Tumgik
#Meja Dispenser
Text
Sewa Apartemen 3 Kamar di Bandung: Apartemen NewTon Pilihan Tepat
Sewa apartemen 3 kamar di Bandung di Apartemen NewTon adalah pilihan tepat bagi Anda yang membutuhkan ruang lebih luas dan fasilitas lengkap. Apartemen NewTon menawarkan unit yang nyaman dan strategis, menjadikannya pilihan ideal untuk keluarga besar atau kelompok teman.
Fasilitas Lengkap dan Nyaman
Apartemen NewTon menyediakan unit 2 Bedroom (2BR) yang luasnya antara 58 hingga 62 m². Meskipun Anda mencari unit dengan 3 kamar, keunggulan fasilitas di Apartemen NewTon tetap memberikan kenyamanan yang luar biasa. Setiap kamar tidur dilengkapi dengan Queen Bed yang nyaman untuk dua orang dewasa. Apartemen ini juga dilengkapi dengan AC, wifi (untuk sewa harian), kulkas, dispenser, water heater, sofa bed, dan meja makan. Semua fasilitas ini memastikan kenyamanan Anda selama tinggal di sini.
Pemandangan yang Memesona
Apartemen NewTon terletak di lantai 3 hingga 33, menawarkan pemandangan kota Bandung, Bandung Timur, dan pegunungan Bandung Selatan. Pemandangan yang menakjubkan ini akan membuat Anda merasa lebih rileks dan betah tinggal di apartemen ini.
Lokasi yang Sangat Strategis
Apartemen NewTon terletak persis di pinggir jalan raya dan dilalui oleh angkot serta Trans Metro Pasundan. Selain itu, apartemen ini dekat dengan berbagai fasilitas penting seperti RS Mayapada, Pool Baraya, Pool Lintas, Tol Buah Batu, Pool Bus Primajasa Batununggal, Telkom University, TransMart, Yogya Supermarket, TSM Bandung, dan Stasiun KA Bandung.
Kenyamanan dan Privasi
Apartemen NewTon hanya memiliki 10 unit di setiap lantai, memberikan privasi dan ketenangan bagi penghuninya. Dengan rata-rata hanya terisi 2-3 unit, Anda akan merasa lebih tenang dan nyaman selama tinggal di sini. Sewa apartemen 3 kamar di Bandung di Apartemen NewTon memberikan kenyamanan dan ruang yang Anda butuhkan.
Rekomendasi untuk Berbagai Kebutuhan
Apartemen NewTon sangat direkomendasikan untuk:
Mahasiswa Telkom University.
Keluarga yang membutuhkan tempat tinggal sementara saat wisuda di Telkom University.
Keluarga pasien di RS Mayapada Bandung.
Dokter dan tenaga medis yang bekerja di RS Mayapada.
Wisatawan yang ingin menikmati liburan di Bandung.
Pekerja yang dimutasi di sekitar Soekarno Hatta, Buah Batu, dan Batununggal Bandung.
Hubungi Kami
Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan, hubungi:
Goen - Ph/WA 0811 222 1614 Apartemen NewTon Bandung
Ikuti akun official Apartemen NewTon Bandung:
Instagram: apartemenbandungnewton
TikTok: apartemennewtonbandung
Facebook: Sewa Apartemen NewTon Residence Bandung
YouTube: Apartemen NewTon Bandung
Nikmati kenyamanan dan kemudahan di Apartemen NewTon Bandung Buah Batu. Segera hubungi kami dan rasakan pengalaman tinggal yang luar biasa!
Tumblr media
0 notes
maroon-not-five · 2 months
Text
Tadi siang ke toko furniture rencananya mau beli meja buat dispenser di rumah nenek, tapi mama tiba-tiba ngode kepengen set meja makan baru. Gue beliin dengan asumsi mama tau itu set meja mau ditaruh dimana.
Eh ini udah 4 jam ngobrak ngabrik mindahin barang seisi rumah 😂 Gue gamau bantuin karena hak prerogatif rumah di tangan mama, plus lagi capek habis baca materi.
Malem ini anabuls kayanya terganggu dan mencoba menginterupsi mama.
“Tabby, tolong kerja samanya ya. Ini mama mau ngelap meja bukan mau main sama Tabby.”
“Aduh ini Choco kenapa bolak balik terus, mama bingung.”
“Bocil jangan tidur disitu, itu belum diberesin.”
😂😂😂😂
0 notes
jaemirani · 4 months
Text
Tumblr media
Janji terakhirnya.
Si pemilik tungkai berlapis perban itu perlahan turuni anak tangga satu persatu, sesekali meringis rasakan ngilu kala telapak kakinya bersentuhan kasar dengan anak tangga yang dingin. Setelan kaos hitam yang ia kenakan sedikit berantakan sebab tidurnya yang tak pernah nyaman. Pun wajahnya yang masih sisakan lebam terlihat kusut sebab belum sempat dicuci pagi ini.
Tiba-tiba langkah itu terhenti kala dilihatnya seseorang duduk di sofa ruang tengah. Dengan kepulan asap rokok serta satu gelas kopi di atas meja, seseorang itu duduk dengan santai.
Oh, ia bahkan hampir lupa bahwa hari ini hari Minggu; jadwal pulangnya sang tuan rumah.
Lantas ia bergegas, turuni sisa anak tangga menuju toilet bawah untuk cuci muka. Setelahnya, tertatih ia menuju dapur, menegak segelas air dari dispenser. Usainya, ia beranikan diri untuk hampiri Papanya di ruang tengah, ingin ajukan beberapa tanya sebab semuanya telah tertampung di dalam kepalanya hingga buat ia tak bisa tidur lelap semalaman.
Kepulan asap itu kembali mengudara dari mulut sang pria paruh baya, jemarinya dengan lihai mengapit satu batang nikotin yang sisa setengah. Mata tajamnya bergerak perlahan, iringi pergerakan sang putra yang dengan ragu daratkan pantat di sofa di hadapannya.
“Saya gak ngerti lagi sama kamu.” Wooyoung sontak lempar tatapan pada sang Papa yang lebih dulu buka suara. “Dia serius buat kerja, tapi kamu ini ternyata gak pernah berubah, ya. Kenapa minta dia buat resign? Sudah gak butuh bodyguard lagi?”
Matanya bergulir, tampaknya lelah mendengar semua ini hampir setiap seseorang putuskan kontrak kerja sebagai bodyguard-nya.
“Selama ini aku emang gak butuh bodyguard.”
“Tapi perilaku kamu itu jelek, saya gak percaya kalau kamu dibiarin keluar sendirian.”
