#Jaket Motor Pria Wanita
Explore tagged Tumblr posts
seragamrompi · 7 months ago
Text
Terbaik, 0818-0958-4233 Seragam Rompi Jaket
Tumblr media
Terbaik, 0818-0958-4233 Seragam Rompi Jaket
Seragam Rompi : Pria,Rajut,Safety,Eiger,Wanita,Kpps,Motor,Proyek,Futsal,Anti Peluru,Anak,Anti Angin
PT. ARKANA PUTRA BAROKAH
Kami Melayani Order Delivery, Juragan Cukup Telpon/WA 0818-0958-4233. Kami Akan Datang Ketempat Juragan Membawakan Beberapa Contoh Sampel Produksi Kami. Terimakasih
Seragam Rompi Jaket
#SeragamRompiJaket
0 notes
vendorrompi · 8 months ago
Text
Terbaik, 0818-0958-4233 Vendor Rompi Jaket Kulit
Tumblr media
Terbaik, 0818-0958-4233 Vendor Rompi Jaket Kulit
Vendor Rompi : Rompi Pria,Rompi Rajut,Rompi Safety,Rompi Eiger,Rompi Wanita,Rompi Kpps,Rompi Motor,Rompi Proyek,Rompi Futsal,Rompi Anti Peluru,Rompi Anak,Rompi Anti Angin
PT. ARKANA PUTRA BAROKAH
Kami Melayani Order Delivery, Juragan Cukup Telpon/WA 0818-0958-4233. Kami Akan Datang Ketempat Juragan Membawakan Beberapa Contoh Sampel Produksi Kami. Terimakasih
Vendor Rompi Jaket Kulit
#VendorRompiJaketKulit
0 notes
edhisaputraedsa · 1 year ago
Text
PRIA YANG MENCINTAI HUJAN
Tumblr media
Segelas coklat panas rasanya sangat pas menemani kegiatan menulis Arisa sore ini. Sepulang dari kantor Arisa memang selalu menyempatkan diri mampir ke Rose Caf' untuk sekedar menikmati coklat panasnya yang terkenal sangat enak. Ditambah hujan deras yang mengharuskan dia lebih lama di cafe itu. Saat masih asyik dengan laptopnya. Tiba tiba, cringgg… suara pintu caf' terbuka. Seorang pemuda masuk dengan baju yang sedikit basah. Ia mengarahkan pandangan ke setiap penjuru caf', dilihatnya Arisa yang sedang lincah mengetik. Pemuda itu tersenyum dan berjalan menuju Arisa.
'Permisi' kata pemuda itu, 'Ya' sahut Arisa tanpa melepaskan pandangannya dari monitor.
'Apa aku boleh duduk disini?' tanyanya lagi.
Arisa memandang pemuda itu sekilas 'Its okey' sambil terus melanjutkan kegiatannya.
Tak lama kemudian pelayan caf' datang, pemuda itu memesan segelas vanilla latte. Setelah pelayan pergi pemuda itu memulai lagi pembicaraanya dengan Arisa.
'Kau masih sama seperti dulu' katanya membuka pembicaraan
Arisa menghentikan jari jari lentiknya.
'Maksudmu?' kata Arisa dengan nada tak acuh.
'Masih sama cantiknya' jawab pemuda itu lagi.
'Cihh, kau juga masih sama. Masih pintar merayu'. Sepertinya Arisa tak suka dipuji demikian. Tak berapa lama pelayan caf' itu mengantarkan pesanan si pemuda, obrolan terhenti sejenak.
'Hahaha, itu memang kelebihanku Arisa' pemuda itu melanjutkan.
'Sudah berapa wanita Amrik yang kau dapatkan dari hasil merayumu?' nada sinis Arisa terdengar.
'Tak satu pun' jawabnya lemah.
'Hah? apa mungkin wanita Amrik terlalu pintar untuk dibohongi dengan rayuan murahanmu' ejek Arisa yang mulai mengalihkan laptopnya.
Pemuda itu terdiam, suasana hening di antara mereka. Pemuda itu menghembuskan nafas dalam-dalam.
'Itu semua bukan karena mereka pintar, tanpa kurayu pun mereka banyak yang suka padaku' ungkapnya. Arisa menatap pemuda itu lekat-lekat, setiap garis muka pemuda itu ditelusurinya, hidungnya mancung, wajahnya yang putih bersih, bola matanya tajam dan berwarna kecoklatan memang sulit jika tak menilainya tampan.
'Terus kenapa tak kau pacari salah satu dari mereka, membawanya ke Indonesia dan kau kenalkan padaku!' sungut Arisa.
Pemuda itu menatap Arisa tajam, hal ini membuat Arisa salah tingkah ia menyeruput coklatnya yang mulai mendingin sampai habis tak tersisa.
'Karena cintaku telah dimiliki oleh gadis Indonesia' jawabnya sambil tetap menatap Arisa
'Dan gadis itu sekarang ada di hadapanku' lanjut pemuda itu sambil tersenyum.
'Kali ini aku takkan hanyut oleh rayuanmu lagi, Rafa' Arisa menyebut nama pemuda itu.
'Ternyata setelah sekian lama, kita dipertemukan lagi oleh Tuhan lewat hujan' kata Rafa tak mempedulikan kalimat terakhir Arisa. Otak Arisa berputar mengingat peristiwa lima tahun yang lalu, dimana ia dan Rafa untuk pertama kalinya dipertemukan, memori yang sudah lama ingin ia lupakan.
Mei 2007, Halte Bus
Langit hitam, butiran air turun dari langit dengan derasnya. Gelegar petir melengkapi datangnya hujan sore ini. Arisa yang pulang dari klub Karate terpaksa berteduh di sebuah halte bus yang tampaknya sudah tidak terpakai. Ia menepikan motornya.
'Hah sial!! kenapa bisa lupa bawa mantel sih' umpatnya kesal
Tiba tiba sebuah motor sport berhenti di depan halte, pengendara motor itu berlari menghampiri Arisa dan melepaskan helmnya. Arisa merapatkan tasnya rapat rapat selain takut dengan pemuda itu udara dingin juga mengusik kenyamannya. Pemuda itu tersenyum ke arah Arisa. Pemuda sudah basah kuyup. Ia membuka tasnya dan mengambil sebuah jaket dan menyerahkannya pada Arisa.
'Pakai aja, itu punyaku!!' kata pemuda itu sambil tersenyum ke arah Arisa
'Kenapa kamu tak memakainya?' tanya Arisa heran
'Aku suka hujan' jawabnya pendek
'Hah?' Arisa masih tak mengerti maksud pemuda itu
Pemuda itu masih saja tersenyum, sepertinya ia senang melihat kebingungan Arisa
'Aku mencintai hujan, bagiku hujan itu anugerah tuhan. Saat aku mencintai hujan sama halnya aku mencintai anugerah tuhan, dan kalau aku memakai jaket itu sama aja aku menghalangi kulitku tersentuh oleh tangan tuhan'
'Dasar aneh!!' batin Arisa dalam hati
'Kau pasti mengiraku aneh' kata pemuda itu seperti mengerti apa yang difikirkan Arisa.
'Emang' sahut Arisa pendek
'Ternyata kau orang yang jujur ya!' sindir pemuda itu sambil memandangi Arisa
'Oh ya kita belum berkenalan, aku Rafa'
'Arisa'
'Nama yang cantik, sama seperti orangnya' rayu Rafa yang berhasil membuat Arisa tersipu malu
'Senang bisa bertemu denganmu, aku pergi dulu ya!!' pamit Rafa
'Tapi hujannya kan masih deres banget!'
'Justru aku harus pergi sebelum hujan reda'
'Jaketmu?' tanya Arisa
'Kau bisa kembalikan jika kita bertemu lagi'
'Jika kita tidak bertemu?'
'Aku yakin suatu saat kita akan bertemu, Bye' Rafa menghilang dibalik lebatnya hujan
Perkenalan singkat yang mempertemukan mereka cukup memberi kesan pada hati mereka masing masing. Cukup menunggu skenario tuhan untuk mempertemukan mereka kembali, yah dan mereka berdua yakin itu.
Malam tahun baru 2008, Puncak
Suasana riuh memang selalu mengiringi malam pergantian tahun. Terompet, kembang api, pesta barbeque seakan menjadi sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. Kali ini Marsha merayakan tahun baru bersama sama dengan teman teman kampusnya.
'Sa, apa harapan loe di tahun ini' tanya Miranda, sahabatnya
'Gue pengen tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya' jawab Marsha singkat
'Semua orang juga berharap gitu kali Sa'
'Nah terus?'
