#Jual rak sepatu terbuat dari kayu jati solid
Explore tagged Tumblr posts
Text
Jenis Kayu Untuk Furniture Mebel Jepara
Pada mulanya furniture atau jual mebel Jepara rumah dibuat dengan menggunakan bahan kayu solid utuh. Selain lebih awet dan tahan lama, material kayu solid juga lebih tahan beban. Karena persediaan kayu yang semakin terbatas, sekarang ini orang banyak membuat furniture dengan menggunakan bahan baku alternatif yang biayanya lebih murah dan lebih ramah lingkungan. Sekarang ini, jenis kayu untuk furniture dari bahan solid semakin langka sehingga dari limbah industri kayu sendiri pun dimanfaatkan dan diolah menjadi kayu lapis, MDF, HDF, particle board baru kemudian dibuat menjadi mebel rumah. Walaupun penampakan luar yang nyaris sama, ada banyak perbedaan yang perlu Anda ketahui sebelum memilih jenis kayu untuk furniture rumah.
Jenis Kayu Solid Untuk Furniture
Material kayu solid merupakan bahan terkuat untuk furniture jati Jepara dan paling tahan lama dibandingkan kayu olahan. Selain dapat dibongkar pasang berkali-kali, tampilan furniture kayu solid juga sangat indah sehingga tidak sedikit juga yang diekspor keluar negeri. Namun karena keterbatasan bahan baku, harga material kayu solid cukup mahal dan produksinya pun membutuhkan skill khusus. Selain itu kayu solid harus dikeringkan dengan baik untuk mencegah perubahan bentuk (memuai, menyusut, retak, lapuk) dan diberi coating atau finishing dengan obat anti rayap untuk memperpanjang usia mebel kayu solid.
Terdapat beberapa jenis kayu solid yang banyak digunakan untuk furniture seperti diantaranya adalah kayu jati, http://www.edu.fudanedu.uk/user/asiafurnitureid/ kayu nyatoh, kayu sungkai dan beberapa jenis kayu lainnya seperti mahoni, pinus, ramin dan cedar. Jenis kayu ini tentu memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain. Berikut ini penjelasan karakteristik sebagai referensi Anda dalam memilih jenis kayu solid untuk furniture
Kayu Jati untuk furniture
Merupakan jenis kayu premium dari hutan tropis Asia Tenggara, sehingga banyak digunakan sebagai mebel indoor maupun outdoor. Kayu ini memiliki lapisan minyak pada galih kayunya yang tahan air. Minyak ini pula yang menyebabkan kayu jati untuk furniture Jepara terlihat selalu bersinar dan tahan dibiarkan dalam jangka waktu lama bahkan diluar ruangan sekalipun. Berwarna coklat kemerahan dan berubah menjadi coklat muda setelah terkena sinar matahari, karakteristik anti bakteri yang dimilikinya menyebabkan kayu ini tak mudah lapuk sehingga perawatannya terbilang mudah. Selain itu, kayu ini memiliki serat tebal sehingga cukup mudah dalam proses pengerjaan meubel, baik pada saat pemotongan maupun pengukiran namun kuat terhadap benturan.
Kayu Nyatoh untuk furniture
Jenis kayu nyatoh memiliki serat yang lebih indah dari serat kayu meranti, seratnya lurus, licin, tekstur halus, serta karakter yang mirip kayu jati. Dengan warna merah kecoklatan sedikit lebih muda dari jati, jenis ini sering disebut sebagai kayu jati muda. Banyak ditemukan di propinsi Riau, kayu nyatoh untuk furniture juga awet karena tahan dari serangan rayap.
Kayu Sungkai untuk furniture Jika Anda menginginkan alternatif dari kayu jati karena dibanderol tinggi, Anda mungkin bisa melirik kayu sungkai untuk mebel Jepara. Jika Anda lebih suka warna kayu yang lebih terang dan diperuntukkan di dalam ruangan, maka jenis kayu ini cocok dipilih. Namun, harga yang ditawarkan memang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan kayu nyatoh.
Kayu Mahoni untuk furniture Walau harga mentah kayu mahoni gelondong lebih murah dibanding jati, harga kayu mahoni untuk furniture di lapangan pada realitanya lebih mahal dibanding jati. Hal ini disebabkan karena banyaknya permintaan untuk ekspor karena serat, pori-porinya yang halus, dan warnanya yang lebih indah merah kecoklatan.
Kayu Pinus untuk furniture
Kayu pinus merupakan jenis kayu yang mudah didapatkan dengan harga yang terjangkau. Ciri dari kayu ini adalah memiliki warna yang cerah dengan serat halus. Meskipun kayu ini mudah terserang jamur, namun pinus sangat mudah dijadikan furniture. Kayu pinus juga masuk ke dalam kayu yang tergolong lunak, sehingga memudahkan pemotongan dalam pembuatan furniture.
Untuk mengakali sifat kayu yang mudah terserang jamur dan lunak, ada beberapa cara yang dipakai oleh pembuat furniture. Yaitu dengan pengeringan secara langsung setelah kayu pinus ditebang serta pengaplikasian laminasi ke bidang – bidang lebar pada furniture berbahan dasar kayu pinus.
Kayu Ramin untuk furniture
Jenis kayu yang pohonnya banyak terdapat di Kalimantan dan Sumatera ini memiliki karakteristik berwarna kekuningan agak putih didalamnya. Teksutrnya agak halus dan rata serta mudah dalam pengerjaannya ini tak hanya digunakan untuk furniture namun juga untuk bingkai, moulding, veneer, dan sebagainya.