Tarikan napas serta usapan kasar di wajah itu setidaknya cukup untuk perlihatkan bagaimana lelahnya si pemuda kecil dengarkan ocehan Papanya. Ia alihkan pandangan kala asap rokok itu kembali mengepul, hingga sesaat ia kembali menengok. “San di mana?”
“Pulang.” Santai sekali pria itu berujar selagi jemarinya buang abu rokok ke dalam asbak di samping kopi miliknya.
“Pulang? Ke mana?”
Sempat disesapnya kopinya oleh si pria dengan setelan kemeja biru, sebelum disandarkannya punggungnya di sofa, lantas dengan tatapan tanpa emosi, dipandangnya lagi sang putra yang bergerak gusar di depan sana.
“Pulang ke rumahnya, ke mana lagi. Kamu yang minta dia buat resign, kan? Masih perlu lempar pertanyaan kayak begitu?”
Gelengan berkali-kali itu tampak tak pernah ingin percaya pada kalimat sang Papa barusan. Kerutan alis serta dahinya bahkan lebih terlihat ingin marah alih-alih kebingungan. “Gak mungkin dia beneran resign. Aku udah berkali-kali ngomong kayak gitu, tapi dia gak ngelakuin apa-apa. Gak mungkin tiba-tiba resign. Gak mungkin dia kepikiran buat resign—”
“Cut it off, Jung Wooyoung! Saya pusing, kamu gak usah bertingkah lagi kayak begini. No need to hire a bodyguard for you anymore, saya sudah gak peduli.”
Ia tiba-tiba berdiri, rasanya ingin berteriak di depan wajah sang Papa, namun ia tahan. “Bohong, 'kan? Barang-barangnya masih di sini, semua bajunya masih di lemari,” katanya, selagi telunjuknya mengarah pada kamar tamu di seberang.
“Sudah dia ambil semuanya. Pagi-pagi sekali, kamu masih tidur.”
Lagi-lagi ia menggeleng, memilih untuk tidak percaya begitu saja pada kalimat Papanya. Kalakian, dengan terburu-buru dibawanya tungkainya menuju kamar tamu, kamar yang San tempati selama ia tinggal di rumah ini.
Didorongnya pintu itu dengan kencang, lantas ia masuk usai tutup kembali pintu. Tanpa pikir panjang, dibukanya lemari pakaian, namun isinya kosong. Semua pakaian serta koper milik Choi San benar-benar lenyap dari dalam kamar.
Ia masih ingin menyangkal, masih belum bisa percaya bahwa sang bodyguard-nya benar-benar berhenti kali ini. Kiranya, semua kalimat yang ia lempar malam itu tak akan dianggap serius oleh Choi San. Kiranya, pemuda itu tak akan pernah menyerah semudah ini padanya.
Dirogohnya saku celananya, mengambil ponsel dari dalam sana, lantas menekan salah satu nomor dalam urut kedua ruang obrolannya. Cukup lama dering itu berbunyi nyaring di dalam kamar tamu, selaras detak jantungnya yang ia sendiri tak paham mengapa tiba-tiba berdetak tak nyaman. Dan di detik selanjutnya, sapaan dingin namun cukup akrab itu terdengar.
“Halo, Wooyoung?”
“San, di mana—”
“Kenapa nelpon? Tolong to the point ya, saya lagi buru-buru.”
Sial, bahkan kalimat seperti itu saja sudah bisa buat ia meringis sesaat. “Lu di mana?”
“Di Soetta,”
“Kenapa resign? Kenapa beneran resign?”
Dari sebrang telepon di sana, pemuda tinggi hembuskan napas dengan kasar. “Nelpon cuma buat bahas itu?”
“Kenapa harus resign?”
“Wooyoung, we don't need to talk about this anymore. Saya udah resign, saya udah bukan bodyguard kamu lagi. Kalau kamu keberatan, obrolin sama Papa kamu. You can ask your dad for a new bodyguard if you really need one. Tolong mulai sekarang, jangan ganggu saya lagi, ya, Wooyoung. Saya minta tolong.”
Satu tetes bulir bening itu jatuh basahi pipi pemuda kecil. Tubuhnya tiba-tiba beku, kepalanya bekerja berkali lipat untuk dapat pahami tiap kata yang San lempar dari sebrang sana.
“Why did you leave me alone? Jahat. Gue gak pernah serius nyuruh lu buat resign, gue gak mau lu resign, San. Gue mau lu pulang ke sini!”
“Well, being your bodyguard just isn't fun anymore for me. I mean, saya gak bisa ngikutin kamu kemana-mana like I should do. Kamu selalu ngelarang saya buat bertindak tiap ada orang yang gangguin kamu. Yang saya lakuin selama ini cuma duduk di rumah ngadepin tingkah laku kamu yang kayak anak kecil suka tantrum. Itu benar-benar nguras tenaga sama kesabaran banget kalo kamu mau tau, Wooyoung.”
Isakannya mulai terdengar, sesaat sesali semua kalimat yang pernah keluar dari bilah bibirnya. Sesaat sesali semua tingkah yang buat pengawalnya kewalahan tiap kali berhadapan dengannya. “Maaf... Maafin gue, San. Janji setelah ini gak akan nakal lagi. Janji gak akan ngelarang lu lagi buat ngikutin gue kemana-mana setelah ini. Janji, Choi San...”
“Jadi anak yang baik, ya, Wooyoung?”
Dengan mantap ia anggukan kepala, seolah yang di seberang telepon di sana bisa melihat betapa seriusnya ia kali ini, “janji. Gue beneran janji!”
“Kalau kita ketemu lagi, mukanya jangan banyak lebam-lebam kayak gitu, ya? Janji, ya?”
“No...please.”
“Sudah, ya, Wooyoung. Tolong jangan ganggu saya setelah ini, ya? Saya bener-bener minta tolong sama kamu.”
“No, please, Choi San!”
Lantas bunyi telepon yang diakhiri sepihak itu buat isak tangisnya semakin kencang. Ia tumbang, menangis di depan pintu kamar yang telah ditinggalkan oleh si pemiliknya. Semua penyesalan atas sikap kurang ajar dan lancangnya selama ini tiba-tiba menghantu, dan buat tangis itu berubah menjadi sesak.
“It's all my fault, I'm sorry...”
Diusapnya kasar tetes air mata yang banjiri pipi, sebelum akhirnya ia benamkan wajahnya di atas lipatan lututnya, menenggelamkan dirinya sendiri dalam rasa bersalah.
“I didn't expect us to end up like this. I haven't even told you how I feel, Choi San. I hate you for this...”