'Harapan yang lebih khusus'
'Gak ada sih, ehm gue pengen kuliah gue cepet kelar deh'
'Kalau itu sih kayaknya bakal terkabul deh, tahun ini pasti loe bakal dapet gelar sarjana ekonomi'
'Aminnn' mereka kompak mengamini
'Oh ya Sa, loe gak pengen punya pacar gitu?'
'Haduh Nda gue masih belum kepikiran tuh. Masih pengen sukses dulu baru deh seneng seneng!!'
'Masa sih selama ini loe belum ketemu someone yang loe rasa special gitu'
Arisa terdiam dan kemudian tersenyum simpul, 'Ada sih' ungkapnya malu malu
'Hah? Siapa? Ahh curang loe gak cerita cerita!!' Miranda pura pura kesal
'Namanya Rafa' ujar Arisa pelan
'Orangnya gimana ganteng? Loe udah seberapa deket sama dia? Ketemu dimana?' tanya Miranda membombardir Arisa
'Orangnya aneh. Gimana deket, ketemu aja cuman sekali di halte bus yang udah gak kepake!!'
'Hah?' Miranda mengaruk kepalanya yang tidak gatal
Akhirnya Arisa menceritakan kronologis pertemuannya dengan Rafa.
'Gue doain loe bisa ketemu deh sama pangeran loe itu'
'Tapi aku masih belum yakin sih Nda' ujar Arisa ragu
'Oh ya kalau hubungan loe sama Kevin gimana?' tanya Arisa mengalihkan pembicaraaan
'Kayaknya gue udah gak pengen jadiin Kevin pacar deh'
'Hah? Maksud loe?' Arisa terkejut
'Ya gue udah bosen pacaran sama Kevin!!'
'Serius loe? Loe udah mikirin ini semua mateng mateng kan?'
'Iya Sa, masa gue bohong sih. Gue udah bosen jadiin dia pacar, gue pengen dia jadi suami gue'
'Hah?'
'Iya, bulan depan rencananya Kevin mau ngelamar gue hehehe'
'Hah? Gue fikir… Congrats ya Nda' kata Arisa memeluk Miranda
'Sumpah ya, loe emang paling bisa bikin gue shock'
April 2008, Pesta pernikahan Miranda dan Kevin
'Selamat Miranda sayang' Arisa memberi selamat kepada kedua mempelai
'Makasih Dear'
'Kev, jagain Miranda ya!!'
'Oke bos'
'Oh ya gue nyari minuman dulu ya, auss banget nih' pamit Arisa pada pasangan pengantin baru itu
Setelah asyik memilah milih minuman yang berwarna warni, Arisa menegaknya sampai habis. Kelihatan sekali ia sedang kehausan, tiba tiba terdengar seseorang yang memanggil namanya
'Arisa' sontak Arisa menoleh pada pemilik suara itu
'Masih ingat aku?'
'Rafa' pekik Arisa
Rafa tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang putih dan rapi. Setelan jas yang ia kenakan semakin membuatnya memukau.
'Apa kabar Sa?'
'Baik, kamu?'
'Aku juga baik, kamu kesini sendiri?'
'Seperti yang kamu lihat, kalau kamu?'
Sebelum Rafa menjawab, seorang wanita bergaun ungu muda menghampiri mereka berdua dan bergelanjut mesra di lengan Rafa
'Sayang, kita kasih selamat pengantinnya yuk. Oh ya ini siapa yang? Temen kamu?' tanya wanita itu
'Oh ya ini Arisa'
'Arisa ini Tifanny'
'Arisa'
'Tifanny'
'Arisa temen kamu? Kok kamu gak pernah cerita sih sayang?'
'Ehh Raf, aku permisi dulu ya!!' pamit Arisa pergi menjauh dari kedua pasangan itu. Arisa tak bisa membendung air matanya. Pertemuan hari itu cukup membuat hatinya hancur.
September 2008 kantor Arisa
'Sa, ada yang mau ketemu sama kamu tuh!!' kata Yuna, rekan kerja Arisa
'Siapa?' tanya Arisa heran
'Kurang tau sih Sa, katanya sih penting. Dia nunggu di lobi!!'
'Oke thanks Yun'
Arisa menghentikan pekerjaaannya dan segera menuju ke lobby.
'Arisa'
'Oo kamu Raf' ujar Arisa dingin
'Sa, aku mau ngomong sesuatu sama kamu!!'
'Ngomong aja!'
'Bisa kita keluar sebentar?'
Arisa mengangguk dan mereka berdua menuju coffe bean yang tak jauh dari kantor Arisa
'Kenapa bisa sampai disini?' tanya Arisa dengan sedikit ketus
'Selama lima bulan ini aku nyari kamu Sa'
'Oo kamu mau ambil jaket kamu? Masih ada kok!'
'Sa, aku serius!!'
'Rafa, aku juga serius'
'Dua bulan lagi aku akan ke Amerika buat ngelanjutin studiku!!' ujar Rafa pelan
'So?'
'Sebelum aku pergi aku pengen kamu tau. Semenjak pertama kita ketemu aku sudah menaruh hati padamu Sa!'
Arisa tercekat, seakan tak percaya dengan apa yang telah didengarnya
'Aku cinta kamu Sa'
'Hah? Gak mungkin Raf, kita baru beberapa kali bertemu. Gak ada alasan untuk kamu suka aku!'
'Dan gak ada alasan juga untuk gak suka kamu Sa. Dan entah mengapa aku merasa kau juga merasakan hal yang sama!' ungkap Rafa
'Geer kamu Raf, terus pacar kamu waktu itu?'
'Maksud kamu Tifanny? Aku gak cinta sama dia, dia anak dari teman bisnis papaku yang akan dijodohkan denganku Sa!'
'Raf, aku gak ngerti jalan fikiran kamu? Kamu mau ke Amerika dan bilang cinta aku disaat kamu udah dijodohin. Maksud kamu apa sih Raf?' Arisa terisak
'Maafin aku Sa. Ini semua keinginan papaku Sa. Aku diberi dua pilihan, menikah dengan Tifanny atau kuliah di Amerika. Aku terpaksa memilih option kedua Sa'
'Aku gak harap kamu akan nunggu aku Sa, aku hanya ingin kamu tau perasaanku sama kamu!'
'Aku gak bisa Raf, aku harus kembali ke kantor banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan' ucap Arisa sambil pergi meninggalkan Arisa
Langit mendadak mendung, semendung hati Arisa. Turunnya air hujan bersamaan dengan meluruhnya air mata Arisa.
Juli 2012, Atap Sebuah Gedung
'Sa, langitnya cerah banget ya?'
Arisa mengangguk 'Iya Raf, bintangnya bagus banget!'
'Aku udah lama pengen nunjukin tempat ini ke kamu, tapi baru sempet sekarang' kata Rafa sambil memandangi Arisa
'Sa, maafin aku ya' lanjutnya
'Maaf untuk?'
'Semuanya' ucap Rafa diiringi dengan nada menyesal, Arisa hanya mengangguk.
'Oh ya Sa, aku sudah berhenti mencintai hujan'
'Kenapa?' tanya Arisa heran
'Aku sadar Sa. Aku bisa berhenti mencintai hujan, tapi aku tidak pernah bisa berhenti mencintai kamu!'
'Sa, maukah kamu menghabiskan sisa hidupmu bersamaku?' tanya Rafa sambil membuka kotak kecil berwarna merah hati yang berisi cincin permata yang sangat indah.
Untuk kesekian kalinya Arisa mengangguk diiringi dengan senyum bahagianya, Rafa memasangkan cincin tersebut pada jari manis Arisa kemudian memeluk wanita yang sangat dicintainya itu. Malam ini terasa begitu indah bagi mereka berdua. Walaupun tanpa hujan, bintang dan bulan cukup menjadi saksi bersatunya kedua insan itu.
0 notes
jakekulitpria · 2 years ago
Text
WA 081 357 861 435 Jaket Kulit Pria Asli
Apakah anda membutuhkan info tentang Jaket Kulit Pria Keren ,Jaket Kulit Pria Motor,Jaket Kulit Pria Original,Jaket Kulit Pria Asli Tanggulangin,Jaket Kulit Pria Hitam,Produsen Jaket Kulit Pria Asli Tanggulangin,Penjahit Jaket Kulit Pria Asli Tanggulangin,Pengrajin Jaket Kulit Asli Pria Wanita
Tumblr media
E.R Store melayani pemesanan Jaket Kulit Asli Pria Wanita dengan kualitas kulit terbaik. Kota Tanggulangin Sidoarjo, adalah kota pengrajin – industry produk kulit asli seperti Jaket – Sepatu – Dompet – Tas – Sabuk dan asesoris lainnya. 
