#Filosofi Tumpeng
Explore tagged Tumblr posts
Text
Peluang Usaha Tanah Baru Bogor Utara Maksim
#lauk pauk frozen food#lauk pauk favorit#filosofi lauk pauk tumpeng#PT. Maksim LB#Bogor#laukpauk#laukpaukkampung#laukpaukdelivery#laukpaukseda#laukpaukbengkalis#laukpaukbylana#laukpaukbekusolo#laukpaukbynasimungil#laukpaukbekasi
0 notes
Text
FILOSOFI DAN ARTI TUMPENG...
.
.
Tumpeng merupakan salah satu warisan kebudayaan kuno (jauh sebelum masehi), yang sampai saat ini masih bertahan dalam kehidupan masyarakat jawa pada umumnya.
Tumpeng, berasal dari kata 'TUMPANG' sebagai simbol tingkatan alam semesta yaitu Makrokosmos dan Mikrokosmos.
Tumpeng sendiri bagi kebanyakan masyarakat jawa kuno adalah sebuah simbolik untuk memuliakan gunung, yang juga sebagai tempat bersemayam para Hyang, atau para leluhur (nenek moyang). Nasi yang dicetak berbentuk kerucut dimaksudkan untuk meniru bentuk gunung suci Mahameru, tempat bersemayam dewa-dewi.
Meru berasal dari kata :
Me, berarti meme = ibu
Ru berarti guru = bapak
(lingga -- Yoni)
Sehingga,meru memiliki arti cikal bakal leluhur.
Meru juga sebagai lambang alam semesta dan kesuburan...
Mengapa tumpeng dipotong...? ada yang mengatakan jaman dahulu tumpeng tidak boleh dipotong. Tetapi,kembali lagi manusia adalah mahluk simbolik.
Puncak dalam tumpeng adalah melambangkan tempat bersemayamnya para leluhur, sehingga bagian puncuk yang biasanya ditutup dengan daun pisang hanyalah sebagian kecil saja, yang nantinya akan dipotong dan di haturkan kepada yang lebih tua (dalam hal ini adalah lelulur) sebagai rasa hormat dan tanda bakti, bahwa kita tidak melupakan beliau yang telah menurunkan kita.
Karena biasanya bagian ini tidak dimakan, oleh karena itu yang dipotong dan ditutup daun pisang hanya sebagian kecil saja sebagai simbolik .
Namun oleh sebagian kelompok menyalah artikan untuk memberi makan para demit.
Masuknya tradisi Islam membuat originalitas Tumpeng ini menjadi beda karena ada macam-macam pemahaman yang di paksakan artinya.
Tradisi pemotongan tumpeng ini oleh masyarakat barat diadopsi untuk pemotongan kue ulang tahun, kue pengantin yang potongan pertamanya akan diserahkan kepada yang dituakan atau yang lebih tua atau yang di sayangi.
#AFR
0 notes
Text
Konsisten, WHDI Kota Denpasar Kembali Gelar Pelatihan Banten Bagi Wanita Hindu
BALIPOTALNEWS.COM, DENPASAR - Pelatihan membuat Banten Ayaban Tumpang Pitu secara konsisten diadakan oleh organisasi Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Denpasar. Setelah penyelenggaraan di beberapa lokasi, kegiatan ini kembali digelar di Banjar Sapta Bumi, Desa Tegal Harum, Kecamatan Denpasar Barat, pada Minggu (12/3/2023). Kegiatan itu, langsung dihadiri oleh Wakil Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa serta Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Ida Ayu Alit Wiradana. Melibatkan para wanita Hindu lintas generasi, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa mengemukakan pelatihan banten ini dimaksudkan guna meningkatkan pemahaman krama, utamanya wanita Hindu terkait tata cara dan proses pembuatan banten. "Para ibu ibu mungkin sudah sangat akrab dengan pembuatan banten untuk keseharian, baik di rumah maupun acara adat lainnya. Namun melalui pelatihan banten ini, saya mengharapkan adanya proses saling bertukar