0 notes
untungrumah · 4 months
Text
Jual Cepat Rumah Cantik Grand Cibubur Boutique Residence.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Jual Cepat Rumah Cantik Grand Cibubur Boutique Residence. Siap Huni.Cocok untuk investasi dan dikontrakan.
Luas Tanah : 216 m2 Luas Bangunan : 167 m2. Legalitas surat SHGB, IMB dan PBB. Semi Furnished. Lokasi : Grand Cibubur Boutique Residence,Jati Sampurna, Bekasi.
Bangunan 2 lantai Hadap Timur. 4 Kamar Tidur 4 Kamar Mandi Ruang Tamu dan Ruang Keluarga. Dapur. Halaman samping Rumah dan Taman. Fasilitas perumahan: Masjid dan Kolam Renang.
Semi Furnished : 4 Unit AC dan 4 Unit Tempat tidur. 3 Unit Lemari Pakaian. 1 Unit Stove/Kompor Tanam 1 Unit TV & Kulkas Meja makan + 4 kursi Meja Bar + 2 kursi Gorden Dispenser dan Kursi teras
Carport 1 mobil. Listrik 3.500 Watt. Air Jetpump. One gate system. Keamanan 24 jam. Bebas Banjir. Tempat tinggal yang aman, nyaman dan asri.Udara sejuk.
Lokasi strategis 4 Menit ke Mall Ciputra Cibubur dan Trans Studio Mall. 5 Menit ke SPBU dan Pintu Tol Jati Karya. 50 Meter ke Mitra 10 300 Meter ke Pintu Tol Kota Wisata. 500 Meter ke Eka Hospital. 700 Meter ke Hero Supermarket Kota Wisata & Sekolah Al Azhar SyifaBudi. 1 Km ke Pintu Tol Citra Grand. 2 Km ke Plaza Cibubur. 3 Km ke Pintu Tol Cibubur Jagorawi.
MAAF TANPA PERANTARA. Harga Rp 1.970.000.000 nego. Peminat serius hubungi/WA 087820789697.
1 note · View note
iiftaa · 4 months
Text
lupa
"nanti temenin makan sushi yuk." ujarku kepada seseorang yang ada di seberang sana.
"siangan gimana?" tanyanya.
"bebas. nanti aku jemput ke rumah, ya."
"oke, bos." aku tebak, dia sedang mengangkat tangannya seolah memberi hormat.
"oke. see you, Ya." kataku sebelum menutup panggilan telepon itu.
"satu dua game dulu bisa nih." ujarku pada diri sendiri sambil membenarkan posisi duduk di depan komputer milikku.
dua jam berlalu dan aku sudah bermain empat game dengan hasil tiga kali kalah. hal itulah yang membuat moodku sedikit turun.
melihat jarum pendek sudah menunjuk angka satu, aku bergegas bangkit dari duduk dan bersiap untuk pergi ke rumah Thea, sesuai janji kita tadi.
butuh waktu sekitar 40 menit hingga aku sampai di sebuah pekarangan rumah yang dipenuhi oleh tanaman hias. aku memutuskan untuk pergi menggunakan mobil karena hari itu matahari sedang panas-panasnya.
aku masuk ke dalam rumah berwarna putih gading yang pintu depannya memang sering dibiarkan terbuka. 'biar sirkulasi udaranya bagus.' itulah kata Mama Thea.
aku berjalan hingga bertemu dengan Mbak Isah yang sedang merapikan meja makan.
"halo, Mbak." sapaku.
Mbak Isah menoleh, raut wajahnya sedikit terkejut atas kehadiranku yang tiba-tiba. "oalahhh, Mas Asta. mbak kira siapa, toh. kok tiba-tiba nongol."
aku tertawa pelan. "hehehe. maaf ya, mbak."
"nyari Mbak Thea?" tembak Mbak Isah langsung, seolah dia paham untuk apa lagi aku datang jika tidak untuk bertemu Thea.
aku menjawabnya dengan anggukan.
"Mbak Thea nya pergi dari tadi pagi, kayanya sih ke kampus."
"kalo Mama?" tanyaku.
"kalo Ibu pergi sekitar setengah jam lalu, tadi bilangnya mau ke swalayan. mbak mau temenin, tapi Ibu maunya dianter sama Mas Ryno." jelas Mbak Isah. "kalo Bapak sama Mas Axton ya masih di kantor." lanjutnya.
aku mengangguk-angguk mendengar penjelasan Mbak Isah.
"Mas Asta tunggu di ruang tv aja, mungkin Mbak Thea bentar lagi balik."
"yaudah, Mbak. aku nunggu di ruang tamu aja." ujarku.
"mau dibikinin minum apa?" tawar Mbak Isah.
"nanti kalo haus, aku ambil sendiri aja." kataku yang dijawab dengan anggukan dan jempol oleh Mbak Isah.
jam menunjukkan pukul lima sore. aku sudah tiga kali mengambil air putih dari dispenser, tiga kali juga bolak-balik kamar mandi karena beser. Mama dan Axton sudah pulang sejak satu jam yang lalu.
aku sudah mengirimi beberapa bubble chat kepada Thea untuk menanyakan kepastian rancana makan sushi kita.
'kata Mbak Isah kamu ke kampus, ya? kalo gitu, aku tunggu di rumahmu ya.'
'udah jam 3 nih. kegiatanmu masih lama kah?'
'Ya, Mama sama Axton udah balik dari belanja. kalo kamu balik dari kampusnya kapan?'
'wow, udah jam setengah 5 aja. setengah jam kamu ngga dateng, aku balik ya.'
'oke. jam 5. aku balik.'
itulah lima bubble chat yang aku kirimkan kepada Thea.
sekarang waktu menunjukkan pukul delapan lewat seperempat. aku duduk di depan komputer yang layarnya hanya menampilkan homescreen tanpa kusentuh sama sekali.
apakah aku kesal? jelas. apakah aku marah? sepertinya iya.
bahkan saat sesekali aku melirik ke arah handphoneku pun, tidak ada balasan sama sekali dari Thea. jangankan balasan, pesanku dibaca pun tidak.
sekarang sudah pukul setengah sepuluh. komputer sudah kumatikan sejak setengah jam yang lalu. dan sekarang aku sedang tiduran di sofa studio dengan perasaan kesal yang memenuhi diriku.
tiba-tiba, handphoneku berdering bersamaan dengan suara ketukan di pintu kosan. aku lihat nama yang tertera di sana, nama yang membuatku dalam kondisi hati yang tidak baik seharian ini.
aku memilih mengabaikan panggilan masuk itu dan berjalan menuju pintu. saat aku membuka pintu, terlihat Thea berdiri di sana sambil membawa satu kantong plastik berwarna putih dan totebag miliknya.