Pasca Bencana Lumpur Lapindo, Tanggulangin seolah lumpuh karena kesulitan akses untuk berbelanja secara OFFLINE. Namun seiring dengan kemajuan zaman, internet akhirnya memudahkan semuanya. Belanja online menjadi pilihan tepat. 
Kami lebih memilih custom karena dari segi kenyamanan, kami menyadari setiap orang mempunyai postur tubuh yang tidak sama. Sehingga dengan adanya ukuran layaknya penjahit baju, kami lebih mementingkan kenyamanan dan kualitas produk.
TERTARIK DENGAN PRODUK KAMI ?
INGIN MENCOBA PRODUK KAMI ?
SILAHKAN…HATI HATI NANTI KETAGIHAN
INFO PEMESANAN - WA 081 357 861 435
1 note · View note
jaketkulit · 2 years ago
Text
INFO PEMESANAN - WA 081 357 861 435 Jaket Kulit Pria
Apakah anda membutuhkan info tentang Jaket Kulit Pria Asli ,Jaket Kulit Pria Keren ,Jaket Kulit Pria Motor,Jaket Kulit Pria Original,Jaket Kulit Pria Asli Tanggulangin,Jaket Kulit Pria Hitam,Produsen Jaket Kulit Pria Asli Tanggulangin,Penjahit Jaket Kulit Pria Asli Tanggulangin,Pengrajin Jaket Kulit Asli Pria Wanita ?
Tumblr media
Tentang KamiE.R Store melayani pemesanan Jaket Kulit Asli Pria Wanita dengan kualitas kulit terbaik. Kota Tanggulangin Sidoarjo, adalah kota pengrajin – industry produk kulit asli seperti Jaket – Sepatu – Dompet – Tas – Sabuk dan asesoris lainnya. Pasca Bencana Lumpur Lapindo, Tanggulangin seolah lumpuh karena kesulitan akses untuk berbelanja secara OFFLINE. Namun seiring dengan kemajuan zaman, internet akhirnya memudahkan semuanya. Belanja online menjadi pilihan tepat. Kami lebih memilih custom karena dari segi kenyamanan, kami menyadari setiap orang mempunyai postur tubuh yang tidak sama. Sehingga dengan adanya ukuran layaknya penjahit baju, kami lebih mementingkan kenyamanan dan kualitas produk.TERTARIK DENGAN PRODUK KAMI ?INGIN MENCOBA PRODUK KAMI ?SILAHKAN…HATI HATI NANTI KETAGIHAN INFO PEMESANAN - WA 081 357 861 435
1 note · View note
jaketkulittanggulangin · 2 years ago
Text
INFO PEMESANAN - WA 081 357 861 435 Jaket Kulit Pria
Apakah anda membutuhkan info tentang Jaket Kulit Pria Asli ,Jaket Kulit Pria Keren ,Jaket Kulit Pria Motor,Jaket Kulit Pria Original,Jaket Kulit Pria Asli Tanggulangin,Jaket Kulit Pria Hitam,Produsen Jaket Kulit Pria Asli Tanggulangin,Penjahit Jaket Kulit Pria Asli Tanggulangin,Pengrajin Jaket Kulit Asli Pria Wanita?
Tumblr media
Tentang KamiE.R Store melayani pemesanan Jaket Kulit Asli Pria Wanita dengan kualitas kulit terbaik. Kota Tanggulangin Sidoarjo, adalah kota pengrajin – industry produk kulit asli seperti Jaket – Sepatu – Dompet – Tas – Sabuk dan asesoris lainnya. Pasca Bencana Lumpur Lapindo, Tanggulangin seolah lumpuh karena kesulitan akses untuk berbelanja secara OFFLINE. Namun seiring dengan kemajuan zaman, internet akhirnya memudahkan semuanya. Belanja online menjadi pilihan tepat. Kami lebih memilih custom karena dari segi kenyamanan, kami menyadari setiap orang mempunyai postur tubuh yang tidak sama. Sehingga dengan adanya ukuran layaknya penjahit baju, kami lebih mementingkan kenyamanan dan kualitas produk.TERTARIK DENGAN PRODUK KAMI ?INGIN MENCOBA PRODUK KAMI ?SILAHKAN…HATI HATI NANTI KETAGIHANINFO PEMESANAN - WA 081 357 861 435
1 note · View note
jaketkulitpria1 · 2 years ago
Text
INFO PEMESANAN - WA 081 357 861 435Jaket Kulit Pria
Apakah anda mencari informasi tentang Jaket Kulit Pria Asli ,Jaket Kulit Pria Keren ,Jaket Kulit Pria Motor,Jaket Kulit Pria Original,Jaket Kulit Pria Asli Tanggulangin,Jaket Kulit Pria Hitam,Produsen Jaket Kulit Pria Asli Tanggulangin,Penjahit Jaket Kulit Pria Asli Tanggulangin,Pengrajin Jaket Kulit Asli Pria Wanita?
Tumblr media
Tentang KamiE.R Store melayani pemesanan Jaket Kulit Asli Pria Wanita dengan kualitas kulit terbaik. Kota Tanggulangin Sidoarjo, adalah kota pengrajin – industry produk kulit asli seperti Jaket – Sepatu – Dompet – Tas – Sabuk dan asesoris lainnya. Pasca Bencana Lumpur Lapindo, Tanggulangin seolah lumpuh karena kesulitan akses untuk berbelanja secara OFFLINE. Namun seiring dengan kemajuan zaman, internet akhirnya memudahkan semuanya. Belanja online menjadi pilihan tepat. Kami lebih memilih custom karena dari segi kenyamanan, kami menyadari setiap orang mempunyai postur tubuh yang tidak sama. Sehingga dengan adanya ukuran layaknya penjahit baju, kami lebih mementingkan kenyamanan dan kualitas produk.TERTARIK DENGAN PRODUK KAMI ?INGIN MENCOBA PRODUK KAMI ?SILAHKAN…HATI HATI NANTI KETAGIHANINFO PEMESANAN - WA 081 357 861 435
0 notes
jaketkulit23 · 2 years ago
Text
CALL / WA 0813 5786 1435 Jaket Kulit Pria
Apakah anda membutuhkan info tentang Jaket Kulit Pria Asli ,Jaket Kulit Pria Keren ,Jaket Kulit Pria Motor,Jaket Kulit Pria Original,Jaket Kulit Pria Asli Tanggulangin,Jaket Kulit Pria Hitam,Produsen Jaket Kulit Pria Asli Tanggulangin,Penjahit Jaket Kulit Pria Asli Tanggulangin,Pengrajin Jaket Kulit Asli Pria Wanita
Tumblr media
entang Kami
E.R Store melayani pemesanan Jaket Kulit Asli Pria Wanita dengan kualitas kulit terbaik. Kota Tanggulangin Sidoarjo, adalah kota pengrajin — industry produk kulit asli seperti Jaket — Sepatu — Dompet — Tas — Sabuk dan asesoris lainnya.
Pasca Bencana Lumpur Lapindo, Tanggulangin seolah lumpuh karena kesulitan akses untuk berbelanja secara OFFLINE. Namun seiring dengan kemajuan zaman, internet akhirnya memudahkan semuanya. Belanja online menjadi pilihan tepat.
Kami lebih memilih custom karena dari segi kenyamanan, kami menyadari setiap orang mempunyai postur tubuh yang tidak sama. Sehingga dengan adanya ukuran layaknya penjahit baju, kami lebih mementingkan kenyamanan dan kualitas produk.
TERTARIK DENGAN PRODUK KAMI ?
INGIN MENCOBA PRODUK KAMI ?