ilmu dan pengetahuan yang dimiliki," kata Ny. Ayu Kristi. Menyoal pemilihan Banten Ayaban Tumpeng Pitu sebagai subjek pelatihan, Ny. Ayu Kristi bertutur, sebagai jenis persembahan pada tatanan madyaning utama, Ayaban Tumpeng Pitu ini cukup lumrah digunakan untuk manusa yadnya. "Jenis banten ini tentu sudah sering dijumpai oleh para Ibu. Maka, saya mengharapkan melalui pelatihan ini ibu-ibu bisa secara mandiri membuat banten, minimal untuk diri dan juga keluarga sesuai pakem yang telah diatur dalam Sastra Agama Hindu," lanjutnya. Pelatihan banten ini menghadirkan tiga orang narasumber pelatihan WHDI Kota Denpasar, yakni Ni Wayan Sukerti, Ni Nyoman Ciri serta Ni Made Sucitawati. Salah seorang narasumber, Ni Wayan Sukerti mengatakan, dengan metode 'learning by doing', para peserta pelatihan diajak langsung mempraktekan cara mejejahitan sembari diedukasi makna dan filosofi komponen banten itu sendiri. "Sarana upakara ini memiliki simbol dan makna tersendiri saat kita melakukan persembahan ke hadapan Sang Pencipta dan alam semesta. Ada beragam makna dan filosofi yang terkandung di dalamnya," kata Wayan Sukerti. WHDI Kota Denpasar dalam pelaksanannya, mengadakan secara berkelanjutan pelatihan banten ini dan diadakan secara rutin dengan menyasar 2 banjar di masing-masing kecamatan.(bpn) Read the full article
0 notes
Text
TURISIAN.com – Ada banyak hal menarik di kota Solo, Jawa Tengah dalam satu bulan hingga 30 Januari 2023 mendatang. Dan, pusat kemeriahaan itu sudah bisa dinikmati dengan di pasangnya Lampion Pasar Gede sejak kembali berpendar sejak Selasa 10 Januari 2023. Gak sampai disitu, paada Kamis 12 Januari 2023 nanti akan ada event tahunan yang bisa disaksikan. Event itu adalah Umbul Mantram. Acara ini merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkah dan keselamatan yang telah diberikan kepada seluruh warga Kampung Sudiroprajan. BACA JUGA: Menparekraf akan Dorong Solo Sebagai Salah Satu Destinasi Unggulan MICE “(Umbul Mantram) Ada kirab secara adat Jawa, ujub doa, pembagian makanan dari yang dibawa warga dan dari 2 jodang, jodang lanang jodang wadon,” kata Ketua Panitia Grebeg Sudiro 2023, Arga seperti dikutip Turisian.com dari Antaranews, Kamis 12 Januari 2023. Sebagai informasi, jodang merupakan tandu yang digunakan untuk mengangkut barang. Tandu akan diangkat oleh beberapa orang. Selain itu, sambung dia, akan ada pula hiburan dari lintas agama yang ada di Kampung Sudiroprajan. BACA JUGA: Mengenal 7 Jenang Tradisional Khas Kota Solo, Sarat dengan Filosofi Umbul Mantram 2023 Sementara itu, Sie Acara Umbul Mantram 2023 bernama Asri mengatakan, acara Umbul Mantram akan dimulai dari Kantor Kelurahan Sudiropradjan sekitar pukul 18.00 WIB. Peserta kirab nantinya akan mengenakan pakaian tradisional Jawa dan ada pula yang memakai baju adat khas Tionghoa. Kirab juga akan membawa air suci, puja mantram, bendera merah-putih, bendera panji, tumpeng, dan pusaka KK Sudiroprajan. Rute kirab adalah dari Kelurahan Sudiroprajan, lurus belok kiri ke Jalan Cut Nyak Dien, lurus belok kiri ke Jalan Ir. Juanda. BACA JUGA: Mengenal 7 Jenang Tradisional Khas Kota Solo, Sarat dengan Filosofi Kemudian, lurus belok kiri masuk Gang Sumase, dan lurus belok kanan ke Kamung Mijen untuk berhenti di rumah Bapak Sri Raharjo guna meminta