"kok teleponku ngga dijawab?" ujarnya.
"ngapain ke sini?" tanyaku dengan nada yang tidak ramah.
"kamu marah, aku tau."
"ngga usah sok tau. ini udah malem, mending kamu pulang." ucapku seraya bergerak menutup pintu.
tangan Thea berusaha menahan agar pintu tetap terbuka.
"kamu yakin biarin aku pulang sendiri malem-malem gini?"
aku hanya merespon ucapannya dengan napas kasar.
"kasih masuk, boleh?" ujarnya dengan nada yang hati-hati.
dan di sinilah kita sekarang, duduk berhadapan di atas karpet studio.
ternyata kantong plastik putih yang dibawanya tadi berisi beberapa jenis sushi dan sashimi yang dia beli sebelum datang ke kosanku. semua makanan itu sudah tertata rapi di atas meja, di hadapan kita berdua.
"dimakan dong, Ta." ujarnya.
aku masih enggan menggubris kalimatnya. aku lebih memilih untuk pura-pura sibuk memainkan handphoneku.
tiba-tiba, Thea bergerak untuk duduk di sampingku. mendekatkan tubuhnya padaku, tanpa menyisakan jarak sedikitpun.
tangannya bergerak untuk meraih lengan kiriku.
"kamu marah. aku minta maaf." ujarnya pelan.
aku memang marah, tapi saat yang bersamaan aku merasa bahwa aku tidak seharusnya membuat Thea merasa takut karena sikapku yang seperti ini.
aku menurunkan egoku untuk menjawab perkataannya, "kamu ingkar janji."
"iya, aku tau." jawabnya.
"mind to explain?" tanyaku.
Thea terlihat menarik napas perlahan "dari pagi aku ke kampus, niatnya ketemu dosbing, tapi ternyata ketemunya ngga lama. pas aku ke kantin kampus, pas juga kamu telpon ngajakin makan sushi. waktu itu aku iyain ajakan kamu ya karena aku emang mau dan ngga ada acara, tapi tiba-tiba dateng temen-temen aku, ngajakin ke mall. aku yang juga pengen jalan-jalan ya ikut aja sama mereka. habis dari mall, Kezia ngajak kita ke apartemennya, kita girls talk, main make up-make up-an, bikin nail art. aku juga baru sadar kalo itu udah jam 7 malem pas Kezia ngajakin buat order fast food buat dinner." jelasnya. "aku yang tiba-tiba keinget kalo ada janji sama kamu pun langsung pamit ke temen-temenku dan mampir beli sushi dulu sebelum ke sini." lanjutnya.
"kenapa ngga bales chat?" tanyaku.
"aku ke kampus buru-buru, Ta. aku ngga tau kalo baterai handphoneku cuma sisa 16%. aku pikir, aku ngga akan lama di kampus dan bisa langsung balik, tapi ternyata diajak main dan bener aja, handphoneku habis baterai terus mati." jelasnya.
aku menatap Thea. raut wajahnya menunjukkan penyesalan. sorot matanya seakan menujukkan permintaan maaf.
"yaudah, ayo makan." ujarku dengan nada yang sudah berbeda 180°.
"udah ngga marah?" tanyanya memastikan.
"aku udah nanya, kamu udah jelasin. menurutku fair enough."
tanganku bergerak untuk mengambil sumpit. namun, Thea menahan lenganku hingga aku harus menoleh ke arahnya.
"serius?" dia mengulang pertanyaannya.
aku bergerak mengambil tuna mentai, "serius, bawel. mending makan, yuk. aku udah kelaperan banget nungguin janji makan sushiku dari tadi siang." ujarku.
tiba-tiba, Thea memelukku dari samping, "makasih, Asta!"
"iya." jawabku sambil mengelus puncak kepalanya.
0 notes
ninawarda · 7 months
Text
Tumblr media
Project Pak Suamik: Gawangan dispenser + meja kopi.
Sebelum-sebelumnya, istrinya yang 'mau repot'. Project kali ini, istrinya yang 'ikut aja'. Atur manis lah, Bang~
Btw, bikinnya beda vendor sama vendor kitchen set. Tapi dibuat semirip mungkin biar gak kelihatan beda, biar kayak sambungannya. 🫣 Tengahnya juga dikasih kisi-kisi supaya gak keliatan misah antara gawangan dan kitchen set.
Semoga bisa menambah kerapihan dan kerapihan rumah kami. Supaya semakin nyaman dan enak dilihat oleh penghuninya. Aamiin.
#masyaallahtabarakallah
1 note · View note
ay-sis-stuh-lee · 8 months
Text
09 — martabak telur.
0,6k words. ditulis dengan sudut pandang orang ketiga.
Tumblr media
Ranja menepati janjinya. Ia kembali ke rumah tidak sampai sepuluh menit. Menenteng plastik martabak yang harumnya menguar ketika gadis itu berjalan melewati dua orang yang berada di ruang tamu. Langkah membawanya hilang di balik tembok pemisah antara ruang makan dengan dapur. Dengan cekatan ia mengeluarkan dua box martabak telur dari plastik yang membungkusnya, kemudian membuka kotaknya, tangannya mengipas tepat di depan kotak martabak yang terbuka, sehingga wangi harum khas martabak telur menyapa hidungnya. 
“Anjritttt. Wangi surga nih,” monolognya. Badannya bergerak ke sana ke mari mengambil piring dan juga mangkuk, kemudian memindahkan tiga potongan martabak kepiring kecil, sisanya ia taruh ke piring besar. Ia juga membuka plastik kuah cuka dan menuangkan ke dalam mangkuk. Tak lupa terakhir mengisi gelas dengan air dispenser. 
Langkahnya bergerak membawa nampan berisi piring, mangkuk dan juga gelas tadi ke ruang tamu. Menginterupsi kegiatan Hadenoel dan Ayuna, ia taruh nampan di tangannya tepat di meja kecil di pojok ruangan agar tidak mengotori kertas-kertas yang ada di meja utama. 
“Sori ya, adanya cuma ini doang. Lagian si Ayuna nggak bilang mau les sih, jadinya gue nggak siapin dari siang.” Ranja berkata sembari menggigit satu martabak miliknya yang memang dipegang olehnya sedaritadi.
Merasa kalau kalimat itu ditujukan kepada Hadenoel, pemuda itu membalas, “Eh, iya, nggak apa-apa, kok. Ngerepotin kan jadinya,” ia menatap lawan bicaranya, “Makasih, ya,” pungkasnya diakhiri senyum.