SILAHKAN…HATI HATI NANTI KETAGIHAN
INFO PEMESANAN — WA 081 357 861 435
1 note · View note
vendorrompi · 8 months ago
Text
Terbaik, 0818-0958-4233 Vendor Rompi Jaket
Tumblr media
Terbaik, 0818-0958-4233 Vendor Rompi Jaket
Vendor Rompi : Rompi Pria,Rompi Rajut,Rompi Safety,Rompi Eiger,Rompi Wanita,Rompi Kpps,Rompi Motor,Rompi Proyek,Rompi Futsal,Rompi Anti Peluru,Rompi Anak,Rompi Anti Angin
PT. ARKANA PUTRA BAROKAH
Kami Melayani Order Delivery, Juragan Cukup Telpon/WA 0818-0958-4233. Kami Akan Datang Ketempat Juragan Membawakan Beberapa Contoh Sampel Produksi Kami. Terimakasih
Vendor Rompi Jaket
#VendorRompiJaket
0 notes
Text
BEST SELLER, CALL/WA, 0818-0492-9368, Model Jaket Wanita Hijacket
Klik https://wa.me/6281804929368 TERLARIS, Jaket Wanita Korea Hijacket, Jaket Wanita Bandung Hijacket, Jaket Wanita Terbaru 2019 Hijacket, Jaket Wanita 2019 Hijacket, Jaket Wanita Muslimah Hijacket
Tumblr media
Jadikan Hijacket Sebagai Pelengkap Kemanapun Kamu Berpergian Dan Tunjukkan Pada Dunia Bahwa Kita Juga Memiliki Gaya Fashion Khusus Hijaber Dengan Hijacket
Jadi, Tunggu apa lagi ? YUk segera di order...
Alamat : MARGAASIH, BANDUNG - JAWA BARAT WA : 0818-0492-9368 IG : https://www.instagram.com/zabercloth/?hl=en
#jaketwanitahijacket, #jaketwanitamurahhijacket, #jaketwanitakoreahijacket, #jaketwanitakerenhijacket, #jaketwanitaimporthijacket, #jaketkulitwanitahijacket, #jaketwanitaterbaruhijacket, #jaketwanitajumbohijacket, #jaketkoreawanitahijacket, #jaketjeanswanitahijacket, #jaketleviswanitahijacket 
0 notes
jualbahankulitasli · 4 years ago
Link
bahan kulit asli toko kulit bahan kulit terbaik industri kulit adalah harga bahan kulit asli per meter kulit sapi asli harga bahan jaket kulit per meter toko bahan kulit di bogor jual kulit sapi meteran bandung jual kulit sapi asli jual kulit sapi tangerang jenis kulit sapi ciri-ciri bahan kulit asli jual kulit sapi lembaran semarang jenis bahan kulit jual kulit sapi lembaran sidoarjo jual kulit domba lembaran kulit domba asli jaket kulit domba asli garut harga jaket kulit domba asli ciri ciri jaket kulit domba asli jaket kulit domba asli pria jual kulit domba mentah kulit domba tts harga kulit domba mentah jaket kulit garut jaket kulit wanita jaket kulit asli harga jaket kulit 2019 harga jaket kulit asli jaket kulit motor model jaket kulit model jaket kulit pria terbaru 2020 tas kulit pria tas kulit wanita harga tas kulit tas kulit asli garut harga tas kulit asli tas kulit sapi harga tas kulit asli wanita harga tas kulit pria
1 note · View note
iwankaseppisannya-blog · 4 years ago
Video
Jaket Kulit Motosikal Malaysia | WA +62 852 1145 2294
http://images.google.com.au/url?q=https://jaketkulit.web.id/jual-jaket-kulit-pria-dan-wanita/
Jaket Kulit Motosikal Malaysia, Jaket Kulit Motor Malaysia
Salam, saya adalah Ihwan ahmad Yusuf dari Jaksuka (tempat jaket kulit asli dihasilkan dan dijual) dari Sukaregang Garut, Jawa Barat, Indonesia. Kami Jaksuka, menghasilkan jaket kulit yang terbuat dari kulit domba asli, berkualiti tinggi, dihasilkan oleh tukang yang berpengalaman dan mahir. Untuk maklumat dan tempahan sila hubungi pasukan jualan kami melalui WhatsApp +62 852 1145 2294
2 notes · View notes
alviansyah · 4 years ago
Text
MENGENAL TENTANG SEJARAH VANS
Halo pembaca, kembali lagi dengan gue Alvian . Kali ini gue akan membahas sedikit tentang brand vans.
Mungkin banyak dari kalian yang udah tau brand yang satu ini, brand vans memang dikenal sudah cukup mendunia karena sepatunya. Eits, sebenarnya vans bukan hanya menyediakan sepatu loh! Vans juga menyediakan pakaian yang memang enggak kalah bagus dari sepatunya. Mungkin untuk pakaian, vans memang belum terlalu terkenal tapi vans menyediakan pakaian yang variatif dengan berbagai macam model. Sebelumnya, kalian udah tau belum sih gimana brand vans ini bisa sampai mendunia? Nah, kali ini gue akan menjelaskan sedikit tentang sejarah brand vans hingga bisa terkenal seperti sekarang.
SEKILAS TENTANG PAUL VAN DOREN ( Pendiri VANS )
lahir pada tahun 1930 dan tinggal di boston. Paul keluar dari sekolah waktu dia baru naik ke kelas 3 junior highschool, kemudian memutuskan untuk serius dalam hobi berkudanya pada saat itu.
Umur 14 tahun, dia sudah memulai memulai balapan kuda dalam beberapa race lokal dan mendapatkan nickname : “Dutch The Clutch” karena stylenya yang aneh dalam berkuda. Ibunya kesal melihat kerjanya hanya bermain kuda dan sama sekali tidak menghasilkan uang, akhirnya Paul dipaksa untuk bekerja di pabrik sepatu sebagai seorang buruh pembuat sepatu dan penyapu lantai pabrik.
SEJARAH
Pada 16 maret 1966, Paul Van Doren dan tiga orang temannya membuat perusahaan baru bernama Van Doren Rubber Co .
(sekarang dikenal Vans) . Vans adalah produsen sepatu,pakaian,dan aksesoris untuk olahraga skateboard , snowboard , BMX , dan selancar.
Pada awalnya, Paul Van Doren bekerja di pabrik sepatu bermerek Randy’s sebagai buruh pembuat sepatu dan penyapu lantai . setelah 20 tahun bekerja disana, ia sudah beberapa kali naik jabatan karena ketekunannya . Sampai akhirnya, Paul manjabat sebagai Vice President di Randy’s.
Akhirnya, ia memutuskan untuk keluar dari perusahaan sepatu tersebut dan pindah ke Southern California . Disana Paul dan temannya mendirikan perusahaan sepatu baru pada 1966 (merupakan cikal bakal Vans)
TOKO dan PABRIK
Paul mengawali perusahaannya dengan membuka sebuah toko dan pabrik dalam satu sistem . Toko ini dibuka pada tanggal 1 Maret 1966 dan hanya memajang contoh-contoh sepatu . Paul baru akan membuat sepatu jika ada yang memesan sepatu . Setah mendapat order Paul segera masuk pabrik dan langsung membuat order yang di pesan . Di hari pertama toko ini hanya di kunjungi oleh 16 orang .
Vans semakin populer saat membuat sepatu untuk sekolah-sekolah, tim-tim olahraga, dan cheerleader di seluruh California Selatan . Pada masa ini juga, Vans meluncurkan Vans #44 atau lebih di kenal dengan nama Vans Authentic . Penjualan pertama sepatu ini cukup sukses karena produk ini habis terjual .
1970-an
Pada 1975, Tony Alva dan Stacy Peralta (skater ternama saat itu) mendesain Vans #95 atau dikenal dengan Vans Era dan di beri label “Off The Wall” . Era ini ada puncak kejayaan Vans karena sepatu Vans menjadi pilihan utama bagi para skater dan para BMX .
Di akhir 1970-an . Vans membuat sepatu slip-on checkerboard warna putih berbahan kanvas dan warna hitam berbahan karet . Di saat yang sama, Universal Studios Hollywood meminta pasokan sepatu untuk kebutuhan membuat film . Vans kemudian mengirim stock Checkerboard slip-on dengan jumlah cukup besar . Sejak saat itulah, Vans kebanjiran order dari seluruh Amerika sehingga menjadikan sepatu paling laku di dunia sampai saat ini .
VANS di INDONESIA
Di Indonesia, khususnya di Kota Jakarta, sepatu Vans tidak hanya di pakai oleh para skater, tetapi oleh personil band dan sneaker freak (orang yang hobi mengoleksi sepatu) . Disini, sepatu ini termasuk barang langka karena tidak memiliki toko resmi . Namun, ada beberapa toko yg menjual produk Vans, mulai sepatu , pakaian , dan aksesoris dengan harga yg lebih mahal karena harus memesan dari luar negeri .
Dari awal kemunculannya sampai sekarang, Vans tidak pernah ketinggaln trend . Walaupun modelnya selalu klasik, Vans menjadi barang yg selalu di buru . Klasik adalah daya tarik sepatu ini . Jadi, apakah anda tertarik untuk ber-Vans ??
