emang berani sama cowok"
Aku yang ga pernah bawa cowok ke rumah dan ga pernah ke rumah cowok ini rasanya jadi aib.
Entah aku yang lagi sensitif karena aku kesel sama orang tuaku yang ikut campur bahas sepupuku atau karena mereka lupa ulang tahunku :(
Akhirnya meski jadwalku malam ini adalah belajar CPNS dan melipat baju harus tertunda karena aku sudah masuk kamar lebih cepat. Bahkan aku juga tidak makan sate yang habis dibelikan ibuku :(
Suc jangan kayak anak kecil, sudah 25 Huhu..
2 notes
·
View notes
Text
Proposal 101 Tutorial Terpercaya Minecraft. 🦖
Khusus untuk my precious the most gorgeous and loveliest princess, Remy Askara.
I. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya tutorial ini. Tutorial ini disusun untuk membantu pembaca memahami langkah-langkah bermain Minecraft. Saya berharap tutorial ini bermanfaat dan mudah diikuti.
Saya menyadari adanya kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat saya harapkan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tutorial ini.
II. DAFTAR ISI
CHAPTER I: Memilih Mode.
CHAPTER II: Collecting Items.
CHAPTER III: Membangun Base.
CHAPTER IV: Membuat Alat dan Senjata.
CHAPTER V: Coming Soon, nunggu admin selesai kerja dulu.
III. PENDAHULUAN
Dalam era gaming saat ini, kemampuan untuk ahli dalam bermain Minecraft menjadi semakin penting. Banyak orang yang ingin mempelajari cara bermain Minecraft namun sering kali menghadapi berbagai kendala. Tutorial ini disusun untuk memberikan panduan langkah demi langkah yang jelas dan mudah diikuti.
Tujuan dari tutorial ini adalah untuk:
1. Membantu Remy Askara memahami dasar-dasar Minecraft.
2. Memberikan instruksi yang detail dan praktis.
3. Mengatasi kesulitan umum yang sering dihadapi saat bermain Minecraft.
Beberapa masalah yang sering dihadapi oleh Remy Askara dalam Minecraft antara lain:
1. Kurangnya sumber informasi crafting yang mudah dipahami.
2. Kesulitan dalam mengikuti langkah-langkah yang kompleks.
3. Minimnya panduan yang mencakup solusi untuk masalah umum.
Dengan memahami tujuan dan masalah ini, diharapkan tutorial ini dapat menjadi solusi yang efektif bagi Remy Askara.
IV. PEMBAHASAN
Minecraft adalah permainan yang memungkinkan pemain untuk menjelajahi, membangun, dan bertahan hidup di dunia yang terdiri dari blok-blok. Berikut merupakan tutorial cara mudah memahami Minecraft.
CHAPTER I: Memilih Mode.
1. Survival Mode: Remy Askara harus mengumpulkan items, membangun tempat tinggal, dan bertahan hidup dari serangan monster.
2. Creative Mode: Remy Askara akan memiliki akses tak terbatas ke semua item dan juga dapat terbang. Mode ini cocok untuk eksplorasi dan pembangunan tanpa batasan, namun sayangnya, di mode ini Remy Askara tidak bisa dapet Achievement.
CHAPTER II: Collecting Items.
1. Kayu: Langkah pertama adalah menebang pohon untuk mendapatkan kayu, yang digunakan untuk membuat basic tools.
2. Batu: Setelah memiliki alat dasar terutama pickaxe, Remy Askara dapat menggali untuk mendapatkan batu, yang lebih kuat dari kayu.
3. Iron, Gold, Diamond (opsional): jikalau memang kebetulan melihat 3 block ore ini, lebih baik diambil.
P.s Jika ingin mengambil diamond wajib menggunakan pickaxe yang terbuat dari iron atau hasilnya akan nihil.
CHAPTER III: Membangun Base.
1. Rumah Sederhana: Bangun tempat tinggal sederhana untuk melindungi diri dari monster yang muncul di malam hari.
2. Pencahayaan: Pasang torch (terbuat dari coal dan stick) di sekitar rumah untuk mencegah monster mendekat.
CHAPTER IV: Membuat Alat dan Senjata.
1. Crafting Table: Gunakan kayu untuk membuat meja kerja, yang memungkinkan pembuatan alat dan senjata.
2. Buat Basic Tools: Buat Axe, Shovel, dan Sword untuk memudahkan pengumpulan sumber daya dan pertahanan diri.
Keterangan: Paling atas itu sword, lalu pickaxe, lalu axe, lalu shovel, lalu hoe.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Remy Askara diharap dapat menikmati pengalaman bermain Minecraft yang seru dan menantang bersama Pacarnya yang bernama Naresh Adiputra.
V. PENUTUP
Demikianlah tutorial bermain Minecraft ini, Saya berharap panduan ini dapat membantu Remy Askara memahami dasar-dasar permainan dan menikmati petualangan di dunia Minecraft. Terima kasih telah mengikuti tutorial ini hingga akhir.
Jika Remy Askara memiliki pertanyaan atau saran, jangan ragu untuk menghubungi saya. Sekian Terimakasih.
Bogor, 18 Rabi’ul Awal 1446.
Penyusun,
Your Loyal Knight, Naresh Adiputra.
VI. DAFTAR PUSTAKA
(1) Bedah Basic Cara Main Minecraft Biar Kamu Tidak Bingung - eraspace.
(2) Cara Bermain Minecraft (dengan Gambar) - wikiHow.
(3) Cara Bermain Minecraft untuk Pemula: Mode Survival dan Creative - Kumparan.
(4) Tutorials/Beginner's guide - Minecraft Wiki..
6 notes
·
View notes