“Ini martabak bukan gue yang bikin, dan ini juga cuma air putih aja. Jadi nggak ngerepotin, sih,” ujar Ranja kelewat santai yang tanpa sadar membuat Hadenoel salah tingkah apa ucapan terima kasihnya terlalu berlebihan? “Ini nggak dingin, kalo mau es batu minta aja sama Ayuna, ya. Nya, ntar ambilin tuh,”
Ayuna baru ingin berdiri namun Hadenoel menyegahnya, “Eh nggak usah, Na. Makasih ya,” 
“Makasih mulu, buseeeet.” Ujar Ranja asal, menciptakan kernyitan di dahi Hadenoel. Bukannya memang harusnya begitu? 
Merasa bahwa sedikit canggung, Ayuna mengalihkan dengan menyampaikan sesuatu kepada Ranja, “Itu telornya bukan bebek, Mbak. Telor biasa, kata abangnya yang bebek udah abis,”
Hanya dengan ucapan itu, mata Ranja melotot. Hadenoel ulangi, melotot. Hanya dengan ucapan itu.
Decakkan lolos, disusul raut sebal yang menghiasi wajah milik Ranja, “Alaaaaaah, pantesan kurang gurih, lagian itu abang perasaan lo mesen pas baru banget dia buka deh, masa udah abis aja.” Hanya dengan satu tarikan napas, Ranja loloskan protes. 
“Ya sukses dong berarti,” ujar Ayuna menyahuti protes Ranja.
“Kenapa harus sesukses itu lagian. Gue kan jadi gagal mulu makan yang telor bebeknya!” ucapan enteng yang dilontarkan Ranja lagi lagi membuat Hadenoel membelakakkan matanya.
“KOK LO GAK SENENG GITU ADA ORANG SUKSES?” pekik Ayuna loloskan tanya retoris, mengingat omongan asal Ranja benar-benar di luar nalar.
Ranja memincingkan matanya, kemudian jalan mendekati Ayuna, “Gue nggak bilang nggak seneng ya, kunyuk!" balas Ranja sambil mencubit pelan pipi Ayuna. Membuat Ayuna melotot lalu mengaduh dan melayangkan pukulan, tetapi tapi sayangnya meleset karena Ranja lebih dulu menghindar.
Wajah Ranja mendadak berubah jenaka, dengan menjulurkan lidah Ranja berkata, "Nggak kena kasian deh lo." Yang sukses membuat Ayuna mendengus, ciptakan gelak tawa renyah milik Ranja.
"Yaudah ah gue ke dalem ya. lanjutin deh. Sori, ganggu." katanya sambil melirik Hadenoel yang hanya diam menyaksikan pertengkaran kecil mereka.
“Emang ganggu! Udah ganggu, iseng lagi! Sana deh,” gerutu Ayuna lagi-lagi menciptakan tawa renyah Ranja yang tengah berlalu pergi. 
Ayuna menengok ke arah Hadenoel, wajah kesal tadi langsung digantikan dengan ringisan malu, “Maaf ya, kak. Kakakku emang jahil banget,” 
Membuat Hadenoel terkekeh, “Nggak apa-apa,” 
This house really feels like home.
Hadenoel menyaksikan semuanya. Kedekatan dua saudara itu, celetukan-celetukan luar biasa milik Ranja, kejahilan-kejahilan yang ia lakukan kepada adiknya, dan untuk pertama kalinya Hadenoel melihat Ranja tertawa yang ternyata menciptakan sabit di matanya dan dua lesung pipit di pipinya.
Dan dengan kesadaran penuh, Hadenoel merasa gemas.
0 notes
arusha-universe · 1 year
Link
Jasa desain kitchen set dapur mewah harga murah. Pengerjaan cepat, fast respond via WA dalam 2-3 hari sudah bisa lihat hasil. Lihat dulu baru bayar.
0 notes
playnow-i58bet · 2 years
Text
HIDUP! CASINO HOTEL MARYLAND MENGUMUMKAN JADWAL PEMBUKAAN KEMBALI
Blog Article
I58BET - Setelah ditutup sekitar 13 minggu yang lalu karena pandemi virus corona dan Live! Tempat Kasino Hotel Maryland di dekat kota Baltimore dilaporkan telah merinci bahwa itu akan dibuka kembali mulai akhir bulan ini melalui serangkaian acara khusus.
Menurut laporan hari Senin dari surat kabar The Baltimore Sun, kasino Maryland yang dioperasikan oleh The Cordish Companies mengumumkan bahwa mereka bermaksud untuk menghidupkan kembali operasi pasca-penguncian mulai hari Jumat ini melalui 'Hari Anggota' khusus undangan untuk pelanggan Live! Program CASINO ONLINE loyalitas hadiah.
Penayangan perdana sebagian:
The Baltimore Sun melaporkan bahwa properti berusia delapan tahun itu selanjutnya akan mengadakan acara harian eksklusif serupa sebelum dibuka kembali untuk umum mulai pukul enam sore pada 29 Juni. banyak slot dan meja judi akan beroperasi penuh mulai saat ini, spa di dalamnya serta banyak restoran dan barnya konon akan tetap tutup sesuai pesanan dari Gubernur Maryland Larry Hogan.
Perlindungan tambahan:
Surat kabar melaporkan bahwa Live! Casino Hotel Maryland, yang terletak di Anne Arundel County sekitar 14 mil selatan pusat kota Baltimore, telah membawa dispenser pembersih tangan otomatis dan memasang partisi plexiglass di antara slotnya. Properti konon menjelaskan bahwa semua pelanggan dan karyawan yang kembali juga diharuskan memakai masker pelindung wajah, menjalani pemeriksaan suhu masuk dan menjaga protokol jarak sosial enam kaki yang ketat.