SEPATU VANS, PELOPOR SEPATU SKATE
sederhana tapi gaya sepertinya menjadi kriteria yang selalu di terapkan jiwa-jiwa muda dalam kehidupannya sehari-hari . Hal-hal simpel, tidak terlalu “merepotkan” lebih menarik perhatian serta minat mereka, termasuk dalam hal berbusana . Berdandan atau bergaya secara berlebihan justru dianggap tidak wajar jika diterapkan dalam gaya sehari-hari .
Pemilihan model pakaian atau sepatu yang sederhana mencerminkan kepribadian mereka yang rata-rata lebih menyukai bergaya “apa adanya” . Barang-barang penunjaang gaya yang sederhana selalu dipilih untuk menemani aktifitas mereka sehari-hari . Sepatu sneaker atau model kets selalu menghiasi kaki-kaki muda mereka . Sepatu Vans pun menjadi salah satu merek sepatu yang cukup banyak diminati oleh kaum muda .
SEJARAH VANS
Vans adalah perusahaan sepatu yang berasal dari Amerika . Perusahaan ini di mulai pada beberapa puluh tahun lalu . Di Broadway , Anaheim , California, Paul Van Doren bersama tiga temannya membuka sebuah toko . Toko pertama mereka di buat pada 16 Maret 1966 .
Toko tersebut menjual produksi sepatu unik hasil karya mereka sendiri . Mereka memproduksi sekaligus memasarkan sepatunya secara swadaya . Konsumen pertama mereka sebanyak 12 orang . Pelanggan tersebut membeli sepatu Vans Dek, sekarang sepatu model ini dikenal dengan tipe Authentic . Paul Van Doren memproduksi sepatunya setiapa hari dan selalu siap di sore hari .
Beberapa tahun kemudian, perusahaan rumahan tersebut berkembang dan banyak menghasilkan bnyak model-model septu baru . Pada 1970-an, Vans memproduksi sepatu dengan kanvas bergambar dan karet di bagian bawah sepatunya . Inovasi tersebut rupanya berbuah manis bagi mereka .
Perusahaan sepatu itu kemudian menandatangani kontrak dengan pihak Departement Pertahanan As dan Us Air Force . Para pemain skateboard juga lebih menyukai mengunakan sepatu ini ketika bermain skateboard . Permukaan karet pada alas sepatu memudahkan mereka untuk berolahraga . pengunaan sepatu Vans pun hampir merata di seluruh wilayah California Selatan . Di akhir 1970-an, perusahaan ini telah memiliki 70 toko di california .
Sepuluh tahun kemudian, Vans telah berubah menjadi perusahaan besar . Sepatu yang diproduksi pun berkembang . Mereka tidak hanya memproduksi sepatu untuk olahraga skateboarding, tetapi juga untuk wakeboarding , cross motor , dan berselancar .
Meskipun penjualannya mencapai angka yang cukup baik, nyatanya Vans tidak berhasil mengatasi permasalahan keuangan intern mereka . Pada 1983, Vans tidak dapat mengatasi hutang mereka sehingga perusahaan itu terpaksa berganti status menjadi “Perusahaan Bangkrut”
Kebangkrutan Vans tidak berlangsung lama . Lima tahun kemudian, 1988, Vans menjual beberapa sahamnya pada perusahaan investment banking . semenjak itu, Vans kembali ” menghentak” dunia fashion dunia .
Nah, vans memang awalnya terkenal dengan sepatu sneakersnya. Namun, pada sekarang ini vans sudah mengeluarkan produk pakaiannya yang tersedia untuk pria, wanita bahkan anak – anak. Pakaiannya pun bukan hanya kaos tapi ada juga jaket, sweater dan hoodie. Keren gak, tuh? Bagi kalian yang memang penasaran dengan produk yang dijual vans, bisa langsung cek websitenya di www.vans.com.
1 note · View note
nonamendung · 5 years ago
Text
Mengulang Perasaan
1. Manusia Favorit
Hai, aku menulis ini karena rindu. Namanya Zaid. Tepatnya Zaidan Akbar, manusia pecinta kopi favoritku. Aku tidak ingin berlebihan mendeskripsikan bagaimana Zaid bisa menjadi favoritku. Jadi, biarkan kuceritakan pelan-pelan, ya. Lagipula, aku selalu dibuat kesulitan bagaimana menjelaskan Zaid yang kukenal dulu, bagaimana spesialnya dia, bagaimana dia membuatku bergantung dengan eksistensinya.
Zaid adalah salah satu sahabatku. Sahabatku tidak banyak, dan beruntungnya, Zaid adalah orang ketiga yang kupaksa agar mau.
Aku mengenalnya lima tahun yang lalu. Saat itu aku masih menjadi mahasiswa yang hobi minta tebengan sana-sini. Jadi, yang paling sering kurepotkan adalah dua orang sahabatku, Dara dan Apuy. Mereka juga mengadopsiku sebagai anak. Kalau lagi masak enak, aku diundang buat makan. Kalau mau makan enak, aku diajak, ditraktir pula. Belum lagi diantarin kemana-mana. Mereka juga favoritku by the way. Hmm, biar adil saja.
Oke, semua berawal dari ajakan nongkrong malam minggu. Dara mengajak kami melakukan triple dates. Ya, karena waktu itu aku punya pacar. Dan seperti biasanya, pacarku yang super sibuk itu tidak bisa ikut. Setelah membalas pesan Dara dan bersiap menggulung diri di bawah selimut, aku dikagetkan dengan suara klakson motor, disusul suara cempreng Dara yang menyuruhku keluar.
“Ya ampuuun! Masih berantakan anak gadis iniii?” Dara menarik pipi kananku begitu melihatku muncul.
“Aku kan udah bales chatnya. Enggak bisa ikut.”
“Terus mau ngapain di kamar? Kosan sepi begini. Ntar diculik, aku nggak tega.”
Aku meringis, menggaruk-garuk tengkuk.”Enggak ada penculik yang mau repot sama aku.”
“Dasaaar. Siap-siap, sana. Kita tungguin.”
“Sama siapa?” aku melongok ke depan. Hanya tampak dua motor di luar pagar, tak terlihat jelas pengemudinya karena pencahayaan yang kurang terang dari lampu taman.
“Andra, sama Zaid. Apuy nggak bisa jemput, motornya masuk bengkel.”
“Hah? Siapa tuh?”
“Temen Andra. Temenku juga.”
“Andra sama kamu?”
“Ya iya dong, Waaan. Andra kan pacarku.” Dara mulai terlihat tidak sabar, tangannya seperti hendak menarik pipiku lagi.
Ah iya, sebelum semua salah paham. Aku bukan laki-laki dan namaku bukan Wawan atau Iwan. Mamaku tersayang menamaiku Wanita Senja. Aku enggak paham filosofinya, mungkin karena mama ingin aku menjadi sebenar-benarnya “Wanita”.
“Ayo, Waaan.” Dara mendorong-dorong bahuku.
“Aku sama Andra aja, plis?” Aku memohon-mohon, masih tak tahu diri.
“Sialan amat sih Waaan jadi temen!” Sekarang Dara tak bisa menahan diri, dia mencubit pipiku kuat-kuat sambil tertawa.
Lagi-lagi aku pasrah, memegang pipiku yang merah-merah.
Dara belum menghentikan tawanya, mendorong-dorongku masuk. “Ya udah, siap-siap sana! Andra enggak bakal mau bawa cewek pakai piyama kucel gitu.”
Setelah pontang-panting mengganti piyama kesayanganku dengan kaos hitam gombrong, cardigan rajut hitam, celana jogger hitam, boots hitam, aku sekarang kerepotan mencari topi hitamku. Apa masuk ke keranjang baju kotor? Kusempatkan diri mengais-ngais isi keranjang ketika tiba-tiba Dara menerobos masuk.
“Allahu akbar! Ngapain, Wan?”
“Nyari topi.”
Dara berkacak pinggang, satu tangannya kemudian naik memijit pelipis. “Kawan awak kapan sembuhnya iniii. Enggak usah pake topi! Sini, rambutnya digerai aja.” Dara menjulurkan tangan bersiap melepas gulungan rambutku.
Dengan cepat aku mengelak, “Eits, jangan, jangan! Dikuncir aja deh, enggak usah lepas.”
“Ya udah, sini aku rapiin.”
Dengan telaten, persis emak-emak, Dara menyisir rambutku, kemudian menguncirnya menjadi satu. Bahkan setelah dikuncir pun, rambutku hampir mencapai pinggang. itu lah kenapa aku lebih suka mencepol rambut.
“Gini lebih enak dilihat. Senyum dikit, Wan. Ntar Zaid takut sama kamu. Udah bajunya item semua.”