Kayu Cedar untuk furniture
Kayu yang juga dikenal dengan nama Aras dalam bahasa inidonesia ini merupakan tanaman yang habitatnya berada di Himalaya dan Mediterania. Memiliki jenis daun yang runcing dan hijau sepanjang tahun, kayu yang dihasilkan tahan pada cuaca dingin dan hujan. Dikenal memiliki kelambapan yang baik sehingga tidak mudah membusuk, kayu ini juga memiliki aroma segar dan manis. Jenis kayu ini pun dikenal tahan terhadap rayap dan serangga serta dapat menyerap kelembapan dan bau karena memiliki kandungan resin di dalamnya. Jenis kayu ini banyak dipilih sebagai bahan baku lemari pakaian dan sepatu.
Jenis Kayu Lapis / Plywood / Multipleks Untuk Furniture
Jenis kayu lapis / plywood untuk furniture merupakan kayu olahan yang biasa kita kenal dengan sebutan tripleks atau mutipleks. Kayu lapis dibentuk dari beberapa lembaran kayu yang direkatkan dengan tekanan tinggi. Ketebalannya bervariasi dari mulai 3 mm, 4 mm, 9 mm dan 18 mm dan luasannya 244 x 122 cm. Ketebalan kayu plywood menentukan kekuatan dan kestabilannya
Jenis kayu lapis ini paling banyak dipakai sebagai material pembuat kitchen set, lemari, meja, dan tempat tidur. Oleh karena plywood mempunyai permukaan polos dan tidak memiliki serat yang khas maka kadang perlu diberi pelapis tambahan seperti venner (irisan kayu tipis), PVC, ataupun melaminto. Harga kayu lapis lebih murah dari kayu solid tapi lebih mahal dari kayu olahan lainnya.
Jenis Kayu Blockboard / Teakblock / Laminboard
Blockboard merupakan potongan kayu kotak kecil-kecil ( sekitar 2.5 – 5 cm ) yang dipadatkan dengan mesin dan diberi pelapis venner di kedua sisinya sehingga menjadi sebuah lembaran menyerupai papan. Ketebalannya bisa 12 mm, 15 mm dan 18 mm dan luasannya sama dengan multipleks.
Blockboard biasanya dibuat dari kayu lunak sehingga tidak sekuat plywood. Jenis kayu untuk furniture ini harganya pun sedikit dibawah plywood. Jenis block board yang banyak tersedia adalah teakblock (blockboard yang memakai lapisan venner kayu jati). Cukup baik untuk membuat rak, cabinet ataupun kitchen set. Laminboard juga dikenal sebagai blockboard namun memiliki lapisan tengah yang lebih tipis dengan potongan 5-8mm.
Bahan Kayu Partikel / Particel Board
Jenis kayu partikel (particle board) terbuat dari bahan partikel sisa pekerjaan kayu seperti serbuk gergaji, potongan kayu kecil, serpihan kayu dan bahan kimia resin yang direkatkan dengan tekanan tinggi dan kemudian dikeringkan. Prosesnya kurang lebih hampir sama dengan MDF hanya material MDF lebih halus dan seragam sedangkan jenis kayu partikel board lebih kasar dan tidak beraturan.
Dalam proses finishingnya bahan baku kayu particle tidak bisa di cat atau di coating karena teksturnya yang kasar. Sehingga untuk menutupi permukaannya dilapisi lapisan veneer, laminate atau fancy paper laminate yang direkatkan. Hati-hati juga karena partikel board tidak bisa digabungkan memakai paku atau sekrup biasa. Biasanya pabrik menggunakan semacan perekat atau sekrup khusus untuk menginstal jual furniture Jepara berbahan particle board.
Walau lebih murah dan ringan, furniture dari jenis kayu ini tidak dapat dibongkar pasang terlalu sering karena rentan mengalami kerusakan di bagian sambungan.
Kayu MDF (Medium Density Fibreboard) & HDF (High Density Fibreboard) Jenis kayu MDF (medium Density Fibreboard) terbuat dari serbuk kayu halus dan bahan kimia resin yang direkatkan dan dipadatkan dengan suhu dan tekanan yang tinggi. Jenis kayu untuk furniture yang dipakai biasanya diambil dari kayu sisa perkebunan ataupun bambu. Ini membuat kayu MDF lebih ramah lingkungan. Bentuknya berupa papan atau lembaran yan siap dipotong sesuai dengan kebutuhan. Versi yang lebih padat dan lebih kuat dikenal dengan HDF (High Density Fibreboard). Perbedaan MDF dan HDF secara umum ada di kepadatannya dimana MDF memiliki kepadatan 600-800 kg/m³ dan HDF diatas 800 kilogram per meter kubik.
MDF sangat fleksibel sehingga mudah dibentuk. Ukuran dan kekuatannya pun konsisten. Namun karena memakai bahan kimia resin, MDF lebih berat dari Plywood dan particle board. Di pasaran MDF memiliki jenis finishing yang sangat berfariasi dari cat kayu, venner, PVC, HPL ataupun paper laminate. Warna dan motifnya pun dapat dibuat sangat beragam,
Jenis kayu untuk Jual furniture Jepara dari bahan MDF dan HDF merupakan yang paling umum dijual karena harga bahan bakunya yang paling ekonomis. Meskipun demikian, seperti particle board, mebel dari bahan baku ini memiliki umur yang pendek karena sangat rentan pada bagian sambungannya.
Demikianlah berbagai jenis kayu untuk furniture yang banyak digunakan, dalam proses pembuatan mebel itu sendiri. Tentunya saat ini banyak juga furniture yang di buat menggunakan bahan selain kayu, seperti plastik, besi logam atau bahan lainnya. Tetapi furniture Jepara berbahan dasar kayu, tetap banyak diminati karena keunikannya. Untuk tips cara merawat furniture kayu, baca artikel berikut ini. Support : Lamudi
1 note
·
View note