Komitmen pembersihan:
Seolah-olah GADIS LUAR BIASA semua ini tidak cukup, sumber lebih lanjut melaporkan bahwa pengembangan Maryland dengan 310 kamar menyatakan bahwa mereka juga bermaksud untuk mengikuti serangkaian kriteria baru yang diamanatkan negara dan meningkatkan kegiatan pembersihan dan disinfektannya. SLOTINDONESIA303
0 notes
propertimalangbatu · 2 years
Photo
Tumblr media
1-25AN. Dijual Rumah Baru siap huni bersystem smart home Kota Malang Full Furnished & Interior Terletak Di Kawasan Perumahan Sukun Malang Kota 🚗 Akses mobil simpangan ⚡ Listrik 3500 Watt 🚰 Air PDAM + tandon tanam plus Sanyo otomatis. LT 75m² full bangunan 2 KT 2 KM (Satu d.Ruang Tamu , Satu d dlm Kamar Tidur ). Fasilitas : 1. Kanopi kaca dan full Lasser cutting Depan. 2. Kanopi kaca Behind Hydrolic Otomatis 3. Pagar 4. Kursi n' Meja Teras 5. Sofa n' Meja Tamu 6. Backdrop tv plus backdrop cermin background sofa 7. Kithcen Set top table batu granit asli Include (Kompor Tanam rinnai putih 2 tumpu, coocer hood rinnai silver,oven listrik Sharp putih,magic com Philips putih,bak cuci piring granit putih peralatan makan lainnya serba putih dan kayu) 8. Meja Makan + Kursi makan 9. 2 Bed Set include sprei bed cover merek Fioree tancel + Lemari n' meja rias (Every Room) 10.lantai vinyl dan khusus dapur lantai coonwood. 11. Include Water Heater (2 KM) 12. (3 unit)TV LED Android 43" (2) dan 40"(1) 13. Kulkas (2 pintu LG warna putih terbaru) 14. Electric Dispenser Philips warna putih 15. AC 3 unit 16. Kolam Ikan aquascape 17.Vertical Garden 18. Mesin cuci n' Jemuran. 19. Gorden otomatis 20. Pintu masuk smart door lock 21.System smart home 22.free wifi 23.CCTV And Other Accecories Harga 855 juta MORE INFO Wa 0823 3737 7607 IG @propertimalangbatu.id propertimalangbatu.online (di Malang) https://www.instagram.com/p/Cnyi23xJQBx/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Text
Sewa Apartemen di Bandung Murah: Apartemen NewTon Solusi Ideal
Sewa apartemen di Bandung murah kini semakin mudah dengan Apartemen NewTon Bandung 0811 222 1614. Apartemen ini menawarkan solusi ideal untuk Anda yang mencari hunian dengan fasilitas lengkap dan harga terjangkau.
Fasilitas yang Lengkap
Apartemen NewTon menyediakan unit 2 Bedroom (2BR) dengan luas antara 58 hingga 62 m². Setiap kamar tidur dilengkapi dengan Queen Bed yang nyaman untuk dua orang dewasa. Apartemen ini juga dilengkapi dengan AC, wifi (untuk sewa harian), kulkas, dispenser, water heater, sofa bed, dan meja makan. Semua fasilitas ini memastikan kenyamanan Anda selama tinggal di sini.
Pemandangan yang Menakjubkan
Apartemen NewTon terletak di lantai 3 hingga 33, menawarkan pemandangan kota Bandung, Bandung Timur, dan pegunungan Bandung Selatan. Pemandangan yang menakjubkan ini akan membuat Anda merasa lebih rileks dan betah tinggal di apartemen ini.
Lokasi yang Sangat Strategis
Apartemen NewTon terletak persis di pinggir jalan raya dan dilalui oleh angkot serta Trans Metro Pasundan. Selain itu, apartemen ini dekat dengan berbagai fasilitas penting seperti RS Mayapada, Pool Baraya, Pool Lintas, Tol Buah Batu, Pool Bus Primajasa Batununggal, Telkom University, TransMart, Yogya Supermarket, TSM Bandung, dan Stasiun KA Bandung.
Kenyamanan dan Privasi
Apartemen NewTon hanya memiliki 10 unit di setiap lantai, memberikan privasi dan ketenangan bagi penghuninya. Dengan rata-rata hanya terisi 2-3 unit, Anda akan merasa lebih tenang dan nyaman selama tinggal di sini. Sewa apartemen di Bandung murah di Apartemen NewTon memberikan kenyamanan dan ruang yang Anda butuhkan.
Rekomendasi untuk Berbagai Kebutuhan
Apartemen NewTon sangat direkomendasikan untuk:
Mahasiswa Telkom University.
Keluarga yang membutuhkan tempat tinggal sementara saat wisuda di Telkom University.
Keluarga pasien di RS Mayapada Bandung.
Dokter dan tenaga medis yang bekerja di RS Mayapada.
Wisatawan yang ingin menikmati liburan di Bandung.
Pekerja yang dimutasi di sekitar Soekarno Hatta, Buah Batu, dan Batununggal Bandung.
Hubungi Kami
Untuk sewa apartemen di Bandung murah informasi lebih lanjut dan pemesanan, hubungi:
Goen - Ph/WA 0811 222 1614 Apartemen NewTon Bandung
Ikuti akun official Apartemen NewTon Bandung:
Instagram: apartemenbandungnewton
TikTok: apartemennewtonbandung
Facebook: Sewa Apartemen NewTon Residence Bandung
YouTube: Apartemen NewTon Bandung
Nikmati kenyamanan dan kemudahan di Apartemen NewTon Bandung Buah Batu. Segera hubungi kami dan rasakan pengalaman tinggal yang luar biasa!
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
eagletree · 2 years
Photo
Tumblr media
Rumah Full Furnished, Full Renov Di Savia Bsd - LT/LB : 90 m2 / 150 m2 - Listrik : 5.500 watt - Kamar Tidur : 4 - Kamar Mandi : 2 - Ac : 6 Unit 1,5 Pk : 1 Unit 1 Pk : 1 Unit 0,5 Pk : 4 Unit - Water Heater Ariston Slim2 Lux 30 Liter - Smart Tv Samsung 4K 50 Inch : 1 Unit - Dispenser Digital Modena : 1 Unit - Kulkas - Mesin Cuci Bosch - Meja Makan Vintage 6 Seater - Sofa 2 Seater dan 3 Seater - Springbed 180 X 200 (Matrass + Divan + Headboard) - Springbed 160 X 200 (Matrass + Divan + Headboard) - Springbed 120 X 200 (Matrass + Divan + Headboard) - Springbed 180 X 200 (Matrass) - Lemari Pakaian dan Tas (Duco) - Kitchen Set U (Duco) - Kompor Standing Teka 4 Tungku + Oven - Credensa - Lemari Tv - Meja Rias - Lantai Vinyl : Ruang Tamu, Ruang Makan, Tangga, Kamar Utama - Lemari Sepatu Bawah Tangga - Roof Top Dan Service Ac (Lantai 3) - Garasi Dak Beton - Gordyn Horizontal Blinds Harga : 2,8 Milyar nego _________________________ Info : Pram - Vii 081932458445 #rumahdijualbsd #rumahdijualbsdcity #rumahdijualbsdtangsel #rumahdijualbsdserpong #rumahdijualbsdmurah #rumahdijualbsdcitytangsel #rumahdijualbsdgolf #rumahbebasbanjir #rumahdijualbintaro #rumahminimalismodern #rumahdijualcepat #rumahdijualjakarta #carirumahtangsel #rumahdijualjakartaselatan #dijualrumahcepat #rumahidaman #camarbintaro #cucurbintaro #bintarosektor9 #rumahbintaro #rumahdijualgraharaya #dijualrumahgraharaya #furniturebintaro #etalasebintaro #kabarbintaro #floristbintaro #kuricangbintaro #pinguinbintaro #mandarbintaro (di BSD City) https://www.instagram.com/p/CnYsZ4UrrPd/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
jaemirani · 4 months
Text
Tumblr media
We will never understand each other.