“Bagus deh.”
Aku mengikuti Dara keluar, kemudian mendapati wajah ramah-menawan-baik budi milik Andra, seperti yang biasa kulihat, duduk dengan sabar di atas motornya.
Aku melambaikan tangan dengan semangat, yang lagi-lagi disambut Andra dengan senyum malaikatnya. Jangan-jangan, Dara memang seorang peri di kehidupan sebelumnya, makanya sekarang punya pacar sebaik Andra. Kumantapkan langkahku menuju motornya. Tapi kok? Ekspresi di wajah Andra beru…bah?
“Wawan mau bareng… saya?” Tanya nya hati-hati.
Aku mengangguk, sedikit mengurangi antusiasku.
“Eh?” Andra kini terlihat gelisah. Matanya bergerak-gerak menatap ke belakangku.
Andra kenapa? :(
“Drama apa ini?”
Aku menoleh ke sumber suara. Ah iya, ini dia Si Zaid-Zaid yang disebut tadi. Kuperhatikan lelaki jangkung yang sedang merapatkan jaket kulit yang dipakainya. Aku mendapatinya terang-terangan menatapku bosan. “Ayo, buru! Gua mau nonton bola.” Bahkan aku bisa mendengar nada kesal dalam suaranya.
Aku menatap Dara, meminta pertolongan pada Ibu periku.
“Hmm, gini, Wan. kamu sama Zaid aja ya… aku sama Andra mau mampir ke apotek bentar. Ya?”
Karena tidak diberikan pilihan, aku berjalan terseok-seok menuju motor sport milik Zaid. Aku benci motor itu. Bahkan sebelum duduk aku sudah sakit pinggang duluan.
Zaid menyerahkan helm untukku. Setelah memasang helm, aku susah payah naik ke motornya, dan dia sama sekali tidak terlihat untuk membantuku. Baru kemudian ketika aku berhasil duduk, suara datar itu terdengar, “Aku baru tahu Wawan nama perempuan.”
“Namaku bukan Wawan.”
Kulihat dia buru-buru mengangkat sebelah tangannya, “Enggak usah dibahas. Dan jangan ajak bicara, aku pendiam.”
Sial.
***
Kami tiba lebih dulu di warkop, Zaid masih belum bicara. Dia hanya mengajakku masuk dengan gesturnya. Karena tidak ingin terlihat canggung, kubilang saja aku menunggu Dara dulu.
Setelah dia melepas helmnya, aku baru tahu Zaid punya rambut ikal yang tebal. Kuberanikan diri menatap wajahnya. Kulitnya kecokelatan. Dahi yang mengernyit saat menatapku, alis tebalnya berantakan seperti rambutnya, sepasang mata hitam pekat, tidak terlihat ramah, anehnya juga tidak menakutkan, hidungnya mancung, tapi tak terlihat seperti perosotan. Sialnya, selain sebuah tahi lalat di atas bibir, aku sama sekali tidak menemukan satu jerawat pun di wajahnya. Pfft, jiwa insecure ku terpanggil.
Mungkin karena jengah diperhatikan, Zaid memilih masuk dan meninggalkanku sendiri di parkiran.
***
Aku sama sekali tidak paham konsep triple dates yang dimaksud Dara. Faktanya, setelah masuk, aku menemukan Apuy dan segerombolan lelaki yang kuanggap spesies Zaid. Hmm, Zaid memang lebih enak dilihat, walaupun rambut ikalnya enggak rapi, dan jaket kulitnya yang hanya dia dan Tuhan yang tahu sudah berapa lama tidak dicuci. Begitu melihatku, Apuy dengan semangat memperkenalkan dan menjorok-jorokkan ku untuk duduk di antara mereka. Apa-apaan ini?
Aku memilih duduk di pojokan setelah memesan segelas susu hangat. Sungguh kesialan yang hakiki terjebak di antara geombolan yang berisik ini. Mereka sibuk melemparkan jokes yang anehnya tak mampu membuatku tertawa. Tapi, kucoba juga sesekali tertawa garing.
“Kok lu bisa sih ngajak Roma ngedate malam minggu, Za? Roma, punya pacar kan lu?”
Itu, omongan si botak yang kulihat paling hiperaktif di antara mereka.
Kulirik Zaid yang duduk di seberangku, dari tadi dia memang terlihat asyik ngobrol berdua dengan laki-laki keriting manis di sebelahnya yang kuanggap bernama Roma. Lihat itu, pakai rangkul-rangkul segala.
Zaid dengan santai melepas rangkulannya, lalu membalikkan badannya menatap Roma, sambil bilang, “Karena gua lebih bisa memenuhi kebutuhannya, daripada ceweknya.”
Jawaban santai Zaid disambut gelak tawa oleh gerombolan itu. Yang ditatap mesem-mesem.
“Gua kasih dia tumpangan buat tidur, gua masakin, beliin rokok, ngasih jajan pas akhir bulan, gua isiin bensin lagi buat jalan sama pacarnya. Gua kurang apa coba?”
Lagi-lagi tawa mereka meledak. Roma yang masih mesem-mesem, akhirnya mengeluarkan suara, “Iya, apa jadinya aku kalau gak ada kau ya, Za? Nikahi aku sekarang, Bang.”
“Anjaaay!” Zaid meraup wajah Roma dengan tangan besarnya.
Eh, kok lucu?
***
Mereka mulai berhenti membully Roma ketika pertandingan live bola dimulai. Aku memang tidak ikut teriak-teriak heboh seperti pria-pria kesepian yang kutemui malam itu. Aku akan mendukung siapapun yang menang!
Tapi, perutku sedang tidak bersahabat. Aku memang belum makan malam, ternyata segelas susu tidak cukup membantu malam itu. Aku baru saja hendak memanggil Dara, ketika dia tiba-tiba bangkit lalu mendekat ke arahku, “Wan, aku keluar sebentar ya sama Andra, masih harus nyari obat lagi.” Bisiknya.
Kenapa mereka tiba-tiba jadi tukang obat malam ini?
Baru saja mau protes, Dara sudah melangkah pergi sambil melambai. “Puy, nanti antarin Wawan pulang yaa. Bye semuaaa!”
Kulirik Apuy, dia hanya mengacungkan dua jempol kepada Dara kemudian kembali larut dalam bisik-bisik manja bersama Rio, pacarnya. Sambil sesekali tertawa ngakak sampai memukul-mukul meja. Ah, Apuy itu sebelas dua belas denganku. Sama sama tidak peka. Susah menghubungkan radar. Iya, susah sekali melakukan telepati dengannya.
Ah iya, sebelum pada salah paham lagi. Apuy dan Rio itu bukan pasangan gay. Apuy sahabatku adalah perempuan tulen, aku juga tidak paham kenapa nama manisnya Puteri bisa dipanggil Apuy begitu. Sama seperti orang-orang memanggilku Wawan.
Aku pasrah. Dengan gontai, kukeluarkan laptop dari ransel, lalu membuka game favoritku, mencoba menikmati jam-jam kosong dengan perut yang meledak-ledak minta diisi. Sibuk merapal do��a dalam hati, semoga Apuy membawaku pulang secepatnya.
Jariku berhenti bergerak-gerak ketika menangkap sepiring roti bakar disodorkan ke arahku. Aku menoleh. Mendapati Zaid yang entah sejak kapan sudah duduk di sampingku. Dagunya menunjuk ke arah piring, “Dimakan. Rotinya pakai cokelat, enggak pakai racun.”
“Hah?” aku kembali mélanga-melongo seperti biasa. “Enggak usah.”
“Aku perhatikan kamu belum makan apa-apa dari tadi.” Sekarang dia meluruskan kakinya, mencari posisi duduk yang nyaman, sudah tidak menatapku. “Kalau masih mau nunggu Apuy pulang, bisa sakit perut entar. Mereka paling balik jam 10.”
Wah. Aku terkagum-kagum. Terheran-heran. Do’aku malam ini dikabulkan Tuhan.
Ku comot sepotong roti, lalu mengunyah cepat. Enak. Aku lapar. Dengan cepat potongan ke dua masuk ke mulutku.
Baru ketika hendak mengambil potongan ketiga, aku menimbang-nimbang, mengajak Zaid mengobrol atau jangan. Rasanya tidak sopan kalau aku tidak mencoba berbasa-basi dengannya setelah diselamatkan dari badai kelaparan begini. Jadi kuputuskan untuk bersikap baik padanya. Aku menoleh, bersiap membuka mulut, tapi yang kutemukan adalah wajah serius Zaid yang sedang menatap layar. Oke, ternyata memang tidak mudah. Zaid sama sekali tidak tertarik untuk memulai obrolan. Tapi aku merasa lebih baik, dengan Zaid di sana, duduk di sampingku, hingga akhirnya Apuy mengajakku pulang.