doa restu. Kirab berlanjut melalui Jalan Kapten Mulyadi, berhenti di Bok Teko untuk doa syukur oleh sesepuh Sudiroprajan. Perjalanan berlanjut sampai pertigaan Timlo Sastro, belok kanan di Jalan Ngandongan sampai pertigaan Halte Pasar Gede. Selanjutnya, kirab belok kiri melalui Tugu Jam Pasar Gede dan belok kiri melewati Kelenteng Tien Kok Sie, kemudian lurus terus sampai tiba di Kantor Kelurahan Sudiroprajan. BACA JUGA: Yuk Jalan-Jalan Keliling Kota Surakarta Naik Batik Solo Trans! Peserta kirab akan disambut rombongan penari Bedoyo menuju tempat tirakatan. Lalu ada penyerahan tombak pusaka kepada kepala desa. Setelah itu, tumpeng, ubarampe, dan jodang akan didoakan. Doa akan dilangsungkan secara lintas agama. Kemudian tumpeng akan dipotong, serta tokoh masyarakat akan menabur benih biji-bijian dan ada pula pelepasan burung juga ayam. Jodang kemudian akan dibawa ke tengah jalan dan makanan lalu dibagikan kepada masyarakat. ***
0 notes
Text
Cara Membuat Nasi Tumpeng Sederhana Dan Komplit
Mau bikin acara ulang tahun tapi bingung hidangannya? Jika kue tart sudah menjadi hal yang biasa, kamu bisa kok membuat nasi tumpeng. Simak dibawah ini cara membuat nasi tumpeng sederhana dan komplit!
Nasi Tumpeng
Nasi Tumpeng merupakan cara penyajian nasi yang dibentuk menjadi kerucut dan ditata bersama dengan lauk-pauknya; karena itu disebut pula 'nasi tumpeng'. Olahan untuk nasi yang dipakai biasanya berupa nasi kuning, meskipun kerap juga digunakan nasi putih biasa atau nasi uduk.
Cara penyajian nasi tumpeng keturunan Jawa biasanya dibuat pada saat kenduri atau ada sebuah perayaan suatu kejadian penting. Tumpeng biasa disajikan di atas tampah (wadah berbentuk bundar tradisional yang terbuat dari anyaman bambu) yang telah dialasi daun pisang.
Filosofi Tumpeng
1. Tumpeng Ternyata Merupakan Singkatan
Tumpeng nyatanya bukan sekadar nama. Kata "tumpeng" sendiri berasal dari sebuah singkatan yang memiliki arti. Dalam bahasa Jawa, kata 'tumpeng' merupakan sebuah singkatan dari yen metu kudu mempeng (ketika keluar harus sungguh-sungguh semangat).
Kalimat ini bermakna bahwa manusia ketika terlahir harus menjalani hidup dengan semangat, yakin, fokus, dan tidak mudah putus asa.
2. Dulunya Digunakan Sebagai Persembahan Untuk Para Leluhur
Dulunya nasi tumpeng digunakan masyarakat Jawa sebagai persembahan di gunung-gunung. Hal ini dilakukan oleh masyarakat Jawa zaman dulu sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur yang mendiami gunung-gunung tersebut.
Bentuk kerucut pun menirukan rupa gunung Semeru yang dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para Dewa dan leluhur.
3. Lauk pauknya juga punya makna tersendiri
Setiap hidangan nasi tumpeng pasti akan dikelilingi bermacam lauk pauk. Biasanya berjumlah tujuh macam. Dalam bahasa Jawa, tujuh mempunyai arti pitu yang akronimnya dari pitulungan atau pertolongan. Di antaranya telur yang dianggap menggambarkan kebersamaan, ikan menggambarkan keuletan dan perjuangan.
Ada juga ayam jantan yang biasa dimasak dengan bumbu kuning melambangkan manusia sebaiknya menghindari sifat jelek, seperti sombong atau ingin menang sendiri, serta sayur urap yang terdiri atas kangkung, toge, dan kacang panjang yang memiliki makna melindungi dan pertimbangan yang baik dalam memutuskan segala sesuatu.