Di ruang tengah, yang sebagian lampunya sudah dipadamkan—sisakan lampu utama tepat di atas meja yang dilingkari sofa—San duduk dengan gelisah di sana. Berjam-jam pemuda itu menunggu kepulangan sang majikan yang telah seharian bermain tanpa beri kabar sama sekali. Sudah tiga gelas kopi ia tandaskan sebab gusarnya buat pikirannya tak tenang. Ponselnya berkali-kali diangkat, diperiksa, berharap majikan kecilnya menelepon atau sekadar memberi kabar kapan dia akan pulang. Namun, nyatanya, hingga waktu telah menunjukkan pukul sebelas malam, sama sekali tak ada tanda-tanda pemuda kecil itu akan pulang.
Lantas kemudian San lebih dulu kirimkan pesan, tanyakan di mana posisi pemuda itu sekarang, dan kapan sekiranya pemuda itu akan pulang. Namun, hasilnya sama sekali tak baik. Mereka lagi-lagi bertengkar, cekcok melalui isi pesan yang isinya hanya perihal sang majikannya yang lagi-lagi layangkan cacian kepadanya.
San tak cukup sabar menghadapinya kali ini, lantas yang ia lakukan hanya diam, tak lagi balas pesan itu sebab ia tahu itu hanya akan memperkeruh.
Dan sampai pukul dua belas tengah malam, San kontan berdiri kala pintu utama dibuka dengan pelan. Jung Wooyoung masuk dengan tertatih, tangan kanannya tutup kembali pintu, sedang tangan satunya tenteng kresek bening berisi pil dan obat merah. Sesaat San membeku kala dilihatnya lebam serta lecet di wajah sang majikan.
Kalakian ia mendekat, berdiri di hadapan Wooyoung yang layangkan tatapan tak bersahabat. “Kamu kenapa? Kenapa wajahnya lebam-lebam kayak gitu? Kamu habis berantem?”
Decakan tak suka itu terdengar, alih-alih pecahkan tanda tanya di kepala Choi San, Wooyoung memilih untuk berlalu, melewati sang bodyguard begitu saja.
“Wooyoung, saya tanya, kamu kenapa?”
“Gak usah banyak tanya, bisa gak?!” Dilemparnya kresek itu ke atas meja, kesal. Ia tahu San akan mengomel, dan ia malas mendengarnya.
“Kamu berantem, 'kan? Wajah kamu lebam kayak gitu, kalau sampai Papa kamu lihat, yang dicecar pasti saya. Terus saya harus jawab apa nanti?”
“Terserah, bangsat, gue gak peduli!”
Dibawanya langkahnya menuju dapur, diambilnya segelas air dari dispenser, lantas ditenggaknya dengan tak sabaran, seolah telah berhari-hari tenggorokannya tak dialiri air. Sedang San sekarang kembali menuju sofa, memungut beberapa pil yang berhamburan sebab dilempar begitu saja oleh pemiliknya. Dengan rapalkan segala macam mantra untuk luaskan sabarnya, ia kembali menghadap Wooyoung yang kini sandarkan punggungnya di tembok antara dapur dan ruang tengah.
“Wooyoung... Sebenarnya selama ini, kamu anggap saya apa?” Tatapan keduanya bertemu, bertubrukan dengan kasar. Yang satunya lempar tatapan sayu, sedang satunya lagi setia dengan tatapan tajam dan sinisnya. “Saya dibawa sama Papa kamu ke sini buat kerja jagain kamu. Saya diberi kepercayaan buat didik kamu supaya disiplin dan gak semena-mena sama orang lain. Awalnya saya pikir, gak akan susah terapin semua rules yang dikasih buat kamu, tapi ternyata satupun gak pernah kamu patuhi.”
Denting gelas di tangan pemuda kecil terdengar kala gelasnya tak sengaja bertabrakan dengan tembok di belakangnya. Bibirnya kelu, rahangnya mengeras, ia sama sekali tak tahu apa maksud pemuda tinggi paparkan semua itu kepadanya.
“Saya juga pernah remaja, kok. Saya tau remaja seusia kamu lagi seru-serunya sama pergaulan. Lagi seru-serunya eksplor semua hal yang menurut kamu bagus. Tapi, Wooyoung, orang tua kamu gak pernah mau anaknya salah pergaulan. Papa kamu gak pernah tau kalau kamu sering berantem kayak gini, dia pikir kamu selalu baik-baik aja di sekolah—”
Tawa itu tiba-tiba menggema di ruang tengah yang sunyi. “Jelas dia gak bakal tau, lah, pulang ke rumah aja seminggu sekali. Gak pernah tuh dia ngecek kondisi anaknya, apalagi kehidupan anaknya di sekolah, boro-boro. Lu tuh kalau gak tau, mending diem, gak usah sok tau! Lu cuma tau kondisi gue dari mulut Papa, yang notabenenya gak tau apa-apa tentang gue, so shut your mouth and stop acting like you know me so well, asshole!”
Ia berbalik, hendak kembali menuju dapur saat kalimat pemuda tinggi mengudara tanpa aba. “Saya memang gak kenal kamu dengan baik. Saya gak ngerti isi kepala kamu dan gimana cara kamu berpikir selama ini. Saya juga gak ngerti sama semua tingkah kamu selama ini. Dan saya gak ngerti apa yang buat kamu bertindak impulsif dan cium saya waktu itu. Saya gak ngerti, Wooyoung. Isi kepala kamu dan semuanya. Saya gak pernah bisa ngerti.”
Tubuhnya mendadak beku, berdiri di ambang batas kewarasan serta amarah yang siap meledak kapan saja. Lantas di detik selanjutnya, gelas di tangannya dilempar ke lantai hingga pecah dan menghambur begitu saja.
“Lu emang gak bakal ngerti semuanya!”