***
3 notes · View notes
kookoowriters-blog · 6 years ago
Text
Kasih
• 05 Januari 2019 •
WARNING :
Cerita ini hanya sekali tembak alias tanpa editing. Mohon maaf kalau ada typo, plot-hole, dsb. 
***
Bel istirahat telah berkumandang sejak 15 menit yang lalu. Anak-anak berombongan pergi ke kantin seperti manusia terlantar seminggu. Kelas mendadak kosong.
Sementara itu, disini, Yoga menjaga barang-barang teman sekelas. Ralat, yang benar adalah dia tidur. Mustahil dia memiliki hati dermawan seperti itu.
Yoga adalah tipikal murid yang duduk di pojok kelas. Dia menempelkan dirinya dengan tembok. Serapat, mungkin. Menelungkupkan kepalanya ke dalam lingkaran tangannya. Matanya terpejam. Namun, tidak benar-benar lelap.
Dia tidak pernah bisa tidur siang. Dia tidak mengantuk. Matanya tidak berat sama sekali. Dia sehat. Alasan dia menyendiri di kelas hanya karena malas bermain dengan teman-temannya.
Duduk di motor. Mengincar adik-adik kelas. Ugh, pria brengsek. Alasan lainnya karena energinya sudah terkuras habis menghadapi kebobrokan teman sekelas. Terlalu hyper. Sampai ingin meruntuhkan lantai 2 ini rasa-rasanya.
Baru juga Yoga berpikir tentang itu, suara para perempuan memecah keheningan. Super heboh. Mereka berbicara seolah temannya itu berdiri 2 km jauhnya. Tertawa. Tawanya tidak ada anggun-anggunnya sama sekali. Seperti pria. Horror. Pantaslah Yoga sulit mendapat pacar. Lingkungannya saja menyediakan perempuan bentukan seperti ini.
"Yoga, mau cilung kagak?"
Tanpa mengangkat kepalanya, Yoga tahu itu Diana.
"Woy!"
Suara derap kaki beraturan terdengar. Seperti mendekati Yoga. Kursi berderit. Ditarik lalu Diana duduk di depan Yoga. "Tidur mulu kerjaan lo. Makan!"
Yoga menggeleng pelan. Cepatlah menyingkir dari hadapannya. Dia benci ditempeli perempuan gatel.
"Eh, ya. Tau nggak. Ada anak baru, Ga. Cewek," ujar Diana.
Kepala Yoga terangkat. Mata bulan sabitnya menyipit hingga nampak segaris. Ekspresinya bingung. "Masuk sekarang?"
Diana mengangguk antusias, "Tadi gue liat. Dia lagi di ruang kepala sekolah."
Yoga berdecak, "Masih di ruang kepala sekolah! Belum tentu sekarang masuknya, kan? Mustahil dia masuk sekarang. Tinggal 2 jam lagi kita pulang."
"Antusias banget, Ga." Farah menyahut sambil terkekeh.
"Ya.Lumayan, kan? Gue sumpek ketemu cewek bentukan kayak lo pada," sahut Yoga. "Kali aja yang ini nyegerin mata."
Farah tersulut emosi. Matanya melotot lantas menyambar penghapus papan tulis. Ancang-ancang ingin melempar. "Bibir lo tuh gue cabein."
Orang-orang bertabrakan. Bergegas masuk ke dalam kelas. Tubuhnya dibanjiri keringat. Ah, Yoga tidak tahu bagaimana jadinya kalau Bu Risma masuk nanti.
Dalam sekejap ruangan yang semula tentram mendadak jadi kacau. Berubah seperti pasar. Saling menyahut. Membahas tentang anak baru yang dibicarakan oleh Diana. Mereka mendiskusikan murid baru itu seolah harta besar. Apa secantik itu?
Sesuatu dalam dadanya bergejolak. Mendadak sekujur tubuhnya memanas. Ini benar-benar mengetes limitnya.
"Ga, ada murid baru!" Dimas berlari hingga membuat meja disekitarnya berantakan. "Cakep banget, sial."
"Tuh 'kan gue bilang apa, Ga. Cakep," sahut Diana.
Perut Yoga jadi melilit sekarang. Dadanya terasa tidak nyaman. Seluruh tubuhnya bereaksi tidak nyaman. Apa dia terlalu bahagia mendengar kabar kelas mereka ketambahan murid baru?
"Hey, duduk kalian semua!"
Serempak membelalak. Mendapati presensi wali kelas mereka--Bu Risma di ambang pintu. Dengan kompak mereka bergerak menuju tempat duduknya masing-masing.
"Udah kelasnya bau, Ya Tuhan," keluh Bu Risma. Wanita tua itu memalingkan wajahnya ke belakang. Tersenyum meringis. "Semoga kamu bisa beradaptasi ya di kelas ini," katanya.
Bu Risma melangkah masuk ke dalam kelas. Berdiri di tengah-tengah kelas. "Eh, ayo masuk," katanya.
Orang yang diperintahkan Bu Risma pun masuk. Yoga tersedak salivanya. Lehernya seperti tercekik oleh benang ilusi. Kepalanya seperti ditimpa batu sebesar batu kali. Pria itu terbatuk. Menarik atensi seluruh orang.
"Hai, salam kenal. Nama saya Sara."
Sara.
Sang empunya kulit putih pucat. Mata cekung dengan manik mata cokelat yang jernih. Sejernih air pedalaman. Wajahnya nampak lemah. Memancing rasa ingin memiliki. Dan, dia adalah kecelakaan dalam hidup Yoga.
Manik mata Sara bergerak. Menusuk tatapan Yoga. Mereka saling menatap.
Kemana Yoga harus menyembunyikan diri?
***
2 jam yang menyiksa. Begitu bel berbunyi, Yoga bergegas membereskan seluruh bukunya dan berjalan cepat meninggalkan kelas. Tak memerdulikan teriakan Bima yang minta nebeng. Well, perutnya dalam keadaan tidak baik sekarang.
Berlari menuju toilet. Mendobrak pintu. Mendekati wastafel dan mendorong seluruh rasa mualnya untuk keluar. Tetapi, dia tidak bisa. Ini adalah ketakutan yang luar biasa. Dia tidak bisa mengontrol dirinya. Tidak bisa menenangkan dirinya.
Sara adalah sebuah kecelakaan.
Sara adalah sebuah kesalahan.
Sara adalah sebuah penyesalan.
Sara adalah dosa yang terkutuk.
Yoga ingin menyilet nadinya sekarang. Melepaskan rasa frustasinya. Kepalanya dijebak dalam kenangan masa lalu. Kepalanya berputar seirama dengan kenangan yang satu per satu menerjangnya. Melihat Sara, dia menjadi ditindas lagi oleh segala rasa itu. Penyesalan besar yang tak bisa di balas budi. Dosa yang tak bisa tertebus.
Dan, kini. Dia harus menghadapi Sara setiap hari. Mengapa gadis itu memilih sekolah ini? Sengajakah? Pasti Sara belum memaafkannya. Kesalahannya tidak bisa di maafkan. Jelas. Membobol kehormatan seorang perempuan. Jelas tidak bisa dimaafkan. Beruntung Yoga tidak mendapat sanksi sosial. Hidupnya masih terasa aman saja sekarang.
Yoga menatap refleksi dirinya dalam cermin. Dia menghela napas. Perasaan jijik menggerayangi dadanya. Lantas, dia menarik nafas sedalam mungkin. Menjernihkan pikirannya. Menahan hasrat tangannya untuk menonjok cermin guna mendapat rasa perih dari luka.
Pria itu bergerak lunglai. Kakinya terseret meninggalkan toilet. Tubuhnya masih sakit. Nyeri dibagian tulangnya. Matanya memandang hidup ini kelabu. Dia ingin segera pulang ke rumah. Bersembunyi disana.
Namun, disangka ia akan pulang tanpa halangan. Justru kini dia dihadapkan oleh dosa terkutuk itu. Sara bersandar di samping toilet pria. Mulutnya mengemut permen. Matanya terpaku pada permen yang diemut Sara. Yoga tahu itu permen susu strawberi.
Sara menoleh. Yoga memalingkan wajahnya. Tangan Yoga gemetar. Ya, dia memang pengecut. Sial.
"Tak sangka, ya." Sara berucap.
Yoga menoleh menatap Sara. Tak tersebut kata-kata dalam mulutnya. Kosong pikirannya. Ia melihat Sara tidak sesempurna dulu. Seperti bunga mawar merah muda yang layu. Karena dirinya.
"Pulang bareng?" ajak Sara.
Yoga menggeleng, "Bawa motor."
"Ya, gue tahu," jawab Sara. "Maksudnya, boleh anterin?"
Mata Yoga membesar. Lidahnya kelu. Tetapi, kalimat itu meluncur tanpa ia sadari. "O-oke."
"Masih inget alamat rumah gue?" tanya Sara.
"I .. iya," jawab Yoga. Pria itu memasukan kedua tangannya ke dalam kantong jaket. "Udah mau pulang?"
Sara mengangguk. Yoga menggerakan dagunya, mengisyaratkan Sara untuk berjalan duluan. Sementara itu, Yoga menjaga jarak jauh dari belakang. Gadis itu memegang kedua tali tasnya. Kakinya melangkah mantap.
Yoga menatap Sara. Tidak ada yang tahu perkara diantara mereka. Terlihat seperti dua orang teman. Padahal, ada kenangan pahit yang telah terukir daripada yang mereka duga. Yoga sayang Sara. Saat melihatnya seperti ini. Mengetahui Sara hanyalah perempuan lemah. Rasa itu muncul sedikit. Tidak baik. Yoga melarang dirinya untuk jatuh lagi.
Padahal, beberapa waktu yang lalu, Sara adalah momoknya. Tetapi, sekarang Sara meminta pulang bersama. Seolah telah melupakan kebejatan Yoga. Apakah Sara telah memaafkannya? Semudah itu?
"Motor lo yang mana, ya? Gue udah lupa." Sara menggaruk kepalanya seraya terkekeh.
Yoga tersenyum simpul, "Udah ganti."
"Yang motor biru itu udah dijual?" tanya Sara.
Bertanya seolah tidak mengingat kenangan yang ada. Bertanya seolah tidak merasa sakit. Padahal Yoga hancur begitu mengingat motor itu. Teringat mereka sering jalan-jalan sore. Sara memeluk pinggangnya.
Sialan. Berhenti.
Yoga mengendikkan bahu. Tak ingin membahas lebih jauh. Dia melangkah menghampiri motornya.
"Lo nggak bawa helm?" tanya Sara saat Yoga menyalakan motornya.
Yoga menoleh. Terdiam sesaat. Kemudian, mengangguk kaku.
Sara berdecak, "Kebiasaan."
Tolong, stop.
"Masker juga nggak pakai?" tanya Sara.
Yoga tak menjawab. Segera mengeluakan motornya dan menyuruh Sara naik. Motor itu mengendara keluar dari lingkungan sekolah.
Angin sore menerpa wajah Yoga. Namun, pria itu dipenuhi oleh peluh. Perutnya bergejolak. Tangannya keram. Sore ini, pulang dengan mantan pacar adalah hal terburuk yang pernah ada. Yoga rasanya ingin melompat dari motor saat ini juga.
Kepala Yoga dipenuhi pertanyaan. Kenapa Sara bertindak seolah tidak merasa sakit? Kenapa? Bagaimana bisa? Padahal dia korban. Yoga ingin bertanya. Tetapi, takut. Terlalu takut mengungkit masa lalu.
"Kayaknya mereka asik orang-orangnya," kata Sara.
Yoga tersentak, "Si-siapa?"
"Anak-anak cewek di kelas," jawab Sara.
Yoga mengangguk, menjawab sekenanya. "Ya."
"Ada pacar kamu disana?" tanya Sara lugas.
Pertanyaan Sara yang satu itu menohok Yoga hingga terbatuk. Sara menepuk-nepuk punggung Yoga lembut. "Mau minum?"
Yoga menggeleng, "Nggak. Nggak usah."
Sara justru tertawa, "Kenapa kaget gitu ditanya soal pacar? Nggak enak karena aku yang nanya?"
"Udah. Stop, Sara. Jangan ajak aku bicara," jawab Yoga.
Hening sesaat. Kemudian, Sara kembali bertanya. "Kenapa?"
"Berhenti bicara. Aku nggak mau dengar suara kamu," jawab Yoga.
"Kenapa begitu?"
"Aku bilang berhenti bicara, kan?" tegas Yoga.
"Bukannya aku yang seharusnya bicara begitu?" balas Sara marah.
Yoga terdiam. Sara kembali melanjutkan. Suaranya bergetar. "Aku ngelewatin hari-hari yang sulit setelah kamu ninggalin aku. Brengsek, kamu. Bahkan seharusnya aku muak denger suara kamu. Tapi, kamu malah perlakukan aku kayak gini? Aku bener-bener sampah, ya?"
"Nggak. Bukan gitu, Sar." Yoga menjawab.
"Kayaknya memang iya, kok. Aku sampah. Nggak ada nilainya. Temen-temen dari sekolah lamaku nge-bully aku setelah ikut campur sama masa lalu aku. Sampai aku pindah sekolah. Nyatanya, aku memang nggak ada nilainya," jawab Sara.
Perasaan Yoga bercampur aduk. Dia bungkam. Sepanjang perjalanan, tidak ada percakapan apapun diantara mereka. Sampai pada akhirnya, motor Yoga tiba di rumah Sara.
"Thanks," kata Sara. "Maaf, udah minta anter pulang." Sara segera berbalik badan ingin masuk ke rumah. Tetapi, Yoga mencekal lengan gadis itu membuat gadis menatap Yoga.
"Tolong, ampuni semua kesalahan yang aku perbuat sama kamu. Jangan hidup menderita lagi, Sar. Sekarang, kamu tiba dilingkungan baru. Nggak akan ada yang kenalin kamu sebaik aku. Aku akan jaga masa lalu kamu sebaik mungkin. Mereka akan lihat hal-hal yang baik dari kamu. Balik lagi jadi Sara yang dulu kukenal. Buat mereka bangga sama kamu. Aku nggak tahu harus berbuat apa untuk tebus harta  kamu. Tapi, kalau satu-satunya cara untuk membuat perasaan kamu lebih baik dengan cara benci sama aku. Ya, aku terima."
Sara tersenyum, "Aku udah ampuni semua kesalahan kamu sama aku. Karena, itu satu-satunya cara yang bisa memperbaiki perasaan itu. Saat aku berusaha benci sama kamu, justru perasaan aku jadi kacau. Aku semakin terpuruk."
Sara melanjutkan, "Justru kamu yang perlu sadar, jangan terpuruk sama masa lalu. Karena Tuhan pun udah nggak ingat-ingat lagi dosamu."[]
1 note · View note
apamanis · 2 years ago
Text
Orang gagal laku di cerita film
they struggle, people love watching film with people struggle ..
"Kamu ga bisa cintai aku, aku ga punya apa apa, kamu tahu aku ga bisa menjamin kehidupan kamu, masih banyak pria yang ngincar kamu, dengan jaminan hidupnya, kenapa masih mencintai aku"
Suara background cinematic masuk dengan pesimis
"Aku ga bisa ninggalin kamu sayang, aku hanya ingin sama kamu.."
Sang pria berdiri darisandaran
Melihat refleksi pekerjaan obsesi-nya di depan meja, menulis resep sabun homemade yang ga pernah selesai..
"Aku baru aja dipecat.. aku dibilang ga disiplin, ga ngikutin panduan perusahaan.., padahal aku cuma lakukan yang terbaik dari instingku"
menahan emosi-nya demi menghentakkan meja
"Sedangkan aku dapat uang dari mana lagi coba.."
"Ayo kita cari bersama, aku leasing motorku.." Pacarnya coba berdiri di sampingnya, melihat jendela bersama
"..itu motor belian ibu mu" memulai ber-argumen
Wanita menatap pacarnya dengan
"Aku serius, untuk usaha-mu yang kamu butuhkan"
Sang pria sedikit tersinggung dengan kata terakhirnya
"Usaha yang ku butuhkan?.. selama ini kamu tahu usaha apa yang ku lakukan"
Wanita bingung "Ya ini semua yang ada di meja kamu" melayangkan tangan-nya
"Usaha apa yang ku butuhkan?" Sang pria melihat geram di depan wanita-nya
Ketiga kalinya "Usaha apa yang ku butuhkan?" Memegang keras pundaknya
Wanita ga bisa berkata apa apa, membuat pria menghempaskannya ke tempat tidur
Sang pria mengambil jaket-nya "Aku keluar dan jangan cari aku"
Wanita menangis
0 notes