Cara Membuat Nasi Tumpeng
Bahan Utama :
3 liter beras,kemudian cuci hingga bersih
1/4 liter santan kental
Bumbu Utama :
Kunyit 1 sdm,lalu parut, kemudian juga rebus dalam air sebanyak 50 cc air,saring hingga keluar dari ampasnya
2 lembar daun pandan, lalu bentuk menjadi simpul 1 sereh memarkan
3 lembar daun salam
Garam secukupnya (biasanya 1 sendok makan)
Pelengkap :
Perkedel
Dendeng Sapi
Tumis Tempe
Telur dadar yang diiris
Hiasan :
Kacang Panjang
Tomat
Wortel bentuk bunga di rebus
Cabe merah
Daun Pisang
Mentimun
Cara Membuat Nasi Tumpeng :
Langkah pertama siapkan santan dan juga kunyit kemudian satukan bersama dengan daun pandan, daun salam , sereh dan juga berikan garam kemudian didihkan
Langkah kedua kukus beras menjadi setengah matang,kukus di dalam panci
Kemudian tuangkan santan yang sudah mendidih hingga menyerap di dalam beras yang sudah di kukus aduk , dan kukus kembali hingga matang.
Sedangkan untuk menghias nasi tumpeng kuning dapat disesuaikan dengan selera anda,begitupula dengan tambahan lauk pauk dan sayuran dalam penyajian.
Nah itulah ulasan tentang nasi tumpeng dan bagaimana cara membuatnya. Resep nasi tumpeng juga hampir sama proses pembuatannya dengan resep nasi kuning. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
1 note
·
View note
Text
Rayakan HUT Diana Mall dan Hotel Horison, Steven Tan Ungkap Filosofi Nama 'Diana'
Rayakan HUT Diana Mall dan Hotel Horison, Steven Tan Ungkap Filosofi Nama ‘Diana’
TIMIKA | Sebagai bentuk ucapan syukur atas nikmat dan berkah yang diberikan, sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun Diana Mall ke 18 dan Horison Diana Timika ke 2, manajemen menggelar syukuran, Minggu (30/10/2022). Syukuran ditandai dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Direktur Utama Diana Mall, Steven Tan dan Direktur Horison Diana Timika, Lina. Acara yang dikemas dengan penuh…
View On WordPress
0 notes
Text
Nasi Tumpeng Untuk Peringatan HUT RI
Nasi Tumpeng Untuk Peringatan HUT RI
Hari Kemerdekaan RI yang diperingati setiap 17 Agustus umumnya dirayakan masyarakat dengan membuat nasi tumpeng. Di balik lezatnya nasi tumpeng, tersimpan beragam makna dan filosofi di dalamnya.[]
View On WordPress
0 notes
Text
6 Resep Sayur Urap untuk Menu Berbuka Puasa, Coba, Yuk
6 Resep Sayur Urap untuk Menu Berbuka Puasa, Coba, Yuk
Salah satu masakan khas Nusantara yang tak boleh Anda lewatkan adalah sayur urap. Apalagi menjelang puasa Ramadan seperti sekarang, berbuka puasa dengan sayur urap adalah pilihan yang tepat. Berikut resep sayur urap yang bisa Anda buat dengan mudah di rumah 6 Resep Sayur Urap untuk Menu Buka Puasa Sayur urap sering disajikan bersama nasi tumpeng dan punya arti filosofis yang melambangkan…
View On WordPress
0 notes
Photo
Dandim Disuguhi Bucu Pendem Saat Mulai Pengerjaan TMMD Dandim 0707/Wonosobo Letkol Inf Rahmat meninjau lokasi TMMD setelah upacara pembukaan, saat meninjau lokasi di Desa Kumejing Wadaslintang tersebut disuguhi nasi Bucu Pendem sebagai tanda dimulai pengerjaan TMMD. (11/5) Kepala Dеѕа Kum��jіng, Endаr Aditria Kurnіаwаn mengatakan bаhwа bucu реndеm mеruраkаn kuliner turun tеmurun уаng mаѕіh dіlеѕtаrіkаn hіnggа sekarang. Kulіnеr ini biasanya disajikan untuk menyambut tamu, hajatan besar, Selametan dimulainya sebuah pekerjaan besar dan sebagainya. Aуаm іngkung іnі ѕеndіrі adalah sebutan untuk ауаm kаmрung уаng dіmаѕаk utuh, dіbumbuі rempah lеngkар dan dimasak ungkep perlahan hіnggа bеnаr-bеnаr еmрuk. Sеdаngkаn, nasi tumреngnуа, dibuat cara mеmаѕаk nаѕі bіаѕа, yaitu dіkukuѕ nаmun dіtаburі dеngаn раrutаn kelapa yang gurіh. Ayam ingkung kеmudіаn dіbаkаr dan dіmаѕukkаn ke dаlаm nasi dan іkut dіkukuѕ bеrѕаmа nаѕі. Jika ditelaah secara umum, ayam merupakan binatang paling dekat dengan masyarakat sejak zaman dulu dan punya banyak manfaat. Ayam adalah hewan yang mudah dipelihara, sumber pendapatan, sekaligus bisa dimanfaatkan menjadi makanan. Ayam ingkung memiliki filosofi yang tak bisa diabaikan dalam budaya Jawa. Ayam adalah lambang dari rasa syukur dan kenikmatan yang didapat di dunia karena kuasa Tuhan. Hanya ayam yang baik dan lezat saja yang menjadi persembahan, itulah mengapa ayam ingkung disajikan dalam bentuk utuh dan ditata dengan indah. ayam ingkung berasal dari kata “manengkung” yang berarti memanjatkan doa kepada Tuhan dengan kesungguhan hati. Ayam ingkung menjadi komponen pokok dalam tumpeng. Ayam adalah bentuk doa baik bagi manusia agar bisa meniru perilaku ayam. Ayam tidak melahap semua makanan yang diberi padanya, melainkan hanya memilih memakan mana yang baik dan tidak makan yang buruk. Manusia diharapkan bisa memilih mana yang baik dan nama yang buruk dan harus ditinggalkan dalam hidupnya. Ayam ingkung juga dibuat hanya menggunakan ayam kampung, salah satu alasannya adalah untuk menjaga orisinalitas. Lagipula, pembuatan ayam ingkung dari ayam potong tidak bisa senikmat dan sebaik jika menggunakan ayam kampung. Untuk itu saat ini kami menyuguhkan bucu https://www.instagram.com/p/CdcVh9br8re/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Photo
DANPASMAR 3 HADIRI PERINGATAN HUT KE-21 KOTA SORONG Komandan Pasmar 3 Brigjen TNI (Mar) Edi Juardi menghadiri Upacara Bendera dalam rangka memperingati HUT Ke-21 Kota Sorong yang jatuh pada 28 Februari lalu dengan mengusung tema “Kota Sorong Tetap Berkarya dan Berinovasi ditengah Pandemi” dipimpin oleh Wakil Walikota Sorong dr. Hj. Pahimah Iskandar bertempat di lapangan Apel Kantor Walikota Sorong Jl. Burung Kurana, Kel. Remu Utara, Kota Sorong, Papua Barat. Senin (01/03/2021). Kegiatan tersebut diikuti oleh segenap TNI-Polri dan ASN Pemda Kota Sorong yang ditandai dengan pengibaran Bendera Merah Putih di iringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Walikota Sorong Drs. Ec. Lambertus Jitmau. M.M., dalam amanatnya yang dibacakan oleh Wakil Walikota Sorong mengucapkan selamat hari jadi Kota Sorong Ke-21 kepada seluruh warga masyarakat Kota Sorong di mana pun berada, usia 21 tahun adalah rentan panjang perjalanan yang penuh romantika dan dinamika sejarah memperingati HUT secara filosofi bermakna retrospektif, yaitu kita berupaya untuk menengok masa lalu sebagai sebuah mata rantai sejarah. “Mari kita jadikan peringatan HUT Kota Sorong ini sebagai sarana mawas diri atau instropeksi dengan tidak lupa akan jasa para tokoh-tokoh perintis dan juga masyarakat yang telah meletakkan dasar terbentuknya Kota Sorong pada tahun 1999 mulai dari pembangunan awal hingga eksis sampai diusia Kota Sorong saat ini”, Pungkasnya. Lebih lanjut dikatakan, perkembangan Kota Sorong tersebut dapat kita rasakan pada semakin tersedianya infrastruktur yang berkualitas seperti, pembangunan Bandara Deo, pelebaran 2 jalur Km.12 sampai Km.18, pembangunan pasar modern rufei, pasar tertata, pembangunan trotoar, pembangunan jaringan air bersih sekota Sorong, pembangunan kantor Distrik dan kelurahan, pembangunan Gedung VIP Drs. Ec. Lambertus Jitmau, M.M, dan lain sebagainya. Walikota Sorong mengimbau agar tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 3 M dan mendukung program pemerintah sebagai upaya untuk memutus mata rantai Covid-19. Sementara itu, diakhir kegiatan dilaksanakan pemotongan Kue Ulang Tahun dan Tumpeng oleh Walikota Sorong Drs. Ec. Lambertus Jitmau, M.M,. dengan didampingi oleh segen https://www.instagram.com/p/CL3hKvhBa8U/?igshid=w02cj89kbrb2
0 notes
Text
Sambut Hari Jadi, PC KMHDI Badung Gelar Mereresik Pura dan Diskusi Religi
BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG - Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PC KMHDI) Badung mengadakan Mareresik Pura, Diskusi Religi, dan Perayaan HUT ke-29 KMHDI di Desa Cemagi, Sabtu (3/9/2022). Kegiatan ini melibatkan Perbekel Desa Cemagi, I Putu Hendra Sastrawan, S.Si., Pimpinan Daerah KMHDI Bali, KMHD Universitas Dhyana Pura, Perwakilan Sekehe Taruna Desa Cemagi, dan siswa-siswi SMP Negeri 7 Mengwi. Kegiatan Mareresik Pura, Diskusi Religi, dan perayaan HUT ke-29 KMHDI ini merupakan serangkaian dari pelaksanaan program KMHDI Mengajar dan diikuti oleh 50 partisipan. Rangkaian acara diawali dengan sembahyang bersama di Pura Kramat Ratu Mas Sakti, kemudian pembagian kelompok untuk Mareresik di Pura Kramat Ratu Mas Sakti dan Pura Puseh dan Desa Desa Cemagi. Kelompok pertama terdiri dari Perbekel Desa Cemagi, Perwakilan STT Desa Cemagi, dan Siswa-Siswi SMP Negeri 7 Mengwi melaksanakan mareresik di Pura Kramat Ratu Mas Sakti, sedangkan kelompok kedua terdiri dari Pimpinan Daerah KMHDI Bali dan KMHD Universitas Dhyana Pura melaksanakan mareresik di Pura Puseh dan Desa Desa Cemagi. Setelah mareresik di kedua Pura tersebut selesai, acara dilanjutkan dengan Diskusi Religi terkait Sejarah Pura Kramat Ratu Mas Sakti bersama peserta dengan narasumber Perbekel Desa Cemagi. Kemudian acara dilanjutkan dengan Perayaan HUT ke-29 KMHDI dengan secara simbolis pemotongan tumpeng dan makan bersama. I Putu Hendra Sastrawan, S.Si., selaku Perbekel Desa Cemagi, mengapresiasi kegiatan KMHDI Mengajar yang dilaksanakan di Desa Cemagi pada Sabtu (3/9/2022) bersama sekehe taruna, anak-anak sekolah, dan mahasiswa dari Universitas yang ada di Kabupaten Badung, bersatu padu melaksanakan rangkaian kegiatan KMHDI Mengajar yakni, melaksanakan kegiatan yang didasari oleh Filosofi Tri Hita Karana. Hubungan Manusia dengan Tuhan dengan Melaksanakan sembahyang bersama di Pura Ratu Mas Sakti, Desa Adat Seseh. Desa Cemagi. Hubungan Manusia dengan Alam melaksanakan kegiatan kebersihan di Lingkungan sekitar Pura Ratu Mas Sakti Desa Adat Seseh dan Pura Puseh Desa, Desa Adat Cemagi, Desa Cemagi. Hubungan Manuasia dengan Manusia dalam Kegiatan Diskusi Religi. “Dengan Berbagai kegiatan yang sudah dilaksanakan dalam KMHDI Mengajar yang dirangkai dengan HUT ke-29 KMHDI, kami berharap kegiatan KMHDI semakin berperan dalam memajukan umat khususnya umat Hindu di Indonesia dan merawat persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jayalah KMHDI. Astungkara,” jelasnya. I Made Arya Bayu Suta, selaku ketua panitia dalam acara ini menyampaikan, diselenggarakannya kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan Konsep Tri Hita Karana yaitu Tiga Penyebab Kesejahteraan, dimana sumber kesejahteraan tersebut ada pada keharmonisan hubungan antara manusia dengan tuhannya (Parahyangan), manusia dengan alam lingkungannya (Palemahan), manusia dengan sesamanya (Pawongan). “Konsep Parahyangan sudah diimplementasikan dalam sembahyang bersama di Pura Kramat Ratu Mas Sakti. Konsep Palemahan sudah diimplementasikan dengan melaksanakan mareresik di Pura Kramat Ratu Mas Sakti dan Pura Puseh & Desa Desa Cemagi. Konsep Pawongan juga sudah diimplementasikan dalam bentuk Diskusi dan Makan Bersama peserta dan panitia kegiatan,” tutup Arya Bayu.(bpn) Read the full article
0 notes
Text
Tumpek Kandang atau Tumpek Uye
Hari Tumpek Kandang dirayakan oleh umat Hindu setiap 6 bulan sekali, atau tepatnya pada setiap hari Saniscara Kliwon wuku Uye.
Tumpek Kandang merupakan salah satu wujud rasa kasih dan sayang serta ungkapan rasa terima kasih manusia pada binatang peliharaan atau ternak.
"Berbuatlah agar semua orang, binatang-binatang dan semua makhluk hidup berbahagia." (Yajurveda XVI.48)
Binatang itu dianggap sangat berjasa karena sudah membantu manusia dalam bekerja, digunakan sebagai kurban dalam upacara, disembelih untuk konsumsi dsb.
Kandang dalam filosofi mengandung makna mengandangkan pikiran yang begitu liar, diibaratkan seperti hewan dan harus dikendalikan sehingga mampu membatasi atau mengekang keinginan yang bersifat seperti binatang, misalnya seperti hidup tanpa tata krama, liar, malas dsb.
Kalau dilihat dari urip Saniscara Kliwon Uye, berjumlah 7 dan itu dianggap sebagai hari yang berwatak rajas, yang disejajarkan dengan watak Sato (binatang).
Saniscara 9 + Kliwon 8 + Uye 8 = 25 dan apabila dijumlahkan:
2 + 5 = 7.
Untuk itu pada hari Tumpek Kandang kita perlu menyucikan diri, untuk nyomia atau menetralisir kekuatan binatang dalam diri kita, karena daging dari hewan yang kita makan akan bersemayam pada tubuh manusia dan akan membawa pengaruh pada tabiat, sifat dan karakter manusia.
Saniscara Uye merupakan Tumpek Kandang untuk mengupacarai semua jenis binatang besar, ternak maupun binatang lainya.
Upacaranya untuk sapi, kerbau, gajah dan binatang besar lainnya.
(Sumber: Sundarigama)
Pada Tumpek Kandang umat menghaturkan persembahan pada Sang Hyang Rare Angon sebagai manifestasi dari Dewa Siwa yang berfungsi sebagai penguasa dan penjaga semua binatang. Dengan tujuan untuk diberikan keselamatan pada semua hewan peliharaan dan ternak agar bisa bermanfaat dan hasilnya melimpah dan sesuai dengan harapan dari pemiliknya.
Dengan menghaturkan persembahan itu maka manusia juga berharap agar tidak menjadi tulah hidup, karena hanya menikmati saja tanpa persembahan.
Adapun banten pada Tumpek Uye untuk ternak jantan berupa tumpeng, sesayut 1, penyeneng, reresik, jerimpen, canang raka.
Untuk ternak betina bantennya sama dengan banten jantan, hanya ditambahkan dengan ketipat belekok blayag dan pesor.
Untuk bangsa burung atau unggas bantennya berupa ketupat kedis, ketupat sidha purna, bagia, penyeneng dan tetebus kembang payas.
Semua persembahan itu hendaknya juga disesuaikan dengan tempat, keadaan dan kemampuan dari setiap umat.
0 notes
Photo
Setiap komponen pada nasi tumpeng memiliki filosofi tertentu. Mulai dari nasinya yang melambangkan sesuatu yang kita makan seharusnya berasal dari sumber yang bersih dan halal. Bentuknya yang kerucut diartikan sebagai harapan agar hidup selalu sejahtera. (Sumber:Google) #nasikotaksurabaya #nasikarakter #nasikotakbuendang #tumpengsurabaya #ptgearindoprakarsa #surabaya #26anniversary #yummy #syukuran #birthday #anniversary #surabayakuliner (at Surabaya, Indonesia) https://www.instagram.com/p/B3JJ4MKFhua/?igshid=1qyzxnnotc8yl
#nasikotaksurabaya#nasikarakter#nasikotakbuendang#tumpengsurabaya#ptgearindoprakarsa#surabaya#26anniversary#yummy#syukuran#birthday#anniversary#surabayakuliner
0 notes
Photo
Selain rasa dan kelezatan, yang membuat Tumpeng Dapur Hana diminati adalah karena selalu memperhatikan Kreasi design yang Unik dan Detail pada setiap hiasan tanpa pernah melupakan filosofi tumpeng itu sendiri.. #tumpengindonesia #foodart #tumpengcantik #kreasitumpeng #tumpengan #nasikuning #senimenghias #indonesialocalfood #pesantumpeng #nasitumpeng #garnish #foodphotography
#foodart#tumpengan#tumpengcantik#nasitumpeng#indonesialocalfood#nasikuning#foodphotography#pesantumpeng#kreasitumpeng#senimenghias#garnish#tumpengindonesia
1 note
·
View note
Photo
Bisa Ditiru, Ini Filosofi Bakso ala Jokowi Buat yang Lagi PDKT!
MALANGTODAY.NET - Kepada Cak Lontong, Jokowi mengungkapkan jalinan kisah percintaannya bersama istri, Iriana Jokowi semasa pendekatan. Presiden RI ke-7 ini mengaku mendekati Iriana dengan cara mengajak bersepeda dan makan bakso. Bapak tiga anak ini mengungkapkan alasan memilih bakso karena harganya murah dan porsinya pas. Dibandingkan makanan lain, porsi semangkok bakso tidak terlalu mengenyangkan dan cukup untuk mengisi perut. [irp] "Bakso ini yang pertama pas (porsinya) dan murah. Coba kalau misalnya saya ajak makan nasi tumpeng, Bu Jokowi kekenyangan," ujar Jokowi sambil tertawa dalam video yang ditayangkan di Facebook resmi Jokowi (10/3/2019). Selain porsi yang pas dan harga murah, ada satu alasan lain yang cukup kuat yakni tentang filosofi bakso. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan bahwa bentuk bulat bakso mengandung makna kebulatan tekad untuk membangun rumah tangga yang bahagia dan langgeng. "Bakso itu bulat, tekad bulat kita berdua untuk membangun rumah tangga yang bahagia menjadi satu terus," ungkap Jokowi. Dengan suasana bercanda ala Cak Lontong, Jokowi rupanya juga terbawa suasana. Ia menyatakan ia tetap suka dengan makanan-makanan khas Indonesia seperti soto. Namun, Jokowi memiliki syarat khusus untuk hal tersebut. "Saya semua makanan khas Indonesia seneng semuanya. Soto ayam suka, soto daging suka, ikan bakar suka. Tapi paling penting ada perlakuan khusus dulu," kata kakek Jan Ethes ini. Akibat pancingan kalimat ini, Cak Lontong dibuat penasaran oleh Jokowi. Pelawak kelahiran Magetan ini kemudian menanyakan apa perlakuan khusus tersebut kepada Jokowi. Merasa umpannya ditangkap baik, Jokowi pun menjawab dengan nada guyon. [irp] "Yang paling penting harus dimasak dulu. Emang mau makan daging mentah, ikan mentah. Masa mentahan-mentahan mau dimakan," jawab Jokowi. Mendengar jawaban tersebut, Cak Lontong tidak mau kalah untuk balik menimpali. Alumni ITS ini menjawab bahwa dirinyapun sudah pensiun menjadi kucing yang suka makanan mentah. "Maaf pak saya sudah pensiun jadi kucing,” timpal Cak Lontong. (AL)
Source : https://malangtoday.net/inspirasi/gaya-hidup/filosofi-bakso-ala-jokowi/
MalangTODAY
0 notes