“That's because you never opened up to me. I try to understand, but all your behavior makes me sick! Kamu selalu semena-mena dan gak pernah coba mengerti perasaan dan kondisi saya! You're selfish, Wooyoung...”
Oleh sang pemuda kecil, dibawanya langkahnya maju, tak pedulikan pecahan kaca di lantai. “You think I'm selfish? You think this is what I want to be unstable and act impulsively? Do you think I chose this way of life, Choi San?!”
“You can't choose, but at least you have the choice not to act like this! Have you ever thought that I could be hurt too, Wooyoung?!”
“And you think you're the only one hurt? Bet you never thought about my feelings!”
Tarikan napas berat juga panjang itu terdengar usai kalimat keras itu dilayangkan oleh yang di depan. Dipijatnya pelipisnya pelan, halau pening yang sudah hampir menyebar di seluruh bagian kepalanya.
“Jadi, mau kamu apa? Gak usah merembet kemana-mana, saya pusing.”
“Lu resign!”
Lantas diberinya anggukan tanpa ragu oleh pemuda tinggi, “That's what you wanted all along, right? Okay, I'll resign.”
Kalakian, ia berbalik, meraih ponselnya di atas meja, lantas dibawanya tungkainya menuju pintu utama. Ia keluar, tanpa ucapkan sepatah kata, tanpa tengok kembali bagaimana kondisi sang majikan dan pecahan kaca yang berhamburan di lantai.
Ia sudah cukup sabar selama ini, dan sisi egoisnya dibiarkan menang untuk malam ini.
Dan yang ditinggalkan hanya berdiri di sana, di atas pecahan kaca yang beningnya telah bercampur tetesan darah. Agaknya ia kehilangan akalnya usai kewarasannya digerogoti amarah, sebab kini tatapan tajam itu kosong pandangi pintu yang telan bayang pengawalnya.
“Bangsat. I hate you, Choi San...!”
0 notes
ummunanik · 2 years
Photo
Tumblr media
RM 00217 FOR SALE !!! 1 unit Apartemen Green Lake View CIPUTAT Tower E. Detail : - Lantai 5 - Luas 43.5 sqm - Fully Furnished - 2 BR (dijadikan 1BR) - 2 Kamar Mandi + Hexos + Shower - 2 Balkon + Teralis - Spring Bed 200x200 - Lemari Full & Sliding - Nakas - Termasuk Gorden - AC 1 unit - KItchen Set - Meja Rias - Meja Kerja - Sofa - Smart TV - Dispenser modena - Meja Makan - Kompor Tanam 2 Tungku - CookerHood - Hexos dapur - Interior sangat bagus dan pilihan, nyaman dan cocok untuk keluarga kecil. CASH ONLY Harga : Rp 550jt CALL : 08121888670 (nanik) ------------------------------------ #rumahdijual #apartemendijual #greenlakeviewapartment #apartemengreenlakeviewciputat #apartemenciputatdijual #condominium #condotel #gedungdijual #tanahdijual #apartemenbintarodijual #rumahbintarodijual #rumahlebakbulusdijual #rumah123 #rumahcom (di Green Lake View) https://www.instagram.com/p/CklCMi3v3tI/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
sakalang · 2 years
Text
Meja dispenser kompor
Tumblr media Tumblr media
Ukuran
PxLxT 35*35*60 cm
Bagian ujung tertinggi bukan dari ambalan!!!
1 note · View note
Text
Sewa Apartemen Harian di Bandung 3 Kamar: Pilihan Ideal di Apartemen NewTon
Sewa apartemen harian di Bandung 3 kamar adalah pilihan ideal bagi keluarga besar atau rombongan yang membutuhkan ruang lebih. Apartemen NewTon menawarkan kenyamanan dan fasilitas lengkap yang membuat tinggal Anda lebih menyenangkan.
Fasilitas yang Lengkap
Apartemen NewTon menawarkan unit 2 Bedroom (2BR) dengan luas antara 58 hingga 62 m². Setiap kamar tidur dilengkapi dengan Queen Bed yang nyaman untuk dua orang dewasa. Selain itu, apartemen ini juga menyediakan AC, wifi (untuk sewa harian), kulkas, dispenser, water heater, sofa bed, dan meja makan. Semua fasilitas ini memastikan kenyamanan Anda selama tinggal di sini.
Pemandangan yang Indah
Terletak di lantai 3 hingga 33, apartemen ini menawarkan pemandangan kota Bandung, Bandung Timur, dan pegunungan Bandung Selatan. Anda bisa menikmati keindahan pemandangan dari ketinggian yang memberikan suasana berbeda setiap harinya.
Lokasi yang Sangat Strategis
Apartemen NewTon memiliki lokasi yang sangat strategis.
4o
Apartemen ini berada persis di pinggir jalan raya dan dilalui oleh angkot serta Trans Metro Pasundan. Selain itu, apartemen ini dekat dengan berbagai fasilitas penting seperti RS Mayapada, Pool Baraya, Pool Lintas, Tol Buah Batu, Pool Bus Primajasa Batununggal, Telkom University, TransMart, Yogya Supermarket, TSM Bandung, dan Stasiun KA Bandung.
Kenyamanan Tinggal
Apartemen NewTon hanya memiliki 10 unit di setiap lantai, memberikan privasi dan ketenangan bagi penghuninya. Dengan rata-rata hanya terisi 2-3 unit, Anda akan merasa lebih tenang dan nyaman selama tinggal di sini. Sewa apartemen harian di Bandung 3 kamar di Apartemen NewTon memberikan kenyamanan dan ruang yang Anda butuhkan.
Rekomendasi untuk Berbagai Kebutuhan
Apartemen NewTon sangat direkomendasikan untuk:
Mahasiswa Telkom University.
Keluarga yang membutuhkan tempat tinggal sementara saat wisuda di Telkom University.
Keluarga pasien di RS Mayapada Bandung.
Dokter dan tenaga medis yang bekerja di RS Mayapada.
Wisatawan yang ingin menikmati liburan di Bandung.
Pekerja yang dimutasi di sekitar Soekarno Hatta, Buah Batu, dan Batununggal Bandung.
Hubungi Kami
Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan, hubungi:
Goen - Ph/WA 0811 222 1614 Apartemen NewTon Bandung
Ikuti akun official Apartemen NewTon Bandung:
Instagram: apartemenbandungnewton
TikTok: apartemennewtonbandung
Facebook: Sewa Apartemen NewTon Residence Bandung
YouTube: Apartemen NewTon Bandung
Nikmati kenyamanan dan kemudahan di Apartemen NewTon Bandung Buah Batu. Segera hubungi kami dan rasakan pengalaman tinggal yang luar biasa!
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes